teori akuntansi pengungkapan

Financial Reporting Disclosure Requirements
and Ethical Repsonsibilites
Chapter 17

Oleh:
Melisa 2012-012-028
Yeni 2012-012-052
Ronaldus Valentinus 2012-012-057
Alvin 2012-012-184

Kriteria Pengakuan dan Pengukuran

Exhibit 17-1
Syarat-syarat dari pengungkapan yang seharusnya dipakai oleh sebuah
perusahaan dalam menerbitkan laporan keuangan dirangkum dalam gambar di atas,
di mana terdapat 5 bagian yang harus diungkapkan,yaitu :
1. The scope of recognition and measurement
2. Basic financial statements
3. Areas directly affected by existing FASB standards
4. Financial Reporting
5. All information useful for investment,credit, and similar decisions

Pada laporan tahunan perusahaan, alat pengungkapan meliputi catatan kaki atas
laporan keuangan yang berisi informasi tambahan, metode lain dari pengungkapan
keuangan, seperti diskusi dan analisis manajemen, dan informasi perusahaan lain.
Informasi tersebut harus relevan yang membuktikan bahwa laporan keuangan
tersebut memenuhi kriteria SFAC No. 5 atas pengakuan dan pengukuran.

Basic Financial Statements
Di samping 4 laporan dasar (laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan modal), perangkat lengkap dari laporan
keuangan termasuk catatan kaki, jadwal tambahan, dan pengungkapan sisipan.
Laporan keuangan dalam peraturan BAPEPAM adalah sesuai dengan pengertian
laporan
keuangan yang termuat dalam SAK, yaitu meliputi:
a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode;
b. Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode;
c. Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;
d. Laporan Arus Kas selama periode;
e. Catatan atas Laporan Keuangan; dan
f. Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
Emiten atau

Perusahaan Publik menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika Emiten atau
Perusahaan Publik mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
Catatan kaki atas laporan keuangan memberikan informasi tambahan
mengenai item-item yang diungkapkan. Contoh umum dari catatan kaki sebagai
berikut:
1. Kebijakan Akuntansi
2. Jadwal dan tampilan. Contoh: perusahaan biasanya melaporkan long-term debt
dan income taxes
3. Penjelasan dari item yang berada pada laporan keuangan. Contoh: manfaat
pensiun.
4. Informasi umum mengenai perusahaan tersebut. Kadang-kadang, perusahaan
menghadapi peristiwa yang dapat mempengaruhi laporan keuangan mereka
atau posisi tapi belum dapat diakui pada laporan keuangan. Dalam kasus itu,
investor memiliki kepentingan dalam belajar informasi ini sesegera mungkin.
Contoh: Peristiwa setelah tanggal neraca dan kontinjensi.
Tujuan dari adanya jadwal tambahan adalah untuk meningkatkan pengertian
terhadap laporan keuangan. Sedangkan, pengungkapan sisipan digunakan untuk

menggambarkan penilaian dasar dari elemen tertentu pada laporan keuangan dan

juga memberikan informasi lain, seperti nilai pari dan banyaknya shares
authorized dan issued untuk beberapa kelas saham perusahaan.
Metode Pengungkapan


Bentuk dan susunan laporan



Terminologi dan penyajian yang terinci



Informasi sisipan



Ikhtisar tambahan dan skedul- skedul




Komentar dalam laporan auditor



Pernyataan direktur atau ketua dewan komisaris

Kebijakan Akuntansi
APB Opinion No.22 mensyaratkan bahwa metode akuntansi dan prosedur
yang diungkapkan meliputi:
1. Pilihan dari alternatif yang tersedia yang bisa diterima
2. Prinsipdan metode khusus yang ada di dalam industri
3. Penerapan GAAP yang tidak lazim atau bersifat inovatif
Tujuan dari APB mengeluarkan opini No. 22 tersebut adalah untuk
memberikan informasi kepada investor sehingga dapat membandingkan perusahaan
yang satu dengan yang lain dan dapat mengambil keputusan ekonomi secara tepat.
Kebijakan Akuntasi menurut BAPEPAM Melaporkan antara lain;


Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan KeuanganDasar pengukuran

laporan keuangan, yaitu berdasarkan nilai historis (historical cost), namun
untuk beberapa transaksi atau akun berdasarkan standar akuntansi yang
berlaku, dimungkinkan mengukurnya dengan nilai kini (current cost), nilai
realisasi (realizable value), nilai wajar (fair value), atau nilai terendah



antara biaya dan harga pasar.
Asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, adalah dasar akrual



kecuali untuk laporan arus kas.
Mata uang pelaporan yang digunakan dan alasannya, apabila mata uang
pelaporan bukan rupiah. Apabila terdapat perubahan mata uang pelaporan,
diungkapkan alasannya, kurs yang digunakan dalam pengukuran kembali atau

penjabaran, dan ikhtisar Laporan Posisi Keuangan dan laporan laba rugi yang



disajikan sebagai perbandingan dalam mata uang sebelumnya.
Alasan perubahan periode pelaporan.

Subsequent Events
Selama periode antara akhir tahun fiskal perusahaan dan penerbitan laporan
keuangan, terdapat peristiwa yang mungkin terjadi yang tidak tercermin dalam catatan
akuntansi. Peristiwa tersebut disebut sebagai Subsequent events, di mana ada
kemungkinan:
1. Peristiwa yang memberikan bukti lebih lanjut atas keadaan yang ada pada
tanggal neraca. GAAP membutuhkan ini untuk dilaporkan dalam keuangan.
Jadi, dibutuhkannya penyesuaian terhadap pencatatan yang mencerminkan
dampak keuangan pada kondisi tersebut.
2. Peristiwa yang memberikan bukti atas keadaan yang tidak ada pada tanggal
neraca. Pada kondisi ini, GAAP tidak memerlukan penyesuaian keuangan,
tetapi mengungkapkannya pada catatan kaki atas laporan keuangan.
Supplementary Schedules
Tujuan adalah untuk meningkatkan kemampuan pengguna laporan keuangan
untuk mengerti isi dari laporan keuangan itu sendiri.
Parenthical Disclosures
Biasanya ditemui dalam laporan keuangan itu sendiri ( biasanya dalam

neraca). Pengungkapan jenis ini biasanya digunakan untuk menunjukan perhitungan
atas suatu elemen dalam laporan keuangan atau biasanya berisi informasi tambahan
yang tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut, seperti nilai par dan jumlah saham
yang diotorisasi,diterbitkan untuk kelas kelas yang berbeda
Menurut BAPEPAM catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:


Gambaran umum perusahaan,



Ikhtisar kebijakan akuntansi



Penjelasan akun-akun laporan keuangan dan informasi lainnya



Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting



Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam Laporan
keuangan



Informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan
dalam rangka penyajian secara wajar.

