Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran Berdasarkan Tingkat Pencemaran

2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran

Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini, Pencemaran kimiawi : CO 2 logam berat Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni, bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik. a. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa. b. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet. c. Pencemaran Suara : kebisingan. Pencemaran Suara kebisingan Dikota-kota atau di daerah dekat industri pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel disingkat dB, merupakan ukuran tingkat kebisingan. Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia. Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidu, bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress. Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan manusia tidak terlalu bising. jika bising harus diusahakan adanya isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang hingar bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus misal di dalam kamar agar tidak mengganggu orang lain.

3. Berdasarkan Tingkat Pencemaran

Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut. a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor. b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang. c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif. 8

B. Parameter Pencemaran Lingkungan

Untuk mengukur tingkat pencemaran diasuatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameterpencemaran digunakan sebagai indikator petunjuk terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi Paarameter pencemaran meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.

1. Parameter Fisik

Parameter fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas.

2. Parameter Kimia

Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO 2 , pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat. Sebagai contoh berikut disajukan pengukuran pH air, kadar CO 2 , dan oksigen terlarut. a. Pengukuran pH air Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapurmenyebabkan kondisi air menjadi alkali basa. jadi, perubahan pH air tergantung kepada macam bahan pencemarnya. Perubahan nilai pH mempunyai arti penting bagi kehidupan air. Nilai pH yang rendah sangat asam atau tinggi sangat basa tidak cocok untuk kehidupan kebanyakan organisme. Untuk setiap perubahan satu unit skala pH dari 7 ke 6 atau dari 5 ke 4 dikatakan keasaman naik 10 kali. Jika terjadi sebaliknya, keasaman turun 10 kali. Keasaman air dapat diukur dengan sederhana yaitu dengan mencelupkan kertas lakmus ke dalam air untuk elihat perubahan warnanya. b. Pengukuran Kadar CO 2 Gas CO 2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar gas CO 2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organismeyang hidup di dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis. Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri. 9