TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI PUPUK KANDANG (STUDI KASUS DI DUSUN SODONG DESA TENGKLIK KEC. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Pupuk Kandang (Studi Kasus Di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa

(1)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI PUPUK KANDANG (STUDI KASUS DI DUSUN SODONG DESA TENGKLIK KEC.

TAWANGMANGU KAB. KARANGANYAR JAWA TENGAH)

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Oleh:

AQSATHU WICAKSONO I000130018

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka


(5)

1

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI PUPUK KANDANG (STUDI KASUS DI DUSUN SODONG DESA TENGKLIK KEC. TAWANGMANGU KAB. KARANGANYAR JAWA

TENGAH) ABSTRAK

Praktik jual beli di Dusun Sodong Desa Tengklik pada praktiknya ada jual beli pupuk kandang yang bahan dasarnya terbuat dari kotoran hewan. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dan menganalisa bagaimana tradisi praktik jual beli pupuk kandang yang sesungguhnya menurut akad perjanjian

dalam mu’amalah (kontrak syari’ah) dan hukum Islam yang berlaku.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ) dengan pendektan kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara wawancara dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah metode Induktif.

Praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli meskipun bahan dasar dari pembuatan pupuk kandang ialah kotoran hewan yang sesuai dengan tabiatnya sebagai benda yang menjijikan dan buruk, dengan diikuti sifatnya yakni kotor, bau dan menjijikan. Akan tetapi terdapat pendapat pertama yang menerangkan bahwa kotoran hewan ternak tidaklah najis karena berasal dari kotoran hewan yang dapat dimakan dagingnya. Pendapat yang kedua ialah pendapat-pendapat Ulama yang memperbolehkan untuk mengambil manfaat dari suatu benda serta memperjual belikan dengan catatan tidak melanggar hukum Islam.

Kata Kunci: Hukum Islam, jual beli, pupuk kandang.

In Sodong Tengklik, there is practically buying and selling manure that its basic ingredients are made from animal waste. Based on such description, researcher interested in studying and analyzing how the tradition of the practice of buying and selling real manure according to the contract agreement in mu'amalah (shari'a contract) and the Islamic law in force.

The purpose of this research is to review the Islamic law against the practice of buying and selling manure in Sodong Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar Central Java. This research is a field research with qualitative approach. The methods used in data collection are interview and documentation, while in data analysis is the inductive method.

The practice of buying and selling manure in Sodong Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar Central Java has been in accordance with the terms of buying and selling in harmony and although the base material of manufacture


(6)

2

of manure is manure in accordance with his nature as a thing disgusting and bad, followed by its nature that is dirty, smelly and disgusting. But first there is the opinion that explains that livestock manure is not odious because it comes from animal waste edible flesh. The second opinion is the theological opinion which allows to take advantage of an object and peddle copies the records do not violate Islamic law.

Keywords: Islamic law, buying and selling, manure.

1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Muamalah adalah satu aspek dari ajaran yang telah melahirkan peradaban Islam yang maju di masa lalu. Ia merupakan satu bagian dari syariat Islam, yaitu yang mengatur kehidupan manusia dalam hubungan dengan manusia, masyarakat dan alam berkenaan dengan kebendaan dan kewajiban1.

Dalam persoalan muamalah syariat Islam lebih banyak memberikan penjelasan terkait prinsip dan kaidah secara umum dibandingkan jenis dan bentuk muamalah secara perinci2.

Masih banyak masyarakat di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah yang memilih untuk memupuk tanaman yang ia tanam dengan menggunakan pupuk kandang, yang pupuk tersebut mereka dapatkan dari para pemilik peternak hewan ternak dengan cara membelinya.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Pupuk Kandang (Studi Kasus di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah)”.

1Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah Klasik dan Kontemporer, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 9. 2Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 6.


(7)

3 1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah.

1.4 Kerangka Teoritik

Secara etimologis (bahasa), disebut dengan al-ba’i yang memiliki makna menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain3. Secara terminologi (istilah), jual beli adalah tukar-menukar harta dengan cara-cara tertentu yang bertujuan untuk memindahkan kepemilikan4.

