3.2 Pemodelan Sistem
Perancangan memiliki tujuan untuk menentukan kondisi akhir yang diharapkan dari perangkat lunak yang akan dibangun dan merumuskan cara yang harus
dilakukan untuk memperoleh hasil tersebut.
Pada perangkat lunak pengenalan tanda tangan dengan menggunakan jaringan saraf tiruan metode propagasibalik, tahap perancangan yang dilakukan
mencakup perancangan arsitektur jaringan, perancangan data flow diagram, kamus data, perancangan antarmuka dan perancangan prosedural.
3.2.1 Perancangan Arsitektur Jaringan
Jaringan yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah jaringan propagasibalik backpropagation. Arsitektur jaringan yang akan dibangun
memiliki 1 lapisan tersembunyi. Masukan terdiri dari 600 neuron sesuai dengan jumlah data biner matriks 20 x 30 yang dihasilkan pada proses
ekstraksi ciri tanda tangan, lapisan tersembunyi dengan 100 neuron, dan 4 neuron untuk keluaran sebagai target,
dimana: vektor keluaran target 1 adalah 0 0 0 1, vektor keluaran target 2 adalah 0 0 1 0,
vektor keluaran target 3 adalah 0 0 1 1, vektor keluaran target 4 adalah 0 1 0 0,
vektor keluaran target 5 adalah 0 1 0 1, vektor keluaran target 6 adalah 0 1 1 0,
vektor keluaran target 7 adalah 0 1 1 1, vektor keluaran target 8 adalah 1 0 0 0,
vektor keluaran target 9 adalah 1 0 0 1, vektor keluaran target 10 adalah 1 0 1 0.
Fungsi sigmoid biner digunakan sebagai fungsi aktivasi pada semua lapisan jaringan saraf tiruan.
Universitas Sumatera Utara
Y
1
Z
1
1 Z
j
. . .
1 X
1
X
600
X
i
. . . . . .
Lapisan masukan d
600 i l
Lapisan tersembunyi dengan 100 unit sel
. . .
Lapisan keluaran d
4 i l
Z
100
Y
2
Y
3
Y
4
Arsitektur jaringan saraf tiruan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan untuk Pengenalan Tanda Tangan
3.2.2 Data Flow Diagram DFD dan Spesifikasi Proses
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut. DFD menunjukan hubungan antar data pada sistem dan proses pada sistem.
DFD rinci dari perancangan sistem jaringan saraf tiruan metode propagasibalik yang dirancang terdiri dari tiga level, yaitu level 0 yang dapat
dilihat pada Gambar 3.4, level 1 yang dapat dilihat pada Gambar 3.5, level 2 yang dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 DFD Level 0
DFD level 0 di atas menggambarkan sistem secara garis besar yang memperlihatkan masukan, proses, dan keluaran dari sistem yang akan dirancang.
Proses yang terjadi pada diagram konteks atau DFD Level 0 di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan spesifikasi proses pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses Diagram Konteks
Nama Input
Keterangan Proses Output
Proses 0 data_lthn, laju_bljr,
bts_tlrns_error, epoch, bobot_awal,
data_uji, target Pengenalan pola
tanda tangan dengan jaringan saraf tiruan
nilai_keluaran
data_lthn, laju_bljr, bts_tlrns_error, epoch,
bobot_awal, data_uji, target, order_perintah
nilai_keluaran P.0
Sistem Jaringan Saraf
Tiruan Propagasibalik
Pengguna
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan proses yang terjadi pada DFD level 0 di atas dapat dijabarkan pada DFD level 1 berikut:
Gambar 3.5 DFD Level 1
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat 2 pilihan proses yang dapat dilakukan pada sistem jaringan saraf tiruan ini yaitu:
1. Proses Pelatihan
Proses pelatihan merupakan proses yang dilakukan untuk melatih jaringan saraf tiruan, yaitu dengan cara melatih jaringan saraf tiruan dengan data pelatihan
sampai jaringan saraf tiruan berhasil mengenali data pelatihan tersebut.
2. Proses Pengujian
Proses pengujian merupakan proses yang dilakukan untuk menguji kemampuan memorisasi dan generalisasi jaringan saraf tiruan dalam mengenali tanda tangan.
bobot_akhir
nilai_keluaran nilai_keluaran
data_uji data_lthn, target, laju_bljr, bts_tlrns_error,
epoch, bobot_awal
Pengguna
P.2 Proses
Pengujian
P.1 Proses
Pelatihan
bobot_akhir
bobot_akhir
Universitas Sumatera Utara
Pengujian dilakukan melalui dua tahap, yaitu pengujian terhadap data yang telah dilatihkan dan pengujian terhadap data baru yang belum pernah dilatihkan.
