PENGARUH TINGKAT KECEMASANKOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PADA MAHASISWA TUTORIALPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dunia pendidikan sangat erat kaitannya dengan komunikasi, tidak ada
institusi pendidikan yang tidak dilahirkan oleh proses komunikasi, baik itu
komunikasi verbal, non verbal maupun komunikasi melalui media pembelajaran.
Dimana komunikasi itu menggambarkan bagaimana seseorang mendengarkan,
dan kemampuan memahami media pembelajaran. Sehingga dengan kemampuan
tersebut individu mampu menyampaikan ide, gagasan dan pengetahuannya
kepada orang lain. Kegiatan komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari, meskipun demikian sebagian orang masih
mengalami kesulitan dalam hal berkomunikasi. Salah satu bentuk kesulitan
tersebut

adalah

kecemasan

untuk

mengungkapkan


apa

yang

hendak

diinformasikan kepada orang lain (Winarni, 2013).
Menurut Hoolbrook dkk (dalam Horwist, 2002) kecemasan komunikasi
merupakan kecemasan atau ketakutan yang diderita oleh individu secara nyata
baik dalam suatu kelompok atau individu dengan individu, ataupun komunikasi
dalam situasi formal maupun informal. Rakhmat (2008) Kecemasan komunikasi
merupakan suatu jenis fobia sosial, yang ditandai dengan adanya suatu pemikiran
bahwa dirinya akan dikritik atau dinilai jelek oleh orang lain. orang yang
mengalami kecemasan komunikasi akan menghindari situasi komunikasi, hal ini
karena takut orang lain akan mengejeknya atau menyalahkannya.
Gejala kecemasan berkomunikasi pada dasarnya diamati pada manifestasi
gejala fisik, gejala proses mental, dan gejala emosi yang tidak terkendali. Jika

 




2

gejala itu muncul secara terus- menerus maka akan membuat mahasiswa
mengalami kecemasan komunikasi tingkat tinggi ketika berbicara di depan banyak
orang. Ketidakmampuan mengendalikan kondisi tersebut membuat mahasiswa
akan semakin terlihat kondisi kecemasan komunikasi yang dihadapinya. Jika tidak
dilakukan penanganan segera, maka kemungkinan besar akan muncul dampak
dari kecemasan komunikasi pada mahasiswa akan berubah menjadi masalah
serius, bahkan bisa jadi dapat mengalami stress dikemudian hari. Pikiran yang
tegang membuat mahasiswa tidak konsentrasi ketika berkomunikasi di depan
banyak orang, mengalami kebingungan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan
ketika tiba gilirannya untuk berbicara. Perasaan mahasiswa yang merasa dirinya
terancam dan mempersepsikan kegiatan berkomunikasi di depan banyak orang
sebagai masalah besar membuat mahasiswa khawatir, gelisah dan takut sehingga
dalam situasi tersebut mahasiswa akan mengalami rasa cemas dalam
berkomunikasi. Kondisi sangat cemas membuat mahasiswa tidak bisa
mengendalikan perilaku motoriknya, sehingga muncul reaksi gemetar, gugup, saat

berada dalam situasi berbicara di depan banyak orang (Natalie, 2004).
Komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, akan tetapi
banyak dihadapi oleh manusia dalam berkomunikasi adalah kecemasan
berkomunikasi, yaitu kecemasan bila dihadapkan pada situasi yang mengharuskan
mahasiswa berkomunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut dapat terjadi pada
situasi formal seperti kuliah, presentasi tugas didepan kelas, maupun komunikasi
yang bersifat informal seperti berbincang dengan teman, diskusi materi kuliah,
dan

belajar

kelompok.

Mahasiswa

diharapkan

berani

mengemukakan


pendapatnya dalam forum formal maupun informal. Kenyataannya yang terjadi
banyak mahasiswa gemetar dan berkeringat ketika harus mempresentasikan karya

3

tulisnya didepan kelas. Mahasiswa seringkali merasa takut dan cemas disebabkan
adanya kekhawatiran mengenai evaluasi orang lain terhadap penampilan maupun
pembicaraannya. Mahasiswa khawatir jika hasil penilaian tersebut negatif dan ini
berarti akan semakin merusak harga diri atau kepercayaan dirinya. Apabila
masalah ini muncul secara terus-menerus pada mahasiswa, maka akan
mempengaruhi pembelajaran dan mengakibatkan hasil yang didapatnya tidak
memuaskan. Semakin tinggi tingkat kecemasan seseorang dalam berkomunikasi
maka prestasi belajarnya menurun begitupun sebaliknya semakin rendah tingkat
kecemasan

