Konsep-konsep pada kurikulum matematika SD dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
79
1. Penanaman konsep dasar penanaman konsep, yaitu pembelajaran suatu
konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang
harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru yang abstrak.
2. Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep yang
bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. 3.
Pembinaan keterampilan, merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa lebih terampil dalam
menggunakan berbagai konsep matematika. Bagi anak dengan kebutuhan khusus seperti halnya siswa tunagrahita,
mereka lebih membutuhkan strategi pembelajaran yang menarik seperti halnya permainan edukatif agar siswa tidak mudah merasa bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran matematika di kelas.
E. Materi Bilangan Bulat
1. Mengenal Bilangan Bulat
Bilangan adalah hal pertama atau konsep dasar yang harus diketahui dalam empelajari matematika. Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang
terdiri dari bilangan bulat positif 1, 2, 3, 4, 5, ..., nol 0, dan bilangan bulat
79
Heruman, Model Pembelajaran Matematika..., hal. 2-3
negatif ..., -5, -4, -3, -2, -1. Jika digambarkan dalam garis bilangan, maka seperti berikut:
Bilangan bulat positif terletak di sebelah kanan nol, sedangkan bilangan
bulat negatif terletak di sebelah kiri nol. Dengan memperhatikan tempat pada garis bilangan, dapat dinyatakan dalam contoh bahwa:
a. -3 2, karena -3 terletak di sebelah kiri 2
b. 3 1, karena 3 teletak di sebelah kanan 1
c. 0 -5, karena 0 terletak di sebelah kanan -5
Di dalam bilangan bulat terdapat bilangan genap dan ganjil. Bilangan genap yaitu bilangan yang habis dibagi 2. Sedangkan bilangan ganjil yaitu
bilangan yang apabila dibagi 2 tersisa -1 atau 1.
2. Operasi Penjumlahan pada Bilangan Bulat
Operasi bilangan diibaratkan seperti mesin yang jika kita memasukkan bilangan dalam operasi tersebut maka akan menghasilkan suatu bilangan. Dalam
penjumlahan bilangan bulat terdapat beberapa sifat yang harus dipelajari terlebih dahulu, yaitu:
a. Sifat komutatif pertukaran
Pada penjumlahan dua bilangan bulat berlaku sifat komutatif atau disebut juga sifat pertukaran. Perhatikan contoh berikut:
4 + 7 = 7 + 4 8 = 8
2 3
4 1
-5 -4 -3
-2 -1
5
Jadi, secara umum sifat komutatif pada penjumlahan dapat ditulis:
a + b = b + a
b. Sifat asosiatif pengelompokan
Jika tiga buah bilangan bulat atau lebih di jumlahkan berlaku sifat asosiatif atau sifat pengelompokan. Perhatikan contoh berikut:
3 + 2 + 5 = 3 + 2 + 5 5 + 5 = 3 + 7
10
= 10
Jadi sifat asosiatif penjumlahan pada bilangan bulat secara umum dapat ditulis:
a + b+ c = a +b + c
c. Unsur identitas terhadap penjumlahan
Bilangan nol 0 disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan. Contoh:
5 + 0 = 5 3 + 0 = 3
Secara umum dapat ditulis
a + 0 = a
d. Unsur invers terhadap penjumlahan
Invers suatu bilangan dapat diartikan sebagai lawan dari bilangan tersebut. Invers jumlah dari bilangan
a
adalah –
a
. Sebaliknya, invers jumlah dari –
a
adalah
a.
e. Bersifat tertutup
Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan, maka hasilnya adalah bilangan bulat juga.
F. Hasil Penelitian Terdahulu