BAB XIV Pengungkapan Lap Keuangan
BAB XIV
Pengungkapan Laporan
Keuangan
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah
menyediakan informasi keuangan yang
bermanfaat untuk membantu pengambilan
keputusan ekonomi. Agar hal tersebut dapat
dicapai diperlukan suatu pengungkapan
yang jelas mengenai data akuntansi dan
informasi lain yang relevan.Pada bagian ini
akan di jelaskan beberapa hal yang
berkaitan
dengan
pengungkapan
(disclosure).
PENGERTIAN DAN JENIS PENGUNGKAPAN
Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak
menyembunyikan.Apabila dikaitkan dengan data ,disclosure
berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak
yang memerlukan.Jadi data tersebut harus benar-benar
bermanfaat ,karena apabila tidak bermanfaat,tujuan dari
pengungkapan
tersebut
tidak
akan
tercapai.Apabila
dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung
arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi
dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu
unit usaha dengan demikian
informasi tersebut harus
lengkap,jelas, dan dapat menggambarkan secara tepat
mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh
terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya di
usulkan :
Pengungkapan yang cukup (adequate)
Wajar (fair)
Lengkap.
Yang paling umum digunakan dari tiga konsep diatas
adalah pengungkapan yang
cukup
(adequate)
pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal
yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak
menyesatkan.Wajar dan lengkap merupakan konsep
yang bersifat positif
Pengungkapan secara wajar menunjukan tujuan etis
agar dapat memberikan perlakuan yang sama yang
bersifat umum bagi semua pemakai laporan
keuangan.
Pengungkapan yang lengkap mensyaratkan perlunya
penyajian semua informasi yang relevan
Penolakan terhadap penambahan jumlah data
keuangan yang perlu diungkapkan di dasarkan pada
alasan sebagai berikut (Hendriksen dan Breda
1992)
Pengungkapan akan membantu para pesaing dan
merugikan para pemegang saham
Serikat pekerja /karyawan akan memperoleh
keuntungan dalam tawar menawar upah dan gaji
Seringkali dinyatakan bahwa investor tidak dapat
memahami kebijakan dan prosedur akuntansi dan
bahwa pengungkapan yang lengkap justru akan
lebih menyesatkan bukannya menjelaskan.
Salah satu alasan yang cukup kuat adalah bahwa
seringkali sumber informasi keuangannya bias
menyediakan informasi dengan biaya yang lebih
rendah mengenai apa yang disajikan dalam
laporan keuangannya.
Kurangnya pengetahuan mengenai kebutuhan
para investor juga merupakan alas an untuk
membatasi pengungkapan.
Kepada siapa informasi di ungkapkan?
FASB dlm SFAC No 1 menyatakan:
Pelaporan
keuangan
harus
memberikan
informasi yang berguna bagi investor potensial dan
kreditor dan pengguna lainnya dalam rangka
pengambilan keputusan investasi rasional,kredit
dan keputusan sejenis lainnya.
Disamping ketiga pihak diatas pengungkapan
diberikan kepada pegawai ,konsumen, pemerintah
dan masyarakat umum.
Keputusan mengenai apa yang akan di ungkapkan
dan seberapa banyak informasi yang perlu disajikan
sangat di pengaruhi oleh tujuan pelaporan
keuangan FASB menyebutkan :
Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya
laporan keuangan tetapi juga media pelaporan
informasi lainnya,yang berkaitan langsung atau
tidak langsung,dengan informasi yang disediakan
oleh system akuntansi yaitu informasi tentang
sumber-sumber ekonomi,hutang ,laba periodic dan
lain-lain.
Informasi yang perlu di ungkapkan dalam laporan
keuangan:
A. Pengungkapan data kuantitatif
Dalam memilih criteria untuk menentukan data
kuantitatif yang material dan relevan untuk
investor dan kreditor tekanannya ditujukan pada
informasi keuangan atau data lainnya yang bisa
dipergunakan dalam model keputusan
B.
