VARIASI BERBAGAI BENTUK JARINGAN PEMBULUH TRAKEA FAMILI LEGUMINOSAE PADA PREPARAT MASERASI SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI TINGKAT SMA

(1)

VARIASI BERBAGAI BENTUK JARINGAN PEMBULUH

TRAKEA FAMILI LEGUMINOSAE PADA PREPARAT

MASERASI SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI TINGKAT

SMA

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

SUSI SUSILA

201010070311102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

VARIASI BERBAGAI BENTUK JARINGAN PEMBULUH

TRAKEA FAMILI LEGUMINOSAE PADA PREPARAT

MASERASI SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI TINGKAT

SMA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :

SUSI SUSILA

201010070311102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Susi Susila

NIM : 201010070311102 Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA

Diajukan untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Susi Susila

Tempat, Tgl. Lahir : Danau Mawan, 12 Juli 1992 NIM : 201010070311102

Fakultas/ Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 07 Mei 2015 Yang menyatakan

(Susi Susila)

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (SI) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 07 Mei 2015 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes 1. ..………

2. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 2. ………..

3. Dr. Rr. Eko Susetyarini, M.Si 3. ………..


(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barangsiapa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan padanya, sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan urusan

(yang dikehendaki)-Nya” (Tafsir QS. Ath-Thalaq: 3)

“Jika kamu tidak menyukai suatu perubahan yang sulit, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencobanya maka lambat laun kau juga akan

terbiasa”

Persembahan:

Karya hasil kerja kerasku yang telah Kuperjuangkan dengan keiklasan, Keringat, tetesan air mata dan Penuh kesabaran ini kepada

Nenek tercinta

Saedah

dan Alm.

Kakek

Kedua Ibundaku

Rustina

dan

Artika Suryani

juga

Ayahanda

Rahmat Yakin dan Yohanes Murat

Sebagai wujud baktiku Karena mereka yang selalu menjadi inspirasi, Motifasiku hingga aku bisa bertahan serta Tegar sampai saat ini dan dapat menyelesaikan Tugas akhir ini.

Adik-adikku tercinta

Deva

dan

Aswa

Semoga kelak kalian bisa mengikuti jejak Kakakmu ini dengan lebih baik lagi


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya-Nya kepada penulis, sehingga atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, informasi, bimbingan, dan juga doa yang sangat berharga bagi penulis. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan terutama kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu, Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd, selaku Bapak dan Ibu Dosen bersama staf Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

3. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.pd dan Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi, dan pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.


(8)

4. Nenekku tercinta yang selalu mengkhawatirkanku, mendoakan, dan memotivasi dalam menyelesaikan tugas akhirku ini, terimakasih dan sayangku untukmu.

5. Bibiku Maimun yang selalu menanyakan kapan rampung tugas akhir dan selesainya kuliahku ini hingga aku bergelar sarjana, terimakasih banyak.

Semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran konstruktif senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 07 Mei 2015 Penulis,


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 7

1.6 Definisi Istilah ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Jaringan Pembuluh Xilem ... 10

2.1.1 .Pengertian Pembuluh Xilem... 11

2.1.2 .Struktur dan Bentuk Xilem ... 12


(10)

2.1.4 Unsur Utama Xilem ... 14

2.2 Tinjauan Tentang Famili Leguminosae ... 20

2.2.1 Sistematika ... 21

2.2.2 Karakteris Famili Leguminosae ... 22

2.2.3 Habitat dan Contoh... 23

2.2.4 Morfologi Famili Leguminosae ... 29

2.3 Preparat Maserasi... 32

2.3.1 Pengertian Maserasi ... 33

2.3.2 Tujuan maserasi... 34

2.3.3 Teknik Maserasi ... 35

2.4 Tinjauan Tentang Bahan Ajar Biologi ... 36

2.4.1 Pengertian Bahan Ajar ... 36

2.4.2 Jenis Bahan Ajar... 37

2.4.2.1Bahan Ajar Cetak ... 38

2.4.3 Bahan Ajar Terpilih Pada Penelitian Ini ... 39

2.5 Kerangka Konseptual... 41

2.6 Hipotesis ... 43

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 44

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 44

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

3.3.1 Populasi Penelitian ... 45


(11)

3.4 Jenis Variabel Penelitian... 46

3.4.1 Variabel Bebas ... 46

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 47

3.6 Prosedur Penelitian ... 48

3.6.1 Persiapan Penelitian ... 48

3.6.1.1Bahan Penelitian ... 48

3.6.1.2Alat untuk Membuat Preparat ... 49

3.6.1.3Alat untuk Pengamatan Preparat ... 49

3.6.2 Pelaksanaan Penelitian ... 49

3.6.2.1Proses Pembuatan Preparat Maserasi ... 50

3.6.2.2Proses Pengamatan Preparat dengan SEM ... 52

3.6.3 Proses Pengamatan Preparat... 53

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 53

3.8 Teknik Analisis Data ... 54

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Jaringan Pembuluh Trakea pada Arachis hypogaea L ... 55

4.1.2 Jaringan Pembuluh Trakea pada Leucaena leucocephala... 61

4.1.3 Jaringan Pembuluh Trakea pada Glycine max L ... 67

4.1.4 Jaringan Pembuluh Trakea pada Vigna sinensis L ... 73

4.2 Perbedaan Ukuran Jaringan Pembuluh Trakea pada Berbagai Spesies dari Famili Leguminosae Menggunakan SEM ... 83


(12)

4.2.1 Jaringan Pembuluh Trakea pada Arachis hypogaea L ... 83

4.2.2 Jaringan Pembuluh Trakea pada Leucaena leucocephala... 89

4.2.3 Jaringan Pembuluh Trakea pada Glycine max L ... 95

4.2.4 Jaringan Pembuluh Trakea pada Vigna sinensis L ... 101

4.3 Pembahasan ... 107

4.3.1 Variasi Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea pada Preparat Famili Leguminosae... 107

4.3.2 Perbandingan Ukuran Anatomi Jaringan Pembuluh Trakea pada Preparat Famili Leguminosae ... 113

4.3.3 Pengaruh Ukuran Anatomi Jaringan Pembuluh Trakea Terhadap Fungsi Jaringan Pengangkut pada Berbagai Spesies dari Famili Leguminosae ... 113

4.3.4 Proses Perencanaan dan Hasil Penelitian Anatomi Jaringan Pembuluh Trakea pada Spesies dari Famili Leguminosae sebagai Bahan Belajar Biologi... 122

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 125


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perbedaan Struktur Anatomi Jaringan Pembuluh

Trakea pada Berbagai Spesies Famili Leguminosae ... 82 Tabel 4.2 Perbedaan Ukuran Jaringan Pembuluh Trakea pada


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Serabut Xilem, Trakea dan Trakeid ... 13

Gambar 2.2 Serabut Xilem dan Trakeid ... 15

Gambar 2.3 Bentuk Penebalan Trakea ... 19

Gambar 2.4 Arachis hypogaea L ... 25

Gambar 2.5 Leucaena leucocephala ... 27

Gambar 2.6 Glycine max L ... 28

Gambar 2.7 Vigna sinensis L ... 29

Gambar 2.8 Bagan Kerangka Konseptual ... 42

Gambar 3.1 Skema Pembuatan Preparat Maserasi Famili Leguminosae ... 51

Gambar 4.1 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1) Arachis hypogaea L ... 55

Gambar 4.2 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2) Arachis hypogaea L ... 56

Gambar 4.3 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3) Arachis hypogaea L ... 57

Gambar 4.4 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (4) Arachis hypogaea L ... 58

Gambar 4.5 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5) Arachis hypogaea L. ... 59

Gambar 4.6 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6) Arachis hypogaea L ... 60

Gambar 4.7 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1) Leucaena leucocephala. ... 61

Gambar 4.8 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2) Leucaena leucocephala ... 62

Gambar 4.9 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3) Leucaena leucocephala ... 63


(15)

Leucaena leucocephala ... 64

Gambar 4.11 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5)

Leucaena leucocephala ... 65

Gambar 4.12 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6)

Leucaena leucocephala ... 66 Gambar 4.13 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1)

Glycine max L ... 67

Gambar 4.14 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2)

Glycine max L ... 68

Gambar 4.15 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3)

Glycine max L ... 69

Gambar 4.16 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (4)

Glycine max L ... 70

Gambar 4.17 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5)

Glycine max L ... 71

Gambar 4.18 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6)

Glycine max L ... 72

Gambar 4.19 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1)

Vigna Sinensis L ... 73

Gambar 4.20 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2)

