RESPON PERTUMBUHAN STEK PUCUK CANTIGI (Vaccinium varingiaefolium Bl. Miq.) dengan LAMA PERENDAMAN dan BERBAGAI KONSENTRASI ROOTONE F di TWA KAWAH IJEN, BANYUWANGI

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Gunung merupakan suatu bentuk tanah yang permukaannya lebih tinggi

dari pada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung lebih tinggi dan curam dari
pada sebuah bukit. Jadi bukit yang sangat besar juga bisa dikatakan sebuah
gunung dan ketinggiannya mencapai lebih dari 600 mdpl. Sedangkan pegunungan
merupakan barisan dari gunung. Gunung dan pegunungan di Indonesia, terutama
di Jawa merupakan gunung berhutan lebat. Hampir semua gunung-gunung
berhutan ini telah ditetapkan sebagai daerah yang dilindungi, baik dalam status
kawasan pelestarian alam, suaka alam maupun hutan lindung. Hal ini dipengaruhi
oleh keadaan hutan yang ada di Indonesia dengan kondisi kerusakan yang
semakin meluas. Salah satu pulau yang memiliki hutan hujan tropis yang
merupakan gudang keanekaragaman hayati adalah pulau Jawa dan telah
mengalami kerusakan yang meluas sehingga sebagian besar hutan tersisa sekarang
terkonsentrasi pada wilayah pegunungan dengan lereng-lerengnya yang terjal.

Gunung dan pegunungan merupakan habitat dari berbagai makhluk hidup.
Tumbuhan dan hewan yang hidup di kawasan pegunungan berbeda dengan
tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah dataran rendah. Pohon Cantigi dengan
nama latin Vaccinium varingiaefolium Bl. Miq. adalah semak atau pohon kecil
asli dari hutan subalpin di pegunungan Jawa, Indonesia dan merupakan salah satu
tumbuhan yang hidup di daerah puncak pegunungan. Cantigi biasanya hidup di

2

ketinggian antara 1.500 mdpl sampai 2.400 mdpl. Seperti di CA/TWA Kawah Ijen
Cantigi ini hanya ditemukan pada ketinggian 2.000 mdpl.
CA/TWA Kawah Ijen secara geografis terletak 08º03’71” - 08º05’93” LS
dan 144º12’69” - 114º14’70” Bujur Timur dan secara administrasi pemerintahan
berada di dua kabupaten yaitu Kab. Banyuwangi dan Kab. Bondowoso (BTNAP,
2007). Kawasan CA/TWA Kawah Ijen rawan terjadinya kebakaran hutan
terutama pada saat musim kemarau yang berkepanjangan. Seiring rawannya
kebakaran yang terjadi pada daerah ini akan berdampak pada kerusakan vegetasi
pada kawasan CA/TWA Kawah Ijen, sehingga diperlukan tindakan silvikultur
guna menanggulangi kerusakan vegetasi akibat kebakaran hutan, yang salah
satunya dapat dilakukan dengan kegiatan penanaman kembali pada kawasan yang

terbakar.
Gambar 1. Cantigi (V. varingiaefolium Bl. Miq.)

3

V. varingiaefolium Bl. Miq. adalah semak atau pohon kecil asli dari hutan
subalpin di pegunungan di Jawa, Indonesia (Charles, dkk. 2012). Pohon Cantigi
biasanya tumbuh di sekitar wilayah kawah gunung di Jawa. Pohon ini menjadi
salah satu tumbuhan yang membantu para pendaki untuk mendaki sampai ke atas
untuk dijadikan pegangan agar para pendaki tersebut tidak jatuh. Selain sebagai
penolong orang-orang sekitar untuk mendaki gunung, pohon Cantigi adalah pohon
yang sangat indah. Keberadaan pohon Cantigi ini tidak hanya untuk menolong
para pendaki, Cantigi ini dapat mempertahankan struktur tanah agar tidak
mengalami erosi yang akan mengakibatkan adanya longsor. Adanya Cantigi ini
membantu keseimbangan alam dan menjadikan alam tetap lestari. Saat ini
keseimbangan alam sangat dibutuhkan, karena terlalu banyaknya kerusakan hutan
membuat keseimbangan alam menjadi rapuh dan bumi mengalami pemanasan
global yang semakin cepat.
Gambar 2. Kebakaran di kawasan TWA Kawah Ijen


