saat seseorang menerima plasma atau serum yang mengandung antibodi tertentu untuk menunjang kekebalan tubuhnya Hendrarto et al, 2011.
Jenis imunisasi pasif atau seroterapi tergantung dari cara pemberian dan jenis antibodi yang diinginkan, yaitu Hendrarto dkk, 2011 :
1. Imunoglobulin yang diberikan secara intramsukular IG 2. Imunoglobulin yang diberikan secara intravena IVIG
3. Imunoglobulin spesifik hyperimmune 4. Plasma manusia
5. Antiserum antibodi dari hewan
2.1.4. Imunisasi Dasar
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan MENKES RI, 2005. Yang termasuk
imunisasi dasar yang diwajibkan adalah Hadinegoro, 2011 : BCG Bacille Calmette-Guerin
o Perlindungan penyakit : TBC Tuberkulosis
- Vaksin BCG tidak dapat mencegah infeksi tuberkulosis, namun dapat mencegah komplikasinya atau tuberkulosis
berat. o
Kandungan : Mycobacterium bovis yang dilemahkan o
Waktu pemberian : usia 2- 3 bulan - Namun untuk mencapai cakupan yang lebih luas,
Kementerian Kesehatan menganjurkan pemberian imunisasi BCG pada umur antara 0-12 bulan.
DPTDT Difteri, Pertusis, Tetanus o
Perlindungan penyakit : difteri, pertusis, dan tetanus o
Waktu pemberian : diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan DTP tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu dengan interval
4-8 minggu. DTP-1 diberikan pada umur 2 bulan, DTP-2 pada umur 4 bulan dan DTP-3 pada umur 6 bulan.
Polio o
Perlindungan penyakit : poliomielitis polio o
Waktu pemberian : Polio-0 diberikan pada saat bayi lahir atau pada kunjungan pertama sebagai tambahan untuk mendapatkan
cakupan imunisasi yang tinggi. Untuk imunisasi dasar polio-2, 3, 4 diberikan pada umur 2, 4, dan 6 bulan, interval antara dua
imunisasi tidak kurang dari 4 minggu. Campak
o Perlindungan penyakit : campak
o Waktu pemberian : pemberian diberikan pada umur 9 bulan,
secara subkutan. Hepatitis B
o Perlindungan penyakit : hepatitis B
o Waktu pemberian : Vaksin Hepatitis B segera diberikan setelah
lahir.
2.1.5. Imunisasi Diluar Imunisasi Dasar Anak di Bawah 1 Tahun
Selain imunisasi dasar, ada beberapa imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI untuk menambah daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit.
Imunisasi untuk Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi PD31 pada anak dibawah 1 tahun yaitu :
Haemophyllus Influenza tipe b Pusponegoro, 2011. o
Perlindungan penyakit : Meningitis o
Vaksin Hib dibuat dari kapsul polyribosyribitol phosphate PRP.
o Vaksin yang beredar di Indonesia adalah vaksin konjugasi
dengan membran protein luar dari Neisseria meningitides yang disebut sebagai PRP-OMP dan konjugasi dengan protein
tetanus yang disebut sebagai PRP-T.
o Waktu pemberian : Vaksin Hib diberikan sejak umur 2 bulan.
- PRP-OMP diberikan 2 kali sedangkan PRP-T diberikan 3 kali dengan jarak waktu 2 bulan.
- Vaksin tidak boleh diberikan sebelum bayi berumur 2 bulan karena bayi tersebut belum dapat membentuk
antibodi. Pneumokokus Kartasasmita, 2011.
o Perlindungan penyakit : pneumonia, meningitis, bakteremia,
dan infeksi di tempat lain yang dikelompokkan sebagai Invasive Pneumococcal Diseases IPD.
o Terdapat 2 macam vaksin pneumokokus, yaitu :
a. Pneumococcal Polysaccharide Vaccine PPV - Vaksin PPV 23 yang tersedia di Indonesia adalah
Pneumo-23.Vaksin PPV tidak dapat merangsang respon imunologik pada anak usia muda dan bayi
sehingga tidak mampu menghasilkan respon booster. Untuk meningkatkan imunogenositas pada bayi,
dikembangkan vaksin pneumokokus konjugasi. b.
Pneumococcal Conjugate Vaccine PCV - Di Indonesia baru beredar tahun 2010, yaitu Synflorix
berisi 10 serotipe yaitu: 4, 6B, 9V, 124, 18C, 19F, 23F, 1, 5, dan 7F.
- Vaksin PCV diberikan pada bayi umur 2, 4, 6 bulan, dan diulang pada umur 12-15 bulan. Pemberian PCV
minimal umur 6 minggu. Interval antara dua
dosisnya 4-8 minggu.
Rotavirus Firmansyah dan Soenarto, 2011. o
Perlindungan penyakit : diare o
Terdapat 3 macam vaksin rotavirus, yaitu : - Vaksin monovalen
Vaksin diberikan secara oral dengan dilengkapi buffer dalam kemasannya.
Rotarix diberikan dalam 2 dosis 106 CFU mL dosis dengan rentang waktu lebih kurang 8 minggu
setiap pemberian vaksin. Dosis pertama diberikan pada rentang usia 6-14 minggu dan dosis kedua pada
umur 24 minggu. - Vaksin tetravalen
Vaksin ini merupakan vaksin rotavirus yang mengandung 4 strain rotavirus. Vaksin ini ditarik
dari peredaran karena berkaitan dengan reaksi KIPI berupa intususepsi.
- Vaksin pentavalen Vaksin ini dikembangkan dari serum bovine yang
dikenal dengan nama dagang Rotateq Merck. Rotateq diberikan secara oral dan dilakukan dalam 3
dosis. Jarak pemberian antar dosis berkisar 1 bulan sejak pemberian dosis pertama.
Dosis pertama diberikan pada saat bayi berumur 2 bulan. Dosis kedua diberikan pada saat bayi berumur
4 bulan dan dosis ketiga diberikan pada saat bayi berumur 6 bulan.
Influenza Kartasasmita, 2011. o
Perlindungan penyakit : influenza o
Waktu pemberian : vaksin Influenza diberikan pada anak sehat berusia 6 bulan-2 tahun.
o Dosis : 0,25 ml, diberikan 2 dosis dengan selang waktu
minimal 4 minggu, kemudian imunisasi diulang setiap tahun.
2.2. Pendidikan 2.2.1. Definisi Pendidikan