Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEROLEHAN BAHAN BAKU
(Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)

(Skripsi)

Oleh

DEVY WIRA BUANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015

ABSTRACT
ANALYSIS OF EFFICIENCY PRODUCTION COSTS BY USING
DIFFERENTIAL ACCOUNTING INFORMATION IN DECICIONMAKING TO GET THE RAW MATERIALS
(Case Study in PT Ciomas Adisatwa)
By


Devy Wira Buana

This study aimed to determine the best alternative for PT Ciomas Adisatwa in
obtaining the main raw material, namely through partnership programs or create
your own farm as a whole in order to improve the efficiency of raw material
acquisition.
This study uses two analysis: analysis of quantitative and qualitative analysis,
because of the method used in this research is the method of mixed methods,
which is a step in the research by combining two forms of research that has gone
before, namely quantitative and qualitative research. This study focuses on broiler
farming division, because the main raw material PT Ciomas Adisatwa is a product
resulting from the division of cultivation. Data were obtained through in-depth
interviews with informants. Data processed by the quantitative method for
obtaining the calculation of production costs of raw materials, so as to compare
the efficiency of the production costs of several alternatives, whereas qualitative
methods are used to process qualitative data so as to know the strengths and
weaknesses in seeking a more efficient production process.
The results show that the quantitative analysis of a partnership as a whole shows
the results of the calculation of the cost of production of raw materials is more

efficient than other alternatives and qualitative analysis showed similar results,
that the partnerships more perceived benefits for the company and for the
community, both of aspects of economic and social aspects.
Key Words: Differential accounting information, mixed methods, production
costs, raw materials,efficiency

ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEROLEHAN BAHAN BAKU
(Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)

Oleh

Devy Wira Buana
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alternatif yang terbaik bagi
PT Ciomas Adisatwa dalam memperoleh bahan baku utama, yaitu melalui
program kemitraan atau membuat peternakan sendiri secara keseluruhan guna
meningkatkan efisiensi perolehan bahan baku.

Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif, karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
mixed methods, yang merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan
dua bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Penelitian ini berfokus pada divisi budidaya ayam broiler, dikarenakan
bahan baku utama PT Ciomas Adisatwa merupakan produk yang dihasilkan dari
divisi budidaya. Data diperoleh melalui wawancara dengan informan secara
mendalam. Data diolah dengan metode kuantitatif untuk memperoleh perhitungan
biaya produksi bahan baku, sehingga dapat membandingkan efisiensi biaya
produksi dari beberapa alternatif, sedangkan metode kualitatif digunakan untuk
mengolah data kualitatif sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan
dalam mengupayakan proses produksi yang lebih efisien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam analisis kuantitatif menjalin
kemitraan secara keseluruhan menunjukan hasil perhitungan biaya produksi bahan
baku yang lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya dan analisis
kualitatif menunjukan hasil yang sama, bahwa dengan menjalin kemitraan lebih
banyak keuntungan yang dirasakan bagi perusahaan dan bagi masyarakat, baik
dari aspek ekonomi maupun dari aspek sosial.
Kata kunci : Akuntansi informasi diferensial, metode campuran, biaya
produksi, bahan baku, efisiensi


MOTTO
“Untuk hidup di dunia ini diperlukan kepercayaan dan cinta serta
keberanian. Maka, dunia, saya berharap Anda akan menggandeng tangan
kecilnya dan mengajarkan hal-hal yang harus ia ketahui. Ajarilah ia, tetapi
dengan lembut jika bisa.
Saya tahu, ia harus belajar bahwa tidak semua orang bersikap adil, bahwa
tidak semua pria dan wanita bersikap baik. Ajarilah ia, bahwa pada semua
orang jahat ada seorang pahlawan, bahwa pada setiap musuh ada seorang
teman. Biarkan ia belajar sejak dini bahwa orang yang suka menggeretak
adalah orang yang paling mudah menjilat.
Ajarilah ia keajaiban dari buku-buku. Berikan ia waktu yang tepat untuk
merenungi misteri yang abadi dari burung-burung di langit, lebah di
siang hari, dan bunga-bunga di bukit hijau.
Ajarilah ia, gagal adalah jauh lebih terhormat daripada menipu. Ajarilah
ia untuk memiliki keyakinan pada gagasannya sendiri, meskipun setiap
orang mengatakan gagasannya salah.
Cobalah memberikan kekuatan pada anak saya untuk tidak mengikuti
pergaulan, ketika semua orang mengikuti arus. Ajarilah ia untuk
mendengarkan orang lain, tetapi menyaring semua hal yang ia dengar

dengan saringan kebenaran dan hanya menyerap hal baik.
Ajarilah ia untuk tidak pernah memandang orang lain dari harta yang
mereka miliki, dalam hati dan jiwanya. Ajarilah ia menutup telinganya
terhadap teriakan banyak orang, tetapi berpendirian dan berjuang jika ia
yakin bahwa ia benar.
Ajarilah dengan lembut, dunia, tetapi jangan memanjakannya, karena
hanya pengujian dengan api-lah yang menghasilkan baja berkualitas.”

-

ABRAHAM LINCOLN -

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk seluruh keluargaku,
tercinta...

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirohmannirrahim

Puji syukur atas karunia Allah SWT, berkat ridhoNya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Efisiensi Biaya Bahan Baku
Dengan Menggunakan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan
Keputusan Perolehan Bahan Baku” (Studi Kasus Pada PT Ciomas Adisatwa)
Skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap pengembangan
penelitian, khususnya bidang akuntansi manajemen serta dapat memberikan
kontribusi bagi perusahaan manufaktur dalam mencapai efisiensi bahan baku.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari doa, bantuan, masukan, dan kontribusi
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt., selaku Pembimbing Akademik.
Terimakasih untuk nasehat dan bimbingannya selama ini.