4

Perlu adanya kegiatan budidaya untuk tanaman Cantigi ini, untuk
mengetahui keberhasilan pertumbuhannya juga untuk menambah potensi dari
pohon Cantigi sebagai tanaman hias maupun penanggulangan kawasan setelah
terjadi kerusakan hutan seperti kebakaran atau longsor. Kegiatan budidaya dapat
dilakukan dengan cara perkembangbiakan secara vegetatif, yaitu stek. Stek
merupakan metode pembiakan dengan cara memotong bagian dari tanaman yang
akan dibudidayakan. Pengambilan bagian tanaman yang akan dibudidayakan ini
adalah pada bagian-bagian tertentu seperti akar, tunas, batang, atau daun. Stek
dilakukan dengan tujuan dari pemotongan bagian tanaman, menjadi tanaman baru.
Maka, dalam penelitian budidaya Cantigi ini perlu dilakukannya pembiakan
secara stek pucuk dengan penambahan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Rootone F.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukannya kajian ini agar

dapat menjawab pertanyaan dan permasalahan-permasalahan yang timbul
didalamnya :

1. Bagaimana respon pertumbuhan stek pucuk Cantigi (V. varingiaefolium Bl.
Miq.) dengan beberapa konsentrasi dan lama perendaman Rootone F ?
2. Seberapa efektivitas pemberian ZPT Rootone F pada pertumbuhan akar dan
tunas stek pucuk pohon Cantigi antara konsentrasi 0 ppm (kontrol), 50 ppm,
100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm, dengan lama perendaman 5 menit dan 10
menit dan dengan menggunakan media tanam berupa tanah asli kawasan
TWA Kawah Ijen dan kompos dengan perbandingan 2:1 ?
3. Apa manfaat budidaya Cantigi di kawasan TWA Kawah Ijen?

5

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1.

Mengetahui

respon


pertumbuhan

stek

pucuk

Cantigi

(V.

varingiaefolium Bl. Miq.) dengan perbedaan konsentrasi dan lama
perendaman Rootone F.
2.

Mengetahui efektivitas

pemberian

ZPT Rootone F


terhadap

pertumbuhan akar dan tunas stek pucuk pohon Cantigi antara 0 ppm
(kontrol), 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm dengan lama
perendaman 5 menit dan 10 menit dan dengan menggunakan media
tanam berupa tanah asli kawasan TWA Kawah Ijen dan kompos
dengan perbandingan 2:1.
3.
1.4

Mengetahui fungsi penanaman Cantigi sebagai sekat bakar.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
a. Dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran serta sebagai
perbandingan bagi penelitian selanjutnya.
b. Mengetahui respon pertumbuhan dan efektivitas budidaya pohon
Cantigi dengan metode perkembangbiakan vegetatif stek pucuk
dengan pemberian ZPT Rootone F.

c. Menyediakan pedoman bermanfaat mengenai stek pucuk pohon
Cantigi.

6

1.5

Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dari penelitian ini, yaitu :
1. Terjadi interaksi perlakuan pemberian beberapa konsentrasi dan lama
perendaman ZPT Rootone F terhadap stek pucuk Cantigi (V.
varingiaefolium Bl. Miq.).
2. Lama perendaman stek pucuk Cantigi dengan lama perendaman 10
menit akan berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh akar dan tunas
stek pucuk Cantigi.
3. Pemberian ZPT Rootone F dengan konsentrasi 300 ppm akan
berpengaruh dan menghasilkan data yang berbeda terhadap kecepatan
tumbuh akar dan tunas stek pucuk Cantigi.

RESPON PERTUMBUHAN STEK PUCUK CANTIGI (Vaccinium

varingiaefolium Bl. Miq.) dengan LAMA PERENDAMAN dan BERBAGAI
KONSENTRASI ROOTONE F di TWA KAWAH IJEN, BANYUWANGI

SKRIPSI

OLEH
LISTYA NURINA LUKISANTI
NIM 201110320311023

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

ii

RESPON PERTUMBUHAN STEK PUCUK CANTIGI (Vaccinium
varingiaefolium Bl. Miq.) dengan LAMA PERENDAMAN dan BERBAGAI
KONSENTRASI ROOTONE F di TWA KAWAH IJEN, BANYUWANGI


Skripsi
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam melaksanakan penelitian Skripsi

OLEH
LISTYA NURINA LUKISANTI
NIM 201110320311023

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

iii

iv

v


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Listya Nurina Lukisanti

Nim

: 201110320311023

Jurusan/Program Studi : Kehutanan/Kehutanan
Fakultas

: Pertanian Peternakan

Menyatakan sebenarnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pemikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi dari perbuatan tersebut.

