MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN FINGER PAINTING DI TK BUDI TAHUN AJARAN 2014-2015.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN
FINGER PAINTING
DI TK BUDI SETIA
TAHUN AJARAN 2014-2015
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH
OBET DEBORA SIMBOLON NIM : 1113313011
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2 0 1 5
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
OBET DEBORA SIMBOLON, NIM : 11113313011. Judul : MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN FINGER PAINTING DI TK BUDI TAHUN AJARAN 2014-2015
Masalah dalam penelitian ini adalah keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia masih rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Finger Painting terhadap peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan Finger Painting dalam mningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia
Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia yang berjumlah 20 orang anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai penggunaan permainan Finger Painting untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun.
Hasil Penelitian siklus I pada pertemuan 1 nilai rata-rata 3,85 dan pertemuan 2 dengan nilai rata-rata 4,5. Oleh karena itu, terdapat 2 orang anak 10%) tergolong baik, sebanyak 14 orang anak (35%) tergolong cukup, dan sebanyak 4 orang anak (20%) tergolong kurang. Hal ini berarti kegiatan permainan Finger Painting yang di terapkan pada siklus 1 dapat mengembangkan kemampuan keterampilan motorik halus anak namun masih kurang optimal, sebab masih terdapat 4 orang anak (20%) yang tergolong kurang, sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap mengunakan kegiatan permainan Finger Painting, Dengan hasil sebagai berikut anak yang tergolong sangat baik menjadi 4 orang (20%), dan anak yang tergolong baik menjadi 7 orang (35%), sedangkan anak yang tergolong cukup menjadi 9 orang (45%), dan anak yang tergolong kurang baik sudah tidak ada lagi.
Dengan demikian permainan Finger Painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia.
(5)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Keterampilan motorik halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Finger Painting Di TK Budi Setia T.A 2014/2015” dengan baik.
Tiada kata yang penulis pilih untuk menghanturkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan jerih payah yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sawal Gultom, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun, Ms selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, Ms selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Aman Simaremare, Ms selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Hj. Dra. Rosdiana, Mpd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan dosen pembimbing Akademik Ibu Hj. Dra. Nasriah, M.pd yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.
7. Ibu Hj. Dra. Nasriah, M.pd selaku Ketua Program Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
8. Ibu Dra. Sariana Marbun, M.pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang dengan ikhlas dan sabar dan telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih saying sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.
9. Ibu Hj. Dra. Nasriah, M.pd ibu Dra. D.Simatupang, M.pd ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencaaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
(6)
10. Bapak dan Ibu Dosen PG-PAUD yang telah banyak memberi ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan, Staf pegawai jurusan PLS dan Prodi PAUD Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama perkuliahan. 11. Ibu Hj. Nilam Cahaya Hasibuan, Mpd selaku Yayasan di RA Nurul Hadina
Patumbak ibu Alifta Pratiwi Hasibuan, S.pd selaku kepala sekolah RA Nurul hadina Patumbak yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru kelas Zulia Ramadhani, dan para guru Nurhafni Marpaung, S.sos, Asni Matondang, S.pdi, Sila Hayati, S.pd, Juraidah, S.pd, Anita Purba, S.pd, Siti Hawa, SE yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
12. Kepada kedua orang tuaku tercinta ayahanda H. Azid bustami Marpaung dan ibunda Nur’aini Tanjung serta ibu mertua NyakCut yang selalu memberikan begitu banyak do’a. Teristimewa kepada Suamiku Ari Zulpadli dan anakku Iqbal Arlin Hanif yang tak hentinya memberikan kasih saying, semangat serta dukungan moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di UNIMED, kepada Bapak Drs. Syamsir Marpaung, Mpd karena dukungan beliau penulis bisa menjadi mahasiswi, dan juga kepada keluarga besar tercinta di Aceh/Medan (kakak-kakak,abang ipar dan adek-adekku) terima kasih atas dukungannya selama ini.
13. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD’11, Nurhayani M, Rumy Sartika M, S.pd, Sri Rahayu S.pd, Rini Afriany, Asmawati, Obet Debora, Rame Simangunsong, Riris Vaulina Purba.
14. Murid-muridku tersayang di RA Nurul Hadina
15. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi Pendidikan Anak Usia Dini.
Medan, Juni 2015 Nurlina Marpaung NIM 1113313009
(7)
DAFTAR ISI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3.Batasan Masalah ... 4
1.4.Perumusan Masalah ... 5
1.5.Tujuan Penelitian ... 5
1.6.Manfaat Penelitian ... 5
BAB II : KAJIAN TEORITIS ... 7
2.1. Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Keterampilan Motorik Halus ... 7
2.1.1.1 Pengertian Keterampilan Motorik Halus ... 7
2.1.1.2 Perkembangan Keterampilan Motorik Halus ... 11
2.1.1.3 Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak ... 15
2.1.1.4 Kegunaan Keterampilan Motorik Halus ... 17
2.1.1.5 Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak ... 19
2.1.2 Permainan Finger Painting ... 20
2.1.2.1 Pengertian Permainan Finger Painting ... 20
2.1.2.2 Langkah-Langkah Permainan Finger Painting ... 21
2.1.2.3 Teknik Mengambar Finger Painting ... 23
2.1.2.4 Memfaat Permainan Finger Painting Terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak ... 26
(8)
2.2.Kerangka Konseptual ... 28
2.3.Hipotesis Tindakan ... 29
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 30
3.1Jenis Penelitian ... 30
3.2Subjek dan Objek Penelitian ... 30
3.3Operasional Variabel Penelitian ... 30
3.4Desain Penelitian ... 31
3.5Prosedur Penelitian ... 32
3.6Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.7Teknik Analisa Data ... 37
3.8Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
4.1Deskripsi Hasil Penelitian ... 40
4.1.1 Deskripsi Siklus I ... 40
1. Perencanaan Siklus I ... 40
2. Pelaksanaan Siklus I ... 41
3. Hasil Observasi Siklus I ... 42
4. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 46
4.1.2 Deskripsi Siklus II ... 48
1. Perencanaan Siklus II ... 48
2. Pelaksanaan Siklus II ... 48
3. Hasil Observasi Siklus II ... 50
4. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 53
4.2Pembahasan Penelitian ... 54
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
5.1Kesimpulan ... 57
5.2Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Keterampilan motorik halus Anak Usia 5-6 Tahun ... 37
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Yang Digunakan ... 39
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian ... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus I ... 44
Tabel 4.2 Rekap Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus I ... 45
Tabel 4.3 Hasil Observasi Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus II ... 51
Tabel 4.4 Rekap Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus II ... 52
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) Rencana Kegiatan Harian (RKH)
Siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan II
Lembar Observasi Keterampilan Motorik Halus Anak. Lembar gambar-gambar saat melakukan penelitian. Surat Izin Penelitian.
(11)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perhatian terhadap perkembangan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun perlu mendapat perhatian baik dari orang tua, maupun guru di sekolah. Sebab, motorik harus anak merupakan bagian dari indikator atas perkembangan anak secara keseluruhan. Anak yang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang baik, salah satu tolak ukurnya adalah peningkatan perkembangan keterampilan motorik halus anak. Oleh karena itu, pertumbuhan anak secara keseluruhan, sebanding dengan perkembangan keterampilan motorik halus anak.
Guru harus memberikan perhatian secara khusus tentang perkembangan keterampilan motorik halus anak, sebab keterampilan motorik halus anak dapat berkembangan secara baik, bila dilakukan (dibina dan dilatih) secara baik pula. Untuk itu, perlulah memberikan berbagai cara dan upaya agar keterampilan motorik halus anak, tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan. Namun sebaliknya, jika tidak dilatih dan dibina secara baik, maka perkembangan keterampilan motorik halus anak akan mengalami hambatan dan gangguan dalam pertumbuhannya. Jika hal ini terjadi, maka keterampilan motorik anak tidak tumbuh dan berkembangan sesuai dengan harapan sebagaimana yang kita harapkan.
