Kebisingan TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) WIROSABAN YOGYAKARTA.

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi yang dapat mengganggu pendengaran manusia. Menurut teori Fisika, bunyi adalah rangsangan yang diterima oleh syaraf pendengaran yang berasal dari suatu sumber bunyi. Apabila syaraf pendengaran tidak menghendaki rangsangan tersebut maka bunyi tersebut dinamakan sebagai suatu kebisingan. Kebisingan dapat dibagi tiga macam kebisingan. 1. Kebisingan impulsive, yaitu kebisingan yang datangnya tidak secara terus menerus, akan tetapi sepotong-potong. Contohnya : kebisingan yang datang dari suara palu yang dipukulkan, kebisingan yang datang dari mesin pemasang tiang pancang. 2. Kebisingan continue, yaitu kebisingan yang datang secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya : kebisingan yang datang dari suara mesin yang dijalankan atau dihidupkan. 3. Kebisingan semi continue, yaitu kebisingan continue yang sekejap, kemudian hilang dan mungkin akan datang lagi. Contohnya : suara mobil atau pesawat yang sedang lewat. Suara dengan tingkat kebisingan tinggi dan nada tinggi sangat mengganggu, terlebih lagi bila datangnya secara terputus-putus dan tiba-tiba. Pengaruhnya akan terasa amat mengganggu apabila sumber kebisingan tidak diketahui menurut Wisnu 1995. Bunyi tersebut ditimbulkan oleh arus lalu lintas. Banyak sekali faktor- faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat kebisingan yang terjadi akibat kegiatan lalu lintas diantaranya jumlah atau volume kendaraan yang lewat. Kebisingan adalah suara-suara yang tidak dikehendaki yang dapat merupakan gangguan pada lingkungan. Walaupun terdapat variasi diantara besarnya gangguan dan jenis atau kekerasan suatu kebisingan. Kebisingan impulsif yang berintensitas tinggi dapat menyebabkan rusaknya alat pendengaran. Kerusakan bisa terjadi pada gendang telinga atau tulang-tulang halus ditelinga tengah Supardi,1994. Kebisingan adalah hal yang cukup mengganggu dan dapat menyebabkan permasalahan bagi manusia. Pada tingkat tekanan suara yang rendah, kebisingan yang diemisikan dari kendaraan tidak menyebabkan gangguan besar. Suara dipancarkan melalui getaran getaran partikel pada medium yang elastis dan selanjutnya dirambatkan dengan arah rambatan yang biasanya berbentuk silinder. Jenis dari gelombang suara diklasifikasikan sebagai gelombang longitudinal, yang bisa dirambatkan melalui medium padat, cair, dan gas Smith, 1982. Morlok 1984 membagi mengenai kebisingan transportasi dalam 3 unsur penting, yaitu : 1. sumber kebisingan, 2. jalur dalam dimana kebisingan ditransmisikan dari sumber ke penerima, 3. penerima kebisingan, seseorang atau suatu kegiatan akan terganggu oleh suara bising ini.

2.2 Volume Lalu Lintas