Vigna Sinensis L ... 74

Gambar 4.21 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3)

Vigna Sinensis L ... 75

Gambar 4.22 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (4)

Vigna Sinensis L ... 76

Gambar 4.23 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5)

Vigna Sinensis L ... 77

Gambar 4.24 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6)

Vigna Sinensis L ... 78

Gambar 4.25 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea


(16)

Gambar 4.26 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (2) ... 84

Gambar 4.27 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (3) ... 85

Gambar 4.28 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (4) ... 86

Gambar 4.29 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (5) ... 87

Gambar 4.30 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (6) ... 88

Gambar 4.31 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (1) ... 89

Gambar 4.32 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (2) ... 90

Gambar 4.33 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (3) ... 91

Gambar 4.34 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (4) ... 92

Gambar 4.35 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (5) ... 93

Gambar 4.36 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (6) ... 94

Gambar 4.37 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (1) ... 95

Gambar 4.38 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (2) ... 96

Gambar 4.39 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (3) ... 97

Gambar 4.40 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea


(17)

Gambar 4.41 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (5) ... 99

Gambar 4.42 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (6) ... 100

Gambar 4.43 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (1) ... 101

Gambar 4.44 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (2) ... 102

Gambar 4.45 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (3) ... 103

Gambar 4.46 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (4) ... 104

Gambar 4.47 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (5) ... 105

Gambar 4.48 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (6) ... 106

Gambar 4.49 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (1) ... 110

Gambar 4.50 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (2) ... 110

Gambar 4.51 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (3) ... 111

Gambar 4.52 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (4) ... 111

Gambar 4.53 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (5) ... 112

Gambar 4.54 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (6) ... 112

Gambar 4.55 Buku Saku Biologi Tampak Depan dan Belakang ... 114 Gambar 4.56 Buku Saku Biologi Bagian Petunuk Belajar dan


(18)

Gambar 4.57 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 1-3 ... 116

Gambar 4.58 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 4-6 ... 116

Gambar 4.59 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 7-9 ... 117

Gambar 4.60 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 10-12 ... 117

Gambar 4.61 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 13-15 ... 118

Gambar 4.62 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 16-18 ... 118

Gambar 4.63 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 19-21 ... 119

Gambar 4.64 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 22-24 ... 119

Gambar 4.65 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 25-27 ... 120


(19)

DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Gambar 1.1 : Foto Dokumentasi Prosedur Kerja Pembuatan Preparat

Maserasi ... 129 Gambar 1.2 : Foto Dokumentasi Prosedur Kerja Pembuatan Preparat SEM .. 131

DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Tabel 1.1 : Normalitas Panjang Trakea pada Famili Leguminosaea ... 132 Tabel 1.2 : Normalitas Diameter Trakea pada Famili Legumiinoseae ... 133 Tabel 1.3 : Normalitas Ketebalan Dinding Trakea pada Famili

Leguminoseae ... 135 Tabel 1.4 : Normalitas pada Famili Leguminoseae ... 136 Tabel 1.5 : Hasil Perhitungan Anava pada Panjang Trakea Famili

Leguuminoseae ... 137 Tabel 1.6 : Hasil Perhitungan Anava pada Diameter Trakea Famili

Leguminoseae ... 138 Tabel 1.7 : Hasil Perhitungan Anava pada Ketebalan Dinding Trakea

Famili Leguminoseae ... 139 Tabel 1.8 : Homogenitas pada ke-6 Ulangan dari Spesies Arachis

hypogaea, Leucaena leucocephala, Glycine max L, dan Vigna sinensis ... 140 Tabel 1.9 : Anava One-way dengan Pengambilan Keputusan berdasarkan

perbandingan F hitung dan F tabel pada Spesies Arachis hypogaea, Leucaena leucocephala, Glycine max L, dan Vigna sinensis dengan 6 kali Ulangan ... 140 Tabel 1.10 : Anava One-way dengan Pengambilan Keputusan Berdasarkan

Probabilitas pada Spesies Arachis hypogaea, Leucaena leucocephala, Glycine max L, dan Vigna sinensis dengan 6 Kali Ulangan ... 141


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1989. Kedelai. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).

Apt, Rio Pratama. 2011. Standardisasi Ekstrak Kulit Kacang Tanah. (Online). Http://r10pr4t4m4.blogspot.co.id/2011/04/standardisasi-ekstrak-kulit-kacang.hmll,diunduh pada tanggal 31 Juni 2014.

Basahona, Sumanto. 2010. Deskripsi Tumbuhan Berdasarkan Family (suku). (Online). Ilmu Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sam Ratulangi Manado 2010. Http://basahona.blogspot.co.id/2010/12/deskripsi-tumbuhan-berdasarkan-family.htm,. diakses pada tanggal 30 Juli 2014.

Campbell, N.A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A. 2010. Biologi Edisi Kesebelas (Jilid 2). Jakarta: Erlangga. Dhani. 2014. Scanning Electron Mikroscope (SEM).

http://masudahkusuma.blogspot.com/2014/01/scanning-electron-microscopy-sem.html. Diakses tanggal 8 juli 2014.

Diyana, Dani Resta Nur. 2014. Analisis Perbandingan Struktur Anatomi Jaringan Pembuluh Trakea pada Berbagai Spesies dari Genus Amaranthus sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Esau, K. 1964. Anatomy of Seed Plants, 2nd ed. New York: John Wiley & Sons. Fahn, A. 1992. Anatomi Tumbuhan (Edisi Ketiga). Penerjemah Soediarto dkk.

Jogjakarta: Gajahmada University Press.

Gempar, 2013. Manfaat Lamtoro (Leucaena leucocephala). (Online). http://gemparvaroz.blogspot.com/2013/06/manfaat-lamtoro-leucaena-leucocephala.html, diunduh 30 Juli 2014.

Haryadi, Jodi., Tama, Prima Waodya., Adi, Setyo., Candri, Sintha Tiara., Putri, Syahroni M.P. 2013. Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak. Fakultas Pertanian. Program Studi Peternakan. Universitas Sebelas Maret Surakarta: Surakarta. http://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrxgzYwxdFWlHEA1Gn3RQx.;_ylu=X3 oDMTByZWY0N3NuBHNlYwNzcgRwb3MDNQRjb2xvA3NnMwR2dGlk Aw/RV=2/RE=1456616880/RO=10/RU=http%3a%2f%2fksi.fp.uns.ac.id% 2fbox%2fpeternakan%2fSemester%25202%2fLaporan%2520Smt%25202% 2fLaporan%2520ITMT%2fbab%25204%2520Pembahasan%2520legume%


(21)

2520%28TIPUS%29.docx/RK=0/RS=8kQOeWJmAUWWDiUuM5z6kFO m6l8,D diunduh pada tanggal 21, Agustus 2014.

Hendry. 2010. Populasi dan Sampel. (Online blogger). https://teorionline.wordpress.com/201001/24/populasi_dan_sampel/,

diunduh 26, Febuari 2016.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Huda, khoirul. 2010. Budidaya Kacang Tanah (Arachis hypogaea L). (Oneline) Http://hudamagazine.blogspot.com/2010/01/budidaya-tanaman-kacang-tanah-arachis.html, diunduh pada tanggal 30 Juli 2014.

Husna, Tsalats Wahyul., Rita Septiani., Fauzan Arif Billah. 2013. Isolasi dan Penentuan Senyawa Aktif Serta Aktifitas Antioksidan Kulit Kacang Tanah. Laporan Praktikum Kimia Bahan Alam, Fakultas Sains dan Teknologi. Program Studi Kimia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Jakarta.

Indramayu, Intan. 2013. Laporan Praktikum Mikroteknik Metode Maserasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Kartasapoetra, Ir.A.G. 1988. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel & Jaringan). Jakarta: PT. Bina Aksara.

Kemas, Ali. 1991. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Kimball, J.W. 1992. Biology. Addison-Wesley Publishing Company Inc. Alih Bahasa Sutarmi, S.T. dan Sugiri, N. 1992. Jakarta: Erlangga.

Kurniawati, Feby. 2013. Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea pada Preparat Maserasi Berbagai Genus Piper Sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Plantamor. 2012. Informasi Spesies.

http://www.plantamor.com/index.php?plant=55. Diakses tanggal 07, Juli 2014. Purwanti, E., et. al.,1998. Metode Penelitian. UMM: Malang.


(22)

Rentika, Dias. 2014. Analisis Perbandingan Morfologi Bentuk Sel Stomata Daun Pada Berbagai Spesies Dari Genus Sansevieria Sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jurusan MIFA. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

Rofieq, Ainur. 2012. Metodologi Penelitian. Modul Kuliah Metodologi Penelitian. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mhammadiyah Malang: Malang.