komunikasi

seseorang


maka

prestasi

belajarnya

meningkat

(Lukmantoro, 2000).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mc Croskey (dalam Wulandari,
2004) memperoleh hasil yang menunjukan bahwa 10-20% mahasiswa di Amerika
Serikat mengalami kecemasan komunikasi yang sangat tinggi. Penelitian ini juga
menerangkan bahwa orang-orang yang mengalami ketakutan berkomunikasi,
cenderung dianggap tidak menarik oleh orang lain.
Ririn, Asmidir dan Marjohan (2013) melakukan penelitian tentang
keterampilan komunikasi mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling angkatan
2011 dengan hasil penelitian berada pada kategori rendah, yaitu sekitar 48,52%
dari keseluruhan responden dalam penelitian. Mahasiswa yang berada pada
kategori rendah diasumsikan belum mencapai tingkat keterampilan komunikasi
yang optimal yaitu kemampuan yang rendah terhadap pengiriman pesan atau

informasi yang disertai feedback sehingga individu mengalami kegagalan dalam
menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Pada umumnya kecemasan
berbicara didepan umum pada mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling
angkatan 2011 berada pada kategori tinggi, yaitu sekitar 42,65% dari keseluruhan

4

responden. Mahasiswa yang teridentifikasi mengalami kecemasan pada kategori
tinggi diasumsikan karena adanya tekanan sebagai suatu respon terhadap situasi
berbicara didepan umum yang penuh dengan dinamika.
Widanti (2013) menyatakan bahwa sekitar 75 % mahasiswa lemah dalam
kemampuan problem solving, ketidakmampuan mereka dapat terlihat saat harus
menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan terhadap teman sejawat didepan
kelas. Kemampuan prolem solving terlihat juga dari kurangnya keberanian
mahasiswa dalam menyampaikan pendapat mereka saat diskusi berlangsung dan
dalam menyikapi suatu masalah juga masih rendah, karena saat dihadapkan pada
permasalahan untuk didiskusikan masih banyak yang memilih untuk diam
daripada menyelesaikan masalah tersebut.
Johnson (2006) berpendapat bahwa kecemasan komunikasi memiliki
hubungan dengan proses belajar yang diikuti mahasiswa, bahwa pendekatan

belajar yang tidak sesuai

dapat membuat mahasiswa mengalami kecemasan

dalam berkomunikasi. Pendekatan pembelajaran yang lebih berfokus pada
mahasiswa untuk aktif dalam berkomunikasi, dapat mengurangi kecemasan
komunikasi dalam diri mahasiswa serta pendekatan pembelajaran yang menuntut
mahasiswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan
kecemasan komunikasi pada mahasiswa itu sendiri.
Model-model pembelajaran hendaknya

relevan dan mendukung

tercapainya tujuan pengajaran. supaya mahasiswa dapat berfikir aktif dan diberi
kesempatan untuk mencoba kemampuan dalam berbagai kegiatan. Salah satu
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu pembelajaran dengan model
Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran dengan model Problem Based Learning
(PBL) adalah pendekatan pengajaran yang memberikan tantangan bagi mahasiswa

5


untuk mencari solusi dari permasalahan nyata ( terbuka) secara induvidu maupun
kelompok. Masalah yang disajikan dalam pembelajaran

diharapkan dapat

meningkatkan motivasi mahasiswa dalam memahami konsep yang diberikan.
Problem Based Learning (PBL) ini juga membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan problem solving, keterampilan intelektual dan memberi kesempatan
pada mahasiswa untuk bertanggung jawab pada proses pembelajaran mandiri
sekaligus mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah (Trianto,
2007).
Menurut Rohman (2011) pembelajaran yang didasarkan pada keaktifan
mahasiswa dalam proses pembelajaran disebut student centered learning. Pendekatan
ini adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan tutorial dimana
mahasiswa harus aktif berkomunikasi, mandiri dalam proses belajar, bertanggung
jawab dan berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan
sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab sesuai kebutuhannya,
membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan
serta sumber-sumber yang ditemukan. Pendekatan ini menekankan mahasiswa

untuk aktif bekomunikasi menyampaikan pendapat kepada orang lain,
mengerjakan tugas dan banyak berdiskusi dengan dosen sebagai fasilitator.
Pada pendekatan student centered learning, keaktifan mahasiswa telah
dilibatkan sejak awal dalam bentuk desain belajar yang memperhitungkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar yang telah didapatkan
sebelumnya (Harsono, 2007). Pendekatan pembelajaran dengan student centered
learning ini mahasiswa mampu memecahkan masalah/problem solving yang terjadi
selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan bekerja sama dengan dosen
maupun mahasiswa lainnya berdasarkan permasalahan yang dihadapi. Melalui

