4.2.1.5 Proses Dekompresi Citra Hasil Kompresi Citra Asli
Pilih button dekompresi pada groupbox “Dekompresi Gambar Asli”. Maka sistem akan menampilkan citra hasil dekompresi tersebut beserta running time dari proses
kompresi, nilai MSE dan PSNR. Kemudian simpan gambar dan buka kembali untuk mengetahui dimensi dan ukuran citra hasil dekompresi. Berikut gambar tampilan hasil
dari proses dekompresi pada citra asli.
Gambar 4.B0 Proses Dekompresi Citra Hasil Kompresi Citra Asli
4.3 Hasil Pengujian
Berikut ini adalah hasil pengujian sistem pada form testing untuk mengimplementasikan kinerja metode arithmetic mean filter dan metode run length
encoding, dengan menggunakan tiga objek gambar dengan ukuran dimensi masing- masing 300x300 piksel, 400x400 piksel, dan 500x500. Hasil pengujian sistem dapat
dilihat pada tabel 4.1, tabel 4.2, tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.B. Hasil Kompresi Citra Asli dan Citra Filtering Para
Meter Citra Asli
Citra Filtering Citra Asli
Terkompresi Citra Filtering
Terkompresi
gambar_B.bmp
MSE
200
PSNR
25 db
Dimensi Citra
400x400 piksel 400x400 piksel
375x375 369x369
Ukuran Citra
468 KB 625 KB
549 KB 531 KB
Rasio Kompresi
-17,31 15,04
Running Time
65,179 s 1,353 s
0,958 s
gambar_2.bmp
MSE 357
PSNR
23 db
Dimensi Citra
300x300 piksel 300x300 piksel
283x283 piksel 279x279 piksel
Ukuran Citra
263 KB 351 KB
312 KB 304 KB
Rasio Kompresi
-18,63 13,39
Running Time
13,033 s 0,531 s
0.819 s
gambar_3.bmp MSE
298
PSNR 23 db
Dimensi Citra
500x500 piksel 500x500 piksel
479x479 piksel 476x476 piksel
Ukuran Citra
732 KB 976 KB
896 KB 885 KB
Rasio Kompresi
-22,4 9,32
Running Time
35,087 s 2,041 s
2,047 s
Tabel 4.2. Hasil Dekompresi Citra Asli Terkompres dan Citra Filtering Terkompres
Para Meter
Citra Asli Terkompres
Citra Filtering Terkompres
Dekompresi Citra Asli
Terkompresi Dekompresi
Citra Filtering Terkompresi
gambar_B.bmp
MSE 200
219 465
PSNR 25 db
25 db 21
Dimensi Citra
400x400 piksel 400x400 piksel
400x400 piksel 400x400 piksel
Ukuran Citra
468 KB 625 KB
625 KB 625 KB
Rasio Kompresi
Running Time
21,892 s 3,828 s
3,926 s
gambar_2.bmp
MSE 357
339 693
PSNR 23 db
23 db 20 db
Dimensi Citra
300x300 piksel 300x300 piksel
300x300 piksel 300x300 piksel
Ukuran Citra
263 KB 351 KB
351 KB 351 KB
Rasio Kompresi
Running Time
13,033 s 2,16 s
2,178 s
gambar_3.bmp MSE
298 521
549
PSNR 23 db
21 db 21 db
Dimensi Citra
500x500 piksel 500x500 piksel
500x500 piksel 500x500 pi ksel
Ukuran Citra
732 KB 976 KB
976 KB 976 KB
Rasio Kompresi
Running Time
36,883 s 5,982 s
5,959 s
Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Dimensi, Ukuran, dan Rasio Kompresi pada Citra Asli Terkompres, dan Citra Filtering Terkompres
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan MSE, PSNR, Dimensi, dan Ukuran Citra Filtering, Dekompresi Citra Asli Terkompresi, dan Dekompresi Citra Filtering
Terkompresi
Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.3 di atas maka dapat dilihat bahwa kinerja metode arithmetic mean filter dalam membantu kinerja metode run length encoding untuk
melakukan kompresi pada citra cukup baik namun proses filtering pada citra menambah ukuran citra sehingga tidak dapat menigkatkan kefektifan kinerja dari
metode kompresi run length encoding. Dan kualitas citra yang ditampilkan dari proses filtering berdasarkan visualisasi dan nilai MSE, serta PSNR nya juga cukup bagus.