5. Ibu Dr. Susi Sarumpaet S.E., M.B.A., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Utama. Terimakasih atas kesediannya memberikan bimbingan dan
masukan yang sangat membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang
selalu bersedia untuk memberikan bimbingan dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Dr. Yuliansyah, S.E., M.S.A., Akt., selaku Dosen Penguji Utama
yang telah bersedia memberikan saran-saran yang membangun dan
bermanfaat.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama proses perkuliahan berlangsung.
9. Pak Sobari, Mas Yana, Mas Yono, Mbak Sri, Mpok dan Mas Leman.
Terimakasih untuk kesabarannya dalam membantu mengurus skripsi dan
proses birokrasi.
10. Mas Jaya, Mas Sobri, Mas Dwi, Mbak Tina dan Kak Ayin.
Terimakasih telah bersedia memberikan semangat untuk menunggu dosen
pembimbing di MPIA.
11. Kiay Lukman, Kiay Ishak, Kiay Rahmat dan Kiay Akwan.
Terimakasih telah bersedia menjadi teman cerita penulis dan bersedia

memberikan kuliah 2 sks.
12. Seluruh Staf TU, Administrasi, Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Lampung, serta pegawai yang turut membantu dalam proses
penyusunan skripsi ini.
13. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Burhanuddin AR dan Ibu Erni Idayati.
Terimakasih atas ridho, doa, dukungan, dan cintanya selama ini.
Terimakasih telah mengajarkan banyak hal dan senantiasa menjadi teladan
bagi penulis.
14. Kakak pertamaku, Rizky Andriani beserta keluarga kecilnya Kak Galuh,
Syabil, Sakha. Terimakasih atas doa, dukungan, dan cinta tulusnya selama
ini. Terimakasih telah mengajarkan dan menjadi teladan bagi penulis.
15. Kakak keduaku, Resty Wira Ayu beserta suaminya Kak Arif. Terimakasih
atas doa, dukungan, dan kasih saying tulusnya selama ini. Terimakasih
telah menjadi sahabat terbaik bagi penulis.
16. Keluarga besarku Ayah Ipin, Uni Rospa, Mba Lili, Baten Tik, Pa Eng, Om
Ansor, Om Hari, Om Aan, Om Iwin, Ayah Len, Nana dan lainnya yang

tidak mampu penulis cantumkan satu-persatu. Terimakasih ya Rabb
engkau telah memberikan keluarga yang sungguh sangat luar biasa.
17. Om Heri. Terimakasih telah menjadi om yang setia membantu penulis dari

pertama masuk kuliah hingga lulus.
18. Bapak Eng Siong, Bapak Putu, Bapak Iwan, dan Bapak Untung Suron.
Terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk penulis dan
kerjasamanya dalam menyelesaikan penelitian ini di PT Ciomas Adisatwa.
19. Tri Febrianto, S.E. Terimakasih telah menjadi teman cerita sedunia penulis
hingga saat ini.
20. Daniel Yunggo, S.E. Terimakasih telah menjadi super hero bagi penulis
selama masa kelam dan menjadi teladan bagi penulis.
21. Thorn Muhammad Ghandi, S.E. Terimakasih telah menjadi pendengar
setia penulis selama ini dan menjadi sahabat disaat suka dan duka.
22. D’ Lorenk, Agatha Purnama Sari, S, Ikom. Sherly Purnama Sari, S.Ikom.
Dinasty Hernatiara, S.E., Murni Triana, S.H. Terimakasih atas
kesetiaannya menemani penulis dari SMA hingga saat ini.
23. D’ Kampielz Family, Terimakasih atas kegembiraan yang telah diberikan
kepada penulis.
24. D’ Enjoy, Ayu Jufika Mutiasari, S.E, Adiati Ameici, S.E., Irvia Maiselo,
S.E., Alfudiafarrah S.E., Nurul Adiati, S.E., Dila Mutiara Sari, S.E., Ira
Puspita, S.E. Terimakasih atas bantuan, doa, semangat, dan kegembiraan
yang telah diberikan kepada penulis.
25. D’5km, Viola, Ayu Monicha, Rahmanuddin, M. Syahrizal dan Anang.

Terimakasih atas kegembiraan yang senantiasa diberikan kepada penulis.
26. Sahabat-sahabat Akuntansi Unila 2010, Nanda, Esti, Teja, Sela, Jeni, Febi,
Elza, Fina, Novia, Wela, Arlenti, Echa, Egha, Rere, Santo, Surya,
Meirisky, Devri, Iqbal, Eka, Santo, Jiry, Latifa, Feni, Jane, Wela, Tiwi,
Tiara, Oksano, Marwanto, Marlina, Rika, Sharon, Ben, Yesi, Citra, Deny,
Tiya, Ivonna, Iga, Ni wayan, Syarif, Andriani, Ira, Dwi, Rossy, Mareta,
Fery, Herlina, Eka Candra, Hendrik, Rian, Dianti, Mila, Deni, Firsty,
Hana, Bebeu, Marwanto, Ari, Yobel, Anas dan lainnya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih telah menemani penulis dan
setia memberikan kegembiraan di setiap mata kuliah yang kita tempuh.
27. Kelurga Besar BEM FEB Unila 2012/2013, Mba Atin,Mba Nurul, Kak
Onyeng, Bang Eki, Elisya, Kak Rudi, Kak Bowo, Kak Gew, Mba Muli,
Mba Putri, Ka Daniel, Uje, Sendi, Tian, Legit, Dewi, Ayu dan seluruh
adik-adik Brigadir Muda yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Terimakasih atas keluarga, dukungan, pelajaran berharga, dan
kebersamaannya selama ini.
28. Serta kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu
persatu. Penulis mengucapkan terimakasih atas semua yang telah
diberikan. Semoga Allah melimpahkan berkah dan rahmatnya kepada kita

semua.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis, pembaca, dan pihak-pihak lainnya.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Bandarlampung, 20 Januari 2015
Penulis,

