Sistem Informasi Keuangan di Victory Outlet Berbasis Client-Server

(1)

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

DI VICTORIA FACTORY OUTLET

BERBASIS CLIENT-SERVER

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SATRIYO WIBOWO

10104038

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

   

 

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat sang Maha Pintar Allah SWT, karena dengan izin-Nya dan setitik ilmu pengetahuan yang dipinjamkan kepada mahluk-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir dengan judul “SISTEM INFORMASI KEUANGAN DI VICTORIA FACTORY OUTLET BERBASIS

CLIENT-SERVER” ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah tugas akhir

pada semester delapan di jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sangat menyadari kekurangan yang ada pada laporan ini. Kekurangan ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan dan pemahaman penulisan laporan. Akan tetapi, penulis berusaha menyusun laporan ini sebaik yang penulis bisa dengan segenap kemampuan dan usaha yang penulis bisa.

Selama menulis laporan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah dengan segenap hati dan keikhlasan yang penuh membantu dan membimbing penulis dalam


(3)

iv 

 

   

menyelesaikan laporan ini. Dengan kesadaran hati, penulis ucapkan terima kasih kepada

1. Kedua orang tuaku, Warsidi dan Oneng Supartika, yang telah melahirkanku, memeliharaku sedari kecil dan membiayaiku sehingga bisa menyelesaikan laporan tugas akhir ini tanpa pamrih.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing laporan tugas akhir yang dengan segala kesabaran hatinya membimbing penulis dalam menulis laporan tugas akhir ini.

4. Bapak Irfan Maliki, S.T. sebagai reviewer yang telah banyak memberikan saran, arahan dan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak KH. Asep Irwan Badar Al-masduqi beserta keluarga, terimakasih atas do’a dan bimbingan serta nasihat-nasihatnya selama ini, yang sangat berarti bagi kehidupan penulis.

6. Kedua saudaraku tercinta, Fitri Dwi Jayanti dan Syifa Amelia, yang telah menghibur penulis di saat-saat yang berat.

7. Sahabatku sedari kecil Yayan Wahyudin jazakalloh khoiron katsiron atas do’a dan dukungannya, semoga Allah SWT meridhoi persahabatan kita. Amiien.

8. Adam “potter” mukharil Bachtiar, S.Kom. terima kasih atas waktunya yang telah banyak diluangkan untuk membimbing penulis, semoga menjadi amal soleh, thanks for All brother.


(4)

 

   

9. Riyan “thae” Verdiansyah, S.Kom. hatur nuhun bantosan codingna mugi janteun amal anu manfaat, Amiin.

10.Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai jurusan Teknik Informatika, UNIKOM Bandung yang telah banyak membantu penulis. 11.Bapak dan Ibu staf karyawan Victoria Factory Outlet.

12. Teman-teman seperjuangan : Adam Ngkong, Irfan, Ameut, Jawil, Angga, nendi (nuhun laptopna) Isalt, Ridwan, Irma, Gugun, mang suhe, Ryans, Riki, Ani, Doli, Komenk, Tesa, Indra obos, Galih, Perjuangan belum berakhir kawan! 

13. Teman-teman di kelas IF-1 angkatan 2004 baik yang sama-sama sedang melakukan penyusunan laporan tugas akhir maupun yang belum melaksanakannya. Tetap semangat dan istiqomah dalam meraih cita dan cinta!   

Dan semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan semangatnya kepada penulis. 

Dan tak lupa pula penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini, penulis telah menyinggung perasaan atau menyakiti hati kepada semua orang baik secara tidak sengaja maupun yang disengaja. Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat berguna bagi semua orang yang membutuhkan. Amien.

Bandung, Februari 2009

Penulis 


(5)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 3

4. Batasan Masalah ... 3

5. Metodologi Penelitian ... 4

5.1 Pengumpulan Data ... 5


(6)

vii

6. Sistematika Penulisan... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 9

2.1.1 Struktur organisasi Victoria factory outlet ... 9

2.1.2 Jobs Description ... 10

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Pengertian Sistem ... 11

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 11

2.2.3 Konsep Dasar Data dan Informasi ... 14

2.2.3.1 Pengertian Data ... 14

2.2.3.2 Pengertian Informasi ... 14

2.2.3.3 Kualitas Informasi ... 15

2.2.3.4 Nilai Informasi ... 16

2.2.3.5 Siklus Informasi ... 15

2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi ... 18

2.2.4.2 Tujuan Sistem Informasi ... 18

2.2.4.3 Manfaat Sistem Informasi ... 19

2.2.5 Konsep Rekayasa Perangkat Lunak ... 19

2.2.5.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak ... 19


(7)

viii

2.2.5.3 Model Prototipe (Prototype Models) ... 24

2.2.5.4 Model RAD (Rapid Application Development) ... 25

2.2.5.5 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner ... 27

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem ... 27

2.2.6.1 Diagram Konteks ... 28

2.2.6.2 Diagram Alir Data ... 28

2.2.7 Pengertian Basis Data ... 30

2.2.7.1 Konsep Dasar Basis Data ... 31

2.2.7.2 Basis Data Relasional ... 31

2.2.7.3 DDL (Data Definition Language) ... 31

2.2.7.4 DML (Data Manipulation Language) ... 32

2.2.7.5 Perancangan Basis Data ... 33

2.2.7.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 33

2.2.7.7 Kamus Data ... 36

2.2.7.8 Database Management System (DBMS)... 37

2.2.8 Pengertian Jaringan ... 40

2.2.8.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 40

2.2.8.2 Topologi Jaringan Komputer ... 41

2.2.8.3 Topologi Linear Bus ... 42

2.2.8.4 Topologi Ring ... 43


(8)

ix

2.2.8.6 Client-Server ... 45

2.2.8.7 Manfaat Jaringan Komputer ... 46

2.2.8.8 Media transmisi ... 47

2.2.8.9 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)... 47

2.2.8.10 Kabel Shielded Twisted Pair (STP) ... 48

2.2.8.11 Kabel Coaxsial ... 48

2.2.8.12 Kabel Fiber Optik ... 48

2.2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 49

2.2.9.1 MySQL ... 47

2.2.9.2 Borland Delphi 7 ... 51

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 57

3.1 Analisis Sistem ... 58

3.1.1 Analisis Masalah ... 58

3.1.2 Analisis Fungsional ... 55

3.1.3 Diagram Alir Dokumen ... 60

3.1.4 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 63

3.1.4.1 Analisis Perangkat Pengguna ... 64

3.1.4.2 Analisis Perangkat Keras ... 67

3.1.4.3 Analisis Perangkat Lunak... 70

3.1.4.4 Analisis Jaringan ... 71


(9)

x

3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 74

3.1.6.1 Diagram Konteks ... 75

3.1.6.2 Diagram Alir Data Level Satu ... 76

3.1.6.3 Diagram Alir Data Level Dua Proses 2 ... 77

3.1.6.4 Diagram Alir Data Level Dua Proses 3 ... 78

3.1.6.5 Diagram Alir Data Level Dua Proses 4 ... 79

3.1.6.6 Diagram Alir Data Level Dua Proses 5 ... 80

3.1.6.7 Spesifikasi Proses ... 81

3.1.6.8 Kamus Diagram Alir Data ... 87

3.2 Perancangan Sistem ... 94

3.2.1 Perancangan Data ... 95

3.2.1.1 Skema Relasi ... 95

3.2.1.2 Struktur File ... 99

3.2.2 Arsitektur ... 105

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 106

3.2.3.1 Perancangan Form ... 106

3.2.3.1.1 Perancangan Antar Muka Splash Screen ... 107

3.2.3.1.2 Perancangan Antar Muka Menu Login ... 107

3.2.3.1.3 Perancangan Antar Muka Menu Utama ... 108

3.2.3.1.4 Perancangan Antar Muka Menu Data Karyawan ... 108


(10)

xi

3.2.3.1.5 Perancangan Antar Muka Menu

Data Nilai Gaji ... 109 3.2.3.1.6 Perancangan Antar Muka Menu

Data Kehadiran ... 110 3.2.3.1.7 Perancangan Antar Muka Data Gaji…………...101 3.2.3.1.8 Perancangan Antar Muka