6

penerapan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, diharapkan mahasiswa
dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya pikir yang
kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri (Weimer,
2002).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Juni 2014
kepada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang dari tiga angkatan diantaranya


yaitu

angkatan 2011,2012 dan 2013. Pada model pembelajaran Problem Based Learning
dimana pada saat tutorial mahasiswa dibagi beberapa kelompok dan tiap
kelompok terdiri dari 14-17 orang. Didapatkan hasilnya bahwa (20%) mereka
merasa gugup ketika berbicara didepan, ( 35%) mereka juga tidak percaya diri
saat mempresentasikan tugasnya, (20%) berkeringat dingin ketika ingin bertanya
dan (15%)pada saat diskusi kelompok mereka banyak diam karena khawatir
melakukan pembicaraan yang tidak tepat. Sedangkan pada kemampuan problem
solving, ada beberapa mahasiswa yang mampu menyampaikan pendapat dengan
baik dan ada juga yang tidak, mahasiswa juga ada yang diam saat diskusi
berlangsung.
Berdasarkan fenomena yang terjadi dalam kecemasan komunikasi
terhadap kemampuan problem solving mahasiswa adalah suatu kejadian yang sering
muncul pada mahasiswa ketika ingin mengungkapkan pendapat kepada orang
lain tetapi selalu terhambat oleh hal-hal yang tidak diinginkan seperti gugup
ketika ingin bertanya dan takut apa yang dikatakannya itu salah. tanda-tanda
kecemasan dalam berkomunikasi seperti detak jantung yang cepat, nafas yang
terengah-engah, ketika berbicara suara bergetar dan berbicara yang cepat tapi
tidak jelas. Dalam hal pembelajaran seperti ini harus diperhatikan dengan baik


7

karena sangat penting sekali bagi mahasiswa itu sendiri, bahwa pembelajaran
problem solving disini adalah metode penyajian pelajaran dengan cara mahasiswa
dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik
secara individual atau secara kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya
(Rakhmat, 2008).
Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti dan
mengetahui bagaimana pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap
kemampuan problem solving pada mahasiswa tutorial program studi ilmu
keperawatan fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
1.2 Rumusan masalah
Adakah pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap kemampuan
problem solving pada mahasiswa Tutorial Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap
kemampuan problem solving pada mahasiswa Tutorial Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mendeskripsikan gambaran tingkat kecemasan pada mahasiswa Program
Studi

Ilmu

Keperawatan

Muhammadiyah Malang.

Fakultas

Ilmu

Kesehatan

Universitas

8

2. Mendeskripsikan gambaran kemampuan problem solving pada mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Menganalisis pengaruh kecemasan komunikasi terhadap problem solving pada
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam melakuakan penelitian
dan menambah pengetahuan penulis serta dapat memberi informasi pada
penelitian selanjutnya mengenai pengaruh tingkat kecemasan komunikasi
terhadap kemampuan problem solving pada mahasiswa.
2. Bagi institusi pendidikan
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah informasi dan
wawasan kepada mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang khususnya dan mahasiswa
jurusan lain pada umumnya mengenali ruang lingkup komunikasi dalam
bidang pengetahuan mengenai pengelola PBL sebagai masukan untuk
mengatasi kecemasan komunikasi pada mahasiswa. Selain itu juga penelitian
ini diharapkan mampu menjadi tambahan referensi atau acuan bagi peneliti
yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
3. Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa
untuk lebih memahami tingkat kecemasan komunikasi terhadap problem
solving.

9

1.5 Keaslian penelitian
Penelitian mengenai pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap
terhadap problem solving pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas

Ilmu

Kesehatan

Universitas

Muhammadiyah

Malang

sejauh

pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan peneliti sebelumnya, tetapi ada
beberapa penelitian yang mendukung diantaranya yaitu:
1. Penelitian dari Tresniasari Nia (2012,) penelitiannya berjudul Efektivitas
Metode Terapi Ego State Dalam Mengatasi Kecemasan Berbicara di Depan
Publik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada penelitian ini digunakan non probability sampling yaitu responden tidak
dapat ditentukan peluangnya untuk dipilih sebagai sampel. Sampling tersebut
dipilih dengan alasan keterbatasan waktu pada pemberian perlakuan, dalam
hal ini terapi Ego State seluruh mahasiswa yang merasa memiliki kecemasan
ketika berbicara didepan public diukur terlebih dahulu tingkat kecemasan.
Mahasiswa yang mengikuti tes awal ini sebanyak 123 orang. Dari 123 orang
tersebut diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu tingkat kecemasan
rendah, tingkat kecemasan sedang dan tingkat kecemasan tinggi. Sampel
yang diambil dan diberi perlakuan adalah 15 orang pada tingkat kecemasan
tertinggi. Penelitian ini variabelnya berbeda. Penelitian dari nia tresniasari
variabel independennya tentang tingkat Kecemasan Berbicara di Depan
Publik

pada

Mahasiswa

sedangkan

pada

penelitian

ini

variabel

independennya adalah kemampuan problem solving pada mahasiswa Program
Studi

Ilmu

Keperawatan

Muhammadiyah Malang.

