Tinjauan Pustaka KAJIAN PUSTAKA EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS COBIT 5 DALAM PELAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

Evaluasi terhadap tata kelola teknologi informasi menggunakan COBIT telah banyak diteliti dan hasil rekomendasinya dapat membantu Universitas memperbaiki tata kelola teknologi informasi menjadi lebih baik. Seperti penelitian yang dilakukan Adikara, 2013, dalam penelitiannya membahas tentang implementasi kerangka kerja COBIT 5, memberikan langkah?langkah untuk meningkatkan kinerja serta rekomendasi perencanaan tata kelola di masa yang akan datang. Penelitian hanya melingkupi domain proses 4 EDM4 dari area tata kelola Kelemahan penelitian ini terletak pada evaluasi yang dilakukan hanya pada area tata kelola saja tidak mengevaluasi dari area manajemen. Penelitian dalam bidang yang sama juga telah dilakukan oleh Ade, et, al 2012, dalam penelitiannya mengemukakan bahwa COBIT merupakan salah satu kerangka kerja yang digunakan untuk menilai, mengukur dan mengendalikan kinerja institusi dalam pengelolaan teknologi informasi. COBIT juga bisa diterima dan diselaraskan oleh para penggunanya, karena kerangka kerja ini dibangun dari tujuan, aturan dan kebijakan institusi.Hasil dari kajian yang dilakukan adalah membuat pengukuran kinerja Sistem Informasi Akademik SIA yang berupa analisa, pemetaan dan rekomendasi bagi institusi pendidikan tinggi yaitu Universitas Singaperbangsa Karawang. Hasil penelitian ini menunjukan tingkat kematangan yang ada pada setiap proses TI yang terdapat dalam PO rata?rata pada level 2,446 dan masih berada pada level 2 Budi, Nova, Desi, 2012, pada penelitiannya mengemukakan bahwa, strategi peningkatan proses tata kelola teknologi informasi di Universitas XYZ, dengan menghitung tingkat kematangan masing?masing proses dalam domain DS. Dari penelitian ini, diperoleh tata kelola teknologi informasi proses?proses pada domain DS berdasarkan kerangka kerja COBIT 4.0 adalah 1 + Hal ini menunjukkan bahwa konsep tata kelola TI domain DS tidak terdapat secara formal. Penelitian oleh Nova, Budi, Desi, 2012tentang tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi pada domain , ME dengan mengacu pada kerangka kerja COBIT 4.0. Perhitungan tiap proses dilakukan dengan cara menganalisis kuisioner dan hasil observasi di Universitas XYZ. Hasil domain ME berada pada 1. Selanjutnya tersebut dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan kapasitas proses tata kelola teknologi informasi domain ME. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan agar tingkat kematangan yang diinginkan - tercapai. Menurut Setiawan, 2008, prinsip yang mendasari penggunaan COBIT adalah sebagai penyedia informasi yang diperlukan oleh Perguruan Tinggi untuk mencapai sasaran dan tujuannya dengan mengelola dan mengontrol sumber teknologi informasi menggunakan kumpulan proses pada COBIT selanjutnya digunakan untuk menyampaikan informasi yang diperlukan. Evaluasi menggunakan COBIT juga digunakan untuk mendukung layanan sistem informasi akademik di Universitas Budi Luhur Purwanto, 2010, membahas bagaimana COBIT 4.1 dapat membantu organisasi mengetahui tingkat keselarasan rencana strategi TI dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, kemudian dianalisis untuk mengoptimalkan kualitas layanan sistem informasi akademik Universitas Budi Luhur. Tingkat kematangan tata kelola TI sistem informasi akademik menggunalkan model CMM, berada di tingkat 2 karena kurangnya koordinasi antara bagian akademik, fakultas, dan keuangan dengan bagian sistem informasi sebagai penyedia layanan TI. Alexander 2008, dalam penelitiannya membahas tentang evaluasi penerapan teknologi informasi