PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN TAHUN 2015

ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN
ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM
KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM
KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN
TAHUN 2015

Oleh
Zumrawi
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh dukungan aparat desa dan
komitmen anggota karang taruna terhadap program kerja karang taruna di desa
simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun 2015. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif
asosiatif dengan pendekatan deskriptif ex post facto. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 26 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan teknik
analisis data menggunakan Regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan
antara dukungan aparat desa (X1) terhadap program kerja karang taruna (Y) di
desa simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun sebesar 49,6%,
(2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen anggota karang taruna

(X2) terhadap program kerja karang taruna (Y) di desa simpang asam kecamatan
banjit kabupaten waykanan tahun 2015 sebesar 52%. (3) Terdapat pengaruh yang
signifikan antara dukungan aparat desa (X1) dan komitmen anggota karang taruna
(X2) terhadap program kerja karang taruna (Y) di desa simpang asam kecamatan
banjit kabupaten waykanan tahun 2015 sebesar 58,8%. Oleh karena itu diharapkan
agar dukungan aparat desa dan anggota karang taruna dapat berpartisipasi
semakin baik dalam pelaksanaan program kerja karang taruna.
Kata Kunci: Dukngan Aparat Desa, Komitmen Anggota Karang Taruna,
Program Kerja Karang Taruna

PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN
ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM
KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM
KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN
TAHUN 2015

Oleh
ZUMRAWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN
ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM
KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM
KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN
TAHUN 2015

(SKRIPSI)

OLEH

ZUMRAWI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.
2.
3.
4.

Bagan Kerangka Pikir .................................................................
Histagram Program Kerja Karang Taruna ..................................
Histagram Dukungan Aparat Desa .............................................
Uji Histagram Komitmen Anggota Karang Taruna ....................


Halaman
27
57
66
75

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Pendahuluan
2. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Pendahuluan di Desa Simpang Asam
Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan
4. Surat Izin Penelitian
5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Desa Simpang Asam Kecamatan
Banjit Kabupaten Waykanan
6. Lembar Konsultasi Pembimbing 1
7. Lembar Konsultasi Pembimbing 2
8. Angket
9. Distribusi Hasil Angket tentang Dukungan Aparat Desa

10. Distribusi Hasil Angket tentang Komitmen Anggota Karang Taruna
11. Distribusi Hasil Angket tentang Pengaruh Program Kerja Karang Taruna Tahun 2015
12. Pengaruh Dukungan Aparat Desa Terhadap Program Kerja Karang Taruna
13. Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang
Taruna
14. Uji Regresi Pengaruh Dukungan Aparat Desa Terhadap Program Kerja Karang
Taruna
15. Ui Regresi Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja
Karang Taruna
16. Uji Regresi Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang Taruna
Terhadap Program Kerja Karang Taruna
17. Atatistik T Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel
1. Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan
Banjit Kabupaten Waykanan ...............................................................
2. Data Anggota Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan
Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015 ...........................................

3. Hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar sampel untuk
item ganjil (X) ......................................................................................
4. Distribusi hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar sampel
untuk item genap (Y) ...........................................................................
5. Tabel kerja antara item ganjil (X) dan item genap (Y) ........................
6. Distribusi frekuensi indikator membantu membuka lapangan
kerja/usaha ...........................................................................................
7. Distribusi frekuensi indikator pelayanan sosial bagi para PMKS........
8. Distribusi frekuensi indikator mendukung program pembangunan
dan pengembangan potensi generasi muda di desa ..............................
9. Distribusi frekuensi program kerja karang taruna tahun 2015 .............
10. Distribusi frekuensi indikator membina kehidupan masyarakat desa ..
11. Distribusi frekuensi indikator membina perekonomian desa ...............
12. Distribusi frekuensi indikator memelihara ketentraman dan
ketertiban masyarakat ..........................................................................
13. Distribusi frekuensi dukungan aparat desa ..........................................
14. Distribusi frekuensi indikator tingkat kepercayaan .............................
15. Distribusi frekuensi indikator penerimaan anggota .............................
16. Distribusi frekuensi indikator keinginan untuk bersama .....................
17. Distribusi frekuensi komiktmen anggota karang taruna ......................

18. Uji korelasi variabel X1 terhadap Y .....................................................
19. Uji persamaan regresi variabel X1 terhadap Y .....................................
20. Uji determinasi variabel X1 terhadap Y ...............................................
21. Uji korelasi variabel X2 terhadap Y .....................................................
22. Persamaan regresi variabel X2 terhadap Y ...........................................
23. Uji determinasi variabel X2 terhadap Y ..............................................
24. Uji kolelasi dan determinasi variabel X1 dan X2 terhadap Y ...............
25. Uji regresi variabel X1 dan X2 terhadap Y ...........................................

