Pengaruh Perangkap Warna Berperekat Dan Aroma Rempah Untuk Mengendalikan Hama Gudang Lasioderma Serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae) Di Gudang Tembakau

(1)

PENGARUH PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DAN AROMA REMPAH UNTUK MENGENDALIKAN HAMA GUDANG Lasioderma serricorne F.

(Coleoptera: Anobiidae) DI GUDANG TEMBAKAU

SKRIPSI

OLEH:

SITI RAHAYU 080302032

Hama dan Penyakit Tumbuhan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PENGARUH PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DAN AROMA REMPAH UNTUK MENGENDALIKAN HAMA GUDANG Lasioderma serricorne F.

(Coleoptera: Anobiidae) DI GUDANG TEMBAKAU

SKRIPSI

OLEH:

SITI RAHAYU 080302032

Hama dan Penyakit Tumbuhan

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di

Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Dra. Maryani Cyccu Tobing, M.S.

Ketua Anggota

Ir. Yuswani Pangestiningsih, M.Si.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

ABSTRACT

Siti Rahayu, “ The Use of Sticky Colour Traps and Spicy to Control Lasioderma serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae) in Deli Tobacco Storage”, under supervised by Maryani Cyccu Tobing and Yuswani Pangestiningsih. L. serricorne is one of important pest in tobacco storage at various stages of the process. This research was to study the use of sticky colour traps and spicy to control L. serricorne in tobacco storage. This research was carried out at tobacco storage PTPN II Klambir V Medan since Juli-September 2012. The method used Randomized Complete Design nonfactorial which consists 11 treatments with three replications.

The results showed that the highest population (5,33 adults) of L. serricorne on yellow sticky trap + coriander and yellow sticky trap + black pepper

and the lowest population (0,00 adults) on white sticky trap + coriander and white sticky trap + black pepper, most other insects trapped on yellow sticky trap + coriander and yellow sticky trap + black pepper and other treatment is 0 adult of L. serricorne fond in the bottle.


(4)

ABSTRAK

Siti Rahayu, “Pengaruh Perangkap Warna Berperekat dan Aroma Rempah Untuk Mengendalikan Hama Gudang Lasioderma serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae) di Gudang Tembakau Deli”, di bawah bimbingan Maryani Cyccu Tobing dan Yuswani pengestiningsih. L. serricorne merupakan hama penting pada tembakau dan mampu menyerang tembakau di tempat penyimpanan pada berbagai tahapan proses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifits beberapa perangkap warna berperekat dan aroma rempah untuk mengendalikan L. serricorne pada daun tembakau di gudang. Penelitian ini dilaksanakan di Gudang Tembakau PTPN II Klambir V Medan pada bulan Agustus- September 2012. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial terdiri dari 11 perlakuan dengan tiga ulangan.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah hama terperangkap tertinggi (5,33 ekor) pada perangkap kuning + ketumbar dan perangkap kuning + lada hitam dan

terendah (0,00 ekor) pada perangkap putih + ketumbar dan perangkap putih + lada hitam, serangga lain yang terperangkap terbanyak pada perangkap kuning + ketumbar dan perangkap kuning + lada hitam sedangkan pada perangkap lainnya 0 ekor serangga. Dalam botol perangkap tidak ada serangga yang terperangkap.


(5)

RIWAYAT HIDUP

Siti Rahayu, lahir pada tanggal 14 Desember 1989 di Sei Silau Barat, putri dari ayahanda Sugiman dan Ibunda Nurhayati Br. Panjaitan. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Pendidikan dan Pengalaman

1. Lulus dari Sekolah Dasar Negeri 010098 Pulau Mandi pada tahun 2002. 2. Lulus dari SMP Negeri 1 Buntu Pane pada tahun 2005.

3. Lulus dari SMA Negeri 2 Kisaran pada tahun 2008.

4. Pada tahun 2008 diterima di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, Departemen Agroekoteknologi melalui jalur UMB.

5. Tercatat sebagai anggota IMAPTAN (Ikatan Mahasiswa Perlindungan Tanaman) Departemen FP-USU tahun 2008-2012.

6. Tercatat sebagai anggota Departemen Kemuslimahan BKM Al-Mukhlisin FP-USU tahun 2008-2012.

7. Tercatat sebagai anggota Komunikasi Muslim HPT (KoMus) 2008-2012.

8. Tahun 2009/2010 sebagai asisten Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub-Penyakit Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan FP-USU.

9. Tahun 2010/2011 sebagai asisten Laboratorium Mikrobiologi Pertanian Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan FP-USU.

10.Tahun 2011/2012 sebagai sebagai asisten Laboratorium Dasar Perlindungan Tanaman Sub-Penyakit Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan FP-USU. 11.Tahun 2011/2012 sebagai asisten Laboratorium Pestisida dan teknik Aplikasi


(6)

12.Pernah mengikuti seminar seperti :

- Seminar Kemuslimahan “Aktualisasi Diri Muslimah” tahun 2008.

- Seminar Peringatan 100 tahun kebangkitan Nasional FP-USU “Motivation Training: Change Your Mind, Setting your Life, Get The Bright Future” tahun 2008.

- Seminar Optimalisasi Sistem Pertanian untuk Menekan Dampak Perubahan Iklim Guna Terwujudnya Pertanian Berkelanjutan tahun 2010.

- Seminar pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Medan tahun 2011.

- Seminar Nasional dan Rapat Tahunan BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian tahun 2012.

13.Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Marjandi Kecamatan Panei Tongah Kabupaten Simalungun pada bulan Juni-Juli 2011.

14. Melaksanakan penelitian skripsi di Gudang Tembakau PTPN II Klambir V Medan pada bulan Agustus-September 2012.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul ”Pengaruh perangkap Warna Berperekat dan Aroma Rempah untuk Mengendalikan Hama Gudang Lasioderma serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae di Gudang Tembakau ” merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Komisi

Pembimbing Prof. Dr. Dra. Maryani Cyccu Tobing, MS, selaku Ketua dan Ir. Yuswani Pangestiningsih, M. Si., selaku Anggota, yang telah memberikan saran dan

kritik kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Direksi PTPN II Tanjung Morawa yang telah memberikan izin dan tempat untuk melaksanakan penelitian ini. Terima kasih juga kepada Seluruh staf di Balai Penelitian Tembakau Deli (BPTD) Sampali dan Gudang Tembakau Deli Klambir V PTPN II Medan yang telah membantu dan membimbing pelaksanaan penelitian ini.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2012


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRACT...i

ABSTRAK...ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penulisan ... 4

Hipotesis Penelitian ... 4

Kegunaan Penulisan ... 4

TINJAUAN PUSTAKA Biologi hama ... 5

Kerusakan yang ditimbulkan ... 7

Pengendalian Lasioderma serricorne ... 8

Penggunaan Perangkap Warna ... 9

Penggunaan Rempah ... 11

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan ... 12

Bahan dan Alat ... 12

Metode Penelitian ... 12

Pelaksanaan Penelitian ... 14

Pembuatan Perangkap ... 14

Perangkap warna dengan perekat lem chery glue ... 14

Pemasangan perangkap ... 14

Peubah Amatan ... 14

Populasi L. serricorne yang terperangkap di kertas perekat ... 14

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol ... 14

Serangga Lain yang terperangkap ... 15

... HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi L. serricorne yang terperangkap dalam kertas perekat ... 16

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol ... 18


(9)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 20 Saran ... 20 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Hal.

1 Populasi Lasioderma serricorne F. yang terperangkap di

kertas perekat (ekor) 16

2 Populasi Lasioderma serricorne F. yang terdapat di dalam

botol (ekor) 18


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Hal.

1 Telur dan larva L.serricorne F 5

2 Pupa dan Imago L.serricorne F. 6


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Hal.

1 Bagan Percobaan penelitian 2 Gambar Perangkap

3 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada Minggu 1

28 4 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada

Minggu 2

30 5 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada

Minggu 3

32 6 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada

Minggu 4

34 7 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada

Minggu 5

36 8 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada

Minggu 6

38 9 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada

Minggu 7

40 10 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat pada

Minggu 8

42 11 Rataan populasi L. serricorne yang terdapat di kertas perekat (ekor) 44 12 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 1

45 13 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 2

47 14 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 3

49 15 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 4

51 16 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 5

53 17 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 6

55 18 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 7

57 19 Data Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada

Minggu 8

59 20 Rataan populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol (ekor) 61


(13)

22 Serangga lain yang Terperangkap ulangan 2 64

23 Serangga lain yang Terperangkap ulangan 3 66

24 Foto bersama dosen ketua 68

25 Foto bersama dosen anggota 69


(14)

ABSTRACT

Siti Rahayu, “ The Use of Sticky Colour Traps and Spicy to Control Lasioderma serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae) in Deli Tobacco Storage”, under supervised by Maryani Cyccu Tobing and Yuswani Pangestiningsih. L. serricorne is one of important pest in tobacco storage at various stages of the process. This research was to study the use of sticky colour traps and spicy to control L. serricorne in tobacco storage. This research was carried out at tobacco storage PTPN II Klambir V Medan since Juli-September 2012. The method used Randomized Complete Design nonfactorial which consists 11 treatments with three replications.

