perubahan agar keunggulan kompetitif yang dimiliki mampu dipertahankan tidak hilang.
2.5 Pengertian Coaching Experience
Jarvis 2004 mendefinisikan Coaching sebagai proses untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan seseorang, sehingga kinerja
mereka akan membaik, dan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi. Withmore 1996 memandang Coaching sebagai cara dan alat peningkatan
kinerja strategis, yang berusaha untuk membuka potensi yang ada. Kinlaw 2000 mendifinisikan Business Coaching sebagai percakapan
alami yang mengikuti proses diprediksi dan mengarah pada kinerja yang unggul, komitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan, dan hubungan positif.
Kesner dan Sebora 1994 mengatakan bahwa beberapa transisi dari inside atau outside pada suatu level organisasi memiliki efek yang besar bagi organisasi
tersebut. Transisi tersebut bisa berupa perubahan CEO dalam sebuah perusahaan, dalam kasus ini menyangkut pergantian pelatih dalam sebuah tim. Beberapa bukti
menunjukkan bahwa perubahan tersebut membawa kesuksesan bagi organisasi, sebagai hasil dari pperbedaan latar belakang dan pengalaman pemimpin atau
pelatih baru tersebut Kesner dan Sebora, 1994. Jika diterjemahkan dalam penelitian ini, kesuksesan tersebut berhubungan
dengan perubahan pelatihan. Bagi tim yang memiliki level shared team experience yang rendah sangat penting untuk membiarkan tacit knowledge untuk berkembang
dengan pesat di antara anggota tim. Namun, dengan tim yang memiliki level shared team experience yang tinggi akan diuntungkan dengan adanya perubahan pelatihan
karena rangsangan yang diterima tim atas munculnya pemikiran-pemikiran baru dari pelatih baru tersebut, terkait dengan strategi permainan. Dan kemungkinan
pelatih tersebut akan menerapkan pola latihan yang baru yang wajib diikuti oleh anggota tim.
Tacit knowledge disampaikan kepada anggota lain melalui proses sosialisasi dalam tim kerja teamwork dan pelatihan penyuluhan coaching.
Proses ini mampu membangun hubungan antara pelatih dan pemain. Hubungan positif yang timbul dari proses tersebut dianggap mampu membendung keinginan
pelatih untuk sewaktu-waktu merekrut pemain baru.
2.6 Tenure Heterogeneity