PT Perdana Karya Perkasa Tbk Dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Dalam Rupiah
Lanjutan Ikhtisar Kebijakan Akutansi u. Pelaporan Segmen
v. PSAK Revisi Yang Berlaku Efektif Tahun 2010
i. PSAK 50 Revisi 2006 instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan berisi persyaratan penyajian dari instrumen
keuangan dan pengidentifikasin informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikadi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas;
pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor
yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 50 Revisi 2006 ini menggantikan PSAK 50 Akuntansi
Investasi Efek Tertentu dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini di anjurkan.
Untuk tujuan laporan keuangan, Perseroan melakukan klasifikasi kegiatan usahanya sebagai bentuk primer pelaporan segmen terdiri dari pertambangan batubara, jasa kontruksi, dan jasa persewaan peralatan berat.
Sedangkan untuk pelaporan segmen sekunder, Perseroan tidal mengklasifikasikan kegiatan usahanya berdasarkan wilayah giografis, karena di antara wilayah geografis di mana Perseroan melaksanakan kegiatan usahanya tidak terdapat perbedaan resiko
dan imbalan yang signifikan satu sama lain..
PSAK 50 Revisi 2006 instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan Segmen usaha merupakan suatu komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk barang atau jasa, dan komponen
tersebut memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis merupakan suatu komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk barang atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu dan komponen
tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi lain.
ii.
3. KAS DAN SETARA KAS 2010
2009
Kas 860.621.880
448.893.564 Bank Dalam Rupiah :
PT Bank Central Asia Tbk 1.778.111.493 20.222.021
PT Bank CIMB Niaga Tbk 636.510.298 36.280.773
PT Bank Permata Tbk 42.535.820 35.819.776
PT Bank Buana Indonesia Tbk 2.496.714 2.952.715
PT Bank Danamon Tbk 10.629.069 11.142.710
5.572.368 6.405.513 PT Bank Mega Tbk
1.174.267 38.770.439 PT Bank OCBC NISP Tbk
100.000 2.420.872 PT Bank Mandiri Persero Tbk
6.293.398.311 5.641.792.305 866.000 992.000
6.313.279 356.373.553 8.777.707.619
6.153.172.676
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kaltim
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini di anjurkan.
PSAK 55 Revisi 2006. Instrumen Keuangan ; Pengakuan dan Pengukuran. PSAK 55 Revisi 2006. Instrumen Keuangan ; Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran,
akutansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK 55 Revisi 2006 ini menggantikan PSAK 55 Revisi 1999 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai, dan akan diterapkan secara prospektif untuk laporan
keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini dianjurkan.
11