di Perguruan Tinggi Swasta Yogyakarta dengan menggunakan model COBIT Dalam mencapai tujuannya implementasi teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Evaluasi dengan menggunakan model COBIT sangat berguna baik bagi pengguna pengembang teknologi informasi maupun para pengelola, agar pihak manajemen dapat melakukan perbaikan. Keberhasilan implementasi TI dalam mendukung kebutuhan bisnis membuat manajemen Perguruan Tinggi harus dapat menempatkan sistem kendali internal atau pada tempatnya. COBIT memberikan kontribusi terhadap kebutuhan tersebut dengan membuat hubungan dengan kebutuhan bisnis, pengorganisasian aktivitas TI ke dalam proses model yang diterima secara umum, mengidentifikasi sumber TI utama, mendefinisikan sasaran kontrol manajemen yang harus dipertimbangkan. Konsep arsitektur TI Perguruan Tinggi dapat membantu untuk mengidentifikasi sumber yang diperlukan agar proses TI dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka penulis menyimpulkan bahwa COBIT merupakan model yang paling tepat dan telah banyak digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap tata kelola teknologi informasi khususnya pada Perguruan Tinggi yang mengimplementasikan teknologi informasi dalam proses bisnisnya. Pada penelitian ini COBIT 5 akan digunakan penulis untuk mengevaluasi tingkat kematangan tata kelola TI, karenaCOBIT 5 membagi proses tata kelola dan manajemen TI suatu organisasi menjadi dua area proses utama, serta menyediakan petunjuk yang lebih detail yang dibutuhkan oleh pengguna sebagai referensi yang mudah dipahami dalam operasional TI. Perbandingan pustaka?pustaka yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut. . No. Peneliti Judul Subjek Penelitian Domain yang digunakan Keunggulan dan kelemahan penelitian Cara menyusun rekomendasi Hasil Penelitian 1 Ade Andri, et, al 2012 Pengukuran Kinerja Sistem Informasi Akademik dengan Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1 pada Domain di Universitas Singaperbangsa Karawang Wakil Rektor bidang akademik, Ketua Biro Administrasi dan Akademik BAAK, Dekan, Ketua program studi, Staf IT, Dosen, dan Staf penjamin mutu Menggunakan COBIT 4.1, PO proses 1? 10 Kelemahan penelitian ini pada nilai kuisioner dari top manajemen sampai level operasional dianggap sama, menyebabkan terjadinya bias pada pengisian kuisioner, yang berpengaruh terhadap perhitungan . Analisa atau rekomendasi yang dibuat berdasarkan hasil pemetaan dalam level dan hasil observasi data yang diperoleh Tingkat kematangan yang ada pada setiap proses TI yang terdapat dalam PO rata? rata pada level 2,446 dan masih berada pada level 2 2 Budi Widjajanto, et, al 2012 Strategi Peningkatan Proses Tata Kelola Teknologi Informasi Universitas XYZ Domain COBIT 4.0 Pihak manajemen 2 orang, staff 6 orang, dosen dan mahasiswa 12 orang Proses TI pada DS proses 1? 13, COBIT 4.0 Kelemahan penelitian ini terletak pada subjek penelitian yang hanya dilakukan pada divisi menengah dimana pusat keputusan tidak hanya dilakukan oleh pihak manajemen saja tetapi oleh kepala biro dan pengembangan teknologi. Analisis dikembangkan dengan cara membandingkan tingkat kematangan yang ada pada saat ini dengan tingkat kematangan yang dituju. Tingkat Tingkat kematangan proses TI Domain DS pada Universitas XYZ berada pada level 1 awal . Rekomendasi Untuk mencapai level 3 mengacu pada standarisasi COBIT maka setiap unit No. Peneliti Judul Subjek Penelitian Domain yang digunakan Keunggulan dan kelemahan penelitian Cara menyusun rekomendasi Hasil Penelitian kematangan yang dituju adalah merupakan tingkat rata?rata industri ITGI : 2005 yang berada pada level 3 kesenjangan antara yang diperoleh saat ini dengan yang dituju merupakan indikator dalam dalam rumusan rekomendasi perbaikan tata kelola harus memiliki mekanisme dan prosedur yang jelas mengenai tata cara dan manajemen proses investasi teknologi informasi, dan mengkomunikasikan serta mensosialisasikan dengan baik diseluruh jajaran manajemen organisasi. 