Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Dins Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Barat

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika

Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah


(2)

Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti :

IPTN PJKA ITB

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.


(3)

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.


(4)

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.

Dasar Hukum :

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia ;

2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.


(5)

Nomenklatur :

BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika

Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika .

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55 Bandung.

Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.

Berdasarkan Perda tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika berada diperingkat 20 dengan sruktur organisasi sebagai berikut di bawah ini.

1. Kepala

2. Sekretariat, membawahi :


(6)

b. Subbagian Keuangan;

c. Subbagian Kepegawaian dan Umum;

3. Bidang Pos Dan Telekomunikasi, membawahkan : a. Seksi Pos Dan Telekomunikasi;

b. Seksi Monitoring dan Penetiban Spektrum Frekuensi; c. Seksi Standarisasi Pos Dan Telekomunikasi;

4. Bidang sarana Komunikasi Dan Diseminasi Informasi, membawahkan : a. Seksi Komunikasi Sosial ;

b. Seksi Komunikasi Pemerintah Dan Pemerintah dareah; c. Seksi Penyiaran Dan Kemitraan Media;

5. Bidang Telematika, membawahkan; a. Seksi Pengembangan Telematika; b. Seksi Penerapan telematika;

c. Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika 6. Bidang Pengolahan Data Elektronik, membawahkan:

a. Seksi Kompilasi Data ; b. Seksi Integrasi Data ;

c. Seksi Penyajian Data dan Informasi. 7. Balai LPSE

a. Tata Usaha LPSE

b. Layanan Informasi LPSE


(7)

Visi Misi

Visi :"Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien".

Misi :

1. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalismesumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika;

2. Mengoptimalkan pengelolaan pos dantelekomunikasi;

3. Mengoptimalkan pemanfaatan saranaKomunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakandiseminasi informasi; 4. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis

Teknologi Informasi dan Komunikasi;

5. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa barat.

Fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan, penetapan pengaturan dan koordinasi serta pelaksanaan kebijakan teknis urusan teknis pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi, telematika, serta pengolahan data elektronik; b. penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian komunikasi dan informatika

meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika,serta pengolahan data elektronik;


(8)

Tugas pokok :

Diskominfo mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang Komunikasi dan Informatika berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

1.2 Sejarah Divisi Pengelola Website

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka memberikan layanan kepada public sejak tahun 1999 telah membentuk website dengan alamat jabar.go.id. pembentukan website tersebut tertuang dalam keputusan Gubernur Jawa Barat no.489 tahun 2006 tentang penetapan kepemilikan domain jabar.go.id Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pembentukan website tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai media komunikasi antar lingkungan pemerintah itu sendiri dan antar pemerintah dengan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan pembentukan website jabar.go.id diikuti dengan pembentukan website ditingkat Dinas dan Badan dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sejak tahun 2001 telah terbentuk 5 website sebagai bagian dari website jabar.go.id . jelas keputusan gubernur tersebut website jabar.go.id dikelola dan dipelihara oleh badan pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah (Bapesitelda). Bagian ini bertanggung jawab atas keberlangsungan penyelenggaraan website dilihat dari tanggung jawab pemeliharaan aplikasi website kontennya dan infrastruktur. Sedangkan penanggung jawab utamanya adalah Gubernur Pemerintah Provinsi Jawa Barat.


(9)

Seiring perkembangan teknologi informasi dan dalam rangka mengimplementasikan inpres no.3 /2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government maka website pemerintah provinsi Jawa Barat harus mengalami perubahan dan pengembangan.

Selanjutnya mengacu pada peraturan Menkominfo tahun 2007/2008 bahwa domain website pemerintah harus mencantumkan istilah provinsi, maka jabar.go.id berubah menjadi www.jabarprov.go.id . Sejalan dengan pembahasan itu website dilingkungan Jawa Barat semakin berkembang hingga berjumlah 33 website. 33 website tersebut merupakan bagian daripada system penyelenggaraan dan system dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat. Agar pemerintah provinsi Jawa Barat memiliki data dan informasi yang cukup, maka sejak tahun 2006/2007 dibangun system inputan data dengan nama Intercoporabilitas artinya satu kali inputan untuk kepentingan jabarprov.go.id. Dalam perkembangan berikutnya pemerintah provinsi Jawa Barat harus mengkoordinasikan dan menghubungkan website-website sehingga menjadi satu kesatuan yang bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara efisien dan efektif. Atas dasar itu maka dikeluarkanlah peraturan Gubernur No.7 tahun 2009 tentang pemberdayaan website dilingkungan Jawa Barat, salah satu pasal yang mengenai kewajiban dinas, badan dan lembaga secara akurat dan benar untuk kepentingan layanan publik.

Seiring perubahan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah provinsi Jawa Barat, sebagaimana tertuang dalam Perda I tahun 2008 bahwa Bapestilda berubah menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat maka


(10)

pengelolaan jabarprov.go.id berubah dengan pengelola dan penanggung jawabnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Dalam peraturan tersebut, kepala dinas komunikasi dan informatika Jawa Barat wajib memelihara dan mengelola domain jabarprov.go.id secara berkala kepada Gubernur melalui sejarah provinsi jawa barat. Pada saat dikeluarkannya keputusan gubernur Jawa Barat no.489 tahun 2010 jumlah website yang berkembang sudah mencapai 48 website. Dimana jabarprov.go.id adalah sebagai portalnya dan web-web dibawahnya adalah web dinas, badan dan lembaga dilingkungan pemerintah provinsi jawa barat. Namun demikian sistem website itu tetap sama harus mengacu kepada eksistensi dan efektivitas pengelolaan web dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat. Salah satu dalam hal ini adalah bahwa menu-menu atau konsep yang terdapat pada dinas, badan dan lembaga harus sesuai dengan harapan akan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat. Hal demikian untuk mengantispasi berlakunya Undang-undang no.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi public. Dimana setiap dinas, badan dan lembaga berkewajiban menyediakan data dan informasi dalam website sehingga mudah diakses oleh masyarakat. Menyadari akan semakin berkembangnya website dilingkungan provinsi Jawa Barat maka pihak Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat melakukan koordinasi dan sinkronisasi atas penyelenggaraan website dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat. Pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, selain menyajikan data dan informasi juga memberikan pelayanan untuk webposting dan webfollowcation. Webposting artinya aplikasi web bisa disimpan dalam satu server yang ada di Dinas


(11)

Komunikasi dan Informatika Jawa Barat. Sedangkan webfollowcation server-server yang dimiliki oleh dinas, badan dan lembaga bisa diinstal diinternet di service provider yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat. Perkembangan berikutnya didalam pengelolaan dan penyelenggaraan website dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat, telah menjadi informasi dan rujukan bagi masyarakat untuk memberikan satu informasi yang lengkap tentang kegiatan pemerintah provinsi Jawa Barat. Selain itu dapat pula diakses berbagai pelayanan yang ada kaitannya dengan masyarakat. Dengan adanya website dilingkungan tingkat Provinsi Jawa Barat, akan memberikan satu kemudahan bagi masyarakat untuk memberikan inputan, inspirasi dan aspirasi bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat.

1.3 Struktur Perusahaan

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) terdiri dari seorang Kepala Dinas (Eselon II), seorang Sekretaris Dinas (Eselon III), 4 (empat) orang Kepala Bidang (Eselon III), dan 15 Kepala Seksi (Eselon IV).


(12)

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Sumber : Data Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

Kepala Dinas Sekretar is Kelompok Jabatan Fungsional Bidang sarana komunikasi& desiminasi info Bidang Pos dan

Telekomunikasi seksi Pos&komunikas i Seksi moitoring&pene rtiban frekuensi Seksi standarisasi&pe nertiban frekuensi Seksi kom. sosial Sie kom PEM&peme rintah daerah Sie penyiaran dan kemitraan daerah Bidang telematika Seksi pengembangan Telematika Seksi Penerapan telematika Seksi Standarisasi&m onitoring Evaluasi Bidang Pengolahan Data Elektronik Seksi Komplikasi Data Seksi Integrasi Data Seksi Penyajian Informasi Perenc anaan dan progra m Keuan gan Umum dan Kepeg awaian Unit Pelaksanaan Teknis Dinas


(13)

1.4 Struktur Divisi

Gambar 1.2

Struktur Divisi Pengolahan Data Elektronik Diskominfo

Gambar 1.2

Sumber : Data Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

- Pengolahan Data Elektronik (PDE) adalah pusat dari seluruh pengelolaan data dan informasi yang ada pada Dinas Komunikasi dan Informatika. - Penyajian Informasi (KASI I) adalah yang bertugas menyajikan informasi

yang berhak diketahui masyarakat, diberikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat kepada masyarakat.

PDE

(Pengolahan Data

Elektronik)

KASI I

(Penyajian Informasi)

KASI II

(Kompilasi Data)

KASI III


(14)

- Kompilasi Data (KASI II) yang bertugas mengumpulkan data-data dan informasi yang penting dari dalam Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat.

- Integrasi Data (KASI III) yang bertugas memilih informasi yang diintegrasikan baik internal maupun eksternal.

1.5 Job Deskription

Adapun rincian jabatan dan tugas pokok serta fungsi Dinas Kominfo Provinsi Jawa

Barat adalah sebagai berikut :

1. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan urusan bidang komunikasi dan informatika.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Di atas, Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi:

a) perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

b) penyelenggaraan bidang urusan komunikasi dan informatika meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;


(15)

c) pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas komunikasi dan informatika meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

d) pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;

e) pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok dinas serta mengkordinasikan dan membina UPTD.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana di atas, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a) perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

b) fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas dibidang komunikasi dan informatika;

c) penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi Dinas;

d) pengkoordinasian dan pembinaan UPTD. • Rincian Tugas Kepala Dinas :


(16)

a) memimpin, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas;

b) menetapkan kebijakan teknis operasional Dinas sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat;

c) menetapkan program kerja dan rencana pembangunan dan pengembangan komunikasi dan informatika di Provinsi;

d) menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, kesekretariatan, pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

e) memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur mengenai situasi komunikasi dan informatika sebagai bahan penetapan kebijakan umum Provinsi Jawa Barat;

f) menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi Pemerintah, Swasta dan Lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dinas;

g) mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis, pelaksanaan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

h) mengkoordinasikan kegiatan teknis operasional dalam rangka penyelenggaraan pelayanan umum dibidang komunikasi dan informatika; i) mengkoordinasikan dan membina UPTD.


(17)

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Di atas, Sekretariat mempunyai fungsi :

a) pengkoordinasian perencanaan dan program Dinas; b) pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c) pengelolaan urusan Keuangan, kepegawaian dan umum. • Rincian Tugas Sekretariat :

a) menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan, program Dinas;

b) menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c) menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;

d) menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; e) menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja; f) menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

g) menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan; h) menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; i) menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;


(18)

k) menyelenggarakan pembinaan Arsiparis;

l) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. • Sekretariat membawahi :

a) Subbagian Perencanaan dan Program; b) Subbagian Keuangan;

c) Subbagian Kepegawaian dan Umum. 2.a Sub-bagian Perencanaan dan Program

Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan program.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Di atas, Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai fungsi :

a) penyusunan bahan perencanaan dan program sekretariat;

b) penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

c) penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program dinas yangmeliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dandiseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik; d) pengkoordinasian perencanaan dan program UPTD.

• Rincian Tugas Subbagian Perencanaan dan Program :


(19)

b) melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik; c) melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Sub

Bagian Perencanaan dan Program;

d) melaksanakan penyusunan rencana strategis;

e) melaksanakan pengelolaan sistem informasi bidang komunikasi dan informatika.

f) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

2.b. Sub-bagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan dinas.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Di atas, Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :

a) penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung dinas;

b) pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan bidang;

c) pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD. • Rincian Tugas Subbagian Keuangan :

a) melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas; b) melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas;


(20)

c) melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayaran lainnya;

d) melaksanakan perbendaharaan keuangan;

e) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi keuangan;

f) melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung dinas dan UPTD;

g) melaksanakan verifikasi keuangan;

h) melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggung jawaban keuangan;

i) melaksanakan dan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan;

j) mengendalikan administrasi perjalanan dinas pegawai; k) melaksanakan kordinasi dengan unit kerja terkait.

2.c. Subaggian Kepegawaian dan Umum

Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Di atas,


(21)

Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi :

a) penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya;

b) penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga;

c) pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan;

d) pelaksanaan tugas kehumasan Dinas; e) pengelolaan perlengkapan Dinas.

• Rincian Tugas Subbagian Kepegawaian dan Umum :

a) melaksanakan penyusunan, pengolahan data kepegawaian;

b) melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Dinas;

c) melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta tugas/ijin belajar, pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional;

d) menyusun bahan pembinaan disiplin pegawai;

e) melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai;

f) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan Dinas;


(22)

g) melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan;

h) melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat/ naskah dinas dan arsip serta pengelolaan perpustakaan;

i) melaksanakan penggandaan naskah dinas;

j) melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas; k) melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, protokol dan

pendokumentasian;

l) melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/ perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan asset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor;

m) melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Subbagian Kepegawaian dan Umum;

n) melaksanakan pengelolaan rumah tangga, ketertiban, keindahan serta keamanan kantor;

o) pengelolaan perpustakaan Dinas;

p) melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada UPTD; q) melaksanakan pembinaan kearsipan Dinas dan UPTD; r) melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait.


(23)

3. Bidang Pos dan Telekomunikasi

Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi:

a) pengkajian bahan kebijakan operasional pos dan telekomunikasi; b) pengkajian bahan fasilitasi pos dan telekomunikasi;

c) penyelenggaraan fasilitasi bidang pos dan telekomunikasi. • Adapun Rincian Tugas Bidang Pos danTelekomunikasi:

a) menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pos dan Telekomunikasi;

b) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi Bidang Pos dan Telekomunikasi;

c) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pos dan telekomunikasi; d) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi monitoring dan penertiban

spektrum frekuensi;

e) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi standardisasi pos dan telekomunikasi;

f) menyelenggarakan fasilitasi pos dan telekomunikasi;

g) menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan bidang pos dan telekomunikasi;


(24)

h) menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang pos dan telekomunikasi;

i) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. • Bidang Pos dan Telekomunikasi membawahkan:

a) Seksi Pos dan Telekomunikasi;

b) Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi; c) Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi.

3.a. Seksi Pos dan Telekomunikasi

Seksi Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan pos dan telekomunikasi;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi.

• Rincian Tugas Seksi Pos dan Telekomunikasi:

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pos dan Telekomunikasi; b) melaksanakan pengelolaan data usaha jasa pos dan telekomunikasi;

c) melaksanakan penyusunan bahan pengaturan usaha jasa pos dan telekomunikasi;

d) menyusun bahan rekomendasi perijinan usaha jasa pos dan telekomunikasi;


(25)

e) menyusun bahan bimbingan teknis di bidang sarana telekomunikasi, pelayanantelekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah;

f) menyusun bahan rekomendasi perijinan penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan area provinsi;

g) menyusun bahan rekomendasi perijinan RAPI dan ORARI Daerah Jawa Barat;

h) menyusun bahan rekomendasi perijinan penyelenggaraan jaringan tetap local wireline (end to end) cakupan Provinsi;

i) melaksanakan koordinasi dalam pembangunan kewajiban pelayanan universal telekomunikasi;

j) melaksanakan koordinasi dan fasilitasi teknis terhadap penempatan Radio Base Station (RBS);

k) melaksanakan penyusunan bahan dan ujian ORARI di Daerah Provinsi Jawa Barat;

l) menyiapkan bahan rekomendasi perijinan jasa titipan untuk kantor cabang; m) melaksanakan evaluasi dan pelaporan;


(26)

3.b. Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi

Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi monitoring dan penertiban spektrum frekuensi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan monitoring dan penertiban spektrum frekuensi;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi monitoring dan penertiban spectrum frekuensi.

• Adapun Rincian Tugas Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi:

a) melaksanakan penyusunan program kerja;

b) melaksanakan pengelolaan data pengguna spektrum frekuensi radio; c) melaksanakan pengawasan terhadap penerapan standar teknis dan standar

pelayanan alat/perangkat standar pos;

d) melaksanakan pengawasan terhadap penerapan standar teknis dan standar pelayanan alat/perangkat standar telekomunikasi;

e) melaksanakan koordinasi penertiban dan penegakan hukum sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terhadap pelanggaran ijin jasa titipan, standarisasi perangkat postel, instalasi kabel rumah/gedung, telekomunikasi khusus dan penggunaan spectrum frekuensi radio;


(27)

g) melaksanakan pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi cakupan area Provinsi;

h) melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan jasa telekomunikasi dan frekuensi radio;

i) melaksanakan evaluasi dan pelaporan;

j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

3.c. Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi

Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi pos dan telekomunikasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan standardisasi pos dan telekomunikasi;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi pos dan telekomunikasi.

• Adapun Rincian Tugas Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi: a) menyusun bahan program kerja standarisasi pos dan telekomunikasi; b) melaksanakan pengelolaan bahan kebijakan standardisasi pos dan

telekomunikasi;


(28)

d) menyusun bahan rekomendasi perijinan kantor cabang dan loket pelayanan operator;

e) menyusun bahan rekomendasi perijinan galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi lintas Kabupaten/Kota atau jalan Provinsi;

f) melaksanakan pemberian rekomendasi teknis perijinan penyelenggaraan televisi;

g) melaksanakan sertifikasi peralatan (perangkat) pos dan telekomunikasi; h) melaksanakan pembinaan teknis standardisasi usaha pos dan

telekomunikasi;

i) melaksanakan evaluasi dan pelaporan;

j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai fungsi : a) pengkajian bahan kebijakan operasional sarana komunikasi dan diseminasi

informasi;


(29)

c) penyelenggaraan fasilitasi bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

• Rincian Tugas Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi:

a) menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;

b) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;

c) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi komunikasi sosial;

d) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah;

e) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyiaran dan kemitraan media;

f) menyelenggarakan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi; g) menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan bidang

sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

h) menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

i) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

• Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi membawahkan : a) Seksi Komunikasi Sosial;

b) Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah; c) Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media.


(30)

4.a. Seksi Komunikasi Sosial

Seksi Komunikasi Sosial mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi sosial.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Komunikasi Sosial mempunyai fungsi:

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi sosial;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi sosial. • Rincian Tugas Seksi Komunikasi Sosial:

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Komunikasi Sosial; b) melaksanakan pengelolaan data Seksi Komunikasi Sosial;

c) melaksanakan koordinasi dan kerjasama pemberdayaan lembaga komunikasi sosial;

d) melaksanakan fasilitasi komunikasi sosial;

e) melaksanakan penyusunan bahan kebijakan standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan kelembagaan komunikasi sosial;

f) melaksanakan diseminasi Informasi melalui lembaga media tradisional, pedesaan dan profesi;

g) melaksanakan penyusunan bahan sosialisasi komunikasi sosial melalui media;

h) melaksanakan koordinasi dan kerjasama sosialisasi komunikasi social dengan Kabupaten/Kota;

i) melaksanakan monitoring dan evaluasi lembaga komunikasi sosial; j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.


(31)

4.b. Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.

• Rincian Tugas Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah:

a) melaksanakan Penyusunan program Kerja Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah berdasarkan tugas umum bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;

b) melaksanakan pengelolaan data Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

c) melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pemberdayaan lembaga komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

d) melaksanakan fasilitasi komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah; e) melaksanakan penyusunan bahan kebijakan standardisasi dan bimbingan

teknis, evaluasi serta pelaksanaan kelembagaan komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;


(32)

f) melaksanakan monitoring dan evaluasi sosialisasi kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

4.c.Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penyiaran dan kemitraan media. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan penyiaran dan kemitraan media; b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penyiaran dan

kemitraan media.

• Rincian Tugas Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media:

a) menyusun dan melaksanakan program kerja Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media;

b) melaksanakan evaluasi persyaratan administrasi terhadap perijinan penyelenggaraan penyiaran;

c) melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi persyaratan administrasi terhadap perijinan penyelenggaraan televisi;

d) melaksanakan diseminasi informasi program pembangunan daerah melalui media tatap muka, elektronik, cetak dan kesenian tradisional;

e) melaksanakan penyusunan koordinasi dan kerjasama dengan media (cetak, elektronik dan media lainnya);


(33)

f) melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait.

5. Bidang Telematika

Bidang Telematika mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi telematika.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Bidang Telematika mempunyai fungsi :

a) pengkajian bahan kebijakan operasional telematika; b) pengkajian bahan fasilitasi telematika;

c) penyelenggaraan fasilitasi telematika. • Rincian Tugas Bidang Telematika:

a) menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Telematika;

b) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi bidang telematika;

c) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan telematika; d) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penerapan telematika; e) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi standardisasi dan

monitoring evaluasi telematika;

f) menyelenggarakan fasilitasi telematika;

g) menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan bidang telematika;

h) menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang telematika;


(34)

i) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

• Bidang Telematika membawahkan: a) Seksi Pengembangan Telematika; b) Seksi Penerapan Telematika;

c) Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika.

5.a. Seksi Pengembangan Telematika

Seksi Pengembangan Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan telematika. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Pengembangan Telematika mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan pengembangan telematika; b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengembangan

telematika.

• Rincian Tugas Seksi Pengembangan Telematika :

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Telematika;

b) melaksanakan penyusunan bahan pengembangan e-Government, Sistem Informasi, perangkat lunak dan konten serta e-Business.

c) melaksanakan pengembangan sistem keamanan informasi, aplikasi dan infrastruktur jaringan;

d) melaksanakan pengendalian terhadap infrastruktur, perangkat lunak dan sistem informasi yang telah terbangun;


(35)

e) menyusun bahan dan melaksanakan kebijakan strategi pengembangan infrastruktur aplikasi, aplikasi dasar, aplikasi layanan kepemerintahan, aplikasi layanan publik, dan tata laksana dalam bidang e-Government di lintas Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional;

f) melaksanakan kebijakan strategi pengembangan aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan bidang e-business area provinsi;

g) melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi dan analisis system aplikasi berbagai fungsi yang terkait dengan bidang e-business area provinsi;

h) melaksanakan koordinasi pengelolaan dan pengembangan akses informasi di bidang e-Business;

i) menyusun bahan dan melaksanakan kebijakan dan strategi pengembangan serta koordinasi interoperabilitas sistem informasi, sistem keamanan informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia antar perangkat daerah;

j) melaksanakan bimbingan teknis, monitoring, evaluasi, dan analisis interoperabilitas sistem informasi, sistem keamanan informasi dan transaksi elektronik, perangkat lunak, konten multimedia antar perangkat daerah;


(36)

5.b. Seksi Penerapan Telematika

Seksi Penerapan Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan telematika.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Penerapan Telematika mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan penerapan telematika;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penerapan telematika.

• Rincian Tugas Seksi Penerapan Telematika

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penerapan Telematika; b) melaksanakan penerapan dan pendayagunaan telematika;

c) melaksanakan penerapan prosedur kerja hasil pengembangan bidang telematika;

d) menyusun bahan dan melaksanakan bimbingan teknis bagi sumber daya manusia;

e) melaksanakan sosialisasi hasil pembangunan dan pengembangan telematika kepada perangkat daerah dan publik;

f) melaksanakan pendampingan hasil pengembangan aplikasi dan infrastruktur secara efektif terhadap perangkat daerah dan publik;


(37)

5.c. Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika

Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi dan monitoring evaluasi telematika.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan standardisasi dan monitoring evaluasi telematika;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi dan monitoring evaluasi telematika.

• Rincian Tugas Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika:

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Standardisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika;

b) melaksanakan pelayanan informasi standardisasi sistem informasi dan telematika bagi perangkat daerah dan publik;

c) melaksanakan koordinasi penerapan standar nasional Indonesia lingkup aplikasi telematika;

d) melaksanakan koordinasi pelaksanaan sertifikasi, akreditasi, registrasi produk dan jasa aplikasi telematika;

e) melaksanakan cross sertifikasi, kerjasama standardisasi dan audit aplikasi telematika;

f) melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana standardisasi, sertifikasi dan audit aplikasi telematika;


(38)

g) melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan, penerapan telematika dan standardisasi serta audit aplikasi telematika;

h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

6. Bidang Pengolahan Data Elektronik

Bidang Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengolahan data elektronik.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok pasal ini, Bidang Pengolahan Data Elektronik mempunyai fungsi :

a) pengkajian bahan kebijakan operasional pengolahan data elektronik; b) pengkajian bahan fasilitasi pengolahan data elektronik;

c) penyelenggaraan fasilitasi pengolahan data elektronik. • Rincian Tugas Bidang Pengolahan Data Elektronik:

a) menyelenggarakan pengkajian program kerja Pengolahan Data Elektronik; b) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan

supervisi bidang pengolahan data elektronik;

c) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi kompilasi data; d) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi integrasi data;

e) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyajian data dan informasi;


(39)

g) menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan bidang pengolahan data elektronik;

h) menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang pengolahan data elektronik;

i) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

• Bidang Pengolahan Data Elektronik membawahkan: a) Seksi Kompilasi Data;

b) Seksi Integrasi Data;

c) Seksi Penyajian Data dan Informasi.

6.a. Seksi Kompilasi Data

Seksi Kompilasi Data mempunyai tugas pokok mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi kompilasi data. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Kompilasi Data mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan kompilasi data;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi kompilasi data. • Rincian Tugas Seksi Kompilasi Data:

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kompilasi Data;

b) melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan sistem informasi;

c) melaksanakan koordinasi dan konsultansi pengolahan data / informasi elektronik;


(40)

d) melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data / informasi elektronik;

e) melaksanakan pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian data dan informasi dengan perangkat daerah;

f) melaksanakan monitoring dan evaluasi kompilasi data; g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

6.b. Seksi Integrasi Data

Seksi Integrasi Data mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi integrasi data.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Integrasi Data mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan integrasi data;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi integrasi data. • Rincian Tugas Seksi Integrasi Data:

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Integrasi Data;

b) melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-Government skala provinsi dan lintas kabupaten/kota dalam provinsi;

c) melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan sistem informasi;

d) menyusun bahan dan pengelolaan basis data terintegrasi; e) melaksanakan pengelolaan interoperabilitas Website;


(41)

g) melaksanakan pengelolaan Web Hosting dan Colocation Server; h) melaksanakan pengolahan nama Sub Domain go.id;

i) melaksanakan monitoring dan evaluasi integrasi data; j) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

6.c. Seksi Penyajian Data dan Informasi

Seksi Penyajian Data dan Informasi mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi data dan informasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Penyajian Data dan Informasi mempunyai fungsi :

a) penyusunan dan pengolahan data kegiatan data dan informasi;

b) penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi data dan informasi. • Rincian Tugas Seksi Penyajian Data dan Informasi:

a) melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyajian Data dan Informasi;

b) melaksanakan penyajian layanan data dan informasi; c) melaksanakan koordinasi pengelolaan internet publik;

d) melaksanakan penyajian layanan data dan informasi melalui help desk; e) melaksanakan pengelolaan website www.jabarprov.go.id;

f) melaksanakan monitoring dan evaluasi penyajian data; g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.


(42)

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Setiap kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Jumlah Tenaga Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan beban

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang, akan dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas, yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Daerah Kabupaten/Kota.


(43)

1.6 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung: 1. Penyelenggaraan webhosting. Diskominfo menyelenggarakan seperangkat

server hosting dan menerima upload aplikasi web dinas lembaga tingkat Jawa Barat.

2. Diskominfo memiliki server email dan memberikan domain email kepada para pejabat dilingkungan Jawa Barat.

3. Diskominfo menyediakan webfolowcation artinya server-server yang dilingkungan daerah bisa diinstal di server Diskominfo.

4. Menyediakan fasilitas pelatihan IT bagi para pengelola web dilingkungan badan, dan dinas pemerintah provinsi jawa Barat.

5. Melakukan evaluasi dan pelaporan.

6. Diskominfo memiliki 6 unit mobil dinas, 1 unit mobil internet keliling, computer 140 unit, 1 lift ,ruangan hotspot, internet publik, media center TV LCD ,telepon ,faximile ,musholla ,dapur ,toilet.

7. Gedung Diskominfo memiliki 4 lantai dan Setiap 1 (satu) lantai memiliki 2 (dua) ruangan dan 2 (dua) bidang.

Lantai 1 : Bagian umum dan lahan parkir.

Lantai2 :Bidang pengolahan data elektronik dan system komunikasi desiminasi informasi (SKDI).

Lantai 3 : Bidang telematika dan ruang server. Lantai 4 : Aula.


(44)

1.7 Lokasi dan Waktu PKL

Lokasi PKL bertempatkan di Dinas Komunikasi dan Informatika Jl. Taman sari No.55 Bandung, Jawa Barat. Dengan waktu PKL selama 1 (satu) bulan terhitung dari tanggal 5 Juli 2010- 5 Agustus 2010.


(45)

44

Adapun hasil dari kegiatan PKL yang dilakukan mulai tanggal 05 Juli 2010 sampai dengan 05 Agustus 2010 yang bertempat di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung Divisi Pengelola website dengan alamat di Jl. Taman Sari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 email: info@jabarprov.go.id Bandung 40132.

2.1 Kegiatan dan Pelaksanaan PKL Kegiatan PKL dilaksanakan pada :

Tanggal : 05 Juli 2010 - 05 Agustus 2010

Tempat : Divisi Pengelola website Dinas Komunikasi dan Informatika Jl. Taman sari No.55 Bandung 40132.

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun jadwal kegiatan penulis selama melaksanakan PKL, akan penulis tampilkan pada tabel 2.1 sebagai berikut :


(46)

Tabel 2

Aktivitas Praktek Kerja Lapangan (PKL)

NO. HARI/TGL KEGIATAN

SIFAT Rutin Insidentil

1

Senin 05-07-10

- Perkenalan dengan pembimbing di Diskominfo. Pembimbing memberikan gambaran tentang perusahaan dan divisi tempat pkl.

- Hunting foto dan video untuk dibuat berita tentang kuliner, forest city dan budaya Bandung.

- Membuat jaringan humas pemerintah provinsi Jawa Barat.

   2 Selasa 06-07-10

Membuat berita harian 

3

Rabu 07-05-10

- Presentasi hasil dari pencarian berita. - Membuat mekanisme pelayanan untuk

public.

- Analisis UU No.14

- Membuat berita harian

 


(47)

4

Kamis 08-07-10

- Membuat berita harian

- Membahas mengenai bagaimana menumbuhkan sikap gemar membaca pada anak sejak dini.

- Membahas mengenai bagaimana membuat pembaca tidak jenuh.

   5 Jumat 09-07-10

- Presentasi tentang mekanisme pelayanan untuk public.

- Presentasi UU No.14 tahun 2008 dan UU No.32.

- Menelaah kasus Ariel dan Luna maya.

- Membuat berita harian.

    6 Sabtu 10-07-10

Libur 

7

Minggu 11-07-10

Libur 

8

Senin 12-07-10

- Presentasi tentang informasi harga perkembangan laptop.

- Manfaat positif dan negative situs jejaring social.

- Membuat berita harian.


(48)

9

Selasa 13-07-10

Membuat berita harian 

10

Rabu 14-07-10

Membuat berita harian 

11

Kamis 15-07-10

- Membuat tugas-tugas Event Organizer. - Cara meningkatkan citra dimata public. - Membuat berita harian.

   12 Jumat 16-07-10

- Menyelenggarakan sebuah seminar dan persiapan sebelum seminar

- Membuat berita harian.

13

Sabtu 17-07-10

Libur 

14

Minggu 18-07-10

Libur 

15

Senin 19-07-10

Membuat berita harian 

16

Selasa 20-07-10

- Presentasi tentang Event Organizer. - Memberikan solusi citra dimata public. - Membuat berita harian.

 


(49)

17

Rabu 21-09-10

Membuat berita harian 

18

Kamis 22-07-10

Membuat berita harian 

19

Jumat 23-07-10

Membuat berita harian 

20

Sabtu 24-07-10

Libur 

21 Minggu 25-07-10 Libur  22 Senin 26-07-10

Membuat berita harian 

23

Selasa

27-07-10

- Membuat berita harian

- Hunting berita ke City Expo Gazeebo, Jabar Expo Manggala Siliwangi.

24

Rabu

28-07-10

- Presentasi mengenai contoh CSR dari unproductive, semi productive, productive.


(50)

- Membuat berita harian

25

Kamis 29-07-10

Membuat berita harian 

26

Jumat 30-07-10

- Presentasi tentang berita yang diliput di Jabar Expo Manggala Siliwangi dan City Expo Gazeebo.

- Membuat berita harian.

27

Sabtu 01-08-10

Libur 

28

Minggu

02-08-10

Libur 

29

Senin

03-08-10

Membuat berita harian 

30

Selasa 04-08-10

Membuat berita harian 

31

Rabu 05-08-10

- Presentasi tentang analisis ledakan gas elpiji 3 kg.

- Analisis tentang infotainment sebagai produk jurnalistik atau bukan.


(51)

2.1 Deskripsi Kegiatan

2.1.1 Membuat berita dan jaringan humas pemerintah provinsi Jawa Barat

Pada hari pertama masuk praktek kerja lapangan di bagian pengelola website penulis diberikan tugas untuk hunting foto dan video dengan tema kuliner, budaya dan forest city yang ada di Bandung, Jawa Barat. Lalu membuat berita harian dan membuat jaringan humas pemerintah provinsi Jawa Barat.

Adapun yang penulis lakukan untuk membuat berita adalah memulai dengan mencari berita yang ada dikota Bandung dan kaitannya dengan masalah-masalah hangat yang sedang diperbincangkan oleh masyarakat. Contohnya tentang melonjaknya harga sembako dan sayur-sayuran, melonjaknya penumpang kereta api distasiun Bandung berkaitan dengan menjelangnya hari libur. Berita ini dibuat oleh penulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pembimbing sekaligus menjadi bahan berita untuk disebarluaskan melalui web DISKOMINFO.

Berita berasal dari bahasa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi” atau “Yang Telah Terjadi”. Menurut Kamus Besar, berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.


(52)

Bagan 2.1

Jaringan Hubungan Kehumasan Pemerintah Povinsi Jawa Barat

Sumber : arsip penulis, Bandung 2010 DINAS KEBAKARAN DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN DINAS KESEHATAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS KOPERASI, UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DINAS PEMAKAMAN DAN PERTAMANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS PENDAPATAN DINAS PENDIDIKAN DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

DAERAH

DINAS PERHUBUNGAN

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

DINAS SOSIAL

DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA

DINAS TENAGA KERJA DINAS KOMUNIKASI


(53)

Koordinator : Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bandung Jl. Taman Sari No. 55 Bandung

Anggota :

1. DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN Jl. Cianjur No.34 Bandung, Telp.(022) 7 278853

2. Dinas Kebakaran Jl. Sukabumi No.17 Bandung, Telp.022-7207113 dan 113

3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Ahmad Yani No.227 Bandung, telp. 6222 7210768 website http://www.bandungtourism.com

4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jl. Ambon No.1 Bandung, Telp.022-4209891

5. Dinas Kesehatan Jl. Supratman No.73 Bandung, Telp.022-4203752 / 022-7202210

6. Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Jl. Kawaluyaan No.2 Bandung, telp. 7308358 website http://www.kukmindag-bandung.com

7. Dinas Pemakaman dan Pertamanan Jl. Ambon No.1 A Bandung, Telp.022-4231921

8. Dinas Pemuda dan Olah Raga -, Telp. website -

9. Dinas Pendapatan Jl. Wastukencana No.2 Bandung, Telp.(022) 4235052

10.Dinas Pendidikan Jl.A.Yani No. 239 Bandung, Telp.022-7106568 11.Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah -, Telp.


(54)

12.Dinas Perhubungan Jl. Soekarno Hatta No 205 Bandung, Telp.022 5220768

13.Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jl. Arjuna No.45 Bandung, Telp.6015102

14.Dinas Sosial Jl. Sindang sirna no 40 Bandung, Telp.2013139

15.Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Jalan Cianjur No. 34 Bandung, Telp.(022) 7217451

16.Dinas Tenaga Kerja Jl. RE. Martanegara No. 4 Bandung, Telp.022 7311330 / 022-7313130 website -

2.1.2 Program PR antar Dinas Pemerintah Provinsi Jawa barat 1. Coffee Break

Dimana seorang PR membuat suatu program kegiatan yang bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dan akrab antar dinas-dinas provinsi Jawa barat.

Misalnya PR Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) mengadakan coffee break disalah satu tempat perjamuan atau lainnya dengan mengundang PR dari Dinas Kesehatan untuk membahas suatu masalah yang menyangkut tentang kesehatan masyarakat Jawa barat. Atau juga gabungan dengan Dinas-dinas Jawa barat lainnya. Program coffee break ini selain membahas masalah yang terjadi disekitar Jawa barat juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan komunikasi yang baik antar dinas.


(55)

2. Family Gathering

Program yang diadakan bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi dan menjalin suatu hubungan yang positif, baik antar karyawan maupun dengan keluarga karyawan, mengurangi ketegangan yang terdapat dalam rutinitas bekerja sehari-hari,Family gathering biasa dilakukan diluar (outdoor) seperti misalnya mengadakan sebuah tour pariwisata, karena program ini dikemas dalam suasana santai dan menyenangkan. Ini merupakan salah satu program humas yang biasa dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk keakraban antar karyawan dengan karyawan lainnya agar tercipta hubungan yang lebih harmonis. Tentu saja biaya yang dikeluarkan sudah diperhitungkan sebelumnya karena tentunya akan menghabiskan dana yang cukup besar tetapi biasanya acara ini sudah menjadi acara rutin tahunan perusahaan.

3. Majalah Dinding

Majalah dinding merupakan salah satu media komunikasi internal tetapi merupakan sebuah media penyedia informasi yang bukan saja menyediakan informasi internal perusahaan tetapi juga menyediakan informasi dari luar perusahaan. Seperti contohnya Dinas Komunikasi Bandung ingin memberikan informasi mengenai suatu acara/rapat yang akan diikuti oleh beberapa dinas-dinas Jawa barat lainnya dengan memasang press release yang dibuat oleh humasnya dimajalah dinding dinas-dinas yang bersangkutan. Selain untuk memberikan informasi juga menjadi alat komunikasi yang


(56)

menghubungkan dinas yang satu dengan dinas yang lainnya. Dengan adanya feedback dari dinas-dinas lain dapat membuat hubungan komunikasi yang baik dengan saling bertukar informasi dan menjaga rahasia dan menjaga kepercayaan antar dinas.

2.1.3 Membuat berita harian

Berita berasal dari bahasa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi” atau “Yang Telah Terjadi”. Menurut Kamus Besar, berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

Berita yang dibuat oleh penulis adalah berita sehari-hari yang ada disekitar atau berita terhangat yang terjadi di Indonesia umumnya dan di kota Bandung khususnya. Berita yang dibuat sendiri oleh penulis bisa dikirimkan langsung melalui email Dinas Komunikasi dan Informatika Bandung yaitu info@jabarprov.go.id atau melalui website www.diskominfo.jabarprov.go.id . tanpa harus datang ke kantor dinas.

2.1.4 Membuat Mekanisme Pelayanan untuk Publik dan Analisis UU No.14 tahun 2008

Penulis di berikan tugas untuk membuat tata cara mekanisme pelayanan untuk public dengan bagan dibawah ini


(57)

Bagan 2.2

Mekanisme Pelayanan Publik

Sumber : arsip penulis, Bandung 2010

Dalam bagan itu dijelaskan bagaimana seseorang/public memasuki sebuah perusahaan dan ingin menemui seseorang dibagian tertentu yaotu dimulai dengan menanyakan informasi kepada Receptionis lalu diteruskan kepada manager yang bersangkutan dan langsung kepada bagian/divisi yang dibutuhkan oleh public tersebut.

Dalam Implementasi UU no 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mana public/masyarakat berhak melihat dan mengetahui informasi, menghadiri pertemuan public yang terbuka untuk umum untuk memperoleh informasi public. Setiap pemohon informasi public berhak mengajukan permintaan informasi public disertai alasan permintaan tersebut, setiap pemohon informasi public berhak mengajukan gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh informasi public mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan ketentuan Undang-undang. Jadi inti dari Undang-undang No.14 tahun 2008 adalah mengenai hak dan kewajiban public menerima informasi serta mendapatkan hak untuk mengetahui yang berhak diketahui oleh umum. Karena setiap pemohon

Receptionis HRD/

manager divisi

Bagian/divisi yang dibutuhkan publik


(58)

informasi mendapatkan hak perlindungan hukum sesuai ketentuan Undang-undang yang ada.

2.1.5 Menelaah kasus Ariel Peterpan dan Luna Maya

Pada saat praktek kerja lapangan, penulis diberi kesempatan untuk menelaah mengenai kasus yang terjadi pada artis tanah air yang sedang naik daun yaitu Ariel Peterpan dan Luna maya, yang baru-baru ini digemparkan karena kasus video asusila yang dibuat oleh keduanya dan tersebar luas dimasyarakat. Karena kasus video ini banyak masyarakat yang menyayangkan akan artis-artis ini yang tidak dapat menjaga prestasi yang mereka dapat selama ini. Kasus inipun terjerat dalam UU No.14 tahun 2008 tentang keterbukaan public yang mana didalamnya terdapat informasi yang bukan menjadi konsumsi umum tetapi karena ulah seseorang yang jahat maka video inipun tersebar dan menjadi pembicaraan masyarakat, karena kasus ini Ariel pun ditahan dalam penjara dalam kurun waktu yang belum ditentukan. Inilah akibat kecerobohan sendiri dan kejahilan tangan-tangan manusia yang tidak pernah puas akan mencari sensasi dan kebutuhan informasi.