The results showed that the highest population (5,33 adults) of L. serricorne on yellow sticky trap + coriander and yellow sticky trap + black pepper

and the lowest population (0,00 adults) on white sticky trap + coriander and white sticky trap + black pepper, most other insects trapped on yellow sticky trap + coriander and yellow sticky trap + black pepper and other treatment is 0 adult of L. serricorne fond in the bottle.


(15)

ABSTRAK

Siti Rahayu, “Pengaruh Perangkap Warna Berperekat dan Aroma Rempah Untuk Mengendalikan Hama Gudang Lasioderma serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae) di Gudang Tembakau Deli”, di bawah bimbingan Maryani Cyccu Tobing dan Yuswani pengestiningsih. L. serricorne merupakan hama penting pada tembakau dan mampu menyerang tembakau di tempat penyimpanan pada berbagai tahapan proses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifits beberapa perangkap warna berperekat dan aroma rempah untuk mengendalikan L. serricorne pada daun tembakau di gudang. Penelitian ini dilaksanakan di Gudang Tembakau PTPN II Klambir V Medan pada bulan Agustus- September 2012. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial terdiri dari 11 perlakuan dengan tiga ulangan.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah hama terperangkap tertinggi (5,33 ekor) pada perangkap kuning + ketumbar dan perangkap kuning + lada hitam dan

terendah (0,00 ekor) pada perangkap putih + ketumbar dan perangkap putih + lada hitam, serangga lain yang terperangkap terbanyak pada perangkap kuning + ketumbar dan perangkap kuning + lada hitam sedangkan pada perangkap lainnya 0 ekor serangga. Dalam botol perangkap tidak ada serangga yang terperangkap.


(16)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tembakau Deli saat ini menjadi masih menjadi primadona tembakau cerutu, kegunaannya lebih diutamakan untuk pembungkus cerutu, bahkan daun tembakau Deli lebih terkenal sebagai pembungkus cerutu nomor satu di dunia. Sehingga tetap dibutuhkan oleh pabrik penghasil cerutu berkualitas tinggi (Erwin, 2000).

Tembakau cerutu merupakan komoditas strategis bagi Indonesia. Kehilangan hasil di gudang karena serangga mencapai 10-40% setiap tahunnya. Penggunaan insektisida sintetis dan fumigasi adalah metode pengendalian yang sering dilakukan dalam mengendalikan pupolasi serangga hama. Penggunaan yang tidak terkontrol dari insektisida sintetis menyebabkan bahaya besar bagi lingkungan dan menyebabkan residu (Ebadollahi, 2010).

Gangguan hama dan penyakit pada tembakau Deli merupakan salah satu masalah penting yang senantiasa dihadapi pada setiap musim tanam tembakau. Gangguan ini dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar, tidak saja terhadap produksi tetapi juga terhadap kualitas tembakau itu sendiri. Seperti diketahui bahwa tembakau Deli harus dapat memenuhi beberapa persyaratan kualitas antara lain daun harus utuh, memiliki rasa dan aroma yang baik, warna terang dan rata dengan daya bakar yang baik. Untuk memenuhi persyaratan di atas, sangat bergantung pada banyak faktor, antara lain faktor lingkungan yaitu iklim dan tanah dan faktor teknis yang perlu mendapat perhatian terus adalah pengendalian hama dan penyakit (Abidin, 2004).

Setelah dipanen faktor yang menyebabkan menurunnya produktivitas tembakau adalah adanya serangan hama dan penyakit. Salah satu yang menyebabkan menurunnya


(17)

produktivitas dan kualitas tanaman tembakau Deli adalah karena adanya serangan hama gudang Lasioderma serricorne. Hama ini sering dikenal sebagai hama bubuk tembakau “Cigarette Beetle”, karena hama ini sering merusak simpanan tembakau, cerutu, rokok, dan lain-lain (Kartosapoetra, 1991).

Selama masa penyimpanan bahan pangan dapat mengalami kerusakan akibat serangan hama gudang yaitu Tungau, Kapang, dan burung. Di antara hama-hama gudang tersebut, serangga hama adalah penyebab kerusakan yang terbesar. Hal ini disebabkan oleh karena serangga hama gudang mempunyai kemampuan berkembang biak dengan cepat, yang dalam setahun dapat menghasilkan beberapa

generasi disertai tersedianya bahan makanan yang cukup (Cabrera, 2011).

L. serricorne merupakan hama penting pada tembakau dan mampu menyerang tembakau di tempat penyimpanan pada berbagai tahapan proses. Kisaran komoditas yang diserangnya cukup luas, antara lain biji kakao, kopra, material herbarium, kertas,

ikan kering, makanan ikan, kerupuk udang dan koleksi kering serangga ( Zulnayati dkk, 2004).

Serangga ini bukan hanya merusak daun tembakau kering yang sedang mengalami proses fermentasi di gudang pengeraman, tetapi juga menyerang daun tembakau yang telah dikemas atau di bal dengan tikar purun / karton, menyerang tembakau yang sedang dalam kontener sewaktu pengiriman tembakau untuk lelang di Bremen, bahkan serangga ini mampu menyerang cerutu yang sudah siap dikemas di pabrik (Cabrera, 2011).

Tindakan pencegahan yang sering dilakukan untuk menghindari serangan hama gudang yakni dengan cara menjaga kebersihan gudang. Sebelum daun tembakau ditimbun, lantai dan tembok supaya disemprot dengan salah satu obat- obat kimia antara


(18)

lain: Dicloro diphenil tricloroetan 5-10 % sebanyak 4 liter /300m2, pengasapan dengan CS2 ( Zwavelkoolstof), preventif dengan dosis 125 cc / m3 selama 5x 24 jam, atau 150 cc/m3 selama 3x24 jam, kuratif dengan dosis 150 cc/ m3 5x24 jam (PTPN II, 2007).

Pengendalian lain yang telah dilakukan untuk menekan hama ini adalah menjaga kebersihan di dalam gudang penyimpanan, pendebuan seluruh gudang fermentasi, fumigasi staple dan bal tembakau, penyemprotan insektisida sampai dengan penggunaan lasiotrap (Erwin, 2000).

Pemakaian perangkap warna merupakan metode yang cukup efektif bagi pengendalian hama serangga, alatnya mudah dibuat dan tidak mahal (boleh ditambah plastik yang telah dilumuri dengan minyak makan atau lem). Biasanya digunakan untuk memantau populasi hama dan sekaligus untuk mengendalikan serangga hama (Soemarno, 2007).

Penggunaan perangkap warna berperekat merupakan suatu metode sederhana untuk mengetahui ukuran relatif serangga dan untuk mendeteksi awal munculnya serangga. Metode ini lebih efisien dibandingkan dengan metode satuan unit contoh, karena perangkap langsung mengumpulkan serangga yang berada di sekitar tanaman. Efisiensi perangkap dapat ditingkatkan dengan penggunaan umpan berupa makanan maupun zat atraktan. Perangkap seperti ini dapat digunakan memonitor populasi hama bahkan dalam tingkat kepadatan rendah (Heinz dkk, 1982).

Perangkap atraktan berupa senyawa atsiri yang paling banyak digunakan adalah metil eugenol. Senyawa atsiri yang berasal dari rempah-rempah misalnya lada, kayu manis, jahe, cengkeh, dan ketumbar. Senyawa-senyawa atsiri ini nantinya diharapkan dapat digunakan untuk menggantikan bahan fumigasi kimia yang telah diaplikasikan selama ini di gudang-gudang penyimpanan(Nurnasari, 2009).


(19)

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian pengaruh perangkap warna dan rempah untuk mengendalikan L. serricorne.

Tujuan Penelitian

Mengetahui perangkap warna yang efektif di ditambah aroma ketumbar dan lada hitam untuk mengendalikan serangga hama L. serricorne pada daun tembakau di gudang.

Hipotesis Penelitian

Perangkap warna kuning efektif mengendalikan L. serricorne di gudang. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan informasi dalam pengendalian hama gudang tembakau.


(20)

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi Hama Gudang Lasioderma serricorne (Coleoptera: Anobiidae)

Kumbang L. serricorne meletakkan telurnya secara tertutup pada bahan (tembakau) simpan. Telur diletakkan satu persatu secara terpisah pada bahan makanannya (Gambar 1-a). Setelah 4-6 hari telur akan menetas menjadi larva dan aktif membentuk liang-liang gerek (Kartosapoetra, 1991).

Gambar 1. Telur L. serricorne Gambar 2. Larva L. serricorne Sumber Larva yang sudah tua berwarna putih, tipe scrarabeiform, dan berambut, terdiri dari 4-6 instar. Bentuk larva semakin membesar ke arah ujung (belakang) (Gambar 1-b). Terdapat juga arolium dan melebihi panjang kuku dari setiap tarsusnya (Cabrera, 2001).

Menjelang masa kepompong, larva akan membuat kokon dari sisa-sisa gerekan serta kotorannya dengan diperkuat air / benang liurnya,bentuk kepompong lonjong (Gambar 1-c). Fase kepompong berlangsung antara 4-5 hari, tetapi kumbangnya sementara tidak mau keluar, biasanya sekitar 5 hari (Kartosapoetra, 1991).