Silabus SMA. 2013. Silabus SMA Kelas XI Kurikulum 2013

Sijabat, H. 2010. Tinjauan Pustaka (Kacang Tanah).(Online). Universitas Sumatra: Sumatra.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/4/Chapter%20II.pdf, diunduh pada tanggal 27, Oktober 2014.

Soerodikoesoemo, Wibisono.1987.Materi Pokok Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Subadar, Ahmad. 2012. Identifikasi Tumbuhan di Kebun Raya Purwodadi. (Online).

Http://Ahyan8891.blogspot.com/2012/06/VbehaviorurIdefaultvmlo_29.html, diundh pada tanggal 05, Maret 2015.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno. 2013. Membandingkan Cepat Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max) dengan Metode Penyiraman Air Biasa dan Air Vetsin (Monosodium

Glutamat). (Onlie).

https://trisnoajjah12.wordpress.com/2013/06/03/membandingkan-cepat-pertumbuhan-tanaman-kedelaiglycine-max-dengan-metode/, diunduh pada tanggal 27 Juli 2014.

Sayursayurku.2011. Kacang Panjang. (Online).

https://sayursayurku.wordpress.com/2011/02/20/kacang-panjangphaseolus-vulgaris/, diunduh pada tanggal 27, Febuari 2014.

Soerodjotanojo, Sh. Membina Usaha Perkebunan Lamtoro Gung. Pn Balai Pustaka. Jakarta 1983.

Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Syafei, Irwan. 2010. Makalah Tanaman Kacang Panjang. (Online) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah jakarta.


(23)

Http://info- onely.blogspot.co.id/2011/04/hayalan-tentang-hidup-makalah-tanaman.html, diunduh pada tanggal 22 agustus 2014.

Wahyuni, Sri. M.Kes. 2005. Buku Petunjuk Praktkum Mikroteknik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Wahyuni, Sri. M.Kes. 2008. Buku Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Zulkarnaini, 2009. Teknik Penyusunan Bahan Ajar (Pengantar Sederhana). (Online blogger). Diakses pada tanggal 28, Juni 2009. Https://zulkarnainidiran.wordpress.com/200906/28131, diunduh pada tanggal 15, November 2014.


(24)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan tentang struktur anatomi tumbuhan sangat penting bagi

seseorang yang ingin mempelajari tumbuhan (Hidayat, 1995). Hal ini

dikarenakan anatomi tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam

hubungan antar ilmu, karena tafsiran yang sesungguhnya dari fungsi bagian

tumbuhan bertumpu pada pengetahuan yang baik tentang sel dan jaringan yang

berkaitan dengan fungsi tersebut (Patria, 2014). Menutut Essau (1964), struktur

anatomi batang setiap jenis tumbuhan sangat bervariasi sehingga dapat digunakan

sebagai kunci identifikasi. Materi struktur anatomi pada tumbuhan dianggap sulit

bagi siswa karena proses belajarnya bersifat hafalan, hal ini dikarenakan masih

minimnya sumber belajar struktur anatomi jaringan tumbuhan dalam proses

pembelajaran (Kurniawati, 2014).

Batang dari tanaman Leguminosae bervariasi dalam ukuran tinggi maupun

luas penampangnya, demikian pula sistem pertangkaiannya dan kadar kayu pada

batang. Ciri-ciri pertumbuhan batang: erectus (tumbuh tegak), repens (menjalar),

semi erectus, dan scandens (memanjat/membelit) (Arif, 2011). Ciri khas

masing-masing Leguminosae mengidentifikasikan pula adanya perbedaan dalam struktur

anatomi jaringan pembuluhnya. Jaringan pembuluh pada tanaman terdiri dari dua

kelompok sel yang sama, namun berbeda bentuk, struktur dinding, serta isi selnya,

kedua kelompok sel itu adalah xilem dan floem.


(25)

2

Famili Leguminosae merupakan tanaman dari kelompok kacang-kacangan

yang bersifat musiman, dan ada pula yang bersifat tahunan. Suku

polong-polongan atau Fabaceae merupakan salah satu suku tanaman dikotil yang

terpenting dan terbesar. Banyak tanaman budidaya penting termasuk dalam suku

ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu,

batang, daun, hingga akarnya digunakan manusia dalam pembuatan makanan,

minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan

pengobatan, hingga pengolahan racun (Guruh, 2014).

Xilem berfungsi mengangkut air dari tanah serta zat yang terlarut di

dalamnya, sedangkan floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis

(Hidayat, 1995). Xilem mempunyai struktur yang lebih kuat sehingga dapat utuh

sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi. Oleh

karena itu dipilihlah xilem untuk dapat mengetahui perbedaan struktur anatomi

jaringan pembuluh tersebut (Kurniawati, 2013). Keragaman dinding sekunder

bervariasi yaitu berbentuk cincin, spiral, jenis skalariform atau tangga dan jenis

bernoktah terlindung bulat (Hidayat, 1995). Jaringan pembuluh dapat dilihat

dengan cara mengamatinya menggunakan mikroskop. Pembuatan preparat ini

menggunakan metode maserasi yang merupakan salah satu metode dalam

mikroteknik (Kurniawati, 2013).

Maserasi merupakan suatu proses perendaman sampel dengan menggunakan

suatu pelarut dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai

bentuk-bentuk sel. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan


(26)

3

terjadi pemecahan dinding sel akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar sel,

sehingga senyawa yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik

dan proses ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama

perendaman yang diinginkan (Nurdiansyah & Redah, 2011). Mikroteknik itu

sendiri merupakan ilmu atau seni yang mempersiapkan organ, jaringan atau

bagian jaringan untuk dapat diamati dengan bantuan mikroskop (Kurniawati,

2013).

Materi jaringan tumbuhan dibahas dalam pembelajaran biologi SMA

(Sekolah Menengah Atas) kelas XI IPA yang tercantum dalam silabus kurikulum

2013 pada materi struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada tumbuhan yaitu “Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel

sebagai unit terkecil kehidupan” memungkinkan pendidik maupun peserta didik sangat membutuhkan bahan ajar tentang jaringan pembuluh pada tumbuhan

tingkat SMA yang belum banyak dilakukan, padahal selama ini materi tersebut

dianggap sulit karena bersifat hafalan maka perlu dilakukannya tindak lanjut dari

pengembangan bahan media ajar yang dapat membantu memperkaya wawasan

peserta didik.

Proses pembelajaran kurikulum tingkat nasional untuk SMA/MA mengacu

pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas lima

pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,


(27)

4

menyebabkan proses belajar mengajar dianggap sulit bagi pendidik maupun

peserta didik, karena itu diperlukan bahan pendukung pembelajaran yang

digunakan oleh pendidik sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik

dalam menerangkan suatu materi, juga untuk mempermudah suatu proses

pembelajaran seorang pendidik dapat membawa bahan pembelajarannya secara

langsung kehadapan peserta didik di kelas. Dengan menghadirkan bahannya

seiring dengan penjelasan mengenai materi itu, maka bahan tersebut dijadikan

sebagai sumber belajar. Menurut Sanjaya (2012) penggunaan media ajar dengan

menarik perhatian siswa dapat menambah motivasi belajar terhadap materi

pembelajaran yang disampaikan. Untuk menampilkan yang terlalu kecil misalnya

sel jaringan pada tumbuhan guru dapat memanfaatkan mikroskop, film slide,

foto-foto, atau gambar.

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien maka

diperlukan langkah penting yaitu dengan menyusun perencanaan dan mendesain

pembelajaran. Perencanaan menekankan kepada proses penyusunan pedoman

pembelajaran dalam rangka menerjemahkan kurikulum yang berlaku, sedangkan

desain pembelajaran menekankan kepada upaya memecahkan masalah

pembelajaran (Sanjaya, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya

perencanaan pembelajaran saja yang dibutuhkan, akan tetapi desain pembelajaran

juga tidak kalah penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya suatu proses

belajar dan pembelajaran.

Pembuatan preparat maserasi pada mata praktikum mikroteknik di


(28)

5

preparat yang baik pada saat praktikum, namun tidak ada tindak lanjut dari hasil

preparat tersebut. Terutama untuk dijadikan kelengkapan sumber literatur, yang

ada hanyalah panduan kegiatan praktikum mikroteknik pada maserasi. Buku

petunjuk praktikum yang ada hanya berisi: 1) tujuan praktikum; 2)alat dan bahan,

serta; 3) cara kerja saja, buku ini tidak dilengkapi analisa hasil preparat sebagai

contohnya. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan murni seperti pembuatan

preparat (mikroteknik) merupakan ilmu yang perkembangannya kurang cepat

(Kurniawati, 2013).