Data Rekap Bulanan... ... 111 3.2.3.1.9 Perancangan Antar Muka Tambah

Data karyawan ... 112 3.2.3.1.10 Perancangan Antar Muka Ubah

Data Karyawan ... 112 3.2.3.1.11 Perancangan Antar Muka Hapus

Data Karyawan ... 113 3.2.3.1.12 Perancangan Antar Muka Ubah Data

Nilai Gaji ... 114 3.2.3.1.13 Perancangan Antar Muka Hapus Data

Kehadiran ... 114 3.2.3.1.14 Perancangan Antar Muka Tambah Data

Gaji ... 115 3.2.3.1.15 Perancangan Antar Muka Ubah Data


(11)

xii

3.2.3.1.16 Perancangan Antar Muka Hapus Data

Gaji ... 116

3.2.3.1.17 Perancangan Antar Muka Ubah Data Rekap Bulanan ... 117

3.2.3.1.18 Perancangan Antar Muka Tambah Data Admin ... 118

3.2.3.1.19 Perancangan Antar Muka Ubah Data Admin ... 118

3.2.3.1.20 Perancangan Antar Muka Hapus Data Admin ... 119

3.2.3.1.21 Perancangan Antar Muka Cetak Laporan gaji ... 120

3.2.3.1.22 Perancangan Antar Muka Cetak Slip Gaji ... 120

3.2.3.1.23 Perancangan Antar Muka Cetak Laporan Karyawan ... 121

3.2.3.2 Perancangan Pesan ... 122

3.2.3.3 Jaringan Semantik ... 123

3.2.4 Perancangan Prosedural ... 124

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 129


(12)

xiii

4.1.1 Implementasi Data ... 129

4.1.2 Implementasi Antar Muka ... 135

4.2 Pengujian ... 140

4.2.1 Rencana Pengujian ... 140

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 141

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 175

4.2.4 Pengujian Beta ... 176

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 183

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 184

5.1 Kesimpulan ... 184

5.2 Saran ... 185

DAFTAR PUSTAKA ... 186


(13)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

DI VICTORIA FACTORY OUTLET

BERBASIS CLIENT-SERVER

SATRIYO WIBOWO

10104038

Pembimbing

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008


(14)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

DI VICTORIA FACTORY OUTLET

BERBASIS CLIENT-SERVER

SATRIYO WIBOWO

10104038

Penguji II

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008

Penguji III

Andri Heryandi, S.T. NIP. 41277006007 Penguji I

Irfan Maliki, S.T. NIP. 41277006019


(15)

Bandung, 5 Februari 2009

Perihal: Plagiat Tugas Akhir

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Satriyo Wibowo

Nim : 10104038

Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Keuangan di Victoria Factory Outlet Berbasis Client-Server

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak tugas akhir/karya ilmiah yang telah ada secara keseluruhan. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Mengetahui, Yang memberi pernyataan


(16)

i

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

DI VICTORIA FACTORY OUTLET

BERBASIS

CLIENT-SERVER

Oleh

SATRIYO WIBOWO

10104038

Victoria Factory Outlet merupakan salah satu Factory Outlet yang ada di Bandung yang bergerak di bidang pemasaran pakaian. Victoria Factory Outlet dalam menjalankan aktivitas keuangannya masih menggunakan sistem manual. Oleh karena itu timbul permasalahan dalam mengatur kehadiran dan penggajiannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, instansi ini memerlukan sebuah perangkat lunak yang dapat mengatasi permasalahan di atas.

Sistem informasi keuangan berbasis client-server ini dibangun untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sistem ini memiliki kemampuan dalam mengolah data karyawan, kehadiran dan penggajian serta mencetak laporan data karyawan dan slip gaji yanag didukung adanya komunikasi antar komputer. Dengan dibangunnya sistem ini, diharapkan dapat mengurangi kesulitan-kesulitan yang ada. Metodologi pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah metodologi waterfall. Dalam metodologi ini dilakukan beberapa langkah untuk membangun sebuah perangkat lunak, yaitu: rekayasa perangkat lunak, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Setelah semua langkah diatas dilakukan maka terciptalah sebuah aplikasi sistem informasi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.

Setelah membandingkan antara tujuan pembangunan perangkat lunak dengan hasil pengujian sistem maka diambil beberapa kesimpulan bahwa perangkat lunak yang dibangun mempunyai tampilan yang user-friendly dan menghasilkan laporan karyawan, laporan kehadiran, dan laporan penggajian beserta slip gaji.

Kata kunci :

Victoria Factory Outlet, Data karyawan, sistem informasi, client-server, penggajian, user-friendly dan metodologi waterfall.


(17)

ii

ABSTRACT

INFORMATION SYSTEM FINANCES

IN VICTORIA FACTORY OUTLET

BASE ON CLIENT-SERVER

by

SATRIYO WIBOWO

10104038

Victoria Factory Outlet is one of Factory Outlet on Bandung that move on cloth marketing. Victoria Factory Outlet finances still using manual system. Where for causing problem in anbsent controlling and salary. Based on that problem, this instantion need software than can solve that problem.

Information system finances based on client-server where build to solve this problem. This system have ability in controlling employee, absent, and salary data and for printing employee data and salary slip repor that support on computer communication with building this software haves can reduce problems. Buildingmethode this software is waterfall methodology. In this methodology use several steps to build a software that are system manipulation, system testing and maintenance system, after all steps done and then create some finances information system that match with needs.

After comparing between building software purpose with result system testing can take conclude that this software have an user friendly interface and resulting employee, absent, salary, and salari report.

Keywords:

Victoria Factory Outlet, Salary, information system, client-server, user friendly, and methodologies waterfall.


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Victoria Factory Outlet adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran pakaian di Bandung yang membutuhkan informasi secara cepat dan akurat. Victoria Factory Outlet memiliki beberapa divisi yang mengurus kegiatan internalnya, diantaranya divisi administrasi, penjualan, dan keuangan. Pada divisi keuangan terdapat bagian absensi dan penggajian, divisi ini mengelola data absensi karyawan dan data gaji karyawan. Data absensi tersebut akan digunakan sebagai tolak ukur seberapa besar gaji yang didapat oleh seorang karyawan dalam satu bulan, sehingga apabila ada sedikit kesalahan saja dalam mengolah informasinya maka akan berakibat fatal bagi kedua belah pihak. Sebagai contoh, apabila pihak perusahaan mengeluarkan keterangan absensi yang tidak benar, maka seluruh karyawan di perusahaan ini akan mengalami kerugian berupa potongan gaji. Untuk mengolah data tersebut tidaklah gampang karena datanya sangatlah banyak dan rumit.

