54
BAB VI KESIMPULAN  DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari  hasil  analisis  Daerah  aliran  sungai  dengan  menggunakan  data  ASTER GDEM  V.2.0 pada sungai  Opak-Oyo didapatkan  beberapa kesimpulan  :
1. Degradasi  warna  yang  ada  pada  data  DEM  ASTER  dan  DEM  dari  kontur
RBI  yang  hampir  sama  dan  Nilai  rata-rata  dari  kedua  data  sebesar  229,27 dan  219,73,  nilai  tersebut  tidak  terlalu  signifikan  menunjukan  DEM
memiliki  bentuk  permukaan  yang  mirip  dengan  kontur  RBI.  Data    ASTER GDEM  dapat  digunakan  untuk  melakukan  delineasi  batas  DAS  secara
efektif  dan  efisien  dan  Data  DEM  lebih  baik  menggambarkan  batas  DAS dibandingkan  Data RBI.
2. Berdasarkan  klasifikasi  jejaring  aliran  DAS  Opak-Oyo  memiliki  panjang
sungai  utama  86,53  Km.  Untuk  kemiringan  lahan  yang  diperoleh  dari    data statistik  memiliki  kemiringan  lahan  sebersar  13,02  ,  sehingga  dapat
dikategorikan  bahwa  DAS  Opak-oyo  memiliki  nilai  kemiringan  yang  cukup curam.  Penggunaan  lahan  di  DAS  Opak-Oyo  didominasi  oleh  kebun,
pemukiman,  sawah  irigasi,  sawah  tadah  hujan  dan  tegalan,  Sedangkan  untuk jenis  tanah  di  DAS  Opak-Oyo  didominasi  batuan  gunung  api  tak
terpisahkan. 3.
luas  DAS  hasil  analisis  menggunakan  data  GDEM  ASTER  memiliki perbedaan  nilai  372,85  km2  dengan  data  BPDAS  Serayu  Opak  Progo.
Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  perbedaan  nilai  ini  sangat  signifikan mengingat  persentase  perbedaannya  adalah  26,48    terhadap  data  BPDAS
Serayu  Opak  Progo.  Perbedaan  terdapat  pada  bagian  barat  dan  bagian tenggara,  hal  ini  kemudian  dijelaskan  akibat  adanya  sungai  tadah  hujan
yang  mengarah  ke  DAS  Opak-Oyo.  Menurut  klasifikasi  dari  BPDAS  sungai tersebut  bukan  merupakan  bagian  dari  DAS  Opak-Oyo,  sedangkan  hasil
analisis  dari  data  DEM  mengidentifikasi  bahwa  sungai  tersebut  tersebut masih  merupakan  bagian  dari  DAS Opak-Oyo.
B. Saran
Berdasarkan  hasil  analisis  dan  pembahasan  yang  telah  dilakukan, berikut  merupakan  beberapa saran  yang  dapat diperhatikan:
1.       Penggunaan  data  DEM darus  disesuaikan  dengan  kondisi  topografi  wilayah studi  agar  dapat  mengetahui  seberapa  besar  perbedaan  data  elevasinya
yang  nantinya  dapat  digunakan  sebagai  pertimbangan  untuk  menggunakan data  DEM  pada  wilayah  studi  tertentu.  Hal  ini  mengingat    standar  deviasi
dari  topografi  antara  kedua perbandingan  yang  dilakukan. 2.       Sebelum  data  DEM digunakan  seabaiknya dilakukan  perbandingan  dengan
data  yang  didapatkan  dari  instansi  lain  untuk  membandingkan  bentuk permukaannya.
3.      Pemilihan  data  jejaring  aliran  yang  digunakan  untuk  melakukan  rekondisi DEM  harus  seakurat  mungkin  terhadap  keadaan  topografi  sungai  di
wilayah  studi.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Asdak,  C..  2002.  “Hidrologi  dan  Pengelolaan  Daerah  Aliran  Sungai”.  Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta
Atie , Dewi S., Tarigan J.. 2003. “Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan
Sumberdaya Alam ”. Bogor: Center for International Forestry Research.
Bambang .  “Karakteristik  Fisik  Sub  Daerah  Aliran  Sungai  Batang  Gadis,
Mandailing  Natal,  Sumatra  Utara ”.  Balai  Penelitian  Kehutanan  Aek  Nauli
2003. Environmental
Systems Research
Institute. 2011.
“GIS  Dictionary” http:support.esri.comenknowledgebaseGisdictionary  Dikunjungi  2  Mei
2016 Fauzan A. K
.. 2016 “Analisis Karakteristik Fisik DAS Dengan RSTM 1 arc Second Di Sungai Progo”. Universitas Muhammadyah Yoyakarta.
Fred ,  L.O.,  Garbrecht,  J.,  DeBarry,  P.A.,  Johnson,  L.E..  “GIS  and  Distributed
Watershed  Models  II:  Modules,  Interfaces,  And  Models ”.  Journal  of
Hydrologic Engineering, 6:515-523. ASCE No. 22287 2001. Indarto,
Widodo., S., Subakti., A.P.. “Karakteristik Fisik dan Kurva Durasi Aliran pada 15 DAS di Jawa Timur
”. Teknik Pertanian Universitas Jember 2013. O’Callaghan, J.F., dan Mark, D.M.. “The Extraction Of Drainage Networks From
Digital  Elevation Data ” Computer Wsion, Grapmcs, And Image Processing
28, 323-344 1984. Science Direct registered trademark of Elsevier B.V. Peraturan  Pemerintah  Republik  Indonesia  Nomor  37  tahun  2012,  tentang
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2013, tentang
Tata Cara Penetapan Batas Daerah Aliran Sungai DAS. Raharjo
, B., Ikhsan, M.. 2015. “Belajar ArcGIS Desktop 10: ArcGIS 10.210.3.” Banjarbaru: Geosiana Press.