Leguminosae mempunyai batang yang bervariasi dalam ukuran tinggi

maupun luas penampang dan beragam jenis batangnya yakni: tumbuh tegak,

menjalar dan memanjat atau membelit (Arif, 2011). Hal ini akan memudahkan

siswa dalam mengamati keragaman jenis jaringan pembuluh tumbuhan pada

tingkat Famili. Kurniawati (2013) juga sudah mengemukakan pendapatnya

tentang media berupa buku petujuk praktikum mikroteknik di laboratorium

biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang harus ditingkatkan sebagai

bahan ajar biologi guna untuk memudahkan pendidik juga peserta didik dalam

melakukan proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul “Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA”.


(29)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah variasi bentuk jaringan pembuluh trakea pada preparat

Famili Leguminaeae?

2. Bagaimanakah perbandingan ukuran anatomi jaringan pembuluh trakea

dilihat dari panjang, tebal, dan lebar diameter pada berbagai spesies dari

Famili Leguminoseae?

3. Bagaimanakah hasil penelitian ini jika dimanfaatkan sebagai bahan ajar

biologi tingkat SMA kelas XI?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi variasi bentuk jaringan trakea pada preparat Famili

Leguminosae.

2. Untuk menganalisis perbandingan ukuran anatomi jaringan pembuluh trakea

dilihat dari panjang, tebal, dan diameter pada berbagai spesies dari Famili

Leguminoseae.

3. Untuk memanfaatkan hasil penelitian variasi bentuk jaringan pembuluh

trakea pada Famili leguminoseae yang dikhususkan sebagai bahan ajar


(30)

7

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

a. Mengetahui perbandingan (meliputi persamaan dan perbedaan) bentuk dan

struktur jaringan pembuluh trakea tumbuhan anggota Famili Leguminosae

b. Pada aspek pendidikan, guru dapat memanfaatkan preparat yang telah

dibuat untuk pengamatan jaringan pembuluh pada tanaman sehingga

hasilnya dapat digunakan sebagai bahan ajar biologi tingkat SMA kelas XI.

2. Secara Praktis

a. Menambah khasanah keilmuwan bagi penulis pada pengetahuan tentang

macam-macam bentuk jaringan pembuluh trakea pada berbagai tanaman

Famili Leguminosae dan sekaligus memperluas terapan keilmuan peneliti

pada mata kuliah Mikroteknik, Anatomi Tanaman dan Botani.

b. Memberikan tambahan bahan ajar biologi berupa buku saku jaringan

pembuluh trakea yang dapat digunakan pada sekolah di jenjang SMA kelas

XI.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya

batasan penelitian sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini tanaman yang digunakan untuk penelitian adalah

tanaman Famili Leguminaseae yang diperoleh darikebun petani di sekitar


(31)

8

2. Jaringan tanaman yang akan diamati adalah jaringan pembuluh trakea

berupa xilem dinding sekunder.

3. Tanaman dengan Famili Leguminaseae yang digunakan adalah Arachis

hypogaea L. (kacang tanah), Leucaena leucocephala (lamtoro), Glycine max L (kedelai), dan Vigna sinensis (kacang panjang).

4. Bagian Famili yang digunakan yaitu batang tanaman.

5. Metode yang digunakan berupa metode sediaan preparat maserasi yang akan

dilaksanakan di laboratorium biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bahan ajar yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku saku untuk

pembelajaran biologi materi jaringan tanaman tingkat Sekolah Menengah

Atas kelas XI IPA yang tercantum dalam silabus kurikulum 2013.

1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi

mengangkut air dan garam tanah, sedangkan floem berfungsi mengangkut

hasil fotosintesis (Hidayat, 1995).

2. Trakea merupakan komponen penyusun jaringan pembuluh angkut xilem

yang berasal dari trakeid, ujungnya banyak memiliki pori untuk masuknya

air dan zat hara, komponennya lebih pendek dan lebih lebar dari trakeid,

berlignin dan dindingnya mengalami penebalan berupa gelang, cincin dan

berpilin. Setelah dewasa trakea dan trakeid berbentuk bulat panjang, terdiri


(32)

9

3. Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan

untuk melihat kenampakan sel secara utuh, prinsip kerja dari teknik

pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel

tanaman. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel

dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini

sangat bermanfaat, banyak penelitian melakukan teknik ini untuk

mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tanaman (Rachman dan

Siagian, 1976).

4. Mikroskop elektron payar (Scanning Electron Microscope) atau biasa

disingkat SEM khususnya berguna untuk penelitian terperinci mengenai

permukaan spesimen (Campbell, 2010). SEM adalah sebuah mikroskop

elektron yang dapat melakukan perbesaran objek sampai 2 juta kali.

Mikroskop ini menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik untuk

mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan

perbesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop

cahaya (Dhani, 2014).

5. Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Bahan yang dimaksudkan dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis


(33)

VARIASI BERBAGAI BENTUK JARINGAN PEMBULUH

TRAKEA FAMILI LEGUMINOSAE PADA PREPARAT

MASERASI SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI TINGKAT

SMA

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

SUSI SUSILA

201010070311102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(34)

VARIASI BERBAGAI BENTUK JARINGAN PEMBULUH

TRAKEA FAMILI LEGUMINOSAE PADA PREPARAT

MASERASI SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI TINGKAT

SMA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh :

SUSI SUSILA

201010070311102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(35)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Susi Susila

NIM : 201010070311102 Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA

Diajukan untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II


(36)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Susi Susila

Tempat, Tgl. Lahir : Danau Mawan, 12 Juli 1992 NIM : 201010070311102

Fakultas/ Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 07 Mei 2015 Yang menyatakan

(Susi Susila)

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II


(37)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (SI) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 07 Mei 2015 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes 1. ..………

2. Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 2. ………..

3. Dr. Rr. Eko Susetyarini, M.Si 3. ………..


(38)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barangsiapa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan padanya, sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan urusan

(yang dikehendaki)-Nya” (Tafsir QS. Ath-Thalaq: 3)

“Jika kamu tidak menyukai suatu perubahan yang sulit, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencobanya maka lambat laun kau juga akan

terbiasa”

Persembahan:

Karya hasil kerja kerasku yang telah Kuperjuangkan dengan keiklasan, Keringat, tetesan air mata dan Penuh kesabaran ini kepada

Nenek tercinta

Saedah

dan Alm.

Kakek

Kedua Ibundaku

Rustina

dan

Artika Suryani

juga

Ayahanda

Rahmat Yakin dan Yohanes Murat

Sebagai wujud baktiku Karena mereka yang selalu menjadi inspirasi, Motifasiku hingga aku bisa bertahan serta Tegar sampai saat ini dan dapat menyelesaikan Tugas akhir ini.

Adik-adikku tercinta

Deva

dan

Aswa

Semoga kelak kalian bisa mengikuti jejak Kakakmu ini dengan lebih baik lagi


(39)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya-Nya kepada penulis, sehingga atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, informasi, bimbingan, dan juga doa yang sangat berharga bagi penulis. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan terutama kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu, Dr. Yuni Pantiwati, MM. M.Pd, selaku Bapak dan Ibu Dosen bersama staf Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

3. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.pd dan Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan dorongan, semangat, motivasi, dan pengarahan hingga terselesainya skripsi ini.


(40)

4. Nenekku tercinta yang selalu mengkhawatirkanku, mendoakan, dan memotivasi dalam menyelesaikan tugas akhirku ini, terimakasih dan sayangku untukmu.

5. Bibiku Maimun yang selalu menanyakan kapan rampung tugas akhir dan selesainya kuliahku ini hingga aku bergelar sarjana, terimakasih banyak.

Semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran konstruktif senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amien.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 07 Mei 2015 Penulis,


(41)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii LEMBAR PERSETUJUAN ... iii SURAT PERNYATAAN ... iv LEMBAR PENGESAHAN ... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi KATA PENGANTAR ... vii ABSTRAK ... ix DAFTAR ISI ... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR ... xvi DAFTAR LAMPIRAN ... xxi BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 7 1.5 Batasan Masalah ... 7 1.6 Definisi Istilah ... 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Jaringan Pembuluh Xilem ... 10

2.1.1 .Pengertian Pembuluh Xilem... 11

2.1.2 .Struktur dan Bentuk Xilem ... 12


(42)

2.1.4 Unsur Utama Xilem ... 14

2.2 Tinjauan Tentang Famili Leguminosae ... 20

2.2.1 Sistematika ... 21

2.2.2 Karakteris Famili Leguminosae ... 22

2.2.3 Habitat dan Contoh... 23

2.2.4 Morfologi Famili Leguminosae ... 29

2.3 Preparat Maserasi... 32

2.3.1 Pengertian Maserasi ... 33

2.3.2 Tujuan maserasi... 34

2.3.3 Teknik Maserasi ... 35

2.4 Tinjauan Tentang Bahan Ajar Biologi ... 36

2.4.1 Pengertian Bahan Ajar ... 36

2.4.2 Jenis Bahan Ajar... 37

2.4.2.1Bahan Ajar Cetak ... 38

2.4.3 Bahan Ajar Terpilih Pada Penelitian Ini ... 39

2.5 Kerangka Konseptual... 41

2.6 Hipotesis ... 43

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 44

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 44

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

3.3.1 Populasi Penelitian ... 45


(43)

3.4 Jenis Variabel Penelitian... 46

3.4.1 Variabel Bebas ... 46

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 47

3.6 Prosedur Penelitian ... 48

3.6.1 Persiapan Penelitian ... 48

3.6.1.1Bahan Penelitian ... 48

3.6.1.2Alat untuk Membuat Preparat ... 49

3.6.1.3Alat untuk Pengamatan Preparat ... 49

3.6.2 Pelaksanaan Penelitian ... 49

3.6.2.1Proses Pembuatan Preparat Maserasi ... 50

3.6.2.2Proses Pengamatan Preparat dengan SEM ... 52

3.6.3 Proses Pengamatan Preparat... 53

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 53

3.8 Teknik Analisis Data ... 54

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Jaringan Pembuluh Trakea pada Arachis hypogaea L ... 55

4.1.2 Jaringan Pembuluh Trakea pada Leucaena

leucocephala... 61 4.1.3 Jaringan Pembuluh Trakea pada Glycine max L ... 67

4.1.4 Jaringan Pembuluh Trakea pada Vigna sinensis L ... 73

4.2 Perbedaan Ukuran Jaringan Pembuluh Trakea pada Berbagai Spesies dari


(44)

4.2.1 Jaringan Pembuluh Trakea pada Arachis hypogaea L ... 83

4.2.2 Jaringan Pembuluh Trakea pada Leucaena

leucocephala... 89 4.2.3 Jaringan Pembuluh Trakea pada Glycine max L ... 95

4.2.4 Jaringan Pembuluh Trakea pada Vigna sinensis L ... 101

4.3 Pembahasan ... 107

4.3.1 Variasi Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea pada

Preparat Famili Leguminosae... 107

4.3.2 Perbandingan Ukuran Anatomi Jaringan Pembuluh

Trakea pada Preparat Famili Leguminosae ... 113

4.3.3 Pengaruh Ukuran Anatomi Jaringan Pembuluh Trakea Terhadap Fungsi Jaringan Pengangkut pada

Berbagai Spesies dari Famili Leguminosae ... 113

4.3.4 Proses Perencanaan dan Hasil Penelitian Anatomi Jaringan Pembuluh Trakea pada Spesies dari Famili

Leguminosae sebagai Bahan Belajar Biologi... 122

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 125 LAMPIRAN ... 129


(45)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perbedaan Struktur Anatomi Jaringan Pembuluh

Trakea pada Berbagai Spesies Famili Leguminosae ... 82 Tabel 4.2 Perbedaan Ukuran Jaringan Pembuluh Trakea pada


(46)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Serabut Xilem, Trakea dan Trakeid ... 13

Gambar 2.2 Serabut Xilem dan Trakeid ... 15

Gambar 2.3 Bentuk Penebalan Trakea ... 19

Gambar 2.4 Arachis hypogaea L ... 25

Gambar 2.5 Leucaena leucocephala ... 27

Gambar 2.6 Glycine max L ... 28

Gambar 2.7 Vigna sinensis L ... 29

Gambar 2.8 Bagan Kerangka Konseptual ... 42

Gambar 3.1 Skema Pembuatan Preparat Maserasi Famili Leguminosae ... 51

Gambar 4.1 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1) Arachis hypogaea L ... 55

Gambar 4.2 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2) Arachis hypogaea L ... 56

Gambar 4.3 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3) Arachis hypogaea L ... 57

Gambar 4.4 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (4) Arachis hypogaea L ... 58

Gambar 4.5 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5) Arachis hypogaea L. ... 59

Gambar 4.6 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6) Arachis hypogaea L ... 60

Gambar 4.7 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1) Leucaena leucocephala. ... 61

Gambar 4.8 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2) Leucaena leucocephala ... 62

Gambar 4.9 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3) Leucaena leucocephala ... 63


(47)

Leucaena leucocephala ... 64

Gambar 4.11 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5)

Leucaena leucocephala ... 65

Gambar 4.12 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6)

Leucaena leucocephala ... 66 Gambar 4.13 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1)

Glycine max L ... 67

Gambar 4.14 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2)

Glycine max L ... 68

Gambar 4.15 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3)

Glycine max L ... 69

Gambar 4.16 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (4)

Glycine max L ... 70

Gambar 4.17 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5)

Glycine max L ... 71

Gambar 4.18 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6)

Glycine max L ... 72

Gambar 4.19 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (1)

Vigna Sinensis L ... 73

Gambar 4.20 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (2)

Vigna Sinensis L ... 74

Gambar 4.21 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (3)

Vigna Sinensis L ... 75

Gambar 4.22 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (4)

Vigna Sinensis L ... 76

Gambar 4.23 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (5)

Vigna Sinensis L ... 77

Gambar 4.24 Foto Preparat Jaringan Pembuluh Trakea Batang (6)

Vigna Sinensis L ... 78

Gambar 4.25 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea


(48)

Gambar 4.26 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (2) ... 84

Gambar 4.27 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (3) ... 85

Gambar 4.28 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (4) ... 86

Gambar 4.29 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (5) ... 87

Gambar 4.30 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Arachis hypogaea L (6) ... 88

Gambar 4.31 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (1) ... 89

Gambar 4.32 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (2) ... 90

Gambar 4.33 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (3) ... 91

Gambar 4.34 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (4) ... 92

Gambar 4.35 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (5) ... 93

Gambar 4.36 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Leucaena leucocephala (6) ... 94

Gambar 4.37 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (1) ... 95

Gambar 4.38 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (2) ... 96

Gambar 4.39 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (3) ... 97

Gambar 4.40 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea


(49)

Gambar 4.41 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (5) ... 99

Gambar 4.42 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Glycine max L (6) ... 100

Gambar 4.43 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (1) ... 101

Gambar 4.44 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (2) ... 102

Gambar 4.45 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (3) ... 103

Gambar 4.46 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (4) ... 104

Gambar 4.47 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (5) ... 105

Gambar 4.48 Foto Preparat SEM Jaringan Pembuluh Trakea

Batang Vigna Sinensis L (6) ... 106

Gambar 4.49 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (1) ... 110

Gambar 4.50 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (2) ... 110

Gambar 4.51 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (3) ... 111

Gambar 4.52 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (4) ... 111

Gambar 4.53 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (5) ... 112

Gambar 4.54 Para Meter Perhitungan Jaringan Trakea Spesies

Famili Leguminosae (6) ... 112

Gambar 4.55 Buku Saku Biologi Tampak Depan dan Belakang ... 114 Gambar 4.56 Buku Saku Biologi Bagian Petunuk Belajar dan


(50)

Gambar 4.57 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 1-3 ... 116

Gambar 4.58 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 4-6 ... 116

Gambar 4.59 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 7-9 ... 117

Gambar 4.60 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 10-12 ... 117

Gambar 4.61 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 13-15 ... 118

Gambar 4.62 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 16-18 ... 118

Gambar 4.63 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 19-21 ... 119

Gambar 4.64 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 22-24 ... 119

Gambar 4.65 Buku Saku Biologi Bagian Isi Hal. 25-27 ... 120


(51)

DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Gambar 1.1 : Foto Dokumentasi Prosedur Kerja Pembuatan Preparat

Maserasi ... 129 Gambar 1.2 : Foto Dokumentasi Prosedur Kerja Pembuatan Preparat SEM .. 131

DAFTAR TABEL LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Tabel 1.1 : Normalitas Panjang Trakea pada Famili Leguminosaea ... 132 Tabel 1.2 : Normalitas Diameter Trakea pada Famili Legumiinoseae ... 133 Tabel 1.3 : Normalitas Ketebalan Dinding Trakea pada Famili

Leguminoseae ... 135 Tabel 1.4 : Normalitas pada Famili Leguminoseae ... 136 Tabel 1.5 : Hasil Perhitungan Anava pada Panjang Trakea Famili

Leguuminoseae ... 137 Tabel 1.6 : Hasil Perhitungan Anava pada Diameter Trakea Famili

Leguminoseae ... 138 Tabel 1.7 : Hasil Perhitungan Anava pada Ketebalan Dinding Trakea

Famili Leguminoseae ... 139 Tabel 1.8 : Homogenitas pada ke-6 Ulangan dari Spesies Arachis

hypogaea, Leucaena leucocephala, Glycine max L, dan Vigna sinensis ... 140 Tabel 1.9 : Anava One-way dengan Pengambilan Keputusan berdasarkan

perbandingan F hitung dan F tabel pada Spesies Arachis hypogaea, Leucaena leucocephala, Glycine max L, dan Vigna sinensis dengan 6 kali Ulangan ... 140 Tabel 1.10 : Anava One-way dengan Pengambilan Keputusan Berdasarkan

Probabilitas pada Spesies Arachis hypogaea, Leucaena leucocephala, Glycine max L, dan Vigna sinensis dengan 6 Kali Ulangan ... 141


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1989. Kedelai. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).

