PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM KELISTRIKAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PARULIAN 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISTEM KELISTRIKAN PADA SISWA KELAS XI

TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI

SMK PARULIAN 3 MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Romson Simangunsong

5113122042

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRACK

Romson Simangunsong: The Aplication of Jigsaw Cooperative Learning Model to Improve Learning Study in Grade Electrical Systems Engineering XI Light Vehicles in SMK Parulian 3 Medan 2015/2016 Academic Year. Thesis. Engineering Faculty State University of Medan. 2016.

This research was a classroom action research that aims to improve learning study in electrical grade system engineering XI light vechicles in SMK Parulian 3 Medan 2015/2016 academic year. The elektrcal system is one of training program on vocational educational. By this research the aplication of jigsaw cooperative learning model, could improve the result of study in grade elektrical system engineering XI light vehicles. The research method was use classroom action research Kemmis and MC Taggart models that conducted in two cycles, where cycles one completed in two meetings and the planing cycles, the stage of implementation action, obsevation, and reflection. The subject of this study was student of class XI TKR 1 SMK Parulian 3 Medan consist of 30 students. The colecting data use in this study consist of test and observation. The result showed that the aplication of jigsaw cooperative learning model can improve learning study in the electricity system XI grade students in SMK TKR Parulian 3 Medan. It can be seen with classical completeness increase percentage of 76,67% in cycle one and 86,67 in cycle two, the average of student score was 78,17 in cycle one and 83,75 in cycle two.


(5)

ii ABSTRAK

Romson Simangunsong: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Kelistrikan pada Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan tahun ajaran 2015/2016. Sistem Kelistrikan merupakan salah satu program mata diklat pada pendidikan menengah kejuruan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis & MC Taggart yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 1 SMK Parulian 3 Medan yang terdiri dari 30 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tes dan obsevasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 76,67% pada siklus I dan 86,67% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 78,17 pada siklus I dan 83,75 pada siklus II.

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; hasil belajar Sistem Kelistrikan.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Adapun judul yang diangkat penulis dalam skripsi ini

adalah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Kelistrikan pada Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini terdapat berbagai kendala, secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing skripsi penulis, yakni bapak Dr. Saut Purba, M.Pd, atas arahan beliau terhadap penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini, sehingga kendala yang dihadapi tersebut dapat teratasi. Teristimewa penulis melantunkan rasa terimakasih kepada Op.Tiurlan

br.Silitonga, Ayahanda Pangihutan Simangunsong, Ibunda Rosmaida

br.Simanjuntak, Saudara dan Saudari Penulis, dan kepada segenap Keluarga atas dukungan spritual dan materi terhadap penulis. Dalam kesempatan ini juga, dengan ketulusan hati serta penuh penghargaan, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs. Suherman, M.Pd, selaku Dosen Penguji seminar proposal skripsi penulis dan Dosen Penguji ujian meja hijau mempertahankan skripsi penulis. 8. Bapak Drs. Khoiri, M.Pd, selaku Dosen Penguji seminar proposal skripsi

penulis dan Dosen Penguji ujian meja hijau mempertahankan skripsi penulis. 9. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Dosen Penguji ujian meja hijau

mempertahankan skripsi penulis.

10. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

11. Bapak Drs. Bislon Purba, selaku Kepala Sekolah SMK Parulian 3 Medan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin beliau. 12. Bapak Drs. Karman Sitorus, selaku Guru mata diklat Sistem Kelistrikan yang

telah bersedia melaksanakan penelitian pada mata diklat yang dibawakan beliau.

13. Segenap Bapak dan Ibu guru beserta Staff Pegawai SMK Parulian 3 Medan, atas keramahtamahan dan dukungannya.


(8)

v

14. Segenap rekan seperjuangan mahasiswa, secara khusus terhadap teman kuliah penulis, yakni mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif 2011 di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan, semoga kebersamaan dan kekeluargaan yang kita lalui dapat selalu terjaga.