Spesifikasi proses dari DFD level 1 pada Gambar 3.3 dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses Diagram Level 1
No Nama Proses
Input Keterangan Proses
Output
P.1 Proses Pelatihan
data_lthn, target, laju_bljr,
bts_tlrns_error, epoch, bobot_awal
Proses pelatihan jaringan
nilai_keluaran, bobot_akhir
P.2 Proses Pengujian
data_uji, bobot_akhir Proses pengujian jaringan
nilai_keluaran
Proses 1 pada Gambar 3.6 merupakan proses pelatihan jaringan saraf tiruan. Untuk lebih jelasnya, proses pelatihan jaringan saraf tiruan dapat dilihat
pada gambar DFD level 2 proses pelatihan berikut ini:
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Pelatihan
nilai_keluaran
bobot_akhir
citra_biner citra_rgb
Pengguna
P.1.1 Browsing File
Citra Tanda
P.1.2 Prapengolahan
Citra P.1.3
Ekstraksi Ciri
P.1.4 Pelatihan
JST
data biner target, laju_bljr,
bts_tlrns_error,
file_data
nilai_keluaran
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi DFD level 2 proses pelatihan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses Pelatihan
No Nama Proses
Input Keterangan Proses
Output
P.1.1 Proses Browsing File
Citra Tanda Tangan
file_data Melakukan browsing
file citra tanda tangan yang akan dilatih
citra_rgb
P.1.2 Proses Prapengolahan
Citra citra_rgb
Melakukan pengolahan citra
sehingga diperoleh citra biner
citra_biner
P.1.3 Proses Ekstraksi Ciri
citra_biner Mengubah tanda
tangan yang terdapat dalam file gambar
menjadi susunan kode angka
data_biner
P.1.4 Proses Pelatihan JST
target, laju_bljr, bts_tlrns_error,
epoch, bobot_awal
data_biner Melatih jaringan
saraf tiruan nilai_keluaran,
bobot akhir
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji jaringan saraf tiruan, maka dilakukan proses pengujian. Proses pengujian dapat dilihat pada gambar DFD level 2 proses pengujian berikut:
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Pengujian
Spesifikasi DFD level 2 proses pengujian ditujukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses Pengujian
No Nama Proses
Input Keterangan Proses
Output
P.2.1 Proses Browsing File
Citra Tanda Tangan
file_data Melakukan browsing file
citra tanda tangan yang akan diuji
citra_rgb
P.2.2 Proses Prapengolahan
Citra citra_rgb
Melakukan pengolahan citra sehingga diperoleh
citra biner citra_biner
citra_rgb
Pengguna
P.2.1 Browsing File
Citra Tanda Tangan
file_data
P.2.2 Prapengolahan
citra
data_biner nilai_keluaran
citra_biner
P.2.3 Ekstraksi
Ciri P.2.4
Pengujian JST
bobot_akhir
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Spesifikasi Proses DFD Level 2 Proses Pengujian lanjutan
No Nama Proses
Input Keterangan Proses
Output
P.2.3 Proses Ekstraksi Ciri
citra_biner Mengubah tanda tangan
yang terdapat dalam file gambar menjadi susunan
kode angka data_biner
P.2.4 Proses Pengujian JST
bobot_akhir, data_biner
Menguji jaringan saraf tiruan
nilai_keluaran
3.2.3 Kamus Data
Kamus data merupakan suatu data yang disusun untuk memudahkan selama proses analisis dan desain. Selain suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan
mengkoordinasi istilah-istilah data yang terdapat pada diagram alir. Penganalisis sistem harus hati-hati dalam mengkatalogkan istilah-istilah yang berbeda-beda
yang menunjuk pada item yang sama. Kehati-hatian ini membantu dalam menghindari duplikasi, memungkinkan adanya komunikasi yang baik antara
bagian-bagian yang saling berbagi basis data, dan membuat upaya pemeliharaan lebih bermanfaat. Kamus data juga bertindak sebagai standar tetap untuk elemen-
elemen data.
Masukan-masukan kamus data bisa dibuat setelah diagram aliran data dilengkapi atau bisa juga disusun saat diagram aliran data sedang dikembangkan.
Penganalisis sistem bisa saja membuat suatu diagram aliran data level 0 dan sekaligus membuat masukan-masukan data awal. Selanjutnya, sewaktu
penganalisis sistem mengembangkan diagram level data menjadi diagram anak, penganalisis juga bisa memodifikasi masukan-masukan kamus data yang baru
sesuai dengan aliran data pada diagram alir anak.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini merupakan kamus data yang berisikan data yang digunakan pada diagram alir data pada proses pelatihan dan pengujian:
3.2.3.1 Kamus Data Proses Pelatihan
Kamus data untuk proses pelatihan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kamus Data Proses Pelatihan
Nama Tipe Data
Deskripsi
file_data integer
File citra bitmap hasil scanning yang tersimpan di komputer
citra_rgb integer
File yang akan mengalami proses pengolahan citra
target boolean
Data yang menjadi target pelatihan citra_biner
boolean File yang akan diekstraksi cirinya
data_biner real
Data masukan untuk proses pelatihan
laju_lthn real
Laju pelatihan yang akan digunakan bts_tlrns_error
real Batas toleransi error yang akan
digunakan
epoch real
Maksimum iterasi yang akan digunakan
bobot_awal real
Bobot awal yang akan digunakan bobot_akhir
real Bobot akhir yang dihasilkan pada
proses pelatihan
Universitas Sumatera Utara
3.2.3.2 Kamus Data Proses Pengujian
Kamus data untuk proses pengujian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kamus Data Proses Pengujian
Nama Tipe Data
Deskripsi
file_data integer
File citra bitmap hasil scanning yang tersimpan di komputer
citra_rgb integer
File yang akan mengalami proses pengolahan citra citra_biner
boolean File yang akan diekstraksi cirinya
data_biner boolean
Data masukan untuk proses pengujian nilai keluaran
real Nilai akhir dari proses pengujian
3.2.4 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka menguraikan bagaimana komunikasi internal perangkat lunak, komunikasi terhadap sistem yang digunakan dan komunikasi terhadap
pengguna. Tujuan utama dari perancangan antarmuka pengguna adalah untuk menciptakan suatu komunikasi yang efektif antara manusia dan komputer.