Dewasa ini, guru kurang memberikan perhatian secara khusus tentang perkembangan dan pertumbuhan keterampilan morik halus anak, padahal, hal itu sangat penting. Sebab, tanpa perhatian yang tinggi terhadap perkembangan motorik halus anak, tentunya pembinaan dan pelatihan yang diberikan tentang keterampilan motorik halus anak tidak akan berjalan secara tepat guna dan berdaya guna.
(12)
2
Depdiknas (2004 : 3) mengemukakan bahwa “pada rentang usia lahir sampai enam tahun, anak mulai peka untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi yang dimilikinya”. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Di mana pada masa ini merupakan masa untuk menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak. Oleh karena itu dibutuhkan suasana belajar, strategi dan stimulus yang sesuai dengan kebutuhan anak, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.
Ketrampilan motorik halus yang ada pada diri anak merupakan potensi yang harus digali dan dikembangkan secara terus-menerus sehingga menjadi bermanfaat dalam hidup dan kehidupannya pada masa yang akan datang. Tanpa digali, dibina dan dikembangkan secara baik dan menyeluruh, maka tentunya potensi ketrampilan motorik halus yang telah dibawa oleh anak semenjak lahir, tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Pada usia 5-6 tahun idealnya kemampuan motorik halus anak sudah dapat menggambar sesuai gagasannya, meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar, menggunting sesuai dengan pola, menempel gambar dengan tepat dan mengekspresikan diri melalui gerakan mengambar secara detail.
Kenyataan yang terjadi kemampuan motorik halus belum sepenuhnya dimiliki anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama ini di TK Budi Setia diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak belum berkembang sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari belum mampunya anak menggunakan alat tulis dengan benar, mengunting sesuai dengan pola, menempel gambar dengan tepat dan mengekspresikan diri melalui gerakan mengambar secara detail.
(13)
3
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru diketahui bahwa ditemukannya anak yang mencampur warna tidak sesuai dengan warna yang diharapkan, dan ada juga yang tumpah-tumpah serta berserakan warna yang dilakukan anak. Di samping itu ada juga anak yang sampai kenak kebaju, celana dan sepatu yang dipakainya. Dalam hal mengunting, ditemukan hasil guntingan yang tidak rata, malah menjadi koyak kertas yang ia gunting, dan miring-miring hasilnya.
Ada beberapa faktor penyebab, salah satu penyebabnya adalah guru. Di mana guru belum memperhatikan secara khusus tentang perkembangan keterampilan motorik halus anak, mereka cendrung lebih mengutamakan dan fokus pada kegiatan-kegiatan akademik seperti membaca, menulis dan berhitung (calistung). Sementara, permasalahan peningkatan keterampilan motorik halus anak kurang mendapat perhatian dalam proses pembelajaran. Hal ini ditandxai dengan penggunaan Permainan Finger Painting jarang digunakan guru dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun.
Permasalahan lain sehubungan dengan penggunakan Permainan Finger Painting dalam proses pembelajaran anak di TK Budi Setia adalah kurangnya fasilitas atau alat-alat yang diperlukan dalam permainan tersebut. Sekolah belum mampu menyediakan sarana dan prasana yang dibutuhkan dalam penggunaan permainan Finger painting. Akibatnya Permainan Finger Painting jarang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Di samping sarana dan prasarana yang tersedia masih belum memadai, masalah lainnya adalah kemampuan guru dalam menggunakan Permainan Finger Painting juga, masih belum mahir. Kemampuan keterampilan yang diperlukan guru dalam penggunaan Permainan Finger Painting masih terbatas. Jadi, masalah kemampuan guru dalam menggunakan Permainan Finger Painting masih mengalami persoalan tersendiri dalam penggunakan penggunaan Permainan Finger Painting di TK Budi Setia.
