Bentuk Fisik Resistor variable Sensor HCSR-04

4. Pengaturan ukuran layar pada televisi analog 5. Setting referensi tegangan atau sinyal 6. Kontrol parameter alat seperti cahaya, kecepatan, frekuensi dan sebagainya. Simbol Resistor Variabel Resistor variabel pada umumnya digambarkan menyerupai simbol resistor dengan tanda panah ditengahnya. Karena kebanyakan resistor variabel berkaki tiga maka panah yang berada ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir. Berikut ini simbol dari resistor variabel yang umum dipakai :

2.11 Bentuk Fisik Resistor variable

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa ada tiga jenis resistor variabel yang umum dipakai dalam rangkaian elektronika yaitu trimpot, slidepot dan rotary pot. Masing-masing dari resistor variabel ini memiliki bentuk yang berbeda terkait dengan jenisnya. Seperti misalnya trimpot ditandai dengan tempat mirip kepala skrup untuk keperluan trim dengan obeng dan rotary potensio yang memiliki handle untuk memutar serta slidepot yang memiliki tuas untuk menggeser. Berikut ini beberapa contoh bentuk fisik dari resistor variabel: Universitas Sumatera Utara 2.12 Gambar Resistor variable

2.8 Nilai Resistor Variabel

Nilai resistansi antara kaki pinggir merupakan nilai yang tertera pada body resistor variabel. Misalnya tertulis nilai 10kΩ maka besarnya resistansi antara kaki pinggir selalu tetap sebesar 10kΩ. Kemudian nilai resistansi antara kaki tengah dengan kaki pinggir berubah variabel sesuai dengan posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir. Jika posisi potensio berana pada kiri penuh maka besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kiri sama dengan nol dan besarnya resistansi kaki tengah dengan kakai sebelah kanan sebesar 10kΩ. Dan sebaliknya saat posisi kanan penuh maka besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kanan sama dengan nol dan besarnya resistansi kaki tengah dengan kaki sebelah kiri sebesar 10kΩ. Sering disingkat dengan trimpot. Adalah jenis resistor variabel yang diputar dengan obeng. Area putar dari trimpot berupa lekukan berbentuk tanda plus atau minus seperti pada kepala skrup. Penggunaan trimpot dikhususkan untuk pengaturan yang bersifat tetap dan tidak sering diubah selama pemakaaian terutama oleh pengguna. 2.13 Contoh bentuk fisik trimpot Universitas Sumatera Utara Contoh penggunaan trimpot adalah pada pengaturan tinggi dan lebar layar televisi pada jaman dulu sebelum ada mode service. Contoh penggunaan lain dari trimpot adalah pada pengaturan tegangan B+ pada power supply SMPS. Pengaturan-pengaturan ini bersifat tetap dan biasanya dilakukan pada saat proses pembuatan atau proses perbaikan saja. Jadi trimpot terletak didalam pesawat televisi dan tidak bisa diakses oleh pengguna secara mudahSering disebut dengan potensio saja. Adalah resistor variabel yang nilainya diubah dengan cara diputar melalui handle. Biasanya handle ini diputar oleh tangan manusia dengan perantara knop potensio. Penggunaan rotary potensio biasanya pada pengaturan yang bersifat dinamis dan berubah selama pemakaian. 2.14 Gambar bentuk fisik rotary potensio Contoh penggunaan potensio yang paling umum adalah pengaturan volume dan pengaturan nada bass, middle dan treble pada audio amplifier. Perubahan nilai resistansi pada potensio dimanfaatkan untuk mengatur level dari tiap-tiap pengaturan secara dinamis oleh pengguna. 2.15 Gambar aplikasi rotary potensio pada rangkaian volume LCD Liquid Crystal Display Universitas Sumatera Utara Liquid Crystal Display LCD adalah komponen yang dapat menampilkan tulisan. Salah satu jenisnya memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas enam belas karakter. LCD seperti itu biasa disebut LCD 16x2. [11] Gambar 2.6 LCD 16x2 LCD memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing seperti yang terlihat pada table II.1 dibawah. Tabel 2.1. pin-pin LCD No.Pin Nama Pin IO Keterangan 1 VSS Power Catu daya, ground 0v 2 VDD Power Catu daya positif 3 V0 Power Pengatur kontras, menurut datasheet, pin iniperlu dihubungkan dengan pin vss melalui resistor 5kΩ. namun, dalam praktik, resistor yang digunakan sekitar2,2kΩ 4 RS Input Register Select  RS = HIGH : untuk mengirim data  RS = LOW : untuk mengirim instruksi 5 RW Input ReadWrite control bus  RW = HIGH : mode untuk membaca data di LCD