Pensyariatan praktek jual beli memiliki tujuan agar manusia dapat lebih leluasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena kebutuhan manusia berhubungan dengan apa yang ada ditangan sesamanya, sehingga kebutuhan tersebut mustahil akan terpenuhi tanpa adanya saling tukar-menukar antara satu dengan yang lainnya5.

Pada prinsipnya hukum jual beli dalam islam adalah halal, boleh tidaknya traksaksi jual beli menurut Islam diatur dalam Al-Quran, sunnah dan ijtihad.

QS. Al-Baqarah [2]: 275:

... ابِرلا مَرحو عْي ْلا ََ َلحأو ...

“... Allah telah menghalalkan jual beli dan menghalalkan riba ...” QS. An-Nisa [4]: 29:

َ لاا ْلاب ْ ْيب ْ لا ْآأ ا ْ ا آ َلا ا ُ أا و ْ ْ آ ضار ْ ع ً راج ْ أ

اً يحر ْ ب ا ََ َ ْ سفْ أ ا تْق

3

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah...,hlm. 101. 4

Enang Hidayat, Fiqih jual beli, (Bandung: PT Remaja Rosakarya, 2015), hlm. 12. 5


(8)

4

"Hai orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu ..."

Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar Ra, ia berkata:

ِي ِ َ ِيْ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ُي ِ َ َ

"Janganlah seagian dari kalian membeli apa yang dibeli (sedang ditawar) oleh saudaranya.

Hadis Nabi riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majjah dari Sa’id al -Kudriy Ra, Nabi SAW bersabda:

ٍا َ َ ْ َ ُيْ َ ْا َ َ ِ

"Hanyasanya jual beli berlaku dengan saling ridla."

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang penyusun gunakan adalah penelitian lapangan (field reseacrh) yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data secara

langsung dari kegiatan yang telah dilakukan di lapangan kerja penelitian6.

Penelitian ini dilakukan di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah.

Pendekatan diartikan sebagai sifat suatu ilmu pengetahuan, yang

melaluinya objek diungkapkan secara lebih objektif7. Pendekatan penelitian

yang digunakan oleh penyusun dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif yang bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

6

Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: UII Press, 2005), hlm. 34.

7

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm 293.


(9)

5

yang dapat diamati. Deskriptif di sini adalah mendeskripsikan praktik jual beli pupuk kandang yang dilakukan di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah.

Lokasi penelitian ini di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah. Peneliti memilih tempat penelitian ini dikarenakan pada lokasi tersebut merupakan salah satu tempat yang melaksanakan praktek Jual Beli Pupuk Kandang, tentunya ini perlu dilakukan penelitian sebagai pembuktian kebenaran.

Metode analisis data penyusun akan melakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis data secara kualitatif, yaitu menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut dan menganalisis makna yang ada di balik

informasi, data dan proses suatu fenomena sosial tersebut8. Dalam melakukan

pengambilan kesimpulan atas data kualitatif tersebut, penyusun menggunakan metode induktif, yaitu pendekatan berfikir yang dilakukan untuk menarik kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat khusus menjadi hal yang bersifat

umum.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis dari segi Akad (ijab dan qabul), praktik jual beli pupuk yang berlangsung di Dusun Sodong tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena syarat melakukan akad atau perjanjian dalam jual beli telah terpenuhi. Meskipun ijab dan qabul yang digunakan oleh masyarakat Dusun Sodong dilakukan dengan lisan dan pada praktiknya menggunakan bahasa daerah setempat. Asalkan dari kedua belah pihak tersebut dapat memahami isi kandungan dari perjanjian yang mereka buat, karena tidak ada ketentuan bahasa dalam sighat akad, maka ijab dan qabul yang dilakukan oleh para pihak yang melakukan transaksi jual beli pupuk dipandang sah.

8

Burhan Bungin. Penelitian kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 161.


(10)

6

Analisis dari segi Pelaku transaksi (penjual dan pembeli). praktik yang dilakukan antara penjual dan pembeli tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena syarat dalam melakukan akad yaitu baligh, berakal dan cakap bertindak hukum telah terpenuhi.