Devy Wira Buana

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. .. 7
1.5 Batasan Masalah .......................................................................... 8

II. LANDASAN TEORI
2.1 Akuntansi Manajemen ............................................................. 9
2.1.1 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen ......................... 10
2.2 Konsep Informasi Akuntansi Diferensial .............................. 10
2.2.1 Biaya Diferensial .......................................................... 11
2.2.2 Manfaat Biaya Diferensial Terhadap Pengambilan
Keputusan .................................................................... 12
2.3 Biaya ..................................................................................... 13
2.3.1 Penggolongan Dan Jenis Biaya ..................................... 14

2.4 Biaya Produksi ...................................................................... 16
2.4.1 Pengertian Biaya Produksi ........................................... 16

2.4.2 Unsur-Unsur Biaya Produksi ........................................... 17
2.5 Efisiensi ................................................................................ 19
2.6 Penilaian Efisiensi Biaya Produksi ......................................... 19
2.7 Pengertian Kemitraan ............................................................. 20
2.8 Pengertian Peternakan ............................................................ 21
2.9 Keputusan Membeli Atau Membuat Sendiri ............................. 22
2.10 Akuntansi Biaya ...................................................................... 24

III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ................................................................... 25
3.2 Desain Penelitian .................................................................... 28
3.3 Objek Penelitian ..................................................................... 28
3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................. 28
3.5 Jenis Dan Sumber Data ........................................................... 29
3.6 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 29
3.7 Metode Analisis Data .............................................................. 29

IV PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kuantitatif ................................................................. 32
4.1.1 Tahapan Produksi di PT Ciomas Adisatwa Lampung . 32
4.1.2 Tinjauan Masalah Membuat Peternakan Sendiri 100%,
Menjalin Kemitraan 100% Atau Melakukan Kombinasi
50% Dengan Peternakan Sendiri Dan 50% Dengan
Menjalin Kemitraan Untuk Memperoleh Ayam Broiler
Sebagai Bahan Baku Utama PT Ciomas Adisatwa ......... 33
4.1.3 Biaya-Biaya Untuk Memproduksi Ayam Broiler
Melalui Peternakan Sendiri ............................................. 36
4.1.4 Perhitungan Biaya Produksi Ayam Broiler Per
Kilogram (Kg) Melalui Peternakan Sendiri..................... 39

4.1.5 Biaya-Biaya Untuk Memproduksi Ayam Broiler
Melalui Program Kemitraan ............................................ 40
4.1.6 Perhitungan Biaya Produksi Ayam Broiler Per
Kilogram (Kg) Melalui Program Kemitraan ................... 41
4.1.7 Analisis Perhitungan Biaya Diferensial Yang Akan
Dikeluarkan Oleh Perusahaan Dalam Pengambilan
Keputusan Memperoleh Bahan Baku Utama Melalui
100% Peternakan Sendiri, 100% Kemitraan Atau
Kombinasi 50% Peternakan Dan 50% Kemitraan ........... 42
4.2 Analisis Kualitatif ...................................................................... 45
4.2.1 Profil Informan ................................................................ 46
4.2.1.1 Informan Kunci ..................................................... 46
4.2.1.2 Informan Pendukung ............................................. 48
4.2.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian ................................ 49
4.2.2.1 Perusahaan Memaknai Pentingnya Menjalankan
Program Kemitraan ............................................... 49
4.2.2.2 Perusahaan Memaknai Keuntungan Bermitra ....... 50
4.2.2.3 Peternak Mitra Memaknai Keuntungan Bermitra . 52
4.2.2.4 Peternak Mitra Memaknai Kelemahan Bermitra .. 53
4.2.2.5 Memaknai Bermitra Dari Aspek Sosial ................ 54
4.3

V

Pembahasan Hasil Analisis Kuantitatif Dan Kualitatif ... 55

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 59
5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 60
5.3 Saran ....................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku (Sumber: Divisi Budidaya) ................... 36
Tabel 4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung (Sumber: Divisi Budidaya).. 37
Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik Per Bulan (Sumber: Divisi Budidaya) 39
Tabel 4.4 Biaya Bahan Baku (Sumber: Peternak Mitra)....................... 40
Tabel 4.5 Biaya Bahan Baku Kontrak (Sumber: Peternak Mitra) ........ 40
Tabel 4.6 Perbandingan Biaya Diferensial Antara Ketiga Alternatif ... 44
Tabel 4.7 Perbandingan Ketiga Alternatif Berdasarkan Analisis
Kualitatif ...............................................................................

57

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Wawancara I (Divisi Budidaya PT Ciomas Adisatwa)
Lampiran 2. Laporan Laba Rugi PT Ciomas Adisatwa Divisi Budidaya
Lampiran 3. Biaya Overhead Pabrik PT Ciomas Adisatwa Divisi Budidaya
Lampiran 4. Hasil Wawancara II (RPA/ Divisi Pemotongan)
Lampiran 5. Nama Produk RPA
Lampiran 6. Hasil Wawancara III (Divisi Budidaya PT Ciomas Adisatwa)
Lampiran 7. Hasil Wawancara IV (Divisi Budidaya PT Ciomas Adisatwa)
Lampiran 8. Hasil Wawancara V (Kemitraaan)
Lampiran 9. Hasil Wawancara VI (Kemitraan)
Lampiran 10. Hasil Wawancara VII (Kemitraan)
Lampiran 11. Surat Kontrak Perusahaan Dengan Kemitraan
Lampiran 12. Hasil Wawancara VIII (Kepala Desa Taman Sari, Pesawaran)