Area yang Secara Langsung Terkena Dampak dari Adanya FASB StandardsInformasi Tambahan
Informasi penting yang tidak menemukan pengukuran dan pelaporan yang
cocok untuk dipresentasikan pada laporan keuangan dimunculkan sebagai Informasi
Tambahan (Supplementary Information). Informasi Tambahan ini juga diusulkan oleh
FASB atau SEC. Contoh dari Informasi Tambahan:
1. Informasi Segmen
2. Dampak dari perubahan tingkat harga
3. Informasi atas cadangan minyak dan gas untuk perusahaan dalam industry

pengilangan
4. Laporan Audit
5. Laporan keuangan interim
Informasi Tingkat Harga
Inflasi yang tinggi di Amerika Serikat pada tahun 1970 mengakibatkan
kekhawatiran adanya penyimpangan laporan keuangan. Maka dari itu, diterbitkanlah
ASR No. 190 oleh SEC dan SFAS No.33 oleh FASB yang mensyaratkan adanya
pengungkapan informasi tambahan akan dampak dari perubahan harga tersebut dan
laporan tahunan terhadap pemegang saham. Pengungkapan ini dilakukan pada jadwal
terpisah. Setelah inflasi mereda, maka persyaratan tersebut dicabut, di mana tidak
diperlukannya informasi tambahan.
Laporan Auditor
Laporan auditor ini memberikan informasi kepada pengguna mengenai
keandalan dari laporan keuangan. Berikut ini adalah pedoman untuk membuat laporan
audit yang dikembangkan oleh AICPA:

1. Laporan harus menyatakan apakah penyajian laporan keuangan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum. Contoh: Kendaraan dicatat sebesar
biaya perolehannya.
2. Laporan harus mengidentifikasi keadaan-keadaan dimana terdapat prinsipprinsip pada periode ini yang berhubungan dengan periode lalu yang tidak

konsisten.
Contoh: metode penilaian persediaan. Jika pada tahun sebelumnya memakai
metode FIFO, maka tahun berikutnya juga menggunakan metode FIFO.
3. Pengungkapan informatif padalaporankeuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian
tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,
maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan
laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat
tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Laporan audit wajar tanpa pengecualian terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Paragraf pembuka, di mana adanya pernyataan bahwa proses audit telah
dilaksanakan dan termasuk pernyataan bahwa laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen dan auditor hanya memberikan opini.
2. Paragraf lingkup yang mengidentifikasi bahwa audit dilakukan berdasarkan
GAAP
3. Paragraf opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara
wajar sesuai dengan GAAP.

Ketika auditor tidak dapat menyatakan pendapat tanpa pengecualian, terdapat
3 jenis laporan audit selain dari laporan auditor tanpa pengecualian(bersih),yakni:
1. Qualified opinion
Opini ini menggambarkan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar
kecuali yang terkait dengan kualifikasi. Opini ini diterbitkan apabila:

 Keadaan yang menghalangi auditor untuk melakukan seluruh prosedur
audit untuk memenuhi GAAP.
 Isi dari laporan keuangan sesuai dengan GAAP
 Pengungkapan informatif tidak semua dimuat dalam laporan keuangan
Contoh: kita tidak bisa yakin atas kebenaran nilai dari suatu persediaan, seperti
kesulitan untuk menilainya atau tempatnya jauh.
2. Disclaimer of opinion
Opini ini menyatakan bahwa auditor tidak memberikan opini atas laporan
keuangan yang disebabkan oleh:
 Auditor tidak mendapatkan bukti yang cukup. Misalnya, tidak adanya bukti
yang mencukupi terkait dengan adanya perubahan nilai persediaan.
 Terdapat kekhawatiran terhadap kemampuan perusahaan untuk melanjutkan
usahanya. Contohnya: apabila auditor melihat current ratio dari sebuah
perusahaan itu rendah, maka menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pun rendah yang
mempengaruhi kredibilitas perusahaan.
3. Adverse opinion
Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak berdasarkan pada GAAP.
Contoh: klien bersikeras untuk menggunakan harga penggantian (replacement
cost) bagi aktiva tetapnya atau menilai persediaan berdasarkan harga jual
daripada harga histori
Laporan Keuangan Interim
Informasi atas laporan keuangan dan hasil operasi poduksi selama periode
tertentu yang kurang dari satu tahun disebut laporan keuangan interim. Sebagian
besar perusahaan dagang juga menerbitkan informasi atas kinerja periodik mereka
melalui berbagai macam media surat kabar. Nilai penting atas laporan keuangan
interim dan informasi tersebut adalah pada ketepatan waktu. Dengan kata lain,
investor harus mengetahui tiap perubahan atas posisi keuangan perusahaan sesegera
mungkin. Selain itu, terdapat banyak data yang diungkapkan dalam laporan keuangan
interim

yang

digunakan

sebagai

data

analisis

yang

digunakan pemerintah untuk mengembangkan informasi atas perekonomian negara,
sebagai kebutuhan untuk mengawasi moneter, atau kebutuhan untuk mengubah

peraturan perpajakan. Terdapat juga bukti bahwa laporan
pada harga

keuangan

berpengaruh

saham, hal ini menandakan bahwa investor memanfaatkan

laporan

keuangan interim. Oleh karena itu, laporan keuangan interim harus dapat dipercaya.
Pada tahun 1973, APB mengkaji permasalahan ini dan menerbitkan kesimpulannya
dalam Opini APB No.28,”Interim Financial Reporting.” Dalam mengkaji
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum, Dewan mencatat bahwa muncul
2 pandangan atas tujuan utama pelaporan keuangan interim:
1. Pihak pertama melihat bahwa setiap laporan keuangan interim adalah periode
akuntansi

yang terpisah sehingga pendapatan dapat

dihitung

dengan menggunakan cara yang sama seperti periode tahunan, oleh karena itu
pendapatan dan beban harus dilaporkan ketika mereka terjadi (pandangan
terpisah).
2. Pihak yang lain melihat bahwa laporan keuangan interim merupakan bagian
dari keseluruhan periode tahunan, sehingga pendapatan dan beban dapat
dialokasikan

ke

dalam periode laporan keuangan interim yang berbeda-

beda walaupun mereka terjadi dalam satu periode (pandangan kesatuan).
Pada Opini No.28, APB menyatakan bahwa informasi laporan keuangan interi
m sangat penting dalam memberikan data tepat waktu pada setiap kemajuan
perusahaan

dan

manfaat data

tersebut pada

hubungannya dengan laporan tahunan. Selain itu, Dewan menentukan bahwa periode
laporan keuangan interim harus dilihat sebagai bagian atas periode tahunan dan atas
prinsip

dan

praktek

yang

dianut

dalam

periode

tahunan

juga

dianut dalam peiode interim. Meskipun begitu, beberapa modifikasi dibutuhkan untuk
menjaga hubungan yang lebih baik dengan periode tahunan.
Informasi laporan keuangan interim sangat penting untuk menyediakan data
tepat waktu pada setiap kemajuan perusahaan. Terlebih lagi, manfaat lainnya atas data
tersebut terletak pada hubungannya dengan laporan tahunan. Singkatnya, periode
interim sebaiknya dilihat sebagai bagian atas keseluruhan periode tahunan, dan
prinsip dan praktek yang dianut dalam periode tahunan juga diterapkan dalam periode
interim.

