HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, Hubungan Antara Empati dengan Perilaku Prososial Pada Karang Taruna di Desa Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA
KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI,
KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana
(S-1) Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh
YUNI SETYA ASTUTI
F 100 080 104

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA
KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI,
KABUPATEN SUKOHARJO


NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana
(S-1) Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh
YUNI SETYA ASTUTI
F 100 080 104

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii

iii

(Taufik, M.Si., Ph.D)

ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL

PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI,
KABUPATEN SUKOHARJO
Yuni Setya Astuti
Rini Lestari, S.Psi., M.Psi.
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Keberhasilan setiap individu dalam bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar tidak
terlepas dari rasa empati yang dimiliki individu terhadap permasalahan yang ada di
lingkungan sekitarnya. Individu yang berempati tinggi mampu berperilaku prososial
dengan baik dalam kesehariannya, seperti berbagi, kerja sama dan menolong orang
lain tanpa menimbang-nimbang terlebih dahulu untuk menolong dan tanpa motif
tertentu. Oleh karena itu,empati merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
individu untuk dapat berperilaku prososial dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dengan perilaku
prososial pada karang taruna. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif
antara empati dengan perilaku prososial pada karang taruna.
Populasi dalam penelitian ini adalah karang taruna di Desa Jetis, Kecamatan Baki,
Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini purposive
sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala empati dan skala
perilaku prososial.

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah product moment untuk
mengukur hubungan antara empati dengan perilaku prososial pada karang taruna.
Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
empati dengan perilaku prososial yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r)
sebesar 0,596 dengan p = 0,000 (p < 0,01).
Hasil kategorisasi empati memiliki rerata empirik (RE)=78,35 menunjukkan bahwa
empati tergolong tinggi dengan rerata hipotetik sebesar 62,5 dan perilaku prososial
memiliki rerata empirik (RE) = 82,43 yang tergolong tinggi dengan rerata hipotetik
sebesar 67,5.
Kata kunci: empati, perilaku prososia, karang taruna.

v

menjadi

PENDAHULUAN
Manusia dilahirkan sebagai

sebuah


bagi

semua orang untuk memberikan

makhluk individu dan sosial, namun

bantuan

perilaku

membutuhkan.

manusia

kewajiban

yang

bagi


orang-orang
Sears

yang
(2005)

mementingkan diri sendiri sering kali

memberikan pemahaman mendasar

terlihat

yang

bahwa

tidak

bukanlah


ketika

mengalami

ada

orang

kesulitan

masing-masing

individu

semata-mata

makhluk

mendapatkan bantuan orang lain.


tunggal yang mampu hidup sendiri,

Sebagian orang ketika menyaksikan

melainkan sebagai makhluk sosial

orang lain dalam kesulitan langsung

yang

membantunya sedangkan yang lain

individu lain, individu tidak dapat

diam

mereka

menikmati hidup yang wajar dan


sebenarnya mampu membantu. Ada

bahagia tanpa lingkungan sosial.

sebagian

Seseorang

saja

walaupun

orang

lain

cenderung

sangat


dikatakan

menimbang-nimbang terlebih dahulu

prososial

sebelum bertindak untuk menolong

menolong

dan ada yang ingin membantu tetapi

memperdulikan

dengan

penolong.

motif


yang

bermacam-

macam.

bergantung

jika

berperilaku

individu

individu

pada

tersebut


lain

motif-motif

Perilaku

tanpa
si

prososial

Mengingat banyak orang-

merupakan suatu tindakan menolong

orang yang masih hidup di dalam

yang menguntungkan orang lain

kesusahan

dan

tanpa

pertolongan

orang

membutuhkan
lain,

maka

harus

menyediakan

suatu

keuntungan langsung pada orang

1

2
yang melakukan tindakan tersebut,

menjenguk

dan mungkin bahkan melibatkan

mencari

suatu

korban bencana alam, dan nyinom

resiko

bagi

orang

yang

menolong (Baron & Byrne, 2005).
Meskipun
prososial
memberikan

tindakan

dimaksudkan

untuk

keuntungan

kepada

teman

sumbangan

yang
untuk

sakit,
para

kalau ada tetangga atau teman yang
mempunyai hajatan.
Karang taruna di Desa Jetis,
Kecamatan

Baki,

Kabupaten

orang lain, namun tindakan ini dapat

Sukoharjo sebagai wadah organisasi

muncul

pengembangan

karena

beberapa

alasan.

kreativitas

para

Misalnya, seorang individu mungkin

muda-mudi yang terdiri dari berbagai

membantu orang lain karena punya

lapisan masyarakat mulai pelajar

motif

mendapatkan

sampai pekerja yang kesehariannya

(mendapat

disibukkan dengan tugas pribadinya

untuk

keuntungan

pribadi

hadiah), agar dapat diterima orang

masing-masing,

lain, atau karena memang dia benar-

sekolah, rumah, adapula yang sudah

benar bersimpati, atau menyayangi

bekerja. Adanya tugas yang beragam

seseorang.

itupun

para

seperti:

karang

tugas

taruna

Hal ini juga terjadi pada

mengadakan perkumpulan sebulan

beberapa karang taruna di Desa Jetis,

sekali untuk bersosialisasi, tukar

Kecamatan

Baki,

Kabupaten

pendapat maupun pengalaman.