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang semakin pesat
salah satu di antaranya adalah bisnis yang bergerak di bidang makanan. Hal ini
dapat dilihat dari semakin banyaknya produk olahan dengan berbagai macam
bentuk dan merek dagang yang berbeda, khususnya ayam olahan di pasaran.
Beberapa macam diantaranya yaitu chicken nugget dan chicken wings. Selain
memiliki cita rasa yang disukai oleh masyarakat Indonesia, produk ayam olahan
sangat praktis dan mudah untuk didapatkan sehingga permintaan akan produk
tersebut terus mengalami peningkatan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
mendasari pertumbuhan semakin banyak dan semakin berkembang perusahaan
ayam olahan.
Pertumbuhan bisnis ini menjadikan persaingan antar industri sejenis pun
semakin ketat, selain harus bernovasi dalam setiap produk yang diciptakan untuk
memenangkan persaingan perusahaan juga harus berupaya mempertimbangkan
pengalokasian biaya yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang
maksimal. Salah satu perusahaan produsen produk olahan daging ayam adalah PT
Ciomas Adisatwa, yang merupakan salah satu bagian dari PT Japfa Tbk.

2

PT Ciomas Adisatwa sebagai pemasok bahan baku untuk PT So Good Food, dan
juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan ternama seperti KFC, McDonals
dan perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang cukup besar.
Semakin besar suatu perusahaan aktivitas di dalam perusahaan tersebut semakin
banyak, untuk itu perusahaan harus membuat keputusan-keputusan secara tepat
agar berdampak positif bagi perusahaan. Namun pembuatan keputusan yang tepat
harus didasari oleh informasi-informasi yang akurat terutama dalam keputusan
biaya perolehan bahan baku.
Pengambilan keputusan biaya bahan baku sangat penting di dalam industri
manufaktur, karena selain biaya tenaga kerja bahan baku utama merupakan salah
satu faktor yang akan menentukan biaya produksi suatu produk serta biaya
overhead lainnya. Pengalokasian biaya harus dilakukan secara benar dan
terperinci untuk memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan yang
tepat. Akuntansi biaya merupakan salah satu bidang akuntansi yang menjelaskan
perhitungan biaya yang dikeluarkan dan laba yang akan diperoleh suatu
perusahaan.
Informasi biaya-biaya yang disajikan dengan rinci dapat digunakan untuk
mempermudah manajemen dalam upaya pengambilan keputusan sehingga dapat
mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan.
Di dalam membuat keputusan manajemen selalu dihadapkan oleh beberapa
alternatif kebijakan yang mungkin akan diambil, untuk mengetahui kebijakan
yang lebih tepat manajemen dapat melihatnya melalui biaya diferensial yang
timbul di antara beberapa alternatif yang berbeda. Menurut Bustami, Bastian dan

3

Nurlela (2009) biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda
dalam beberapa alternatif pilihan. Akuntansi diferensial memberikan informasi
yang berbeda untuk setiap alternatif, dengan adanya akuntansi diferensial akan
memungkinkan manajemen suatu perusahaan memiliki fondasi yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam suatu pengambilan keputusan. Mulyadi (2001)
mengemukakan bahwa informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran
perbedaan aktiva, pendapatan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu
dibandingkan dengan alternatif tindakan lain.
Supriyono (1996) menyatakan dalam upaya pengambilan keputusan biaya
diferensial dapat digunakan untuk mengatasi masalah sebagai berikut :
1.

Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu.

2.

Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus.

3.

Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli.

4.

Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.

5.

Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk
tertentu.

Manajer perusahaan harus dapat mempertimbangkan dengan matang biaya
perolehan bahan baku suatu produk antara alternatif satu dengan alternatif lainnya
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
PT Ciomas Adisatwa bergerak dalam divisi budidaya dan pengolahan ayam.
Perusahaan yang telah mendapatkan tempat di hati konsumennya harus mampu
bersaing mempertahankan prestasinya dengan cara menghasilkan produk yang

4

memiliki harga terjangkau, karena harga merupakan salah satu indikator yang
sangat menentukan dalam keberhasilan suatu penjualan. Keberhasilan PT Ciomas
Adisatwa dapat dilihat dari laba yang terus meningkat dari tahun ketahun, yang
dipengaruhi oleh tingkat penjualan yang semakin tinggi. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa permintaan ayam olahan di masyarakat Indonesia semakin
meningkat, sehingga PT Ciomas Adisatwa harus mempertahankan pasar dan lebih
meningkatkan jumlah konsumen.
Karena produk yang dihasilkan PT Ciomas Adisatwa sangat beragam, PT Ciomas
Adisatwa harus mampu mendapatkan bahan baku utama yang cukup banyak
setiap harinya agar mampu memenuhi permintaan pasar. PT Ciomas Adisatwa
memiliki beberapa alternatif dalam memperoleh ayam broiler yang merupakan
bahan baku utama, salah satunya yaitu melalui program kemitraan bersama
masyarakat.
Program kemitraan bersama masyarakat adalah perusahaan menjalin kerjasama
dengan masyarakat dalam proses pemeliharaan ayam broiler. Dalam hal ini
perusahaan menyediakan berbagai macam kebutuhan yang diperlukan dalam
proses pemeliharaan ayam broiler. Mulai dari bibit ayam, pakan ayam dan obatobatan ayam. Masyarakat hanya menyiapkan kandang dan tenaga kerja, kemudian
hasil ternak tersebut dijual kembali ke PT Ciomas Adisatwa sebagai bahan baku
utama produk ayam olahan. Kemitraan tersebut dimaksudkan perusahaan sebagai
sarana memperoleh bahan baku dengan mudah. Selain melalui program kemitraan
tersebut, PT Ciomas Adisatwa pun memiliki peternakan yang dikelola sendiri
sebagai pemasok kebutuhan bahan bakunya.

