Mengenal Bhagavadgītā Kelas 03 SD Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Siswa

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 27 Perbuatan yang baik adalah perbuatan yang didasari sifat deva atau Daivi Sampad. Perbuatan yang tidak baik adalah perbuatan yang didasari sifat raksasa atau Asuri Sampad. Ayo, Belajar Membaca Sloka Kitab suci Bhagavadgītā berisi ajaran-ajaran dan nasihat-nasihat Kṛṣṇa kepada Arjuna mengenai kehidupan dan pencapaian kepada Tuhan. Kitab suci Bhagavadgītā terdiri atas 700 sloka. Sloka-sloka itu dapat kita pelajari sebagai pedoman hidup. Berikut salah satu sloka yang patut kita hafalkan sebagai bahan latihan belajar membaca slok. dvau bhūta-sargau loke’smin, daiva āsura eva ca, daivo vistaraśaḥ prokta, āsuraṁ pārtha me śṛṇu. Bhagavadgītā, XVI.6 Terjemahannya Ada dua macam makhluk ciptaan di dunia ini, yang mulia dan yang jahat, yang mulia telah diuraikan secara rinci, selanjutnya dengarkan tentang yang jahat, dari aku, wahai Pārtha Arjuna Pudja: 2004: 374. Sifat manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu baik dan buruk. Dua sifat tersebut berada di dalam diri manusia dan akan memengaruhi perilaku manusia. Melalui wiweka, manusia dapat membedakan perbuatan baik dan buruk. Selain itu, manusia dapat mengetahui perbuatan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari. 28 Kelas III SD Keutamaan lahir sebagai manusia adalah untuk melakukan karma yang baik. Karma yang baik berguna untuk memperbaiki tingkat kelahiran dan mencapai kebahagiaan abadi. Dalam kitab Sārasamusccaya 2 dijelaskan bahwa: mānusah sarvabhutesu varttate vai subhāsubhe asubhesu samavistam subhesvevāvakārayet Terjemahannya Hanya manusia yang mempunyai kemampuan dengan mengenal perbuatan baik dan buruk, salah dan benar, serta mampu melebur yang buruk menjadi baik. Kemampuan ini sebagai salah satu kelebihan manusia yang diberikan oleh Sang Hyang Widhi Kajeng: 2003: 8 Demonstrasi Setelah belajar membaca sloka, nyanyikanlah sloka di atas di depan kelasmu Membaca Teks

B. Sifat Daivi Sampad dan Asuri Sampad

Manusia adalah ciptaan Sang Hyang Widhi yang paling utama. Manusia memiliki Tri Pramana, yaitu sabda suara, bayu tenaga, dan idep pikiran. Pikiran berfungsi sebagai pengendali indriya. Oleh karena Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 29 itu, kita harus dapat mengendalikan pikiran dengan menjalankan ajaran tri kaya parisudha. Dari pikiran yang baik, akan muncul perkataan yang baik dan diwujudkan dengan perbuatan yang baik. Perbuatan menyebabkan manusia mendapat kebahagiaan atau penderitaan, bergantung pada sifat mana yang akan diterapkan dalam kehidupan. Dalam kitab Bhagavadgītā, kecendrungan sifat manusia dibedakan menjadi dua jenis. Kedua jenis sifat itu, yaitu kencenderungan sifat deva Daivi Sampad dan kecendrungan sifat raksasa Asuri Sampad.

1. Sifat Daivi Sampad

Daivi artinya deva. Deva adalah sinar suci Sang Hyang Widhi. Deva memiliki sifat baik, welas asih, dan suka memberi. Deva merupakan sinar suci Sang Hyang Widhi yang bertugas menjaga dan melindungi alam semesta. Sampad berarti sifat. Daivi Sampad adalah sifat manusia seperti deva, yakni selalu berbuat baik, sabar, menciptakan keharmonisan, dan welas asih. Manusia yang memiliki sifat Daivi Sampad dapat menciptakan ketenteraman dan kesejahteraan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.2 Menolong teman yang terluka