Pengungkapan laporan keuangan:
1. Data kuantitatif
2. Informasi kualitatif
Pengungkapan data kuantitatif
Dalam memilih kriteria untuk menentukkan data kuantitatif yang material dan
relevan untuk investor dan kreditor, tekanannya ditujukkan pada informasi keuangan
atau data lainnya yang bisa dipergunakan dalam model keputusan. Penelitian dalam
akuntansi harus lebih dipusatkan pada metode pengukuran dan pelaporan probabilitas
data dari pada jumlah-jumlah yang deterministik. Namun demikian, pemakai laporan
keuangan yang telah memperoleh informasi, pada umumnya mengandalkan pada
beberapa pos dalam laporan keuangan dan memperoleh berbagai pengungkapan yang
lebih

lengkap

jika

asumsi-asumsinya

tersebut

tidak

benar.

Selain data kuantitatif yang biasanya disajikan dalam laporan keuangan
konvensional, berbagai pihak melihat ba hwa penyajian yang lebih rinci mengenai
beberapa segmen badan usaha (seperti diversifikasi produk atau geografis dari
pertumbuhan normal) atau dari merger-merger dalam perkembangan perusahaan
konglomerat dianggap banyak memberikan manfaat. Selain itu tekanan dari pemakai
laporan keuangan yang menghendaki pelaporan ramalan keuangan mulai muncul.
Meskipun ramalan-ramalan yang akurat pada titik siklus ekonomi dapat membantu
para investor, publikasi mengenai ramalan manajemen secara teratur dapat membantu
pengambilankeputusaninvestasi.
Dengan adanya publikasi ramalan informasi akuntansi keuangan dan informasi
lain yang berkaitan dengan perusahaan, diharapkan pemakai ramalan dapat
mengevaluasi keuadaan informasi mengenai industri dan juga asumsi mengenai
perubahan-perubahan dalam kondisi ekonomi
Rapat dan Analisis Manajemen (MD&A)
SEC

mengharuskan

setiap

perusahaan

publik

untuk

memasukkan

MD&A dalamlaporantahunan mereka. Alasan atas dimasukkannya informasi ini ke d
alam laporan tahunan dibahas dalam SFAC No.1, yang berbunyi:
“Manajemen mengetahui lebih banyak mengenai seluk beluk perusahaan dan
kegiatannya dibandingkan dengan investor, kreditor, atau pihak lain dan manajemen
dapat meningkatkan kegunaan informasi keuangan dengan mengidentifikasi

transaksi tertentu, kejadian lainnya, dan keadaan yang dapat mempengaruhi
perusahaan serta menjelaskan efek keuangannya terhadap perusahaan”.
Pada dasarnya, MD&A mengevaluasi penyebab dan menjelaskan alasan atas
kinerjaperusahaan selama periode tahunan sebelumnya. Pengungkapan yang diwajibk
an ini meliputi informasi mengenai likuiditas, sumber pendanaan, dan hasil operasi
produksi.SEC juga mewajibkan manajemen untuk menekankan tren yang
menyenangkan dan
tidakmenyenangkan serta untuk mengidentifikasi kejadian penting atau ketidakpastian
yang mempengaruhi ketiga faktor tersebut. Karena perusahaan harus mengungkapkan
hal-hal yang dapat mempengaruhi laporan keuangan masa depan,
MD&Amembuatpenggunalaporan keuangan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan
yang lampau dan memperkirakan dampaknya terhadap kinerja perusahaan di masa
mendatang. Tentu saja, agar mampu mengkaji dampak kinerja
perusahaan yang lampau pada kinerja masa mendatang, manajemen harus
menggunakan estimasi dan perkiraan. Walaupun pengkajian semacam ini sering
bergantung pada estimasi yang bersifat subjektif, SEC menyatakan
bahwa kerelevanan informasi ini melebihi keandalan informasi tersebut. Padakenyata
annya, dalam usaha untuk mendorong penyajian ini, SEC telah menyediakan
peraturan “pelabuhan aman” yang melindungi perusahaan terhadap kecurangan
selama estimasi yang
digunakan manajemen disusun dalam cara yang masuk akal dan diungkapkan dengan
jujur.

Surat kepada Pemegang Saham
Surat manajemen kepada pemegang saham mempunyai 4 tujuan penting. Surat ini
menandakan bahwa manajemen:
1. bertanggungjawab dalam penyusunan dan kesatuan laporan
2. telah menyusun laporan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku secara
umum
3. telah menggunakan estimasi dan pertimbangan terbaik mereka
4. menjaga sistem pengendalian internal

Pengungkapan Informasi Kualitatif
Informasi yang tidak dapat dinyatakan dalam satuan moneter lebih sulit
dievaluasi dari segi materailitas dan relevannya. Oleh karena itu seringkali informasi
tersebut akan diberi bobot yang beragam oleh mereka yang menggunakan informasi
tersebut dalam pengambilan keputusan. Relevansi dari jenis informasi kualitatif
tertentu dapat ditetapkan dari relevansi data kuantitatif yang berkaitan dengannya
Informasi kualitatif akan relevan dan bermanfaat untuk diungkapkan bila informasi
tersebut berguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan
bila informasi yang bersangkutan dapat menambah nilai informasi secara keseluruhan
dan bukan sebaliknya justru mengurangi nilai dengan penyajian katerangan yang
terlalu rinci sehingga sulit dianalisis.
Pada umunya terdapat lima macam informasi kualitatif yang perlu
diungkapkan terhadap setiap pos dan jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan,
yaitu :
1. Ketidakpastian (Contigencies)
Yaitu peristiwa-peristiwa yang kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang
dan mempengaruhi secara material terhadap keadaan keuangan perusahaan. Unsurunsur ketidakpastian tentang suatu transaksi yang kemungkinan akan terjadi dapat
menimbulkan keuntungan atau kerugian.
Unsur ketidakpastian yang menimbulkan suatu keuntungan, dapat meliputi semua
klaim atau hak yang terjadinya belum dapat dipastikan tetapi ada kemungkinan akan
menjadi hak milik perusahaan yang sah. Sehingga ketidakpastian yang menimbulkan
keutungan ini tidak dicatat sampai dengan transaksi tersebut benar-benar terjadi. Dan
dapat diungkapkan sebagai informasi tambahan dari neraca, apabila tingkat
kepastiannya cukup besar.
Sebaliknya kemungkinan timbulnya suatu kerugian harus diakui/dicatat dengan
dibebankan kepada laba (rugi) periodik dan mengakuinya sebagai hutang. Kadangkadang suatu kerugian di masa yang akan datang hanya merupakan suatu
kemungkinan yang bisa terjadi dan tidak sebagai satu-satunya kemungkinan sehingga
adanya suatu hutang (kewajiban) tidak perlu dicatat.
2. Dasar Penilaian dan Kebijakan Akuntansi
Pengungkapan tentang dasar atau metode penilaian yang digunakan perusahaan

