ANALISIS EKONOMI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG DI INDONESIA

ABSTRACT

ANALISIS EKONOMI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG DI
INDONESIA
Machpudzoh Nur Kholishoh (1211021079)
Dosen: Prof. Dr. S.S.P. Pandjaitan, S.E.,M.Sc, Ph,,D.

This study aims to determine whether there is a significant influence between the
growth of national income, the Consumer Price Index, Money Supply and foreign
exchange rate towards velocity of money in Indonesia.This study employed
timeseries data period January 2011 until June 2015, analyzed using by method
of Error Correction Model and Ordinary Least Square. This study results that
variables of the Consumer Price Index, and Gross Domestic Product (GDP) has a
positive and significant impact, variables of M1 has a negative and significant
impact, and variables Foreign Exchange Rate of IDR against USD and Interest
Rate’s B I has a positive and not significant impact, all of variables are compared
to Velocity of Money in Indonesia, in the other words H0 are rejected.
Keywords: Consumer Price Index, Ordinary Least Square, Foreign Exchange
Rate, M1, Gross Domestic Product, Velocity of Money.

ABSTRAK


ANALISIS EKONOMI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG DI
INDONESIA

Machpudzoh Nur Kholishoh (1211021079)
Dosen: Prof. Dr. S.S.P. Pandjaitan, S.E.,M.Sc, Ph.,D.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan antara Pertumbuhan Pendapatan Nasional, Indeks Harga Konsumen,
Money Supply, dan Kurs Valas USD terhadap Percepatan Perputaran Uang di
Indonesia. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode Koreksi Kesalahan
Model dan Metode Kuadrat Terkecil Biasa dengan menggunakan data runtut
waktu periode Januari 2011 sampai Juni 2015. Penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel Indeks Harga Konsumen dan Produk Domestik Bruto memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia, variabel
M1 berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Percepatan Perputaran
Uang di Indonesia, sedangkan Kurs Valas IDR terhadap USD dan Suku Bunga
Bank Indonesia berpengaruh tidak signifikan terhadap Percepatan Perputaran
Uang di Indonesia, atau dengan kata lian H0 tidak dapat ditolak.


Kata Kunci: Indeks Harga Konsumen, Kuadrat Terkecil Biasa (Ordinary Least
Square), Kurs Valas, M1, Produk Domestik Bruto, Velocity of
Money.

ANALISIS EKONOMI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG
DI INDONESIA

(Skripsi)

Oleh:
Machpudzoh Nur Kholishoh

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

ABSTRACT


ANALISIS EKONOMI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG DI
INDONESIA
Machpudzoh Nur Kholishoh (1211021079)
Dosen: Prof. Dr. S.S.P. Pandjaitan, S.E.,M.Sc, Ph,,D.

This study aims to determine whether there is a significant influence between the
growth of national income, the Consumer Price Index, Money Supply and foreign
exchange rate towards velocity of money in Indonesia.This study employed
timeseries data period January 2011 until June 2015, analyzed using by method
of Error Correction Model and Ordinary Least Square. This study results that
variables of the Consumer Price Index, and Gross Domestic Product (GDP) has a
positive and significant impact, variables of M1 has a negative and significant
impact, and variables Foreign Exchange Rate of IDR against USD and Interest
Rate’s B I has a positive and not significant impact, all of variables are compared
to Velocity of Money in Indonesia, in the other words H0 are rejected.
Keywords: Consumer Price Index, Ordinary Least Square, Foreign Exchange
Rate, M1, Gross Domestic Product, Velocity of Money.

ABSTRAK


ANALISIS EKONOMI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG DI
INDONESIA

Machpudzoh Nur Kholishoh (1211021079)
Dosen: Prof. Dr. S.S.P. Pandjaitan, S.E.,M.Sc, Ph.,D.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan antara Pertumbuhan Pendapatan Nasional, Indeks Harga Konsumen,
Money Supply, dan Kurs Valas USD terhadap Percepatan Perputaran Uang di
Indonesia. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode Koreksi Kesalahan
Model dan Metode Kuadrat Terkecil Biasa dengan menggunakan data runtut
waktu periode Januari 2011 sampai Juni 2015. Penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel Indeks Harga Konsumen dan Produk Domestik Bruto memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia, variabel
M1 berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Percepatan Perputaran
Uang di Indonesia, sedangkan Kurs Valas IDR terhadap USD dan Suku Bunga
Bank Indonesia berpengaruh tidak signifikan terhadap Percepatan Perputaran
Uang di Indonesia, atau dengan kata lian H0 tidak dapat ditolak.

Kata Kunci: Indeks Harga Konsumen, Kuadrat Terkecil Biasa (Ordinary Least

Square), Kurs Valas, M1, Produk Domestik Bruto, Velocity of
Money.

ANALISIS EKONOMI PERCEPATAN PERPUTARAN UANG DI
INDONESIA

Oleh
Machpudzoh Nur Kholishoh (1211021079)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI

Pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG
2016

RIWAYAT HIDUP

Machpudzoh Nur Kholishoh lahir di Kotabumi pada 21 Mei 1994 sebagai Putri
pertama dari Empat (4) bersaudara, anak kandung pasangan Bapak Suhartono
Alamsyah dan Ibu Zarlita Ellyza Syam.

Penulis memulai pendidikannya pada Tahun 1999 di TK RA MUSLIMIN
Kotabumi, dan melanjutkan ke tingkat Sekolah Dasar di SD N 04 Tanjung Aman
Kotabumi, Lampung Utara hingga tahun 2006. Kemudian Penulis melanjutkan
studi ke tingkat menengah pertama di MTs.N 02 Kotabumi yang lulus pada tahun
2009 untuk setelahnya melanjut ke tingkat menengah atas di SMA N 2 Kotabumi,
Lampung Utara dan lulus pada tahun 2012.

Tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama
Masuk Perguruan Tinggi Negeri secara tertulis. Penulis aktif di berbagai kegiatan
kemahasiswaan beberapa di antaranya adalah BEM U KBM Universitas Lampung

dan Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

MOTTO

“Balas dendam yang terbaik adalah memperbaiki dirimu sendiri.”
(Ali bin Abi Thalib RA)
“Hidup itu tidak mudah. Tapi yang perlu diingat, tidak hanya kamu yang hidup
dengan berbagai masalah. Berjuanglah.”
(Suhartono Alamsyah, Papa tersayang)
“Throughout life people will make you mad, disrespect you and treat you bad. Lat
God deal whit the things they do, couse hate in your heart will consume you too”
(Will Smith)
“Ketika kamu sudah memutuskan untuk memulai, maka selesaikanlah apa yang
sudah kamu mulai.”
(Machpudzoh Nur Kholishoh)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbilalamiin
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:


Kedua orang tuaku, papa dan mama tercinta, Suhartono Alamsyah dan Zarlita
Ellyza
yang telah memberikan kasih saying tiada batas, perjuangan dan pengorbanan
serta selalu mendokan demi keberhasilan

Adik-adikku
Muzakki Ilham Alamsyah, Mufida Nur Azizah, Muhamad Hamzah Dilangga

Keluarga besarku
atas doa dan dukungan yang diberikan selama ini

Almamaterku tercinta
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung

SANWACANA

Puji Syukur Alhamdulillah penulis ucapakan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul,

“Analisis Ekonomi Kecepatan Perputaran Uang Di Indonesia” yang merupakan
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Selama menyelesaikan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Dalam Kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Nairobi, S.E.,M.Si., dan Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si., selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung;
3. Bapak Prof. Dr. Sahala S.P Pandjaitan, S.E., M.Sc., Ph.,D. selaku dosen
pembimbing yang sangat luar biasa atas kesediaannya meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian
penelitian ini;
4. Ibu Irma Febriana MK, S.E., M.Si., selaku pembimbing Akademik yang
selalu memotivasi sejak awal masuk perkuliahan hingga saat ini;
5. Bapak Dr. Yoke Muelgini, S.E., M.Sc., Bapak Imam Awaluddin, S.E.,

M.Si., Ibu Nurbetty Herlina, S.E., M.Si., Ibu Zulfa Emalia, S.E., M.Si., Ibu
Dr. Arivina Ratih, S.E., M.M., serta para dosen lainnya yang telah banyak
membantu dan memberikan pelajaran berarti selama masa perkuliahan;
6. Papa dan Mama tercinta, terimakasih banyak atas doa-doa dan dukungan
dalam berbagai bentuk yang selalu mengiringi langkah hingga saat ini,
mungkin berjuta kata dan materi tidak akan mampu membalas segalanya.
Pah, Mah, anakmu berhasil memijak satu anak tangga lagi;
7. Adik-adik ku tersayang, Muzakki Ilham Alamsyah, Mufida Nur Azizah, M.
Hamzah Dilangga, terimakasih telah menjadi pengacu paling setia untuk
tidak terlihat rapuh di depan kalian;
8. Keluarga besar Alamsyah dan Samsurizal Syam, terimakasih banyak;
9. Tante dan Om, sepupu-sepupu ku, Indah Anggraini, S.EI. Selamat
menikmati hasil perjuangan selama ini.
10. Terimakasih untuk yang terkasih, yang setia menemani, yang bersedia
menerima segala bentuk emosi, yang senantiasa memiliki cara untuk
mengobati luka walau terkadang pun kau ikut membuat luka. Benny Yohan,
terimakasih banyak.
11. Terimakasih sahabat terbaik pendengar setia suka dan duka, Ramadana Via
Putri, A.Md., Thursia Rahmi A.Md., Fajriatul Maulida, A.Md., Fiska


Jannati, S.Akt., uni Sari Ramadani, Ratih Sepdi Ningrum calon sarjana yang
sebentar lagi akan menjadi seorang bunda, meskipun jauh semoga kita
selalu terikat dalam doa;
12. Teruntuk kalian, mama Retno Esti ku tersayang, Deni Gustriani adik kecil
yang luar biasa, Febby Tri Ramadhanti sang penyemangat, Tante Wulan
sang penghibur, Mba Hasna Laila yang tanpa dia sadari selalu memotivasi
aku, Beo, Guru, Bos Dame, Lisa, Mba Rahma salam semangat untuk kalian
semua.
13. Terimakasih Ria Pujianti, anak umi yang baik hati. Sitohmay, kak uul, tina,
yoka, rina, rinona, mamet, adi, kenang selalu setiap cerita indah yang pernah
kita buat.
14. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2012, puspa, angel yang sangat baik
hati, maul yang mau direpotin terus, arli, sinta, hanum, dewi, arifa, agus,
adib, ulung, singgih, nizar, deo, ageng, soni, handicky, wayan, dan temanteman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas
waktunya selama ini. Terimakasih sudah mau menjadi bagian dalam cerita.
Baik cerita suka ataupun duka. Terimakasih untuk semuanya. Maaf untuk
luka yang belum sempat terobati.
15. Keluarga Himpunan Ekonomi Pembangunan 2014/2015, sekar, oji, khanif,
mitha, maaf untuk amanah yang tidak terselesaikan dengan baik.
16. Keluarga Besar KMB VIII BEM U KBM UNILA, Yona, Ning, Chani, Mei.
Serta Keluarga Besar Kementerian Sosial Politik, terimakasih untuk
pengalaman yang sangat berharga bersama kalian. Hidup Mahasiswa!!!
17. Seluruh staff jurusan ekonomi pembangunan, mas Feri, bu Huday, pak
Kasim, S.E., Ma’ruf, terimakasih selalu bersedia direpotkan.
18. Seluruh rekan-rekan, dan siapapun yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
terimakasih banyak, ALLAH SWT sangat tahu bagaimana memberikan
balasan yang terbaik untuk hamba-Nya.

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ...... ...........................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xviii
I.

PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
E. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 7
F. Hipotesis ......................................................................................... 9
G. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 9
H. Sistematika Penulisan .................................................................... 10

II.

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 11
A. Tinjauan Teoritis ........................................................................... 11
1.Uang ........................................................................................... 11
1.1 Pengertian Uang ............................................................... 11
1.2 Pengertian Uang Beredar ................................................. 12
2. Teori Kuantitas Uang................................................................. 14
3. Produk Domestik Bruto ............................................................. 15
4. Velocity of Money ...................................................................... 17
4.1 Pengertian Velocity of Money ........................................... 17
4.2 Teori Velocity of Money .................................................. 17
5. Valuta Asing .............................................................................. 20
5.1 Pendekatan Moneter Terhadap Nilai Tukar .................... 21
5.2 Permintaan Uang dan Kurs ............................................... 26
6. Hubungan Suku Bunga terhadap Percepatan Perputaran Uang 27
B. Tinjauan Empiris .............................................................................. 28

III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 33
A. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 33
B. Batasan Variabel................................................................................. 34

C. Metode Analisis Data ......................................................................... 34
D. Pengujian Data ................................................................................... 36
a. Uji Stasioner ................................................................................... 36
b. Uji Kointegrasi ............................................................................... 38
c. Model Koreksi Kesalahan (ECM) .................................................. 39
c. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 40
1. Uji Multikolinieritas .................................................................. 40
2. Uji Heterokedastisitas ................................................................ 40
3. Uji Asumsi Autokolerasi ........................................................... 41
4. Uji Normalitas ........................................................................... 42
d. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 43
1. Uji F ........................................................................................... 43
2. Uji t ........................................................................................... 44
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 45
A. Uji Stationeritas .................................................................................... 45
B. Uji Kointegrasi...................................................................................... 46
C. Analisis Hasil Estimasi Jangka Panjang menggunakan Metode OLS .. 47
D. Analisis Hasil Estimasi Jangka Pendek menggunakan Metode ECM .. 48
E. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 51
1. Deteksi Multikolinieritas ................................................................. 51
2. Uji Heteroskedastisitas..................................................................... 51
3. Uji Autokolerasi ............................................................................... 53
4. Uji Normalitas .................................................................................. 53
F. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 54
1. Uji t .................................................................................................. 54
2. Uji F ................................................................................................. 56
G. Analisis Perbandingan Empiris .......................................................... 57
H. Analisis Ekonomi Percepatan Perputaran Uang di Indonesia .............. 61
V. PENUTUP
........................................................................................... 65
A. Simpulan ........................................................................................... 65
B. Implikasi Kebijakan di Indonesia ......................................................... 66
C. Saran
........................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Spesifikasi batasan variabel ............................................................. 34

2.

Hasil Pengujian Dickey Fuller GLR (ERS) pada 1st difference level45

3.

Uji Kointegrasi ................................................................................. 46

4.

Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 52

.5

Hasil Pengujian Breusch-Pagan-Godfrey. ....................................... 52

6.

Hasil Pengujian Breusch-Godfrey Serial Correlation LM.............. 55

7.

Hasil Uji t ......................................................................................... 54

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.

Jumlah Uang Beredar di Indonesia, Tahun 2010-2015................ 2

..2.

Pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (P), Pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (Y) dan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar (M2),
Tahun 2011-2015 ......................................................................... 3

3.

Percepatan Perputaran Uang di Indonesia, 2010-2015 ................ 4

4.

Perkembangan Kurs Valas IDR terhadap USD ........................... 5

5.

Kerangka Pemikiran ..................................................................... 8

6.

Residual ....................................................................................... 52

7.

Uji Normalitas ............................................................................. 55

8.

Volume Ekspor NonMigas Menurut Komodity.......................... 63

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Data Bulanan Velocity of Money (V), Indeks Harga Konsumen
(P), Produk Domestik Bruto (Y), Jumlah Uang Beredar (M1),
Kurs Valas IDR/USD (EV)......................................................... L1

2.

Hasil Uji Unit Root Dickey Fuller GLR (ERS) pada 1st
difference level ............................................................................ L2

3.

Hasil Uji Kointegrasi .................................................................. L3

4.

Estimasi Jangka Pendek ECM .................................................... L4

5.

Hasil Estimasi Jangka Panjang OLS ........................................... L5

6.

Hasil Uji Asumsi Klasik Estimasi Jangka Pendek...................... L6

7.

Ringkasan Tinjauan Empiris ....................................................... L7

9.

Hasil Estimasi dengan Kurs Valas IDR/USD Riil ...................... L8

9.

Hasil Estimasi dengan Kurs Valas IDR/USD Nominal .............. L9

10.

Tabel Distribusi t ....................................................................... L10

11.

Tabel Chi-Square ...................................................................... L11

12.

Tabel DW ................................................................................... L12

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia telah ditunjukkan bahwa uang
memiliki peranan yang strategis dalam perekonomian. Secara umum, uang
merupakan sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pembayaran. Namun, selain
sebagai alat pembayaran uang juga berfungsi sebagai alat satuan hitung, alat
penyimpan kekayaan, dan alat penyelesaian utang-piutang (Maylani, dkk, 2013).
Permintaan uang oleh masyarakat dipengaruhi berbagai faktor yang sulit diduga
perubahannya. Contohnya adalah perubahan tingkat harga, perubahan tingkat
suku bunga dalam dan luar negeri, perubahan permintaan akan suatu barang, atau
bahkan perubahan nilai tukar yang mempengaruhi kegiatan perdagangan
Internasional. Oleh karena itu, sukar bagi pengambil kebijakan untuk menentukan
jumlah uang yang sebaiknya beredar di masyarakat (Hotbin, dkk, 2005).
Berdasarkan data yang diambil dari Bank Indonesia terlihat Jumlah Uang Beredar
di masyarakat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yang berarti bahwa
kegiatan perekonomian di Indonesia juga mengalami peningkatan setiap tahun.

