30
Q = jumlah output keseimbangan
D = kurva permintaan S
= kurva penawaran
Pada Gambar 2.5 kasus I mula-mula harga keseimbangan pada P dan jumlah barang keseimbangan Q, jika tiba-tiba jumlah penawaran turun akibat
wabah penyakit, bencana alam dan lain-lain maka harga akan meningkat menjadi P
1.
Pada harga yang lebih tinggi produsen berusaha meningkat produksinya ke Q
2
dan akibatnya harga turun ke P
2.
Penurunan harga direspon oleh produsen dan dengan mengurangi produksi sehingga siklus ini terus berputar. Pada kasus II
haga keseimbangan mula-mula pada P dan jumlah keseimbangan Q, kemudian harga meningkat ke P
1
maka produksi diperbesar tetapi tidak sebesar kasus I. Hal tersebut mengakibatkan harga turun tetapi tidak sebesar penurunan harga pada
kasus I. Kurva penawaran kasus I lebih elastis dibandingkan kurva penawaran kasus II sehingga fluktuasi harga lebih besar pada kasus I. Pada kasus III kurva
penawaran sangat elastis maka peningkatan produksi sebagai reaksi peningkatan
harga relatif semakin membesar.
2.1.7. Tata Niaga Pertanian
2.1.7.1. Definisi Tata Niaga
Tata niaga adalah pemasaran atau distribusi dalam kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.
Disebut tata niaga karena berarti dagang, sehingga tata niaga menyangkut “aturan
31
permainan” dalam perdagangan barang-barang. Perdagangan dilakukan dalam pasar, maka tata niaga disebut juga pemasaran Mubyarto, 1989: 166.
Tata niaga tidak hanya mencakup barang yang diproduksi petani, namun juga sarana-sarana produksi yang dibutuhkan atau digunakan petani seperti pupuk,
obat pestisida dan alat-alat pertanian lainnya.
2.1.7.2. Fungsi Tata Niaga
Setiap barang ekonomi mempunyai kegunaan atau manfaat bagi manusia bila barang tersebut berada pada suatu keadaan tertentu, tempat tertentu, waktu
tertentu dan harga tertentu. Barang ekonomi akan mempunyai nilai jika berada di tempat yang diinginkan konsumen, di waktu tertentu setiap saat, dan dengan
harga yang terjangkau. Kegunaan atau manfaat tersebut merupakan proses dari pengangkutan distribusi, perubahan bentuk produksi dan penyediaan
penawaran yang merupakan fungsi dari tata niaga.
2.1.7.3. Biaya Tata Niaga
Biaya tata niaga adalah biaya yang dikeluarkan oleh setiap pelaku tata niaga dalam rangka menyalurkan hasil pertanian dari produsen petani ke konsumen,
seperti biaya transportasi, biaya pengepakan, biaya penyimpanan dan lain-lain. Besarnya biaya tata niaga berbeda antara setiap pelaku tata niaga, tergantung
pada hal berikut ini :
32
a. Macam komoditas yang dipasarkan :
Macam barang menentukan biaya yang ditimbulkan, seperti barang tahan lama atau tidaknya, berat atau ringan dan membutuhkan tempat penyimpanan
khusus atau tidak. b.
Lokasi atau daerah produsen : Jarak antara produsen dan pasar akan menentukan besarnya biaya tranportasi,
yang kemudian menjadi salah satu penyebab rendahnya harga di tingkat petani.
c. Macam dan peranan pelaku tata niaga.
Jumlah pelaku yang terlibat dalam tata niaga akan menentukan besarnya biaya tata niaga.
2.1.7.4. Sifat-Sifat dan Bentuk-bentuk Pasar