MAKALAH PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

MAKALAH

PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Susun Oleh :
KELOMPOK : (5)
Sri Rahayu
Febby Kassandra
Shendi Arif Darmawan
Teguh Rahmad

1610075602271
1610075602333
1610075602224
1610075602275

EKONOMI PEMBANGUNAN
STIE MUHAMMADIYAH JAMBI
2017
1


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita taufiq dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa suatu halangan dan
rintangan yang cukup berarti.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan
menuju jalan Islami..
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT.
Kami menyadari walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyusun makalah sederhana ini, tetapi masih banyak kekurangan yang ada didalamnya.
Oleh karena itu, segala tegur sapa sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kami berharap akan ada guna dan manfaatnya makalah ini bagi semua pembaca. Amin.

2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
A. Pengertian Lingkungan Hidup ..................................................................... 2
B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu
Lingkungan.................................................................................................... 2
C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup................................................................... 4
D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan................................................. 6
E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit................................................. 7
F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan
Berkelanjutan................................................................................................. 10
G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan...................................... 12
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 14
A. Kesimpulan..................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………


16

3

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan
bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam
melangsungkan kehidupan. Dengan kata lain, lingkungan hidup merupakan keseluruhan
unsur atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas

permasalahan :

1.

Apa pengertian dari lingkungan hidup ?

2.

Jelaskan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan ?

3.

Bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat ?

4.

Apa keterbatasan ekologis dalam pembangunan ?

5.


Bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan permasalahan rumit ?

6.

Apakah pembangunan harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ?

4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan
pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan manusia merupakan
sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat
kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan hidup.
Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau komponen,
maka tentu saja setiap lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial.
Adapun pengertian lingkungan hidup menurut undang-undang Republik Indonesia

No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen
benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke
dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang
termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik
maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut
ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.

5

B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu Lingkungan
Apabila kita, manusia, dianggap sebagai individu yang menjadi pusat perhatian di
dalam membicarakan masalah lingkungan hidup, maka unsur-unsur yang berada di
sekitar kita adalah hewan, tumbuhan, air, udara dan tanah.
Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis.
Maksudnya jika salah satu komponen-komponen yang lain, karena dalam suatu

lingkungan hidup ada yang disebut dengan “kaidah satu untuk yang lain”.
Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat dikatakan
sebagai “satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini digambarkan bahwa binatang mati
busuk diserap tanah menjadi pupuk bagi tumbuhan rumput. Sebagai contoh : rumput
dimakan rusa, rusa dimakan harimau, dan seterusnya. Di samping rantai makanan ini ada
pula yang dikenal dengan istilah “piramida makanan”.
Apabila salah satu komponen lingkungan hidup seperti digambarkan dalam rantai
makanan dan piramida makanan mengalami kepunahan, maka apa yang terjadi sudah
dapat dibayangkan. Andai kata di dunia ini tidak ada rumput, maka tentu tidak akan ada
kambing, dan akhirnya binatang tumbuhan juga akan punah. Dari uraian secara singkat di
atas. Beberapa hukum/kaidah lingkungan dapat diperoleh, misalnya :
a. Suatu lingkungan memiliki keteraturan secara alamiah.
b. Suatu lingkungan mempunyai kemampuan tersendiri selama keadaan masih
berkembang.
c. Unsur-unsur / komponen-komponen dalam suatu lingkungan berinteraksi satu
sama lain secara ilmiah.

6

d. Interaksi


dalam

suatu

lingkungan

dilakukan

oleh

masing-masing

unsur/komponen.
e. Dalam batas-batas tertentu terjadi perubahan susunan komponen.

7

Faktor-faktor


lainnya

yang

mempengaruhi

lingkungan

hidup

antara

lain :
a. Jenis dari jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat
perbedaan lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang
tertutup rimbun oleh tumbuhan.
b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, interaksi disini
tidak hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula
hubungan sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis.
c. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, misalnya : di dalam ruangan

tertutup yang merokok, tentu akan menyebabkan ruangan menjadi pengap.
d. Faktor-faktor non material, antara lain kondisi suku, cahaya, dan kebisingan.
e. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya penduduk.
C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan karena
merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Indonesia sebagai suatu negara wajib
menjaga dan melestarikan lingkungan hidup untuk dimanfaatkan dalam memenuhi
kepentingan bersama bagi generasi kini dan mendatang.
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan yang
berwawasan lingkungan walaupun pada kenyataannya lingkungan hidup di Indonesia
masih memperhatikan.