Berdasarkan hasil penelitian di Victoria Factory Outlet pada tanggal 21 juli 2008, terdapat beberapa kesulitan. Kesulitan yang dihadapi Victoria Factory Outlet salah satunya adalah sulitnya mengolah dan mengirimkan data antar komputer, karena secara fisik bangunan Victoria Factory Outlet terbagi beberapa ruangan, hal ini menyebabakan sulitnya mengolah dan mengirim data antar komputer yang berbeda ruangan. Disamping itu juga Victoria Factory Outlet


(19)

2

memiliki kesulitan dalam mengolah data untuk menghasilkan slip gaji untuk setiap karyawannya, pengolahan data yang ada saat ini dianggap tidak dapat menyajikan laporan absensi dan slip gaji serta tidak mendukung untuk penggunaan lebih dari satu komputer.

Kesulitan di Victoria Factory Outlet tidak hanya dalam perpindahan data, tetapi juga dalam hal aplikasi yang sudah dimiliki, aplikasi yang lama masih berupa file excel, sedangkan untuk memenuhi kriteria aplikasi yang mendukung penggunaan data dibeberapa komputer, aplikasi minimal berbasis client-server sebagai pembaharuan bentuk dari sistem yang lama yang hanya berbentuk file excel.

Berdasarkan latar belakang diatas maka Victoria Factory Outlet bermaksud untuk membangun sistem informasi keuangan berbasis client-server.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang ditemukan beberapa masalah yang dirumuskan dalam suatu rumusan masalah yaitu bagaimana membangun sebuah aplikasi sistem informasi keuangan di Victoria Factory Outlet berbasis client-server.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Sistem Informasi keuangan di Victoria Factory Outlet Berbasis Client Server.


(20)

3

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Mempermudah proses pengolahan dan pengiriman data antar komputer

b. Mempercepat proses rekap absensi dan proses pencetakan slip gaji c. Mempermudah dan mempercepat proses penghitungan gaji karyawan

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian

Batasan masalah yang dibuat bertujuan untuk membatasi permasalahan yang akan diselesaikan. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

a. Sistem keuangan yang dibuat hanya mencakup pengolahan penggajian dimana salah satu komponen yang berhubungan dengan penggajian adalah rekapitulasi kehadiran.

b. Data yang akan diolah pada sistem informasi ini adalah 1. Data karyawan

2. Data kehadiran karyawan 3. Data daftar gaji

c. Proses yang terdapat pada sistem informasi ini berupa 1. Pencatatan kehadiran karyawan

2. Pencetakan slip gaji dan laporan bulanan gaji karyawan


(21)

4

d. Keluaran dari sistem berupa: 1. Informasi karyawan 2. Informasi gaji karyawan 3. Informasi absensi karyawan

4. Slip gaji dan laporan gaji bulanan karyawan

e. Pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini terdiri dari beberapa orang dengan jenis pengguna, yaitu:

1. Supervisor 2. Karyawan

f. Aplikasi ini berbasis client-server.

g. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat yang digunakan adalah flowmap dan diagram E-R, dan untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah DFD (Data Flow Diagram).

h. Aplikasi ini dibangun menggunakan Delphi7, MySQL Server and Client sebagai databasenya, dan MySQL front sebagai antarmuka DBMS.

i. Sumber data yang akan digunakan berasal dari staff bagian administrasi Victoria Factory Outlet.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem keuangan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu suatu metode yang


(22)

5

bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan, melalui tahapan sebagai berikut:

1.5.1 Pengumpulan data

Tahap pengumpulan data yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu: a. Studi Literatur

Studi literatur adalah pengumpulan data melalui buku-buku, jurnal, halaman web, makalah serta bacaan lain yang sesuai dengan topik yang dibahas.

b. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah pengumpulan data dengan dua cara yaitu: 1. Observasi

Tahap observasi adalah pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Victoria factory outlet. 2. Wawancara

Tahap wawancara adalah pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada para staff di victoria factory outlet.

1.5.2 Teknik pengembangan perangkat lunak

Pembangunan aplikasi ini menggunakan metodologi Waterfall dengan gambar sebagai berikut:


(23)

6

Rekayasa Sistem

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Pengkodean Sistem

Pengujian Sistem

Pemeliharaan Sistem

Umpan Balik

Gambar 1.1 Skema waterfall

Rekayasa Sistem: tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data sebagai pendukung pembangunan sistem serta menentukan ke arah mana aplikasi ini akan dibangun.

Analisis Sistem: Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

Perancangan Sistem: perancangan antarmuka dari hasil analisis kebutuhan yang telah selesai dikumpulkan secara lengkap.


(24)

7

Pengkodean Sistem: hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Aplikasi yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

Pengujian Sistem: penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan.

Pemeliharaan Sistem: mengoperasikan aplikasi dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi yang sebenarnya.

Umpan Balik: merupakan respon dari pengguna sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi yang dibangun diterima oleh penggunanya

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan

pokok pembahasan secara umum sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang tinjauan perusahaan dan teori-teori yang melandasi dari pembangunan perangkat lunak.


(25)

8

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini yang dilakukan di victoria factory outlet sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.


(26)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Victoria Factori Outlet berdiri pada tahun 2006. Victoria Factory Outlet adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran pakaian di Bandung, yang terletak di jalan Ir. H. Juanda No 111 Dago - Bandung 40315.

2.1.1 Struktur Organisasi Victoria Factori Outlet

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Victoria Factory Outlet

Keterangan:

: Perintah


(27)

   

10

2.1.2 Job Description

1. Supervisor, bertugas mengawasi kinerja seluruh karyawan dan berkewajiban mengambil keputusan serta bertanggung jawab terhadap segala kegiatan di toko kepada Owner. Memberikan laporan pembelian dan penjualan setiap bulannya kepada Owner.

2. EDP, ADM, bertugas mengolah seluruh data pembelian dan penjualan, serta melakukan hubungan dengan pihak supplier. Memberikan laporan mengenai pembelian dan penjualan barang kepada supervisor

3. Kasir, bertugas melayani penjualan barang kepada customer serta memberikan laporan penjualan barang setiap harinya

4. Gudang, bertugas mengelola barang yang ada digudang, yang akan disimpan di gudang dan yang akan dikeluarkan dari gudang. Membuat laporan keluar masuk barang dari dan ke gudang, serta memberikan laporan data rekonsiliasi kepada EDP

5. Kordinator, bertugas mengawasi karyawan counter serta merekap data barang yang ada di counter baik itu yang ada, yang dijual ataupun yang akan didistribusikan. Memberikan laporan data rekonsiliasi kepada EDP

6. Karyawan counter, bertugas menjaga counter dan melayani customer yang akan membeli barang. Mengelola data barang yang ada di counter masing-masing dan melaporkannya kepada kordinator

7. Security, bertugas menjaga keamanan dan ketertiban toko 8. CS, bertugas menjaga kebersihan dan kondisi toko


(28)

   

11

9. Maintenance, bertugas mengelola semua hal yang berhubungan dengan komputer baik itu hardware ataupun software.

2.2 Landasan Teori

Dalam sub bab ini akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan pembangunan sistem informasi keuangan.

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interprest), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objective) dan tujuan (goal).

1. Komponen Sistem (System Components)

Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem baik besar maupun kecil, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap


(29)

   

12

subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system.

2. Batas Sistem (System Boundary)

Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem (System Interprest)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem, sehingga membentuk satu kesatuan.


