Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala Jl. Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014

(1)

MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DIKLINIK NIRMALA JL. PASAR 3 KRAKATAU MEDAN

TAHUN 2014

RIKA FAUZIAH 135102007

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala Jl. Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014

ABSTRAK

Rika Fauziah

Latar belakang : Kamatian campak di dunia yang dilaporkan pada tahun 2002 sebanyak 777.000. Dari jumlah itu 202.000 diantaranya berasal dari negara ASEAN, serta 15% kematian campak tersebut berasal dari Indonesia. Untuk menurunkan angka kematin akibat campak di Indonesia, selama pembangunan Indonesia Sehat 2010.

Tujuan penelitian : Mengetahui motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar di Klinik Nirmala Tahun 2014.

Metodologi : Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang dengan metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling . Penelitian ini di lakukan di Klinik Nirmala Medan. Analisa data digunakan univariat.

Hasil penelitian : Hasil penelitian diperoleh mayoritas faktor motivasi intrinsik kebutuhan baik 24 orang (60,0%), dorongan baik 20 orang (50%), harapan baik 21 orang (53%). Faktor motivasi ekstrinsik penghargaan baik 31 orang (78%), kegiatan yang menarik cukup 31 orang (78%), dan lingkungan yang nyaman baik 25 orang (63%).

Kesimpulan : Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa motivasi ibu dalam pemberian imunisasi yang baik diterapkan dari dirinya sendiri karena dapat menimbulkan keinginan yang dasar untuk kebutuhan anaknya agar terhindar penyakit menular. Oleh karena itu di harapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidan yang menyelenggarakan program imunisasi dasar.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Motivasi Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Di Klinik Nirmala Krakatau Medan Tahun 2014.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Nur Asnah Sitohang , S.Kep, Ns, MKep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku pembantu dekan I Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Evi Karota Bukit S.Kp, MNS selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp, MNS selaku pembantu dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

6. dr. Rina Amelia MARS selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Dr. dr. Sarma N Lumbanraja, SpOG (K) selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.


(6)

8. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta nasihat selama menjalani penyusunan karya tulis ilmiah ini.

9. Kepada Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan yang telah memberi izin penelitian mulai dari awal hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. 10. Teristimewa dan tercinta kedua orang tua, Ayah (Sukarno) dan Ibu

(Rusniarti, S.Sos), Abang (Ridho Satria SH), serta Adik peneliti (Riri Annisa) yang tidak henti-hentinya mendoakan, memberikan dukungan, mendidik, membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang serta perhatian.

11. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, cinta dan kasih sayang, serta dorongan baik berupa moril maupun materil.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang telah penulis perbuat, baik selama pendidikan di program studi DIV bidan pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dalam penyusunan karya tulis ilmiah maupun didalam melakukan penelitian. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua.

Medan, Juli 2014


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA……… vii

DAFTAR LAMPIRAN……….. . viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pengertian Motivasi ... 5

B. Teori – Teori Motivasi ... 5

1. Teori McClelland ... 5

2. Teori McGregor ... 5

3. Teori Herzberg ... . 7

4. Teori Maslow……… 8

C. Metode Peningkatan Motivasi………. 9

D. Jenis – Jenis Motivasi……….. 10

E. Faktor –faktor yang mempengaruhi motivasi instrinsik dan ekstrinsik….. 12

a. Kebutuhan ……….. 12

b. Dorongan ………. 12

c. Harapan………. 12

d. Penghargaan ……… 13

e. Kegiatan yang menarik……… 13

f. Lingkungan yang nyaman……… 14

F. Fungsi Motivasi………... 14

G. Ciri - Ciri Motivasi………... 15

H. Unsur – unsur Motivasi………. 15

I. Imunisasi………... 16

1. Definisi Imunisasi………... 16

2. Tujuan Imunisasi………... 17


(8)

4. Jadwal Imunisasi……….. 17

5. Syarat Pemberian Imunisasi………. 19

6. Jenis-jenis Imunisasi yang Wajib………. 19

7. Efek Samping……….. 21

J. Program Pengembangkan Imunisasi……… 23

K. Kegagalan Vaksinasi……… 24

L. Reaksi KIPI pada Imunisasi Dasar……….. 25

BAB III KERANGKA KONSEP ... 27

A.Kerangka Konsep ... 27

B. Defenisi Operasional……….. 28

BAB IV METODE PENELITIAN ... 30

A. Desain penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Tempat Penelitian ... 31

D. Waktu Penelitian ... 31

E. Etika Penelitian ... 31

F. Alat Pengumpulan Data………... 32

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 34

I. Analisa Data... 35

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN……… 36

A. Hasil Penelitian………. 36

A. Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di klinik Nirmala Berdasarkan Faktor Istrinsik……….. 38