Halaman

5
32
40
41
42
50
52
54
56

59
61
63
65
68
70
72
74
77
77
78
80
81
82
83
84

MOTO

“Guru biasa, berbicara

Guru bagus, menerangkan
Guru hebat, mendemonstrasikan
Guru agung, memberi inspirasi.”
(Meri Riana)

“Hadapi hidup dengan tenang
Jalani hidup dengan senang.”
(Zumrawi)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah
apa apa yang pada diri mereka”.
(Q.S. Ar-Ra’d : 11)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi ini telah terselesaikan.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada:
Ayahanda Suparjoyo dan ibunda Baliah

yang tercinta,
Kakak-kakakku tercinta yang membantuku
Dan Yang selalu membuatku semangat
Talibul Khoir, Nasihatul Hidayah,
Ahsanul Elmi dan Lutfi
Segenap keluarga besarku yang selalu memotivasi
dan mendoakan keberhasilanku,
Sahabat dan teman-temanku yang selalu berbagi cerita dan
kebahagiaan bersamaku,
dan Almamaterku tercinta.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Zumrawi dilahirkan di Pasar Banjit
Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan pada tanggal 26
Oktober 1992 yang merupakan anak kelima dari lima
bersaudara dari pasangan Bapak Suparjoyo dan Ibu Baliah.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:
1. Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Argomulyo Kecamatan Banjit Kabupaten

Waykanan, yang diselesaikan tahun 2005,
2. Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) di MTS Banjit Kecamatan Banjit
Kabupaten Waykanan, yang diselesaikan tahun 2008, dan
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA YP UNILA Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui jalur SNMPTN.

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh
Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap
Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit
Kabupaten Waykanan Tahun 2015.” Skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas segala bantuan baik berupa
pemikiran, fasilitas, motivasi dan lain-lain demi terselenggaranya penulisan
skripsi ini dari awal sampai akhir terutama kepada Bapak Dr. Irawan Suntoro,
M.S. selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I dan Ibu Yunisca
Nurmalisa S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II sekaligus Bapak Hermi Yanzi
S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PPKn, serta ucapan terimakasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

2.

Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja
Sama Universitas Lampung.

3.

Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Umum
Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

4.

Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung.

5.

Bapak Drs. Holillulloh, M.Si. selaku pembahas I dan juga Bapak Tubagus
Ali R.P.K., S.Pd.,M.Pd., selaku pembahas II terima kasih atas saran dan
masukannya.

6.

Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd.
Bapak M. Mona adha, S.Pd.,M.Pd. Bapak Rohman, S.Pd., M.Pd. dan
Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd. serta Bapak dan Ibu Dosen Program Studi
PPKn, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan,
saran, masukan serta segala bantuan yang diberikan.

7.

Kedua orang tuaku tercinta serta kakak-kakaku, juga seluruh keluarga
besarku dan saudara-saudaraku tercinta terimakasih atas doa, senyum,
airmata, bahagia, dukungan, kasih sayang yang telah diberikan dan semua
pengorbanan kalian untukku yang tiada terkira benilaianya dari segi
apapun untukku.

8.

Terimakasih kepada seluruh Bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha SMA
YP UNILA Bandar Lampung atas segala yang telah kalian ajarkan, yang
mendewasakanku dalam bertutur, berfikir dan bertindak.

9.

Aparat Desa dan Anggota Karang Taruna di Desa Simpang Asam
Kecamatan Banjit Kabupaten Wayakanan yang telah membantu penulis
dalam mengadakan penelitian.

10. Sahabat-sahabat terbaikku di PPKn 2011, Luki Susanto, Oka Amsal, Eka
Sapradinata, Ahmad Ropa’i, Nopiansyah, Cahyo Wibowo, Viki Septian,
Mukhlis Efendi, Rio Teguh S, Junada Hadi S, Elisa, Okta Darmayati,
Eriska, Succi Daniati, Dio Nanita, Nurhasanah dan semua teman-teman
PPKn yang tidak bisa disebutkan satu persatu semoga kebersamaan kita ini
akan tetap selalu ada dan kenangan tidak akan terlupakan.
11. Teman-teman KKN-KT Pekon Negeri Agung Kecamatan Talang Padang
Kabupaten Tanggamus (Cahyo, Bima, Aina, Meza, Uci, Maria, Fuji, Desi,
dan Umi) terimakasih atas saran, serta motivasinya yang selalu kalian
berikan kepadaku.
12. Adik tingkat PPKn 2012 sampai 2015 terima kasih atas motivasi dan
segala bantuan serta canda tawanya.
13. Teman-teman terbaik atau lingkungan keluarga baruku Majlis Ta’lim
Lailatul Qadar yang sudah memberikan doa, motivasi, semangat dan
bantuan dalam penulisan skripsi ini.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
penyajiannya. Penulis berharap semoga dengan kesederhanaanya, skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung,
Penulis

\

Zumrawi
NPM 1113032074

2016

5

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
ABSRAK ......................................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
SANWACANA ............................................................................................... viii
MOTTO .......................................................................................................... ix
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9
F. Ruang Lingkup Penelitian................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori................................................................................... 12
1. Program Kerja Karang Taruna .................................................... 12
2. Pengertian Aparat Desa .............................................................. 13
3. Pengertian Komitmen Anggota Karang Taruna ......................... 17
4. Pengertian Karang Taruna .......................................................... 18
5. Sejarah Berdirinya Karang Taruna ............................................. 19
6. Kedudukan Karang Taruna ......................................................... 21
7. Azaz dan Tujuan Karang Taruna ................................................ 22
8. Tugas Pokok dan Fungsi Krang Taruna ..................................... 23
9. Keanggotaan Karang Taruna ...................................................... 24