(21)

Gambar 3. Pupa L. serricorne Gambar 4. Imago L. serricorne Sumber

Kumbang bubuk tembakau berukuran kecil, panjang sekitar 2-3 mm dan berwarna coklat kemerahan (Gambar 1-d). Kumbang dewasa dapat hidup 23-28 hari. L.serricorne berbentuk bulat, oval dan kepala sering ditutupi pronotum apabila dilihat dari atas. Elytra (sayap depan) ditutupi oleh bulu-bulu halus. Ketika diganggu kumbang ini sering menarik tungkainya dan membengkokkan kepalanya. Imago menyukai tempat gelap atau kurang cahaya. L. serricorne aktif menjelang sore hari dan akan terus aktif sampai malam hari. Imago tidak makan akan tetapi menghisap cairan saja (Roll, 2009).

Kumbang rokok L. serricorne terlihat hampir identik dengan kumbang toko obat Stegobium paniceum (L.) tapi dapat dibedakan dengan dua karakter setelah diidentifikasi: antena dari L. serricorne bergerigi (seperti pada gigi gergaji) sedangkan antena dari S. paniceum tidak bergerigi dan berakhir dalam 3-tersegmentasi. Perbedaan lainnya adalah bahwa S. paniceum elytranya memiliki deretan lubang sehingga tampak lurik sementara L. serricorne elytranya tampak halus (Cabrera, 2011).


(22)

Kerusakan dan Kerugian yang ditimbulkan

Serangan kumbang ini pada daun tembakau sering mengakibatkan daun akan berlubang-lubang dan hal ini sangat tidak diinginkan untuk tembakau sebagai bahan cerutu (Gambar 1-e) (Erwin, 2000).

Gambar 5. Gejala Serangan L. serricorne

Sumber : http;//www.insectslimited.com/Herbarium/pest/control htm,

Kerugian yang banyak di gudang ditimbulkan oleh kumbang L. serricorne. Larva dari kumbang ini merusak daun- daun tembakau (membuat lubang) yang telah kering dan siap untuk dikirim (Zulnayati dkk, 2004).

Pengendalian L. serricorne yang sering dilakukan

L. serricorne adalah hama penting tembakau simpan daerah tropis dan subtropis. Daun tembakau yang disimpan selama bertahun-tahun dapat menjadi tempat berkembangnya serangga hama simpan. Aplikasi pestisida untuk tembakau simpan dengan Fosfin fumigasi biasa dilakukan di gudang. Namun, kumbang

ini masih dapat bertahan sehingga metode fumigasi dianggap kurang efisien (Imai dan Harada, 2006).


(23)

Formulasi lain yang lebih ramah lingkungan yaitu menggunakan biopestida yang mengandung bakteri Bacillus thuringiensis untuk mengendalikan hama produk simpan seperti Lepidoptera, ngengat dan kumbang tembakau L. serricorne (Kaelin dkk, 1994).

Penggunaan sari bawang putih (Sirinol) untuk menolak datangnya kumbang L. serricorne pada produk simpan. Alternatif tersebut digunakan untuk mengontrol serangga hama bahan simpan karena lebih aman, ekonomis, mudah digunakan dan ramah lingkungan. Sari bawang putih digunakan untuk menolak datangnya kumbang tembakau L. serricorne dan kumbang tepung merah Tribolium castaneum yang merupakan hama produk simpan penting di dunia (Jahromi dkk, 2012).

Perangkap Warna

Pengelolaan hama dengan sistim pemantauan selain untuk mengetahui jumlah dan jenis hama, juga dapat mengatahui jumlah populasi dari waktu ke waktu agar diketahui waktu dan cara yang sesuai untuk tindakan pengendalian selanjutnya. Penggunaan perangkap tertentu dapat dilakukan untuk memantau dinamika populasinya (Saeed dkk, 2007).

Perangkap warna berperekat merupakan suatu metode sederhana untuk mengetahui ukuran relatif serangga dan untuk mendeteksi awal munculnya serangga. Metode ini lebih efisien dibanding dengan metode satuan unit contoh, karena perangkap langsung mengumpulkan serangga yang berada di sekitar tanaman (Hoddle dkk, 2001).

Pemakaian perangkap warna cukup efektif bagi pengendalian serangga hama, alatnya mudah dibuat dan tidak mahal. Alat ini hanya berupa lampu petromak atau lentera (juga boleh ditambah plastik yang telah dilumuri dengan minyak makan atau lem) yang di letakkan dalam areal pertanian. Biasanya digunakan untuk memantau


(24)

populasi hama dan sekaligus untuk mengendalikan hama pemakan daun (Soemarno, 2007).

Metode pengendalian hama serangga dengan mekanik atau fisik dapat dikembangkan sebagai pengganti insektisida. Metode ini memanfaatkan sifat-sifat serangga yang tertarik terhadap cahaya, warna, aroma makanan, atau bau tetentu. Caranya adalah dengan merangsang serangga untuk berkumpul dan hinggap pada perangkap. Pada akhirnya serangga yang terperangkap tersebut tidak dapat terbang dan akan mati. Pengendalian hama dengan metode ini cukup efektif bila digunakan secara meluas dan tepat waktu sebelum terjadi ledakan hama serangga (Kusnaedi, 1999).

Sejumlah serangga yang terperangkap di lapangan tidak hanya tergantung pada potensi pada atraktan, tetapi juga bentuk dari alat perangkap dan penempatannya. Warna, ukuran, dan bentuk juga sangat penting dalam desain alat perangkap. Pergerakan angin atau udara sangat penting dalam penempatan perangkap. Perangkap yang diletakkan berlawanan dengan arah angin akan menangkap serangga lebih banyak dari pada yang diletakkan ke bawah atau sejajar dengan angin. Aroma atau bau dari zat kimia cenderung terbenam atau bergerak ke tanah, karena bau tersebut lebih berat dari udara itu sendiri (NAS, 1969 dalam Dalyanto, 2006).

Pemasangan perangkap harus memikirkan ruangan dan posisi perangkap. Tempat yang yang biasa dipasang perangkap sebagai berikut :

1. Di dinding /lantai persimpangan dengan jarak 5m sampai 10 m tergantung pada ukuran ruangan.

2. Di sudut, dekat dengan pintu, ventilasi, di kusen jendela.

3. Di tempat-tempat penyimpanan seperti lemari kain yang rentan diserang (Bros, 1998).


(25)

Panjang gelombang spektrum setiap warna berbeda. Warna putih merupakan polikromatik yang tersusun dari komponen warna monokromatik. Warna monokromatik seperti merah 780-622 nm, jingga 622-597 nm, kuning 597-577 nm, hijau 577-492 nm , biru 492-455 nm, nila 455-424 nm, ungu 424-390 nm (Soraya dkk, 2011). Serangga lebih tertarik pada spektrum kuning-hijau (500-600 nm) yang merupakan kisaran panjang gelombang khusus dari buah yang matang (Bangun, 2009).

Rempah sebagai Atraktan Ketumbar

Ketumbar mempunyai aroma yang khas, aromanya disebabkan oleh komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri. Ketumbar mempunyai kandungan minyak atsiri berkisar antara 0,4-1,1%, komponen utama ketumbar adalah linalool sekitar 60-70%. Senyawa linalool merupakan komponen yang menentukan intensitas aroma harum. Linalool banyak digunakan sebagai pestisida hama gudang maupun insektisida untuk mengendalikan kecoa dan nyamuk (Wahab dkk, 1995).

Lada Hitam

Kandungan kimia dalam lada hitam adalah saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine, poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran piocarrol. Sifat kimiawi lada adalah pedas dan beraroma sangat khas. Sampai saat ini senyawa atsiri yang paling banyak digunakan adalah metil eugenol sebagai perangkap hama lalat buah jantan (Nurnasari, 2009).


(26)

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gudang Tembakau Deli PT. Perkebunan Nusantara II Klambir V Medan mulai Agustus- September 2012

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lem perekat chery glue, ketumbar, dan lada hitam.

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah botol air mineral ukuran 600 ml, kuas, meteran, kertas warna merah, kuning, hijau, biru, putih, timbangan, mortal, pinset dan corong.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial dengan 11 perlakuan dan tiga ulangan yaitu :

W0 = Kontrol

W1 = Perangkap warna merah + ketumbar W2 = Perangkap warna kuning + ketumbar W3 = Perangkap warna hijau + ketumbar W4 = Perangkap warna biru + ketumbar W5 = Perangkap warna putih + ketumbar W6 = Perangkap warna merah + lada hitam W7 = Perangkap warna kuning + lada hitam W8 = Perangkap warna hijau + lada hitam W9 = Perangkap warna biru + lada hitam


(27)

W10 = Perangkap warna putih + lada hitam

Pergantian perangkap warna setiap 6 hari sekali seiring dengan pengamatan karena kertas warna sebelumnya dilepas untuk menghitung jumlah populasi hama dan serangga lain yang terperangkap.

