Pencahayaan Alami pada Ruang Multifungsi

20 Tabel 1. Batas Tingkat Kenyamanan Indeks Silau pada Simulasi Multi Arah Warna Tingkat Indeks Silau Keterangan DGP DGI UGR CGI VCP Hijau 0,35 18 13 13 80 – 100 Silau tidak terasa Kuning 0,35 – 0,40 18 – 24 13 – 22 13 – 22 60 – 80 Silau dapat dirasakan Oranye 0,4 – 0,45 24 – 31 22 – 28 22 – 28 40 – 60 Silau mengganggu Merah 0,45 31 28 28 40 Silau tidak tertahankan Sumber: Jakubiec, Alstan and Christoph Reinhart, 2010, The Use of Glare Metrics in the Design of Daylit Spaces: Recommendations for Practice, 9th International Radiance Workshop; September 20-21, Harvard Design School, p.18. Gambar 8. Contoh hasil simulasi yang menunjukkan batas kenyamanan tingkat indeks silau Sumber: Jakubiec, Alstan and Christoph Reinhart, 2010, The Use of Glare Metrics in the Design of Daylit Spaces: Recommendations for Practice, 9th International Radiance Workshop; September 20-21, Harvard Design School, p.17. Sesuai dengan perbandingan masing-masing indeks silau di atas, maka analisis tingkat silau pada pencahayaan alami dalam ruang paling tepat menggunakan indeks silau DGP. Selain itu beberapa penelitian seperti yang dilakukan David Appelfeld 17 juga menggunakan DGP berdasarkan beberapa evaluasi studi efek silau terhadap manusia.

II.1.3. Pencahayaan Alami pada Ruang Multifungsi

II.1.3.1. Kualitas Pencahayaan Alami pada Ruang Multifungsi 17 Appelfeld, David et al., 2012, An Hourly-Based Performance Comparison of an Integrated Micro- Structural Perforated Shading Screen with Standard Shading Systems, Energy and Buildings 2012.03.038. 21 Kualitas pencahayaan alami pada ruang multifungsi seperti student center menjadi baik dan optimal jika memenuhi beberapa standar dan parameter sebagai berikut. a. Kualitas cahaya Standar tingkat terang pencahayaan pada ruang multifungsi Tabel 2. Standar Tingkat Terang Cahaya pada Student Center Nama ruang Tingkat terang cahaya lux Ruang olahraga umum 300 Area fitness 250-400 Ruang kolam renang multifungsi 300-500 Resepsionis dan kantor 300-500 Ruang sirkulasi 150 Area berganti pakaian 200-300 Ruang rekreasi dan area penonton 200-300 Sumber: Sustainable Energy Authority of Ireland, 2011, Sports and Leisure: A Guide to Energy Efficient and Cost Effective Lighting. b. Optimum glazing Estimasi penggunaan kaca yang dapat dilakukan agar pencahayaan optimal yaitu 20 untuk area kaca pada jendela yang menghadap utara dan sekitar 9 dari area lantai untuk penggunaan kaca sebagai pencahayaan dari atap 18 . Secara garis besar, area pencahayaan alami untuk menyediakan tingkat pencahayaan yang memadai jika dibandingkan dengan area lantai ruang berkisar antara 5 pada iklim tropis hingga di atas 10 pada daerah yang lebih selatan 19 . c. Warna dan kontras Warna permukaan yang direkomendasikan pada ruang multifungsi antara lain warna dinding di bawah ketinggian 3 meter disarankan menggunakan warna seragam dan kontras dengan warna bola atau kok yang berwarna putih, warna dinding di atas ketinggian 3 meter disarankan menggunakan warna yang lebih terang daripada warna dinding di bawahnya, warna lantai sebaiknya kontras dengan warna dinding, warna plafon sebaiknya tidak berbeda dengan warna cahaya dengan 18 Gaia Group, 2009, Daylighting in Sports Halls for Sportscotland, Edinburgh, Scotland. 19 Energy Design Resources, 2014, Guidebook Volume II The High Performance Building Process: Skylighting Design Guidelines, California. 22 nilai reflektan yang dapat mengurangi kontras dengan sumber iluminasi untuk mengurangi silau. d. Reflectance factor Nilai reflectance factor yang direkomendasikan untuk ruang multifungsi adalah sebagai berikut. Tabel 3. Rekomendasi Nilai Reflectance Factors untuk Ruang Olahraga Elemen ruang Reflectance Factors Dinding 0,3 – 0,5 Dinding background atau layar 0,2 Plafon 0,6 – 0,9 Lantai 0,2 – 0,4 Sumber: Gaia Group, 2009, Daylighting in Sports Halls for Sportscotland, Edinburgh, Scotland. II.1.3.2. Preseden Penggunaan Cahaya Alami pada Ruang Multifungsi Penggunaan pencahayaan alami dalam bentuk skylight pada student center pernah diterapkan pada Holyrood Sports Centre, Glasgow 20 . Bangunan ini merupakan ruang multifungsi yang dapat digunakan sebagai lapangan olahraga atau kegiatan pertunjukkan siswa. Cahaya alami yang masuk ke dalam ruang ini diperoleh dari skylight yang didesain pada bagian tengah atap ruang dan bentuknya memanjang mengikuti sisi terpanjang ruang. Selain itu pada salah satu sisi dinding ruang diletakkan clerestory yang letaknya hampir mendekati bagian atas ruangan. 20 Gaia Group, 2009, Daylighting in Sports Halls for Sportscotland, Edinburgh, Scotland. 23 Gambar 9. Contoh Desain Pencahayaan Alami pada Holyrood Sports Centre, Glasgow Sumber: Gaia Group, 2009, Daylighting in Sports Halls for Sportscotland, Edinburgh, Scotland.