(14)
4
Akibat dari kurangnya sarana dan prasaran serta kemampuan guru dalam menggunakan Permainan Finger Painting di TK Budi Setia adalah (1) pembinaan ketrampilan motorik halus anak kurang mendapat perhatian, (2) kertampilan motorik halus anak belum dapat dimaksimalkan dalam rangka peningkatan kualitas dan prestasi diri, (3) kemampuan skill terutama dalam memainkan Permainan Finger Painting yang membuahkan suatu karya nyata belum dapat ditunjukkan sebagai sebuah kreasi dari anak.
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas dan mengingat pentingnya meningkatkan ketrampilan motorik halus anak pada usia dini, maka penulis akan melakukan penelitian dalam rangka penggunaan Permainan Finger Painting dalam meningkatkan ketrampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Judul penelitian ini adalah : “Meningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Finger Painting di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Ketrampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia kurang dapat berkembangan sebagaimana yang diharapkan.
2. Permainan Finger Painting kurang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien disebabkan oleh kurang tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh guru dan anak.
3. Permainan Finger Painting kurang mendapat perhatian guru yang disebabkan oleh kemampuannya dalam menggunakan permaianan relative belum memadai.
(15)
5
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis mengambil salah satu identifikasi tersebut menjadi batasan masalah, sehingga penelitian ini fokus pada salah satu masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada ketrampilan motorik halus anak belum berkembang dengan baik sesuai dengan yang diharapkan di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasar uraian pada latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah : Apakah dengan penggunaan permainan Finger Painting dapat peningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah : untuk mengetahui apakah penggunaan permainan Finger Painting dapat meningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015.
1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengembangan keilmuan tentang dunia anak usia dini, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan ketrampilan motorik halus anak dan penggunaan permainan Finger Painting dalam proses belajar mengajar.
(16)
6
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut : a. Bagi guru
Sebagai masukan dalam menggunakan Permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan motorik halus anak.
b. Bagi peneliti
Bagi peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung melakukan permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan motorik halus anak.
c. Bagi sekolah
Bagi sekolah sebagai acuan dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya melalui Permainan Finger Painting.
d. Bagi Peneliti Lain.
Hasil penelitian ini sebagai referensi untuk melakukan penelitian tentang penggungaan Permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan motorik halus anak pada sekolah yang lain.
(17)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Permainan finger painting adalah kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak, karena melalui permainan finger painting anak dapat berfikir, melatih serta mengasah keterampilan motorik halusnya secara langsung melalui aktivitas proses cara melakukan permainan finger painting.
2. Permainan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak di TK Budi Setia. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan motorik halus anak dengan menggunakan finger painting.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan permainan finger painting untuk mengembangkan aspek keterampilan motorik halus anak. Untuk itu, lakukan pengajaran secara efektif dan efisien agar keterampilan motorik halus anak dapat berkembang sebagaimana yang diharapkan.
2. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap pengembangan aspek keterampilan motorik halus anak dan dapat menerapkan dengan permainan finger painting serta dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dalam peroses permainan finger painting berlangsung.
(18)
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan terutama penggunakan sampel, oleh sebab itu
bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti pengembangan keterampilan motorik halus anak dengan penggunaan finger painting menggunakan sampel yang lebih besar
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2005
Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara, 2008 Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Rama Wijaya, 2009 Barbara Prasing, The Power Of Learning Styles, Bandung, Kaifa, 2007
Caron B. Goode, Optimizing Your Child`s Talen (Optimalkan Bakat Anak Anda). Jakarta, Bhuana Ilmu Populer, 2005
Dianne Miller Nielsen, Mengelola Kelas Untuk Guru TK, Jakarta, Indeks, 2008 Istarani, Penelitian Tindakan Kelas, Medan, Media Persada, 2011
Listya, Nurwanti. 2010. Anak Pintar Membaca dan Mewarnai. Yogyakarta. Laksana Maimunah Hasan, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Jogjakarta, DIVA Pres, 2009 Musbikin, Imam. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta: Flash Book.
Mulayasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan), Bandung, Remaja Rosdakarya, 2007.