Apt, Rio Pratama. 2011. Standardisasi Ekstrak Kulit Kacang Tanah. (Online). Http://r10pr4t4m4.blogspot.co.id/2011/04/standardisasi-ekstrak-kulit-kacang.hmll,diunduh pada tanggal 31 Juni 2014.

Basahona, Sumanto. 2010. Deskripsi Tumbuhan Berdasarkan Family (suku). (Online). Ilmu Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sam Ratulangi Manado 2010. Http://basahona.blogspot.co.id/2010/12/deskripsi-tumbuhan-berdasarkan-family.htm,. diakses pada tanggal 30 Juli 2014.

Campbell, N.A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A. 2010. Biologi Edisi Kesebelas (Jilid 2). Jakarta: Erlangga. Dhani. 2014. Scanning Electron Mikroscope (SEM).

http://masudahkusuma.blogspot.com/2014/01/scanning-electron-microscopy-sem.html. Diakses tanggal 8 juli 2014.

Diyana, Dani Resta Nur. 2014. Analisis Perbandingan Struktur Anatomi Jaringan Pembuluh Trakea pada Berbagai Spesies dari Genus Amaranthus sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Esau, K. 1964. Anatomy of Seed Plants, 2nd ed. New York: John Wiley & Sons. Fahn, A. 1992. Anatomi Tumbuhan (Edisi Ketiga). Penerjemah Soediarto dkk.

Jogjakarta: Gajahmada University Press.

Gempar, 2013. Manfaat Lamtoro (Leucaena leucocephala). (Online). http://gemparvaroz.blogspot.com/2013/06/manfaat-lamtoro-leucaena-leucocephala.html, diunduh 30 Juli 2014.

Haryadi, Jodi., Tama, Prima Waodya., Adi, Setyo., Candri, Sintha Tiara., Putri, Syahroni M.P. 2013. Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak. Fakultas Pertanian. Program Studi Peternakan. Universitas Sebelas Maret Surakarta: Surakarta. http://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrxgzYwxdFWlHEA1Gn3RQx.;_ylu=X3 oDMTByZWY0N3NuBHNlYwNzcgRwb3MDNQRjb2xvA3NnMwR2dGlk Aw/RV=2/RE=1456616880/RO=10/RU=http%3a%2f%2fksi.fp.uns.ac.id% 2fbox%2fpeternakan%2fSemester%25202%2fLaporan%2520Smt%25202% 2fLaporan%2520ITMT%2fbab%25204%2520Pembahasan%2520legume%


(53)

2520%28TIPUS%29.docx/RK=0/RS=8kQOeWJmAUWWDiUuM5z6kFO m6l8,D diunduh pada tanggal 21, Agustus 2014.

Hendry. 2010. Populasi dan Sampel. (Online blogger). https://teorionline.wordpress.com/201001/24/populasi_dan_sampel/,

diunduh 26, Febuari 2016.

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Huda, khoirul. 2010. Budidaya Kacang Tanah (Arachis hypogaea L). (Oneline) Http://hudamagazine.blogspot.com/2010/01/budidaya-tanaman-kacang-tanah-arachis.html, diunduh pada tanggal 30 Juli 2014.

Husna, Tsalats Wahyul., Rita Septiani., Fauzan Arif Billah. 2013. Isolasi dan Penentuan Senyawa Aktif Serta Aktifitas Antioksidan Kulit Kacang Tanah. Laporan Praktikum Kimia Bahan Alam, Fakultas Sains dan Teknologi. Program Studi Kimia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: Jakarta.

Indramayu, Intan. 2013. Laporan Praktikum Mikroteknik Metode Maserasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Kartasapoetra, Ir.A.G. 1988. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel & Jaringan). Jakarta: PT. Bina Aksara.

Kemas, Ali. 1991. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Kimball, J.W. 1992. Biology. Addison-Wesley Publishing Company Inc. Alih Bahasa Sutarmi, S.T. dan Sugiri, N. 1992. Jakarta: Erlangga.

Kurniawati, Feby. 2013. Analisis Perbandingan Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea pada Preparat Maserasi Berbagai Genus Piper Sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Plantamor. 2012. Informasi Spesies.

http://www.plantamor.com/index.php?plant=55. Diakses tanggal 07, Juli 2014. Purwanti, E., et. al.,1998. Metode Penelitian. UMM: Malang.


(54)

Rentika, Dias. 2014. Analisis Perbandingan Morfologi Bentuk Sel Stomata Daun Pada Berbagai Spesies Dari Genus Sansevieria Sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jurusan MIFA. Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

Rofieq, Ainur. 2012. Metodologi Penelitian. Modul Kuliah Metodologi Penelitian. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mhammadiyah Malang: Malang.

Silabus SMA. 2013. Silabus SMA Kelas XI Kurikulum 2013

Sijabat, H. 2010. Tinjauan Pustaka (Kacang Tanah).(Online). Universitas Sumatra: Sumatra.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678/4/Chapter%20II.pdf, diunduh pada tanggal 27, Oktober 2014.

Soerodikoesoemo, Wibisono.1987.Materi Pokok Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Subadar, Ahmad. 2012. Identifikasi Tumbuhan di Kebun Raya Purwodadi. (Online).

Http://Ahyan8891.blogspot.com/2012/06/VbehaviorurIdefaultvmlo_29.html, diundh pada tanggal 05, Maret 2015.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno. 2013. Membandingkan Cepat Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max) dengan Metode Penyiraman Air Biasa dan Air Vetsin (Monosodium

Glutamat). (Onlie).

https://trisnoajjah12.wordpress.com/2013/06/03/membandingkan-cepat-pertumbuhan-tanaman-kedelaiglycine-max-dengan-metode/, diunduh pada tanggal 27 Juli 2014.

Sayursayurku.2011. Kacang Panjang. (Online).

https://sayursayurku.wordpress.com/2011/02/20/kacang-panjangphaseolus-vulgaris/, diunduh pada tanggal 27, Febuari 2014.

Soerodjotanojo, Sh. Membina Usaha Perkebunan Lamtoro Gung. Pn Balai Pustaka. Jakarta 1983.

Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Syafei, Irwan. 2010. Makalah Tanaman Kacang Panjang. (Online) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah jakarta.


(55)

Http://info- onely.blogspot.co.id/2011/04/hayalan-tentang-hidup-makalah-tanaman.html, diunduh pada tanggal 22 agustus 2014.

Wahyuni, Sri. M.Kes. 2005. Buku Petunjuk Praktkum Mikroteknik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Wahyuni, Sri. M.Kes. 2008. Buku Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Zulkarnaini, 2009. Teknik Penyusunan Bahan Ajar (Pengantar Sederhana). (Online blogger). Diakses pada tanggal 28, Juni 2009. Https://zulkarnainidiran.wordpress.com/200906/28131, diunduh pada tanggal 15, November 2014.


(56)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan tentang struktur anatomi tumbuhan sangat penting bagi

seseorang yang ingin mempelajari tumbuhan (Hidayat, 1995). Hal ini

dikarenakan anatomi tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting dalam

hubungan antar ilmu, karena tafsiran yang sesungguhnya dari fungsi bagian

tumbuhan bertumpu pada pengetahuan yang baik tentang sel dan jaringan yang

berkaitan dengan fungsi tersebut (Patria, 2014). Menutut Essau (1964), struktur

anatomi batang setiap jenis tumbuhan sangat bervariasi sehingga dapat digunakan

sebagai kunci identifikasi. Materi struktur anatomi pada tumbuhan dianggap sulit

bagi siswa karena proses belajarnya bersifat hafalan, hal ini dikarenakan masih

minimnya sumber belajar struktur anatomi jaringan tumbuhan dalam proses

pembelajaran (Kurniawati, 2014).