II.2 SKYLIGHT

Dokumen yang terkait

TESIS PENGEMBANGAN PURWARUPA PORTABLEDIFFUSERDISPLACEMENT AC DAN POLA PELETAKANNYA DALAM RUANG (Studi Kasus: Desain Student Center Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 3 18

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN PURWARUPA PORTABLEDIFFUSERDISPLACEMENT AC DAN POLA PELETAKANNYA DALAM RUANG (Studi Kasus: Desain Student Center Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

0 4 12

STUDI APLIKASI VARIABEL FISIK UNTUK DESAIN AKUSTIK STUDENT CENTER STUDI APLIKASI VARIABEL FISIK UNTUK DESAIN AKUSTIK STUDENT CENTER UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

0 4 26

I.PENDAHULUAN STUDI APLIKASI VARIABEL FISIK UNTUK DESAIN AKUSTIK STUDENT CENTER UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

0 4 9

VI.KESIMPULAN STUDI APLIKASI VARIABEL FISIK UNTUK DESAIN AKUSTIK STUDENT CENTER UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

0 3 40

MODIFIKASI ELEMEN ATAP SEBAGAI SKYLIGHTPADA DESAIN PENCAHAYAAN ALAMI MODIFIKASI ELEMEN ATAP SEBAGAI SKYLIGHT PADA DESAIN PENCAHAYAAN ALAMI RUANG MULTIFUNGSI STUDI KASUS: DESAIN BANGUNAN STUDENT CENTER UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

0 2 15

PENDAHULUAN MODIFIKASI ELEMEN ATAP SEBAGAI SKYLIGHT PADA DESAIN PENCAHAYAAN ALAMI RUANG MULTIFUNGSI STUDI KASUS: DESAIN BANGUNAN STUDENT CENTER UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

0 5 12

KESIMPULAN DAN SARAN MODIFIKASI ELEMEN ATAP SEBAGAI SKYLIGHT PADA DESAIN PENCAHAYAAN ALAMI RUANG MULTIFUNGSI STUDI KASUS: DESAIN BANGUNAN STUDENT CENTER UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

0 2 4

Kajian Penataan Skylight dan Lampu Matahari pada Atap Bangunan dapat Meningkatkan Kinerja Sistem Pencahayaan Alami Ruang Dalam.

0 0 30

Kajian Penataan Skylight dan Lampu Matahari pada Atap Bangunan dapat Meningkatkan Kinerja Sistem Pencahayaan Alami Ruang Dalam.

0 0 4