(30)

   

13

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam sistem komputer adalah program, yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh signal input di dalam sistem komputer adalah data, yang dapat diolah menjadi Informasi.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (System Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (System Objective)

Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


(31)

   

14

Gambar 2.2 Karakteristik sistem

2.2.3 Konsep Dasar Data dan Informasi

2.2.3.1 Pengertian Data

Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu pengolahan data (process) atau sebagai masukan (input) bagi suatu proses.

2.2.3.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu


(32)

   

15

subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan atau pemrosesan data.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti banyak bagi pemakai, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain informasi adalah hasil dari pengolahan data.

2.2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada lima hal pokok yaitu:

a. Akurat ( accurate )

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu ( time lines )

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.


(33)

   

16

c. Relevan ( relevance )

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.2.3.4 Nilai Informasi

Nilai Informasi ( value of information ) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efekif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.2.3.5 Siklus Informasi

Data agar menjadi lebih berarti dan berguna dalam bentuk Informasi, maka perlu diolah melalui suatu model tertentu. Data yang telah diolah tersebut kemudian diterima oleh penerima, lalu penerima membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus Informasi (information cycle) atau disebut pula siklus pengolahan data (processing cycles).


(34)

   

17

Gambar 2.3 Siklus informasi

2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data ( input ) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut

Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan informasi.


(35)

   

18

2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan ( building blok ) yaitu [1]:

a. Hardware yaitu suatu perangkat keras dalam komputer yang kita bisa sentuh dan rasakan.

b. Software yaitu suatu perangkat lunak di dalam komputer yang berfungsi untuk mengoperasikan suatu aplikasi di dalam sistem komputer.

c. Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan ( input ) untuk sistem informasi dan disimpan serta diolah.

d. Prosedur yaitu suatu urutan pekerjaan tata usaha yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

e. User yaitu orang yang terlibat dalam sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi, dan sebagainya.

2.2.4.2 Tujuan Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi


(36)

   

19

2. Efisiensi pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi

c. Penggunaan dan pengambilan Informasi 3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi

c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

2.2.4.3 Manfaat Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Menghemat tenaga kerja 2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan

2.2.5 Konsep Rekayasa Perangkat Lunak

2.2.5.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah aplikasi dari sebuah pendekatan kuantifiabel, disiplin, dan sistematis kepada pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak. Usaha yang berhubungan dengan rekayasa


(37)

   

20

perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam tiga fase umum dengan tanpa mempedulikan area aplikasi, ukuran proyek, atau kompleksitasnya, yaitu :

1. Fase Definisi (Definition Phase)

Fase ini berfokus pada “apa” (what); dimana, pada definisi ini pengembang perangkat lunak harus mengidentifikasi informasi apa yang akan diproses, fungsi dan unjuk kerja apa yang dibutuhkan, tingkah laku sistem seperti apa yang diharapkan, antarmuka apa yang akan dibangun, batasan perancangan serta kriteria validasi untuk mendefinisikan sistem yang sukses. Tugas teknis yang harus selalu ada dalam fase ini yaitu rekayasa sistem atau informasi, perencanaan proyek perangkat lunak, serta analisis kebutuhan.

2. Fase Pengembangan (Development Phase)

Fase ini berfokus pada “bagaimana” (how), yaitu dimana selama masa pengembangan perangkat lunak, teknisi harus mendefinisikan bagaimana data dikonstruksikan, bagaimana fungsi-fungsi diimplementasikan sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak, bagaimana detail prosedur akan diimplementasikan, bagaimana antarmuka dikarakterisasi, bagaimana rancangan akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman serta bagaimana pengujian akan dilakukan. Tugas teknis yang harus selalu ada dalam fase ini yaitu rancangan perangkat lunak, pemunculan kode, dan pengujian perangkat lunak.


(38)

   

21

3. Fase Pemeliharaan (Maintenance Phase)

Fase ini berfokus pada “perubahan” (change), yang dihubungkan dengan koreksi kesalahan, penyesuaian yang dibutuhkan ketika lingkungan perangkat lunak berkembang, serta perubahan kebutuhan pelanggan. Fase ini mengaplikasikan kembali langkah-langkah pada fase definisi dan pengembangan namun semuanya tetap bergantung pada konteks perangkat lunak yang ada.

Untuk menyelesaikan masalah aktual di dalam sebuah setting industri, rekayasa perangkat lunak atau tim perekayasa harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu serta fase-fase generik. Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol penyampaian yang dibutuhkan.

Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dibagi menjadi empat model yaitu :

1. Model Sekuensial Linear 2. Model Prototipe

3. Model RAD


(39)

   

22

2.2.5.2 Model Sekuensial Linear (Waterfall)

Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.

Model waterfall dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.4 Diagram Waterfall

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem

Merupakan langkah awal dari rekayasa perangkat lunak, yang dimulai dari membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa bagian dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut.


(40)

   

23

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Tahap ini digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang ada dan menganalisa proses-proses yang akan dilakukan dalam perangkat lunak yang akan dibuat. Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan perangkat lunak secara intensif.

3. Perancangan Perangkat Lunak

Merupakan proses penerjemahan kebutuhan sistem ke dalam representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dimulainya pemunculan kode perangkat lunak (pengkodean). Proses ini berfokus perancangan pada struktur data, arsitektur program, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural. 4. Pengkodean Perangkat Lunak

Pengkodean merupakan suatu kegiatan mengolah hasil rancangan ke dalam bentuk bahasa pemrograman (kode-kode pemrograman) agar dapat dibaca mesin. Pengkodean dapat diselesaikan secara mekanis jika perancangan dilakukan dengan lengkap.

5. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak atau program merupakan proses pengujian suatu program yang dilakukan secara terintegrasi maupun secara per-unit, untuk mengetahui kesalahan yang terjadi pada program yang sedang berjalan, dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan yang dibutuhkan.


(41)

   

24

6. Pemeliharaan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang telah diuji dan berhasil, maka akan digunakan dan dipelihara. Pemeliharaan terjadi jika terdapat perubahan kebutuhan perangkat lunak. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat aplikasi baru lagi.

2.2.5.3 Model Prototipe (Prototype Models)

Merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Tahapan yang dilakukan :

1. Reaksi awal dari pengguna, diawali dengan menampilkan sebuah protipe sistem informasi, kemudian melihat reaksi dari pengguna saat bekerja dengan prototipe apakah fitur-fitur sistem pada prototipe tersebut sudah sesuai dengan kebutuhannya. Reaksi tersebut dikumpulkan dalam lembar observasi, wawancara dan kuesioner.

2. Saran-saran pengguna, saran-saran merupakan hasil interaksi pengguna dengan prototipe yang ditampilkan (evaluasi pengguna) yang merupakan masukan untuk perbaikan, pengubahan atau ‘menghentikan’ prototipe sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguan dengan lebih baik.

3. Inovasi, adalah kemampuan-kemampuan sistem baru yang sebelumnya tidak ada pada saat pengguna berinteraksi dengan prototipe. Inovasi prototipe jika berhasil akan menjadi bagian dari sistem hasil jadi.


(42)

   

25

4. Rencana revisi, prototipe menggambarkan sistem di masa datang. Rencana revisi membantu mengidentifikasikan prioritas-prioritas apa saja yang akan diprototipekan selanjutnya.

2.2.5.4 Model RAD (Rapid Application Development)

Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. RAD menekankan perkembangan komponen program yang bisa digunakan kembali (reusabilitas).