Analisis dari segi Obyek transaksi Dari beberapa syarat objek barang yang diakadkan di atas, dalam praktek di lapangan sudah memenuhi syarat kecuali pada satu poin yang berkenaan dengan kesucian barang yang diperjual belikan, karena memang fokus dari penelitian ini adalah tentang jual beli barang najis dalam hal ini adalah pupuk kandang yang didalamnya terdapat unsur kotoran hewan. praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong dilihat dari obyek barangnya tidaklah bertentangan dengan hukum Islam dikarenakan pupuk yang diperjual belikan memiliki nilai manfaat yang dari manfaat tersebut memberikan kemaslahatan. Sehingga obyek penjualannya pun telah sesuai dengan hukum Islam. hal ini juga memberikan keterangan bahwa hasil dari penjualannya adalah halal dan boleh untuk di pakai.

Hasil analisis dari keseluruhan praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan hukum Islam.

4. PENUTUP

4.1 KESIMPULAN.

Sebagai rangkaian dari keseluruhan isi pembahasan skripsi ini, maka dalam bab terakhir ini kesimpulan yang bisa ditarik ialah:

Praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli meskipun bahan dasar dari pembuatan pupuk kandang ialah kotoran hewan yang sesuai dengan tabiatnya sebagai benda yang menjijikan dan buruk, dengan diikuti sifatnya yakni kotor, bau dan menjijikan. Akan tetapi terdapat pendapat pertama yang menerangkan


(11)

7

bahwa kotoran hewan ternak tidaklah najis karena berasal dari kotoran hewan yang dapat dimakan dagingnya. Pendapat yang kedua ialah pendapat-pendapat Ulama yang memperbolehkan untuk mengambil manfaat dari suatu benda serta memperjual belikan dengan catatan tidak

melanggar hukum syara’.

Oleh karena itu penulis mengambil kesimpulan bahwa praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan hukum islam, dan tidaklah bertentangan dengan asas asas jual beli yang semestinya sesuai dengan hukum Syara’.

4.2Saran

4.2.1 Hendaklah para tokoh masyarakat, khususnya tokoh agama, lebih memberikan arahan dan informasi mengenai ketentuan hukum Islam terutama dalam akad jual beli Islam, serta untuk bermuamalah yang baik dan benar sebagaimana yang telah dianjurkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah agar masyarakat dapat lebih membedakan mana yang benar dan mana yang salah sehingga terhindar dari kesalahan.

4.2.2 Hendaklah para pemilik hewan ternak dapat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan cara memperhatikan kebersihan kandang.

4.2.3 Pada lingkungan yang lain dapat mencontoh Dusun Sodong yang dapat merawat dan melestarikan alam dengan memakai bahan organik yang lebih ramah kepada lingkungan dan berdampak positif.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu SosialLainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(12)

8

Mardani. 2012. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana.

Nawawi, Ismail. 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ratna, Kutha Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.


(1)

3 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah.

1.4 Kerangka Teoritik

Secara etimologis (bahasa), disebut dengan al-ba’i yang memiliki makna menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain3. Secara terminologi (istilah), jual beli adalah tukar-menukar harta dengan cara-cara tertentu yang bertujuan untuk memindahkan kepemilikan4.

Pensyariatan praktek jual beli memiliki tujuan agar manusia dapat lebih leluasa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena kebutuhan manusia berhubungan dengan apa yang ada ditangan sesamanya, sehingga kebutuhan tersebut mustahil akan terpenuhi tanpa adanya saling tukar-menukar antara satu dengan yang lainnya5.

Pada prinsipnya hukum jual beli dalam islam adalah halal, boleh tidaknya traksaksi jual beli menurut Islam diatur dalam Al-Quran, sunnah dan ijtihad.

QS. Al-Baqarah [2]: 275:

... ابِرلا مَرحو عْي ْلا ََ َلحأو ...

“... Allah telah menghalalkan jual beli dan menghalalkan riba ...” QS. An-Nisa [4]: 29:

َ لاا ْلاب ْ ْيب ْ لا ْآأ ا ْ ا آ َلا ا ُ أا و ْ ْ آ ضار ْ ع ً راج ْ أ

اً يحر ْ ب ا ََ َ ْ سفْ أ ا تْق

3

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah...,hlm. 101. 4

Enang Hidayat, Fiqih jual beli, (Bandung: PT Remaja Rosakarya, 2015), hlm. 12. 5


(2)

4

"Hai orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu ..."