6

10. Keuangan Karang Taruna ........................................................... 25
B. Kerangka Pikir ................................................................................... 25
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................... 28
B. Langkah-langkah Penelitian............................................................... 29
1. Persiapan Pengajuan Judul.......................................................... 29
2. Penelitian Pendahuluan ............................................................... 29
3. Pengajuan Rencana Pnelitian ...................................................... 30
4. Penyusunan Alat Pengumpul Data ............................................. 30
C. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 31
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 31
1. Populasi ....................................................................................... 31
2. Sampel ........................................................................................ 32
E. Variabel Penelitian ............................................................................. 33
a. Variabel Terikat (Y)
b. Variabel Bebas (X)
F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel .................... 33
1. Definisi Konseptual Variabel...................................................... 33
2. Definisi Operasional Variabel .................................................... 34
G. Rencana Pengukuran Variabel ........................................................... 35
H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36
1. Teknik Pokok .............................................................................. 36
2. Teknik Penunjang ....................................................................... 36
I. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 37
1. Uji Validitas ................................................................................ 37
2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 37
J. Pelaksanaan Uji Coba Angket ........................................................... 39
1. Analisis Validitas Angket
2. Analisis Reliabilitas Angket
K. Teknik Analisis Data.......................................................................... 44
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 47
1. Sejarah Singkat Desa Simpang Asam ......................................... 47
2. Gambaran Umum Desa Simpang Asam ..................................... 47
B. Deskripsi Data .................................................................................... 48
1. Pengumpulan Data ...................................................................... 48
2. Penyajian Data ............................................................................ 48
C. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 75
1. Pengaruh Dukungan Aprat Desa (X1) Terhadap Program
Kerja Karang Taruna (Y) ............................................................ 76
2. Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna (X2)

7

Terhadap Program Kerja Karang Taruna (Y) ............................. 79
3. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ......................................... 82
D. Pembahasan........................................................................................ 85
1. Pengaruh Dukungan Aparat Desa (X1)
Terhadap Program Kerja Karang Taruna (Y) ............................. 85
2. Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna (X2)
Terhadap Program Kerja Karang Taruna (Y) ............................. 85
3. Pengaruh Dukungan Aparat Desa (X1) dan Komitmen
Anggota Karang Taruna (X2) Terhadap Program Kerja
Karang Taruna (Y) ...................................................................... 86
E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 87
1. Variabel yang Diteliti.................................................................. 87
2. Instrumen Penelitian ................................................................... 87
3. Kecermatan Dalam Menjawab Angket ....................................... 87
4. Populasi Penelitian ...................................................................... 88
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 89
B. Saran ................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu, beban moral yang
ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan
generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan
persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada
orang tua/guru, kecanduan narkotika,frustasi, masa depan suram, keterbatasan
lapangan kerja, dan masalah lainnya.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang
besar dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses ini
disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak
ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Sosialisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia dan
proses belajar seorang individu yang akan mengubah dari seseorang yang
tidak tahu menahu tentang diri dan lingkungannya menjadi lebih tahu dan
memahaminya. Sosialisasi merupakan suatu proses di mana seseorang mencari
tahu tentang pola pikir, kepribadian serta dirinya yang sebenarnya. Sebagai

2

pemuda sangatlah penting bersosialisasi, yaitu dengan cara berorganisasi,
salah satunya adalah Karang Taruna.

Karang Taruna adalah wadah bagi para pemuda mengeluarkan aspirasi dan
kreatifitas yang ada pada dirinya, sehingga pemuda dapat membentuk pribadi
dirinya yang baik. Dalam blogspot Karang Taruna dijelaskan bahwa:
Melalui pendidikan Karang Taruna diharapkan para remaja memperoleh
penyaluran. Mereka menjadi aktif dan produktif. Akhirnya mereka dapat
hidup secara mandiri. Berbagai ketrampilan dipelajari dalam organisasi ini.
Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi
serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa
yang akan datang (http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna).

Berikut ini terdapat dua puluh Kegiatan /Organisasi pemuda Inspiratif di
Indonesia.
1. Bidang Pendidikan, menjadi : a. Komunitas 1001 Buku, b. Indonesia
Mengajar, c. Akademi Berbagi, d. Indonesia Bercerita, e. Sahabat Pulau, f.
Tranformasi Hijau, g. Komunitas Jendela, h. Indonesia Menyala.
Bidang pendidikan ini merupakan sarana bagi anak-anak yang belum
sekolah, masih sekolah ataupun tidak sekolah lagi untuk dapat
mempertajam daya ingat dan pola pikir mereka untuk meningkatkan
semangat akan cita-cita yang ingin mereka raih.
2. Bidang Kreatifitas, menjadi : a. Card Ti Post, b. Gerakan Diet Kantong
Plastik, c. Kopi Keliling, d. Komunitas Pencinta Kertas.