15. Sahabat dan Senior Penulis Bapak Berkat Panjaitan, M.Pd, atas inspirasi dan motivasi beliau.

16. Saudara Ammesos Sormin, S.Pd, dan saudara Linggom Lubis atas kesediaannya melaksanakan penelitian bersama penulis di SMK Parulian 3 Medan.

17. Segenap pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan skripsi ini yang tidak tercantumkan satupersatu untuk dukungannya.

Dengan segala kerendahan hati melalui adanya skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sepenuhnya sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis mengucapkan salam terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Medan, Maret 2016 Penulis,

Romson Simangunsong NIM. 5113122042


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACK ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Deskripsi Teori ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Sistem Kelistrikan ... 10

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 16

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir... 30

D. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32


(10)

vii

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Objek Penelitian... 32

D. Jenis Penelitian ... 32

E. Defenisi Operasional Variabel ... 33

F. Desain Penelitian ... 34

G. Prosedur Penelitian ... 35

H. Teknik Pengumpulan Data ... 36

I. Teknik Analisis Data ... 43

J. Indikator keberhasilan ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian... 47

1. Deskripsi Siklus I ... 48

2. Deskripsi Siklus II ... 55

3. Analisis Peningkatan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 61

B. Pembahasan ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman,

Tabel 1. Daftar kumulatif nilai Sistem Kelistrikan Kelas XI TKR ... 3

Tabel 2. Dimensi Hasil Belajar...14

Tabel 3. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ...21

Tabel 4. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Guru ...38

Tabel 5. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...39

Tabel 6. Lembar Observasi Penilaian Unjuk Kerja Siswa ...40

Tabel 7. Kisi-kisi Soal Sistem Kelistrikan ...42

Tabel 8. Observasi Aktivitas Belajar di Siklus I pada Pertemuan I dan Pertemuan II ...50

Tabel 9. Observasi Aktivitas Guru di Siklus I Pada Pertemuan I dan Pertemuan II ...52

Tabel 10. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ...53

Tabel 11. Observasi Aktivitas Belajar di Siklus II pada Pertemuan I dan Pertemuan II ...57

Tabel 12. Observasi Aktivitas Guru di Siklus II Pada Pertemuan I dan Pertemuan II ...59

Tabel 13. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ...60

Tabel 14. Data Hasil Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II ...62

Tabel 15. Perolehan Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa dan Aktivitas Guru ...65


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman, Gambar 1. Hubungan unsur belajar-mengajar...11 Gambar 2. Ilustrasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ...25 Gambar 3. Skema tahapan pelaksanaan tindakan ...34 Gambar 4. Persentase Observasi Penilaian Aktivitas Belajar di Siklus I pada

Pertemuan I dan Pertemuan II ...51 Gambar 5. Persentase Observasi Aktivitas Belajar di Siklus II pada

Pertemuan I dan Pertemuan II ...58 Gambar 6. Persentase Hasil Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II ...64 Gambar 7. Peningkatan perolehan Persentase Rata-rata Aktivitas

Belajar Siswa dan Aktivitas Guru ...65 Gambar 8. Perbandingan Hasil Belajar pada Siklus I dan Siklus II ...66


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman,

Lampiran 1. Silabus ...74

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...77

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ...82

Lampiran 4. Pretest (Test Awal) Siklus I ...87

Lampiran 5. Pretest (Test Awal) Siklus II ...89

Lampiran 6 Posttest (Tes Akhir) Siklus I ...91

Lampiran 7. Posttest (Tes Akhir) Siklus II ...93

Lampiran 8. Kunci Jawaban ...96

Lampiran 9. Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru ...97

Lampiran 10. Rekapitulasi Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...98

Lampiran 11. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa ... 100


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara, dengan pendidikan yang bermutu akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Cita-cita pendidikan dapat diwujudkan dengan berbagai upaya mulai dari penyusunan dan pengembangan kurikulum, perancangan silabus, menyiapkan sarana prasarana seperti gedung sekolah hingga menyiapkan guru sebagai pelaksana pembelajaran yang paling dekat dengan siswa.