Fakultas

Ilmu

Kesehatan

Universitas

10

2. Penelitian dari Winarni Reni (2013) penelitian berjudul kepercayaan diri
dengan kecemasan komunikasi didepan umum pada mahasiswa fakultas
psikologi

Universitas

Muhammadiyah

Malang.

Pada

penelitian

ini

menjelaskan bahwa jumlah responden yang memiliki kecemasan komunikasi
yang tinggi adalah sebanyak 47 orang atau 47%, dan yang memiliki
kecemasan komunikasi yang rendah adalah sebanyak 53 orang atau 53%.
Sedangkan dalam hal kepercayaan diri jumlah responden yang memiliki
kepercayaan diri tinggi sebanyak 55 orang atau 55% sedangkan subjek yang
memiliki kepercayaan yang rendah sebanyak 45 orang atau 45%. Sehingga
dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebagian besar subjek
penelitian memiliki kepercayaan yang cukup tinggi sebanyak 55 orang dan
kecemasan berbicara didepan umum yang rendah sebanyak 53 orang. Pada
penelitian ini meneliti tentang kepercayaan diri dengan kecemasan
komunikasi didepan umum pada mahasiswa, sedangkan pada penelitian ini
tentang pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap kemampuan
problem solving pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Penelitian dari Ririn, Asmidir dan Marjohan (2013) berjudul hubungan
antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara didepan umum
(Studi Korelasional Terhadap Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling
FIP UNP Angkatan 2011). Pada penelitian keterampilan komunikasi
mahasiswa ini menjelaskan bahwa dari mahasiswa 68 mahasiswa Jurusan
Bimbingan dan konseling FIP UNP angkatan 2011, perolehan terbesar
berada pada kategori rendah yakni sebanyak 33 orang mahasiswa (48,53%).
Artinya

sebagian

besar

mahasiswa

belum

terampil

dalam

11

berkomunikasi.sedangkan pada kecemasan berbicara di depan umum bahwa
dari 68 mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling FIP UNP angkatan 2011,
perolehan terbesar berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 29 orang
mahasiswa (42,65%). Artinya sebagian besar mahasiswa memiliki kecemasan
yang tinggi ketika berbicara didepan umum. Pada penelitian ini meneliti
tentang hubungan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan
berbicara didepan umum umum (Studi Korelasional Terhadap Mahasiswa
Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP Angkatan 2011) sedangkan
pada penelitian ini tentang pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap
kemampuan

problem

solving

pada

mahasiswa

Program

Studi

Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Penelitian dari Purnamaningsih H.E & Sudardjo Siska, (2003) berjudul
kepercayaan diri dan kecemasan komunikasi interpersonal pada mahasiswa.
Pada penelitian ini kepercayaan diri memberikan sumbangan efektif sebesar
52,6 % terhadap kecemasan komunikasi interpersonal, smentara sisanya 47,4
% ditentukan oleh factor lain diluar kepercayaan diri, seperti ketrampilan
berkomunikasi, situasi, pengalaman kegagalan atau kesuksesan dalam
komunikasi interpersonal, dan presdisposisi genetik. sedangkan pada
penelitian ini tentang pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap
kemampuan

problem

solving

pada

mahasiswa

Program

Studi

Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Penelitian dari Wahyuni Sri (2014) penelitiannya berjudul berjudul hubungan
antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara didepan umum pada
mahasiswa psikologi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p=0.000 <
a=0.05 mengatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan. Hal ini

12

berarti hasil penelitian membuktikan terdapat hubungan yang sangat
signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan
umum pada mahasiswa Program studi Psikologi Angkatan 2009 dan 2010 di
Universitas Mulawarman Samarinda dengan r=-0.559 dan p=0.000. Nilai r=0.559 dengan koefisien negatif diartikan bahwa terdapat hubungan yang
negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan umum
pada mahasiswa. Hal ini juga berarti semakin tinggi kepercayaan diri maka
semakin rendah kecemasan berbicara di depan umum, dan begitu pula
sebaliknya, semakin rendah kepercayaan diri maka semakin tinggi kecemasan
berbicara di depan umum pada mahasiswa.
6. Penelitian dari Lestari S. Nyoman (2011) penelitiannya berjudul pengaruh
model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar fisika bagi siswa kelas VII SMP. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh yaitu prestasi belajar fisika siswa dengan x = 66,72
dan SD = 5,505 sebanyak 13,16% berkualifikasi amat baik, 26,32%
berkualifikasi baik, 36,84% berkualifikasi cukup, 18,42% berkualifikasi
kurang dan 0 % berkualifikasi amat kurang untuk siswa yang motivasi
belajarnya tinggi. Sedangkan prestasi belajar fisika siswa yang termotivasi
belajar rendah sebanyak 0% berkualifikasi amat baik, 23,68% berkualifikasi
baik, 42,10% berkualifikasi cukup, 28,94% berkualifikasi kurang dan 5,26%
berkualifikasi amat kurang. Prestasi belajar siswa pada kelompok PBL yaitu
sebanyak 13,16%