Malang, Mei 2015
Yang membuat pernyataan

Listya Nurina Lukisanti
Nim, 201110320311023

vi

RIWAYAT HIDUP
Tanggal 31 Agustus menjadi tanggal dimana Penulis
betambah umur. Penulis dilahirkan di Banyuwangi. Penulis
merupakan putri ke dua dan lahir dari pasangan suami istri
bapak Faridiyanto dan Ibu Anis Asmarani. Penulis saat ini
tinggal di Jalan Tawangalun no. 17 RT. 02 RW. 03 Kelurahan
Rogojampi

Utara,

Kecamatan

Rogojampi,

Kabupaten

Banyuwangi, Jawa Timur.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu SD di Sekolah Dasar
Negeri 02 Rogojampi pada tahun 2002, kemudian SMP di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 3 Rogojampi pada tahun 2005, dan SMK di Sekolah Menengah
Kejuruan PGRI 1 Rogojampi tahun 2008. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan
pendidikan Strata-1 (S1) di Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian – Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan organisasi intra kampus di HMJ Kehutanan sebagai Bendahara 1 pada
periode tahun 2012-2013.

vii

Motto

Agama tanpa ilmu adalah buta, dan
ilmu tanpa agama adalah lumpuh.

Satu kunci untuk membuka pintu tanpa
kunci, yaitu sabar.

Untuk mengetahui segala macam ilmu,
hanya ibu sebagai pustaka tanpa batas.

Satu alasan tuhan mengutus Nabi
Muhammad S. A. W Rasulullah adalah
untuk menghentikan kejahiliyahan. Umat
muslim wajib berilmu.

Membaca akan membuka jendela dunia.
Seperti ALLAH S. W. T memerintahkan
membaca pada seluruh umat muslim (Qs –
Al – Baqarah).

Jikapun Tuhan hendak mengangkat
derajad suatu kaum, maka kaum yang
berilmu yang akan terlebih dahulu diangkat
derajadnya.

Melakukan segala sesuatu dengan
yakin, menerima segala sesuatu dengan
ikhlas dan menghadapi segala sesuatu
dengan istiqomah. Yakin, ikhlas dan
istiqomah.

viii

Persembahan
Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala nikmat hidup dan kesempatan
menggenggam ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“RESPON PERTUMBUHAN STEK PUCUK CANTIGI (Vaccinium
varingiaefolium Bl. Miq.) dengan LAMA PERENDAMAN dan BERBAGAI
KONSENTRASI ROOTONE F di TWA KAWAH IJEN, BANYUWANGI.”
Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak dibantu, dibimbing
dan didukung oleh berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis sangat ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Pertama kepada kedua orang tua yang selalu menanyakan “Tya kapan lulus?” dan
kakak tertua Hasnan Bachtiar dan istri yang tiada hentinya memberikan semangat
“Kamu harus lulus Mei 2015 ini!” terima kasih abah, mamah, dan kakak untuk
segalanya.
Kedua kepada dosen pembimbing I, terima kasih kepada Bapak Tatag Muttaqin,
S. Hut, M. Sc yang tiada bosannya dan bersabar melihat dan membimbing setiap
hari dan memberikan semangat serta dukungannya.
Ketiga kepada dosen pembimbing II, terimakasih kepada Bapak Ir. Nandang
Rahayu, MP yang telah memberikan ilmunya, membimbing, dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Keempat kepada pembimbing lapang, Bapak Adnan, Bapak Puji, Bu Lilis, Bapak
Dadang, Bapak Sigit, Bapak Rusdi, dan bapak-bapak serta ibu-ibu lainnya yg
tidak bisa penulis sebut satu persatu. Terutama untuk Bapak Adnan terima kasih
telah membimbing sepenuhnya dalam penelitian ini dan selalu bersabar pada
revisi laporan yang setiap saat diberikan, dan terima kasih untuk Bapak Puji
penulis telah diberikan izin penelitian di Kawasan TWA Kawah Ijen, Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim) – Seksi Konservasi
Wilayah V Banyuwangi, matur nuwun sanget.
Kelima kepada teman-teman seangkatan serta teman-teman seluruh jurusan
Kehutanan UMM. Arek-arek Budhenk terima kasih telah bersabar menjadi teman
setia penulis. Terima kasih untuk Alva Ilmi, Aji Bonarez dan Haerun Sopyan yang
telah membantu selama proses penelitian dan penyelesaiannya. Buat temen-temen
yang rela ikut jalan ke puncak kawah Ijen Defy Yusa Noor, Arham Yakub, Rusli
Niftar, Febri Arif, Ma’ruf dan lainnya serta Edy Yulyus dan Andika Eka yg rela
kesana kemari demi bantu penulis. Terima kasih untuk dukungan sahabat-sahabat
tersayang Erni Mukti, Yosei, Lutfi dan Aisyah. Teman-teman, kalian memang
segalanya.