2

Gambar 1. Jumlah Uang Beredar di Indonesia, Tahun 2010-2015
Sumber: bi.go.id (telah diolah)
Perkembangan jumlah uang beredar meningkat secara perlahan sejak awal Tahun
2004 sampai Tahun 2015. Pada bulan Juli Tahun 2010, jumlah uang beredar di
masyarakat tercatat sebesar 2.217.589 miliyar rupiah, kemudian meningkat pada
Tahun 2011 di bulan yang sama mencapai 2.564.566 milyar rupiah, dan terus
mengalami peningkatan hingga mencapai titik 4.372.069 milyar rupiah pada
bulan Juli Tahun 2015.
Secara teori, ketika jumlah uang beredar di masyarakat mengalami peningkatan
tentu memiliki keterkaitan dengan tingkat inflasi atau indeks harga konsumen dan
produk domestik bruto. Seperti terlihat pada gambar berikut.

3

Gambar 2. Pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (P), Pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (Y) dan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar (M2),
Tahun 2011-2015.
(Sumber: Data Bank Indonesia, data diolah)

Melihat Gambar 2 tersebut di atas, terjadi ketimpangan yang tinggi pada bulan 11
di Tahun 2013 yaitu ketika pertumbuhan IHK mencapai titik -24%, sedangkan
pertumbuhan JUB berada pada titik 3.26%, sehingga PDB hanya tumbuh sebesar
0.05%.
Tentu saja hal ini akan berpengaruh pada kondisi perekonomian yang jika tidak
segera dikontrol dengan tepat maka akan berakibat buruk. Melihat uang yang
dipegang masyarakat berada di luar sistem perbankan sehingga sulit dikontrol
oleh bank sentral secara langsung, maka salah satu cara untuk mengindikasi
bagaimana kebijakan yang sebaiknya dilakukan adalah dengan melihat seberapa

4

cepat uang yang dipegang masyarakat berputar atau berpindah tangan dari satu
individu ke individu lainnya, yang biasa disebut dengan percepatan perputaran
uang (velocity of money).

Gambar 3. Percepatan Perputaran Uang di Indonesia, 2010-2015
(Sumber: Data Bank Indonesia, data diolah)

Dalam beberapa buku, velocity of money atau sering dilambangkan dengan huruf
V, adalah perputaran uang. Definisi lain adalah percepatan uang, atau percepatan
perputaran uang. Dalam kamus Bank Indonesia, velocity of money (kecepatan
perputaran uang) didefinisikan sebagai besaran kecepatan perputaran uang dalam
perekonomian, atau merupakan cara untuk mengukur pendapatan nasional
dibandingkan dengan perilaku pembelian dengan menggambarkan hubungan
antara uang, pembelian barang, dan jasa; hal tersebut biasanya dinyatakan dalam
bentuk perbandingan antara pendapatan nasional bruto terhadap uang yang tesedia
untuk pembelian (persediaan uang).

5

Velocity of money (percepatan perputaran uang) adalah rata-rata jumlah berapa
kali per tahun (perputaran) dari satu unit mata uang digunakan untuk membeli
total barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian (Miskhin, 2008).
Apabila percepatan uang beredar (V) bergerak sangat cepat dan jumlah uang yang
beredar sangat besar maka berdasarkan persamaan di atas akan meningkatkan pula
permintaan masyarakat akan barang-barang, sehingga secara tidak langsung harga
barang tersebut meningkat. Sehingga timbul apa yang dinamakan inflasi.
Selain melihat kegiatan perekonomian di dalam negeri, kegiatan ekonomi
internasional pun dianggap berpengaruh terhadap percepatan perputaran uang.
Misal, ketika terjadi perubahan pada nilai salah satu mata uang asing terhadap
rupiah maka akan berpengaruh pada produk ekspor dan impor, sedangkan
mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan produk impor dari negara tersebut
sehingga akan berdampak pada keseimbangan permintaan dan penawaran produk
tersebut yang tentu akan sangat berpengaruh pada harga yang kemudian akan
kembali mempengaruhi jumlah uang beredar. Salah satu mata uang negara asing
yang memiliki pengaruh bagi perekonomian Indonesia adalah Dollar Amerika
Serikat.

Gambar 4. Perkembangan Kurs Valas IDR terhadap USD
(Sumber: Data Bank Indonesia, data diolah)

6

Melihat gambaran fenomena ekonomi tersebut maka dilakukanlah penelitian
mengenai analisis ekonomi Percepatan Perputaran Uang dengan melihat
Pendapatan Nasional, Indeks Harga Konsumen, Money Supply, dan Kurs Valas
IDR terhadap USD dalam memengaruhi Percepatan Perputaran Uang di
Indonesia,

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut,
apakah ada pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan Pendapatan Nasional,
Indeks Harga Konsumen, Money Supply, Kurs Valas IDR terhadap USD dan suku
bunga Bank Indonesia terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara Pertumbuhan Pendapatan Nasional, Indeks Harga Konsumen,
Money Supply, Kurs Valas IDR terhadap USD, dan suku bunga Bank Indonesia
terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

7

1. Menjadi sarana pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya oleh para
peneliti terdahulu terkait Velocity of Money, sehingga mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan yang secara teoritis telah dipelajari.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti
untuk pekerjaan di masa yang akan datang sehingga mampu bekerja dengan
kinerja yang tinggi dan hasil yang optimal.
3. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambil kebijakan moneter untuk
penargetan kebijakan yang akan datang.
4. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang baik terhadap
universitas dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa.
5. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi bagi penulis.