berkualifikasi amat baik, 44,74% berkualifikasi baik,

26,32% berkualifikasi cukup, 15,79% berkualifikasi kurang dan 0%
berkualifikasi amat kurang. Sedangkan prestasi belajar fisika siswa pada
kelompok konvensional adalah 0% berkualifikasi amat baik, 5,26%

13

berkualifikasi baik, 50% berkualifikasi cukup, 31,58% berkualifikasi kurang
dan 13,16% berkualifikasi amat kurang. Sedangkan pada penelitian ini
tentang pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap kemampuan
problem solving pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

PENGARUH TINGKAT KECEMASANKOMUNIKASI TERHADAP
KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PADA MAHASISWA
TUTORIALPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Oleh:
DIAN AISYAH RAHMATULLAH
201010420311114

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

PENGARUH TINGKAT KECEMASANKOMUNIKASI TERHADAP
KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PADA MAHASISWA
TUTORIALPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:
DIAN AISYAH RAHMATULLAH
201010420311114

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i

ii

iii

LEMBAR SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Dian Aisyah Rahmatullah

Nim

: 201010420311114

Program studi : Ilmu keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi

: Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi Terhadap Kemampuan
Problem Solving pada Mahasiswa Tutorial Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar- benar
hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian
hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang,

Mei 2015

Yang membuat pernyataan

Dian Aisyah Rahmatullah
NIM: 201010420311114

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
saya kekuatan dan nikmat yang begitu besar sehingga sejauh ini saya masih berjuang
untuk mengerjakan skripsi dengan judul “Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi
Terhadap Kemampuan Problem Solving pada Mahasiswa Tutorial Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang "..
Saya sebagai penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak dalam penyusunan proposal skripsi ini. Bersamaan dengan ini perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Sri Sunaringsih Ika W., MPH selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing penulis dengan sabar.
4. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing penulis dengan sabar.
5. Mahasiswa dan dosen yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian
ini.
6. Dosen dan staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
7. Teristimewa untuk kedua orangtuaku yang senantiasa ku hormati dalam setiap
kehidupanku, yang selalu siap membantu dan memberikan doa, kasih sayang, dan

v

dukungan baik moril maupun materil yang tak terhingga kepadaku. Semoga Allah
memberikan kalian kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
8. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK C angkatan 2010 yang turut serta
membantu dan memberikan dukungan.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat
membangun. Allah senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju
kebaikan dan selalu mengingatkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang,

Mei 2015

Penulis

vi

ABSTRACT
The Influence of Communication Anxiety Level TowardsProblem
SolvingAmong Tutorial’s Student in Nursing Department Health Science
Faculty Muhammadiyah University of Malang
Dian Aisyah Rahmatullah1, Sri SunaringsihIka W2 Nurul Aini3,
Background: Communication anxiety is condition when someone feels nervous, not
interest for conversation and not comfort to talk. Then Problem solving is the ability to
know about problem and solve it by using knowledge and theory had known before.
The purpose of this research was to identify the influence of communication anxiety
level towards problem solving among tutorial’s student in Nursing Department
Health Science Faculty Muhammadiyah University of Malang
Method: This research used observational analytic with cross sectional design. This
research was conducted on March 2015 in Muhammadiyah University Of Malang.
The sample were 216 tutorial’s students in Nursing Department Health Science
Faculty Muhammadiyah University Of Malang. The data analysis used were level
regression logistic test.
Result: The result showed that from 216 respondents mostly have medium level of
anxiety level (75%) and mostly they can’t solve the problem effectively (56%). The
result of regression logistic showed there is significant influence of anxiety towards
problem solving skills, in which if there is an increase of anxiety level, it follows with
decrease of problem solving skill.
Recommendation: it suggested for the future researcher to use great sample and
observation technique.

Keywords: communication anxiety, problem solving, tutorial students
1.
2.
3.