3

Bidang Kreatifitas ini adalah gerakan yang mengajak masyarakat terutama
kaum muda untuk meningkatkan kreatifitas, agar dapat menggunakan
sarana dan prasarana yang ada menjadi suatu keistimewaan luarbiasa.
3. Bidang Kesehatan, menjadi : a. Indonesia Berkebun, b. Pencerah
Nusantara.
Bidang Kesehatan adalah mengenai menciptakan perubahan pola piker
dalam masyarakat, meskipun berpusat pada pola pikir di harapkan akan
mampu menjadi perubahan paradigm mengenai kesehatan.
4. Bidang Ekonomi, menjadi : a. Save Street Child, b. Erth Hour Indonesia.
Bidang Ekonomi berupa inisiatif global untuk mengajak, individu,
komunitas, praktisi, bisnis, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat
kritis terhadap perekonomian sehingga dapat mengatur perekonomian
dengan sebaik-baiknya.
5. Bidang Pembangunan, menjadi : a. Indonesia Future Leaders, b. Speak
Suara Pemuda Anti Korupsi, c. Wujudkan.com, d. Karang Taruna.
Bidang Pembangunan yang digerakkan oleh kaum muda ini untuk
membawa perubahan, dibutuhkan wadah yang dapat menampung gagasan
dan pemikiran, serta menjadi kendaraan dalam melakukan aksi, dan
memberikan dampak bagi masyarakat sehinga diharapkan akan lahir
generasi muda Indonesia yang berdampak bagi perubahan positif di
masyarakat, sehingga kaum muda tidak hanya menjadi objek dari
pembangunan, tetapi juga menjadi motor penggerak dari pembangunan itu
sendiri.

4

Karang Taruna adalah adalah organisasi kepemudaan di Indonesia,
merupakan wadah pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar
kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas
sosial sederajat. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna
merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan
dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan
pendayagunaan semua potensi yang tersedia di lingkungan baik sumber
daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada.

Salah satu yang membuat wilayah Desa / Kelurahan maju tidak terlepas
dari ciri khas masing-masing Desa / Kelurahan tersebut, khususnya Desa
Simpang Asam tentunya tidak terlepas dari ciri khasnya sendiri,
masyarakat yang suka bahu membahu dalam melakukan suatu pekerjaan
atau dengan istilah lain Gotong Royong, memperlihatkan bahwa kemajuan
Zaman yang pesat tidak terlalu berpengaruh terhadap budaya yang sudah
melekat di masyarakat, hal ini yang tentunya menjadi modal utama dalam
melakukan pembangunan di daerah. Nilai-nilai luhur yang sudah
mendarah daging di dalam tubuh masyarakat dan pemuda khususnya,
hendaknya terus di bina dan ditingkatkan, yakni dengan komunikasi yang
baik antar sesama sehingga menumbuhkan lingkungan yang positif bagi
masyarakat terutama para pemuda pemudi yang berada di lingkungan
tersebut. Dukungan pemerintah Desa / Kelurahan Simpang Asam
sangatlah penting terhadap kemajuan Karang Taruna di wilayahnya,
terutama untuk membangun komitmen para anggota Karang Taruna

5

terhadap program kerja Karang Taruna itu sendiri, pencapaian kinerja
Program Kerja Karang Taruna akan berjalan serta lebih maksimal dengan
adanya dukungan yang kuat dari masyarakat sekitar terutama dari
pemerintah Desa / kelurahan tersebut terhadap para pemuda pemudi untuk
membangun Karang Taruna yang lebih baik dari masa ke masa.

Berikut Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan
Banjit Kabupaten Waykanan.
Tabel 1.1: Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam
Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan.
Tanggal/
Aktifitas
No

Bulan/

Waktu Tempat

Keterangan
Bekerja

Tahun
1

Nopember

08.00

Lapangan

Turnamen

Semua

2015



Voli

Voli

muda

17.30

Sirahmulya

Simpang

Dusun

Kecamatan Banjit

5

kaum
di

Desa
Asam

Sikoharjo

Kabupaten

Simpang

Waykanan

Asam
2

17
2015

Agustus 14.00

Lapangan

Lomba Panjat Semua



Voli

Pinang

16.00

Sirahmulya

Asam Kecamatan

Dusun

Banjit Kabupaten

5

Desa

warga
Simpang

6

Sikoharjo

Waykana

Simpang
Asam

Karang Taruna di Desa Simpang Asam sudah menjalankan fungsinya
sebagai organisasi yang mewadahi setiap aspirasi yang dikemukakan oleh
anggotanya. Pengurus Karang Taruna berusaha untuk menampung semua
aspirasi yang dikemukakan kemudian akan dimusyawarakan lagi menjadi
program kerja yang akan dijalankan oleh Krang Taruna. Dalam
kedudukannya para pengurus karang taruna tersebut berusaha untuk
memberikan motivasi berupa dorongan, arahan serta memberikan contoh
yang baik agar setiap anggota bisa mengeluarkan ide kreatif dan
aspirasinya agar program kerja karang taruna lebih inovatif lagi.

Dalam karang taruna masih ditemukannya perbedaan pendapat diantara
anggota karang taruna dalam menyikapi aspirasi yang akan dijadikan
program kerja karang taruna. Dalam setiap penerapan program kerja dari
karang taruna masih ditemukan program kerja yang kurang berjalan
dengan baik, serta program kerja karang taruna di Desa Simpang Asam
pun masih belum optimal karena kurangnya sosialisasi dan partisipasi dari
berbagai pihak.