E. Kerangka Pemikiran
Secara teoritis, pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian
ini adalah :
1. Ketika Pendapatan Nasional mengalami peningkatan, menandakan bahwa
telah terjadi peningkatan pada daya beli masyarakat.
2. Ketika daya beli masyarakat meningkat, berarti permintaan akan suatu
barang juga meningkat, sehingga akan terjadi kenaikan harga yang
berakibat pada peningkatan indeks harga konsumen yang mengakibatkan
perputaran uang akan semakin cepat.
3. Disamping itu, ketika Jumlah Uang Beredar dalam hal ini M2 mengalami
penurunan maka berarti bahwa jumlah uang yang dipegang oleh

8

masyarakat sedikit, sehingga percepatan perputaran uang akan semakin
cepat.
4. Ketika terjadi peningkatan pada permintaan maka akan berpengaruh pada
kegiatan ekonomi Internasional sehingga akan berpengaruh pada Kurs
Valas, khususnya Dollar Amerika. Jika terjadi hal demikian, berarti bahwa
velocity of money akan semakin cepat.
5. Ketika suku bunga meningkat, jumlah uang tunai yang dipegang untuk
transaksi akan turun, yang berarti percepatan akan naik seiring dengan
kenaikan suku bunga.
Adapun gambarannya dalam bentuk bagan sebagai berikut:
PDB
Meningkat

M2
Menurun

IHK
Meningkat

Valas IDR/USD
Meningkat

BI Rate
Meningkat

Velocity of Money
Meningkat

Gambar 5. Kerangka Pemikiran
Gambar 5 menjelaskan bahwa produk domestik bruto, indeks harga konsumen
dan kurs valas IDR/USD memiliki pengaruh positif terhadap velocity of money.
Ketika PDB, IHK, dan Kurs Valas IDR/USD mengalami peningkatan, maka
velocity of money akan bergerak cepat. Sedangkan, M2 berpengaruh secara
negatif. Semakin kecil jumlah M2, maka pergerakan velocity of money akan
semakin cepat.

9

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah yang
ada, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga pertumbuhan Indeks Harga Konsumen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia.
2. Diduga pertumbuhan Produk Domestik Bruto berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia.
3. Diduga pertumbuhan M2 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Percepatan Perputaran Uang di Indonesia.
4. Diduga pertumbuhan Kurs Valuta Asing IDR terhadap USD berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia.
5. Diduga pertumbuhan BI Rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Percepatan Perputaran Uang di Indonesia.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini melihat bagaimana pengaruh antara Pertumbuhan Pendapatan
Nasional, Indeks Harga Konsumen, Money Supply, Kurs Valas USD/IDR, dan
Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Percepatan Perputaran Uang di Indonesia.
Data yang diperoleh berasal dari website Bank Indonesia. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur

10

berdasar pertumbuhan Indeks Harga Konsumen, Produk Domestik Bruto berdasar
harga konstan, pertumbuhan Jumlah Uang Beredar yang diukur berdasarkan M1,
Kurs Valas USD/IDR dan Suku Bunga Bank Indonesia.

H.

Sistematika Penulisan

Penelitian ini diawali dengan bagian Pendahuluan yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, kerangka pemikiran,
hipotesis, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya, adalah
bagian II, yaitu Tinjauan Pustaka yang meliputi tinjauan teoritits dan tinjauan
empiris. Tinjauan teoritis menjelaskan secara lengkap mengenai pemahaman dasar
yang tersebut di dalam kerangka pikir penelitian. Sedangkan, tinjauan empiris
menampilkan beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan percepatan
perputaran uang. Setelah dilakukan kajian pustaka, maka di jelaskan mengenai
Metode Penelitian pada bagian III terkait jenis dan sumber data yang akan diteliti,
metode analisis data dan juga pengujian data.

Kemudian, dijelaskan mengenai hasil dari penelitian di bagian IV, yaitu Hasil dan
Pembahasan. Bagian ini menampilkan kesesuaian hasil pengujian dengan
hipotesis pada bab I, dan juga melihat hasil pengujian asumsi klasik seperti yang
telah dijelaskan pada bagian III, serta perbandingan dengan penelitian terdahulu
yang telah dijelaskan dalam bagian II. Pada bagian V, yaitu bagian Penutup yang
meliputi simpulan dari penelitian, saran setelah adanya penelitian ini, dan
memaparkan bagaimana implikasinya di Indonesia. Penulisan ini diakhiri dengan
menampilkan Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1.

Uang

1.1

Pengertian Uang

Miskhin (2008) mengatakan uang sebagai sesuatu yang secara umum diterima
dalam pembayaran barang dan jasa atau pembayaran atas utang. Sedangkan
menurut Mankiw (2006), uang adalah persediaan asset yang dapat dengan segera
digunakan untuk melakukan transaksi.

Secara umum, pengertian uang didefinisikan dalam dua bagian, yaitu dalam arti
luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas uang merupakan alat yang dapat
diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau
sebagai alat pembayaran utang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian
barang dan jasa. Dalam hal ini, uang merupakan alat yang dapat digunakan dalam
melakukan pertukaran baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu saja.
Pengertian uang dalam arti sempit ialah uang sebagai alat pembayaran sah yang
diterbitkan oleh pemerintah (bank sentral) baik berbentuk kertas maupun lnam
yang memiliki nilai atau besaran tertentu yang tertera pada kertas atau lnam yang
penggunaannya diatur dan dilindungi oleh undang-undang (Suseno, 2002)

12

Fungsi uang secara umum terbagi atas 3, yaitu :

a.

Alat Tukar. Uang sebagai alat tukar merupakan fungsi utama dari uang.

Uang menjadikan pertukaran antarbarang lebih fleksibel atau praktis, karena
antara pembeli dan penjual tidak perlu memiliki keinginan timbalbalik
sebagaimana layaknya dalam pola barter (tukar). Dengan adanya uang pembeli
dapat memperoleh barang yang diinginkan dan penjual pun dapat menggunakan
uang tersebut untuk dibelanjakan guna mendapatkan barang yang berbeda atau
sama.
b.

Penyimpan Nilai. Uang sebagai penyimpan nilai adalah nilai nominal yang

tertera pada kertas atau lnamnya merupakan nilai yang memiliki daya beli yang
sama pada jangka waktu tertentu, pada saat harga-harga barang dan jasa belum
naik. Karena fungsi uang sebagai penyimpan nilai, maka penyimpanan uang
(ditabung) akan memberikan kemampuan daya beli yang lebih tinggi dari
sebelumnya (untuk waktu tertentu)
c.