seperti, metode penilaian persediaan perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
3. Perubahan Akuntansi
Yaitu pengungkapan terhadap perubahan atas kebijakan yang digunakan perusahaan
seperti perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO menjadi LIFO dan
sebagainya.
4. Keterikatan dengan Suatu Perjanjian atau Kontrak
Yaitu pengungkapan mengenai adanya pembatasan-pembatasan atau keterikatan dari
satu atau lebih aktiva terhadap hutang/kontrak
5. Peristiwa-Peristiwa Kemudian Setelah Tanggal Neraca
Penjelasan tentang suatu kejadian/peristiwa yang (telah terjadi sesudah tanggal
neraca) tetapi sebelum laporan keuangan dipublikasikan merupakan informasi penting
yang perlu diungkapkan.
Peritiwa yang terjadi setelah tanggal neraca dan sebelum laporan keuangan
dipublikasikan antara lain :
a) Peristiwa yang mempengaruhi secara langsung jumlah elemen yang disajikan
dalam laporan keuangan.
Peristiwa ini muncul karena pengetahuan yang tidak lengkap selama periode
akuntansi dan hasil dari perubahan-perubahan dalam penilaian estimasi baru diperoleh
setelah tanggal neraca.
b) Peristiwa yang dapat mengubah secara material validitas penilaian neraca atau
hubungan diantara pemegang saham atau yang secara material validitas
mempengaruhi manfaat kegiatan yang dilaporkan tahun sebelumnya sebagai prediksi
periode berjalan.
Peristiwa ini tidak secara langsung mempengaruhi laporan keuangan periode
sebelumnya tetapi dapat mempengaruhi keputusan yang diambil atas dasar laporan
tersebut.
c) Kejadian-kejadian yang mungkin mempengaruhi secara material operasi atau
penilaian di masa yang akan datang.
Kejadian-kejadian ini memiliki pengaruh yang tidak diketahui atau tidak pasti
terhadap pendapatan dan penilaian di masa yang akan datang.

Keengganan perusahaan untuk mengungkapakan lebih banyak informasi keuangan itu
antara lain berdasar argumentasi:
1. Pengungkapan yang terlalu banyak memunculkan ketakutan bahwa informasi
penting mengenai perusahaan diketahui oleh pesaing dan merugikan
pemegang saham
2. Serikat-serikat pekerja dikatakan memperoleh keuntungan dalam tawarmenawar upah dengan adanya pengungkapan informasi keuangan yang
lengkap.
3. Seringkali investor tidak dapat memahami kebijakan dan prosedur akuntansi
dan bahwa pengungkapan lengkap hanya akan menyesatkan bukan
menjelaskan
4. Tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor
Semua Informasi yang Bermanfaat untuk Keputusan Investasi, Kredit, dan
Lainnya
Laporan Analisis
Investor perseorangan membuat 3 keputusan penting atas investasi:


Membeli: Investor potensial memutuskan untuk membeli sekuritas tertentu
dengan berdasar pada semua informasi yang tersedia



Memegang: Seorang investor memutuskan untuk menahan sekuritas tertentu
dengan berdasar pada semua informasi yang tersedia



Menjual: Seorang investor memutuskan untuk membuang sekuritas tertentu
dengan berdasar pada semua informasi yang tersedia.
Proses keputusan yang digunakan oleh sebagian besar investor disebut sebagai

analisis mendasar. Analisis mendasar mencoba untuk mengidentifikasi sekuritas yang
salah harga

dengan mengkaji semua

informasi yang

tersedia. Investor

kemudian menyatukan berbagai tingkat resiko untuk mendapatkan harga saham yang
diharapkan. harga saham yang diharapkan kemudian dibandingkan dengan harga
sekarang, sehingga investor dapat membuat keputusan beli-tahan-jual. Analis
sekuritas

profesional

juga

membuat

analisis

investasi. Mereka biasanya

terspesialisasi di industri tertentu, menggunakan pengalaman dan pelatihan mereka
untuk mengolah dan menyebarkan informasi lebih akurat dan ekonomis dibandingkan
investor perseorangan. Terdapat 3 kategori analis keuangan:
1.Pihak penjual
Bekerja kepada agen perantara dan membuat rekomendasi atas sekuritas yang
mereka lindungi. Beberapa bekerja pada perusahaan perantara besar, yang juga
menyediakan jasa investasi perbankan bagi perusahaan, termasuk mereka
yangmemiliki sekuritas yang mereka lindungi.
2.Pihak pembeli
Bekerja untuk manajer institusi keuangan, seperti dana saling memiliki, yang
membeli sekuritas untuk mereka sendiri. Membimbing perusahaan mereka untuk
membeli, menahan, dan menjual.
3.Independen
Tidak berhubungan dengan perusahaan yang menanggung sekuritas yang mereka
tawarkan. Terkadang menjual rekomendasi mereka berdasar pesanan.
Beberapa analis bekerja pada dunia yang penuh konflik kepemilikan dan
tekanan kompetisi. Perusahaan pihak penjual menginginkan klien investor mereka
menjadi

sukses

karena

investor

yang

sukses

dalam periode lama merupakan kunci bagi reputasi dan kesuksesan perusahaan. Di
lain pihak, beberapa faktor dapat menimbulkan tekanan pada objektivitas dan
independensi analis. Tekanan semacam itu tidak selalu berarti analisis bias, tetapi
investor harus memahami bahwa:
1. Perusahaan analis mungkin menjadi penanggung penawaran saham suatuperus
ahaan, dan

perusahaan

klien lebih menyukai laporan penelitian yang

menyenangkan.
2. Laporan positif dapat menciptakan tambahan klien dan penghasilan.
3. Perencanaan biasanya menghubungkan kompensasi dengan klien yang
berkelanjutan.
4. Analis mungkin memiliki sekuritas secara individual, atau sekuritas mungkin
dimiliki oleh perusahaan analis.
Sehingga, investor harus mengkonfirmasi apakah perusahaan analis menulis saham
sebuah

perusahaan

yang

direkomendasikan

dengan

melihat

daftar

resmi

tertulis untuk menjual sekuritas, yang merupakan bagian dari pernyataan pendaftaran

untuk penawaran.

Sebuah daftar atas

pimpinan atau

penulis dapat ditemukan didepan sampul baik awal maupun akhir dari prospectus.
Selain itu, pernyataan pendaftaran suatu perusahaan dan laporan tahunannya dalam
bentuk 10-K akan mengungkapkan identitas pemilik yang lebih dari 5% atas tiap
kelas sekuritas saham serta daftar penjualan khusus saham perusahaan selama tiga
tahun terakhir.Apabila seorang analis keuangan atau sebuah perusahaan memperoleh
kepemilikan melalui investasi venture, saham kepemilikan biasanya akan menjadi
bahan perjanjian “lock-up” selama dan setelah penawaran pasar pertama pasar
penerbit.