8

Idealnya pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan pemeliharaan dan
kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan sebagai berikut :
a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup.
b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki

sikap dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.
c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
f.

Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan
pencemaran/kerusakan lingkungan.
Apabila setiap pemanfaatan lingkungan hidup dapat mengacu kepada enam hal di

atas maka lingkungan hidup akan selalu terjaga dan dapat dipergunakan sebesar-besarnya
bagi kemakmuran rakyat saat ini dan di masa yang akan datang.
Beberapa pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :
a. Memelihara dan memperbesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan dengan tetap
mempertahankan jenisnya.

9

b. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara
membudidayakannya. Seperti penemuan berbagai jenis anggota hutan yang
dikembangkan melalui perkebunan.
c. Budidaya tanaman obat-obatan / membuat apotik hidup di sekitar rumah.
d. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya. Berupa
oksigen (O2) yang tersimpan didalam tabung, industri air mineral, industri pupuk
organik, industri minyak bumi, dan lain-lain.
e. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup tersebut
terjaga, seperti adanya daerah suaka alam, suaka margasatwa, tanam nasional,
kebun binatang, dan hutan lindung.
D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan
Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan berbagai
kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun pemukiman. Dibutuhkan juga sumber
daya alam lainnya seperti tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang diambil dari
persediaan sumber daya alam di bumi. Semula kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh
alam, namun dengan munculnya etika Barat lahirlah sistem nilai yang hakikatnya
memandang bahwa manusialah yang menguasai dan menjadi pusat (antroposentris).
Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia
menyebabkan menipisnya sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan berbagai
barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh
mengenai terjadinya bencana lingkungan akibat pencemaran dan lainnya adalah sebagai
berikut :
1.

Terjadinya erosi dan banjir di berbagai bagian bumi.

10

2.

Terganggunya udara di London dan Los Angeles karena udara tercemar oleh asap
berbagai industri sehingga mengganggu kesehatan penduduk.

3.

Pencemaran yang disebabkan karena kecelakaan. Misalnya bocornya pabrik pestisida di
Bhopal (India) dan kecelakaan pusat tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia) telah
menimbulkan banyak kerugian.

Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan :
Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan mendefinisikan pembangunan
berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.
Tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermutu adalah tercapainya standar
kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan,
pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan,
keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan
kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini
diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersediannya
sumber daya yang diperlukan.
Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan adalah dengan reboisasi,
menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala
yang berarti. Artinya, tidak seimbangnya antara yang ditanam dan yang dieksploitasi
menjadi salah satu penyebabnya. Peraturan perudang-udangan pun tidak mampu
mencegah kerusakan lingkungan ini.
Sedangkan Maftuchah Yusuf (2000), mengemukakan empat hal pokok dalam upaya
penyelamatan lingkungan. Diantaranya,
1.
2.

konservasi untuk kelangsungan hidup bio-fisik.
perdamaian dan keadilan (pemerataan) untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari

3.

dalam hidup bersama.
pembangunan ekonomi yang tepat, yang memperhitungkan keharusan konservasi bagi
kelangsungan hidup biofisik dan harus adanya perdamaian dan pemerataan (keadilan)

4.

dalam melaksanakan hidup bersama.
demokrasi yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk turut berpartisipasi
dalam melaksanakan kekuasaan, kebijaksanaan dan pengambilan keputusan dalam
meningkatkan mutu kehidupan bangsa.

11

Jika hal-hal tersebut di atas tidak segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan
segera dengan cara menangkap, mengadili dan menghukum seberat-beratnya pembalak
liar maka tidak lama lagi bumi akan musnah. Kemusnahan bumi juga berarti kematian
bagi penduduk bumi termasuk di dalamnya manusia.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan
memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain
lingkungan dan masyarakat serta kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan
selalu berkaitan dan saling berinteraksi dengan lingkungan hidup. Interaksi tersebut dapat
bersifat positif atau negatif. Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi
tersebut sangat diperlukan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
ADAPUN CIRI-CIRI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ANTARA
LAIN :
1.

Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di

belakang hari;
2. Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan
3.
4.

pembangunan;
Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan
Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
lokasi pembangunan

4.

Pencemaran limbah industri dan rumah tangga menyebutkan pencemaran air tanah dan
air permukaan. Hujan asam di berbagai kota termasuk di DKI Jakarta menyebabkan
timbulnya berbagai penyakit, kerusakan, dan kematian tanaman pertanian serta kerusakan
hutan.
Nampaknya pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara dapat meningkatkan
kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam makin
meningkat. Akibatnya, persediaan sumber daya alam makin terkuras dan pencemaran
lingkungan makin meningkat. Hal ini terjadi tidak hanya pada negara maju, tetap juga
pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Jumlah industri, kendaraan bermotor, dan

12

konsumsi energi terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan mereka.
Eksploitasi sumber daya alam yang terus-menerus dan kurangnya kesadaran terhadap
lingkungan menyebabkan bencana lingkungan yang terjadi di berbagai bagian bumi
makin beragam.
E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit
Dunia dewasa ini menghadapi suatu rentetan permasalahan yang sangat rumit,
seperti : penyediaan pangan dunia, pengangguran, hambatan dalam pengembangan
industri, pengadaan energi dan bahan baku, pengembangan sumber daya alam,
kesempatan pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
terkendali, keserakahan perusahaan multi nasional dalam mencari kekayaan alam, dan
akhir-akhir ini permasalahan pembangunan lingkungan hidup.

Keseluruhan permasalahan tersebut saling berkaitan dan apabila direnungkan lebih
dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok, yaitu :
a.

Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.

b.

Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia
sangat tajam.

c.

Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

d.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh
moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.

e.

Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur
lingkungan tidak berfungsi dengan baik.

13

Permasalahan pokok dunia tersebut apabila penanganannya tidak tepat, akan saling
berbenturan dan pada akhirnya akan bermuara pada kerusakan lingkungan hidup.
Keterkaitan antar keempat faktor ini dan keterkaitannya dengan lingkungan hidup
sedemikian erat, sehingga setiap permasalahan harus dilihat secara utuh sebagai satu
kesatuan dan sebagai permasalahan bersama.
Pertentangan selalu terjadi antara kelompok penganjur laju pertumbuhan secara terusmenerus melalui pengerahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kelompok ahli
lingkungan yang terdiri dari ahli-ahli biologi dan para konservasionis ekologi. Namun,
akhir-akhir ini masing-masing kelompok sudah saling memperluas wawasan, dimulai
dengan dideklarasikannya Strategi Konservasi Dunia yang aspek pemanfaatannya
hanyalah merupakan bagian dari konservasi dalam arti luas.
Gejala pertumbuhan penduduk yang cepat, baik di kota maupun desa, muncul
karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan penduduk tidak hanya
sekedar makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal saja, tetapi berkembang sesuai
perkembangan kebudayaannya. Hal-hal yang pada mulanya kurang dibutuhkan, dewasa
ini meningkat menjadi kebutuhan primer. Tingginya kebutuhan jumlah barang dan jasa
memerlukan lebih banyak sumber daya alam sebagai salah satu faktor produksi dalam
industri pengolahan.
Hubungan antara peningkatan jumlah penduduk yang cepat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan penduduk, maka
sumber daya alam dan lingkungan alam semakin dimanfaatkan. Kegiatan produksi barang
non jasa yang dibutuhkan tidak hanya menyebabkan menipisnya sumber daya alam, tetapi
juga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Pertumbuhan ekonomi menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

14

1.

Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2.

Pertambahan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi menyebabkan
menipisnya persediaan sumber daya alam dan terjadinya pencemaran lingkungan.
Manusia sebagai individu maupun anggota kelompok suatu masyarakat
membutuhkan berbagai hal dalam kehidupannya. Terpenuhinya kebutuhan hidup tersebut
menyebabkan timbulnya rasa aman, tenteram, dan percaya diri. Dengan bekerja sama,
tidak hanya rasa aman dan percaya diri saja yang ada, tetapi juga harga diri. Tetapi
kemampuan seseorang atau kelompok masyarakat untuk berkembang tidak selalu sama,
sehingga produktivitasnya juga berbeda. Perbedaan kemampuan mengolah sumber daya
alam menyebabkan pendapatan nasional berbeda-beda.
F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Walaupun pembangunan kita perlukan untuk mengatasi banyak kendala, termasuk
masalah

lingkungan,

namun

pengalaman

menunjukkan,

pembangunan

dapat

menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan
antara lain :
1.