1. Pemodelan Bisnis (Business Modelling)

Aliran informasi di antara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan untuk mengetahui informasi yang mengendalikan proses bisnis, informasi yang dimunculkan, pelaku yang memunculkan informasi, tujuan informasi, dan siapa saja yang memproses informasi tersebut.

2. Pemodelan Data (Data Modelling)

Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinsikan.


(43)

   

26

3. Pemodelan Proses (Process Modelling)

Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase pemodelan data ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

4. Penggunaan Generasi (Application Generation)

RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi keempat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa digunakan lagi (bila perlu).

5. Pengujian dan Pembalikan (Testing and Turnover)

Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua antarmuka harus dilatih secara penuh. RAD digambarkan sebagai berikut :


(44)

   

27

Gambar 2.5 Model RAD

2.2.5.5 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

Merupakan model iteratif, yang ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem Informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.


(45)

   

28

Penggambaran dan rancangan model sistem Informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD).

2.2.6.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.

2.2.6.2 Diagram Alir Data

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi.

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :


(46)

   

29

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain [5]:

a. Entitas luar ( external entity )

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

b. Arus data ( data flow )

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atau arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.


(47)

   

30

c. Proses ( proccess )

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble.

d. Simpanan data ( data store )

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambli data dari atau memberikan data ke database.

2.2.7 Pengertian Basis Data

Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebaginya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data ( arsip ) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan ( redudansi ) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai


(48)

   

31

kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubunngan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.2.7.1 Konsep Dasar Basis Data

Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis data menunjukan suatu kumpulan data yang dipakai dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

2.2.7.2 Basis Data Relasional

Konsep sebuah database adalah terdiri atas tabel-tabel yang terorganisasi. Tabel-tabel tersebut dapat saling berelasi untuk menghasilkan suatu informasi, untuk mengakses data yang ada dalam tabel-tabel tersebut digunakan sebuah perintah SQL (Structured Query Language).

2.2.7.3 DDL (Data Definition Language)

Merupakan kelompok perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan pendefinisian tabel. Dengan kelompok perintah dalam DDL ini maka kita dapat membuat tabel, mengubah srukturnya, menghapus tabel, membuat indeks untuk tabel, dan lain-lain yang bermuara pada pembentukan struktur database. DDL atau Data Definition Language adalah bagian dari SQL yang digunakan untuk mendefinisikan data dan objek database, dimana terdapat perintah-perintah sebagai berikut :


(49)

   

32

Tabel 2.1 Perintah DDL

Perintah Keterangan

CREATE Untuk mendefinisikan database, maupun tabel sebagai data yang akan disimpan maupun diakses

ALTER Untuk memodifikasi tabel, baik itu menambah, menghapus, maupun mengganti kolom/field pada tabel

DROP Untuk menghapus tabel dan database

2.2.7.4 DML (Data Manipulation Language)

Perintah (statement) SQL digunakan untuk melakukan manipulasi data dalam database, menambahkan (insert), Mengubah (update), menghapus (delete), mengambil dan mencari data (query). DML atau Data Manipulation Language adalah bagian dari SQL yang digunakan untuk memulihkan dan memanipulasi data. terdapat perintah-perintah yang digunakan dalam DML adalah sebagai berikut:


(50)

   

33

Tabel 2.2 Perintah DML

Perintah Keterangan

SELECT Untuk mengambil atau menampilkan data dari tabel pada database

INSERT Untuk menyisipkan data pada tabel

UPDATE Untuk memperbaharui nilai suatu data dalam database

DELETE Untuk menghapus record pada tabel

2.2.7.5 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut :

2.2.7.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.


(51)

   

34

Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut:

1. Entity (Entitas)

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship (Relasi)

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Realationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehinga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.

3. Atribut

Seacara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya adalah sesutau yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk


(52)

   

35

kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :

a. One to one Relationship

Tingkat hubungann satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar 2.6 One to One Relationship

b. One to many Relationship

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.

Gambar 2.7 One to Many Relationship

c. Many To One Relationship

Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.


(53)

   

36

Gambar 2.8 Many to One Relationship

d. Many to many Relationship

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar 2.9 Many to Many Relationship

5. Key (Kunci)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam suatu entitas. Key memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing, yaitu primary key (kunci utama), foreign key (kunci tamu).

2.2.7.7 Kamus Data

Kamus data merupakan kumpulan data-data. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan tempat penyimpanan definisi dari aliran-aliran data, file-file dan


(54)

   

37

proses-proses dalam sebuah sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat memberikan informasi mengenai definisi struktur pemakaian masing-masing elemen, dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap, dapat menghindari duplikasi elemen-elemen dan menghindari konflik antara elemen-elemen. Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan alokasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

2.2.7.8 Database Management System (DBMS)

Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua Informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem.

Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4, yaitu :

1. Pembuatan data-data baru (create database) 2. Penambahan data (insert)

3. Mengubah data (edit) 4. Menghapus data (delete)

Sistem manajemen database (Database Management System) merupakan sistem pengoperasian dan sejumlah data pada komputer. Dengan sistem ini dapat


(55)

   

38

merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data yang tidak dapat dipakai. Sistem manajemen database merupakan suatu perluasan software sebelumnya mengenai software pada generasi komputer yang pertama.

Salah satu tujuan DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas atau antarmuka (interface) dalam melihat atau menikmati data kepada pemakai. Untuk itu, sistem tersebut seringkali akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan, dipakai atau dipelihara. Karena itu, seringkali data yang dilihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.


(56)

   

39


(57)

   

40

2.2.8 Pengertian Jaringan

Pengertian jaringan dapat didefinisikan sebagai berikut [8]:

“ komunikasi data yang dapat diartikan sebagai perpindahan data dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui media tertentu, sedangkan jaringan akan muncul ketika dua atau lebih peralatan komunikasi data digunakan untuk menghubungkan data. Peralatan komunikasi ini dapat berupa apapun yang bersifat maya (virtual) yang dapat mengkomunikasikan data”.

2.2.8.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya ada 4 kategori utama dalam jaringan komputer [8], yaitu

a. LAN

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara komputer yang dihubungkannya bisa mncapai 5 sampai 10 Km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer dan sebagainya.


(58)

   

41

b. MAN

MAN merupakan suatu jaringan yang cangkupannya meliputi suatu kota. MAN menhubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 Km sampai beberapa ratus Km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

c. WAN

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 Km sampai 1.000 Km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps samapai 2,4 Gbps. Biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

d. GAN

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps samapai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.

2.2.8.2 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.


(59)

   

42

2.2.8.3 Topologi Linear Bus

Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone), jaringan-jaringan ethernet dan local talk mengunakan topologi liner bus ini

Gambar 2.11 Topologi bus

Keuntungan :

a. Hemat kabel

b. Layout kabel sederhana c. Mudah dikembangkan


(60)

   

43

Kerugian :

a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil b. Kepadatan lalu lintas

c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. d. Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2.2.8.4 Topologi Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan


(61)

   

44

Keuntungan :

a. Hemat Kabel Kerugian :

a. Peka kesalahan

b. Pengembangan jaringan lebih kaku

2.2.8.5 Topologi Star

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.


(62)

   

45

Keuntungan

a. Paling fleksibel

b. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

c. Kontrol terpusat

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan • Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian

a. Boros kabel

b. Perlu penanganan khusus

c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

2.2.8.6 Client-Server

Konsep dari client server adalah sebagai Sebuah aplikasi yang dapat dianggap sebagai requestor (client) atau dapat juga dianggap sebagai provider (server).