5

Alternatif- alternatif tersebut dilakukan dengan maksud untuk menekan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku utama, karena penghematan dan
efisiensi biaya perolehan bahan baku akan mempengaruhi harga jual suatu produk.
Namun menjalin kemitraan yang kasat mata terlihat lebih mudah ternyata ada hal
yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan, dimana perusahaan tidak mampu
menjamin keberlangsungan kemitraan tersebut secara terus menerus. Pada suatu
waktu mitra dapat berhenti atas keinginannya sendiri tanpa harus meminta
persetujuan dari kerjasama dengan perusahaan.
Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini untuk dilakukan, jika saja
perusahaan fokus dengan satu alternatif saja dalam memperoleh bahan baku, maka
perusahaan akan mendapatkan bahan baku dengan lebih efisien, dan keuntungankeuntungan yang akan diterima perusahaan akan terasa lebih maksimal. Selain itu,
resiko yang mungkin diterima perusahaan jika tidak memilih satu alternatif akan
semakin besar. Karena jika suatu waktu para kemitraan mundur dari kerjasama,
dan jumlah bahan baku dari peternakan sendiri tetap, maka perusahaan akan
mengalami resiko kekurangan pasokan ayam yang akan berdampak pada
penjualan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih
perusahaan tersebut telah sesuai dengan harapan PT Ciomas Adisatwa yaitu
memperoleh bahan baku dengan lebih efisien. Penelitian ini dilakukan dengan
cara membandingkan antara alternatif yang ada yaitu melalui program kemitraan
bersama masyarakat atau membuat peternakan sendiri secara keseluruhan agar

6

dapat mengendalikan harga jual suatu produk sehingga mampu mempertahankan
peningkatan laba dan lebih mengembangkan usaha.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Menggunakan Informasi
Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Perolehan Bahan
Baku”
1.2

Rumusan Masalah

PT Ciomas Adisatwa sebagai produsen produk olahan ayam saat ini melakukan
beberapa alternatif dalam memperoleh bahan bakunya yaitu dengan cara
kombinasi antara kemitraan bersama masyarakat dan melalui peternakan sendiri.
Untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat PT Ciomas Adisatwa
harus memanfaatkan alternatif terbaik untuk mendapatkan bahan baku yang lebih
efisien sehingga perusahaan akan merasakan keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut :
“Manakah alternatif terbaik yang dapat digunakan perusahaan sebagai dasar
pengambilan keputusan guna mengefisiensikan biaya perolehan bahan baku
dengan menggunakan analisis informasi akuntansi diferensial, yaitu dengan
membuat peternakan sendiri 100%, menjalin kemitraan 100% atau kombinasi
50% peternakan sendiri dan 50% dengan menjalin kemitraan?”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut :

7

1.

Untuk menghitung biaya diferensial yang timbul diantar dua alternatif
pengambilan keputusan dalam memperoleh bahan baku utama.

2.

Untuk mengetahui alternatif mana yang terbaik bagi manajemen PT Ciomas
Adisatwa dalam memperoleh bahan baku utama, yaitu melalui program
kemitraan atau membuat peternakan sendiri secara keseluruhan guna
meningkatkan efisiensi perolehan bahan baku utama.

1.4

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara
lain :
1.

Manfaat bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tambahan untuk
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap biaya
perolehan bahan baku guna mengefisiensikan biaya perolehan bahan baku
utama.

2.

Manfaat bagi akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi penelitian studi
kasus untuk peneliti selanjutnya dan hasilnya dapat dijadikan rujukan bagi
para akademisi untuk meneliti lebih mendalam.

8

1.5

Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas agar tetap berada di dalam
ruang lingkup permasalahan, maka batasan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Peneliti memfokuskan penelitian ini pada divisi budidaya PT Ciomas
Adisatwa Lampung, dikarenakan bahan baku utama RPA (divisi
pemotongan) PT Ciomas Adisatwa adalah dari divisi budidaya.

2.

Peneliti memfokuskan hanya pada perhitungan efisiensi biaya produksi
bahan baku untuk RPA (divisi pemotongan) yang dihasilkan dari divisi
budidaya, sehingga tidak membahas pendapatan dan laba perusahaan.

9

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Akuntansi Manajemen

Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk
membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas
akuntansi manajemen diartikan sebagai proses identifikasi, pengukuran,
pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang
digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam
suatu suatu organisasi, serta menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan
pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut (Supriono dan Riyanto, 1988).
Dalam arti sempit akuntansi manajemen diartikan sebagai satu bidang akuntansi
yang tujuan utamanya menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau
organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan
proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,
pengorganisasian, serta pengendalian.
Dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen bertujuan untuk mengukur dan
melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang membantu manajer
membuat keputusan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

10

2.1.1 Tipe Informasi Akuntansi Manajemen
Mulyadi (2001) mengemukakan bahwa terdapat 3 tipe informasi di dalam
akuntansi manajemen yaitu informasi akuntansi penuh (full accounting
information), informasi akuntansi diferensial (diferential accounting information)
dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting
information).

1.

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun
informasi yang akan datang dan mencakup informasi mengenai biaya,
pendapatan dan atau aktiva. Informasi akuntansi penuh yang berisi
informasi yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program,
penetapan harga jual yang diatur dengan peraturan pemerintah.

2.

Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan dan atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan
dengan alternatif tindakan yang lain.

3.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,
pendapatan dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang
bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu yang dibutuhkan
dalam proses penyusunan anggaran.