Perjanjian

“lockup” melarang pihak intern perusahaan-

termasuk karyawan beserta teman dan

keluarganya,

dan

pemilik

modal venture- menjual saham mereka selama beberapa periode waktu tanpa ijin
penerbit.

Penerbit

dapat

memilih

untuk

mengakhiri

perjanjian

lockup lebih awal, entah itu karena kondisi pasar, kinerja penawaran, atau faktor lain.
Perjanjian lock up biasanya berlangsung selama 180 hari setelah pernyataan
pendaftaran penawaran mulai berlaku efektif.

Setelah masa perjanjian

berakhir, perusahaan ataupun analis dapat menjual sahamnya. Seseorang yang
hendak berinvestasi pada sebuah perusahaan yang telah melakukan penawaran pasar
pertama, akan meneliti apakah perjanian lock up masaih berlaku dan kapan perjanjian
tersebut usai atau meneliti apakah penerbit melepaskan pembatasan lock up.
Hal ini merupakan informasi penting karena harga saham

perusahaan

akan

dipengaruhi oleh kemungkinan terjualnya saham yang lock up setelah masa lock up
itu berakhir. Hal ini juga merupakan data penting untuk dipertimbangkan ketika
memperoleh laporan penelitian yang diterbitkan sesaat sebelum periode lock up
berakhir, laporan ini biasa disebut “booster shots”. Disamping hal tersebut diatas,
harus diingat bahwa rekomendasi yang berasal dari analis yang paling terpercaya
belum tentu merupakan pilihan terbaik. Inilah alasan bagi investor agar jangan sekalikali hanya mengandalkan rekomendasi analis ketika hendak membeli atau menjual
saham. Sebelum bertindak, investor harus menentukan apakah keputusan mereka
sesuai dengan tujuan mereka, waktu yang akan datang, dan batas toleransi terhadp
resiko. Dengan kata lain, mereka harus mengetahui apa yang mereka jual atau beli
dan mengapa.

Securities and Exchange Commission – SEC
Sejak pertengahan 1930an,pemerintah USA telah dilibatkan dalam pembuatan
standar dan memecahkan permasalahan. SEC adalah agen pemerintahan yang
bertanggung jawab mengaturundang-undang federal tentang sekuritas.
Tujuan undang-undang ini adalah untuk melindungi investor dan berusaha
untuk memastikan bahwa investor memiliki semua informasi yang relevan tentang
perusahaan yang menerbitkan saham yang diperdagangkan di publik. SEC juga
bertanggung jawab melaksanakan undang-undang yang dikeluarkan Kongres yang
memiliki dampak pada perdagangan sekuritas publik.
The Securities Act of 1933
The Securities Act of 1933 mengatur penjualan dan distribusi publik pertama
sekuritas suatu perusahaan (go publik). Tujuan pembuatan undang-undang ini adalah
perlindungan publik dari kecurangan ketika suatu perusahaan untuk
kalinya

pertama

menerbitkan sekuritasnya untuk publik. Ketentuan Securities Act of

1933 mensyaratkan

suatu

perusahaan

yang

akan

melakukan penawaran pertama kalinya untuk memasukkan berkas pengumuman
pendaftaran dan sebuah brosur dengan SEC. pengumuman pendaftaran berlaku
efektif pada hari ke duapuluh setelah pengisian kecuali SEC melakukan perubahan.
Periode duapuluh hari ini dinamakan periode menunggu, dan suatu perusahaan tidak
diperbolehkan

secara

hukum

menawarkan untuk menjual sekuritas selama periode ini.Pendaftaran
sekuritas sesuai undang-undang Securities Act of 1933 dirancang untuk menyediakan
pengungkapan yang cukup atas bahan fakta yang memungkinkan investor memiliki
tingkat

resiko yang

potensial.

Walaupun

begitu,

pendaftaran

tidak sepenuhnya melindungi investor dari kemungkinan kerugian, dan melanggar
hukum jika ada perusahaan yang secara resmi menyarankan bahwa pendaftaran
mencegah kemungkinan rugi.

Securities and Exchange Commission – SEC

Sejak pertengahan 1930an,pemerintah USA telah dilibatkan dalam pembuatan standar
dan memecahkanpermasalahan. SEC adalah agen pemerintahan yang bertanggung
jawab mengatur undang-undang federal tentang sekuritas.
Tujuan undang-undang ini adalah untuk melindungi investor dan berusaha untuk
memastikan bahwa investor memiliki semua informasi yang relevan tentang
perusahaan yang menerbitkan saham yang diperdagangkan di publik. SEC juga
bertanggung jawab melaksanakan undang-undang yang dikeluarkan Kongres yang
memiliki dampak pada perdagangan sekuritas publik.
The Securities Act of 1933
The Securities Act of 1933 mengatur penjualan dan distribusi publik pertama sekuritas
suatu perusahaan (go publik). Tujuan pembuatan undang-undang ini adalah
perlindungan publik dari kecurangan ketika suatu perusahaan untuk
kalinya

pertama

menerbitkan sekuritasnyauntuk publik. Ketentuan Securities Act of

1933 mensyaratkan suatu perusahaan yang akan melakukan penawaran pertama
kalinya untuk memasukkan berkas pengumuman pendaftaran dan sebuah prospektus
dengan SEC. Pengumuman pendaftaran berlaku efektif pada hari ke duapuluh setelah
pengisian kecuali SEC melakukan perubahan. Periode duapuluh hari ini dinamakan
periode menunggu, dan suatu perusahaan tidak diperbolehkan secara hukum
menawarkan untuk menjual sekuritas selama periode ini. Pendaftaran sekuritas sesuai
undang-undang Securities Act of 1993 dirancang untuk menyediakan pengungkapan
yang cukup atas bahan fakta yang memungkinkan investor memiliki tingkat
resiko yang potensial. Walaupun begitu, pendaftaran tidak sepenuhnya melindungi
investor dari kemungkinan kerugian, dan melanggar hukum jika ada perusahaan
yang secara resmi menyarankan bahwa pendaftaran mencegah kemungkinan rugi.
The Securities Act of 1934
The

securities

act

of

1934adalah

hukum

yangmengatur

tentang

perdaganganefekdariperusahaan publik. Undang-undangini ditujukan kepada tiap
individu diperusahaan serta pemilik perusahaan. Undang –undang ini juga berisi
persyaratan dalam pelaporan perusahaandanmenentukaninformasiyang harus ada
dalamlaporan tahunanperusahaan danlaporaninterimyang tujukan untuk pemegang

saham. Tindakan menetapkan persyaratan pelaporan yang luas untuk memberikan
pengungkapan penuh dan adil secara berkelanjutan. Setiap perusahaan yang
menawarkan sekuritas untuk di jual kepada publik harus memilih form pelaporan
yang sesuai:
1.

Form 10. Pernyataan pencatatan normal untuk sekuritas yang dijual untuk
umum

2.