Biasanya jumlah client jauh lebih banyak daripada jumlah server dan mampu memberikan layanan kepada banyak client dengan kemampuan yang sama sebagaimana ketika hanya melayani sebuah client dari sisi suatu arsitektur client server, bahwa client adalah sebuah aplikasi yang berjalan pada komputer pribadi dan bergantung pada server untuk mengerjakan oprerasi. Sedangkan server adalah node yang memungkinkan node lain pada LAN untuk mengakses


(63)

   

46

sumbernya. Server ini bersifat terdedikasi yang artinya node tersebut dapat dipakai dengan cara lain.

2.2.8.7 Manfaat Jaringan Komputer

1. Resource Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang.

4. Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan


(64)

   

47

kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.2.8.8 Media Transmisi

Kabel adalah penghubung untuk mengirim informasi dari satu computer ke computer yang lain. Ada beberapa macam tipe kabel yang umumnya digunakan pada LAN. Dalam beberapa kasus, sebuah jaringan hanya menggunakan satu macam tipe kabel, sedangkan di jaringan yang lain menggunakan kabel yang berbeda. Kabel yang dipilih adalah berdasarkan dengan topologi jaringan protocol jaringan , dan ukurannya. Hal ini sangat penting untuk diketahui karena kesuksesan jaringan bergantung dari semua perihal tersebut.

Pada bagian ini dibahas mengenai tipe-tipe dan penggunaan kabel yang digunakan di dalam jaringan local diantaranya:

2.2.8.9 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel Twisted Pair terdiri dari dua tipe yaitu sheilded and unshielded. Unsheilded twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya merupakan pilihan yang terbaik untuk jaringan sederhana.


(65)

   

48

Jenis konektor untuk kabel jenis ini adalah RJ-45.

Gambar 2.15 Konektor RJ-45

2.2.8.10Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Kekurangan kabel jenis ii adalah, sangat sensitif terhadap signal radio dan listrik. Kabel seperti ini sangat baik digunakan dimana lingkungan pengaruh listrik kurang, serta biasanya digunakan pada jaringan yang menggunakan topologi token ring.

2.2.8.11Kabel Coaxsial

Coaxial Cabel merupakan kabel yang dibungkus dengan metal yang lembek. Coaxial Cabel mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.

2.2.8.12Kabel Fiber Optik

Fiber Optik cable dibuat dari serabut-serabut kaca (Optikal Fibers) yang tipis dengan diameter sebesar diameter rambut manusia. Fiber Optik cable mempunyai kecepatan pengiriman data sampai sepuluh kali lebih besar dari coaxial kabel.


(66)

   

49

Gambar 2.16 Kabelfiber optik

2.2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu sistem. Kebutuhan ini diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.9.1 MySQL

MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur. Untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan sistem manajemen database seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan suatu peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai utility stand-alone maupun bagian dari aplikasi lainnya.

Suatu database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu permintaan. Bagian SQL dari kata MYSQL berasal dari “Structured Query Language” bahasa paling umum yang dipergunakna untuk mengakses database.


(67)

   

50

Beberapa perintah dasar SQL yang sering dipergunakan pada MySQL adalah sebagai berikut :

a. Create Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat database baru.

Sintaks : Create database database_nama database

b. Drop Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus database.

Sintaks : Drop Tabel Tabel_name

c. Create Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat tabel baru.

Sintaks Create Tabel tabel_name (create_definition)

d. Describe

Yaitu perintah yang digunakan untuk mendeskripsikan tabel atau logam

Sintaks Describe (Desc) tabel [colum]

e. Alter Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk memodifikasi tabel

Sintaks Alter [Ignor] Tabel table_name

f. Drop Tabel


(68)

   

51

Sintaks Drop Tabel tabel_name [tabel_name..]

g. Delete

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus record dri tabel

Sintaks Delete From tabel_name Where Where_definiition

h. Select

Yaitu perintah yang digunakan untuk query ke database

Sintaks select*from tabel_name

Select Field from tabel_name

2.2.9.2 Borland Delphi 7

Borland delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrograman yang terstruktur. Keunggulan lain delphi adalah dapat dipergunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis windows.


(69)

   

52

1. Komponen Delphi

Component palette terdiri dari beberapa komponen yang dapat dipilih yang digunakan untuk menangani beberapa tugas pemrograman. Komponen-komponen yang terletak pada bagian component palette sudah ditata dalam beberapa tab yang masing-masing menunjukan maksud dan fungsi. Masing-masing tab ditampilkan dalam konfigurasi default yang semua juga tergantung pada versi delphi yang digunakan.

Tabel berikut menunjukan daftar tab default dan beberapa komponen yang terdapat di dalamnya.

Tabel 2.3 Tabel komponen delphi

Nama Tab Isi

Standart Kontrol-kontrol standar program windows dan menu

Additional Kontrol-kontrol tambahan

Win32 Kontrol-kontrol umum windows 9x/NT 4.0

System Komponen dan kontrol-kontrol dari sistem komputer termasuk timer, multimedia dan DDE

Data Access Komponen-komponen non-visual yang digunakan untuk mengakses tabel-tabel database, query, dan report


(70)

   

53

Nama Tab Isi

dbExpress Komponen-komponen non-visual yang digunakan aplikasi untuk berhubungan dengan database dengan menggunakan dbExpress

DataSnap Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk membuat aplikasi database bertingkat (multi-tiered)

BDE Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan Informasi database dengan menggunakan Borland Database Engine (BDE)

ADO Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan Informasi database dengan menggunakan ActiveX Data Object (ADO)

InterBase Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan secara langsung database interbase tanpa menggunakan BDE ataupun ADO

InternetExpress Komponen yang digunakan untuk membangun aplikasi InternetExspress yang simultan dengan Web Server dan klien dari suatu aplikasi database bertingkat

2. Fitur Pada Delphi 7


(71)

   

54

a. IDE ( Interface Development Environtment )

Lingkungan pengembangan aplikasi (IDE) Borland Delphi 7 telah mengalami perubahan dari versi sebelumnya. Diantaranya, terdapat Compiler Message, perubahan pada Component Pallete, Code Insight dan Debugger

b. Web

Borland Delphi 7 menyediakan Intraweb buatan AtoZed Software, yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi web server dengan sarana standar. Borland Delphi 7 juga mendukung pada Apache 2. Borland juga menghilangkan Win-CGI sebagai target aplikasi Web server dan web service. Fasilitas untuk Web server juga mengalami perbaikan - perbaikan

c. COM

Sekarang ini dengan Delphi 7.0, dapat membuat CoClass wrapper bagi pengembangan – pengembangan .NET dengan cara menggunakan kotak dialog Import Type Library. Dengan adanya resulting wrapper, maka fitur interoperabilitas dari Microsoft’s .NET Framework dapat digunakan.

d. Database

Pada Delphi 7.0 driver dbExpress telah diupdate bagi Informix SE, Oracle 9i, DB2 7.2, InterBase 6.5, dan MySQL 3.23.49. Driver baru bagi MSSQL 2000 juga tersedia. Disamping itu, beberapa hal baru dan perubahan juga dilakukan pada komponen database. Borland juga telah membuang SQL


(72)

   

55

Links. Borland merekomendasikan pemakaian dbExpress bagi database SQL Server yang diakses di Delphi.

e. Component Library

Jika ditelusuri komponen librari Delphi 7.0, maka akan ditemukan komponen baru, unit baru, komponen yang berubah, komponen yang hilang dan komponen yang mendukung bagi tema Windows XP.

f. Runtime Library

Beberapa perubahan di Runtime Library antara lain ialah perubahan pada unit Classes, Math, StdConv,StrUtils, SysUtils, VarCmplx, dan Variants.

g. Compiler

Kompiler Delphi dcc32 sekarang ini support terhadap tiga warning kompiler tambahan, yaitu Unsafe_Type, Unsafe_Code, dan Unsafe_Cast. Warnings tersebut defaultnya adalah disabled, tetapi dapat di-enabled. Fitur ini sangat membantu kita ketika akan mem-port kode ke lingkungan eksekusi terkendali di platform Microsoft’s .NET.

h. Model Maker

Sarana baru yang disebut Model Maker dapat membantu memudahkan proses desain, konstruksi, dan pengelolaan class dan interface. Model Maker juga memiliki sarana untuk pembuatan diagram UML-style, yang dapat dipakai untuk membuat dan memodifikasi source code project.