Pengungkapan informasi kualitatif
Informasi yang tidak dapat dinyatakan dalam
satuan moneter lebih sulit dievaluasi dari segi
materialitas dan relevannya.Oleh karena itu
seringkali informasi tersebut akan diberi bobot
yang beragam oleh mereka yang menggunakan
informasi
tersebut
dalam
pengambilan
Pada umumnya terdapat lima macam informasi
kualitatif yang perlu diungkapkan terhadap setiap
pos dan jumlah yang tercantum dalam laporan
keuangan yaitu:
a. Ketidak pastian (Contingencies)
Yaitu peristiwa-peristiwa yang kemungkinan akan
terjadi
dimasa
yang
akan
datang
dan
mempengaruhi
secara
material
keadaan
keuangan perusahaan.
b. Dasar penilaian dan kebijakan akuntansinya
Seperti
metode penilaian persediaan perlu
diungkapkan dalam laporan keuangan.
c. Perubahan akuntansi
Yaitu pengungkapan terhadap perubahan atas
kebijakan yang digunakan perusahaan seperti
d.
e.
Keterikatan dengan suatu perjanjian dan kontrak
Yaitu pengungkapan mengenai adanya
pembatasan pembatasan atau keterikatan dari
satu atau lebih aktiva terhadap hutang/kontrak.
Peristiwa-peristiwa kemudian setelah tanggal
neraca
Penjelasan tentang suatu kejadian/peristiwa
yang telah terjadi sesudah tanggal neraca tetapi
sebelum laporan dikeuangan di publikasikan.
METODE PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
Metode yang umum digunakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Bentuk dan susunan laporan yang formal
b. Terminologi dan penyajian yang terinci
c. Informasi sisipan
d. Catatan kaki
e. Ikhtisar tambahan dan skedul-skedul
f.
Komentar dalam laporan auditor
g. Pernyataan direktur utama atau ketua dewan
komisaris.
Pengungkapan Laporan
Keuangan
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah
menyediakan informasi keuangan yang
bermanfaat untuk membantu pengambilan
keputusan ekonomi. Agar hal tersebut dapat
dicapai diperlukan suatu pengungkapan
yang jelas mengenai data akuntansi dan
informasi lain yang relevan.Pada bagian ini
akan di jelaskan beberapa hal yang
berkaitan
dengan
pengungkapan
(disclosure).
PENGERTIAN DAN JENIS PENGUNGKAPAN
Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak
menyembunyikan.Apabila dikaitkan dengan data ,disclosure
berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak
yang memerlukan.Jadi data tersebut harus benar-benar
bermanfaat ,karena apabila tidak bermanfaat,tujuan dari
pengungkapan
tersebut
tidak
akan
tercapai.Apabila
dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung
arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi
dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu
unit usaha dengan demikian
informasi tersebut harus
lengkap,jelas, dan dapat menggambarkan secara tepat
mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang berpengaruh
terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya di
usulkan :
Pengungkapan yang cukup (adequate)
Wajar (fair)
Lengkap.
Yang paling umum digunakan dari tiga konsep diatas
adalah pengungkapan yang
cukup
(adequate)
pengungkapan ini mencakup pengungkapan minimal
yang harus dilakukan agar laporan keuangan tidak
menyesatkan.Wajar dan lengkap merupakan konsep
yang bersifat positif
Pengungkapan secara wajar menunjukan tujuan etis
agar dapat memberikan perlakuan yang sama yang
bersifat umum bagi semua pemakai laporan
keuangan.
Pengungkapan yang lengkap mensyaratkan perlunya
penyajian semua informasi yang relevan
Penolakan terhadap penambahan jumlah data
keuangan yang perlu diungkapkan di dasarkan pada
alasan sebagai berikut (Hendriksen dan Breda
1992)
Pengungkapan akan membantu para pesaing dan
merugikan para pemegang saham
Serikat pekerja /karyawan akan memperoleh
keuntungan dalam tawar menawar upah dan gaji
Seringkali dinyatakan bahwa investor tidak dapat
memahami kebijakan dan prosedur akuntansi dan
bahwa pengungkapan yang lengkap justru akan
lebih menyesatkan bukannya menjelaskan.