Form pelatihan dan pengenalan tanda tangan memuat 7 buah tombol, yaitu tombol pelatihan, tombol simpan bobot bias, tombol uji memorisasi, tombol uji
generalisasi, tombol buka data, tombol pengenalan, dan tombol keluar. Tombol pelatihan digunakan untuk pelatihan, tombol simpan bobot bias digunakan
untuk menyimapn bobot akhir hasil pelatihan, tombol uji memorisasi digunakan untuk menguji kemampuan memorisasi jaringan, tombol uji generalisasi
digunakan untuk menguji kemampuan generalisasi jaringan, tombol buka data digunakan untuk mengambil data tanda tangan yang akan dikenali dari tempat
penyimpanan, tombol pengenalan digunakan untuk proses pengenalan tanda tangan, dan tombol keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 Antarmuka Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan
PROGRAM JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASIBALIK UNTUK PENGENALAN TANDA TANGAN
PELATIHAN
Node Layar Tersembunyi Laju Pembelajaran
Fungsi Aktivasi Batas Toleransi Error
Maksimum Iterasi
PELATIHAN SIMPAN BOBOT BIAS
Gambar:
Ukuran Gambar: x PENGENALAN
BUKA DATA
PENGENALAN
KELUAR
PENGUJIAN
UJI MEMORISASI UJI GENERALISASI
Universitas Sumatera Utara
3.2.5 Perancangan Prosedural
Tahapan selanjutnya dalam perancangan perangkat lunak adalah tahapan perancangan prosedural atau detail algoritma. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam pengkodean yang akan dilakukan.
Algoritma dan Flowchart Proses Pelatihan
Berikut ini algoritma proses pelatihan, yaitu:
1. Mulai.
2. Inisialisasi bobot awal dengan bilangan acak kecil, bias,
dan parameter-parameter. 3.
Tentukan target. 4.
Masukkan data pelatihan. 5.
Hitung semua keluaran di unit tersembunyi z
j
. 6.
Hitung semua keluaran di unit keluaran y
k
. 7.
Periksa apakah kuadrat error 0,05, jika ya maka lakukan langkah ke-8, jika tidak maka lakukan langkah ke-12.
8. Periksa apakah epoch 1000, jika tidak maka lakukan
langkah ke-9, jika ya maka lakukan langkah ke-13. 9.
Hitung faktor δ unit keluaran dan suku perubahan b obot
w
kj
10. Hitung faktor δ unit tersembunyi dan suku perubahan bobot
v
ji
11. Update bobot.
12. Simpan bobot akhir.
13. Selesai.
Gambaran aliran proses kerja dari algoritma pelatihan di atas dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.9 pada flowchart berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9 Flowchart Pelatihan
Ya Mulai
Inisialisasi bobot secara random, bias, dan
parameter-parameter
Tidak Error 0,05
Tidak Ya
Hitung semua keluaran di unit tersembunyi z
j
Epoch 1000
Simpan bobot akhir Basisdata
Selesai Update
bobot
Hitung semua keluaran di unit keluaran y
k
Hitung faktor δ unit keluaran dan suku perubahan bobot
w
kj
Hitung faktor δ unit tersembunyi dan suku
perubahan bobot v
ji
Data Pelatihan Tentukan target
Universitas Sumatera Utara
Algoritma dan Flowchart Proses Pengujian
Berikut ini algoritma proses pengujian, yaitu:
1. Mulai.
2. Gunakan bobot akhir pelatihan.
3. Masukkan data pengujian.
4. Hitung semua keluaran di unit tersembunyi z
j
. 5.
Hitung semua keluaran di unit keluaran y
k
. 6.
Menentukan keputusan, benar sesuai target atau tidak. 7.
Selesai.
Gambaran aliran proses kerja dari algoritma pengujian di atas dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.10 pada flowchart berikut:
Gambar 3.10 Flowchart Pengujian
Selesai Gunakan bobot akhir
Hasil pelatihan Mulai
Data Uji
Hitung semua keluaran di unit tersembunyi z
j
Hitung semua keluaran di unit keluaran y
k
Keputusan benar sesuai target atau tidak
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian perangkat lunak. Perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab 7.0
yang telah menyediakan fungsi-fungsi di dalamnya toolbox Neural Network. Pengujian perangkat lunak untuk memrepresentasikan review akhir dari analisis,
perancangan dan implementasi.
4.1 Lingkungan Implementasi