Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisa kualitatif, sehingga untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara jelas, mendetail akurat dan
terpercaya hanya bisa diperoleh melalui informan. Jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak dibatasi terlebih dahulu, tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan informasi yang diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh keragaman informasi yang dikumpulkan agar tetap mendapat kejelasan tentang
informasi itu sendiri.
3.3 Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data yang valid untuk mendukung keberhasilan penelitian dan kemudian dijadikan sebagai bahan penelitian,
adapun tahap pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah : a.
Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
dibandingkan dengan
teknik lain.
Hadi dalam
Sugiyono, 2004:139
mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari suatu proses biologis dan psikologis. Dua diantara proses
ingatan dan pengamatan. Teknik pengumpulan data dengan observasu digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam,
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. b.
Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakuan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Moleong 2005:186 wawancara mandalam merupakan proses menggali informasi secara
mendalam, terbuka, dan bebas dengan masalah dan focus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian. Dalam hal ini metode wawancara mendalam yang dilakukan
dengan adanya daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. c.
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga
akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan.
3.4 Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan harapan dan sesuai fakta yang ada, maka perlunya tahap pemeriksaan kebutuhan data untuk memperoleh hasil yang
memadai. Menurut Moleong 2001:175 teknik pemeriksaan keabsahan data yakni : a.
Perpanjangan Keikutsertaan Peneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya akan banyak mempelajari
kebudayaan dapat menguji ketidakbenaran informasi yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari responden, dan membangun
kepercayaan subjek. Arti perpanjangan keikutsertaan sangat penting bagi peniliti untuk berorientasi dengan situasi dan untuk memastikan apakah konteks itu
dipahami dan dihayati. b.
Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interprestasi dengan
berbagai cara dalam kegiatan dengan proses analisis yang konstan. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang
sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memenfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
d. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
Pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang
sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka, peneliti dapat me- review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.
3.5 Tahap Analisis Data