3 Purwanto 2010 Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Kerja COBIT dalam Mendukung Layanan Sistem Informasi Sistem Tidak disebutkan secara jelas, hanya disebutkan biro sistem informasi COBIT 4.1 pada DS proses 1? 13, serta ME proses 1?4, Kelemahan penelitian ini adalah dengan tidak mengelompokkan level pengisian kuisioner maka hasil kuisioner masih diragukan, sehingga akan berdampak pada rekomendasi yang Rekomendasi diturunkan dari objektif dari setiap domain, setiap objektif pada setiap domain yang lemah dijadikan patokan Tingkat kematangan tata kelola TI sistem informasi akademik Universitas Budi Luhur khususnya pada proses?proses domain DS dan ME, masih berada di tingkat 2 No. Peneliti Judul Subjek Penelitian Domain yang digunakan Keunggulan dan kelemahan penelitian Cara menyusun rekomendasi Hasil Penelitian Akademik Studi Kasus: Universitas Budi Luhur pendekatan dengan model kematangan diberikan menjadi tidak tepat. perbaikan dan rekomendasi. kecuali DS3, DS11, DS13, dan ME1 telah mencapai tingkat 3 sesuai dengan harapan manajemen 4 Alexander Setiawan 2008 Evaluasi Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi Swasta Yogyakarta dengan Menggunakan Model COBIT 4.1 Tidak dijelaskan secara rinci, hanya disebutkan 50 Perguruan Tinggi Swasta PTS di Yogyakarta Seluruh proses pada COBIT 4.1 pendekatan denganmodel kematangan Tidak menjelaskan secara detail subjek penelitian serta menggunakan seluruh proses COBIT 4.1 di 50 PTS, berdampak pada tingkat ke akuratan hasil penelitian harus ditekankan, serta biaya yang dibutuhkan sangat besar karena subjek penelitian yang banyak. Rekomendasi diturunkan dari analisis ke COBIT untuk mengetahui tingkat kematangan proses selanjutnya nilai terendah digunakan sebagai patokan. Tingkat kematangan implementasi teknologi informasi Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta dipengaruhi oleh dimensi kualitas pelayanan, hasil pemetaan proses menunjukkan berada diatas skala 3 , sehingga dapat melakukan pengendalian secara intern dan terstruktur. 5 Agung Raditya Evaluasi Tata Kelola Teknologi Kepala Unit Puskom, Evaluasi tata kelola Keunggulan penelitian ini terletak pada Rekomendasi disusun dengan Hasil penelitian diharapkan dapat No. Peneliti Judul Subjek Penelitian Domain yang digunakan Keunggulan dan kelemahan penelitian Cara menyusun rekomendasi Hasil Penelitian 2014 Informasi Berbasis COBIT 5 dalam Pelayanan Sistem Informasi Akademik di Universitas Pendidikan Ganesha Manajer TI, Pegawai Puskom, Staf IT fakultas, Dosen teknologi informasi berbasis COBIT 5 pada EDM 4, APO 7,BAI 4,DSS 1, MEA 1, pendekatan dengan model tingkat kapabilitas ISOIEC 15504. penggunaan model proses COBIT 5 dinilai berdasarkan tingkat kapabilitas ISOIEC 15504, karena model penilaian ini lebih baik, handal dan juga lebih sebagai sebuah metode penilaian kematangankemampua n proses. mempertimbang kan kondisi Universitas dari sisi SDM, kinerja sistem, dan target Universitas kedepan. hasil wawancara dan observasi langsung serta objektif dari hasil penilaian kusioner tetap digunakan untuk memberikan rekomendasi yang tepat sesuai COBIT 5. mendeskripsikan dan menjelaskan tingkat kematangantata kelola teknologi informasi, serta dapat merumuskan rekomendasi yang mungkin diberikan sebagai perbaikan tata kelola TI dalam layanan sistem informasi akademik di Universitas Pendidikan Ganesha

B. Landasan Teori 1.