RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP

tuk sebuah jaringan kerja advokasi 2005 guna memastikan agar UU yang akan dilahirkan dalam Prolegnas mengakomodasi kepentingan dan hak perempuan. Jaringan ini menamai di- rinya Jaringan Kerja Prolegnas Pro Pe- rempuan JKP3. Pada awalnya JKP3 memberikan perhatian pada tujuh RUU dalam Prolegnas yang secara langsung berkaitan dengan perem- puan, sebagai berikut:

1. RUU Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP

RUU KUHP cenderung merugikan perempuan karena masih me- nempatkan pasal-pasal keten- n tuan kejahatan terhadap integri- tas tubuh perempuan semata- mata pelanggaran terhadap norma kesusilaansopan santun dalam masyarakat. Kekerasan terhadap perempuan direduksi menjadi masalah kesusilaan dan terbatas pada kekerasan fisik, sehingga tidak semua bentuk k e k e r a s a n y a n g d i a l a m i perempuan diatur dalam RUU ini, misalnya pelecehan seksual dan bentuk-bentuk perkosaan yang dialami perempuan di luar dari yang dirumuskan. Berikut adalah masalah dan usulan perbaikan terhadap RUU KUHP: Beranggotakan antara lain: Aliansi Pelangi Antar Bangsa, Bupera FSPSI Reformasi, CETRO, Derap Warapsari, ELSAM, International Catholic Migration Commision, Indonesia Conference on Religion and Peace, Institut Perempuan, Kakilima, Kalyanamitra, Kapal Perempuan, Kowani, KPI Jabotabek, LBH APIK Jakarta, LBH APIK Kaltim, LBH APIK Menado, LBH Jakarta, Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Perempuan dan Keluarga, LP3A Papua, Mitra Perempuan, OASE, Perempuan Mahardika, PKT RSCM, PP Fatayat NU, PP Muslimat NU, PSHK, Puan Amal Hayati, Rahima, Rekan Perempuan, Rumpun Gema Perempuan, Rumah Kita, Sekar, Seknas KPI, SIKAP, Yatriwi, Pulih, Yayasan Kesehatan Perempuan. Sebagian besar bahan diambil dari Materi Lobi JKP3 untuk Dukung Prolegnas Pro Perempuan, JKP3, 2005. 21 22 21 22 Pendekatan RUU ini lebih spesifik lex specialist sehingga tidak hanya mengatur aspek pidana, tetapi juga hukum acara, pencegahan, perlindungan, dan kompensasi terhadap korban. Memasukkan pasal-pasal ketentuan kejahatan terhadap integritas tubuh perempuan sebagai semata-mata pelanggaran terhadap norma-norma kesusilaansopan santun dalam masyarakat. Masalah dalam RUU KUHP Usulan Perbaikan terhadap RUU KUHP Mengubah cara pandang KUHP yang mereduksi masalah kekerasan terhadap perempuan sebagai persoalan kesusilaan, dengan demikian hanya berupaya melindungi norma susila dalam masyarakat ketimbang masalah kekerasannya sendiri. Pendekatan RUU ini adalah lex generalist yang sudah tidak dapat menjawab kebutuhan dalam masyarakat. Masalah dan Usulan Perbaikan terhadap RUU KUHP 122 JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL 13 NO. 1 JUNI 2008 “GERAK”AN HUKUM BERPERSPEKTIF PEREMPUAN

2. RUU Anti Pornografi dan Por- noaksi RUU APP