Kajian tentang Judul Kajian Tertulis

11

BAB II KAJIAN SUMBER

Menciptakan karya seni d iper lukan pema hama n teor it is, teknik ma upun pemaha ma n terhadap karya- karya terdahulu. Proses pemahaman ini merupakan stud i leb ih ja uh te ntang refre ns i rupa dan berbagai teori penunjang, sehingga terjalin kesatuan dia ntara semua kerangka proses tadi. Proses penciptaan karya se ni luk is ya ng mengangkat tenta ng te ma mister i waja h sebagai la ndasan berkarya, pencipta menggunakan berbagai sumber kajia n ya ng mend ukung unt uk menghas ilkan karya se ni lukis ya ng diinginkan, ba ik yang bers ifat tert ulis, s umber karya seni s udah ada sebelumnya, maup un s umber- sumber dari media massa dan sumber la in yang menunja ng terciptanya sebuah karya seni.

2.1 Kajian Tertulis

2.1.1 Kajian tentang Judul

Kajian ini merupakan pengga lian atas pemaha ma n makna dari tema sebagai penduk ung dala m proses pembuatan karya. Dimana akan terbentuk s uatu kerangka berpik ir agar nant inya t idak terjad i sebuah kesalahan paha man berpik ir tentang m akna dari judul “Misteri Wajah Sebagai Sumber Penciptaan Karya S eni Luk is ’’ yang merupakan judul dari tulisa n skrips i karya luk is ya ng penc ipta garap . Sehubungan dengan 12 ha l ini penc ipta, akan me maparkan lebih jauh makna dari mas ing- mas ing e le men kata perkata pada judul. a. Misteri “Misteri” dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti sesuatu yang mas ih bersifat rahas ia, sesuatu yang mas ih be lum dapat dibukt ikan, sesuatu ya ng mas ih menjad i teka- teki Fajri dan Aprilia Senja, Tanpa Tahun, 571. Masyarakat umum sering me ngkaitkan kata mis teri dengan ha l- hal yang bersifat ga ib, me nakutkan, ma gis, me nyeramkan ataup un benda-benda yang me milik i taksu, seperti ha lnya masyarakat Bali me nghayat i tenta ng ist ila h taksu merupakan kekuatan yang bers ifat absolut e atau penapsiran d isetiap individu me leb ihi dari ke ma mpuan ma nus ia biasa. Pada Kamus Besar Ba hasa Indones ia ed is i ke 3 menyatakan mister i d ikaitkan menyangkut tenta ng ha l- hal ya ng begitu luhur sehingga secara mendasar me la mp ui daya tangkap ma nus ia, apapun semakin dapat d imengert i dan d iha yat i, tetapi t idak pernah d ita ngk ap selur uhnya sehingga tetap mer upakan rahas ia ya ng menyangkut kehadiran atau kegiatan ila hi www.art ikatamister i.com . Berbicara tentang seni luk is tentu t idak bisa lepas dari unsur seni rupa yang mend ukung s uat u karya seni luk is gar is, bidang, warna dan la in sebagainya, juga int uis i ya ng me ndorong ter lahir nya karya seni yang imaj inat if. Namun hal ya ng t idak kala h pent ingnya, 13 yaitu “kreatifitas” merupakan salah satu faktor penting dalam me lahirkan karya seni lukis. Dis inila h ma nus ia sering berbicara bahwa kreativitas pengga lia n pontens i – pontensi mendasar yang dimilik i d iset iap ind ividu ma nus ia , da la m menggola h rasa unt uk berimaj inas i yang t idak akan pernah hab is unt uk diga li, karena kreativitas bukan ha nya munc ul dari suat u has il pemik iran atau dorongan perasaan, nalar, rasa dan indrawi, tetapi juga me libatkan kebenaran int uit if, karena ses uatu ya ng intuit if bersifat b awah sadar dan mer upakan mister i j iwa pada manus ia it u send ir i S umadjo, 2000 : 84. Mister i yang penc ipta maksud dala m ha l ini adala h, mis teri yang pengungkapanya me lalui sebuah ekspesi wajah, karena ekspresi wajah yang di t imbulka n tidak sepenuhnya sesua i dengan s uasana dalam hat inya. Maka ekspresi wajah hanya sebaga i s imbol pengungkapan dala m karya yang d ic iptakan seperti : ekspresi sedih, marah, ter menung, penyesa lan dan la inya yang kesemuanya mer upakan s ifat manus iawi ya ng d i milik i pada setiap manus ia, na mun d i balik semua ekspresi ya ng d i cer minkan me la lui wajah hanya sebatas pandangan atau kontak mata saja me nyatakan bahwa seseorang sedang menga la mi sesuat u kejadian. Batasan atau ukuran perasaan yang d ia la mi t idak sepenuhnya d iketahui, inila h ya ng pencipta maksud dar i d i balik ekspresi wajah yang me ncer minkan perasaan jiwa seseorang sepenuhnya t idak diketahui, karena 14 kedalaman perasaan yang paling kecil atau kedalama n jiwa seseorang merupakan mister i atas sebuah kelahiran. Seorang pelukis besar seperti ha lnya Vincent Van Gogh, ya ng tercermin pada mister i d iba lik karya – karya lukis seperti bunga matahar i dan tenta ng potret d ir inya , denga n se mangatnya ya ng me nggebu – gebu. Dimana semasa hidupnya kesenian merupakan segala nya ba ginya, yang pada akhir nya beruj ung pada mister i d iba lik pemotonga n te linga nya send ir i. Begitu juga pada karya Leonardo da Vinci, dengan judul “Mona