Faktor-faktor yang menyebabkan program kerja karang taruna di Desa
Simpang Asam belum optimal antara lain sebagai berikut :

7

1. Masih ada pemuda yang belum memahami akan pentingnya dan peranan
organisasi Karang Taruna, sehingga penyaluran bakat dan pengabdiannya
kurang aktif.
2. Ketidakpedulian para pemuda akan perkembangan Desa dan Organisasi
Karang Taruna tersebut yang diakibatkan oleh kesibukan para pemuda dan
warga masyarakat yang disibukan oleh faktor ekonomi.
3. Pengetahuan, Pendidikan, dan Pengalaman yang dimiliki oleh para pemuda
dan warga masyarakat dalam menjalankan organisasi masih sangat minim
atau kurang, sehingga ilmu dan Aplikasi pada organisasi kurang baik.
4. Kurangnya kordinasi dari para pengurus Karang Taruna kepada masingmasing anggotanya, disebabkan oleh kesibukan-kesibukan pribadi para
pengurusnya, yang mayoritas disibukan dengan kegiatan perekonomian
terutama di lahan-lahan pertanian, sehingga koordinasi antara anggota
kurang baik dan kurang kompak dalam solideritas dan nasionalismenya.
5. Tidak tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang
program kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam.
6. Dukungan aparat Desa yang kurang maksimal terhadap para pemuda untuk
mewujudkan inisiatif-inisiatif yang telah ada.
7. Kurangnya komitmen anggota Karang Taruna dalam menjalankan program
kerja Karang Taruna.
8. Dukungan serta masyarakat yang kurang mengambil bagian dalam
pembangunan kesejahteraan sosial melalui Karang Taruna.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
tentang dukungan dari aparat desa dan komitmen anggota karang taruna

8

atau lebih tepantnya Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen
Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa
Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015.
.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah adalah
sebagai berikut :
1. Masih ada pemuda yang belum memahami akan pentingnya peran
organisasi Karang Taruna
2. Ketidakpedulian para pemuda akan perkembangan di Desanya
3. Kurangnya

pengetahuan,

pendidikan

dan

pengalaman

tentang

berorganisasi
4. Kurangnya koordinasi dari para pengurus Karang Taruna kepada masingmasing anggotanya
5. Tidak tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap
6. Dukungan aparat Desa yang kurang maksimal
7. Kurangnya komitmen anggota Karang Taruna dalam menjalankan
program kerja Karang Taruna
8. Kurangnya dukungan dari masyarakat

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat permasalahan dibatasi
dalam penelitian pada:
1. Dukungan Aparat Desa
2. Komitmen Anggota

9

3. Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit
Kabupaten Waykanan Tahun 2015.

D. Rumusan Masalah
Berdasrkan dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka yang menjadi permasalahan untuk dibahas dalam penelitian ini
adalah :
1. Adakah Pengaruh Dukungan Aparat Desa Terhadap Program Kerja
Karang Taruna di Desa Simpang Asam Tahun 2015?
2. Adakah Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program
Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Tahun 2015?
3. Adakah Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang
Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam
Tahun 2015?

E. Tujuan Penelitian dan Penggunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis:

1. Pengaruh dukungan Aparat Desa terhadap Program Kerja Karang
Taruna di Desa Simpang Asam.
2. Pengaruh komitmen anggota Karang Taruna terhadap Program Kerja
Karang Taruna di Desa Simpang Asam.
3. Pengaruh dukungan Aparat Desa dan komitmen anggota Karang
Taruna terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang
Asam.

10

2. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian tentang Pengaruh Dukungan Aparat Desa Dan Komitmen
Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di
Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun
2015
Secara teoritis untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikn
khususnya pendidikan kewarganegaraan yang mengkaji tentang
Pendidikan Nilai-nilai Pancasila karena kegiatan gotong royong dalam
membangun Desa merupakan nilai Pancasila sila ke 3 yang harus
selalu kita junjung tinggi sikap gotong royong.
2. Kegunaan Praktis
Kegunaan penelitian bagi penulis adalah lebih mengetahui betapa
pentingnya kesadaran akan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
khususnya di Desa Simpang Asam. Penenlitian ini juga berguna untuk
masyarakat agar lebih menigkatkan kesadaran terhadap pentingnya
organisasi masyarakat.

F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang Lingkup Ilmu
Peneliian ini termasuk ruang lingkup pendidian khususnya pendidikan
kewarganegaraan yang membahahas tentang Pengaruh Dukungan
Aparat Desa Dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap
Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan
Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015.

11

2. Ruang Lingkup Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah:
1.

Dukungan Aparat Desa

2.

Komitmen Anggota Karang Taruna

3.

Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan
Banjit Kabupaten Waykanan.

3. Ruang Lingkup Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah aparat desa dan anggota karang
taruna yang berada di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit
Kabupaten Waykanan.

4. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit
Kabupaten Waykanan. Yang beralamt di Sirahmulya Dusun 5 Sikorejo
Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan.

5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian
Pelaksanaan peneltian ini adalah sejak dikeluarkan surat izin penelitian
pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilimu Pendidikan
Universitas Lampung, penenliti memulai penenlitian pendahuluan di
Desa Simpang Asam sampai dengan penelitian ini selesai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Diskripsi Teori

1. Program Kerja Karang Taruna
Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan organisai yang
dibuat untuk jangka waktu tetentu yang sudah disepakati oleh pengurus
organisasi. Program kerja dalam organisasi karang taruna adalah kewajiban
pengurus yang nantinya akan dijalankan oleh organisasi dalam jangka waktu
sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
Menurut Menurut Prof. Drs. HAW. Widjaja dalam bukunya “otonomi desa
merupakan otonomi yang asli, bulat, dan utuh” menyatakan bahwa: Desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli
berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa..
Menurut Robins, Stephen P. Perilaku organisasi adalah suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau
kelompok tertentu.