2.2

Konsep Informasi Akuntansi Diferensial

Sejalan dengan Mulyadi (2001) tentang informasi akuntansi diferensial, Bambang
Supomo (2012) menyatakan informasi akuntansi diferensial adalah informasi
mengenai taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu
tindakan tertentu dipilih, dibandngkan dengan alternatif tindakan lain.

11

Berdasarkan teori di atas informasi akuntansi diferensial erat kaitannya dengan
keputusan manajer perusahaan guna memilih alternatif tindakan yang akan
diambil di masa yang akan datang. Informasi akuntansi diferensial mempunyai
dua ciri utama, pertama informasi akuntansi merupakan informasi masa yang akan
datang. Kedua, informasi akuntansi yang berbeda diantara berbagai macam
alternatif.
2.2.1 Biaya Diferensial
Dalam mengelola perusahaan manajer sangat membutuhkan informasi yang tepat
untuk mengambil keputusan, informasi tersebut adalah informasi biaya
diferensial. Simamora (1999) menyatakan bahwa biaya diferensial adalah
perbedaan jumlah biaya di antara dua alternatif.
Sunarto (2004) menyatakan bahwa biaya diferensial adalah biaya masa yang akan
datang yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan
keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Biaya tersebut relevan
dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.
Supomo (2012) dalam Iqbal (2013) menyatakan bahwa biaya diferensial adalah
biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi
yang lain.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya diferensial adalah
biaya masa akan datang yang dikeluarkan diantara pilihan alternatif yang ada dan
akan disesuaikan dengan kondisi.

12

2.2.2 Manfaat Biaya Diferensial Terhadap Pengambilan Keputusan
Charter dan Usry (2006) mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah yang
dapat diselesaikan dengan biaya diferensial dalam upaya pengambilan keputusan,
yaitu sebagai berikut :
1.

Membeli atau membuat sendiri.

2.

Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk.

3.

Meningkatkan atau menghentikan produksi dari produk tertentu.

4.

Menerima atau menolak pesanan pelanggan.

Sementara itu Supriyono (1996) menyatakan dalam upaya pengambilan keputusan
biaya diferensial dapat digunakan untuk mengatasi masalah sebagai berikut :
1.

Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu.

2.

Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus.

3.

Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli.

4.

Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.

5.

Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk
tertentu.

Penjelasan mengenai manfaat biaya diferensial dalam pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut :
1.

Menerima atau menolak pesanan-pesanan tertentu.
Manfaat biaya diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau
menolak pesanan tertentu yaitu untuk menentukan perbedaan antara biaya
mempoduksi output sekarang yang lebih kecil dengan output yang
direncanakan yang lebih besar.

13

2.

Menurunkan harga jual dari suatu pesanan khusus.
Menurunkan harga jual dan suatu pesanan khusus yaitu untuk membantu
manajemen dalam menentukan pada harga berapa perusahaan itu dapat
menjual produk tertentu dan sampai seberapa besar harga tersebut dapat
dikurangi agar dapat bersaing dengan produk-produk yang sejenis pada
suatu pasar yang bersaing.

3.

Mengevaluasi alternatif-alternatif untuk membuat atau membeli.
Membuat atau membeli komponen suku cadang atau produk tertentu yaitu
untuk memanfaatkan secara maksimal sumber daya produktif dan keuangan
perusahaan.

4.

Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas.
Memperluas, menutup atau melepaskan suatu fasilitas yaitu untuk
menentukan produk atau jasa yang dijual dapat menutup biaya variabel dan
memberikan kontribusi melalui penutupan biaya tetap.

5.

Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk
tertentu.
Meningkatkan, mengurangi atau menghentikan produksi dari produk-produk
tertentu yaitu untuk mengidentifikasi jenis produk yang harus dihentikan
tepat pada waktunya karena produk tersebut tidak menghasilkan laba atau
laba yang dihasilkan tidak memadai.

2.3

Biaya

Dalam menjalankan aktivitas yang semakin berkembang, perusahaan akan selalu
mengeluarkan biaya untuk mencapai tujuannya. Terdapat beberapa definisi dan
pengertian biaya menurut para ahli adalah sebagai berikut :

14

Menurut Supriyono (1983) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau
digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai sebagai
pengurang penghasilan.
Simamora (1999) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau di masa
mendatang bagi organisasi.
1.3.1 Penggolongan Biaya Dan Jenis Biaya
Menurut Mulyadi (2000) biaya digolongkan menjadi berbagai cara yaitu sebagai
berikut :

1.

Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.
Penggolongan biaya dimana nama objek pengeluaran biaya merupakan
dasar penggolongan biaya.

2.

Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.
1. Biaya produksi, biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
2. Biaya pemasaran, biaya pemasaran yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk
melakukan pemasaran produk.
3. Biaya administrasi, biaya administrasi yaitu biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3.

Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang
dibiayai.

15

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen, dalam hal ini
biaya dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya
adalah karena ada sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung dapat dengan
mudah diidentifikasi dengan sesuatu yang dibiayai.
2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk biasa disebut dengan biaya overhead
pabrik. Maka biaya tidak langsung tidak mudah untuk diidentifikasi
dengan produk tertentu.
4.

Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan
Perubahan Volume Kegiatan.
1.

Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan volume kegiatan. Semakin besar perubahan volume kegiatan
biaya variabel pun semakin besar, begitu juga sebaliknya.

2.

Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai
perubahan volume kegiatan, akan tetapi perubahannya tidak sebanding
atau tidak proporsional.

16

3.

Biaya Semifixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.

4.

Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh
perubahan volume kegiatan. Semakin besar dan semakin kecil volume
kegiatan biaya yang dikeluarkan adalah tidak berubah.

5.