(73)

   

57

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Langkah pertama yang dilakukan dalam membangun aplikasi ini setelah merekayasa sistem adalah menganalisis sistem. Sistem yang akan dianalisis adalah sistem yang sedang berjalan (dalam hal ini sistem yang sudah ada) dan sistem yang akan dibangun. Analisis sistem dilakukan dengan cara memecah bagian-bagian yang ada pada sistem kemudian diamati dan ditelusuri, baru kemudian memperbaiki kinerja bagian-bagian tersebut.

Melakukan analisis bukanlah hal yang mudah. Analisis harus dilakukan dengan seksama dan teliti untuk benar-benar mengetahui detail yang ada pada suatu sistem. Apabila dalam melakukan analisis dilakukan secara benar maka untuk lanjut ke tahap berikutnya tidak akan mengalami kesulitan, begitu juga sebaliknya. Dari hasil analisis yang dilakukan di Victoria Factory Outlet terhadap sistem keuangan maka diambil beberapa hasil, yaitu:

1. Analisis masalah

2. Analisis fungsional

3. Analisis non fungsional

4. Analisis kebutuhan non fungsional


(74)

58 

 

 

3.1.1 Analisis Masalah

Victoria Factory Outlet bergerak di bidang pemasaran pakaian di Bandung yang membutuhkan informasi secara cepat dan akurat. Victoria Factory Outlet memiliki beberapa divisi yang mengurus keperluan internalnya diantaranya divisi administrasi, penjualan, keuangan. Pada divisi keuangan terdapat bagian absensi dan penggajian. Pada divisi ini mengelola data kehadiran karyawan dan data gaji karyawan. Data kehadiran tersebut dijadikan tolak ukur seberapa besar gaji yang didapat oleh seorang karyawan dalam satu bulan. Apabila ada sedikit kesalahan saja dalam memperoleh informasinya maka akan berakibat fatal bagi kedua belah pihak. Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan yang dihadapi oleh Victoria Factory Outlet adalah sebagai berikut:

1. Sulitnya mengolah dan mengirimkam data antar komputer

2. Sulitnya mengolah data untuk menghasilkan slip gaji untuk setiap karyawannya, pengolahan data yang ada pada saat ini dianggap tidak dapat menyajikan laporan kehadiran dan slip gaji serta tidak mendukung untuk penggunaan lebih dari satu komputer.

3. Sistem yang lama tidak bisa memenuhi kriteria aplikasi yang mendukung penggunaan data dari satu komputer.

3.1.2 Analisis Fungsional

Sistem keuangan yang sedang berjalan memiliki beberapa batasan prosedur yang merupakan standar dari Victoria Factory Outlet. Sistem tersebut juga


(75)

59 

 

 

terbagi-bagi menjadi beberapa prosedur yang masing-masing mempunyai entitas dan langkah-langkah tersendiri.

Berdasarkan hasil analisis, prosedur yang berjalan di Victoria Factory Outlet adalah sebagai berikut:

1. Prosedur absensi kehadiran

2. Prosedur penghitungan gaji

Penjelasan tentang prosedur-prosedur yang berjalan, entitas-entitas yang bersangkutan, dan dokumen yang mengalir di setiap prosedur adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Kehadiran

Karyawan mengisi kehadiran pada lembaran kehadiran yang telah disediakan oleh bagian kehadiran. Kemudian lembar kehadiran yang telah diisi selama satu bulan direkap. Berkas kehadiran disimpan diarsip rekap kehadiran bulanan. Satu berkas diserahkan kepada supervisor untuk disahkan kemudian dilaporkan kepada pimpinan kemudian disahkan oleh pimpinan, setelah disahkan oleh pimpinan dikembalikan kepada supervisor dibuat laporan, satu laporan direkap lalu disimpan pada arsip kehadiran tahunan. Satu laporan dihitung untuk penghitungan gaji kemudian menjadi slip gaji dan disimpan pada arsip gaji bulanan.


(76)

60 

 

 

3. Prosedur penghitungan gaji

Slip gaji yang ada disupervisor kemudian disahkan, kemudian slip gaji yang telah disahkan diberikan kepada bagian keuangan. Bagian keuangan melakukan proses pembayaran, ada dua slip gaji yang dibayarkan satu untuk disimpan didalam arsip slip gaji yang dibayarkan, satu slip gaji diberikan kepada karyawan beserta uang.

3.1.3Diagram Alir Dokumen

Untuk menggambarkan aliran dokumen pada setiap prosedur dalam sistem keuangan yang sedang berjalan digunakan alat bantu berupa diagram alir dokumen atau yang lebih dikenal dengan sebutan flowmap. Diagram alir dokumen sistem keuangan yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:


(77)

61 

 

 

Gambar 3.1 Diagram alir dokumen prosedur kehadiran

Keterangan :

A = Arsip hasil rekap absensi bulanan

B = Arsip rekap absensi tahunan


(78)

62 

 

 

Gambar 3.2 Diagram alir dokumen prosedur penghitungan gaji

Keterangan :


(79)

63 

 

 

3.1.4 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional

Setelah melakukan analisis fungsional untuk mengetahui prosedur-prosedur yang berjalan di Victoria Factory Outlet, maka dilakukanlah langkah selanjutnya yaitu analisis non fungsional. Analisis non fungsional adalah sebuah langkah dimana seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya yang akan menggunakan perangkat lunak yang dibangun.

Analisis non fungsional tidak hanya menganalisis siapa saja yang akan menggunakan aplikasi tetapi juga menganalisis perangkat keras dan perangkat lunak yang dimiliki oleh pemesan, sehingga dapat ditentukan kompabilitas aplikasi yang dibangun terhadap sumber daya yang ada. Setelah melakukan analisis non fungsional, maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu menentukan kebutuhan non fungsional sistem yang akan dibangun untuk disesuaikan dengan fakta yang ada.

Apabila terjadi ketidakcocokan antara fakta dan kebutuhan maka perlu adanya penyesuaian fakta terhadap kebutuhan yang ada. Apabila kebutuhan tidak dipenuhi maka sistem yang dibangun tidak akan berjalan baik sesuai yang diharapkan.