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa
atas rahmat dan karuniaNya penulisan proposal Skripsi ini dapat diselesaikan
Proposal Skripsi ini disusun dari hasil penelitian yang dilakukan penulis
dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajad kesarjanaan
strata satu (S-1) pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Ir. Damat, MP.selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan.
2. Bapak Tatag Muttaqin S. Hut, M. Sc selaku Ketua Jurusan Kehutanan dan
Dosen Pembimbing I selama kegiatan skripsi ini berlangsung hingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membantu dan membimbing untuk menyelesaikan skripsi ini.
Besar harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
semua pihak, khususnya dalam upaya untuk perlindungan hutan di Indonesia.

Penulis

x

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...……………………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN..…………………………………………….. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... v
RIWAYAT HIDUP......................................................................................... vi
MOTTO.......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN.......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR..……………………………………………………... ix
DAFTAR ISI...……………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL...…………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR...……………………………………………………… xiii
ABSTRAKSI...……………………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN...………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………... 4
1.3 Tujan Penelitian……………………………………………………... 5
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
1.5 Hopitesis Penelitian…………………………………………………. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..……………………………………….......7
2.1 Deskripsi Cantigi (Vaccinium varingiaefolium)……………………. 7
2.2 ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)………………………………………... 8
2.3 Pembiakan Vegetatif dengan Metode Stek………………………….. 9
2.4 Stek Pucuk…………………………………………………………... 10
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Stek…………………….. 11
1. Faktor Tanaman………………………………………………... 11
2. Faktor Lingkungan…………………………………………….. 13
3. Faktor Pelaksanaan…………………………………………….. 16
BAB III METODE PENELITIAN.………………………………………... 18
3.1 Tempat dan Waktu…………………………………………………... 18
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………….... 18
3.3 Metode Penelitian…………………………………………………… 19
1. Penentuan Jumlah Perlakuan (t)……………………………….. 19

xi

2. Penentuan Ulangan Minimum (r)……………………………… 20
3. Penentuan Lokasi (Rancangan Lingkungan)…………………... 20
4. Pengacakan Perlakuan…………………………………………. 21
3.4 Peleksanaan Penelitian……………………………………………… 22
1. Identifikasi Masalah…………………………………………… 22
2. Penyusunan Pustaka…………………………………………… 22
3. Pembuatan Tempat Stek Pucuk………………………………... 23
4. Pembuatan Media……………………………………………... 23
5. Perlakuan Stek…………………………………………………. 23
6. Penanaman Stek………………………………………………... 23
7. Pemeliharaan…………………………………………………... 24
3.5 Parameter Penelitian………………………………………………… 24
3.6 Analisa Data………………………………………………………… 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 25
4.1 Hasil Pembahasan................................................................................ 25
1. Jumlah Tunas .............................................................................. 25
2. Panjang Tunas ............................................................................. 26
3. Panjang Akar................................................................................ 27
4. Jumlah Akar.................................................................................. 28
5. Berat Basah Akar.......................................................................... 29
6. Berat Kering Akar........................................................................ 30
4.2 Pembahasan......................................................................................... 31
1. Jumlah Tunas .............................................................................. 32
2. Panjang Tunas ............................................................................. 33
3. Panjang Akar................................................................................ 33
4. Jumlah Akar.................................................................................. 34
5. Berat Basah Akar.......................................................................... 35
6. Berat Kering Akar........................................................................ 36
7. Lingkungan Penanaman .........................................................

37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL
1. Kombinasi lama perendaman ZPT dengan konsentrasi ZPT IAA…........... 19
2. Kombinasi perlakuan dengan jumlah ulangan…………………….............. 20
3. Rata-rata jumlah tunas.................................................................................. 27
4. Rata-rata panjang tunas.................................................................................28
5. Rata-rata panjang akar.................................................................................. 29
6. Rata-rata jumlah akar.................................................................................... 30
7. Rata-rata berat basah akar............................................................................. 31
8. Rata-rata berat kering akar............................................................................ 32