Penggolongan Biaya Atas Dasar Waktu Manfaatnya
1.

Pengeluaran Modal
Pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan yang mempunyai
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

2.

Pengeluaran Pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat
selama periode akuntansi pada saat biaya dikeluarkan.

2.4

Biaya Produksi

2.4.1 Pengertian Biaya Produksi
Terdapat beberapa pengertian tentang biaya produksi diantaranya adalah sebagai
berikut:
Supriyono (1983) menyatakan bahwa biaya produksi adalah semua biaya yang
berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai.

17

Mulyadi (2000) mengemukakan bahwa biaya produksi merupakan biaya yang
terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual.
Selain itu Munawir (2002) dalam Andini (2008) menjelaskan bahwa biaya
produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pengolahan (manufacture)
atau mengubah bahan baku menjadi barang yang siap dijual atau dikonsumsi,
maupun biaya pelaksanaan atau pemberian jasa atau pelayanan.
Dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya yang timbul dalam proses
pengolahan bahan baku menjadi barang yang siap untuk dijual.
2.4.2 Unsur-Unsur Biaya Produksi
Menurut Horngren (1992) dan Mulyadi (2000) terdapat tiga unsur biaya produksi
antara lain sebagai berikut :
1.

Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku yang
diapakai dalam kegiatan pengolahan produk. Bahan baku adalah berbagai
macam bahan yang diolah menjadi produk akhir dan pemakaiannya dapat
diidentifikasikan secara langsung atau diikuti jejak manfaatnya pada produk
tertentu.

2.

Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut
serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut secara langsung
pada produk, dan upahnya merupakan bagian yang besar dalam
memproduksi produk. Upah tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai

18

biaya tenaga kerja langsung dan diperhitungkan sebagai unsur biaya
produksi.
3.

Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut:
a.

Biaya bahan penolong, yaitu bahan yang tidak menjadi bagian produk
jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
nilainya relatif kecil jika dibandingkan harga pokok produksi tersebut.

b.

Biaya reparasi dan pemeliharaannya, yaitu biaya berupa suku cadang
(sparepart), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga
perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan
dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesinmesin dan peralatan, kendaraan, perkakas, laboraturium, dan aktiva
tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

c.

Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk
atau pesanan tertentu.

d.

Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap, yaitu
biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin
dan peralatan, perkakas laboraturium, alat kerja, dan aktiva tetap lain
yang digunakan di pabrik.

19

e.

Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu,yaitu biaya-biaya asuransi
gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan peralatan, asuransi
kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi
kerugian trial-run.

f.

Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai, yaitu biaya reparasi yang diserahkan kepada
pihak luar perusahaan.

2.5

Efisiensi

Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk medapatkan keuntungan yang maksimal,
oleh karena itu efisiensi merupakan salah satu langkah penting yang harus
dilakukan oleh perusahaan. Karena penggunaan sumber daya yang efisien
merupakan salah satu upaya memaksimalkan keuntungan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) mendefinisikan efisiensi adalah ketepatan
cara (usaha/kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu,
tenaga, dan biaya).
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim (1999) mengemukakan bahwa efisiensi adalah
biaya input (masukan) untuk tiap unit output (keluaran) yang diproduksi.
2.6

Penilaian Efisiensi Biaya Produksi

Menurut Arafah (2004) terdapat dua cara yang dapat digunakan dalam menilai
efisiensi produksi, yaitu:
1.

Penggunaan Anggaran (Budget)
Efisiensi dari biaya produksi dapat diukur melalui perbandingan antara
biaya produksi aktual atau biaya produksi yang dianggarkan oleh

20

perusahaan. Bila biaya produksi aktual yang terjadi lebih kecil dari pada
biaya produksi yang dianggarkan, maka biaya produksi tersebut dapat
dikatakan efisien. Demikian pula sebaliknya, apabila biaya produksi aktual
yang terjadi lebih besar dari pada yang dianggarkan perushaan, maka biaya
produksi tersebut dapat dikatakan tidak efisien.
2.

Penggunaan Standar
Efisiensi dihitung dengan membandingkan antara biaya produksi per unit
aktual dengan biaya per unit standar. Berdasarkan penelitian Arafah (2004)
perhitungan efisiensi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Biaya produksi aktual per unit
Efisiensi produksi =
Biaya produksi standar per unit
Bila hasil perbandingan yang didapat semakin kecil, berarti biaya produksi
tersebut semakin efisien.

2.7

Pengertian Kemitraan

Kemitraan adalah kerjasama usaha kecil termasuk koperasi dengan usaha
menengah atau usaha besar disertai pedoman dan pengembangan oleh usaha
menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,
saling memperkuat dan saling menguntungkan. Sementara itu tujuan dari
kemitraan yaitu untuk meningkatkan pemberdayaan usaha kecil dibidang
manajemen, produk, pemasaran, permodalan dan teknis, disamping agar bisa
mandiri demi kelangsungan usahanya, sehingga bisa melepaskan diri dari sifat
ketergantungan (Tohar,2000).

21

Linton (1997) mengemukakan bahwa kemitraan adalah suatu cara melakukan
bisnis dimana semua pihak bekerjasama untuk mencapai tujuan bisnis bersama.
Secara garis besar kemitraan dikatakan sebagai suatu sikap menjalankan bisnis
yang diberi ciri dengan hubungan jangka panjang, suatu kerja sama tigkat tinggi
dengan memberikan keuntungan satu sama lain.
Selanjutnya Tohar (2000) menyebutkan bahwa ada berbagai macam pola
kemitraan yang ada, salah staunya yaitu pola kemitraan inti plasma. Pola inti
plasma adalah pola dimana usaha besar dan menengah disebut inti, sedangkan
usaha kecil disebut sebagai plasma.
Praktis terdapat berbagai hal yang dilakukan oleh bagian inti terhadap plasma
diantaranya adalah:
1.