Form 10-K. Laporan tahunan

3.

Form 10-Q. Laporan triwulan atas operasi

4.

Proxy Statement. Digunakan ketika perusahaan membuat permintaan proxy
pertemuan pemegang saham.

Tujuan utama dari the 1934 act adalah untuk memastikan bahwa orang dalam
perusahaan tidak memperoleh keuntungan dari pembelian atau penjualan sekuritas
karena hubungan dengan perusahaan dan juga menetapkan kewajiban perdata dan
pidana bagi orang dalam membuat pernyataan palsu atau menyesatkan ketika
perdagangan sekuritas perusahaan.

The Foreign Corrupt Practices ct (FCPA) of 1977
Berisi dua elemen
1.

Membuat tindak pidana dan mengenakan denda bagi perusahaan yang
menawarkan suap kepada pejabat politik atau pemerintah luar amerika serikat.
Mengenakan hukuman penjara bagi petugas, direktur, atau pemegang saham
perusahaan yang melakukannya

2.

persyaratan bahwa semua perusahaan publik harus;

1.

Menyimpan catatan rinci yang cukup akurat dan wajar yang mencerminkan
kegiatan keuangan perusahaan

2.

Merancang dan memelihara sistem pengendalian internal yang memberikan
keyakinan memadai bahwa transaksi telah diotorisasi, dicatat dan dibukukan.

Tujuan utamanya adalah untuk mencegah penyuapan pejabat asing dan memastikan
pemeliharaan laporan keuangan perusahaan yang memadai.

The Sarbanes Oxley Act (SOX) of 2002
Pada awal tahun 2000 banyak perusahaan yang bangkrut ataupun mengalami
kesulitan keuangan seperti Enron, WorldCom, Xerox, Arthur Andersen, Global
crossing. Dampaknya, Amerika kehilangan milyaran investasi, lapangan pekerjaan
dan ribuan orang kehilangan tabungan pensiun.
Berikut adalah beberapaketentuanutama dari undang-undang ini
1.

Diciptakannya Creation of Public Company Accounting Oversight Board
(PCAOB)
Tugasnya:
1.

Mendaftarkan perusahaan akuntan publik yang mempersiapkan laporan
audit

2.

membangun audit, kontrol kualitas, etika, independensi dan standar lain
yang berkaitan dengan penyusunan laporan audit

3.

melakukan pemeriksaan atas perusahaan akuntan publik yang terdaftar

4.

melakukan investigasi dan proses disiplindan apabila perlu, menerapkan
sanksi yang tepat bagi kantor akuntan publik

5.

melakukan hal yang tepat untuk mempromosikan standar profesional
tinggi dan meningkatkan kualitas jasa audit yang ditawarkan oleh
perusahaan akuntan publik

6.

menegakkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan SEC
Wewenang:

1.

menuntut dan dituntut, mengeluh dan membela, atas nama perusahaan dan
melalui penasihat sendiri, dengan persetujuan dari SEC, di pengadilan
federal, negara, dan lainnya

2.

melakukan operasinya dan melaksanakan segala hak dan wewenang
dengan persetujuan SEC, tanpa memperhatikan setiap lisensi, kualifikasi
atau ketentuan lainnya dari Negara tanpa menganggap kualifikasi apapun,
perizinan atau ketentuan hukum yang berlangsung di negara manapun

2.

Pembentukan pengendalian audit, kontrol kualitas dan standar independensi
Ini diperlukan untuk menkoorporasi kelompok-kelompok profesional dari
perusahaan akuntan publik terkait dengan proses penetapan standar

3.

Inspeksi atas perusahaan Akuntan Publik yang bersetifikasi

PCAOB akan melakukan tinjauan berkualitas tahunan untuk perusahaan Akuntan
Publik yang telah mengaudit lebih dari 100 perusahaan go public
4.

Penegakan standar akuntansi

SEC berwenang untuk mengakui prinsip akuntansi umum yang sesuai dengan kriteria
dalam SOX, yang meliputi persyaratan sbb:
1.

menjadi badan swasta

2.

diatur oleh sebuah dewan kehormatan atau badan setara, sebagian besar dari
mereka belum diasosiasikan dengan sebuah perusahaan CPA dalam jangka
waktu dua tahun sebelumnya

3.

didanai dengan cara yang mirip dengan PCAOB, melalui biaya dikumpulkan
dari perusahaan CPA dan pihak lain

4.

telah mengadopsi prosedur dan memastikan adanya perubahan prinsip
akuntansi dengan suara mayoritas

5.

Deliniasi atas layanan yang dilarang

Layanan yang dilarang mencakup:
1.

Pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan catatan akuntansi laporan
keuangan dari entitas pelaporan

2.

Sistem desain atas informasi keuangan dan implementasinya

3.

Apprisal atau penilaian jasa, pendapat kewajaran atau semacam kontribusi
dalam laporan

4.

Aktuaria layanan

5.

audit internal atas jasa outsourcing

6.

fungsi manajemen atau sumber daya manusia

7.

brokerdealer, penasihat investor atau jasa bankir investasi

8.

hukum dan jasa ahli terkait dengan audit atau layanan lain bahwa aturan
dewan tidak diperbolehkan

6.

Larangan tindakan yang mempengaruh ipelaksanaan audit

Setiap pejabat atau direktur badan dilarang untuk melakukan kecurangan seperti
mempengaruhi, memaksa, memanipulasi atau menyesatkan perusahaan CPA dalam
melakukan audit
7.

Persyaratan untuk pengungkapan tertentu

Setiap laporan keuangan harus mencerminkan semua penyesuaian material menurut
koreksi dari perusahaan CPA
8.

Persyaratan untuk sertifikasi CEO dan CFO

CEO Dan CFO harus menyatakan bahwa setiap laporan tahunan dan triwulanan telah
dikaji dengan benar, yang berdasarkan pengetahuan mereka laporan tidak
mengandung pernyataan yang tidak benar seperti menghilangkan fakta material,
keuangan dan informasi keuangan lainnya. Laporan mencerminkan kondisi keuangan
dan hasil dari kegiatan operasi. Mereka juga harus memperlihatkan tanggung jawab
mereka dalam membangun dan memelihara pengendalian internal, dimana mereka
harus mendesain kontrol untuk memastikan informasi material diketahui oleh
pelaksana organisasi, dan mereka telah memberikan kesimpulan mereka mengenai
keefektifan kontrol dalam laporan itu, dan mereka telah mengungkapkan kepada
auditor eksternal maupun kepada komite audit internal. 1) semua perbedaan signifikan
dalam desain kontrol internal yang dapat mempengaruhi kemampuan penerbit untuk
melakukan pencatatan proses, menyimpulkan laporan keuangan. 2) segala macam
bentuk kecurangan baik material maupun tidak yang melibatkan karyawan yang
memiliki peran penting dalam pembuatan laporan keuangan internal.