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Cantigi (Vaccinium varingiaefolium BL. MIQ.).......................................... 2
2. Kebakaran di kawasan TWA Kawah Ijen..................................................... 3

xiv

DAFTAR PUSTAKA
Al Suyitno, Suryani Dyah, Ratnawati, 2003. Tanggapan Stomata dan Laju
Transpirasi Daun Vaccinium varingiaefolium (BI.) Miq. Menurut Tingkat
Perkembangan Daun dan Jarak Terhadap Sumber Emisi Gas Belerang
Kawah Sikidang Dataran Tinggi Dieng. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta
Arifin, H.S. dan Nurhayati. 2005. Pemeliharaan Taman. Edisi Revisi. Dalam:
Modul Melakukan Perbanyakan Bibit dengan Cara Vegetatif no
kompetensi: TAN. HI.02.009.01. PT Penebar Swadaya. Jakarta
Balai Taman Nasional Alas Purwo, 2007. Pengelolaan Cagar Alam (CA) / Taman
Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Balai Taman Nasional Alas Purwo.
Banyuwangi
Charles F.F., Steven K.J., Michael A.J., and Sam P.V.K, 2012. Floral Volatile
Composition of Four Species of Vaccinium. Available Botany
Downloaded from www.nrcresearchpress.com. By Agriculture and AgriFood Canada on 11/09/12. Diakses pada tanggal 25 September 2014
Danu, Subiakto Atok, Putri Kurniawati Purwaka, 2011. Uji Stek Pucuk Damar
(Aghatis ioranthifolia salisb). Pada Berbagai Media dan Zat Pengatur
Tumbuh. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan. Bogor
Darliana Ina, 2006. Pengaruh Konsentrasi Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek
Cabang Buah Tanaman Lada (Piper ningrum L.) Kultifar Bulok
Belantung. Universitas Bandung Raya. Bandung
Erny, 2008. Pengaruh Beberapa Tingkat Konsentrasi Rootone F Terhadap
Perakaran Stek Batang Kayu Cina (Podocarpus amarus B.L.). Jurusan
Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua.
Manokwari
Hartini Sri, 2007. Keragaman Flora dari Monumen Alam Kresik Luway,
Kalimantan Timur. LIPI. Bogor
Hartman HT, DE Kester. 1983. Plant Propagation Principle and Practice. Second
Edition Prentice Hall, Inc. Engelwood. New Jersey
Heyne K, 1983. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid III. Badan Litbang
Kehutanan. Jakarta
Ismawan B, 1989. Cara Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif. Program
Perhutanan Sosial Bina Swadaya. Jakarta
Karnomo, J.B. 1990. Pengantar Produksi Tanaman Agronomi. Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto

xv

Lukitasari Marheny, 2012. Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max). IKIP PGRI Madiun.
Madiun
Mardianto Eko Putra, 2006. Studi Lama Perendaman dan Konsentrasi Larutan
Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Gaharu (Gyrinops
versteegil (Gilg) Domke). Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
Moko H, 2004. Teknik Perbanyakan Tanaman Hutan Secara Vegetatif. Puslitbang.
Di dalam Informasi Teknis Vol. 2 No. 1, Juni 2004. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Yogyakarta
Nababan Delima, 2009. Penggunaan Hormon IBA terhadap Pertumbuhan Stek
Ekaliptus Klon IND 48. Universitas Sumatera Utara, Medan
Rochiman K, SS Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif. Departemen Agronomi
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sadiyah E.R., Kodir R.A, 2012. Studi Awal Kandungan Antosianin Pada Buah
Cantigi Ungu (Vaccinium varingiaefolium (BI.) Miq) yang Berpotensi
Sebagai Suplemen Antioksidan. Universitas Islam Bandung. Bandung
Sakai C, A Subiakto. 2007. Pedoman Pembuatan Stek Jenis-Jenis Dipterokarpa
dengan KOFFCO System. Kerjasama Puslitbang Komatsu dan JICA.
Bogor
Setiawan Eko, 2009. Kajian Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Cabe
Jamu (Piper retrofractum Vahl) Di Kabupaten Summenep. Fakultas
Pertanian Universitas Trunojoyo. Bangkalan Madura
Sudomo Aris, Rohandi Asep, Mindawati Nina, 2013. Penggunaan Zat Pengatur
Tumbuh Rootone F pada Stek Pucuk Manglid (Manglietia glauca BI).
Balai Penelitian Teknologi Agroforestry. Ciamis
Sumiasri Nurul dan Setyowati Ninik, 2006. Pengaruh Beberapa Media pada
Pertumbuhan Bibit Eboni (Diosphyros celebica Bakh) melalui
Perbanyakan Biji. LIPI. Bogor
Wudianto Rini, 1993. Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya.
Jakarta
Yasman I, WTM Smits. 1988. Metode Pembuatan Stek Dipterocarpaceae. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan.
Samarinda