Satuan Hitung. Uang sabagai satuan hitung merupakan penilaian terhadap

suatu barang. Tanpa satuan hitung seseorang mungkin akan menilai seekor sapi
sama dengan dua ekor kambing. Dengan adanya uang, tukar-menukar dan
penilaian terhadap suatu barang akan lebih mudah dilakukan.

1.2

Pengertian Uang Beredar

Mankiw (2006) menjelaskan pengertian Jumlah Uang Beredar (JUB) secara
sederhana sebagai jumlah uang yang tersedia. Dalam perekonomian yang
menggunakan uang komoditas, Jumlah Uang Beredar adalah jumlah dari
komoditas itu.

13

Dalam kamus Bank Indonesia, uang beredar didefinisikan sebagai kewaiban
system moneter terhadap sektor swasta domestik. Uang beredar dapat diartikan
dalam arti luas (M2) dan arti sempit (M1). Uang beredar dalam arti sempit yang
sering disimbolkan dengan M1, didefinisikan sebagai kewajiban system moneter
terhadap sektor swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C) dan uang giral
(D). Uang beredar dalam arti luas, yang sering disebut sebagai likuiditas
perekonomian dan diberi symbol M2, didefinisikan sebagai kewajiban system
moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C), uang
giral (D), dan uang kuasi (T). Dengan kata lain M2 adalah M1 ditambah dengan
uang kuasi (T) (Sigalingging, Hotbin, dkk., 2004).

Uang kartal (currency) adalah uang kertas dan uang lnam yang dikeluarkan oleh
otoritas moneter sebagai alat pembayaran yang sah. Uang giral adalah simpanan
milik sektor swasta domestik pada bank Indonesia dan Bank Umum yang setiap
saat dapat ditarik untuk dapat ditukarkan dengan uang kartal sebesar nilai
nominalnya.

Uang giral terdiri dari rekening giro rupiah milik penduduk,

kewajiban segera diantaranya berupa transfer, dan simpanan berjangka yang telah
jatuh tempo. Dalam hal ini tidak termasuk giro yang di blokir. Uang kuasi adalah
simpanan milik sektor swasta domestik pada Bank Umum dan BPR yang dapat
memenuhi fungsi-fungsi uang. Dengan pengertian tersebut, yang termasuk ke
dalam uang kuasi adalah simpanan berjangka, serta rekening-rekening milik
swasta domestik dalam valuta asing (antara lain rekening giro dan simpanan
berjangka dalam valuta asing). Dalam hal ini tidak termasuk tabungan dan
simpanan berjangka yang diblokir.

14

Uang beredar merupakan kewajiban sistem moneter (Bank Sentral, Bank Umum,
dan Bank Perkreditan Rakyat) terhadap sektor swasta domestik (tidak termasuk
pemerintah pusat dan bukan penduduk). Pada Juli 2013 dilakukan perluasan
cakupan institusi yang menjadi bagian dari sistem moneter melalui penambahan
BPR Syariah. Kewajiban yang menjadi komponen uang beredar terdiri dari uang
kartal yang dipegang oleh masyarakat (di luar Bank Umum dan BPR), uang giral,
uang kuasi yang dimiliki sektor swasta domestik, dan surat berharga selain salah
yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta dengan sisa
jangka waktu satu tahun.

2.

Teori Kuantitas Uang

Dalam bukunya Mankiw (2006) berpendapat bahwa semakin banyak uang yang
dibutuhkan untuk bertransaksi, semakin banyak uang yang akan dipegang. Jadi,
kuantitas uang dalam suatu perekonomian sangat erat kaitannya dengan jumlah
uang yang digunakan dalam bertransaksi.

Hubungan antara uang dan transaksi ditunjukkan dalam persamaan berikut:

Uang x Perputaran = Harga x Transaksi

MxV=PxT

…………………………………………. (1)

Persamaan tersebut di atas yang disebut dengan persamaan Kuantitas.

Persamaan kuantitas adalah sebuah kesaman, definisi dari empat variabel
membuatnya benar. Persamaan ini berguna karena menunjukan bahwa jika satu

15

dari variabel-variabel itu berubah, satu atau lebih variabel lain juga harus berubah
untuk menjaga persamaan (Mankiw,2006). Akan tetapi, karena perhitungan T atau
transaksi merupakan salah satu hal yang cukup sulit untuk diukur, maka Mankiw
berpendapat, T dapat diganti dengan memasukkan Y atau output Agregat.

Transaksi dan output berkaitan dikarenakan semakin banyak perekonomian
berproduksi maka semakin banyak pula barang/jasa dibeli atau dijual, namun
keduanya tidaklah sama. Maka persamaanya menjadi,

Uang x Perputaran = Harga x Output

MxV=PxY

…………………………………………… (2)

Karena Y juga merupakan pendapatan total, maka V dalam persamaan kuntitas
versi ini menjadi perputaran pendapatan uang (income velocity of money).
Perputaran pendapatan uang menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam
pendapatan seseorang dalam periode waktu tertentu.

3.

Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto (PDB) diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang
dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu
(biasanya per tahun). PDB menghitung total produksi dari suatu negara tanpa
memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan menggunakan faktor
produksi dalam negeri atau tidak.

16

PDB memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen Produk Domestik
Bruto yaitu;

a.

Konsumsi rumah tangga

b.

Investasi

c.

Konsumsi pemerintah

d.

Ekspor bersih, yang merupakan selisih dari total ekspor dan impor.

PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan
pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan
pendekatan pengeluaran adalah,

PDB = C + I + G + (X-M)

…………………………………………

(3)

Dimana,
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Konsumsi pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

PDB terbagi menjadi dua, yaitu; PDB Nominal dan PDB Riil. PDB Nominal atau
PDB atas dasar harga berlaku merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan
pengaruh harga. Sedangkan PDB riil atau disebut dengan PDB atas dasar harga
konstan mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari
harga.

