Persamaan Regresi Sederhana Koefisien Determinasi R2 Pengujian Hipotesis Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus diolahdianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dalam mengambil keputusan. Analis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

3.3.1. Persamaan Regresi Sederhana

Dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi sebagai berikut: y = £+b1x1+e Spesifikasi Model yang digunakan adalah : Y = variabel terikat jumlah uang beredar £ = konstanta b1x1 = variabel bebas suku bunga deposito e = variabel lain.

3.3.2. Koefisien Determinasi R2

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat, atau bisa dikatakan kofisien determinasi digunakan untuk mengukur kecakapan model regresi Nur Irawan 2005 : 215. nilai Koefisien Determinasi atau antara 0 dan 1 nilai R 2 yang terikat berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi sangat terbatas nilai yang mendekati berarti variabel bebas menggambarkan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat Algifari, 1997 : 32.

3.3.3. Pengujian Hipotesis

3.3.3.1. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya dengan beberapa karakteristik yang telah ditentukan. Dari hipotesis yang telah ditentukan yaitu ada pengaruh antara suku bunga deposito terhadap jumlah uang beredar. Rumus pengujian t yang digunakan adalah Umar, 2004: 104 1 1 Sb B t  Dimana : t = nilai t hitung B 1 = Koefisien regresi Sb 1 = Standar error kesalahan standar dari koefisien regresi Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut :  Jika signifikansi 0,05 berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.  Jika signifikansi 0,05 berarti ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen 3.3.3.2.Uji F Digunakan untuk mengetahui pengaruh independen variable secara menyeluruh dan bersama-sama. Uji-F dilakukan dengan cara membuat hipotesis, yaitu:

3.3.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

3.3.4.1.Uji Normalitas Menurut Ghozali 2005: 183 caranya normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi Normal akan membentuk satu garis diagonal jika distribusi normal data adalah normal maka garis menggambarkan data. Sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya atau dengan kata lain media grafik Histrogram dan grafik Normal plot Ghozali 2005:186. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:  Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.  Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi Normalitas 3.3.4.2.Uji Multikolinieritas Pengujian terhadap multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai VIF Variance Inflation Factor: 1. Nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas baik 2. Nilai VIF 10, maka terjadi multikolinearitas ada korelasi antar variabel bebas sehingga tidak baik untuk digunakan dalam model. 3.3.4.3.Heteroskedasitas Heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED pada program SPSS Ghozali, 2001: 69. Dasar analisisnya adalah: a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kurs (rupiah terhadap dollar AS) dan Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia.

4 46 84

INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (JUB) Di Indonesia Periode Tahun 2000:1 – 2009:12 INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (JUB) Di Indonesia Periode Tahun 2000:1 – 2009:12.

0 2 15

ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INFLASI DI INDONESIA TAHUN 1984-2009.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), KURS DAN SUKU BUNGA TERHADAP LAJU INFLASI DI Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar (Jub), Kurs dan Suku Bunga Terhadap Laju Inflasi Di Indonesiatahun 1999-2014.

0 4 16

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

KAUSALITAS ANTARA TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO PADA BANK UMUM TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR di INDONESIA 1998.1 - 2007.4.

0 0 12

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR (JUB) DI INDONESIA TAHUN 1975-2004 (PENDEKATAN KAUSALITAS ECM).

0 1 13

Penelitian tingkat bunga jumlah uang

0 0 27

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO IN

0 0 1