Banyak pembangunan pengembangan sumber daya air telah menimbulkan masalah
kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan habitat
baru atau memperbaiki habitat yang ada bagi berbagai vektor penyakit, antara lain :
banyak jenis nyamuk yang menjadi vektor penyakit malaria, demam berdarah, enchepalis,
filariasis, lalat yang menjadi vektor penyakit tidur dan buta sungai (onchociasis), serta
siput yang menjadi vektor biltharziasis.

15

2.

Pencemaran udara oleh mobil banyak terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor,
Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja
pencemaran udara telah menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun
2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta.

3.

Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah. Kerusakan
tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh lain. Karena
kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan frekuensi banjir meningkat.
Di Jakarta dan Bandung banjir sudah menjadi kejadian rutin dalam musim hujan.
Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak
kita tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita
pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha
untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan
lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan
sampai pada waktu operasi pembangunan itu. Pembangunan berkelanjutan didefinisikan
sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi
kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka”.
Pembangunan

berkelanjutan

mengandung

arti,

lingkungan

dapat

mendukung

pembangunan dengan terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang menjadi
modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan manusia, seperti ilmu dan
teknologi, pabrik, dan prasarana pembangunan.
Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut
menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tergusurnya
pemukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah
atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan,
merupakan salah satu sebab penting terjadinya kesenjangan yang makin lebar dan

16

kecemburuan sosial yang semakin meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses
pembangunan.
Jelaslah, bahwa untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, pembangunan itu
haruslah berwawasan lingkungan. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
merupakan salah satu alat dalam upaya dapat dilakukannya pembangunan berwawasan
lingkungan.

G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan
Pembangunan selalu akan membawa perubahan. Sudah barang tentu perubahan
yang diharapkan adalah perubahan yang baik menurut ukuran manusia. Misalkan di suatu
daerah sering terdapat suatu penyakit DB (Demam Berdarah), kekurangan pangan, dan
sarana pendidikan yang rendah. Dalam keadaan ini tingkat kualitas hidup adalah rendah
dan dengan demikian kualitas lingkungan di daerah itu adalah rendah.
Adanya DB menunjukkan, di daerah tersebut terdapat keseimbangan tertentu
antara manusia, parasit DB dan nyamuk DB. Usaha pemberantasan ialah dengan obat anti
DB. Juga dilakukan usaha untuk memusnahkan nyamuk DB dengan pestisida dan
organisme pemakan jenting-jentik nyamuk serta dengan mengubah lingkungan agar tidak
sesuai lagi sebagai habitat nyamuk DB.

Usaha lainnya ialah untuk menaikkan produksi pangan. Hal ini dapat dilakukan
dengan satu atau kombinasi beberapa macam cara, misalnya pengairan, pemupukan,
pengendalian hama, penyakit dan gulma, serta penanaman varietas unggul. Jika usaha itu

17

berhasil akan terjadi pula suatu keseimbangan lingkungan baru yang terletak pada tingkat
kualitas yang kita anggap lebih tinggi. Daerah yang tadinya tidak berpengairan, kini
mempunyai saluran pengairan.

18

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di
sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang
bersangkutan.
Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen
benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke
dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang
termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik
maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut
ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.
Keseluruhan permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan apabila
direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima
permasalahan pokok, yaitu :
1. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.
2. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat
tajam.
3 Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh moral,
akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.
5. Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur lingkungan
tidak berfungsi dengan baik.

19

B. Saran
Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat kami sampaikan
adalah:
1.

Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena

yang merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama
masyarakat miskin.
2.

Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak

pembangunan karena tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan
menjadi sembrono dan mengabaikan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
yang merupakan syarat utama mengurangi dampak negatif pembangunan.

20

DAFTAR PUSTAKA

Dasuqi. 2008. Lingkungan. Surabaya : Jawa Pos.
Wardianto. 2006. Geografi XI. Jakarta : Erlangga.
http://makalah-kita.blogspot.com/2009/05/makalah-dampak-pembanguna-terhadap.html.

21