Menurut Tarigan
2008:6, berbicara
merupakan kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mendefinisikan, menyatakan, mengungkapkan pikiran, gagasan atau perasaan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang menjelaskan tentang berbicara maupun percakapan, dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artkulasi atau kata-kata untuk mengungkapkan pikiran, gagasan atau perasaan kepada orang lain agar lawan bicara mengerti
dengan apa yang kita maksud.
2.4 Kendala Berbicara Bahasa Jepang
Menurut Sutedi 2009:43 bahwa pengetahuan tata bahasa berkaitan erat dengan suksesnya upaya penanaman kemampuan berbicara. Hal ini
didukung oleh pendapat Widjojo 2004:5 bahwa tata bahasa berkaitan dengan bagaimana berbicara secara tepat.
Namun demikian, pada saat pengajarannya seringkali ditemukan kendala yang terjadi adalah kurangnya pengetahuan tentang aspek tata bahasa
atau bunpo. Banyak pembelajar bahasa Jepang tidak mampu melakukan pecakapan sehari-hari nichijou kaiwa dengan baik karena bermasalah
dengan tata bahasa, kosakata dan unsur berbahasa lainnya. Sutedi 2009:43 menyatakan bahwa ada beberapa kendala yang muncul dalam upaya
menanamkan kemampuan bahasa Jepang. diantaranya adalah kendala-kendala yang terjadi saat pengajaran kemampuan berbicara, yaitu:
1. Pembelajar cenderung berpikir kalimat dalam bahasa Indonesia, kemudian menerjemahkan langsung kedalam bahasa Jepang. Dalam hal
ini terjadi interfensi bahasa. 2. Kurang mengetahui saat yang tepat menggunakan tingkatan bahasa,
bentuk halus, bentuk bahasa lisan maupun bahasa tulis bunpouteki文法 的.
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berbicara
Menurut Saadjah dan Sukarja 1995:114 Kemampuan berbicara erat kaitannya dengan kemampuan tata bahasa dan mendengar seseorang.
Kemampuan berbicara identic dengan penggunaan tata bahasa yang tepat, sehingga pendengar dapat mengerti apa yang akan kita sampaikan.
Perkembangan bahasa dan kemampuan berbicara seseorang akan berjalan dengan baik dan lancar bila didukung oleh beberapa faktor berikut.
1. Faktor Fisiologis Faktor ini menyangkut masalah kondisi tubuh pembicara, ketajaman alat
pendengaran dan keadaan alat ucap. 2. Faktor Psikologis
Faktor ini menyangkut tentang pengetahuan, kemampuan menyimpan apa yang didengar dan kemampuan untuk menata pikiran maupun hati untuk
berani mengungkapkan suatu gagasan. 3. Faktor Lingkungan
Faktor ini menyangkut tentang keterlibatan orang-orang di sekitar pembicara dalam hal berbicara dengan baik, serta kebiasaan pembicara dalam
menggunakan suatu bahasa tertentu.
2.6 Mata Kuliah Bunpo Enshu di Unnes