Model linier yang digunakan adalah : Yij = µ + τi + εij Keterangan :

Yij = Hasil pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah umum

τi = Pengaruh perlakuan ke-i

Εij = Galat percobaan dari perlakuan ke- I dan ulangan ke-j (Bangun, 1991).

Jumlah perlakuan = 11 perlakuan Jumlah ulangan = 3 ulangan Pelaksanaan Penelitian

Pembuatan Perangkap

Sebanyak 33 botol botol air mineral ukuran 600 ml disiapkan. Masing-masing ketumbar dan lada hitam sebanyak 10 gr/perlakuan dimasukkan ke dalam botol dan ditempelkan kertas warna sesuai perlakuan pada botol. Kemudian botol dilubangi sebanyak 20 lubang/botol hingga menembus badan botol. Kemudian dioleskan perekat chery glue ke permukaan kertas sampai merata. Botol digantung dengan benang wol pada ketinggian 1 m dari lantai.

Pemasangan perangkap

Perangkap dipasang secara acak pada ruang penyimpanan dengan jumlah 33 buah, jarak antar perangkap 5 x 5 m dan ditempatkan satu hari sebelum pengamatan.


(28)

Pengamatan dilakukan sekali dalam seminggu dengan jumlah pengamatan sebanyak delapan kali.

Peubah Amatan

Populasi Lasioderma serricorne pada perangkap warna berperekat

Populasi L. serricorne yang terperangkap pada perangkap warna dihitung sekali dalam seminggu yang dilakukan pada pagi hari pukul 07.00-11.00 WIB dari masing-masing perlakuan.

Populasi Lasioderma serricorne di dalam botol

Populasi L. serricorne yang masuk ke dalam botol dihitung. Serangga lain yang terperangkap

Serangga lain yang terperangkap dihitung jumlahnya dan diidentifikasi sampai tingkat famili.

Hama yang hidup di dalam botol dikeluarkan kemudian diletakkan pada kertas yang dilapisi minyak goreng agar hama dapat dihitung. Selama percobaan ini dilakukan, dicatat suhu dan kelembaban setiap pagi dan sore hari.


(29)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Populasi Lasioderma serricorne F. (ekor) yang terperangkap di perangkap warna berperekat

Hasil analisis sidik ragam terhadap populasi L. serricorne yang terperangkap di perangkap warna berperekat pada 1 MSA dan 2 MSA belum menunjukkan bedaan yang nyata dengan kontrol. Setelah 3-8 MSA diperoleh hasil bahwa perangkap warna kuning + lada hitam (W7) dan perangkap warna kuning + ketumbar menunjukkan beda nyata dengan perlakuan lainnya (Tabel 1 dan Lampiran 1-11).

Tabel 1. Rataan Populasi L. serricorne F. (ekor) yang terperangkap di perangkap warna berperekat pada pengamatan 1-8 MSA

Perlakuan

Pengamatan

1 MSA

2 MSA

3 MSA

4 MSA

5 MSA

6 MSA

7 MSA

8 MSA W0 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c W1 0.33 0.33 0.33b 0.33b 0.67b 0.33b 0.67b 0.67b W2 0.67 3.33 2.33a 4.33a 2.00a 5.33a 3.67a 3.00a W3 0.00 0.00 0.00c 0.33b 0.00c 0.00c 0.00c 0.33b W4 0.00 0.00 0.00c 0.33b 0.00c 0.00c 0.00c 0.33b W5 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c W6 0.33 1.33 1.00b 1.00b 0.67b 1.67b 1.00b 1.00b W7 0.67 3.33 2.33a 4.33a 2.00a 5.33a 3.67a 3.00a W8 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.33b 0.67b 0.33b 0.00c W9 0.00 0.00 0.33b 0.00c 0.33b 0.33b 0.00c 0.00c W10 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c Keterangan: angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama

berbeda nyata pada Uji jarak Duncan taraf 5%.

W0 = kontrol, W1 = perangkap merah + ketumbar, W2 = perangkap kuning + ketumbar, W3 = perangkap hijau + ketumbar, W4 = perangkap biru + ketumbar, W5 = perangkap putih + ketumbar, W6 = perangkap merah + lada hitam, W7 = perangkap kuning + lada hitam, W8 = perangkap hijau + lada hitam, W9 = perangkap biru + lada hitam, W10 = perangkap putih + lada hitam.


(30)

Tabel 1 menunjukkan bahwa populasi tertinggi (5, 33 ekor) L. serricorne diperoleh pada perlakuan pada perlakuan W2 (perangkap kuning + ketumbar) W7 (perangkap kuning + lada hitam) sedangkan populasi terendah (0,00 ekor) pada

perlakuan W5 (perangkap putih + ketumbar) dan W10 (perangkap putih + lada hitam). Perbedaan warna ini menunjukkan bahwa populasi L. serricorne lebih banyak terperangkap pada warna kuning dibandingkan dengan warna putih karena warna putih merupakan gabungan dari beberapa warna (Polikromatik). Hal ini sesuai dengan Bangun (2009) yang menyatakan bahwa serangga lebih tertarik pada spektrum kuning-hijau (500-600 nm) yang merupakan kisaran panjang gelombang khusus dari buah yang matang. Selanjutnya, Heinz dkk (1982) bahwa efisiensi perangkap dapat ditingkatkan dengan penggunaan umpan berupa makanan maupun zat atraktan. Oleh karena itu, penggunaan perangkap warna kuning berpengaruh nyata dan efektif sedangkan adanya aroma ketumbar dan lada hitam kurang berpengaruh nyata terhadap perlakuan.

Tabel 1 menunjukkan jumlah L. serricorne yang terperangkap tidak berbeda nyata setiap minggu. Pendebuan seluruh gudang yang dilakukan oleh pihak PTPN II untuk mencegah perkembangan L. serricorne sudah baik. Hal ini sesuai dengan Erwin (2000) yang menyatakan bahwa pengendalian yang telah dilakukan untuk menekan L. serricorne adalah menjaga kebersihan di dalam gudang penyimpanan, pendebuan seluruh gudang fermentasi, fumigasi staple dan bal tembakau. Dengan dilakukannya pendebuan menyebabkan jumlah L. serricorne yang menempel pada perangkap warna sedikit.

Tabel 1 menunjukkan bahwa rataan jumlah populasi L. serricorne yang tertinggi pada pengamatan 6 MSA dan mengalami penurunan pada 7 MSA dan 8 MSA. Hal ini karena adanya pembalikan daun tembakau bagian atas menjadi berada di bagian bawah


(31)

dan daun bagian bawah menjadi berada di bagian atas pada stapel baru menyebabkan L. serricorne yang berada keluar lebih banyak dari minggu sebelumnya untuk mencari sumber makanan dan tempat berkembangbiak. Hal ini sesuai dengan Cabrera (2011) yang menyatakan bahwa serangga hama akan berkembang biak lebih cepat bila ketersediaan bahan makanan tercukupi setiap perkembangan siklus hidupnya.

2. Populasi Lasioderma serricorne F. (ekor) yang terdapat di dalam botol Dari hasil sidik ragam dapat dilihat bahwa populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol tidak berpengaruh nyata. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Lampiran 12-20.

Tabel 2. Rataan Populasi Lasioderma serricorne F. (ekor) yang terdapat di dalam botol Perlakuan

Pengamatan 1

MSA 2 MSA

3 MSA

4 MSA

5 MSA

6 MSA

7 MSA

8 MSA W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W1 0.00 0.00 0.67 1.00 0.33 0.33 0.00 0.00 W2 0.00 0.33 0.33 0.33 0.67 0.33 0.33 0.33 W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W6 0.00 0.33 1.00 0.67 0.33 0.33 0.33 0.33 W7 0.33 0.33 0.33 1.00 0.67 0.67 0.67 0.67 W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 0.00 W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Keterangan: angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama

berbeda nyata pada Uji jarak Duncan taraf 5%.

Dari tabel. 2 dapat diketahui bahwa tidak ada hama yang terperangkap masuk ke dalam botol. L. serricorne tidak masuk ke dalam botol dapat disebabkan populasi L. serricorne yang rendah pada gudang. Adanya tindakan pencegahan yang dilakukan agar L. serricorne tidak berkembang di gudang sebelum tembakau yang baru masuk. Sehingga jumlah populasi L. serricorne yang terperangkap tidak nyata terhadap


(32)

perlakuan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan PTPN II (2007) yang menyatakan bahwa tindakan pencegahan yang sering dilakukan untuk menghindari serangan hama gudang yakni dengan cara menjaga kebersihan gudang. Sebelum daun tembakau ditimbun, lantai dan tembok disemprot dengan salah satu obat- obat kimia yang berikut Dicloro diphenil tricloroetan 5-10 % sebanyak 4 liter /300m2, pengasapan dengan CS2 ( Zwavelkoolstof), preventif dengan dosis 125 cc / m3 selama 5x 24 jam, atau 150 cc/m3 selama 3x24 jam, kuratif dengan dosis 150 cc/ m3 5x24 jam.