Menurut Johara T. Jaya dalam bukunya yang berjudul “Tata guna tanah
dalam perencanaan pedesaan, perkotaan, dan wilayah” sebagaimana dikutif,
“Program kerja adalah suatu proses yang diorganisasi dan dilaksanakan

13

secara sistematis dengan memnggunakan pengetahuan yang ada sesuai
keputusan yang telah ditetapkan bersama.
Sedangkan menurut Husein Umar, “Program Kerja merupakan kegiatan atau
proses membuat rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka
melaksanakan pencapaian tujuannya.
Dari pengertian pogram kerja yang telah dipaparkan di atas terdapat dua
alasan mengapa program kerja menjadi sesuatu yang penting dan harus
disusun, yaitu:
1. Lebih Efisien
Dengan adanya program kerja maka kegiatan yang dilakukan tidak terlalu
banyak sehingga waktu selama kepengurusan waktu lainnya bias dipakai
untuk merealisasikan program lainnya yang sudah dibuat.
2. Lebih Efektif
Dengan adanya program kerja maka semua kegiatan yang sudah
direncanakan dapat disinkornkan dengan unit atau definisi kepengurusan
yang satu dengan yang lainnya.

2. Pengertian Aparat Desa
Aparat desa menurut Dra. Sumber Saparin dalam bukunya “Tata Aparat
dan Administrasi Aparat Desa”, menyatakan bahwa:
“Aparat Desa ialah merupakan simbol formal dari pada kesatuan
masyarakat desa. Aparat desa diselenggarakan di bawah pimpinan seorang
kepala desa beserta para pembantunya (perangkat desa), mewakili
masyarakat desa guna hubungan ke luar maupun ke dalam masyarakat
yang bersangkutan”.

14

Aparat Desa mempunyai tugas membina kehidupan masyarakat desa,
membina perekonomian desa, memelihara ketentraman dan ketertiban
masyarakat desa, mendamaikan perselisihan masyarakat di desa,
mengajukan rancangan peraturan desa dan menetapkannya sebagai
peraturan desa bersama dengan PBD.
Sedangkan pengertian Aparat Desa menurut Peraturan Daerah tentang
Pedoman Organisasi Aparat atau Pemerintah Desa, “yang menyatakan
bahwa Aparat Desa adalah Kepala Desa dan Perangkata Desa.
Menurut Peraturan Daerah Nomor 7 Tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Desa dan Perangkat Desa, pasal 1 nomor 7 “yang dimaksud dengan
Kepala Desa adalah pimpinan dari Aparat Desa. Sedangkan menurut pasal
1 no 8 “yang dimaksud dengan Perangkat Desa adalah unsur staf yang
melaksanakan teknis pelayanan dan atau membantu Kepala Desa dalam
melaksankan tugas dan kewajibannya.

Pengertian desa pemerintah dalam hal ini merupakan suatu lembagalembaga yang melakukan kegiatan pemerintah kepada bawahannya atau
seluruh masyarakat yang didasarkan atas peraturan yang berlaku.
Pengetian Aparat atau Pemerintah dapat dibagi dalam dua pengertian,
yaitu dalam arti luas adalah yang merupakan gabungan antara lembaga
legislatif, eksekutif dan yudikatif, sedangakn dalam arti sempit adalah
yang hanya mencakup lembaga eksekutif saja.

15

Dari rumusan tersebut, maka aparat atau pemerintah dapat diartikan
sebagai Badan atau Lembaga yang mempunyai kekuasan mengatur dan
memerintah.
Soetarjo Kartohadikusumo di dalam buku yang berjudul “Desa”,
“mengemukakan bahwa dari segi pembendaharaaan sejarah kata atau
etimologi, kata desa berasal dari bahasa sansekerta yaitu berasal dari kata
Dhesi yang artinya “Tanah Kelahiran” atau “Tanah Tumpah Darah”.
Selanjutnya dari kata Dhesi itu terbentuk kata desa. (Kartohadikusumo,
1988:16)
Menurut Kartohadikusumo (1988:16) “desa adalah sebagai tempat tinggal
kelompok atau sebagai masyarakat hukum dan daerah wilayah kesatuan
administratif, wujud sebgai kediaman beserta tanah pertanian,daerha
perikanan, tanah sawah, tanah pangonan, hutan blukar, dapat juga wilayah
yang

berlokasi

ditepi

lautan/danau/sungai/irigasi/pegunungan,

yang

keseluruhannya merupakan wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Hak
Ulayat Masyarakat Desa.
Desa menurut Prof. Drs. HAW. Widjaja dalam bukunya “Otonomi Desa”
menyataka bahwa:
“Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli
berdasarkan hak alas usul yang bersifat istimewa, landasan pemikiran
dalam mengenai Desa adalah keanekargaman, partisipasi, otonomi asli,
demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat”. (Widjaja, 2003:3)

16

Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1979 tentang pokok-pokok
penyelengaraan Pemerintah Daerah, menyatakan bahwa:
“Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk
sebagai suatu kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan
masyarkat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. (Penjelasan
Umum Undang-undang No. 5 Tahun 1974).

