Regulasi Keamanan

12. Regulasi Keamanan

Hal yang penting terkait dengan masalah keamanan :

  1. Security requirements

  2. Security architectures

  3. Security management

  4. The Directory, authentication, and IdM

  5. Securing the network infrastructure

  6. Some specific approaches to network security

  7. Application security

  8. Countering common network threats

Pemahaman yang jelas secara menyeluruh meliputi:

    • pemain-pemain yang terlibat di dalamnya;

    • aset-aset yg perlu dilindungi;

    • bentuk usaha-usaha yg mengancam aset tersebut

    • kerentanan yg berkenaan dengan aset tersebut;

    • dan resiko secara keseluruhan terhadap kerentanan dan ancaman terhadap aset tersebut.

Sedangkan pendekatan –pendekatan dalam melindungi jaringan dalam suatu sistem, terutama jaringan konvergen adalah antara lain :

  1. Pendekatan untuk melindungi berbagai tipe jaringan. Misal persyaratan security di NGN

  2. Diikuti dengan mobile comm networks yang merupakan transisi dari mobility based dalam sebuah single technology (CDMA or GSM) ke mobility lintas platform dengn IP.

  3. security requirements untuk home network dan TV kabel dievaluasi

  4. Tantangan dalam security untuk ubiquitous sensor network.

Data yg digunakan utk memonitor dan mengontrol telecommunication network management traffic selalu ditransmisikan dlm jaringan yg terpisah yg hanya membawa netw management traffic

  1. Telecomm management network (TMN) ITU-T M.3010

  2. Untuk menyediakan security bagi end-to-end solution, security measures (access control, authentication) harus diaplikasikan ke setiap tipe aktivitas network dalam infrastruktur network, layanan, & aplikasi.

Dalam pengembangan NGN yang mengarah pula ke arah jaringan yang bersifat konvergen. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, diantaranya :

  • NGN security

  • Mobile communication security

  • Security for home networks

  • IPCablecom

  • Security for ubiquitous sensor networks

Untuk sistem keamanan pada jaringan masa depan maka bentuk keamanan yang harus disiapkan oleh penyelenggara

Gambar Sistem Keamanan Pada NGN

  1. Regulasi Dispute Resolution

  2. Regulasi Pengelolaan Spektrum

Untuk mengeksplorasi semua kemungkinan penggunaan spektrum yang lebih efisien dan optimal, diperlukan reformasi manajemen spektrum yang lebih fleksibel, antara lain:

  1. Pendefinisian ulang mengenai hak guna frekuensi untuk setiap izin frekuensi eksisting, di mana diperlukan batasan-batasan antara lain:

  • Dimensi Frekuensi : Frekuensi kerja, lebar pita termasuk guard band yang diperlukan (in-band + out-of-band emission)

  • Dimensi Waktu : Waktu kerja, termasuk “guard time”

  • Dimensi Spasial: Lokasi pemancar, daerah cakupan geografis, azimuth, elevasi, dsb termasuk ”guard space” / daerah penyangga dengan ”adjacent areas”.

  1. Transformasi dari metoda pengelolaan frekuensi dari ”command and control” metoda evaluasi permohonan ke sejumlah metoda yang lebih fleksibel antara lain:

  • Mekanisme pasar (market-based mechanism) yaitu lelang frekuensi. Hal ini dilakukan untuk alokasi eksklusif frekuensi pita lebar akses di suatu wilayah untuk pengguna tertentu, seperti BWA, selular, pay-TV, mobile-TV, dsb.

  • Spectrum commons / Penggunaan spektrum bersama oleh semua pengguna (general user). Khususnya untuk penggunaan pita frekuensi ISM band, U-NII, perangkat low power, WiFi 2.4, 5.x GHz band, dsb.

  • Mekanisme lain yang adaptif terhadap perkembangan teknologi wireless yang inovatif dan bergerak sangat cepat.

Pengalokasian spectrum telah menjadi kebijakan strategis karena spectrum frekuensi merupakan resource yang sangat dibutuhkan oleh penyelenggara untuk dapat menyelenggarakan layanan telekomunikasi. Dalam perubahan menuju ke era konvergensi, dimana kompetisi akan lebih “diketatkan” pada kompetisi layanan daripada kompetisi jaringan dan infrastruktur, maka akan terjadi juga perubahan paradigm dalam pengaturan spectrum frekuensi. Gambar dibawah akan menjelaskan perubahan paradigm yang akan terjadi pada pengaturan spectrum frekuensi di era konvergensi ke depan:

  • Tujuan

  1. Penggunaan spectrum yang optimal

  2. Mendorong kompetisi

  3. Mendorong inovasi

  4. Availability dan diversitas dari layanan

  5. Realisasi nilai ekonomis yang optimal dari resource spektrum

  • Adanya komitmen (obligasi) pembangunan dan investasi pada spectrum yang dialokasikan

  • Memungkinkan “spectrum trading

  • Hak frekuensi yang tidak lagi eksklusif

Spektrum frekuensi sebagai Limited Resources harus dikelola secara efektif dan efisien melalui:

  1. Perencanaan penggunaan spektrum frekuensi yang bersifat dinamis dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi.

  2. Pengelolaan spektrum frekuensi secara sistemik dan didukung sistem informasi spektrum frekuensi yang akurat dan terkini.

  3. Pengawasan dan pengendalian penggunaan spektrum frekuensi yang konsisten dan efektif.

  4. Regulasi yang bersifat antisipatif dan memberikan kepastian.

  5. Kelembagaan pengelolaan spektrum frekuensi yang kuat, didukung oleh SDM yang profesional serta prosedur dan sarana pengelolaan spektrum frekuensi yang memadai.

Alasan mengapa perlunya pengelolaan kembali spectrum:

  • Spektrum fleksibilitas. Tanpa fleksibilitas, aturan birokrasi yang kaku dapat membatasi inovasi dan adopsi teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat umum.

  • Ada empat revolusi teknologi besar selama sekitar 27 tahun (1G-> 2G-> 3G-> 4G), peningkatan kebutuhan bandwidth yang terus berkembang dari waktu ke waktu dan untuk menyediakan akses bagi pelanggan sehingga dirasa perlu adanya pengelolan kembali spektrum frekuensi

Metodology Proyeksi Spektrum Kedepan

Rekomendasi pengelolaan Spektrum :

Sangat penting kiranya bilamana ingin diterapkan 4G di pita 700 MHz, dilakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Mendorong Pemerintah untuk segera mengeluarkan kebijakan konversi TV Analog ke TV Digital dalam jangka waktu tidak terlalu lama (Digital Switchover).

  • Opsi kedua "Digital Dividend " untuk Mobile Broadband dengan masa transisi memadai merupakan pilihan yang optimal.

  • Menetapkan perencanaan frekuensi jangka panjang untuk "Digital Dividend" di pita UHF 700 MHz, dengan sub-band bawah (478 s/d 694 MHz) untuk Digital Terrestrial TV Broadcasting / DTTB (TV Siaran Digital), dan sub-band atas (694 s/d 806 MHz) untuk Mobile Broadband.

  • Menetapkan kanal "guard band" / reserved antara Mobile Broadband dan TV Digital paling tidak sebesar 10 MHz, yaitu di pita frekuensi 678 s/d 694 MHz (Ch.47 dan Ch.48 UHF).