1. Kebutuhan……….. 38

2. Dorongan……… 38

3. Harapan……….. 39

B. Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di klinik Nirmala Berdasarkan Faktor Estrinsik………. 40

1. Penghargaan………... 40

2. Kegiatan yang menarik……….. 41

3. Lingkungan yang nyaman………. 42

B. Pembahasan ……….. 43

Motivasi Instrinsik 1. Kebutuhan………. 43

2. Dorongan………. 44

3. Harapan……… 44

Motivasi Ekstrinsik 1. Penghargaan ……… 45

2. Kegiatan yang menarik………. 45


(9)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……… 48

A. Kesimpulan……… 48

B. Saran………. 49


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional……… 28 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar

di Klinik Nirmala Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)…… 38 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Kebutuhan Responden di Klinik Nirmala Jalan

Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)……….. 38 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pernyataan Dorongan Responden di Klinik

Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)………… 38 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Pernyataan Harapan Responden di Klinik Nirmala

Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)………. 39 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Faktor Instrinsik

di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40).39 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Pernyataan Penghargaan Responden di Klinik

Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)……… 40 Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kegiatan yang Menarik Responden

di Klinik Nirmala jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n =(40).. 41 Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Pernyataan Lingkungan yang Nyaman Responden

Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan thaun 2014 n = (40).. 42 Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Faktor Ekstrinsik


(11)

DAFTAR SKEMA


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua/Wali Calon Responden Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Psp) (Informed Concent) Lampiran 4 : Lembar Kuesioner

Lampiran 5 : Surat Pernyataan Content Validity Lampiran 6 : Surat izin survey data pendahuluan Lampiran 7 : Surat balasan survey data pendahuluan Lampiran 8 : Master Tabel Penelitian

Lampiran 9 : Hasil Out Put Program SPSS


(13)

Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala Jl. Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014

ABSTRAK

Rika Fauziah

Latar belakang : Kamatian campak di dunia yang dilaporkan pada tahun 2002 sebanyak 777.000. Dari jumlah itu 202.000 diantaranya berasal dari negara ASEAN, serta 15% kematian campak tersebut berasal dari Indonesia. Untuk menurunkan angka kematin akibat campak di Indonesia, selama pembangunan Indonesia Sehat 2010.

Tujuan penelitian : Mengetahui motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar di Klinik Nirmala Tahun 2014.

Metodologi : Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang dengan metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling . Penelitian ini di lakukan di Klinik Nirmala Medan. Analisa data digunakan univariat.

Hasil penelitian : Hasil penelitian diperoleh mayoritas faktor motivasi intrinsik kebutuhan baik 24 orang (60,0%), dorongan baik 20 orang (50%), harapan baik 21 orang (53%). Faktor motivasi ekstrinsik penghargaan baik 31 orang (78%), kegiatan yang menarik cukup 31 orang (78%), dan lingkungan yang nyaman baik 25 orang (63%).

Kesimpulan : Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa motivasi ibu dalam pemberian imunisasi yang baik diterapkan dari dirinya sendiri karena dapat menimbulkan keinginan yang dasar untuk kebutuhan anaknya agar terhindar penyakit menular. Oleh karena itu di harapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidan yang menyelenggarakan program imunisasi dasar.


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberi kekebalan tubuh (imunitas) pada bayi atau anak, sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000). Menurut penelitian Emma (2008) rendahnya cakupan imunisasi disebabkan ibu tidak termotivasi untuk membawa anaknya kefasilitas pelayanan kesehatan karena anggapan yang salah tentang imunisasi yang berkembang dalam masyarakat. Banyak orang tua khawatir terhadap resiko dalam pemberian vaksin yang diberikan pada bayi, khawatir anaknya demam atau sakit, dan kurangnya informasi tentang imunisasi. Semua keadaan ini pada akhirnya dapat menyebabkan rendahnya angka cakupan yang dicapai dalam imunisasi mendapati bahwa sebagian besar rangsangan responden menyatakan mengimunisasikan bayi karena tidak membayar sebanyak 110 orang (88,7%), kurang motivasi (24%) menyebabkan imunisasi tidak memenuhi target yang telah ditetapkan.

Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak. Penyakit ini sangat potensial menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), bahkan penderita dengan gizi buruk akan memicu terjadinya kematian. Kamatian campak di dunia yang dilaporkan pada tahun 2002 sebanyak 777.000. Dari jumlah itu 202.000 d antaranya berasal dari negara ASEAN, serta 15% kematian campak tersebut berasal dari Indonesia. Untuk menurunkan anka kematin akibat campak di Indonesia, selama pembangunan Indonesia Sehat 2010 (Salim, 2008)

Menurut Whinie, Emeliana dan Sandjaja (2009) data cakupan imunisasi BCG, DPT 3, Polio 3, Hepatitis B3 dan campak pada tahun 2005 secara nasional


(15)

menunjukkan hasil yang cukup tinggi BCG (87,5%), DPT 3 (79,8%), Polio 3 (77,6%), Hepatitis B3 (67,6%) dan Campak (82,7%).

Pada tahun 2011 insiden kumulatif camtapak tertinggi di Cirebon adalah pada kelompok umur dibawah lima tahun yaitu sebesar 33,27 per 10.000 orang tahun. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingginya kasus campak di Cirebon adalah status imunisasi yang rendah. Dari profil kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2010 dilaporkan Incidence Rate campak di Indonesia sebesar 0,73 per 10.000 penduduk. Sedangkan CFR pada KLB campak pada tahun 2010 adalah 0,233. (Dian Sari, 2012).

Survey menunjukkan sebanyak 71,2% dari 1320 anak usia 12-23 bulan dengan ibu yang terlibat aktif dalam pengambilan keputusan di rumah tangga telah mendapat imunisasi lengkap (BCG, Campak, DPT, dan Polio). Lebih banyak dibanding pada anak yang ibunya tidak terlibat dalam pengambilan keputusan rumah tangga yaitu 64,8%. Hal ini menunjukkan bahwa pada wanita yang mempunyai motivasi dan kepercayaan diri dapat berperan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pengelolaan sumber daya dirumah tangga. Ibu yang punya motivasi agar anak hidup sehat, meningkatkan akses dalam perawatan dan kesehatan anak-anaknya, khususnya pelayanan imunisasi (Nigrum E, 2008)

Menurut McClelland menjelaskan bahwa dalam diri manusia ada dua motivasi, yakni motif primer atau motif yang tidak dipelajari dan motif sekunder atau motif yang dipelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan orang lain (Notoatmodjo, 2010.hlm.120).

Dari survei pendahuluan yang peneliti lakukan di Klinik Bersalin Nirmala Jln. Pasar 3, Krakatau Medan, belum pernah dilakukan Motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar.


(16)

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar “di Klinik Bersalin Nirmala Jln. Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Motivasi bagi ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala Tahun 2014?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi ibu dalam pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala Tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui motivasi instrinsik ibu yang meliputi kebutuhan, dorongan dan harapan dalam pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala tahun 2014. b. Mengetahui motivasi estrinsik ibu yang meliputi penghargaan, kegiatan

yang menarik dan lingkungan yang nyaman dalam pemberian Imunisasi Dasar di klinik Nirmala tahun 2014.

D. Manfaat penelitian

a. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pembinaan mahasiswa D-IV bidan pendidik dalam mengoptimalkan proses pembelajaran dan masukan bagi dosen untuk menyikapi motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar.


(17)

b. Bagi bidang penelitian

Hasil penelitian ini merupakan panduan atau bahan perbandingan untuk melakukan penelitian yang akan datang demi tercapainya hasil penelitian yang lebih sempurna.

c. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini merupakan bahan masukan dalam meningkatkan keberhasilan program imunisasi di Klinik Nirmala Jl. Pasar 3 Krakatau Medan.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan penggerak atau pendorong untuk melakukan tindakan tertentu, tinggi rendahnya motivasi dapat menentukan tinggi rendahnya semangat seseorang untuk beraktivitas dan tentu saja tinggi rendahnya semangat akan menentukan hasil yang diperoleh (Wina Sanjaya, 2013).

Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berilaku, pengerian motivasi tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs atau want (Notoatmodjo, 2010).

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu contohnya seseorang yang senang membac tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibaca. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah moti-motif yang aktif dan berfungsinya karena perangsang dari luar, seebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh temannya ( Sardiman, 2011).

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu 1. Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi didalam sistem yang pada organisme manusia karena menyangkut


(19)

perubahan energy manusia( walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, 2 motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/ feeling , afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relavan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia, 3 motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan, jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan ( Sardiman, 2011).