Rahayu,  S.,  Widodo,  R.H.,  van  Noordwijk,  M.,  Suryadi,  I.,  Verbist,  B..  2009. “Monitoring  air  di  daerah  aliran  sungai”.  Bogor,  Indonesia.  World
Agroforestry Centre – Southeast Asia Regional Office, 104 p.
Rahman ,  A..  “Analisis  Rawan  Banjir  di  Kabupaten  Barito  Kuala”.  Fakultas
Perikanan  dan  Ilmu  Kelautan  Universitas  Lambung  Mangurat  Banjarbaru 2011.
Seyhan,  E..  1990.  “Dasar-dasar  Hidrologi”.  Gajah  Mada  University  Press. Yogyakarta.
xiv Sudarmadji.  2007.  “Pengelolaan  Daerah  Aliran  Sungai  Watershed
management ”.  Fakultas Geografi UGM.
Sulianto , A., Haji, T.S.. “Definisi Numerik Jaringan Drainase dan Daerah Aliran
Sungai dari Model Elevasi Digital untuk Model Hidrologi ”. Fakultas Teknlogi
Pertanian Universitas Brawijaya 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya
Air.
Gambar  1. Peta Permukaan  ASTER  GDEM  V 2.0
Gambar  2. Peta Kontur  Dari  Badan  Informasi  Geospasial  BIG
Gambar  3. Peta Administrasi  Dari  Badan  Informasi  Geospasial  BIG
Gambar  4. Peta Tata  Guna  Lahan  Dari  Badan  Informasi  Geospasial  BIG
Gambar  5. Peta Jenis  Tanah  Dari  Badan Informasi  Geospasial  BIG
Gambar  6. Peta Jaringan  dan Batas  DAS Sungai  Opak-Oyo Dari  Balai  Pengelolaan  Daerah  Aliran  Sungai  BPDAS
Gambar  7. Hasil  Penggabungan  Peta DEM  ASTER  GDEM  V 2.0
Gambar  8. Hasil  Pemotongan  DEM.
Gambar  9. Hasil  Fill.
Gambar  10. Hasil  Flow Direction
Gambar  11.Hasil  Flow Accumulation
Gambar  12. Penentuan  Titik  Outlet
Gambar  13. Hasil  Proses Watersheed
1
NASKAH SEMINAR ANALISIS KARAKTERISTIK FISIK DAS DENGAN ASTER GDEM Versi 2.0 DI SUNGAI
OPAK_OYO
1
Sigit  Syusanto
2
, Nursetiawan
3
, Puji Harsanto
4
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2016
ABSTRAK
Karakteristik fisik DAS merupakan variabel dasar yang menentukan proses hidrologi pada DAS, sedangkan karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat adalah variabel yang mempengaruhi
percepatan perubahan kondisi hidrologi DAS. Pembuatan jaringan sungai dan batas DAS dengan manual menggunakan peta topografi hardcopy memakan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar, sehingga
diperlukan suatu cara agar bisa menghemat waktu dan biaya tersebut. Data Digital Elevation Model DEM merupakan data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang
terdiri dari himpunan titik -titik koordinat hasil sampling. Data DEM dalam penelitian ini menggunakan data dari ASTER GDEM V2.0, data ini merupakan versi terbaru dimana data DEM memiliki ukuran piksel
yaitu ±30m
2
. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik fisik DAS Opak-Oyo menggunakan
data ASTER GDEM V.2.0 dan software ArcGIS. Pada penelitian ini analisis delineasi batas DAS diperoleh dari fitur Watershed, sedangkan untuk jejaring aliran atau sungai diperoleh dari fitur Flow Accumulation
dan Stream Order. Analisis tambahan pada penelitian ini adalah perband ingan data elevasi DEM dan rekondisi DEM. Analisis tambahan dilakukan guna membandingkan dan menyesuaikan data DEM terhadap
kondisi topografi di lapangan.
Hasil penelitian ini diperoleh perbedaan batas DAS yang berbeda antara data ASTER GDEM versi 2.0 dibandingkan batas DAS BPDAS Serayu Opak Progo. Hal tersebut ditunjukkan luas yang berbeda-
beda untuk masing-masing DAS, luas DAS dari sumber ASTER GDEM versi 2.0 1.781,02 km
2
sedangkan luas DAS dari BPDAS Serayu Opak Progo 1.408,17.Data Digital Elevation  Model ASTER GDEM versi
2.0 lebih baik dalam pembuatan batas DAS dibandingkan Data Kontur RBI karena data DEM memiliki ketelitian lebih baik.
Kata Kunci : Daerah Aliran Sungai, Digital Elevation Model, Batas DAS, Jejaring Aliran.
1
Judul Tugas Akhir
2
PenulisMahasiswa
3
Dosen Pembimbing 1
4
Dosen Pembimbing 2
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang