Gambaran Pegawai KPP Pratama Medan Petisah

c Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. d Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH

E. Gambaran Pegawai KPP Pratama Medan Petisah

Telah dijelaskan di atas bahwa wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah adalah Kecamatan Medan Petisah, Kecamatan Medan KEPALA KANTOR KASUBBAG UMUM SEKSI PDI SEKSI PELAYANAN SEKSI PEMERIKSAAN SEKSI PENAGIHAN SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI SEKSI EKSTENSIFIKASI PERPAJAKAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sunggal, dan Kecamatan Medan Helvetia.Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah ini dikepalai oleh seorang Kepala Kantor yang membawahi 10 seksi dan 1 kelompok jabatan Fungsional. Dan berdasarkan data hingga Januari 2013, jumlah pegawai KPP Medan Petisah adalah sebanyak 90 orang, dengan perincian sebagai berikut : 1. Berdasarkan Pendidikan  Master S2 8 orang  Sarjana 32 orang  D-IV 5 orang  D-IIISarjana Muda 20 orang  D-I 17 orang  SLTA 8 orang 2. Berdasarkan Pangkat  Golongan IV 1 orang  Golongan III 52 orang  Golongan II 37 orang 3.Berdasarkan Esselon  Eselon III 1 orang  Eselon IV 9 orang  Fungsional 12 orang  Account representative AR 20 orang  Pelaksana 40 orang BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sistem self assessment adalah suatu sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan pajak terutang oleh seorang berada pada kedua belah pihak, yaitu Wajib Pajak dan Fiskus. Sebelum sistem ini berjalan, di Indonesia diberlakukan sistem official assessment namun tidak berjalan dengan efisien, dan menimbulkan kecenderungan masyarakat Wajib Pajak kurang bertanggung jawab, dan sering terjadi perlawanan pajak dengan cara menghindar dari kewajiban perpajakannya. Dengan menyadari kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh sistem-sistem tersebut, maka kita sekarang menggunakan sistem self assessment. Dalam hal ini fungsi Direktorat Jendral Pajak melakukan pembinaan, pelayanan, pengadministrasian dan pengawasan. Dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, maka Direktorat Jendral Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, atau tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Selain itu fiskus berkewajiban pula melaksanakan penegakan hokum dalam perpajakan tax law enforcement dalam rangka upaya untuk memelihara agar proses dan pelaksanaan self assessment system dapat berjalan dengan efektif fan tetap berada pada jalurnya. Salah satunya melalui pemeriksaan pajak yang merupakan instrument untuk menentukan tingkat kepatuhan formal dan material yang tujuan utamannya adalah untuk menguji dan meningkatkan kepatuhan Wajib 30 Pajak dalam Perpajakan tax compliance.Dengan demikian, pemeriksaan pajak merupakan pagar penjaga agar Wajib Pajak tetap berada pada koridor ketentuan perundang-undangan perpajakan. Tindakan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dari pertengahan tahun 2010 sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut: Jumlah Wajib Pajak Terdaftar, Wajib Lapor dan Lapor SPT Tahunan Tahun Terdaftar Wajib Lapor OP Badan OP Badan OP Badan 2010 58,530 7,830 25,983 5,470 19,952 2,228 2011 66,752 8,576 29,845 5,880 20,696 2,411 2012 73,085 9,349 36,020 9,349 20,336 2,454 2013 79,870 10,107 42,698 7,295 21,053 2,617 2014 83,963 10,750 46,753 7,890 20,266 2,567 Status SPT 2010 2011 2012 2013 2014 Nihil 16,170 16,868 16,632 17,370 16,901 Lebih Bayar 26 33 22 10 68 Kurang Bayar 3,756 3,795 3,682 3,673 3,297 Jumlah 19,952 20,696 20,336 21,053 20,266 Sumber: Seksi Pemeriksaan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

A. Kendala-Kendala yang Dihadapi Fiskus dalam Pelaksanaan