Hadis Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar Ra, ia berkata:

ِي ِ َ ِيْ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ُي ِ َ َ

"Janganlah seagian dari kalian membeli apa yang dibeli (sedang ditawar) oleh saudaranya.

Hadis Nabi riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majjah dari Sa’id al -Kudriy Ra, Nabi SAW bersabda:

ٍا َ َ ْ َ ُيْ َ ْا َ َ ِ

"Hanyasanya jual beli berlaku dengan saling ridla."

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang penyusun gunakan adalah penelitian lapangan (field reseacrh) yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data secara langsung dari kegiatan yang telah dilakukan di lapangan kerja penelitian6. Penelitian ini dilakukan di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah.

Pendekatan diartikan sebagai sifat suatu ilmu pengetahuan, yang melaluinya objek diungkapkan secara lebih objektif7. Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penyusun dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif yang bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

6

Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: UII Press, 2005), hlm. 34.

7

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm 293.


(3)

5

yang dapat diamati. Deskriptif di sini adalah mendeskripsikan praktik jual beli pupuk kandang yang dilakukan di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah.

Lokasi penelitian ini di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah. Peneliti memilih tempat penelitian ini dikarenakan pada lokasi tersebut merupakan salah satu tempat yang melaksanakan praktek Jual Beli Pupuk Kandang, tentunya ini perlu dilakukan penelitian sebagai pembuktian kebenaran.

Metode analisis data penyusun akan melakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis data secara kualitatif, yaitu menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut dan menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses suatu fenomena sosial tersebut8. Dalam melakukan pengambilan kesimpulan atas data kualitatif tersebut, penyusun menggunakan metode induktif, yaitu pendekatan berfikir yang dilakukan untuk menarik kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat khusus menjadi hal yang bersifat umum.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis dari segi Akad (ijab dan qabul), praktik jual beli pupuk yang berlangsung di Dusun Sodong tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena syarat melakukan akad atau perjanjian dalam jual beli telah terpenuhi. Meskipun ijab dan qabul yang digunakan oleh masyarakat Dusun Sodong dilakukan dengan lisan dan pada praktiknya menggunakan bahasa daerah setempat. Asalkan dari kedua belah pihak tersebut dapat memahami isi kandungan dari perjanjian yang mereka buat, karena tidak ada ketentuan bahasa dalam sighat akad, maka ijab dan qabul yang dilakukan oleh para pihak yang melakukan transaksi jual beli pupuk dipandang sah.

8

Burhan Bungin. Penelitian kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 161.


(4)

6

Analisis dari segi Pelaku transaksi (penjual dan pembeli). praktik yang dilakukan antara penjual dan pembeli tidak bertentangan dengan hukum Islam, karena syarat dalam melakukan akad yaitu baligh, berakal dan cakap bertindak hukum telah terpenuhi.

Analisis dari segi Obyek transaksi Dari beberapa syarat objek barang yang diakadkan di atas, dalam praktek di lapangan sudah memenuhi syarat kecuali pada satu poin yang berkenaan dengan kesucian barang yang diperjual belikan, karena memang fokus dari penelitian ini adalah tentang jual beli barang najis dalam hal ini adalah pupuk kandang yang didalamnya terdapat unsur kotoran hewan. praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong dilihat dari obyek barangnya tidaklah bertentangan dengan hukum Islam dikarenakan pupuk yang diperjual belikan memiliki nilai manfaat yang dari manfaat tersebut memberikan kemaslahatan. Sehingga obyek penjualannya pun telah sesuai dengan hukum Islam. hal ini juga memberikan keterangan bahwa hasil dari penjualannya adalah halal dan boleh untuk di pakai.

Hasil analisis dari keseluruhan praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan hukum Islam.

