Evaluasi Kualitas Air Sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat Selama Periode 1996-1998

EVALUASI KUALITAS AIR SUNGAZ DI DAERAH
ALIRAN SUNGAI (DAS) CITARUM, JAWA BARAT
SELAMA PERIODE 1996-1998

Oleh :
IRWAN FAKHRY
C02496015

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melnperoleh Gelar Sarjana
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

PROGRAM STUD1 MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

SKRTPSI
Judul


: EVALUASI KUALITAS A R SUNGAI DI DAERAH

ALIRAN SUNGAI (DAS) CITARUM, JAWA BARAT
SELAMA PERIODE 1996-1998
Nama Mahasiswa

: Irwan Fakhry

NRP

: C02496015

Program Studi

: Manajemen Sumberdaya Perairan

Disetujui,
I. Komisi Pembimbing

Ir. I.N.N. Survadiputra

Ketua

11. Fakultas Perikanan dan I1

Dr. Ir! Indra Java. M.Sc
Pembantu Dekan I

Tanggal Lulus . 2 9 September 2000

IRWAN FAKHRY. C02496015. Evaluasi Kualitas Air Sungai di Daerah Aliran
Sungai (DAS) Citarum. Jawa Barat Selama Periode 1996-1998. (dibawah
bimbingan Ir. I.N.N. Suryadiputra dan Ir. Sigid Hariyadi, M.Sc)
DAS Citarum merupakan daerah aliran sungai terluas dan terpanjang di Jawa
Barat, DAS ini juga melintasi 8 kabupaten yang rata-rata padat pemukirnan penduduk
dan industri. Akibat terus lnenerus Inengalami penurunan kual~tas, ~ n a k asejak
dicanangkan Program Kali Rersih (PROKASIH), DAS Citarum t e n s dipantau oleh
tim yang dibentuk oleh Pelnerintah Daerah Jawa Rarat drmana salah satu instansi
yang ditugasi adalah Perum lasa Tirta (PJT) I1 yang memantau DAS Citarum mulai
dari hulu hingga hilir sungai, kegiatan ini rutin dilakukan tiap bulan.


'%'v

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air DAS Citarum di 16
titik lokasi dengan melihat kecenderungan (trend) selama penode 1996-1998 dari
data bulanan yang dimiliki oleh pihak PJT 11. Parameter-parameter kualitas air yang
dikaji yaitu suhu, TDS, pH, DO, BOD, COD, klorida, sulfat; nitrit, nitrat, besi,
mangan, kadmium, kromium, seng, timbal dan tembaga. Hasil analisis tersebut juga
akan dibandingkan dengan PP No. 20 tahun 1990 (Golongan B dan C) dan
Kep.5 l/MENLH/10/1995 (Lampiran B dan C).
Dari gambaran umurn tentang DAS Citarum, diperoleh kenyataan bahwa
industri-industsi yang berada di DAS Citamm didominasi oleh sektor industri tekstil
dimana jenis industri ini merupakan jenis industri yang boros dalam pemakaian air.
Sedangkan dari analisa data curah hujan di bagian hilir DAS Citaru~nselama 19961998, didapatkan hasil bahwa curah hujan yang turun pada tahun 1997, jumlahnya
sangat rendah bila dibandingkan dengan tahun 1996 atau tahun 1998. Hal ini
dikaitkan dengan fenomena El-Nino yang terjadi pada pada tahun itu.
H a i l analisis kualitas air DAS Citarurn rnenunjukkan bahwa secara temporal,
parameter seperti suhu, TDS, pH, BOD, COD, klorida dan sulfat, cenderung
meningkat/memburuk dari tahun ke tahun. Kualitas air pada anak Sungai Citarum
umutnnya selalu lebih buruk dari induk Sungai Citarum baik pada musim hujan