Batang dari tanaman Leguminosae bervariasi dalam ukuran tinggi maupun

luas penampangnya, demikian pula sistem pertangkaiannya dan kadar kayu pada

batang. Ciri-ciri pertumbuhan batang: erectus (tumbuh tegak), repens (menjalar),

semi erectus, dan scandens (memanjat/membelit) (Arif, 2011). Ciri khas

masing-masing Leguminosae mengidentifikasikan pula adanya perbedaan dalam struktur

anatomi jaringan pembuluhnya. Jaringan pembuluh pada tanaman terdiri dari dua

kelompok sel yang sama, namun berbeda bentuk, struktur dinding, serta isi selnya,

kedua kelompok sel itu adalah xilem dan floem.


(57)

2

Famili Leguminosae merupakan tanaman dari kelompok kacang-kacangan

yang bersifat musiman, dan ada pula yang bersifat tahunan. Suku

polong-polongan atau Fabaceae merupakan salah satu suku tanaman dikotil yang

terpenting dan terbesar. Banyak tanaman budidaya penting termasuk dalam suku

ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu,

batang, daun, hingga akarnya digunakan manusia dalam pembuatan makanan,

minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan

pengobatan, hingga pengolahan racun (Guruh, 2014).

Xilem berfungsi mengangkut air dari tanah serta zat yang terlarut di

dalamnya, sedangkan floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis

(Hidayat, 1995). Xilem mempunyai struktur yang lebih kuat sehingga dapat utuh

sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi. Oleh

karena itu dipilihlah xilem untuk dapat mengetahui perbedaan struktur anatomi

jaringan pembuluh tersebut (Kurniawati, 2013). Keragaman dinding sekunder

bervariasi yaitu berbentuk cincin, spiral, jenis skalariform atau tangga dan jenis

bernoktah terlindung bulat (Hidayat, 1995). Jaringan pembuluh dapat dilihat

dengan cara mengamatinya menggunakan mikroskop. Pembuatan preparat ini

menggunakan metode maserasi yang merupakan salah satu metode dalam

mikroteknik (Kurniawati, 2013).

Maserasi merupakan suatu proses perendaman sampel dengan menggunakan

suatu pelarut dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai

bentuk-bentuk sel. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan


(58)

3

terjadi pemecahan dinding sel akibat perbedaan tekanan di dalam dan di luar sel,

sehingga senyawa yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik

dan proses ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama

perendaman yang diinginkan (Nurdiansyah & Redah, 2011). Mikroteknik itu

sendiri merupakan ilmu atau seni yang mempersiapkan organ, jaringan atau

bagian jaringan untuk dapat diamati dengan bantuan mikroskop (Kurniawati,

2013).

Materi jaringan tumbuhan dibahas dalam pembelajaran biologi SMA

(Sekolah Menengah Atas) kelas XI IPA yang tercantum dalam silabus kurikulum

2013 pada materi struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada tumbuhan yaitu “Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel

sebagai unit terkecil kehidupan” memungkinkan pendidik maupun peserta didik sangat membutuhkan bahan ajar tentang jaringan pembuluh pada tumbuhan

tingkat SMA yang belum banyak dilakukan, padahal selama ini materi tersebut

dianggap sulit karena bersifat hafalan maka perlu dilakukannya tindak lanjut dari

pengembangan bahan media ajar yang dapat membantu memperkaya wawasan

peserta didik.

Proses pembelajaran kurikulum tingkat nasional untuk SMA/MA mengacu

pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas lima

pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,


(59)

4

menyebabkan proses belajar mengajar dianggap sulit bagi pendidik maupun

peserta didik, karena itu diperlukan bahan pendukung pembelajaran yang

digunakan oleh pendidik sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik

dalam menerangkan suatu materi, juga untuk mempermudah suatu proses

pembelajaran seorang pendidik dapat membawa bahan pembelajarannya secara

langsung kehadapan peserta didik di kelas. Dengan menghadirkan bahannya

seiring dengan penjelasan mengenai materi itu, maka bahan tersebut dijadikan

sebagai sumber belajar. Menurut Sanjaya (2012) penggunaan media ajar dengan

menarik perhatian siswa dapat menambah motivasi belajar terhadap materi

pembelajaran yang disampaikan. Untuk menampilkan yang terlalu kecil misalnya

sel jaringan pada tumbuhan guru dapat memanfaatkan mikroskop, film slide,

foto-foto, atau gambar.

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien maka

diperlukan langkah penting yaitu dengan menyusun perencanaan dan mendesain

pembelajaran. Perencanaan menekankan kepada proses penyusunan pedoman

pembelajaran dalam rangka menerjemahkan kurikulum yang berlaku, sedangkan

desain pembelajaran menekankan kepada upaya memecahkan masalah

pembelajaran (Sanjaya, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya

perencanaan pembelajaran saja yang dibutuhkan, akan tetapi desain pembelajaran

juga tidak kalah penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya suatu proses

belajar dan pembelajaran.

Pembuatan preparat maserasi pada mata praktikum mikroteknik di


(60)

5

preparat yang baik pada saat praktikum, namun tidak ada tindak lanjut dari hasil

preparat tersebut. Terutama untuk dijadikan kelengkapan sumber literatur, yang

ada hanyalah panduan kegiatan praktikum mikroteknik pada maserasi. Buku

petunjuk praktikum yang ada hanya berisi: 1) tujuan praktikum; 2)alat dan bahan,

serta; 3) cara kerja saja, buku ini tidak dilengkapi analisa hasil preparat sebagai

contohnya. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan murni seperti pembuatan

preparat (mikroteknik) merupakan ilmu yang perkembangannya kurang cepat

(Kurniawati, 2013).

Leguminosae mempunyai batang yang bervariasi dalam ukuran tinggi

maupun luas penampang dan beragam jenis batangnya yakni: tumbuh tegak,

menjalar dan memanjat atau membelit (Arif, 2011). Hal ini akan memudahkan

siswa dalam mengamati keragaman jenis jaringan pembuluh tumbuhan pada

tingkat Famili. Kurniawati (2013) juga sudah mengemukakan pendapatnya

tentang media berupa buku petujuk praktikum mikroteknik di laboratorium

biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang harus ditingkatkan sebagai

bahan ajar biologi guna untuk memudahkan pendidik juga peserta didik dalam

melakukan proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul “Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat SMA”.


(61)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah variasi bentuk jaringan pembuluh trakea pada preparat

Famili Leguminaeae?

2. Bagaimanakah perbandingan ukuran anatomi jaringan pembuluh trakea

dilihat dari panjang, tebal, dan lebar diameter pada berbagai spesies dari

Famili Leguminoseae?

3. Bagaimanakah hasil penelitian ini jika dimanfaatkan sebagai bahan ajar

biologi tingkat SMA kelas XI?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi variasi bentuk jaringan trakea pada preparat Famili

Leguminosae.

2. Untuk menganalisis perbandingan ukuran anatomi jaringan pembuluh trakea

dilihat dari panjang, tebal, dan diameter pada berbagai spesies dari Famili

Leguminoseae.

3. Untuk memanfaatkan hasil penelitian variasi bentuk jaringan pembuluh

trakea pada Famili leguminoseae yang dikhususkan sebagai bahan ajar


(62)

7

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

a. Mengetahui perbandingan (meliputi persamaan dan perbedaan) bentuk dan

struktur jaringan pembuluh trakea tumbuhan anggota Famili Leguminosae

b. Pada aspek pendidikan, guru dapat memanfaatkan preparat yang telah

dibuat untuk pengamatan jaringan pembuluh pada tanaman sehingga

hasilnya dapat digunakan sebagai bahan ajar biologi tingkat SMA kelas XI.

2. Secara Praktis

a. Menambah khasanah keilmuwan bagi penulis pada pengetahuan tentang

macam-macam bentuk jaringan pembuluh trakea pada berbagai tanaman

Famili Leguminosae dan sekaligus memperluas terapan keilmuan peneliti

pada mata kuliah Mikroteknik, Anatomi Tanaman dan Botani.

b. Memberikan tambahan bahan ajar biologi berupa buku saku jaringan

pembuluh trakea yang dapat digunakan pada sekolah di jenjang SMA kelas

XI.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya

batasan penelitian sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini tanaman yang digunakan untuk penelitian adalah

tanaman Famili Leguminaseae yang diperoleh darikebun petani di sekitar


(63)

8

2. Jaringan tanaman yang akan diamati adalah jaringan pembuluh trakea

berupa xilem dinding sekunder.