Analisis non fungsional dan kebutuhan non fungsional yang dilakukan dibagi dalam empat tahap, yaitu:

1. Analisis perangkat pengguna


(80)

64 

 

 

3. Analisis perangkat lunak

4. Analisis jaringan.

3.1.4.1 Analisis Perangkat Pengguna

Perangkat keras dan perangkat lunak yang ada tidak akan berguna apabila tidak ada perangkat pengguna yang mengoperasikannya. Adapun perangkat pengguna yang terlibat dalam sistem keuangan adalah sebagai berikut:

1. Supervisor

Spesifikasi kemampuan yang umum dimiliki oleh Supervisor adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan menggunakan sistem operasi Windows XP.

b. Kemampuan menggunakan Microsoft Word 2003, Microsoft Excel 2003.

c. Terbiasa menggunakan aplikasi berbasis Windows dan Graphic User Interface (GUI).

2. Karyawan umum

Spesifikasi kemampuan yang umum dimiliki oleh karyawan umum adalah sebagai berikut:


(81)

65 

 

 

b. Kemampuan menggunakan Microsoft Word 2003, Microsoft Excel 2003.

c. Terbiasa menggunakan aplikasi berbasis Windows dan Graphic User Interface (GUI).

Semua sistem pasti perlu perangkat pengguna untuk menngoperasikannya. Sama seperti sistem-sistem informasi lainnya, sistem informasi keuangan ini juga membutuhkan perangkat pengguna untuk mengoperasikannya. Adapun perangkat pengguna yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya adalah sebagai berikut:

1. Administrator

Perangkat pengguna ini berfungsi untuk menjaga kebenaran data yang terkandung di dalam database, menentukan pengguna beserta hak aksesnya, atau bahkan dalam kasus tertentu bisa melakukan manipulasi terhadap data yang ada. Perangkat pengguna ini dituntut untuk mampu menguasai operasi-operasi pada database di MySQL, mampu menguasai aplikasi berbasis GUI. Dalam kasus ini administratornya Supervisor keuangan Victoria Factory Outlet (hanya bisa memanipulasi data, mencetak laporan, menentukan hak akses pengguna).

2. Pengguna umum

Perangkat pengguna ini ditujukan kepada staf yang menginputkan data saja tanpa bisa memanipulasi data yang sudah ada dan mencetak laporan kehadiran dan gaji. Pengguna umum hanya dituntut untuk bisa menggunakan aplikasi berbasis GUI saja. Dalam kasus ini pengguna umumnya adalah karyawan umum.


(82)

66 

 

 

Dari hasil perbandingan analisis non fungsional terhadap kebutuhan fungsional, pihak instansi tidak perlu melakukan pelatihan khusus untuk menggunakan aplikasi yang akan dibangun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perbandingannya pada tabel karakteristik pengguna baik dari fakta yang ada maupun dari hasil analisis kebutuhan non fungsional.

Tabel 3.1 Tabel analisis perangkat pengguna sistem keuangan

Perangkat Pengguna Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Tingkat Keterampilan Jenis Pelatihan Supervisor Memanipulasi data dan menentukan hak akses

Lulus S1 Windows XP dan Microsoft Office, terbiasa menggunakan aplikasi berbasis GUI Pelatihan Windows XP dan Microsoft Office Karyawan umum Menginputkan nomor induk karyawan Lulus SMA, D1 terbiasa menggunakan aplikasi berbasis GUI Pelatihan Windows XP dan Microsoft Office


(83)

67 

 

 

Tabel 3.2 Tabel analisis kebutuhan non fungsional sistem keuangan

Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses Pengalaman

Supervisor Memasukan data

kehadiran, data gaji dan mencetak laporan kehadiran dan slip gaji

Administrator Rata-rata telah menggunakan komputer dengan sistem operasi

Windows XP sekitar 4 tahun

3.1.4.2 Analisis Perangkat Keras

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Victoria Factory Outlet menggunakan perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Processor Pentium IV 3,0 GHZ

2. Hard Disk berkapasitas 80 GB

3. Memori berkapasitas 512 MB

4. CD-RW berkecepatan 52-32-52

5. Keyboard dan Mouse

6. Monitor SVGA ukuran 15 inci dengan resolusi maksimal 1024 x 768


(1)

183

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Dari pengujian beta yang dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan, dapat diambil kesimpulan bahwa Aplikasi Sistem Informasi Keuangan Di Victoria Outlet Berbasis Client-Server ini dinilai memiliki tampilan yang sudah cukup bagus, memiliki struktur menu yang mudah dipelajari, dengan perintah atau instruksi yang mudah digunakan juga, serta aplikasi ini juga dinilai sudah cukup menyenangkan dalam artian aplikasinya tidak membosankan, dan untuk proses penghitungan gaji dinilai sudah cepat dalam waktu pemrosesannya, serta untuk laporan atau informasi yang disajikan sudah cukup akurat.

Sehingga Aplikasi Sistem Informasi Keuangan di Victoria Factory Outlet Berbasis Client-Server ini akan dapat digunakan oleh pengguna yang telah disebutkan di dalam bagian analisis sistem. Walaupun begitu, seiring berjalannya waktu, sistem ini akan mengalami kemunduran di mata penggunanya.


(2)

184

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian terakhir ini akan dikemukakan kesimpulan sistem informasi yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran yang bersifat membangun.

5.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Keuangan pada Victoria Factory Outlet telah dibangun dan dilakukan pengujian terhadap sistemnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem ini memudahkan pengguna untuk mengolah data kehadiran karyawan dan penghitungan gaji.

2. Hasil laporan yang dikeluarkan cukup membantu pengguna dalam mengelola informasi yang ditampilkan

3. Hasil output yang diberikan yaitu slip gaji karyawan, Laporan kehadiran, laporan karyawan.

4. Hasil pengolahan sesuai dengan yang diharapkan dan menampilkan nya dengan cepat.

5.2 Saran

Sistem Informasi Keuangan di Victoria Factory Outlet ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut dengan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih tinggi dan kinerja


(3)

185

sistem yang lebih baik. Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut :

1. Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya, aplikasi ini bersifat lebih spesifik lagi mencakup secara keseluruhan sistem keuangan. 2. Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya tampilan antarmuka


(4)

186

DAFTAR PUSTAKA

Bentley, Lonnie D, Dittman, Kevin C, Whitten, Jeffrey L. (2004). System Analysis and Design Methods. McGraw-Hill Companies, New York,10-727

Cantu, Marco. (2003). Mastering Delphi 7. Sybex, San Fransisco, 1-614

Korth, Henry F, Silberschatz, Abraham, Sudarshan, S.(1997). Database System Concepts. McGraw-Hill Companies, New York, 1-213

Pressman, R.S. (2005), Software Engineering : A Practitioner’s Approach, McGrawHill, NewYork,33-460

Pranata, Anthony. (2003), Pemrograman Borland Delphi 6, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 3-551

Setiawan, Yudha C. (2004), Trik dan Tip Delphi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 63-121

Shneiderman, Ben. (1998). Designing the User Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction, Addison-Wesley, Maryland, 95-235

Sidik, Betha. (2005). MySQL Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web, Informatika, Bandung, 1-381.


(5)

RIWAYAT HIDUP

NIM : 10104038

Kelas : IF-1

Nama Lengkap : Satriyo Wibowo

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung / 17 Agustus 1985

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Jl. Caringin GG. Lumbung 1 Dalam No. 134 Bandung No. Telp. : 085220719774

PENDIDIKAN

1992 – 1998 : SDN Babakan Ciparay 4 Bandung 1998 – 2001 : MTSN 1 Bandung

2001 – 2004 : SMKN 4 Bandung

2004 – 2009 : Program S1, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia – Bandung

Bandung, 12 Februari 2009

Satriyo Wibowo NIM : 10104038


(6)