Dimana dari ketiga gambar yang diuji nilai MSE tertinggi dalam proses filtering pada citra hanya 357, artinya cukup rendah dan menunjukkan bahwa kualitas citra yang
ditampilkan cukup baik. Metode run length encoding mampu bekerja dalam melakukan kompresi pada citra hanya setelah citra melalui proses filtering
sebelumnya, dari tabel di atas dapat dilihat juga bahwa metode run length encoding mampu mengkompresi citra hingga 15 saja untuk citra yang telah difiltering
sebelumnya, sedangkan untuk citra asli yang tidak melalui proses filtering terlebih dahulu, metode run length encoding tidak mampu mengkompresi citra, bahkan ukuran
citra bisa bertambah hingga 22 lebih, walaupun metode ini mampu melakukan
kompresi pada setiap dimensi citra hingga 7 dengan efisiensi waktu yang baik dalam proses kompresinya yakni hanya sekitar 1 - 2 sekon saja.
Namun proses kompresi pada citra dengan metode run length encoding dapat didekompresi sehingga citra yang sudah terkompres sebelumnya dapat dikembalikan
kedalam bentuk semula namun kualitas yang ditampilkan memang tidak sebaik citra yang asli sebelumnya namun cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari nila MSE dan
PSNR nya, pada citra hasil filtering rata rata nilai MSE dan PSNR nya adalah 285 dan 23,67 db. Sedangkan rata-rata nilai MSE dan PSNR citra hasil dekompresi untuk
citra filtering yang terkompresi adalah 569 dan 20,67 db, sehingga dapat dilihat selisih MSE dan PSNR nya adalah 284 dan 3 db. Selisih nilai MSE nya memang cukup besar
namun selisih dari nilai PSNR nya sangat sedikit hanya sekitar 12,5 perbedaannya dari nilai PSNR awal.
Jika dilihat dari nilai MSE dan PSNR nya juga, maka kualitas citra dari hasil dekompresi citra asli terkompres lebih baik dibandingkan citra hasil dekompresi citra
filtering terkompres, di mana rata-rata MSE dan PSNR dari citra hasil dekompresi citra asli terkompres adalah 359, 67 dan 23 db, sedangkan nilai MSE dan PSNR dari
citra hasil dekompresi citra filtering terkompres adalah 569 dan 20,67 db. Perlu diketahui bahwa semakin rendah nilai MSE suatu citra maka semakin baik kualitas
citra tersebut, sebaliknya semakin tinggi nilai PSNR suatu citra maka semakin tinggi pula kualitas citra tersebut.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.B Kesimpulan
Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian sistem implementasi metode arithmetic mean filter dan kompresi citra menggunakan metode run length encoding maka
kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Penambahan proses filtering menggunakan metode arithmetic mean filter dapat membantu metode run length encoding untuk melakukan kompresi pada citra
sehingga citra dapat terkompresi, namun ukuran citra hasil kompresi tidak lebih kecil dari citra asli disebabkan proses filtering yang telah dilakukan sebelumnya
menggunakan metode arithmetic mean filter ternyata menambah ukuran citra.
2. Waktu proses kompresi menggunakan metode run length encoding sangat cepat. Semakin kecil ukuran citra semakin cepat proses kompresi.
3. Metode run length encoding adalah metode kompresi citra yang sangat buruk karena tidak mampu melakukan kompresi pada citra dengan baik
4. Citra hasil kompresi menggunakan metode run length encoding dapat didekompresi dan menghasilkan citra dekompresi yang cukup baik. Artinya citra
yang telah dikompresi dapat dikembalikan ke dalam bentuk semula namun kualitasnya tidak sebaik citra awal.
5. Kualitas Citra hasil dekompresi dari citra asli yang terkompres lebih baik dari pada citra hasil dekompresi dari citra filtering yang terkompres.
6. Waktu yang dibutuhkan untuk proses dekompresi sedikit lebih lama dibandingkan waktu untuk proses kompresi.
5.2 Saran