maupun ~nusiinkeinarau. Hal ini diduga karena fungsi pengenceran oleh debit air di
anak Sungai Citaru~nrelatif lebih rendah dari induk Sungai Citarum sedangkan anak
Sungai Citarum cenderung lebih banyak inenerima masukan limbah industri
khususnya yang berada di hulu DAS Citarum.
Fenoinena El-Nino ditahun 1997, umumnya tidak berpengaruh nyata terhadap
perubahan nilai kualitas air DAS Citarum. Namun demikian, akibat fenomena ini
(khususnya pada musi~nkemarau 1997) terlihat adanya pengaruh yang relatif nyata
pada suhu air di DAS Citarum (rata-rata naik 1- 3 'C).
Secara ~arsial,cenderung terjadi peningkatan yang relatif tinggi pada sebagian
besar nilai konsentrasi parameter di stasiun 2 (Cijeruk) dan 3 (Batujajar) terhadap
stasiun 1 (Kertasari, Hulu Citarum). Hal ini diduga karena pada ruas antara hulu
hingga ke daerah Batujajar (dekat dengan Inlet Saguling) masuk buangan air limbah
dari industri-industri yang berada pada KabupatenKodya Bandung dan sebagian
Kabupaten Sumedang.
Nainun demikian, ketiga Waduk yang beracla di bagian tengah DAS Citarurn
yaitu Waduk Saguling, Cirata, Jatiluhur umumnya mampu berfungsi dalam
memperbaiki penurunan kualitas air yang tejadi di bagian atasnya. Tetapi
kemampuan ini, pada beberapa parameter seperti suhu dan DO terlihat semakin
menurun dari tahun ke tahun. Hal ini diduga karena pada ketiga waduk tersebut telah
terakumulasi berbagai bahan pencemar khususnya bahan organik (terutama di Waduk

Jatiluhur yang berumur paling tua) ditambah lagi dengan adanya aktifitas perikanan
jaring apung yang berada didalam ketiga waduk tersebut.
Setelah air Sungai Citaruin keluar dari Waduk Jatiluhur (stasiun 7 sampai
stasiun 9) umumnya perlahan nilai konsentrasi mulai naik kembali khususnya di
stasiun 8 (Tunggak Jati). Hal dernikian, diduga karena Sungai Citarum kernbali
menerima beban limbah dari industri-industri di hilir tepatnya yang berada di
Kabupeten Karawang, Bekasi dan sekitarnya.
Diantara anak-anak Sungai Citaruin, Sungai Cirnahi (stasiun 13) merupakan
anak Sungai Citarum yang paling parah kualitas airnya. Sehinggga inasukan dari anak
sungai ini umumnya relatif nyata dan besar pengaruhnya terhadap penurunan kualitas

air induk Sungai Citarum. Tingginya konsentrasi dari Sungai Cimahi ini diduga
karena padatnya ju~nlahindustri yang berdiri disekitar anak sungai tersebut sehingga
Sungai Cimahi tidak bisa melakukan selfpurficulion dengan baik.
Berdasarkan

perbandingan

dengan


PP

No.

20

tahun

1990

dan

Kep.Sl/MENLH/l0/1995, diperoleh hasil bahwa umumnya kualitas air pada stasiunstasiun pantau yang ada di DAS Citarum masih berada di bawah ambang batas baku
rnutu yang ditetapkan. Namun demikian, stasiun 2 dan 3 (yang berada di induk
Sungai Citarum) serta stasiun 13 (yang berada di anak Sungai Citarum) selalu
menunjukkan hasil perbandingan yang melampaui ambang batas baku mutu yang
ditetapkan.
Untuk menjaga agar perairan DAS Citarum dengan segala sumberdayanya tidak
terus menerus mengalami penurunan kualitas, Pemerintah Jawa Barat (yang memang
menjadi penetu segala kebijakan) harus segera mengeluarkan kebijakanlperaturan

yang makin tegas misalnya dengan jalan menetapkan denda yang besar bagi industriindustri yang rnelakukan pelanggaran, pembatasan jumlah industri yang boleh
beroperasi di Kabupaten Bandung (khususnya industri tekstil), melakukan inspeksi
mendadak untuk ~neninjau kineja IPAL yang digunakan oleh pihak industri.
Kesemuanya itu hams secara kontinu dilakukan agar kelestarian sumberdaya air DAS
Citarum tetap tejaga terutama nilai keserbagunaan ketiga waduk diatas.