Tabel 2 menunjukkan bahwa L. serricorne tidak terdapat di dalam botol perangkap karena L. serricorne tidak mampu lepas dari permukaan botol yang dilapisi lem, sehingga L. serricornelangsung mati bila tertempel pada kertas di permukaan botol. Menurut Soemarno (2007) bahwa pemakaian perangkap warna merupakan metode yang cukup efektif bagi pengendalian hama serangga, alatnya mudah dibuat dan tidak mahal (boleh ditambah plastik yang telah dilumuri dengan minyak makan atau lem). Biasanya digunakan untuk memantau populasi hama dan sekaligus untuk mengendalikan serangga hama.

3. Serangga lain yang terperangkap (ekor)

Dari hasil pengamatan yang diperoleh selama delapan kali pengamatan, diketahui bahwa serangga lain yang terperangkap terbanyak terdapat pada perlakuan W7 (perangkap kuning + lada hitam) dan W2 (perangkap kuning + ketumbar). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Lampiran 21.


(33)

Tabel 3. Serangga lain yang terperangkap selama delapan pengamatan (ekor)

Perlakuan hama yang terperangkap Jumlah

ordo Family status serangga

W0 - - - -

W1 Diptera Tephritidae Bukan Hama 4

W2 Diptera Tephritidae Bukan Hama 29

W3 Diptera Tephritidae Bukan Hama 1

Diptera Muscidae Bukan Hama 3

W4 - - - -

W5 - - - -

W6 Diptera Tephritidae Bukan Hama 2

W7 Diptera Tephritidae Bukan Hama 30

Diptera Muscidae Bukan Hama 1

W8 Diptera Muscidae Bukan Hama 1

W9 - - - -

W10 - - - -

Hasil pengamatan selama delapan kali jumlah serangga lain yang terperangkap terbanyak Ordo Diptera dan Famili Tephritidae diperoleh pada perlakuan W2 (perangkap kuning + ketumbar) dan W7 (perangkap kuning + lada hitam) sedangkan jumlah serangga lain terperangkap terendah pada perlakuan W0 (kontrol), W4 (perangkap biru + ketumbar), W5 (perangkap putih + ketumbar), W9 (perangkap biru + lada hitam), W10 (perangkap putih + lada hitam). Perlakuan W2 dan W7 lebih banyak jumlah serangga lain terperangkap karena warna kuning yang warnanya menyerupai buah atau bunga sehingga ordo Diptera mendekat disertai aroma rempah yang mengandung metil eugenol. Hal ini sesuai dengan Kusnaedi (1999) yang menyatakan bahwa metode pengendalian hama serangga dengan mekanik atau fisik dapat dikembangkan sebagai pengganti insektisida. Metode ini memanfaatkan sifat-sifat serangga yang tertarik terhadap cahaya, warna, aroma makanan, atau bau tertentu. Selanjutnya, Nurnasari (2009) menyatakan bahwa kandungan metil eugenol terdapat lada hitam yang mempunyai aroma sangat khas, juga Menurut Wahab dkk (1995)


(34)

bahwa ketumbar mempunyai aroma yang khas disebabkan oleh komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri. Sedangkan jumlah serangga lain yang terperangkap terendah terdapat pada perlakuan W0, W4 (perangkap biru + ketumbar), W5 (perangkap putih + ketumbar), W9 (perangkap biru +lada hitam), W10 (perangkap putih +lada hitam) karena warnanya tidak menarik ordo Diptera, warna tersebut merupakan warna monokromatik yang gelap dan mempunyai panjang gelombang pendek sehingga menolak serangga untuk datang mendekat. Menurut Soraya dkk (2011) bahwa warna monokromatik seperti Merah 780-622 nm, Jingga 622-597 nm, Kuning 597-577 nm, Hijau 577-492 nm, Biru 492-455 nm, Nila 455-424 nm, Ungu 424-390 nm sedangkan putih adalah warna polikromatik. Jadi jika ordo Diptera tidak terdapat pada perangkap warna biru dan putih berarti ordo Diptera tidak menyukai warna tersebut.


(35)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Perangkap warna berperekat berpengaruh nyata terhadap populasi L. serricorne F. di gudang.

2. Perangkap warna kuning dengan lada hitam dan perangkap warna kuning dengan ketumbar efektif untuk menekan populasi L. serricorne dibandingkan perangkap warna lain yaitu dengan rataan sebesar 5, 33 ekor.

3. Aroma rempah ketumbar dan lada hitam kurang berpengaruh pada perangkap warna kuning.

4. Serangga lain yang terperangkap adalah Ordo Diptera Famili Tephritidae.

5. Serangga lain yang terperangkap lebih tertarik terhadap perangkap warna kuning.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan perangkap warna berperekat tanpa aroma rempah.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2004. Pengendalian Hama dan Penyakit Utama Pada Tanaman Tembakau. BPTD. Medan.

Akehurt, B. 1981. Tobacco. Longman, Inc, New York.

Atakan, E dan Canhilal. R. 2004. Evaluation of Yellow Sticky Traps at Various Heights for Monitoring Cotton Insect Pests. J. Agric. Urban. Entomol. 21(1): 15–24. Bangun, M. K. 1991. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Bangun, D. A. 2009. Kajian beberapa metode perangkpa lalat buah pada pertanaman jeruk manis di desa sukanalu kabupaten karo. Skripsi. USU. Medan.

Bros, G. 1998. Monitoring Insect Pests With Sticky Traps. Washington. J. Entomol. 3(7): 19-21.

Cabrera, B. J. 2011. Cigarette Beetle, Lasioderma serricorne (F.) (Insecta: Coleoptera: Anobiidae). J. Entomol. Nematod. 1(3): 1-5.

Dalyanto, E. 2006. Atraktan Perangkap lalat dari Protein Hidrolisat Limbah Ikan. Sripsi. IPB. Bogor.

Ebadollahi, E., M. H. Safaralizadeh., A. Pourmirza, dan S. A. Gheibi. 2010. Toxicity of essential Oil of Agastache foeniculum (Pursh) Kuntze to Oryzaephilus surinamensis L. and Lasioderma serricorne F. J. Plant. Protec. Res. 50(2): 215-219.

Erwin, 2000. Hama dan Penyakit Tembakau Deli. Balai Penelitian Tembakau Deli, PTPN II, Medan.

Haryani. 2005. Resistensi Hama Tembakau Cerutu. Dalam prosiding Nasional Perlindungan Tanaman. Bandung. 12-13 Februari 2005.

Heinz, K. M., M. P. Parella dan J. P. Newman. 1982. Time efficient used of yellow sticky Trap in Monitoring Insect Population. J. Econom. Entomol. 1 (2): 1-7. Hoddle, S. M, Lindsay. R, David. M. 2001. Attraction of thrips (Thysanoptera:

Thripidae and Aeolothripidae) to colored sticky cards in a California avocado orchard. J. Agri. Entomol. 21 (1): 383–388.

Imai, T. dan H. Harada. 2006. Low-temperature as an alternative to fumigation to disinfest stored tobacco of the cigarette beetle, Lasioderma serricorne (F.) (Coleoptera: Anobiidae). J. Appl. Entomol. Zool. 41 (1): 87–91.


(37)

Jahromi. M. G., A. A. Pourmirza dan M. H. Safaralizadeh. 2012. Repellent effect of sirinol (garlic emulsion) against Lasioderma serricorne (Coleoptera: Anobiidae) and Tribolium castaneum (Coleoptera: Tenebrionidae) by three laboratory methods. J. Biotechnol. 11(2): 280-288.

Kaelin, P., P. Morel, dan F. Gadani., 1994. Isolation of Bacillus thuringiensis from Stored Tobacco and Lasioderma sericome (F.). J. Appl. Environ. Microbiol. 60 (1): 19-25.

Kartasapoetra, 1991. Hama Hasil Tanaman Dalam Gudang, Rineka Cipta, Jakarta. Kusnaedi, 1999. Pengendalian Hama tanpa Pestisida. Jakarta. Penebar Swadaya.

Nurnasari, E. 2009. Pemanfaatan Senyawa Kimia Alami Sebagai Alternatif Pengendalian Hama Tanaman. Dalam Prosiding Nasional Perlindungan Tanaman. Bandung. 22-23 Maret 2009. Hal: 12-13.

PTPN II, 2007. Budidaya Tembakau Deli. Balai Penelitian Tembakau Deli, Medan. Roll, D. 2009., General Pest Control. Catetory 10A. A Study Guide for Commercial

Applicators. Pesticide and Fertilizer Regulation, Ohio. J. Agric. 3(1): 52-53.

Saeed. M., S. M. Khan, dan M. Shahid. 2007. Effective Monitoring of Cigarette Beetle Lasioderma serricorne F. Coleoptera : Anobiidae in Tobacco Warehouses. J. Agric. 23(1): 123-128.

Soemarno, 2007. Globalisasi dan Agroekosistem Organik. Rineka Cipta. Jakarta.

Soraya, A., A. Yulinar., A. Aminuddin. 2011. Penjumlahan Warna Dasar Cahaya Tampak (RGB) Dengan Warna Dasar Cetak (CMY) Menggunakan Transformasi Koordinat. Prosiding : Seminar Nasional Sains & Teknologi – IV. Bandar Lampung. 15-17 Juni 2011.

Sudarmo, 1991. Hama Tembakau Deli dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat. Malang.