3. Tanaman dengan Famili Leguminaseae yang digunakan adalah Arachis

hypogaea L. (kacang tanah), Leucaena leucocephala (lamtoro), Glycine max L (kedelai), dan Vigna sinensis (kacang panjang).

4. Bagian Famili yang digunakan yaitu batang tanaman.

5. Metode yang digunakan berupa metode sediaan preparat maserasi yang akan

dilaksanakan di laboratorium biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bahan ajar yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku saku untuk

pembelajaran biologi materi jaringan tanaman tingkat Sekolah Menengah

Atas kelas XI IPA yang tercantum dalam silabus kurikulum 2013.

1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi

mengangkut air dan garam tanah, sedangkan floem berfungsi mengangkut

hasil fotosintesis (Hidayat, 1995).

2. Trakea merupakan komponen penyusun jaringan pembuluh angkut xilem

yang berasal dari trakeid, ujungnya banyak memiliki pori untuk masuknya

air dan zat hara, komponennya lebih pendek dan lebih lebar dari trakeid,

berlignin dan dindingnya mengalami penebalan berupa gelang, cincin dan

berpilin. Setelah dewasa trakea dan trakeid berbentuk bulat panjang, terdiri


(1)

menyebabkan proses belajar mengajar dianggap sulit bagi pendidik maupun peserta didik, karena itu diperlukan bahan pendukung pembelajaran yang digunakan oleh pendidik sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik dalam menerangkan suatu materi, juga untuk mempermudah suatu proses pembelajaran seorang pendidik dapat membawa bahan pembelajarannya secara langsung kehadapan peserta didik di kelas. Dengan menghadirkan bahannya seiring dengan penjelasan mengenai materi itu, maka bahan tersebut dijadikan sebagai sumber belajar. Menurut Sanjaya (2012) penggunaan media ajar dengan menarik perhatian siswa dapat menambah motivasi belajar terhadap materi pembelajaran yang disampaikan. Untuk menampilkan yang terlalu kecil misalnya sel jaringan pada tumbuhan guru dapat memanfaatkan mikroskop, film slide, foto-foto, atau gambar.

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien maka diperlukan langkah penting yaitu dengan menyusun perencanaan dan mendesain pembelajaran. Perencanaan menekankan kepada proses penyusunan pedoman pembelajaran dalam rangka menerjemahkan kurikulum yang berlaku, sedangkan desain pembelajaran menekankan kepada upaya memecahkan masalah pembelajaran (Sanjaya, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya perencanaan pembelajaran saja yang dibutuhkan, akan tetapi desain pembelajaran juga tidak kalah penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya suatu proses belajar dan pembelajaran.

Pembuatan preparat maserasi pada mata praktikum mikroteknik di laboratorium biologi Universitas Muhammadiyah Malang didapatkan hasil


(2)

preparat yang baik pada saat praktikum, namun tidak ada tindak lanjut dari hasil preparat tersebut. Terutama untuk dijadikan kelengkapan sumber literatur, yang ada hanyalah panduan kegiatan praktikum mikroteknik pada maserasi. Buku petunjuk praktikum yang ada hanya berisi: 1) tujuan praktikum; 2) alat dan bahan, serta; 3) cara kerja saja, buku ini tidak dilengkapi analisa hasil preparat sebagai contohnya. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan murni seperti pembuatan preparat (mikroteknik) merupakan ilmu yang perkembangannya kurang cepat (Kurniawati, 2013).

Leguminosae mempunyai batang yang bervariasi dalam ukuran tinggi maupun luas penampang dan beragam jenis batangnya yakni: tumbuh tegak, menjalar dan memanjat atau membelit (Arif, 2011). Hal ini akan memudahkan siswa dalam mengamati keragaman jenis jaringan pembuluh tumbuhan pada tingkat Famili. Kurniawati (2013) juga sudah mengemukakan pendapatnya tentang media berupa buku petujuk praktikum mikroteknik di laboratorium biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang harus ditingkatkan sebagai bahan ajar biologi guna untuk memudahkan pendidik juga peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Variasi Berbagai Bentuk Jaringan Pembuluh Trakea Famili Leguminosae Pada Preparat Maserasi Sebagai Bahan Ajar Biologi Tingkat


(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah variasi bentuk jaringan pembuluh trakea pada preparat Famili Leguminaeae?

2. Bagaimanakah perbandingan ukuran anatomi jaringan pembuluh trakea dilihat dari panjang, tebal, dan lebar diameter pada berbagai spesies dari Famili Leguminoseae?

3. Bagaimanakah hasil penelitian ini jika dimanfaatkan sebagai bahan ajar biologi tingkat SMA kelas XI?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi variasi bentuk jaringan trakea pada preparat Famili Leguminosae.

2. Untuk menganalisis perbandingan ukuran anatomi jaringan pembuluh trakea dilihat dari panjang, tebal, dan diameter pada berbagai spesies dari Famili Leguminoseae.

3. Untuk memanfaatkan hasil penelitian variasi bentuk jaringan pembuluh trakea pada Famili leguminoseae yang dikhususkan sebagai bahan ajar biologi tingkat SMA kelas XI dalam bentuk buku saku.


(4)

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis

a. Mengetahui perbandingan (meliputi persamaan dan perbedaan) bentuk dan struktur jaringan pembuluh trakea tumbuhan anggota Famili Leguminosae b. Pada aspek pendidikan, guru dapat memanfaatkan preparat yang telah

dibuat untuk pengamatan jaringan pembuluh pada tanaman sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai bahan ajar biologi tingkat SMA kelas XI. 2. Secara Praktis

a. Menambah khasanah keilmuwan bagi penulis pada pengetahuan tentang macam-macam bentuk jaringan pembuluh trakea pada berbagai tanaman Famili Leguminosae dan sekaligus memperluas terapan keilmuan peneliti pada mata kuliah Mikroteknik, Anatomi Tanaman dan Botani.

b. Memberikan tambahan bahan ajar biologi berupa buku saku jaringan pembuluh trakea yang dapat digunakan pada sekolah di jenjang SMA kelas XI.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya batasan penelitian sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini tanaman yang digunakan untuk penelitian adalah tanaman Famili Leguminaseae yang diperoleh darikebun petani di sekitar Tirto Utomo gang 5-8 yang bertepatan dibelakang rumah sakit UMM.


(5)

2. Jaringan tanaman yang akan diamati adalah jaringan pembuluh trakea berupa xilem dinding sekunder.

3. Tanaman dengan Famili Leguminaseae yang digunakan adalah Arachis hypogaea L. (kacang tanah), Leucaena leucocephala (lamtoro), Glycine max L (kedelai), dan Vigna sinensis (kacang panjang).

4. Bagian Famili yang digunakan yaitu batang tanaman.

5. Metode yang digunakan berupa metode sediaan preparat maserasi yang akan dilaksanakan di laboratorium biologi Universitas Muhammadiyah Malang. 6. Bahan ajar yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa buku saku untuk

pembelajaran biologi materi jaringan tanaman tingkat Sekolah Menengah Atas kelas XI IPA yang tercantum dalam silabus kurikulum 2013.

1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan garam tanah, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis (Hidayat, 1995).

2. Trakea merupakan komponen penyusun jaringan pembuluh angkut xilem yang berasal dari trakeid, ujungnya banyak memiliki pori untuk masuknya air dan zat hara, komponennya lebih pendek dan lebih lebar dari trakeid, berlignin dan dindingnya mengalami penebalan berupa gelang, cincin dan berpilin. Setelah dewasa trakea dan trakeid berbentuk bulat panjang, terdiri atas lignin, dan tidak mengandung kloroplas (Kimball, 1992).


(6)

3. Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh, prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel tanaman. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat, banyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tanaman (Rachman dan Siagian, 1976).

4. Mikroskop elektron payar (Scanning Electron Microscope) atau biasa disingkat SEM khususnya berguna untuk penelitian terperinci mengenai permukaan spesimen (Campbell, 2010). SEM adalah sebuah mikroskop elektron yang dapat melakukan perbesaran objek sampai 2 juta kali. Mikroskop ini menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan perbesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya (Dhani, 2014).

5. Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan yang dimaksudkan dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis (Kate, 2014).