Salah satu lembaga pendidikan yang bertanggungjawab untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah atas sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat. Sekolah Menengah Kejuruan bervisi menciptakan lulusan yang bermutu, unggul merata, terampil, berkarakter dan berdaya saing dalam kebekerjaan (Kemendikbud: 2003). Pendidikan menengah kejuruan


(15)

2

mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuk kebutuhan dunia kerja, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan keahlian. Salah satu kompetensi keahlian pada Sekolah Menengah Kejuruan adalah kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) yang menekankan bidang keahlian jasa perbaikan kedaraan ringan. Dalam upaya menyiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi dalam bidang tersebut, maka dirancang program mata diklat untuk merampungkan keahlian para peserta didik. Salah satu program mata diklat pada pendidikan kejuruan kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan adalah Sistem Kelistrikan.

Pencapaian hasil belajar yang baik tentunya mendedikasikan keunggulan dari suatu lembaga pendidikan dalam menempah peserta didiknya. Berdasarkan obsevasi awal penulis di Sekolah Menegah Kejuran Parulian 3 Medan pada tanggal 05 Mei 2015, meliputi pengamatan terhadap hasil belajar belajar melalui Daftar Kumpulan Nilai (DKN) tahun ajaran 2013/2014 dan tahun ajaran 2014/2015, untuk kelas XI TKR menunjukkan bahwa hasil belajar mata diklat Sistem Kelistrikan relatif rendah. Sejalan dengan hasil wawancara terhadap guru mata diklat Sistem Kelistrikan pada kelas XI kompetensi keahlian Teknik kendaraan ringan di SMK Parulian 3 Medan, kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada mata diklat Sistem Kelistrikan tersebut adalah 75. Persentase rata-rata ketuntasan belajar peserta didik pada mata diklat sistem kelistrikan tersebut adalah (50-60)%, untuk memperbaiki nilai peserta didik yang tidak tuntas, maka dilakukan remidial. Berikut pada tabel 1 tertera daftar kumulatif nilai Sistem Kelistrikan Kelas XI TKR SMK Parulian 3 Medan.


(16)

3

Tabel 1

Daftar kumulatif nilai Sistem Kelistrikan Kelas XI TKR Tahun Ajaran

XI TKR 1 (%) XI TKR 2 (%) XI TKR 3 (%) Tuntas Tidak

Tuntas Tuntas

Tidak

Tuntas Tuntas

Tidak Tuntas 2013/2014 56,27 43,73 51,12 48,88 53,61 46,39 2014/2015 58,06 41,94 56,25 43,75 55,33 44,67 Sumber : Daftar nilai SMK Parulian 3 Medan

Menanggapi kajian masalah rendahnya hasil belajar Sistem Kelistrikan tersebut, penulis melaksanakan observasi pada saat proses pembelajaran mata diklat tersebut guna mengkaji indikasi rendahnya hasil belajar. Berdasarkan observasi penulis ditemukan gambaran berikut, pada saat guru menerangkan materi pembelajaran, siswa cenderung kurang bersemangat untuk mempelajari materi pembelajaran, dan siswa kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru, serta tidak menanyakan materi pembelajaran yang kurang dimengerti siswa. Proses pembelajaran mata diklat Sistem Kelistrikan secara umum masih cenderung menerapkan metode pembelajaran yang bersifat konvensional dimana proses pembelajaran berpusat pada guru sehingga siswa pasif dalam proses pembelajaran, atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada mata diklat Sistem Kelistrikan kurang variatif. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa mengakibatkan kesulitan siswa dalam proses pembelajaran sulit diketahui oleh guru, dalam hal ini siswa cenderung hanya menerima pembelajaran dari guru. Dalam upaya pemberdayaan siswa pada proses pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan pendapat. Namun pada saat siswa diminta oleh guru untuk memberi pendapat, siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapatnya. Sementara itu, jika terdapat siswa yang ingin mengutarakan gagasannya, siswa tersebut kurang memiliki kemampuan merumuskan


(17)

4

gagasannya sendiri karena belum terbiasa berkompetitif dalam menyampaikan pendapatnya.