Student of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah
Malang
Lecturer of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah
Malang
Lecturer of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah
Malang.

vii

ABSTRAK
Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi terhadap Kemampuan problem
solving pada Mahasiswa Tutorial Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Dian Aisyah Rahmatullah1,Sri SunaringsihIka W2 Nurul Aini3
LatarBelakang: Kecemasan Komunikasi adalah kondisi ketika seseorang merasa
gugup, tidak tertarik dalam percakapan serta tidak nyaman saat terlibat dalam
pembicaraan. Problem solving adalah kemampuan melihat suatu masalah, lalu
memecahkan masalah tersebut berdasarkan pengetahuan dan teori yang telah
diketahui sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh tingkat
kecemasan komunikasi terhadap kemampuan problem solving pada mahasiswa tutorial
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
MetodePenelitian: Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015
Universitas Muhammadiyah Malang. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tutorial
yang berada di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang sebanyak 216 mahasiswa. Analisa data
menggunakan uji regresi logistik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 216 responden mayoritas
mengalami kecemasan sedang (75%) dan kemampuan problem solving mayoritas
tidak mampu (56%). Hasil analisis dengan uji regresi logistic menunjukkan ada
Pengaruh tingkat kecemasan komunikasi terhadap kemampuan problem solving pada
responden, semakin tinggi kecemasan komunikasi maka kemampuan problem solving
menurun, semakin rendah kecemasan komunikasi maka kemampuan problem solving
meningkat.
Saran: Peneliti selanjutnya juga melakukan observasi secara langsung dan
menggunakan sampel yang lebih banyak.

Kata Kunci: KecemasanKomunikasi, problem solving, Mahasiswa tutorial
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
ABSTRACT ................................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................
1.4.1 Bagi Peneliti .......................................................................................
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan .................................................................
1.4.3 Bagi Mahasiswa .................................................................................
1.5 Keaslian penelitian.......................................................................................

1
1
7
7
7
7
8
8
8
8
9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
2.1 Konsep Tutorial ...........................................................................................
2.1.1 Definisi Tutorial ................................................................................
2.1.2 Langkah-langkah dalam pembelajaran tutorial atau metode
seven jump .............................................................................................
2.1.3 PeranPratisipaan PBL dalam Tutorial ............................................
2.2 Konsep Kecemasan Komunikasi ..............................................................
2.2.1 Definisi Kecemasan Komunikasi ...................................................
2.2.2 Karakteristik Kecemasan Komunikasi ..........................................
2.2.3 Ciri- Ciri Kecemasan Komunikasi..................................................
2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Komunikasi ...............
2.2.5 Tipe- Tipe Kecemasan Komunikasi ..............................................
2.3 KonsepProblem Solving .................................................................................
2.3.1 Definisi Problem Solving .....................................................................
2.3.2 Metode Penyajian Dan Bentuk Problem Solving .............................
2.3.3 Tujuan Metode Pembelajaran Problem Solving................................
2.3.4 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Problem Solving ...................
2.3.5 Langkah- Langkah Penerapan Metode Pembelajaran Problem
Solving ..................................................................................................
2.3.6 Kelemahan dan Kekurangan metode Problem Solving ...................
2.4 Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi Terhadap Kemampuan
Problem Solving ..............................................................................................

14
14
14

ix

15
16
18
18
19
20
21
23
24
24
25
26
27
29
30
32

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA ........................... 35
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................. 35
3.2 Hipotesa Penelitian ..................................................................................... 36
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................
4.1 Desain Penelitian .........................................................................................
4.2 Kerangka Penelitian ....................................................................................
4.3 Populasi, Sampel, Dan Teknik Sampling .................................................
4.3.1 Populasi ..............................................................................................
4.3.2 Sampel ................................................................................................
4.3.3 Teknik sampling ................................................................................
4.4 Variabel Penelitian .......................................................................................
4.4.1 Variabel independent (bebas)..........................................................
4.4.2 Variabel dependen (terikat) .............................................................
4.5 Definisi Operasional Variabel....................................................................
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................
4.7 Instrumen Penelitian ...................................................................................
4.7.1 Uji Validitas .......................................................................................
4.7.2 Uji Reabilitas.....................................................................................
4.8 Prosedur Pengumpulan Data .....................................................................
4.8.1 Teknik Pengumpulan Data..............................................................
4.8.2 Langkah- Langkah Pengumpulan Data .........................................
4.9 Analisa data ..................................................................................................
4.9.1 Analisis Univariat ..............................................................................
4.9.2 Analisis Bivariat .................................................................................
4.10 Etika Penelitian............................................................................................
4.10.1 Lembar Persetujuan Penelitian ......................................................
4.10.2 Tanpa Nama .....................................................................................
4.10.3 Kerahasiaan.......................................................................................
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA .................................
5.1 Hasil Penelitian ............................................................................................
5.1.1 Karakteristik Responden .................................................................
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .............................
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............
5.1.2 Gambaran Tingkat Kecemasan Komunikasi pada Mahasiswa ..
5.1.3 Gambaran kemampuan Problem Solving pada Mahasiswa ............
5.2 Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi Terhadap Kemampuan
Problem solving ................................................................................................