Sukoharjo.

Beberapa

fenomena

Berdasarkan

dilingkup

remaja

perilaku

prososial

hasil

menunjukkan

wawancara, karang taruna di Desa

contohnya

Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten

3
Sukoharjo dapat dikatakan, remaja

adalah self-gain, personal values and

menolong

norms,

untuk

orang

yang

dan

empathy.

Empati

dikenal/teman/sahabat dan menolong

merupakan faktor yang menentukan

karena

perilaku prososial remaja.

hutang

budi

atau

ingin

mendapatkan imbalan.
Kau
fenomena

(2010)

Empati adalah kemampuan
menyatakan

menurunnya

seseorang untuk

ikut

merasakan

perilaku

perasaan atau pengalaman orang lain.

prososial pada remaja dapat dilihat

Empati dapat membuat seseorang

pada

berusaha untuk melihat seperti apa

rendahnya

perilaku

tolong

menolong, berbagi, dan bekerjasama,

yang

antara remaja dengan remaja, orang

merasakan apa yang orang lain

lain, orang tua, maupun masyarakat.

rasakan.

Perilaku prososial tidak semata-mata
berdasarkan

pada

orang

lain

Hoffman

melihat

(dalam

dan

Taufik,

logika,

2012) empati berkaitan secara positif

pemahaman, atau penalaran, karena

dengan perilaku menolong. Ada juga

beberapa kondisi emosi menjadi

bukti-bukti

penyebab dari munculnya perilaku

empathic

prososial, diantaranya empati.

membangkitkan

Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi

individu

dalam

eksperimental

bahwa
akan

distress

individu

untuk

menolong orang lain, dan observer
yang mengalami empathic distress

berperilaku prososial. Dayaksini &

lebih

Hudaniah (2006), faktor-faktor yang

pertolongan secara tepat

mempengaruhi

korban yang mengalami kesakitan.

perilaku

prososial

tinggi

akan

memberikan
kepada

4
Sementara itu, jika mereka tidak

senang membantu anak lain yang

melakukan suatu pertolongan maka

sakit, juga anak perempuan. Pada

observer empathic distress menjadi

studi yang sama, Eisenberg (dalam

merasa bersalah dan mereka merasa

Taufik, 2012) menyatakan bahwa

lebih

reaksi wajah yang menunjukkan

baik

jika

memberikan

pertolongan.

kesedihan atau perhatian pada derita

Eisenberg

Kau,

orang lain berkaitan dengan sikap

2010) Empati dan perilaku prososial

spontan anak-anak pra sekolah dalam

juga

seting

berbagi dan membantu teman lain

kehidupan sehari-hari. Orang-orang

saat acara bermain. Jadi, empati dan

yang membantu orang Yahudi dari

simpati secara jelas menjadi media

Nazi

bagi munculnya perilaku prososial.

berkaitan

(dalam

dalam

ketika

menjelaskan
membantu.
menyatakan

diwawancara
motif

Lebih

dari

bahwa

mereka

Rutter (dalam Retnaningsih,

separuh

2005),

mereka

dasarnya dapat dicegah salah satunya

perilaku

membantu karena rasa empati dan

dengan

simpati dengan kondisi para korban.

prososial.

Pada anak laki-laki dan

anti-sosial

mengembangkan

Berdasarkan

pada

perilaku

uraian

dan

perempuan, ekspresi wajah dan sikap

persoalan yang diungkapkan di atas

tubuh menunjukkan empati yang

maka

dikaitkan dengan perilaku prososial.

membahas tentang hubungan antara

Anak laki-laki yang menunjukkan

empati dengan perilaku prososial

ekspresi empati cenderung lebih

pada karang taruna di Desa Jetis,

peneliti

tertarik

untuk

5
Kecamatan

Baki,

Kabupaten

Sukoharjo.