4. PENUTUP

4.1 KESIMPULAN.

Sebagai rangkaian dari keseluruhan isi pembahasan skripsi ini, maka dalam bab terakhir ini kesimpulan yang bisa ditarik ialah:

Praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli meskipun bahan dasar dari pembuatan pupuk kandang ialah kotoran hewan yang sesuai dengan tabiatnya sebagai benda yang menjijikan dan buruk, dengan diikuti sifatnya yakni kotor, bau dan menjijikan. Akan tetapi terdapat pendapat pertama yang menerangkan


(5)

7

bahwa kotoran hewan ternak tidaklah najis karena berasal dari kotoran hewan yang dapat dimakan dagingnya. Pendapat yang kedua ialah pendapat-pendapat Ulama yang memperbolehkan untuk mengambil manfaat dari suatu benda serta memperjual belikan dengan catatan tidak

melanggar hukum syara’.

Oleh karena itu penulis mengambil kesimpulan bahwa praktek jual beli pupuk kandang di Dusun Sodong Desa Tengklik Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah telah sesuai dengan hukum islam, dan tidaklah bertentangan dengan asas asas jual beli yang semestinya sesuai dengan hukum Syara’.

4.2 Saran

4.2.1 Hendaklah para tokoh masyarakat, khususnya tokoh agama, lebih memberikan arahan dan informasi mengenai ketentuan hukum Islam terutama dalam akad jual beli Islam, serta untuk bermuamalah yang baik dan benar sebagaimana yang telah dianjurkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah agar masyarakat dapat lebih membedakan mana yang benar dan mana yang salah sehingga terhindar dari kesalahan.

4.2.2 Hendaklah para pemilik hewan ternak dapat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan cara memperhatikan kebersihan kandang. 4.2.3 Pada lingkungan yang lain dapat mencontoh Dusun Sodong yang dapat

merawat dan melestarikan alam dengan memakai bahan organik yang lebih ramah kepada lingkungan dan berdampak positif.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu SosialLainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(6)

8

Mardani. 2012. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana.

Nawawi, Ismail. 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ratna, Kutha Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.


Dokumen yang terkait

PERAN DESA DALAM MENGEMBANGKAN SEKTOR EKONOMI MASYARAKAT SAMIN (Studi di Dusun Jepang Desa Margomulyo, Kec. Margomulyo, Kab. Bojonegoro)

0 5 2

PERSEPSI MASYARAKAT KELOMPOK TANI TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DINAS PERTANIAN TENTANG DISTRIBUSI PUPUK (Studi Di Desa Klurahan Kec. Ngronggot Kab. Nganjuk)

0 3 1

Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Dropshipping Menurut Sudut Pandang Akad Jual Beli Islam (Studi Kasus Pada Forum Kasus)

11 124 104

SISTEM JUAL BELI PUPUK KANDANG PRESPEKTIF IMAM SYAFI’I DAN IMAM HANAFI (Studi di Kampung Sulusuban Kecamatan Seputih Agung)

0 0 24

JUAL BELI ONLINE DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

0 0 7

HUKUM JUAL BELI GHARAR PERSPEKTIF SYAFI’IYAH (Studi Kritis Terhadap Jual Beli Ikan Terubuk di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

1 1 94

PRAKTEK JUAL BELI HUTANG PADA PEDAGANG AYAM DI KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU DITINJAU DARI EKONOMI ISLAM

0 0 5

BAB II TINJAUAN UMUM TRANSAKSI JUAL BELI MEDIA INTERNET (ON-LINE) A. PENGERTIAN TRANSAKSI JUAL BELI MEDIA INTERNET - Perindungan Hukum Dalam Hal Pengembalian Dana Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Media Internet (Online), Studi di Lamido Indonesia

0 3 37

BAB II PROSEDUR JUAL BELI TANAH WARISAN MENURUT HUKUM TANAH NASIONAL A. Pengertian dan Sifat Jual Beli Tanah 1. Pengertian Jual Beli Tanah - Analisa Kasus Atas Jual Beli Tanah Warisan (Studi Kasus Putusan MA Nomor 680 K/PDT/2009) Antara Aston Purba Dkk Me

0 0 52

BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN JUAL BELI ANTAR NEGARA MENURUT KETENTUAN HUKUM PERDATA INDONESIA - Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Jual Beli Kapal Berbendera Asing Di Batam

0 1 39