5
2.2. Fungsi Menara Pendingin
Semua mesin pendingin yang bekerja akan melepaskan kalor melalui kondensor, refrijeran akan melepas kalornya kepada air pendingin sehingga air
menjadi panas. Selanjutnya air panas ini akan dipompakan ke menara pendingin. Menara pendingin secara garis besar berfungsi untuk menyerap kalor dari air
tersebut dan menyediakan sejumlah air yang relatif dingin untuk dipergunakan kembali di suatu instalasi pendingin atau dengan kata lain menara pendingin
berfungsi untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir.
Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih rendah dibandingkan dengan peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang
panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya
2.3. Prinsip Kerja Menara Pendingin
Prinsip kerja menara pendingin berdasarkan pada pelepasan kalor dan perpindahan kalor. Dalam menara pendingin, perpindahan kalor berlangsung dari
air ke udara. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.
Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan seperti gambar dibawah, [7].
Gambar 2.2. Skema menara pendingin Prinsip kerja menara pendingin dapat dilihat pada gambar diatas. Air dari
bakbasin dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan dialirkan ke menara pendingin. Air hangat yang keluar tersebut secara langsung melakukan kontak
Universitas Sumatera Utara
6 dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh isapan atau
dorongan fanblower yang terpasang pada menara pendingin, lalu mengalir jatuh ke bahan pengisi filler.
Air yang sudah mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam bakbasin. Pada menara pendingin juga dipasang katup make up water untuk
menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air drift loses ketika proses evaporative cooling tersebut sedang berlangsung.
2.4. Konstruksi Menara Pendingin