KATA PENGANTAR
Rasa Puji dan Syukur selalu dan senantiasa penulis panjatkan kepada Allah
SWT, karena hanya atas rahmat clan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Skripsi dengan judul "Evaluasi Kualitas Air Sungai di Daerah
Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat Selama Periode 19961998" ini
dikerjakan dan disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, lnstitut Pertanian Bogor.
Penulis berharap penelitian ini bisa menjadi salah satu batu loncatan awal untuk
penelitian-penelitian serupa di kemudian hari dan bisa bennanfaat lebih lanjut baik
bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang membutuhkan, khususnya pihak-pihak
yang masih peduli dengan kelestarian perairan DAS Citarum.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempuma dan untuk itu
kritiWsaran dari pembaca sangat penulis hargai. Selamat membaca


Bogor, September 2000
Penulis

UCAPAN TERlMA ICASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin inengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Ir. I.N.N. Suryadiputra dan Bapak Ir. Sigid Hariyadi, M.Sc selaku
dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan yang
berarti bagi penulis
2. Bapak Dr. Ir. Sutrisno Sukimin, D.E.A. yang memherikan ide awal dan

bantuan demi kelancaran kegiatan pengambilan data di lapangan.
3. Bapak Dr. Ir. Joko Purwanto dan Ibu Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS selaku

dosen penguji yang telah meluangkan waktunya pada ujian skripsi penulis.

4. Perum Jasa Tirta lI atas ijin dan kepercayaannya, penulis dapat memperoleh
informasi dan data yang dibutuhkan
5. Bapak Nyoman dan Tim Pemantau Kualitas Air DAS Cilarum PJT XI yang


selalu setia mengantarkan d m memberikan keterangan tentang lokasi di lapangan.
6. Ayahanda Drs. H. Muhamad Saleh dan Ibunda Hj. Siti Halimah atas doa,

nasihat dan kepercayaannya selama ini.
7. Novi Nugraheni, atas kesetiaan d m kesabaran serta perhatiannya yang tulus

selama ini, semua itu memberikan semangat dan menjadi pendorong yang kuat
bagi penulis.

8. Nendy (my've~ybest friend), Gilang dan Sutrisno yang selama 4 tahun lebih
telah menjadi teman dalam suka dan duka memberikan bantuan moril dan materi.

9. Ir. Yuyu, Ir. Victory, Zakaria, Ir. Andy dan teman-teman MSP 33 yang
inemang paling koinpak kapan pun dan dimana pun. Terima kasih atas
persahabatan kalian selama kita di IPB.
10.Pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Halaman
DAFTAK TABEL


x

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

~iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................
B. Pendekatan Masalah
C. Tujuan Penelitian

1
1
2
3


TI. TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................
A. Kualitas Fisika-Kimia Perairan
1. Parameter Fisika
2. Parameter Kirnia
B. Pencemaran Sungai dan Akibatnya
C. Karakteristik Limb
1. Limnbah Domestik ....................... ...
2. Limbah Industri
D. Kriteria Baku Mut

5

13
13
15

III. METODE PENELITIAN
A. Data, Lokasi dan Sar
B. Analisis Data

17
17
21

.......................................

IV. HAS= DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umurn DAS Citarum
I. Keadaan Geografis ...............
2. Peruntukkan Air Sungai Citarum dan Keadaan Industri .....................
3. Curah Hujan ........................................................................................
0

Derajat Keasaman (pH) .....................................................................
4. Oksigen Terlarut (DO) ........................................................................
5. BOD (Rioc/ze/?~iculO.ygen Denzmzd) ......... ..................... ..
6. COD (Clienzicul Osygeii De~liu~icf)
7. Klorida (C1)
8. sulfat (SOs) .......................................................................................
9. Nitrit (NO2-N) .....................................................................................
10. Nitrat (N03-N)
?

3.

25
25
25
25 '
28
29
29
33
39
43
48
53
57
62
66
70
74 v.
79
c,

/

13. Kandungan kadiniuin (Cd), tiinbal (Pb), teinbaga (Cu),
kroinium (Cr) dan seng (Zn)
C. Kualitas Air Sungai Ci~nahi

83
84

V. KESIMPULAN DAN SARAN

87
87
88

DAFTAR PUSTAKA

90

LAMPIRAN

93