Penyediaan dan penyiapan lahan.

2.

Penyediaan sarana produksi.

3.

Memberikan teknis manajemen usaha dan produksi.

4.

Pemberian bahan lainnya yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan
produktivitas usaha.

Dapat disimpulkan bahwa pada pola kemitraan para peternak kemitraan tidak
membeli sapronak dan tidak memsarkan hasil panen sendiri. Mereka menjual hasil
panen kepada inti dan mendapatkan hasil dari penjualan tersebut sesuai harga
kontrak yang telah disepakati.
2.8

Pengertian Peternakan

Whardani (2012) mengemukakan bahwa peternakan adalah kegiatan
mengembangkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat

22

hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak hanya pada pemeliharaan
saja, memelihara dan peternakan mempunyai perbedaan pada tujuan yang
ditetapkan tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan
prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan
secara optimal.

2.9

Keputusan Membeli Atau Membuat Sendiri

Permasalahan yang sering muncul dalam perusahaan manufaktur yang akan
memproduksi suatu produk ialah pada persoalan yang berkaitan dengan
penggunaan bahan baku. Perusahaan memiliki beberapa pilihan alternatif antara
membeli bahan baku atau membuat sendiri. Jika kemampuan perusahaan untuk
memproduksi bahan baku telah mencapai kapasitas penuh maka untuk memenuhi
bahan bakunya perusahaan dibenarkan untuk membeli dari perusahaan lain.
Namun jika kemampuan perusahaan masih memadai untuk memproduksi bahan
baku sendiri maka perusahaan harus mempertimbangkan biaya diferensial pada
perusahaan tersebut. Pemilihan alternatif yang akan digunakan oleh suatu
manajemen harus dengan pertimbangan yang matang diantaranya harus
mempertimbangkan aspek kualitatif dan aspek kuantitatif.
Iqbal (2013) mengemukakan bahwa aspek kualitatif adalah segi yang tidak dapat
diukur dari satuan uang dalam pengambilan keputusan. Sementara itu aspek
kuantitatif adalah segi yang dapat diukur dari satuan uang dalam pengambilan
keputusan.

23

Menurut Mulyadi (2001) mengenai keputusan membeli atau membuat sendiri
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1.

Penawaran harga dari pemasok luar.

2.

Taksiran penghematan biaya.

3.

Penggunaan fasilitas perusahaan.

Sedangkan menurut Carter dan Usry (2005) selain melalui faktor kuantitatif,
untuk membuat keputusan membeli atau membuat sendiri juga dipengaruhi oleh
faktor kualitatif antara lain:
1.

Mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan ketergantungan dari pasokan
komponen, beserta pengetahuan teknis untuk memproduksi komponen
tersebut, lalu menimbang persyaratan-persyaratan tersebut baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.

2.

Membandingkan biaya untuk memproduksi komponen tersebut dengan
biaya untuk membeli komponen itu.

3.

Membandingkan apakah, jika komponen tersebut dibeli dan bukannya
dibuat, ada alternatif penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk
fasilitas perusahaan itu sendiri.

4.

Mempertimbangkan selisih dalam investasi modal yang diperlukan dan
waktu arus kas.

5.

Mengadopsi tindakan yang konsisten dengan kebijakan perusahaan secara
keseluruhan, reaksi pelanggan dan pemasok sering kali memainkan peranan
penting dalam keputusan ini. Apakah lebih menguntungkan untuk membuat
atau membeli bergantung pada kondisi-kondisi seputar situasi individual.

24

2.10 Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan prooduk barang atau jasa dengan cara
tertentu serta penafsiran terhadapnya, (Mulyadi,2005).
Supriyono (1983) mengungkapkan bahwa akuntansi biaya adalah salah satu
cabang akuntansi yang merupakan alat menejemen dalam memonitor dan
merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya
dalam bentuk laporan biaya.
Pihak manajemen membutuhkan akuntansi biaya untuk mengukur dan
melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan
biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam perusahaan, dan informasi
dari akuntansi biaya ditujukan untuk menyajikan informasi bagi menejemen baik
biaya produksi maupun biaya non produksi dalam pengambilan keputusan. Oleh
sebab itu akuntansi biaya erat kaitannya dengan manajer sebagai alat evaluasi
sebelum produksi dimulai, dan manajer harus dapat membayangkan kegiatan yang
akan dijalankan di waktu yang akan datang.

25

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mixed methods.
Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua
bentuk penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa metode penelitian
kombinasi (mixed methods) adalah suatu metode penelitian yang
mengkombinasikan atau menggabungkan antara kuantitatif dengan metode
kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian,
sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan obyektif.

Menurut Creswell (2010), strategi-strategi dalam mixed methods, yaitu:
1.

Strategi metode campuran sekuensial/ bertahap (sequential mixed methods)
merupakan strategi bagi peneliti untuk menggabungkan data yang
ditemukan dari satu metode dengan metode lainnya. Strategi ini dapat
dilakukan dengan interview terlebih dahulu untuk mendapatkan data
kualitatif, lalu diikuti dengan data kuantitatif dalam hal ini menggunakan
survey. Strategi ini diabgi menjadi tiga bagian, yaitu:

26
a. Strategi eksplanatoris sekuensial. Dalam strategi ini tahap pertama
adalah mengumpulkan dan menganalisis data kuantatif kemudian
b. diikuti oleh pengumpulan dan menganlisis data kualitatif yang
dibangun berdasarkan hasil awal kunatitatif. Bobot atau prioritas ini
diberikan pada data kuantitatif.
c. Strategi eksploratoris sekuensial.