Pada dasarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi suatu proses pembelajaran, namun hal yang paling mempengaruhi adalah guru sebagai fasilitator pembelajaran. John Goodlad dalam Suyanto dan Asep (2013), “seorang tokoh pendidikan Amerika Serikat, pernah melakukan sebuah penelitian yang hasilnya menunjukkan bahwa peran guru amat signifikan bagi setiap keberhasilan proses pembelajaran. Penelitian itu kemudian dipublikasikan dengan judul Behind The Classroom Door, yang di dalamnya dijelaskan bahwa ketika guru telah memasuki ruangan kelas dan menutup pintu kelas, maka kualitas pembelajaran akan lebih banyak ditentukan oleh guru”.

Hasil belajar merupakan buah dari proses pembelajaran, semakin baik hasil belajar maka hal tersebut akan tercapai jika proses pembelajaran berjalan dengan baik. Salah satu solusi dalam meningkatkan hasil belajar adalah dengan menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan (Ismail, 2008). Banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik seperti mendesain pembelajaran, menyusun strategi, menyiapkan media atau dengan penggunaan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Joyce dalam Ngalimun (2014) menyatakan bahwa “model pembelajaran diperlukan dalam merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Salah satu bentuk model pembelajaran yang menekankan keaktifan peserta didik adalah model pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk bekerja


(18)

5

sama dan bertanggungjawab pada kemajuan belajar temannya. “Model pembelajaran kooperatif menekankan pada keberhasilan kelompok yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan dan menguasai materi” (Slavin dalam Milfayetty dkk, 2014: 85). Sebagai model pembelajaran yang menekankan pada kerja sama, saling membantu, dan mendorong kegiatan diskusi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam mata diklat Sistem Kelistrikan yang dianggap sulit dan memerlukan keaktifan serta kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan masalah (Suyanto dan Asep, 2013). Sejalan dengan pendapat di atas, Isjoni (2009), menekankan bahwa “model pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama dan membantu teman. Penerapan model pembelajaran kooperatif akan memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat (sharing idea’s)”. Berdasarkan ragam kajian masalah yang diperoleh penulis dari hasil observasi pada pembelajaran mata diklat Sistem Kelistrikan, model pembelajaran kooperatif ini layak dipertimbangkan sebagai solusi atas kendala pada pembelajaran Sistem Kelistrikan.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Milfayetty, dkk (2014), menyatakan “persentase daya serap otak dari 6 jalur utama siswa untuk belajar, yakni: a) Siswa belajar 10% dari apa yang dibaca; b) 20% dari apa yang didengar; c) 30% dari yang dilihat; d) 50% dari apa yang dilihat dan didengar; e) 70% dari apa yang dikatakan; f) 90% dari apa yang dilakukan”.


(19)

6

Teknik mengajar jigsaw sebagai model pembelajaran kooperatif adalah penggabungan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara, oleh sebab itu dengan penerapan model pembelajaran ini akan mengoptimalkan daya serap otak siswa dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas, selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil, dengan catatan jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari (Istarani, 2012). Melihat karakteristik mata diklat Sistem Kelistrikan yang terdiri atas ragam sub-sub topik pembelajaran, maka model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat diterapkan pada mata diklat Sistem Kelistrikan. Secara etimologi jigsaw berasal dari bahasa inggris yang artinya “gergaji ukir”, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengambil pola kerja sama sebuah gergaji untuk mencapai satu tujuan, dimana dalam konsep pembelajaran setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran dan mengkomunikasikan hasil perolehannya kepada kelompok lain, sehingga dapat menghidupkan suasana belajar, berfokus memberdayakan siswa, dan menciptakan kelas yang produktif dan menyenangkan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini menuntut siswa berbagi pengetahuannya satu sama lain untuk saling membantu dan mengatasi kesulitan belajar sesama siswa yang diakhiri dengan simpulan dari guru untuk meyakinkan keakuratan pemahaman terhadap keseluruhan materi.