Section 404
Merupakan salah satu ketentuan yang lebih kontroversial dari SOX. Ini berisi dua
subbagian:
Section 404(a) menguraikan tanggung jawab manajemen yang mencakup
1.

mengakui

tanggung

jawabnya

untuk

membangun

dan

memelihara

pengendalian internal yang memadai atas pelaporan keuangan
2.

mengandung penilaian yang efektivitas terhadap pengendalian internal atas
pelaporan keuangan pada akhir tahun fiskal terbaru.

Section 404(b) menguraikan tanggung jawab auditor independen
1.

melaporkan pada penilaian pengendalian internal yang dibuat oleh manajemen

2.

untuk membuat penilaian independen yang terpisah dari pengendalian internal
perusahaan atas pelaporan keuangan

Pada tahun 2008 komite mengeluarkan laporan akhir tentang rekomendasi yang
mencakup:
1.

Kegunaan informasi pada SEC harus ditingkatkan

2.

Pengaturan standar akuntansi harus ditingkatkan

3.

Desain subsantif dari standar akuntansi yang baru harus ditingkatkan

4.

Pedoman atas interpretif otoriter harus digambarkan

5.

Pedoman atas penyajian kembali laporan keuangan dan penilaian atas
akuntansi harus diklarifikasi

Ethical Responsibilities
Dari perspektif filosofi, ilmu tentang etika mengeksplorasi dan menganalisa
penilaian moral, pilihan-pilihan, dan standard, serta pertanyaan mengenai: bagaimana
harus bertindak? Secara konsekuen, penilaian moral masyarakat dan dasar untuk
pilihan-pilihan kepercayaan moral dan standar membutuhkan analisis yang lebih
komprehensif daripada yang dicapai dari data disiplin lainnya. Sebagai contoh,
mempertimbangkan perbedaan antara ilmu pengetahuan dan filosofi. Ketika bertindak

pada kapasitas profesional, seorang ilmuwan tidak merasa perlu untuk memberikan
pengukuran nilai pada pekerjaannya. Pada kenyataannya, ilmuwan mungkin
menafikan tanggung jawab untuk penggunaan dari penemuannya. Namun, filosof
mengevaluasi dan memberikan penilaian moral pada pekerjaan ilmuwan, sejak tujuan
dari filosofi adalah untuk mengevaluasi semua aspek dari karakter manusia,
mengadakan, dan pengalaman. Demikian pula para ilmuwan, termasuk akuntan,
sebagai pemikir, butuh untuk membuat pengukuran nilai menimbang pekerjaan
mereka dan konsekuensinya.
Istilah etika dan moral tidak digunakan secara bergantian. Secara umum, etika
(berasal dari bahasa Yunani : elhike-ilmu karakter) adalah studi tentang isu-isu moral
sedangkan moral (berasal dari bahasa Yunani : mores- adat-istiadat-kebiasaan dan tata
krama) adalah standar yang individu amati dalam perilaku mereka sehari-hari. Profesi,
termasuk akuntansi memberikan pengecualian untuk aturan umum ini. Kode etik
profesional menggambarkan standar minimum untuk praktek profesi ini. Adanya
pelanggaran dari standar ini membuat profesional menjadi tidak etis. Untuk orang
awam, pelanggaran terhadap kode etika pribadi membuat mereka menjadi tidak
bermoral.
Etika filosofis masyarakat barat sebagian besar didasarkan pada konsep
utilitarianisme, kebahagiaan terbesar dari jumlah yang terbanyak, yang didefinisikan
oleh John Stuart Mill. Etika professional akuntan mengatur tugas tersebut yang
melampaui dari warga biasa. Dalam melaksanakan tanggung jawab ini akuntan
diharuskan untuk mempertahankan standar etika yang tinggi dari perilaku profesi.
Masyarakat telah memberikan banyak otonomi profesi, termasuk self-regulation,
sebagai hak istimewa. Sebagai imbalannya, profesi ini harus mengasumsikan
kewajiban mereka untuk memperkenalkan perilaku etis di kalangan anggota atau
pembuat kebijakan publik agar dapat bereaksi dengan mengurangi atau menghapus
self-regulation dan otonomi.
Kode etik oleh akuntan, berdasarkan konsep utilitarianisme, harus mencakup
pertimbangan dari semua kemungkinan konsekuensi dari keputusan para profesional
untuk semua individu atau kelompok yang dipengaruhi oleh keputusan mereka
tersebut. Di antaranya adalah individu-individu atau kelompok-kelompok pemegang

saham aktual dan potensial, kreditor, pemasok, pelanggan, karyawan dan masyarakat
secara keseluruhan
Praktik akuntansi secara profesional ditandai dengan ketidakpastian yang
dapat menciptakan dilema etika. Stephen E Loeb telah mengidentifikasi beberapa isu
etis yang penting atau dilema-dilema yang mungkin dihadapi akuntan individual dan
kantor akuntan :
1. Independensi
Konsep indepedensi mengharuskan adanya pemisahan lengkap dari kepentingan
bisnis dan keuangan oleh akuntan publik dari perusahaan klien. Akibatnya,
auditor harus melayani peran seorang pengamat yang tidak memihak dalam
mempertahankan fungsi sebagai pengawas publik. Bagaimana perusahaan
mengembangkan kebijakan untuk memastikan bahwa tugas ini dipertahankan ?
2. Lingkup dari layanan
Apa layanan lain (misalnya konsultasi, pajak persiapan pengembalian, saran
pajak) yang kompatibel dengan audit keuangan? Pada titik mana auditor
kehilangan indepedensi dengan memberikan layanan kepada klien nonaudit ?
3. Kerahasiaan
Kapan fungsi auditor sebagai pengawas publik bertentangan dengan tugasnya
untuk menjaga kegiatan rahasia klien ?
4. Praktik Pembangunan
Bagaimana perusahaan mengembangkan kebijakan untuk menggambarkan sifat
dan tingkat kegiatan pengembangan praktek ?
5. Perbedaan pada kantor akuntan
Bagaimana kantor akuntan publik mengembangkan kebijakan untuk menghadapi
situasi di mana perusahaan ingin menjelaskan suatu transaksi dengan cara yang
tidak diyakini dapat diterima oleh kantor akuntan publik.
(dalam situasi ini, perusahaan dapat mengancam untuk memecat auditor dan
mencari kantor akuntan publik yang akan setuju dengan posisi manajemen
terhadap isu akuntansi. Praktek ini disebut belanja pendapat (opinion shopping)
Resolusi dari dilema etika dapat dibantu melalui analisis kerangka dasar.
Tujuan dari kerangka dasar adalah untuk membantu mengindentifikasi isu etik dan
untuk menetapkan tindakan yang tepat. Sebagai contoh, enam pendekatan langkah
dibawah ini dapat digunakan:
1. Peroleh fakta yang relevan
2. Mengidentifikasi isu etik
3. Menentukan individu atau kelompok yang terpengaruh dilemma

4. Mengidentifikasikan solusi alternative yang memungkinkan
5. Menentukan bagaimana individu atau kelompok terpengaruh oleh alternative
solusi
6. Menentukan tindakan yang sesuai

The Professional Code of Conduct
Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk mempertahankan tingkat
perilaku etis yang melampaui hukum masyarakat. Alasan untuk tingkat perilaku etis
yang tinggi adalah kebutuhan untuk kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
layanan yang diberikan oleh profesi, terlepas dari layanan yang disediakan individu.
Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan profesi
ditingkatkan ketika profesi mendorong standar kinerja yang tinggi dan perilaku etis
oleh anggotanya.
Selama bertahun-tahun AICPA telah merepresentasikam dirinya sebagai badan
profesional etika yang terlibat yang mempraktikan seni ketimbang sains. Akuntansi
adalah untuk dilihat oleh masyarakat, dengan cara yang sama dengan profesi medis
dan hukum yang lebih dipengaruhi oleh motif layanan daripada oleh motif profit.
Dalam upaya untuk memperkuat hal ini, profesi akuntansi di Amerika Serikat telah
memiliki beberapa bentuk Kode Etik Profesional sejak awal abad kedua puluh. Kode
asli, yang merupakan bagian dari peraturan American Association Professional
(AAPA), pendahulu dari AICPA, pertama kali diterbitkan pada tahun 1905 dan berisi
dua aturan yaitu : Satu, melarang anggota untuk memperbolehkan non-anggota untuk
praktik dengan memakai nama anggota sehingga mengharuskan seluruh anggota
perusahaan, tidak hanya managing partner saja, untuk bergabung dengan AAPA.
Aturan kedua: melarang pembayaran biaya rujukan. Cakupan yang terbatas dari versi
terdahulu didasarkan oleh kepercayaan kode tertulis tidak dapat dan tidak seharusnya
diambil sebagai representasi seluruhnya dari kewajiban oral tanggung jawab
akuntansi kepada masyarakat
Kemudian tahun 1917 dan melalui aturan yang diadopsi berikutnya, organisasi
tersebut yang telah berganti nama menjadi American Institute of Accountant,
mengubah Kode Etik Profesional untuk memasukkan aturan yang melarang berbagai
tindakan seperti biaya kontingensi, penawaran yang kompetitif, iklan, pembentukan

kemitraan, prakiraan dan kepentingan keuangan yang cukup besar dalam perusahaan
publik.
Dalam menanggapi Securities Act of 1933 dan 1934 , adanya penambahan
aturan mengenai independensi yang diadopsi pada tahun 1934. Kemudian dalam
aturan tersebut pada tahun 1941, direkodifikasi untuk memasukkan bagian tentang
standar teknis.
Pada tahun 1962 kode Etik Profesional lagi-lagi diubah. Meskipun, tersebut
pada dasarnya mengadung aturan yang sama seperti halnya kode 1941, mereka
mengklasifikasikan menjadi lima artikel. Artikel 1 "Hubungan dengan klien dan
masyarakat" berisi deskripsi yang lebih eksplisit tentang kemerdekaan. Article 2
didefinisikan "Standar Teknis", Artikel 3 "Praktek Promosi" termasuk iklan, promosi
dan praktik penawaran yang kompetitif. Pasal 4 membahas aturan keanggotaan dan
disebut "Praktek Operasi". Akhirnya pasal 5, "Hubungan dengan sesama anggota"
mendefinisikan tentang klien yang tidak dapat diterima dan praktik akuisisi karyawan.
Pergolakan sosial berikutnya dari tahun 1960-an dan dampak dari Investigasi
Watergate tahun 1974 mempengaruhi profesi akuntansi. Misalnya ditemukan bahwa
banyak perusahaan terbesar telah membuat kontribusi ilegal untuk partai Republik
dan investigasi menemukan rekening bank rahasia yang digunakan untuk
menyembunyikan suap. Sebagai akibat dari masalah, pada tahun 1977, Kongres
menerbitkan sebuah studi yang menyatakan bahwa kantor akuntan terbesar memiliki
kekhawatiran akan kurangnya indepedensi dan kurangnya dedikasi untuk
perlindungan public
Selanjutnya pada tahun 1974 AICPA membentuk komisi tanggung jawab
auditor yang menghasilkan sebuah laporan yaitu, laporan Cohen, yang menyerukan
kepada Auditing Standards Executive Commitee untuk mempertimbangkan
pengembangan laporan auditor. Laporan ini juga merekomendasikan pengembangan
kriteria untuk evaluasi pengendalian akuntansi internal dan pembentukan komite audit
independen. Ada perbedaan antara apa yang pengguna laporan keuangan dan
masyarakat secara keseluruhan anggap sebagai tanggung jawab akuntan publik versus
apa yang akuntan anggap sebagai tanggung jawab mereka. Sebagai hasilnya, Audit
Standards Board dari AICPA mengeluarkan sembilan standar baru pada tahun 1988

dalam upaya untuk mempersempit kesenjangan harapan. Secara khusus, dampak dari
standar baru adalah:
1. Memperluas tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan keandalan
sistem pengendalian internal perusahaan ketika merencanakan audit
2. Menggambarkan tanggung jawab auditor untuk melaporkan kesalahan,
penyimpangan dan tindakan ilegal oleh klien dan
3. Mengharuskan auditor untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk
melanjutkan kelangsungan hidup
Pada tahun 1983 AICPA menunjuk komite untuk mempelajari relevansi dan
efektifitas dari kode dalam lingkungan kontemporer. Hasil laporan dari komite
tersebut dikenal sebagai Anderson’s Report, menunjukkan bahwa kinerja yang efektif
harus memenuhi enam kriteria:
1. Menjaga kepentingan umum
2. Mengenali peran terpenting CPA dalam proses pelaporan keuangan
3. Membantu memastikan kualitas kinerja dan menghilangkan kinerja kurang
lancar
4. Membantu memastikan objektivitas dan integritas dalam pelayanan publik
5. Meningkatkan prestise dan kredibilitas dari CPA
6. Memberikan bimbingan yang tepat
Para anggota AICPA menerima rekomendasi dari Laporan Anderson
tersebut dan mengubah Kode Etik Profesional pada tahun 1988. Saat ini Kode
1.
2.
3.
4.

Etik Professional terdiri dari empat bagian :
Prinsip. Standar etika dinyatakan dalam istilah filsafat
Aturan Perilaku. Standard minimum etika
Interpretasi. Interpretasi aturan oleh divisi etika profesional di AICPA
Ketentuan Etis. Penjelasan dan jawaban yang diterbitkan atas pertanyaan
tentang aturan yang disampaikan kepada AICPA yang dipraktikkan oleh para
akuntan dan kepentingan-kepentingan lain yang membutuhkan etika
Berikut ini adalah enam prinsip-prinsip etika, yang tidak dilaksanakan,

yang terkandung dalam Kode Etik Profesional:
1. Tanggung Jawab.
Dalam melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai profesional, anggota
harus melaksanakan penilaian profesional dan moral y