17

4.

Velocity of Money

4.1

Pengertian Velocity of Money

Velocity of Money (Percepatan Perputaran Uang) adalah rata-rata jumlah berapa
kali per tahun (perputaran) dari satu unit mata uang digunakan untuk membeli
total barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. (Miskhin, 2008).

Sedangkan Mankiw (2006), mendefinisikan Velocity of Money dalam dua jenis,
yaitu :

a.

Perputaran Uang Transaksi (Transactions Velocity of Money), yang
diartikan sebagai berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu
tertentu dan mengukur tingkat dimana uang bersikulasi dalam
perekonomian.

b.

Perputaran Pendapatan Uang (income velocity of money), yang menyatakan
bahwa berapa kali uang masuk ke dalam pendapatan seseorang dalam
periode waktu tertentu.

4.2

Teori Velocity of Money

Teori Velocity of Money terbagi atas dua teori. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan pendapat mengenai Velocity of Money antara Kaum Klasik dan antara
Kaum Keynesian, yaitu:

a.

Teori Kaum Monetarists/Klasik

Kelompok Monetarists atau biasa disebut Kaum Klasik dengan tokoh utamanya
Irving Fisher, seorang ekonom yang berasal dari Amerika. Irving Fisher

18

membahas keterkaitan antara jumlah uang beredar M dan total pengeluaran dari
barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian P x Y, dimana P
adalah tingkat harga dan Y adalah output agregat (pendapatan). Konsep yang
memfasilitasi keterkaitan antara M dan P x Y disebut sebagai percepatan uang
atau Velocity of Money. Percepatan uang (velocity of money) dinyatakan secara
lebih jelas sebagai pendapatan nominal (P x Y) dibagi dengan jumlah uang (M),
� = P x Y/M

……………………………………………. (4)

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan M, didapatkan persamaan
pertukaran (equation of change), yang menghubungkan pendapatan nominal
(PxY) dengan jumlah uang (M) dan percepatan (V). Lihat persamaan (2).

Persamaan pertukaran menyatakan bahwa jumlah uang dikalikan dengan jumlah
berapa kali uang ini digunakan dalam satu tahun tertentu harus sama dengan
pendapatan nominal.

Irving Fisher beralasan bahwa percepatan ditentukan oleh institusi dalam
perekomian yang memengaruhi cara individu melakukan transaksi. Jika
masyarakat menggunakan kartu debit dan kartu kredit untuk melakukan
transaksinya, maka penggunaan uang menjadi berkurang ketika melakukan
pembelian, maka semakin sedikit uang yang dibutuhkan untuk melakukan
transaksi yang dihasilkan oleh pendapatan nominal dan percepatan akan naik.

Sebaliknya, jika dalam pembelian lebih mudah menggunakan uang tunai atau cek,
maka lebih banyak uang yang digunakan untuk melakukan transaksi yang
dihasilkan oleh jumlah pendapatan nominal yang sama, dan percepatan akan

19

turun. Fisher berpendapat bahwa bentuk institusi dan teknolni dari suatu
perekonomian hanya akan memengaruhi percepatan secara lambat sepanjang
waktu, sehingga percepatan biasanya konstan dalam jangka pendek.

b.

Teori Kaum Keynesian

John M. Keynes mengabaikan pandangan kaum klasik mengenai percepatan
adalah konstan dan mengembangkan teori permintaan uang yang dia sebut sebagai
teori preferensi likuiditas. Dalam teori tersebut Keynes merumuskan ada tiga
motif di balik permintaan akan uang ; motif transaksi, motif berjaga-jaga dan
motif spekulasi.
��/�=� (�,�)

………………………………………………… (5)

Dengan menurunkan fungsi preferensi likuiditas untuk percepatan, dapat dilihat
bahwa teori Keynes mengenai permintaan akan uang menunjukkan bahwa
percepatan tidaklah konstan (Mishkin, 2008). Persamaan preferensi likuiditas
dapat juga dituliskan sebagai:
�/��=1/�(�,�)

…………………………………………………. (6)

Dengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan Y dan mengganti Md dengan M
(karena keduanya dianggap sama) pada saat keseimbangan pasar uang, sehingga
diperoleh persamaan untuk percepatan sebagai berikut:
�= ��/�=�/�(�,�)

………………………………………………… (7)

20

Teori preferensi likuiditas menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga akan
menyebabkan percepatan juga akan naik.

Model permintaan uang Keynes mempunyai implikasi penting bahwa percepatan
tidaklah konstan, tetapi berhubungan positif dengan suku bunga, yang berfluktuasi
secara signifikan. Teori Keynes juga menolak bahwa percepatan adalah konstan,
karena perubahan perkiraan masyarakat mengenai tingkat suku bunga normal
akan menyebabkan pergeseran dalam permintaan akan uang yang juga dapat
menyebabkan pergeseran percepatan (Mishkin, 2008).

5.

Valuta Asing

Valuta asing adalah mata uang dari negara lain. Pertukaran suatu mata uang
dengan mata uang lainnya disebut transaksi valas (foreign exchange). Harga suatu
mata uang terhadap mata uang lainnya disebut kurs atau nilai tukar mata uang
(exchange rate).

Pengertian kurs valuta asing secara umum bisa diartikan sebagai harga suatu mata
uang jika dipertukarkan dengan mata uang lain. Kurs Nilai Tukar Mata Uang
yang lainnya disebut Kurs, Menurut Paul R Krugman dan Maurice adalah Harga
sebuah Mata Uang dari suatu negara yangdiukur atau dinyatakan dalam mata uang
lainnya. Kurs atau Nilai Tukar adalah Harga suatu Mata Uang terhadap Mata
Uang lainnya.