Dari salah satu jurnal pendidikan Teknik Mesin yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil penelitian Azhis Sholeh Buchori dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada mata


(20)

7

diklat Roda dan Ban untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKR 2 SMK Negeri 7 Surabaya”, menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat roda dan ban pada siswa kelas X TKR SMK Negeri 7 Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan besar persentase ketuntasan kelas dari hasil pretest 12,50%, dan meningkat menjadi 91,67% dari hasil posttest. Berkaitan dengan hasil penelitian tersebut, Suyanto dan Asep (2013: 144) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif sangat berguna untuk mendorong siswa lebih aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis berkeinginan melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Kelistrikan pada Siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar mata diklat Sistem Kelistrikan kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan rendah.

2. Pembelajaran pada mata diklat Sistem Kelistrikan kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan, cenderung berpusat pada guru dan kurang bervariasi.

3. Siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan cenderung pasif dalam proses pembelajaran mata diklat Sistem Kelistrikan.


(21)

8

4. Siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan jarang bertanya kepada guru tentang materi pelajaran Sistem Kelistrikan yang belum dipahami.

5. Kurangnya interaksi belajar pada pembelajaran Sistem Kelistrikan kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan.

6. Siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan kurang memiliki keberanian untuk merumuskan dan menyampaikan pendapatnya saat diminta oleh guru khususnya pada mata diklat Sistem Kelistrikan.

7. Siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan belum terbiasa berkompetitif dalam menyampaikan pendapat atau gagasannya.

C. Batasan Masalah

Dari beberapa masalah yang diidentifikasi, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Peningkatan hasil belajar mata diklat Sistem Kelistrikan pada kompetensi dasar menguji dan memperbaiki sistem penerangan dan wiring kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan dengan di SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Metode pembelajaran yang diterapakan pada mata diklat Sistem Kelistrikan yang berpusat pada guru, dibuat bervariasi dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat


(22)

9

meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar Sistem Kelistrikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan pengalaman belajar kelompok kepada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan.

2. Membantu meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan.

3. Sebagai landasan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada proses pembelajaran.

4. Sebagai khasanah pengetahuan bagi penulis selaku calon pendidik mengenai model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

5. Sebagai bahan referensi bagi pengembangan penelitian yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.


(23)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan tahun ajaran 2015/2016”. Perolehan hasil belajar siswa tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian di siklus II, dengan nilai rata-rata kelas 83,75, serta perolehan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 86,67%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa seiring dengan peningkatan aktivitas belajar siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar melalui penerapan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran dengan memperhatikan kesesuaian karakteristik materi pembelajaran terhadap model yang akan diterapkan.

2. Bagi penelitian sejenis selanjutnya, diharapkan agar memperhatikan fasilitas yang ada di sekolah untuk kesesuaaian pemilihan media pembelajaran dan


(24)

71

memvariasikan model pembelajaran yang lain guna mengkaji model yang lebih efektif dalam upaya peningkatkan hasil belajar.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik. 4. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif

dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.


(25)

72

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M.B dan Deli, T. (1997). Kamus lengkap bahasa Indonesia. Bandung: Penabur Ilmu.

Isjoni. (2009). Pembelajaran kooperatif meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismail. (2008). Strategi pembelajaran berbasis PAIKEM: Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Semarang: Rasail Media Grup.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif: Model, Metode, Strategi dan Teknik referensi guru dalam menentukan model pembelajaran. Medan: Media Persada.

Lie, Anita. (2002). Cooperative learning. Jakarta: PT Grasindo.

Milfayetty, Sri. dkk. (2014). Psikologi pendidikan. Medan: PPs Unimed.

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Purwanto, Ngalim. (2010). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ridwan dan Sudiran. (2013). Meningkatkan profesionalisme guru melalui penelitian tindakan kelas. Bandung: Citapustaka Mdia Perintis.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Suyanto dan Asep, Jihad. (2013). Menjadi guru profesional: Strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Esensi Erlangga Group.