Lisa” yang mana misteri dibalik senyuman pada karya tersebut hingga k ini me njadi sebuah mis teri yang t idak terpecahkan. Mister i dala m karya luk is bagi penc ipta mer upakan sebuah ekspresi kreativitas da la m me la hirk an ide- ide ya ng ditua ngkan kedalam karya, karena mister i yang bers ifat rahas ia seperti ha lnya rahasia j iwa ma nus ia itu se ndir i, batasan yang te lah d ibuat te nt u akan me lahirkan batasan penantangnya karena jiwa ma nus ia tidak bisa dirumuskan. Karena kelahira n ma nus ia mer upakan mister i ya ng nant inya me mbawa kemana ma nus ia it u berpikir unt uk me ngarungi realitas kehid upan ya ng ber masyarakat. b. Wajah “Wajah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti bagia n depan kepala, dari dahi atas hingga dagu yang me lip ut i, mata, hidung, mulut, a lis dan p ip i atau sega la sesuat u ya ng ta mpak leb ih dahulu Fajri dan Aprilia Senja Tanpa Tahun : 452. 15 Raut wajah mer upakan angota tub uh yang muda h dapat dilihat, sedangkan angota t ubuh ya ng la innya banyak ya ng tert ut up oleh busana yang dikenakan. Karena wajah secara langsung dapat diamat i ketika berhadapan la ngsung dengan seseorang. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Konterporer menyatakan “Wajah” merupakan roman muka yang ta mpak secara jelas dari depan Salim, 1991 : 1711. Sehubunga n denga n ha l ini penc ipta dapat disimpulka n bahwa wajah merupakan sala h satu bagia n dari anato mi t ubuh ya ng paling domina n dia ntara bagia n tubuh la inya. Dimana dala m berinteraksi antar sesama manus ia, ha l ya ng uta ma menjadi perhat ia n adalah wajahnya itu send ir i, dan wajah se lain sebaga i untuk mengingat atau me mbaya ngkan orang la in, waja h juga merupakan cir i k has atau sebagai ide nt itas seseorang. Pada wajah dengan beberapa panca ind ra yang terdapat disekitar muka seperti; mata, yang sangat pent ing untuk me lihat segala sesuat u yang ada d isekita r k ita, hid ung berfungs i unt uk me ncium bau dan j uga sebagai a lat pernapasan untuk asupan oksigen dalam t ubuh, mulut ya ng berfungs i untuk makan dan alis ya ng berfungs i sebagai penyar ing s inar mata hari agar t idak s i la u da lam me manda ng sesuat u objek yang ada di depan kita. Selain it u wajah juga sebagai a lat unt uk me ngekspresikan segala perasaan yang sedang d ia la minya, dan ekspresi wajah t idak dapat membohongi penge lihatan kita tentang suasana hat i ya ng 16 dia la mi ole h orang ya ng bersangkutan. Da la m bahasa Sansekerta dinamakan “bhava” yang jumlahnya menurut kitab Natyasastra ialah delapan perasaan ya it u ; e mos i sena ng, kege mbiraa n, kesediha n, kemurkaan, kebulata n tekad, ketakutan, kebencian dan emosi kagum. Inilah de lapan keadaan jiwa yang pokok dan baku, yang tertera di dalam j iwa manus ia dan yang sewaktu- waktu dapat tumbuh la lu disadarinya Hartoko,1984;68. Dari ura ian te ntang mas ing- masing kata dari j udul d i atas, dapat dis impulkan bahwa ha l - hal manus iawi ya ng dimilik i o leh setiap ind ivid u me la lui ekspresi wajah sebagai alat unt uk me ngekspresikan se ga la permasa laha n yang d ihadapi atas kehidupan yang suda h menjad i sebuah mister i atas kela hirannya, yang penc ipta tuangkan me la lui proses pengendapan imaj inas i kedala m bent uk karya seni luk is. c. Sebagai Sebagai adala h sebuah kata penghub ung atau kata depan me nyatakan perbandingan Kamus Besar Bahasa Indones ia Ketiga,2002 : 25 d. Sumber Sumber dala m Kamus Bahasa Indones ia mer upakan sega la sesuatu yang d igunakan untuk me ncapai has il, s umber bisa beraati banyak tergant ung dari apa ya ng me njad i tujua n atau acua n dari sebuah penelit ia n Fajri dan Aprilia Senja, Tanpa Tahun : 778 . 17 e. Penciptaan Penciptaan da la m Kamus Besar Ba hasa Indones ia mer upakan kemaua n p ikira n unt uk me ngadakan sesuatu ya ng baru : anga n – angan yang kreatif, proses atau cara untuk me nciptakan sesuat u. f. Karya Karya merupakan hasil perbuatan atau has il ciptaan ya ng bukan saduran sa lina n atau terje ma han. Karya juga berarti hasil ciptaan ya ng bukan t ir uan. g. Seni Seni menur ut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia mer upakan keahlia n me mb uat karya bermut ud lihat dar i segi keha lusa nnya, keindaha nnya, dan sebagainya. Seni dapat diart ikan karya yang d iciptakan dengan keahlia n yang luar biasa Fajri dan Aprillia Senja, tanpa tahun : 750. h. Lukis Luk is atau lukisa n adalah me mb uat ga mbar dengan me nggunakan pens il, p ulpen, kuas, dan sebia nnya baik dengan warna maupun t idak menggunakan war na. Luk is b isa diart ikan ga mbaran – gambaran yang indah Fajri dan Aprillia Senja, tanpa tahun : 536.

2.1.2 Kajian Tentang Seni