Salah satu alasan yang cukup kuat adalah bahwa
seringkali sumber informasi keuangannya bias
menyediakan informasi dengan biaya yang lebih
rendah mengenai apa yang disajikan dalam
laporan keuangannya.
Kurangnya pengetahuan mengenai kebutuhan
para investor juga merupakan alas an untuk
membatasi pengungkapan.
Kepada siapa informasi di ungkapkan?
FASB dlm SFAC No 1 menyatakan:
Pelaporan
keuangan
harus
memberikan
informasi yang berguna bagi investor potensial dan
kreditor dan pengguna lainnya dalam rangka
pengambilan keputusan investasi rasional,kredit
dan keputusan sejenis lainnya.
Disamping ketiga pihak diatas pengungkapan
diberikan kepada pegawai ,konsumen, pemerintah
dan masyarakat umum.
Keputusan mengenai apa yang akan di ungkapkan
dan seberapa banyak informasi yang perlu disajikan
sangat di pengaruhi oleh tujuan pelaporan
keuangan FASB menyebutkan :
Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya
laporan keuangan tetapi juga media pelaporan
informasi lainnya,yang berkaitan langsung atau
tidak langsung,dengan informasi yang disediakan
oleh system akuntansi yaitu informasi tentang
sumber-sumber ekonomi,hutang ,laba periodic dan
lain-lain.
Informasi yang perlu di ungkapkan dalam laporan
keuangan:
A. Pengungkapan data kuantitatif
Dalam memilih criteria untuk menentukan data
kuantitatif yang material dan relevan untuk
investor dan kreditor tekanannya ditujukan pada
informasi keuangan atau data lainnya yang bisa
dipergunakan dalam model keputusan
B.
Pengungkapan informasi kualitatif
Informasi yang tidak dapat dinyatakan dalam
satuan moneter lebih sulit dievaluasi dari segi
materialitas dan relevannya.Oleh karena itu
seringkali informasi tersebut akan diberi bobot
yang beragam oleh mereka yang menggunakan
informasi
tersebut
dalam
pengambilan
Pada umumnya terdapat lima macam informasi
kualitatif yang perlu diungkapkan terhadap setiap
pos dan jumlah yang tercantum dalam laporan
keuangan yaitu:
a. Ketidak pastian (Contingencies)
Yaitu peristiwa-peristiwa yang kemungkinan akan
terjadi
dimasa
yang
akan
datang
dan
mempengaruhi
secara
material
keadaan
keuangan perusahaan.
b. Dasar penilaian dan kebijakan akuntansinya
Seperti
metode penilaian persediaan perlu
diungkapkan dalam laporan keuangan.
c. Perubahan akuntansi
Yaitu pengungkapan terhadap perubahan atas
kebijakan yang digunakan perusahaan seperti
d.
e.
Keterikatan dengan suatu perjanjian dan kontrak
Yaitu pengungkapan mengenai adanya
pembatasan pembatasan atau keterikatan dari
satu atau lebih aktiva terhadap hutang/kontrak.
Peristiwa-peristiwa kemudian setelah tanggal
neraca
Penjelasan tentang suatu kejadian/peristiwa
yang telah terjadi sesudah tanggal neraca tetapi
sebelum laporan dikeuangan di publikasikan.
METODE PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
Metode yang umum digunakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Bentuk dan susunan laporan yang formal
b. Terminologi dan penyajian yang terinci
c. Informasi sisipan
d. Catatan kaki
e. Ikhtisar tambahan dan skedul-skedul
f.
Komentar dalam laporan auditor
g. Pernyataan direktur utama atau ketua dewan
komisaris.