(26)

73

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan panedidikan (KTSP. Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

. (2013). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Indonesian Publication Index (IPI). Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2015 dari http://id.portalgaruda.org

Kemendikbud. Sekolah Menengah Kejuruan. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2015 dari http//www.kemendikbud.go.id


(1)

4. Siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan jarang bertanya kepada guru tentang materi pelajaran Sistem Kelistrikan yang belum dipahami.

5. Kurangnya interaksi belajar pada pembelajaran Sistem Kelistrikan kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan.

6. Siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan kurang memiliki keberanian untuk merumuskan dan menyampaikan pendapatnya saat diminta oleh guru khususnya pada mata diklat Sistem Kelistrikan.

7. Siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan belum terbiasa berkompetitif dalam menyampaikan pendapat atau gagasannya.

C. Batasan Masalah

Dari beberapa masalah yang diidentifikasi, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Peningkatan hasil belajar mata diklat Sistem Kelistrikan pada kompetensi dasar menguji dan memperbaiki sistem penerangan dan wiring kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan dengan di SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Metode pembelajaran yang diterapakan pada mata diklat Sistem Kelistrikan yang berpusat pada guru, dibuat bervariasi dengan menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat


(2)

9

meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar Sistem Kelistrikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan pengalaman belajar kelompok kepada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan.

2. Membantu meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan.

3. Sebagai landasan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada proses pembelajaran.

4. Sebagai khasanah pengetahuan bagi penulis selaku calon pendidik mengenai model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

5. Sebagai bahan referensi bagi pengembangan penelitian yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.


(3)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Kelistrikan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Parulian 3 Medan tahun ajaran 2015/2016”. Perolehan hasil belajar siswa tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian di siklus II, dengan nilai rata-rata kelas 83,75, serta perolehan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 86,67%.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa seiring dengan peningkatan aktivitas belajar siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar melalui penerapan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran dengan memperhatikan kesesuaian karakteristik materi pembelajaran terhadap model yang akan diterapkan.

2. Bagi penelitian sejenis selanjutnya, diharapkan agar memperhatikan fasilitas yang ada di sekolah untuk kesesuaaian pemilihan media pembelajaran dan


(4)

71

memvariasikan model pembelajaran yang lain guna mengkaji model yang lebih efektif dalam upaya peningkatkan hasil belajar.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi salah satu sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik. 4. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif

dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.


(5)

72

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M.B dan Deli, T. (1997). Kamus lengkap bahasa Indonesia. Bandung: Penabur Ilmu.

Isjoni. (2009). Pembelajaran kooperatif meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismail. (2008). Strategi pembelajaran berbasis PAIKEM: Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Semarang: Rasail Media Grup.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif: Model, Metode, Strategi dan Teknik referensi guru dalam menentukan model pembelajaran. Medan: Media Persada.

Lie, Anita. (2002). Cooperative learning. Jakarta: PT Grasindo.

Milfayetty, Sri. dkk. (2014). Psikologi pendidikan. Medan: PPs Unimed.

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Purwanto, Ngalim. (2010). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ridwan dan Sudiran. (2013). Meningkatkan profesionalisme guru melalui penelitian tindakan kelas. Bandung: Citapustaka Mdia Perintis.

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Suyanto dan Asep, Jihad. (2013). Menjadi guru profesional: Strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Esensi Erlangga Group.


(6)

73

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: Konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan panedidikan (KTSP. Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

. (2013). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Indonesian Publication Index (IPI). Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2015 dari http://id.portalgaruda.org

Kemendikbud. Sekolah Menengah Kejuruan. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2015 dari http//www.kemendikbud.go.id


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Student Team Achievement Division) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DISKUSIKELOMPOK DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 BATU

0 3 24

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMPN 1 BATU MATERI GERAK PADA TUMBUHAN

0 16 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 7 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONEMATIKA GERAK

0 1 9

3 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA

0 0 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK QUESTION STUDENT HAVE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDI NGABHEO KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

0 0 16