(2012)

empati

merupakan suatu aktivitas untuk

Adapun
penelitian

Taufik

tujuan

ini

adalah

dari
untuk

memahami

apa

yang

sedang

dipikirkan dan dirasakan orang lain,

mengetahui apakah ada hubungan

serta

antara

dirasakan oleh yang bersangkutan

empati

dengan

perilaku

apa

yang

dipikirkan

dan

prososial pada karang taruna, untuk

(observer ,

mengetahui

kondisi yang sedang dialami orang

sumbangan

efektif

perceiver )

terhadap

empati terhadap perilaku prososial

lain,

pada

untuk

kehilangan kontrol dirinya.

tingkat

Goleman

karang

taruna

mengetahui

dan

mengetahui

tanpa

yang

bersangkutan

(1999)

empati dan perilaku prososial pada

menyebutkan bahwa ciri-ciri atau

karang taruna.

karakteristik orang berempati tinggi

Baron

&

Byrne

(2005)

empati merupakan respon afektif dan

adalah :
1. Ikut merasakan (sharing feeling)

kognitif yang kompleks pada distress

yaitu

emosional

mengetahui bagaimana perasaan

termasuk

orang

lain.

Empati

kemampuan

untuk

orang

kemampuan

lain,

hal

untuk

ini

berarti

merasakan keadaan emosional orang

individu

mampu

merasakan

lain merasa simpatik dan mencoba

suatu

emosi,

mampu

menyelesaikan

mengidentifikasi perasaan orang

masalah,

mengambil persektif orang lain.

dan

lain.

6
2. Dibangun berdasarkan kesadaran

permainan

yang

memberikan

diri, semakin kita mengetahui

peluang

emosi diri sendiri semakin kita

mengalami

terampil membaca emosi orang

membantu untuk lebih berpikir

lain.

dan

3. Peka terhadap bahasa isyarat,
karena

emosi

diungkapkan

sering

terbuka

melalui

bahasa

orang

sejumlah

memberikan

terhadap
lain

melahirkan

perilaku

kongkrit

perhatian

kebutuhan

kemampuan

berempati anak. Model atau
peragaan yang diberikan pada

emosi,

menyadari

menimbulkan respon prososial,

dirinya sedang berempati, tidak

tetapi

larut dalam masalah yang sedang

mengembangkan

dihadapi oleh orang lain.

empati dalam diri anak.

Hoffman (dalam Goleman,
faktor-faktor

mempengaruhi
menerima

akan

anak-anak tidak hanya dapat

5. Kontrol

1999),

untuk
emosi,

sehingga

meningkatkan

4. Mengambil peran (role taking),
empati

anak

kepada orang lain, serta lebih

lebih

isyarat (non verbal).

kepada

dan

yang

2. Mood

juga

dan

dapat
perasaan

Feeling,

apabila

seseorang dalam situasi perasaan

seseorang

dalam

yang

memberi

empati

berinteraksi

baik,

maka
dan

dalam

menghadapi

adalah sebagai berikut :

orang lain akan lebih baik serta

1. Sosialisasi, dapat mempengaruhi

menerima keadaan orang lain.

empati

melalui

permainan-

7
3. Proses Belajar dan Identifikasi,
dalam

proses

belajar,

belajar

membetulkan

6. Pengasuhan, lingkungan yang

anak

berempati dari suatu keluarga

respon-

sangat membantu anak dalam

respon khas dari situasi yang

menumbuhkan

khas, yang disesuaikan dengan

dirinya.

peraturan yang dibuat oleh orang

Perilaku

empati

dalam

prososial

suatu

tua atau penguasa lainnya. Apa

tindakan

yang telah dipelajari anak di

menguntungkan orang lain tanpa

rumah pada situasi

harus menyediakan suatu keuntungan

diharapkan

anak

menerapkannya

pada

tertentu,

langsung

waktu

melakukan tindakan tersebut, dan

pada

orang

yang

mungkin bahkan melibatkan suatu

4. Situasi atau Tempat, pada situasi
seseorang

dapat

berempati

lebih

baik

dibandingkan

dengan

situasi

yang lain.
5. Komunikasi

yang

dapat

yang lebih luas.

tertentu

menolong

resiko bagi orang yang menolong
(Baron & Byrne, 2005).
Mussen,
Dayakisni

dan

menyatakan
dan

dkk

(dalam

Hudaniah,

2006)

bahwa

perilaku
tindakan-

Bahasa,

prososial

mencakup

komunikasi dan bahasa sangat

tindakan

sharing

mempengaruhi seseorang dalam

cooperative

(kerjasama),

mengungkapkan dan menerima

(menolong),

honesty

empati.

kedermawanan

dan

(membagi),
helping

(kejujuran),
pertimbangan

hak dan kesejahteraan orang lain.

8
ditunjukkan dengan hasil koefisien

METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini digunakan
pendekatan

kuantitatif.

Adapun

Variabel

tergantungnya

adalah

perilaku

prososial

sedangkan

korelasi (r) sebesar 0,596 dengan p
sebesar 0,000 (p