37
37
37
39
39
39
41
41
41
41
41
42
42
44
45
46
46
46
48
48
48
49
49
50
50
51
51
51
51
52
52
53

BAB VI PEMBAHASAN ..........................................................................................
6.1 Gambaran Tingkat Kecemasan Komunikasi pada mahasiswa .............
6.2 Gambaran kemampuan Problem Solving pada mahasiswa .......................
6.3 Hasil Analisis pengaruh Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi
pada Mahasiswa ...........................................................................................
6.4 Keterbatasan Penelitian ..............................................................................
6.6 Implikasi Keperawatan ...............................................................................

57
57
58

54

61
64
65

BAB VII PENUTUP .................................................................................................. 67
7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 67

x

7.2 Saran .............................................................................................................
7.2.1 Bagi Penelitiselanjutnya...................................................................
7.2.2 Bagi Institusi pendidikan Keperawatan ........................................
7.2.3 Bagi Mahasiswa ................................................................................

67
68
68
68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 69
LAMPIRAN .................................................................................................................. 72

xi

DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Definisi Operasional ...................................................................................
Tabel 4.3 Skala Kecemasan Komunikasi ...................................................................
Tabel 4.4 Skala Kemampuan Problem Solving .............................................................
Tabel 5.4 Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi Terhadap Kemampuan
Problem Solving ...............................................................................................
Tabel 5.4 Analisis Pengaruh Tingkat Kecemasan Komunikasi Terhadap
Kemampuan Problem Solvig .......................................................................

xii

41
43
44
54
55

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 5.2
Gambar 5.3

Kerangka Konseptual ............................................................................ 35
Kerangka Penelitian ............................................................................... 38
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenias Kelamin .................... 52
Gambaran Tingkat Kecemasan Komunikasi pada Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang ................................................... 53
Gambar 5.4 Gambaran Kemampuan Problem Solving pada mahasiswa Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang...................................................................................................... 54

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12

Lembar persetujuan menjadi responden.............................................
Kuesioner Kecemasan Komunikasi ....................................................
Kuesioner kemampuan Problem Solving ................................................
Hasil Rekapitulasi Kecemasan Komunikasi .......................................
Hasil Rekapitulasi kemampuan Problem Solving ...................................
Hasil Uji Validitas dan Realibitas .........................................................
Hasil Analisa Data ..................................................................................
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ..............
Surat Telah Melakukan Penelitian .......................................................
Lembar konsultasi ..................................................................................
Dokumentasi Penelitian ........................................................................
Curiculum Vitae......................................................................................

xiv

72
73
74
78
80
102
107
110
111
112
115
116

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.(2006). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara
Azwar, S. (2012).Penyusuna Skala Psikologi. Yogyakarta
(2005). Penyusuna Skala Psikologi. Yogyakarta
Budiman.(2011). Penelitian Kesehatan. Buku Pertama. Bandung: Refika Aditama
D’Zurilla, T.J.Nezu, A.M., & Olivares, A.M. (2004).Social Problem Solving: Theory and
Assessment Washington: American Psychological Association
Faisal.(2005).Hubungan antara Konsep Diri dengan Kecemasan Komunikasi
Mahasiswa dalam lingkup akademis. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Febiyanti,F.(2007).Hubungan
antara
Kepercayaan
Diri
Komunikasi.Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

dengan

Kecemasan

Harsono.(2007).Student Centered Learning. Yogyakarta: Lokakarya Peningkatan
Pembelajaran melalui SCL, FPISB UII.
Hamalik, O. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: BumiAksara.
Hidayat, A. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik penulisan Ilmiah. Jakarta: Medika
Salemba
(2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Horwitz, B. (2002). Communication apprehension: origins and management. New York:
Singular Thomson Learning.
Hudojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Malang: UM Press.
Jannah,N.F, (2014) Penerapan Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah. Universitas pendidikan indonesia
Johnson, D. (2006). An investigation of the relationship between student learning style and oral
communication competence. Morgantown : Department Of Educational Psychology
Lestari,S.N. (2011). Pengaruh Model Pembelajran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Sripsi. Universitas
pendidikan Ganesha Singaraja
Lukmantoro, T. (2000).Tingkat kecemasan komunikasi mahasiswa dalam lingkup
akademis.Universitas diponegoro.
Made, W. (2009).Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: BumiAksara.
Miler, R. (2002).Comunication apprehension curriculum resource guide. University of Central
Oklahoma