Perbedaan nilai tukar mata uang suatu Negara (kurs) pada prinsipnya ditentukan
oleh besarnya permintaan dan penawawaran mata uang tersebut. Kurs merupakan
salah satu harga yang lebih penting dalam perekonomian terbuka, karena

21

ditentukan oleh adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar, mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca transaksi berjalan
maupun bagi variabel-variabel makro ekonomi lainnya. Kurs dapat dijadikan alat
untuk mengukur kondisi perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan nilai mata
uang yang stabil menunjukkan bahwa Negara tersebut memiliki kondisi ekonomi
yang relatif baik atau stabil. Ketidakstabilan nilai tukar ini mempengaruhi arus
modal atau investasi dan perdagangan internasional.

5.1

Pendekatan Moneter Terhadap Nilai Tukar

Konsep penentuan kurs diawali dengan konsep Purchasing Power Parity (PPP),
kemudian berkembang konsep dengan pendekatan neraca pembayaran (balance of
payment theory). Perkembangan konsep penentuan kurs valuta asing selanjutnya
adalah

pendekatan

moneter

(monetary

approach).

Pendekatan

moneter

menekankan bahwa kurs valuta asing sebagai harga relatif dari dua jenis mata
uang, ditentukan oleh keseimbangan permintaan dan penawaran uang. Pendekatan
moneter mempunyai dua anggapan pokok, yaitu berlakunya teori paritas daya beli
dan adanya teori permintaan uang yang stabil dari sejumlah variabel ekonomi
agregat. Hal tersebut berarti model pendekatan moneter terhadap kurs valuta
asing dapat ditentukan dengan mengembangkan model permintaan uang dan
model paritas daya beli (Simorangkir, 2004).

Harus jelas bahwa kelebihan permintaan uang akan menghasilkan hanya reaksi
berlawanan. Dengan kelebihan permintaan (karena, katakanlah, contranction
pasokan uang), individu menemukan bahwa saldo kas mereka jatuh pendek dari
yang diinginkan. Oleh karena itu, pengeluaran berkurang pada barang dan jasa,

22

dan aset keuangan yang dijual dalam rangka memperoleh saldo kas akan lebih
besar. Ada maka BOP surplus yang baru jadi (yaitu, akan ada surplus BOP jika
nilai tukar tidak berubah), dan hasilnya adalah apresiasi mata uang rumah.
Penghargaan ini juga akhirnya datang untuk berhenti karena proses penyesuaian.
Dalam ikhtisar, pendekatan moneter di bawah paralel tingkat fleksibel yang dari
kasus suku bunga tetap, kecuali bahwa phare itu, "defisit neraca pembayaran"
diganti dengan kalimat "depresiasi mata uang lokal" dan frase "keseimbangandari pembayaran surplus "diganti dengan kalimat" apresiasi mata uang lokal".

Hal ini baik untuk memahami pendekatan moneter dengan nilai tukar yang
fleksibel untuk kerangka dua-negara. Sebuah cara mudah untuk melakukan ini
adalah untuk kembali ke permintaan uang sederhana/uang beredar, formulasi
dalam Ms = kPY. Dengan asumsi bahwa mutlak daya beli paritas memegang
presecing dan mendefinisikan nilai tukar e sebagai jumlah unit mata uang lokal
per unit mata uang asing.
PA = ePB or e = PA/PB ………………………………………………. (7)
Dimana PA adalah tingkat harga untuk Indonesia dan PB merupakan tingkat harga
untuk Luar Negeri. Dan e adalah nilai tukar dinyatakan dalam jumlah unit mata
uang A per satu unit mata uang B.

Sekarang menggunakan Persamaan Ms = kPY untuk negara A, dapat ditulis,
MSA = kAPAYA

……………………………………………….. (8)

Dimana,
MA

= money supply negara A

23

PA

= tingkat harga negar A

YA

= PDB Riil negara A

KA
= istilah Constans mewujudkan semua pengaruh lain pada permintaan
uang di negara A selain PA dan PB
MSB = kBPBYB

……………………………………………….. (9)

Kemudian, bagi dua sisi negara A dan B, sehingga membentuk persamaan;
…………………………………………......... (10)

Dari persamaan (vii), didapatkan

………………………………………………. (11)
Sebuah penataan akhir mengarah ke,
…………………………………………………. (12)

Persamaan (xii) menunjukkan dampak perubahan di kedua bidang ekonomi pada
nilai tukar. Sebagai contoh, jika pasokan uang di negara A (MSA) meningkat dan
segala sesuatu yang lain tetap konstan, maka e akan naik dengan persentase yang
sama seperti halnya uang beredar. Ini adalah stict interpretasi pendekatan moneter
di mana, misalnya, kenaikan 10 persen jumlah uang beredar akan menyebabkan
penyusutan 10 persen dari mata uang lokal (ingat bahwa kenaikan e adalah
penurunan nilai relatif dari mata uang lokal.) kita juga dapat melihat dari
persamaan bahwa kenaikan MSB akan menyebabkan penurunan proporsional
dalam e (apresiasi mata uang lokal). Dengan demikian, pendekatan moneter

24

menempatkan sangat penting pada perubahan penawaran uang relatif sebagai
penentu perubahan nilai tukar. Jika suatu negara adalah lebih ketat terhadap
pertumbuhan moneter dari mitra dagangnya, mata uangnya akan menghargai.
Persamaan tersebut juga menunjukkan pengaruh perubahan pendapatan ekonomi.
Misalkan pendapatan nasional di negara A (YA) meningkat. Apa dampak ini
terhadap e? Seperti harus jelas, e akan jatuh ketika YA naik (yang meningkatkan
A permintaan uang), yang berarti bahwa menghargai mata uang rumah, Demikian
pula, kenaikan YB akan menyebabkan depresiasi mata uang A. Oleh karena itu,
implikasi dalam pendekatan moneter adalah bahwa negara berkembang lebih
cepat akan melihat mata uangnya menghargai. Menurut teori pendekatan moneter
kurs valuta asing bukan ditentukan oleh permintaan dan penawaran valuta asi