Hak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri ini bukanlah hak otonomi
sebagaimana dimaksud Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokokpokok Pmerintahan Daerah. Pada hakekatnya Pemerintahan Desa tumbuh
dalam masyarakat yang diperoleh secara tradisionil dan bersumber dari
hukum adat.

Dapat disimpukan desa adalah daerah otonomi asli berdasarkan hukum
adat yang berkembang dari rakyat sendiri menurut perkembangan sejarah
yang dibebani oleh instansi atasannya dengan tugas-tugas pembantuan.
Pada masa ini Pengertian Desa yang resmi adalah pengertian yang
tercantum dalam Undang-undang Nomor 22 tentang Pemerintahan Desa
yang di dalamya mengandung Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan
Desa (BPD), menegaskan bahwa yang dimaksud dengan Desa adalah:
“Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat stempta berdasarkan asal-usul dan

17

adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional
dan berada di daerah Kabupaten”.
Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa Desa tidak lagi merupakan
wilayah administratif, bahkan tidak lagi menjadi bawahan atau unsur
pelaksanaan daerah, tetapi menjadi daerah yang istimewa dan besifat
mandiri yang berada dalam wilayah Kabupaten sehingga setiap warga
Desa berhak berbicara atas kepentingan sendiri sesuai kondsi sosial
budaya yang hidup di lingkungan masyarkatnya.

3. Pengertian Komitmen Anggota Karang Taruna
Dalam hal ini komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau ada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita. “Komitmen merupakan
pengakuan seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari
watak yang keluar dari dalam diri sesorang. (wikipedia)

Dapat dipahami bahwa komitmen anggota karang taruna akan mendorong
rasa percaya diri, dan semangat kerja, menjalankan tugas menuju
perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan peningkatan
kualitas fisik dan psikologi dari hasil kerja teutama dalam berkomitmen
menjalankan program kerja karang taruna dengan sebaik-baiknya.
Mathus dan Jackson dalam bukunya menejemen sumber daya manusia
(EDISI 10). “merumuskan bahwa komitmen organisasi merupakan tingkat
kepercayaan dan penerimaan pekerja terhadap tujuan organisasi dan
mempunyai keinginan untuk tetap ada dalam organisasi tersebut yang pada

18

akhirnya tergambar dalam statistik kehadiran dan masuk keluarnya pekerja
dari organisasi (turnover).

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sesorang yang
selalu berkomitmen, akan mempunyai keteguhan jiwa. Stabilitas sosial
tinggi, toleransi, mampu bertahan pada masa sulit, dan tidak muda
terprovokasi terhadap sesuatu. Apalagi dalam sebuah organisasi seseorang
yang selalu berkomitmen akan selalu menjaga sikap dalam berbagai hal
seta akan selalu memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut.

4. Pengertian Karang Taruna
Karang Taruna adalah organisasi sosial wadah pengembangan generasi
muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung
jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di
wilayah desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama
bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Rumusan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial perkumpulan sosial yang
dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS).
2. Sebagai wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna
merupakan tempat diselenggarakannya berbagai upaya atau kegiatan
untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya
generasi muda dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia.

19

3. Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran
terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya
tanggung jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran
dan bertanggung jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh
dan berkembangnya Karang Taruna.
4. Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda, diurus
atau dikelola oleh generasi muda dan untuk kepentingan generasi muda
dan masyarakat di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat
sederajat. Karenanya setiap desa/ kelurahan atau komunitas adat
sederajat dapat menumbuhkan dan mengembangkan Karang Taruna
sendiri.
5. Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial memberi arti bahwa
semua upaya dan program kegiatan yang diselenggarakan Karang
Taruna ditujukan guna mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat
terutama generasi mudanya.
6. Komunitas adat sederajat adalah kondisi objektif di wilayah yang
memiliki keanekaragaman wilayah yang berbeda, misalnya Nagari di
Sumatera Barat, Banjar di Bali, serta Distrik di Papua.

5. Sejarah Berdirinya Karang Taruna
Karang Taruna lahir pada tanggal 26 September 1980 di Kampung
Melayu, Jakarta. Kelahiran gerakan ini merupakan perwujudan semangat
kepedulian generasi muda untuk turut mencegah dan menanggulangi
masalah kesejahteraan sosial masyarakat, terutama yang dihadapi anak dan
remaja di lingkungannya.

20

Kepedulian

tersebut

diwujudkan

dalam

bentuk

kegiatan–kegiatan

pengisian waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian,
kepanduan, pengajian dan lain–lain bagi anak–anak yatim, putus sekolah,
tidak sekolah, yang berkeliaran, main kartu dan lain–lain yang pada
umumnya berasal dari keluarga miskin. Dalam perjalanannya, Karang
Taruna mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik jumlah maupun
program kegiatannya. Hingga saat ini Karang taruna tumbuh di setiap
kelurahan dan desa di wilayah Indonesia.

Program Karang Taruna yang diawali dengan kegiatan pengisian waktu
luang, bertambah dan berkembang dengan kegiatan–kegiatan:


Ekonomis produktif yang membantu membuka lapangan kerja/usaha
bagi warga Karang Taruna yang menganggur atau putus sekolah.



Pelayanan sosial bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS), seperti anak terlantar, penyandang cacat, keluarga miskin,
dan lain sebagainya.



Partisipasi aktif dan praktis yang mendukung program–program
pembangunan di desa/kelurahan masing–masing termasuk program
dari berbagai instansi.