Subramanyam, C. B, Flinn, P. W, dan Gwirtz, J. A. Susceptibility of Lasioderma serricorne (Coleoptera: Anobiidae) Life Stages to Elevated Temperatures Used During Structural Heat Treatments J. Econ. Entomol. 104(1): 23-35. Wahab, M. I., Darwati. I, Hobir dan Hasanah, M. 1995. Perangsangan pembungaan dan

evaluasi mutu hasil Ylang-ylang. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Cimanggu. 5(2): 34-37.

Zulnayati, Suzana S., dan Yuswani P., 2004. Patologi Benih dan Hama Pasca Panen. USU Press. Medan.


(38)

Lampiran 1. Bagan Percobaan Perangkap

I II III

W7 W8

W9

W7 W2

W7 W8

W0

W6

W4 W0

W4 W6

W1 W3

W5 W1 W3 W2 W6 W1

W10 W9

W5 W3

W5 W2 W8

W4

W10


(39)

Lampiran 2 : Gambar Perangkap

Kertas warna + chery glue

Lubang pada botol(0,5 cm)


(40)

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Kegiatan Bulan

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Seminar

Proposal Pencarian Bahan Penelitian Pengukuran jarak

perangkap Pemasangan tali perangkap Pemasangan perangkap Pengamatan Pengolahan data dan Hasil pengamatan Konsultasi Skripsi

Seminar Hasil penelitian


(41)

LAMPIRAN FOTO PENELITIAN Lampiran 26

Foto Perangkap Warna Kuning Foto L. serricorne yang menempel pada perangkap warna kuning

Foto serangga lain dari Ordo Diptera family Tephritidae pada warna kuning

Foto serangga lain dari Ordo Diptera family Tephritidae pada warna hijau


(42)

Foto daun tembakau yang terbuka


(43)

Lampiran 3.

Populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna pada Minggu 1

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 0 0 1 1.00 0.33

W2 0 1 1 2.00 0.67

W3 0 0 0 0.00 0.00

W4 0 0 0 0.00 0.00

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 0 1 0 1.00 0.33

W7 0 1 1 2.00 0.67

W8 0 0 0 0.00 0.00

W9 0 0 0 0.00 0.00

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 0.00 3.00 3.00 6.00

Rataan 0.00 0.27 0.27 0.18

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.60 0.06 1.85 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.71 0.03

Total 32 1.32

FK 21.18 ** = sangat nyata

KK 0.20 * = nyata


(44)

Lampiran 4.

Populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna pada Minggu 2

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 0 1 0 1.00 0.33

W2 2 5 3 10.00 3.33

W3 0 0 0 0.00 0.00

W4 0 0 0 0.00 0.00

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 1 1 2 4.00 1.33

W7 2 3 5 10.00 3.33

W8 0 0 0 0.00 0.00

W9 0 0 0 0.00 0.00

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 2.00 10.00 10.00 6.00

Rataan 0.20 0.91 0.91 0.18

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 50.82 5.08 1.27 tn 2.30 4.60

Galat 22 88.17 4.01

Total 32 138.99

FK 26.20 ** = sangat nyata

KK 0.00 * = nyata


(45)

Lampiran 5.

Populasi L. serricorne yang terdapat perangkap warna pada Minggu 3

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 0 1 0 1.00 0.33

W2 1 4 2 7.00 2.33

W3 0 0 0 0.00 0.00

W4 0 0 0 0.00 0.00

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 0 2 1 3.00 1.00

W7 1 2 4 7.00 2.33

W8 0 0 0 0.00 0.00

W9 0 1 0 1.00 0.33

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 2.00 10.00 7.00 19.00

Rataan 0.18 0.91 0.64 0.58

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01 Perlakuan 10 4.11 0.41 5.81 ** 2.30 4.60

Galat 22 1.56 0.07

Total 32 5.67

FK 29.83 ** = sangat nyata

KK 0.27 * = nyata

tn = tidak nyata

Uji Jarak Duncan

SY 0.13 -0.37 -0.39 -0.40 -0.41 -0.41 -0.42 -0.09 -0.09 2.25 3.65 3.70

I 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00

SSR 0.05 2.93 3.08 3.17 3.24 3.29 3.32 3.35 3.37 3.39 3.42 3.44

LSR 0.05 0.37 0.39 0.40 0.41 0.41 0.42 0.42 0.42 -1.25 -1.32 -1.37

Perlakuan W0 W3 W4 W5 W8 W10 W1 W9 W6 W2 W7

Rataan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 0.33 1.00 2.33 2.33

a

b


(46)

Lampiran 6.

Populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna pada Minggu 4

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 0 1 0 1.00 0.33

W2 3 7 3 13.00 4.33

W3 0 0 1 1.00 0.33

W4 0 1 0 1.00 0.33

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 0 1 2 3.00 1.00

W7 2 6 5 13.00 4.33

W8 0 0 0 0.00 0.00

W9 0 0 0 0.00 0.00

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 5.00 16.00 11.00 32.00

Rataan 0.45 1.45 1.00 0.97

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01 Perlakuan 10 9.08 0.91 7.46 ** 2.30 4.60

Galat 22 2.68 0.12

Total 32 11.76

FK 36.74 **

=

sangat nyata

KK 0.34 * = nyata

tn = tidak nyata

Uji Jarak Duncan

SY 0.16 -0.48 -0.51

-0.52

-0.53 -0.54

-0.22 --0.22 --0.22 2.63 6.06 6.12 I 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00

SSR 0.05 2.93 3.08 3.17 3.24 3.29 3.32 3.35 3.37 3.39 3.42 3.44

LSR 0.05 0.48 0.51 0.52 0.53 0.54 0.55 0.55 0.55 -1.63 -1.73 -1.79

Perlakuan W0 W5 W8 W9 W10 W1 W3 W4 W6 W2 W7

Rataan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 0.33 0.33 1.00 4.33 4.33

a

b

c


(47)

Lampiran 7.

Populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna pada Minggu 5

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 1 0 1 2.00 0.67

W2 1 3 2 6.00 2.00

W3 0 0 0 0.00 0.00

W4 0 0 0 0.00 0.00

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 0 2 0 2.00 0.67

W7 2 2 2 6.00 2.00

W8 0 0 1 1.00 0.33

W9 0 1 0 1.00 0.33

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 4.00 8.00 6.00 18.00

Rataan 0.36 0.73 0.55 0.55

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01 Perlakuan 10 3.26 0.33 5.72 ** 2.30 4.60

Galat 22 1.25 0.06

Total 32 4.51

FK 29.99 **

=

sangat nyata

KK 0.24 * = nyata

tn = tidak nyata

Uji Jarak Duncan

SY 0.11 -0.33 -0.35 -0.36 -0.36 -0.37 -0.04 -0.05 0.29 0.29 1.61 1.61 I 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00

SSR 0.05 2.93 3.08 3.17 3.24 3.29 3.32 3.35 3.37 3.39 3.42 3.44

LSR 0.05 0.33 0.35 0.36 0.36 0.37 0.37 0.38 0.38 0.38 0.39 0.39

Perlakuan W0 W3 W4 W5 W10 W8 W9 W6 W1 W2 W7 Rataan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 0.33 0.67 0.67 2.00 2.00

a

b


(48)

Lampiran 8.

Populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna pada Minggu 6

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 0 0 1 1.00 0.33

W2 2 7 6 15.00 5.00

W3 0 0 0 0.00 0.00

W4 0 0 0 0.00 0.00

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 1 2 2 5.00 1.67

W7 1 8 7 16.00 5.33

W8 1 0 0 1.00 0.33

W9 0 1 0 1.00 0.33

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 5.00 18.00 16.00 39.00

Rataan 0.45 1.64 1.45 1.18

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01 Perlakuan 10 12.35 1.24 9.46 ** 2.30 4.60

Galat 22 2.87 0.13

Total 32 15.22

FK 42.28 **

= sangat nyata

KK 0.34 * = nyata

tn = tidak nyata

Uji Jarak Duncan

SY 0.17 -0.50 -0.52 -0.54 -0.55 -0.56 -0.24 -0.24 0.10 1.09 4.75 4.74

I 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00

SSR 0.05 2.93 3.08 3.17 3.24 3.29 3.32 3.35 3.37 3.39 3.42 3.44

LSR 0.05 0.50 0.52 0.54 0.55 0.56 0.57 0.57 0.57 0.58 0.58 0.59

Perlakuan W0 W3 W4 W5 W10 W1 W9 W8 W6 W2 W7

Rataan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 0.33 0.67 1.67 5.33 5.33

a

b


(49)

Lampiran 9.

Populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna pada Minggu 7

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 0 1 1 2.00 0.67

W2 2 4 5 11.00 3.67

W3 0 0 0 0.00 0.00

W4 0 0 0 0.00 0.00

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 1 1 1 3.00 1.00

W7 1 4 6 11.00 3.67

W8 0 0 1 1.00 0.33

W9 0 0 0 0.00 0.00

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 4.00 10.00 14.00 28.00

Rataan 0.36 0.91 1.27 0.85

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01 Perlakuan 10 7.60 0.76 10.58 ** 2.30 4.60

Galat 22 1.58 0.07

Total 32 9.18

FK 35.32 **

=

sangat nyata

KK 0.26 * = nyata

tn = tidak nyata

Uji Jarak Duncan

SY 0.13 -0.37 -0.39 -0.40 -0.41 -0.42 -0.42 -0.09 0.57 0.57 3.24 3.24

I 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00

SSR 0.05 2.93 3.08 3.17 3.24 3.29 3.32 3.35 3.37 3.39 3.42 3.44

LSR 0.05 0.37 0.39 0.40 0.41 0.42 0.42 0.42 0.43 0.43 0.43 0.43

Perlakuan W0 W3 W4 W5 W9 W10 W8 W1 W6 W2 W7

Rataan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 1.00 1.00 3.67 3.67

a

b


(50)

Lampiran 10.

Populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna pada Minggu 8

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0 0 0 0.00 0.00

W1 0 1 1 2.00 0.67

W2 2 2 4 8.00 2.67

W3 0 1 0 1.00 0.33

W4 1 0 0 1.00 0.33

W5 0 0 0 0.00 0.00

W6 1 1 1 3.00 1.00

W7 2 1 6 9.00 3.00

W8 0 0 0 0.00 0.00

W9 0 0 0 0.00 0.00

W10 0 0 0 0.00 0.00

Total 6.00 6.00 12.00 24.00

Rataan 0.55 0.55 1.09 0.73

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01 Perlakuan 10 5.36 0.54 5.59 ** 2.30 4.60

Galat 22 2.11 0.10

Total 32 7.47

FK 34.03 **

= sangat nyata

KK 0.31 * = nyata

tn = tidak nyata

Uji Jarak Duncan

SY 0.15 -0.43 -0.45 -0.46 -0.47 -0.48 -0.15 -0.16 0.18 0.51 2.50 2.50

I 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00

SSR 0.05 2.93 3.08 3.17 3.24 3.29 3.32 3.35 3.37 3.39 3.42 3.44

LSR 0.05 0.43 0.45 0.46 0.47 0.48 0.48 0.49 0.49 0.49 0.50 0.50

Perlakuan W0 W5 W8 W9 W10 W3 W4 W1 W6 W2 W7

Rataan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 0.33 0.67 1.00 3.00 3.00

a

b


(51)

Lampiran 11

Rataan populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna (ekor)

Perlakuan Pengamatan

1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSA 7 MSA 8 MSA

W0 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c

W1 0.33 0.33 0.33b 0.33b 0.67b 0.33b 0.67b 0.67b

W2 0.67 3.33 2.33a 4.33a 2.00a 5.33a 3.67a 3.00a

W3 0.00 0.00 0.00c 0.33b 0.00c 0.00c 0.00c 0.33b

W4 0.00 0.00 0.00c 0.33b 0.00c 0.00c 0.00c 0.33b

W5 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c

W6 0.33 1.33 1.00b 1.00b 0.67b 1.67b 1.00b 1.00b

W7 0.67 3.33 2.33a 4.33a 2.00a 5.33a 3.67a 3.00a

W8 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.33b 0.67b 0.33b 0.00c

W9 0.00 0.00 0.33b 0.00c 0.33b 0.33b 0.00c 0.00c

W10 0.00 0.00 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c 0.00c

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50

W0 W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10

R

at

aan

(

e

k

o

r)

Perlakuan

Rataan populasi L. serricorne yang terdapat di perangkap warna

Pengamatan 1 MSA

Pengamatan 2 MSA

Pengamatan 3 MSA

Pengamatan 4 MSA

Pengamatan 5 MSA

Pengamatan 6 MSA

Pengamatan 7 MSA


(52)

Lampiran 12.

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 1

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W7 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 1.00 0.00 0.00 1.00

Rataan 0.09 0.00 0.00 0.03

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.08 0.01 1.00 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.18 0.01

Total 32 0.26

FK 17.24 ** = sangat nyata

KK 0.11 * = nyata


(53)

Lampiran 13.

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 2

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W2 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 0.00 0.00 1.00 1.00 0.33

W7 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 2.00 0.00 1.00 3.00

Rataan 0.18 0.00 0.09 0.09

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.19 0.02 0.80 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.54 0.02

Total 32 0.73

FK 18.77 ** = sangat nyata

KK 0.18 * = nyata


(54)

Lampiran 14.

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 3

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 1.00 1.00 2.00 0.67

W2 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 1.00 2.00 0.00 3.00 1.00

W7 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 3.00 3.00 1.00 7.00

Rataan 0.27 0.27 0.09 0.21

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.82 0.08 1.95 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.92 0.04

Total 32 1.74

FK 21.76 ** = sangat nyata

KK 0.23 * = nyata


(55)

Lampiran 15.

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 4

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 2.00 0.00 1.00 3.00 1.00

W2 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 1.00 1.00 0.00 2.00 0.67

W7 0.00 2.00 1.00 3.00 1.00

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 4.00 3.00 2.00 9.00

Rataan 0.36 0.27 0.18 0.27

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 1.17 0.12 2.27 tn 2.30 4.60

Galat 22 1.13 0.05

Total 32 2.30

FK 23.20 ** = sangat nyata

KK 0.25 * = nyata


(56)

Lampiran 16.

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 5

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 1.00 0.00 1.00 0.33

W2 1.00 0.00 1.00 2.00 0.67

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 0.00 0.00 1.00 1.00 0.33

W7 0.00 1.00 1.00 2.00 0.67

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 1.00 2.00 3.00 6.00

Rataan 0.09 0.18 0.27 0.18

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.60 0.06 1.85 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.71 0.03

Total 32 1.32

FK 21.18 ** = sangat nyata

KK 0.20 * = nyata


(57)

Lampiran 17.

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 6

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 1.00 0.00 1.00 0.33

W2 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 0.00 1.00 0.00 1.00 0.33

W7 0.00 1.00 1.00 2.00 0.67

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 1.00 3.00 1.00 5.00

Rataan 0.09 0.27 0.09 0.15

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.42 0.04 1.30 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.71 0.03

Total 32 1.14

FK 20.36 ** = sangat nyata

KK 0.20 * = nyata


(58)

Lampiran 18.

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 7

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W2 0.00 0.00 1.00 1.00 0.33

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W7 0.00 1.00 1.00 2.00 0.67

W8 0.00 0.00 1.00 1.00 0.33

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 1.00 1.00 3.00 5.00

Rataan 0.09 0.09 0.27 0.15

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.42 0.04 1.30 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.71 0.03

Total 32 1.14

FK 20.36 ** = sangat nyata

KK 0.20 * = nyata


(59)

Lampiran 19

Populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol pada Minggu 8

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W2 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 0.00 1.00 0.00 1.00 0.33

W7 0.00 1.00 1.00 2.00 0.67

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 1.00 2.00 1.00 4.00

Rataan 0.09 0.18 0.09 0.12

Daftar Sidik Ragam

SK db JK KT F

hitung 0.05 0.01

Perlakuan 10 0.41 0.04 1.67 tn 2.30 4.60

Galat 22 0.54 0.02

Total 32 0.94

FK 19.56 ** = sangat nyata

KK 0.18 * = nyata


(60)

Lampiran 20

Rataan populasi L. serricorne yang terdapat di dalam botol

Perlakuan Pengamatan

1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSA 7 MSA 8 MSA

W0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W1 0.00 0.00 0.67 1.00 0.33 0.33 0.00 0.00

W2 0.00 0.33 0.33 0.33 0.67 0.33 0.33 0.33

W3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W6 0.00 0.33 1.00 0.67 0.33 0.33 0.33 0.33

W7 0.33 0.33 0.33 1.00 0.67 0.67 0.67 0.67

W8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33 0.00

W9 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

W10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40

W0 W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10

R

at

aan

(

e

k

o

r)

Perlakuan

Rataan Populasi

L. serricorne yang terdapat di dalam

botol (ekor)

Pengamatan 1 MSA

Pengamatan 2 MSA

Pengamatan 3 MSA

Pengamatan 4 MSA

Pengamatan 5 MSA

Pengamatan 6 MSA

Pengamatan 7 MSA


(61)

49 Lampiran 21

Serangga lain yang Terperangkap

Per lak ua n

Ulangan 1

1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSa 7 MSA 8 MSA

o r d o f a m St at u s jl h or do

fam st at us jl h or do

fam st at us jl h or do

fam st at us jl h or do

fam st at us jl h or do

fam st at us jl h or do

fam st at us jl h or do

fam st at us j l h W 0 - - - - W 1 - - - - W 2

- - - - Di pt er a Tep hrit ida e B u k a n h a m a

1 Di pt er a Tep hrit ida e B u k a n h a m a

2 - - - - Di pt er a Mu scid ae B u k a n h a m a

1 Di pt er a Tep hrit ida e B u k a n h a m a

2 - - - - Di pt er a Tep hrit ida e B u k a n h a m a 4 W 3 - - - - W 4 - - - - W 5 - - - - W 6 - - - - W 7

- - - - Di pt

Mu scid

B u

1 Di pt

Tep hrit

B u

2 Di pt

Tep hrit

B u

3 Di pt

Tep hrit

B u

1 Di pt

Tep hrit

B u

3 Di pt

Tep hrit

B u

3 Di pt Tep hrit B u 2


(62)