2.1.6 Membuat Informasi Harga Laptop dan Manfaat Positif dan Negatif Situs Jejaring Sosial

Dalam hal ini penulis membuat informasi daftar harga perkembangan laptop yang ada dikota Bandung, karena permintaan konsumen yang terus melonjak maka pembimbing pkl tertarik untuk melihat harga perkembangan laptop yang ada dikota Bandung. Laptop (dikenal juga


(59)

dengan istilah notebook) adalah computer portable, kecil dan dapat dibawa kemana-mana dengan sangat mudah yang terintegrasi pada sebuah casing. Berat laptop berkisar dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari ukurannya, bahan dan spesifikasi. Suber listrik berasal dari baterai atau AC adaptor yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Dan harga laptop berkisar dari 3 jutaaan keatas tergantung dari spesifikasi dan merk. Sedangkan manfaat positif dari situs jejaring social seperti facebook, Friendster, twitter, myspace dan lain-lain adalah mengetahui informasi dari berbagai Negara secara up to date dan menjalin komunikasi dengan teman, kerabat dan keluarga dengan cepat dan lebih mudah, kapan saja dan dimana saja dan untuk setiap hal pasti memiliki sisi negatifnya begitu pula dengan situs jejaring social karena dapat memicu rasa malas untuk beraktivitas lain karena lebih suka terjun didunia maya dan bisa mengakibatkan penculikan akibat berkenalan dari orang yang tak dikenal.

2.1.7 Membuat Definisi dan Komponen Event Organizer

Karena humas sering berhubungan dengan pihak pelenggara sebuah acara atau biasa disebut dengan Event Organizer maka berikut adalah definisi dari Event Organizer yang biasa disingkat EO dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan Event Planner atau Event Planning. Event Organizer atau EO adalah orang atau badan usaha yang merencanakan sebuah acara, festival, pertunjukan, seremonial, kompetisi, pesta atau pertemuan. Dalam hal ini penulis ditugaskan untuk membuat pengertia atau definisi Event Organizer dan juga komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam EO.


(60)

2.1.8 Membuat Perencanaan dan Penyelenggaraan Seminar

Dalam hal ini penulis ditugaskan untuk membuat susunan rencana apa saja yang perlu diperhatikan apabila seseorang akan membuat suatu seminar. Pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik disebuah Universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau professional. Kata seminar berasal dari kata latin seminarum, yang berarti “tanah tempat menanam benih”. Sebuah seminar biasanya memiliki focus pada suatu topic yang khusus, dimana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topic yang didiskusikan (di Universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa tingkat atas).

2.1.9 Meliput Berita dari Jabar Expo Manggala Siliwangi dan City Expo Gazeebo

Dalam hal ini penulis ditugaskan untuk meliput berita tentang kerajinan dan kesenian tradisional yang ada di Jabar Expo Manggala Siliwangi, yang berisikan pameran kerajinan tradisional seperti pakaian dan aksesoris khusus dari Jawa Barat. Sedangkan acara yang ada di City Expo Gazeebo berisikan pameran kesenian dan kerajinan tradisional nusantara dari seluruh Indonesia karena selain bertujuan memamerkan hasil kerajinan dari masing-masing daerah juga memberikan pengetahuan lebih kepada pengunjung tentang kekhasan dari daerah tersebut dan pastinya menjual


(61)

barang-barang dan aksesoris serta keperluan sehari-hari lainnya yang dibutuhkan konsumen yang dibawa dari daerah masing-masing stand yang tersedia.

2.1.10 Menganalisis Infotainment Apakah Sebagai Produk Jurnalistik Atau Bukan

Dalam hal ini penulis ditugaskan untuk menganalisis tentang infotainment yang saat ini menjadi perdebatan apakah termasuk produk jurnalistik atau bukan ? Dalam Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) muncul usulan untuk memasukan infotainment dan reality show sebagai golongan tayangan di luar berita (nonfaktual). LBH Pers pun menyambut baik usulan ini. Tayangan infotainment dan reality show bukan termasuk produk jurnalistik, karena tidak bermanfaat sama sekali. Sebelumnya, usulan infotainment dikategorikan sebagai tayangan di luar berita (nonfaktual) muncul di Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Bandung pekan ini. Usulan ini muncul karena infotainment sering melanggar aturan jurnalistik. Infotainment juga sering mencampuradukkan fakta dan opini. Tayangan infotainment hanya sebagai hiburan semata bagi pemirsa televisi, sehingga kurang bermanfaat bagi masyarakat. Dan menurut penelitian yang ada menunjukkan adanya pertarungan kepentingan antara praktisi infotainment, selebritas, pemilik televisi, pemasang iklan, state, market, dan masyarakat sipil.kesimpulannya adalahadanya relasi kekuasaan di industri televisi menyebabkan program infotainment menjadi produk budaya popular dan berbentuk program gosip yang tidak mematuhi Kode Etik Jurnalistik.


(62)

2.2 Analisa Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2.2.1 Analisa mengenai Public Relations (PR/ HUMAS) 1. Definisi Public Relation

Public Relation adalah salah satu bidang spesialisasi dalam komunikasi yang menitik beratkan kepada usaha menumbuhkan saling pengertian dan kerja sama antar publik pada suatu intansi atau perusahaan.

Banyak para ahli komunikasi yang mengemukakan pengertian public relation, diantaranya adalah Frank Jefkins dalam bukunya Public Relation, yaitu:

“Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” ( Jefkins 1996:9 )

Definisi di atas menjelaskan bahwa public relation merupakan suatu kegiatan komunikasi yang terencana dan memiliki tujuan-tujuan spesifik yang hendak dicapai. Publik sasarannya bukan hanya yang berada di dalam perusahaan, tetapi juga yang berada di luar perusahaan.

Public relation dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai hubungan masyarakat (humas). Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relation mengemukakan pengertian humas sebagai berikut:

Public relation adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.” (Public Relations News dalam Kasali 2000:7)


(63)

Definisi tersebut mengemukakan kedudukan public relation dalam menjalankan fungsi manajemen dalam perusahaan adalah sama pentingnya dengan pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.

Public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan. Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”. Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:

1.Pengertian Umum Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang


(64)

mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu.

2.Pengertian khusus public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama.

Dari definisi-definisi public relations atau humas di atas, diketahui adanya suatu kegiatan internal dan eksternal yang terencana, bertujuan untuk memperoleh citra baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai, kemauan/itikad baik, dan toleransi dari publik.

Public Relation (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner


(65)

penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. PR menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, PR juga berperan dalam membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk itu, di dalam sebuah PR sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi.

Aktivitas public relation sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan public relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

2. Fungsi Public Relation

Public relation dalam suatu perusahaan dikatakan berfungsi apabila public relation itu menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dan berbeda dari jenis kegiatan lainnya di dalam perusahaan.