Pengembangan potensi generasi muda Warga Karang Taruna dalam
rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan lain–lain.

Sejalan dengan perkembangan Karang Taruna yang mampu memberikan
peran dan kontribusi dalam pembangunan di wilayah, Karang Taruna

21

memiliki

landasan

hukum

yang

memperkuat

keberadaannya

di

masyarakat, yaitu:

Situasi krisis yang dihadapi bangsa Indonesia mulai tahun 1997, turut
memberikan dampak bagi menurunnya dan bahkan terhentinya aktivitas
sebagian besar Karang Taruna. Meskipun demikian, masih cukup banyak
Karang Taruna yang tetap eksis menyelenggarakan berbagai kegiatan
sesuai kondisi dan kemampuannya masing-masing. Hal itu setidaknya
menunjukkan bahwa Karang Taruna cukup mengakar di tengah–tengah
masyarakat.

Di samping itu, gerakan reformasi yang timbul dalam situasi krisis, sempat
pula membuat adanya dua pedoman dasar Karang Taruna. Masing–masing
Pedoman Dasar Karang Taruna ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Sosial dan Pedoman Dasar karang Taruna Indonesia sebagai hasil Temu
Karya Nasional IV tahun 2001 di Medan. Hal itu membuat pemahaman
tentang Karang Taruna di kalangan Karang Taruna itu sendiri berbeda–
beda dan jika terus berlanjut akan kurang menguntungkan bagi
perkembangan Karang Taruna ke depan.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005
tentang Pedoman Dasar Taruna, diharapkan tidak terjadi lagi persepsi atau
pemahaman yang berbeda–beda tentang Karang Taruna, artinya bahwa
pemahaman tentang Karang Taruna mengacu kepada Peraturan Menteri
Sosial tersebut. Peraturan tersebut sendiri lahir sebagai rekomendasi dari
hasil–hasil Temu Karya Nasional V Karang Taruna di Provinsi Banten

22

Tahun 2005, yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi
Warga Karang Taruna di tingkat nasional, sehingga Pemensos RI No.
83/HUK/2005 teap menjunjung tinggi perinsip dari, oleh, dan untuk
masyarakat Warga Karang Taruna.

6. Kedudukan Karang Taruna
Setiap Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan atau komunitas
adat sederajat diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sesuai dengan kedudukannya, maka Karang Taruna secara
organisasi bersifat lokal dan berdiri sendiri, sehingga hubungan antara
sesama Karang Taruna bersifat horizontal, sederajat dan tidak saling
membawahi.

7.

Azas dan Tujuan Karang Taruna

Karang Taruna berdasarkan Pancasila
Tujuan Karang Taruna yang dirumuskan dalam Pemensos RI Nomor 77
Tahun 2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna adalah:


Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung
jawab sosial setiap generasi muda Warga Karang Taruna dalam
mencegah, menangkal, menanggulangi, dan mengantisipasi berbagai
masalah sosial.



Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda Warga
Karang

Taruna

berpengetahuan.

yang

terampil

dan

berkepribadian

serta

23



Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan Warga Karang Taruna.



Termotivasinya setiap generasi muda Warga Karang Taruna untuk
mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



Terjalinnya kerja sama antara generasi muda Warga Karang Taruna
dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.



Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi
generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang
memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia
pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial di
lingkungannya.



Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di
desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan
secara komprehensif, terpadu, dan terarah.

8.

Tugas Pokok dan Fungsi Karang Taruna

Setiap Karang Taruna mempunyai tugas pokok secara bersama–sama
dengan

Pemerintah

dan

komponen

masyarakat

lainnya

untuk

menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang
dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun
pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.
Fungsi Karang Taruna yang dirumuskan dalam Pemensos RI Nomor 77
Tahun 2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna adalah:
1. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial;

24

2. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat;
3. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda
di lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta
berkesinambungan;
4. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi
generasi muda di lingkungannya;
5. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran
tanggung jawab sosial generasi muda;
6. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan jiwa
kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai – nilai
kearifan lokal.
7. Pemupukan

kreativitas

generasi

muda

untuk

dapat

mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif,
kreatif, edukatif, ekonomis produktif.
8. Penyelenggar

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Pemakaian Gigitiruan Di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Februari 2010

3 35 78

Pengaruh Pemberdayaan Masyarakat terhadap Produktivitas Karang Taruna Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

0 14 1

Pengaruh Pemberdayaan Masyarakat terhadap Produktivitas Karang Taruna Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

1 4 33

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA KARANG TARUNA DESA PAKANG Hubungan Antara Empati Dengan Perilaku Altruisme Pada Karang Taruna Desa Pakang.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA KARANG TARUNA DESA PAKANG Hubungan Antara Empati Dengan Perilaku Altruisme Pada Karang Taruna Desa Pakang.

1 4 15

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Prososial Pada Karang Taruna di Desa Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Prososial Pada Karang Taruna di Desa Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

1 8 15

Contoh program kerja kegiatan usaha karang taruna desa jatimulya terbaru 2016 karang taruna

1 7 3

ppmsosialisasi hak hak politik perempuan bagi anggota karang taruna desa sendangsari

0 0 35

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA (Studi Kasus Karang Taruna Sinar Muda Desa Ngabetan Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik) Priyo Utomo

0 2 13