BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia saat ini masalah ketersediaan air bersih semakin dirasakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat di daerah terpencil.Hal ini
disebabkan karena air tersebut sudah terkontaminasi oleh zat-zat yang berbahaya jika dikonsumsi secara langsung.Masyarakat pada umumnya
kemudian harus membeli air bersih untuk kelangsungan hidupnya. Namun dengan cara membeli air bersih terus menerus dapat mengakibatkan turunnya
tingkat kesejahteraan dari masyarakat. Pada musim hujan masyarakat memanfaatkan air hujan itu untuk dikonsumsi.
Ada beberapa cara penjernihan air terkontaminasi yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat diantaranya dengan menggunakan destilasi air energi
surya. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup baik dengan radiasi surya rata-rata per hari sebesar 4,8 kWhm
2
. Alat destilasi air energi surya tidak memerlukan biaya tinggi dalam
pembuatan serta pengoperasiannya Kunze, 2001.Alat destilasi air energi surya konvensional umumnya berbentuk kotak dan disebut kotak
destilator.Kotak destilator terdiri dari 2 dua komponen utama yakni bak air dan kaca penutup. Bak air berfungsi menyerap energi surya untuk
menguapkan air sehingga air terpisah dari zat yang mengkontaminasinya.
Kaca penutup berfungsi sebagai tempat mengembunnya uap air sehingga dihasilkan air bersih yang langsung dapat dikonsumsi.
Permasalahan yang ada pada alat destilasi air energi surya saat ini adalah masih rendahnya efisiensi yang dihasilkan.Rendahnya efisiensi diantaranya
disebabkan terjadinya kerugian kalor.Kerugian kalor terjadi karena temperatur dalam kotak destilator lebih tinggi dibandingkan temperatur
sekitar.Perbedaan temperatur ini menyebabkan aliran kalor keluar kotak destilator. Kerugian kalor dapat dibedakan menjadi dua jenis, pertama adalah
kerugian kalor karena kurang baiknya bahan isolasi atau tidak rapatnya kotak destilator dan kedua adalah kerugian kalor pada saat proses pengembunan uap
air. Salah satu cara meningkatkan efisiensi alat destilasi air energi surya adalah memperkecil kerugian kalor pada saat proses pengembunan uap air
dengan memanfaatkan energi panas yang dilepas uap air saat proses pengembunan untuk menguapkan air pada tingkat berikutnya, cara ini disebut
dengan
energy recovery
.
Energy recovery
memerlukan komponen tambahan pada alat destilasi yakni kondensor pasif. Kondensor pasif umumnya berupa kotak yang terletak
dibagian belakang kotak destilator. Penggunaan kondensor pasif pada alat destilasi menyebabkan sebagian uap air hasil proses penguapan dalam kotak
destilator akan mengalir ke dalam kondensor pasif. Uap air yang masuk kedalam kondensor pasif digunakan untuk menguapkan air didalam
kondensor pasif.Pada penelitian ini akan digunakan metode lain pada penguapan air dalam kondensor pasif yakni metode kapilaritas.
Dalam hal ini penulis tertarik untuk membahas efisiensi dari alat destilasi dengan
energy recovery
menggunakan efek kapilaritas serta variabel-variabel yang mempengaruhi efisiensi diantaranya : jumlah massa air dalam alat
destilasi, jumlah massa air dalam kondensor pasif, perbandingan volume antara kotak destilator berkondensor pasif dan jumlah tingkat
energy recovery
.
1.2 Permasalahan