MS. Sumatri, 2005. Model Mengembangkan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Siti Aisyah, 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Sodono, Anggani, 2010, Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Grasindo
Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti.
Sumanto, 2005. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.
(20)
Suyatno & Asep Djihad, Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional, Yogyakarta, Multi Pressindo, 2013
Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak.
Syaikh Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, Jakarta, Pustaka AlKautsar, 2001 http://www.ibudanbalita.net/142/hal-yang-harus-dihindari-dalam-mendidik-anak.html http://www.scribd.com/doc/94367221/perkembangan-Anak-Usia-Dini
(1)
5 1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis mengambil salah satu identifikasi tersebut menjadi batasan masalah, sehingga penelitian ini fokus pada salah satu masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada ketrampilan motorik halus anak belum berkembang dengan baik sesuai dengan yang diharapkan di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasar uraian pada latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah : Apakah dengan penggunaan permainan Finger Painting dapat peningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah : untuk mengetahui apakah penggunaan permainan Finger Painting dapat meningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015.
1.6 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengembangan keilmuan tentang dunia anak usia dini, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan ketrampilan motorik halus anak dan penggunaan permainan Finger Painting dalam proses belajar mengajar.
(2)
6 2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut : a. Bagi guru
Sebagai masukan dalam menggunakan Permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan motorik halus anak.
b. Bagi peneliti
Bagi peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung melakukan permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan motorik halus anak.
c. Bagi sekolah
Bagi sekolah sebagai acuan dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya melalui Permainan Finger Painting.
d. Bagi Peneliti Lain.
Hasil penelitian ini sebagai referensi untuk melakukan penelitian tentang penggungaan Permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan motorik halus anak pada sekolah yang lain.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Permainan finger painting adalah kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak, karena melalui permainan finger painting anak dapat berfikir, melatih serta mengasah keterampilan motorik halusnya secara langsung melalui aktivitas proses cara melakukan permainan finger painting.
2. Permainan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak di TK Budi Setia. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan motorik halus anak dengan menggunakan finger painting.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan permainan finger painting untuk mengembangkan aspek keterampilan motorik halus anak. Untuk itu, lakukan pengajaran secara efektif dan efisien agar keterampilan motorik halus anak dapat berkembang sebagaimana yang diharapkan.
2. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap pengembangan aspek keterampilan motorik halus anak dan dapat menerapkan dengan permainan finger painting serta dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dalam peroses permainan finger painting berlangsung.
(4)
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan terutama penggunakan sampel, oleh sebab itu bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti pengembangan keterampilan motorik halus anak dengan penggunaan finger painting menggunakan sampel yang lebih besar
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2005
Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara, 2008 Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Rama Wijaya, 2009 Barbara Prasing, The Power Of Learning Styles, Bandung, Kaifa, 2007
Caron B. Goode, Optimizing Your Child`s Talen (Optimalkan Bakat Anak Anda). Jakarta, Bhuana Ilmu Populer, 2005
Dianne Miller Nielsen, Mengelola Kelas Untuk Guru TK, Jakarta, Indeks, 2008 Istarani, Penelitian Tindakan Kelas, Medan, Media Persada, 2011
Listya, Nurwanti. 2010. Anak Pintar Membaca dan Mewarnai. Yogyakarta. Laksana Maimunah Hasan, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Jogjakarta, DIVA Pres, 2009 Musbikin, Imam. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta: Flash Book.
Mulayasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan), Bandung, Remaja Rosdakarya, 2007.
MS. Sumatri, 2005. Model Mengembangkan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Siti Aisyah, 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Sodono, Anggani, 2010, Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Grasindo
Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti.
Sumanto, 2005. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.
(6)
Suyatno & Asep Djihad, Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional, Yogyakarta, Multi Pressindo, 2013
Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak.
Syaikh Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, Jakarta, Pustaka AlKautsar, 2001 http://www.ibudanbalita.net/142/hal-yang-harus-dihindari-dalam-mendidik-anak.html http://www.scribd.com/doc/94367221/perkembangan-Anak-Usia-Dini