50 er

a

ae k a n h a m a er a ida e k a n h a m a er a ida e k a n h a m a er a ida e k a n h a m a er a ida e k a n h a m a er a ida e k a n h a m a er a ida e k a n h a m a W 8 - - - - W 9 - - - - W 10 - - - -


(63)

51 Lampiran 22

Serangga lain yang Terperangkap

Perl aku an

Ulangan 2

1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSa 7 MSA 8 MSA

o r d o f a m st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h o r d o f a m st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us

j l h

W0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

W 1

- - - Di

pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

3 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a 1 W 2

- - - - Di pte ra Mu scid ae B uk an ha m a

3 - - - Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

2 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

1 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

1 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a 2 W 3

- - - Di pte ra Mus cida e B uk an ha m a

1 - - - -

W 4 - - - - W 5 - - - -


(64)

52 6

W 7

- - - Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

2 Di

pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

2 - - - - Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

3 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a 5 W 8

- - - - Di pte ra Mu scid ae B uk an ha m a

1 - - - -

W 9 - - - - W 10 - - - -


(65)

53 Lampiran 23.

Serangga lain yang Terperangkap

Perl aku an

Ulangan 3

1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSa 7 MSA 8 MSA

o r d o f a m st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us

j l h

W0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

W 1

- - - -

W 2

- - - - Di pt era Mu sci dae B uk an ha m a

1 - - - - Di pt era Mu sci dae B uk an ha m a

1 - - - Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a

2 Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a 2 W 3

- - - Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a

1 - - - Di pt era Mu sci dae B uk an ha m a

1 Di pt era Mus cida e B uk an ha m a

1 - - - -

W 4 - - - - W 5 - - - - W 6

- - - Di

pt era Tep hriti dae B uk an ha m

1 Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m 1


(66)

54

a a

W 7

- - - Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a

2 Di

pt era Tep hriti dae B uk an ha m a

2 - - - - Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a

3 Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a 5 W 8 - - - - W 9 - - - - W 10 - - - -


(67)

55

55 Lampiran 23

Data kelembaban (RH) dan Suhu (ot) di gudang tembakau

Tanggal Pukul 07.00 WIB Pukul 10.00 WIB Pukul 13.00 WIB Pukul 16.00 WIB

t RH t RH t RH t RH

8 Agust 2012 26 98 30 86 32 73 30 95

9 Agust2012 26 97 30 85 33 72 29 94

10 Agust2012 25 98 29 90 32 74 30 91

11 Agust2012 25 98 30 85 35 75 29 94

13 Agust

2012 26 98 30 86 32 73 30 91

14 Agust

2012 26 98 30 84 33 73 30 92

15 Agust

2012 25 99 29 91 32 73 29 94

16 Agust

2012 26 97 30 90 32 74 29 95

18 Agust

2012 26 98 29 90 31 75 30 92

23 Agust

2012 24 100 28 92 31 76 29 96

24 Agust

2012 25 99 29 93 32 73 28 98

25 Agust

2012 25 99 29 90 31 76 29 87

27 Agust

2012 25 98 29 93 32 80 29 98

28 Agust

2012 24 100 27 98 29 86 27 99

29 Agust

2012 24 100 27 99 31 81 29 97

30 Agust

2012 24 100 30 90 32 81 30 92

31 Agust

2012 25 100 30 91 32 81 29 97

1-Sep-12 26 97 30 89 35 75 30 91

3-Sep-12 26 97 30 89 33 79 29 96

5-Sep-12 26 98 30 88 34 77 29 97

6-Sep-12 25 100 26 100 32 81 29 95

7-Sep-12 25 100 29 87 32 82 29 90

8-Sep-12 25 100 29 87 32 83 30 92

10-Sep-12 26 98 30 87 34 74 29 96

11-Sep-12 25 99 29 87 32 87 28 97

12-Sep-12 25 100 30 86 33 78 30 90


(68)

56

56

14-Sep-12 26 100 30 86 32 81 29 91

15-Sep-12 26 98 31 84 33 75 30 90

17-Sep-12 26 98 29 86 33 77 30 90

18-Sep-12 25 99 30 86 30 78 29 86

19-Sep-12 26 86 30 77 31 89 25 87

20-Sep-12 25 100 28 97 30 90 25 90

21-Sep-12 26 99 30 91 33 83 30 94

22-Sep-12 25 99 29 96 32 86 30 94

24-Sep-12 25 100 27 97 32 87 29 96

25-Sep-12 25 99 29 95 33 83 30 94


(1)

51 Lampiran 22

Serangga lain yang Terperangkap Perl

aku an

Ulangan 2

1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSa 7 MSA 8 MSA

o r d o f a m st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h o r d o f a m st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us

j l h W0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - W

1

- - - Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

3 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a 1 W 2

- - - - Di pte ra Mu scid ae B uk an ha m a

3 - - - Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

2 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

1 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a

1 Di pte ra Tep hriti dae B uk an ha m a 2 W 3

- - - Di pte ra Mus cida e B uk an ha m a

1 - - - -

W 4 - - - - W 5 - - - - W - - - -


(2)

52 6

W 7

- - - Di pte ra

Tep hriti dae

B uk an ha m a

2 Di

pte ra

Tep hriti dae

B uk an ha m a

2 - - - - Di pte ra

Tep hriti dae

B uk an ha m a

3 Di pte ra

Tep hriti dae

B uk an ha m a

5

W 8

- - - - Di pte ra

Mu scid ae

B uk an ha m a

1 - - - -

W 9

- - - - W

10


(3)

53 Lampiran 23.

Serangga lain yang Terperangkap Perl

aku an

Ulangan 3

1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSa 7 MSA 8 MSA

o r d o f a m st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us j l h or do

fam st at us

j l h W0 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - W

1

- - - -

W 2

- - - - Di pt era Mu sci dae B uk an ha m a

1 - - - - Di pt era Mu sci dae B uk an ha m a

1 - - - Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a

2 Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a 2 W 3

- - - Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m a

1 - - - Di pt era Mu sci dae B uk an ha m a

1 Di pt era Mus cida e B uk an ha m a

1 - - - -

W 4 - - - - W 5 - - - - W 6

- - - Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m

1 Di pt era Tep hriti dae B uk an ha m 1


(4)

54

a a

W 7

- - - Di pt era

Tep hriti dae

B uk an ha m a

2 Di

pt era

Tep hriti dae

B uk an ha m a

2 - - - - Di pt era

Tep hriti dae

B uk an ha m a

3 Di pt era

Tep hriti dae

B uk an ha m a

5

W 8

- - - - W

9

- - - - W

10


(5)

55

55 Lampiran 23

Data kelembaban (RH) dan Suhu (ot) di gudang tembakau

Tanggal

Pukul 07.00 WIB

Pukul 10.00 WIB

Pukul 13.00 WIB

Pukul 16.00 WIB

t RH t RH t RH t RH

8 Agust 2012 26 98 30 86 32 73 30 95

9 Agust2012 26 97 30 85 33 72 29 94

10 Agust2012 25 98 29 90 32 74 30 91

11 Agust2012 25 98 30 85 35 75 29 94

13 Agust

2012 26 98 30 86 32 73 30 91

14 Agust

2012 26 98 30 84 33 73 30 92

15 Agust

2012 25 99 29 91 32 73 29 94

16 Agust

2012 26 97 30 90 32 74 29 95

18 Agust

2012 26 98 29 90 31 75 30 92

23 Agust

2012 24 100 28 92 31 76 29 96

24 Agust

2012 25 99 29 93 32 73 28 98

25 Agust

2012 25 99 29 90 31 76 29 87

27 Agust

2012 25 98 29 93 32 80 29 98

28 Agust

2012 24 100 27 98 29 86 27 99

29 Agust

2012 24 100 27 99 31 81 29 97

30 Agust

2012 24 100 30 90 32 81 30 92

31 Agust

2012 25 100 30 91 32 81 29 97

1-Sep-12 26 97 30 89 35 75 30 91

3-Sep-12 26 97 30 89 33 79 29 96

5-Sep-12 26 98 30 88 34 77 29 97

6-Sep-12 25 100 26 100 32 81 29 95

7-Sep-12 25 100 29 87 32 82 29 90

8-Sep-12 25 100 29 87 32 83 30 92

10-Sep-12 26 98 30 87 34 74 29 96

11-Sep-12 25 99 29 87 32 87 28 97

12-Sep-12 25 100 30 86 33 78 30 90


(6)

56

56

14-Sep-12 26 100 30 86 32 81 29 91

15-Sep-12 26 98 31 84 33 75 30 90

17-Sep-12 26 98 29 86 33 77 30 90

18-Sep-12 25 99 30 86 30 78 29 86

19-Sep-12 26 86 30 77 31 89 25 87

20-Sep-12 25 100 28 97 30 90 25 90

21-Sep-12 26 99 30 91 33 83 30 94

22-Sep-12 25 99 29 96 32 86 30 94

24-Sep-12 25 100 27 97 32 87 29 96

25-Sep-12 25 99 29 95 33 83 30 94