Berikut pendapat F. Rahmadi dalam bukunya Public Relations dalam Teoti dan Praktek, mengenai fungsi utama public relations, yaitu:


(66)

“Fungsi utama public relation adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.” (Rahmadi 1993:21)

Seorang praktisi PR harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan publik internal dan eksternal. Fungsi ke dalam misalnya mengusahakan terciptanya lingkungan kerja dimana seluruh karyawan merasa tenang dan puas akan kebijakan-kebijakan perusahaan sehingga para karyawan bisa bekerja dengan baik. Fungsi ke luar misalnya dengan memperhatikan dan melayani kepentingan publik eksternal agar kesan baik terhadap perusahaan tetap terjaga.

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA ( 2002:35 ) mengatakan fungsi public relation adalah sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun internal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi/perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi/perusahaan.

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi/perusahaan demi kepentingan umum.


(67)

3. Ruang Lingkup Public Relation

Ruang lingkup kegiatan public relation ada dua yaitu internal dan eksternal. Adapun tujuan dan tugas public relation berdasarkan ruang lingkup kegiatannya adalah:

1) Internal Public Relation

Kegiatan public relations secara umum terbagi di 2 wilayah, dalam dan luar organisasi/perusahaan. Publik yang tergolong bagian internal adalah para karyawan dan investor. Masing-masing membutuhkan penanganan yang khusus. Mari kita mulai dengan membahas hubungan karyawan.

Seorang karyawan, umumnya memiliki keinginan standar yang perlu dipenuhi oleh perusahaan tempatnya bekerja. Selama ini, bisa jadi tugas untuk memahami kebutuhan karyawan ini menjadi beban bagian HRD alias Sumber Daya Manusia. Namun dengan semakin kompleksnya tanggung jawab HRD, tugas untuk berkomunikasi dengan karyawan menjadi lebih tepat ketika public relation officer (PRO) ditempatkan di dalam perusahaan.

Hal-hal utama yang menjadi keinginan karyawan antara lain : - Upah yang cukup

Upah yang cukup untuk keperluan hidup adalah cita-cita semua karyawan. Untuk mencapai itu, ada di antara mereka yang menggiatkan diri dalam pekerjaannya ataupun menambah pengetahuannya dengan mengambil kursus secara individual.


(68)

Menggabungkan diri dengan serikat buruh adalah cara lain mendapatkan keinginan. Denga demikian, ada perasaan besar dan kuat untuk memperjuangkan keinginan secara bersama-sama. Apapun cara yang ditempuh, mereka tetap perlu didengarkan. Adalah tugas PRO untuk menjembatani dan memelihara hubungan antara karyawan dan organisasi.

- Perlakuan yang adil

Adil di sini tak melulu soal upah. Apabila sebuah perusahaan/organisasi telah memiliki aturan yang jelas, seharusnya keadilan bisa dijamin. Namun dalam prakteknya, seringkali terjadi salah paham dan berlanjut menjadi permasalahan pribadi gara-gara informasi kepegawaian yang kurang jelas. Jika ini bisa ditangani oleh PRO, kesalahapahaman tentu dapat diatasi.

- Ketenangan Bekerja

Para karyawan akan giat bekerja jika mereka mengetahui bahwa mereka memiliki jaminan kemanan bekerja, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan bantuan jika keluarga mendapat musibah.

- Perasaan diakui

Sense of belonging perlu terus dipupuk agar karyawan merasa nyaman bekerja. Peran PRO sangat besar di sini. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah melibatkan secara langsung setiap karyawan di dalam kegiatan perusahaan di luar pekerjaan, dengan


(69)

tujuan agar mereka merasa dibutuhkan dan berharga bagi perusahaan.

- Penghargaan atas hasil kerja

Karyawan ingin hasil karyanya dihargai secara khusus. Memang tidak ada kewajiban untuk ini bagi perusahaan, karena kewajiban telah dijalankan melalui pemberian upah. Namun demi menjaga harmoni antara perusahaan dan karyawan, perlulah mereka diberikan penghargaan secara khusus, baik dalam bentuk pujian lisan, pemberian piagam, barang maupun uang.

- Penyalur perasaan

Semangat bekerja tak selamanya muncul secara konstan. Ada kalanya karyawan ingin melakukan hal lain, atau justru enggan bekerja karena memiliki ganjalan terhadap atasan dan perusahaan. Dengan demikian, perlu diciptakan media untuk menyalurkan perasaan ini. Ada banyak jenis yang bisa dipakai sesuai kebutuhan. Misalnya, dengan membuat sebuah buletin internal yang dapat memuat hasarat, pendapat, dan saran dari karyawan. Sekaligus juga sebagai penyalur bakat seperti menulis, membuat foto, dll. Komunikasi 2 arah dapat diatur dengan baik oleh PRO melalui media ini. Selain bisa memuat hal-hal dari karyawan, perusahaan pun dapat mengkomunikasikan hal-hal penting. Seperti informasi mengenai kebijakan perusahaan, peristiwa yang berkaitan dengan perusahaan, pemuatan berita keluarga karyawan, dll.


(70)

Griswold mengatakan, “Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan internal public relation.” (Griswold dalam Abdurrachman 2001:34 )

Berdasarkan tujuan internal public relation di atas, maka tugas yang harus dilakukan oleh seorang praktisi PR adalah sebagai berikut:

“Menyelengarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif. Ia harus mengadakan analisa tentang policy kepegawaian (personnel policy), termasuk gaji/upah, honorarium, dan kesejahteraan karyawan lainnya; menganalisa apa yang telah dilaksanakan di dalam internal public relation; mengadakan survei tentang “attitudes” para karyawan terhadap instansinya, kebijakan instansi itu dan kegiatan-kegiatannya.” (Abdurrachman 2001:35 )

Jadi, tugas seorang praktisi PR untuk ruang lingkup internal adalah menciptakan iklim komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif, menganalisis masalah kepegawaian, dan tanggapan atau perilaku karyawan terhadap kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

2) External Public Relation

Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.

Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan


(71)

hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.

Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public relation meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader, memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik dalam masyarakat.

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :

a. Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya

b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang

jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan


(1)

6. Kedua Orang tua tercinta, ayahanda Abdul Karim dan Ibunda Titin Suprihatin yang selalu memberikan perhatian, dukungan, dan kasih sayang dan doanya.

7. Feni Dwi Novitasari dan M. Ahdi Maulidin, adik-adik ku tersayang yang

telah banyak membantu dengan saran dan perhatian serta kasih sayangnya, terimakasih banyak.

8. Buat Semua sahabat-sahabat di ilmu komunikasi UNIKOM angkatan

2007, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu nama-namanya terimakasih atas semangat dan bantuan serta sarannya terimakasih banyak.

9. Buat Semua Pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu namanya terimakasih atas semangat dan bantuan serta sarannya terimakasih banyak.

Semoga nasehat doa restu dan bantuan serta amal kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari TUHAN YME. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini, baik isi maupun bentuk penyajiannya masih jauh dari kesempurnaan sehingga masih banyak kekurangan yang perlu diberi saran dan kritik dari semua pihak penulis harapkan agar dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun bagi pembaca sekalian.

Bandung, Desember 2010


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)