xv

Natalie, R. (2004). Berani Bicara di Depan Publik, Edisi Revisi. Bandung: Penerbit
Nuansa
Nimocks. (2001).The effect of covert modeling on communication apprehension, communication
confidence and performance.University of Arkansas
Nursalam & Effendi.F. (2008). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Peterson, T.O. (2004). Problem based learning: Three Critical Succes Factors for
Implementation. Journal of Management Education. Vol. 28/ No 5
Powell.R& Powel.D. (2010).Classroom Commincation and diversity. New York: Routledge.
Purwanto. (2005).Pengaruh Pendekatan problem solving terhadap peningkatan
kemampuan berpikir kritis.Jurnal pendidikan.Universitas pendidikan indonesia
Pudjijogyanti. (2001).Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan
Purnamaningsih, H. E & Sudardjo, S. (2003). Kepercayaan Diri dan Kecemasan
Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa. Jurnal psikologi. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada, No 2, 67-71
Rakhmat, J. (2008). Psikologi komunikasi. Bandung: remaja rosdakarya
Rahayu, I.T., Ardani, T.A. dan Sulistyaningsih. (2004). Hubungan Pola Pikir Positif
Dengan Kecemasan Berbicara di DepanUmum. Jurnal Psikologi UNDIP,Vol. 1,
No. 2
Ririn, Asmidir & Marjohan, (2013). Hubungan antara Keterampilan Komunikasi
dengan Kecemasan Berbicara di Depan Umum. Jurnal Ilmiah Konseling. Jurusan
Bimbingan dan Konseling FIP UNP, Vol.2, No 1
Rohman, I. (2011). Revitalisasi Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif. Available. FTP
Santoso.(2008).Tingkat Kecemasan Komunikasi Mahasiswa
Akademis.skripsi. FISIP.Universitas Diponegoro Semarang

dalam

Lingkup

Sanjaya, W. (2006).Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Setyaningsih.(2000).Transformasi pendidikan.Yogyakarta.Kanisisus
Slamet, M. (2003). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia.
Disuntingoleh Ida Yustina dan Adjat Sudradjat.Bogor: IPB Press.
Trianto. (2007). Model- model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitik.Jakarta:
Prestasi Pustaka
Tresniasari, N. (2012). Efektivitas Metode Terapi Ego state dalam Mengatasi Kecemasan
Berbicara di Depan Publik pada Mahasiswa. Jakarta: Fakultas Psikologi, UIN Syarif
Hidayatullah. Vol. 14, No. 01
Turner H.L & West R. (2009) pengantar teori komunikasi analisis dan aplikasi. Jakarta:
Prestasi Pustaka

xvi

Wahyuni, S. (2014).Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Berbicara
di Depan Umum pada Mahasiswa. Jurnal psikologi.Universitas Mulawarman
Samarinda. Vol. 2, No 1
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat : Jakarta: Buku Kedokteran
(EGC)
Wasisto,Broto dkk.(2006). Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta:Konsil Kedokteran
Indonesia
Wagiran. (2004). Meningkatkan Keaktifan Mahasiswa melalui pendekatan problem
solving. Jurnal Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. ISSN: 0125-992X
Weimer, M. (2002).Learner-centered teaching: five key changes to practice. San Francisco, CA:
Jossey-Bass.
Widjajanti, Bondan D. (2009). Kemampuan pemecahan
matematis.Jurnal pendidikan.Universitas Negeri Yogyakarta

masalah

yang

Widanti, C.M. (2013). Hubungan antara Kestabilan Emosi dengan Problem Solving
pada Mahasiswa Program Studi Psikologi. Sripsi. Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Winarni, R.(2013). Kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi didepan umum
pada mahasiswa.Jurnal psikologi.Universitas Muhammadiyah Malang. Vol 01 No
02
Wulandari, H. L. (2004). Efektivitas Modifikasi Perilaku Kognitif Untuk Mengurangi
Kecemasan Komunikasi Antar Pribadi. Medan. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara

xvii

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

35 166 23

PENGARUH POLA ASUH DAN PENGENDALIAN EMOSI TERHADAP LOCUS OF CONTROL PADA MAHASISWA SI- KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

0 19 26

HUBUNGAN ANTARA KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN OBESITAS REMAJA USIA 18-20 TAHUN (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang)

3 12 25

PENGARUH INSOMNIA TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN POLA AKTIVITAS DAN RENDAHNYA PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

18 92 32

HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA S1–KEPERAWATAN DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

9 108 28

HUBUNGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SELF DIRECTED LEARNING (SDL) PADA MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang)

6 19 21

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV TERHADAP PENGGUNAAN JARGON DALAM KOMUNIKASI MAHASISWA Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2004 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

0 3 2

Tingkat Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Setelah Terpapar Interprofessional Education (IPE) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

0 5 20

TINGKAT KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTARPROFESI MAHASISWA FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN PADA PEMBELAJARAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION(IPE) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

5 14 109

HUBUNGAN ANTARA INTERNET ADDICTION DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 16