2.8.1 Cara kerja LCD

Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari 4bit atau 8 bit. Jika jalur data 4 bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table deskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dalam hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8bit dikirim ke LCD secara 4bit atau 8bit pada satu waktu Universitas Sumatera Utara Jika mode 4bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8bit pertama dikirim 4bit MSB lalu 4bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya. Jalur control EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroler mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kond isi high “1” dan kemudian menset dua jalur control lainnya RS dan RW atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat, dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus seperti bersihkan layar, posisi kursor dll. Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur control RW harus berada dalam kondisi low 0 saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila RW berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query data dari LCD Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status, lainnya merupakan instruksi penulisan, Jadi hamper setiap aplikasi yang menggunakan LCD, RW selalu di set ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur.Mengirimkan data secara parallel baik 4bit atau 8bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting Mode 8bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I0 3pin untuk control, 8pin untuk data.Sedangkan mode 4bit minimal hanya membutuhkan 7bit 3pin untuk control, 4 pin untuk data. Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroler dan LCD. Jika bit ini diset RS = 1, maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset RS = 0, merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca 2.9 LED Light Emiting Dioda Led adalah jenis dioda yang memancarkan cahaya. Komponen ini biasa digunakan pada lampu senter atau lampu emergensi. Seperti hal nya dioda yang hanya mengalirkan arus listrik dari satu arah, led juga demikian. Itulah sebab nya, pemasangan led dirangkaian elektronika harus tidak terbalik. Dengan kata lain, led tidak berfungsi jika dipasang terbalik. Led yang umum dipakai berkaki dua. Salah satu kaki berkutub + disebut anoda dan yang lain adalah – disebut katoda. Namun, tidak tanda + atau – secara eksplisit. Pembedanya, led mempunyai kaki dengan panjang berbeda. Kaki yang panjang adalah anoda dan yang pendek adalah katoda.Sekiranya anda menemukan kaki led yang sudah terpotong sehingga kedua panjang kaki tidak bias dibedakan, indikasi yang menyatakan anoda atau katoda masih bias dilakukan. Perhatikan gambar dibawah, bagian dasar led yang menghubungkan kedua kaki tidak seluruhnya membulat, tetapi ada yang datar. Nah, kaki yang dekat area yang datar tersebut adalah katoda. Gambar 2.7 Bentuk Fisik LED Universitas Sumatera Utara 2.10 Buzzer Buzzer berfungsi sebagai detector adanya kebocoran gas. Pada saat status normal buzzer tidak akan menyala namun pada saat status berbahaya buzzer akan menyala sebagai indikasi bahwa ada kebocoran. Gambar 2.8 Bentuk Fisik Buzzer Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan Universitas Sumatera Utara BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sensor HCSR-04

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis bunyi menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi jarak suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik bunyi ultrasonik. Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda. Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. A kan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa. Gambar 2.1 sensor HCSR-04 Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo. Untuk mengukur jarak Universitas Sumatera Utara benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Berikut adalah visualisasi dari sinyal yang dikirimkan oleh sensor HC-SR04 Gambar 2.2 sistem pewaktu pada sensor HC-SR04 Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik umumnya berfrekuensi 40kHz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima. Gambar cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver atas, sensor ultrasonik dengan single sensor yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver sealigus oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 sensor HCSR-04 2.2 Prinsip Kerja Sensor HCSR-04 secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:  Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur jarak benda sensor jarak, frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.  Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 ms. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut akan dipantulkan oleh benda tersebut.  Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t2 dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda bidang pantul, dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang.

2.3 Arduino Uno