B. Teori-teori motivasi

Banyak para ahli dari berbagai disiplin ilmu merumuskan konsep atau teori tentang motivasi.

1. Teori McClelland

Mengatakan bahwa diri manusia ada dua motivasi, yakni motif primer atau motif yang tidak dipelajari , dan motif sekunder atau motif yang tidak dipelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan orang lain. Oleh karena motif sekunder timbul karena interaksi orang lain, maka motif ini sering juga disebut motif sosial. Motif primer atau motif yang tidak dipelajari ini secara alamiah timbul pada setiap manusia secara biologis.

2. Teori McGregor

Berdasarkan penelitian, McGregor menyimpulkan teori motivasi ini dalam teori X dan Y. Teori ini didasarkan pada pandangan konversional atau klasik (teori X) dan pandangan baru atau modern (teori Y).

Teori X yang bertolak dari pandangan klasik ini bertolak dari anggapan bahwa Pada umumnya manusia itu tidak senang bekerja, pada umumnya manusia cenderung sesedikit mungkin melakukan aktivitas bekerja, pada umumnya manusiakurang berambisi, pada umumya manusia kurang senang apabila diberi


(20)

tanggung jawab, melainkan suka di atur dan diarahkan, pada umumnya manusia bersifat egois dan kurang acuh terhadap organisasi. Oleh karena itu, dalam melakukan pekerjaan harus diawasi dengan ketat dan harus dipaksa untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Sedangkan teori Y yang bertumpu pada pandangan atau pendekatan baru ini beranggapan bahwa :

Pada dasarnya manusia itu pasif, tetapi aktif, pada dasarnya manusia itu tidak malas kerja, tetapi suka bekerja, pada umumnya manusia dapat berprestasi dalam menjalankan pekerjaanya, pada umumnya manusia selalu berusaha mencapai sasaran atau tujuan organisasi, pada umumnya manusia itu selalu mengembangkan diri untuk mencapai tujuan atau sasaran.

3. Teori Herzberg

Menurut teori ini ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang dalam kegiatan, tugas. Atau pekerjaannya yakni :

a. Faktor-faktor penyebab kepuasan (satisfier) atau faktor motivasional. Faktor penyebab kepuasan ini menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Faktor motivsional (kepuasan) ini mencakup antara lain : Prestasi (achievement), penghargaan (recognation), tanggung jawab (responsibility), kesempatan untuk maju (possibility of growth), pekerjaan itu sendiri (work

b. Faktor-faktor ketidakpuasan (dissatisfaction) atau faktor higine. Faktor-faktor ini menyangkut kebutuhan akan pemeliharaan atau maintenance faktor yang merupakan hakekat manusia yang ingin memperoleh kesehatan badaniah. Fakton higine yang menimbulkan ketidakpuasan melakukan kegiatan, tugas atau pekerjaan ini antara lain: Kondisi kerja fisik ( physical environment), hubungan interpersonal (interpersonal relationship), kebijakan dan administrasi perusahaan


(21)

(Company and administration policy), pengawasan (supervision), gaji (salary), keamanan kerja (job security).

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan termotivasi yaitu faktor instrinsik, merupakan daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja (Lutfi)

4. Teori Maslow

Mengembangkan teorinya setelah ia mempelajari kebutuhan-kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat atau sesuai dengan hierarki yaitu : a) Manusia adalah suatu makhluk sosial “bekeinginan” dan keiginan ini menimbulkan kebutuhan yang perlu dipenuhi, b) kebutuhan yang telah terpenuhi (dipuaskan), mempunyai pengaruh untuk menimbulakan keinginan atau kebutuhan lain dan yang lebih menungkat, c) kebutuhan manusia tersebut tampaknya berjenjang atau bertingkat-tingkat. Tingkatan tersebut menunjukkan urutan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam suatu waktu tertentu.


(22)

C. Metode peningkatan motivasi

Dilihat dari orientasi cara peningkatan motivasi, para ahli mengelompokan ke dalam suatu model-model motivasi seperti a).Model tradisioanal ini menekankan bahwa untuk memotivasi masyarakat agar mereka berprilaku sehat, perlu pemberian insentif berupa materi bagi anggota masyarakat yang mempunyai prestasi tinggi dalam berperilaku hidup sehat, b) Model hubungan manusia ini menekankan bahwa untuk meningkatkan motivasi berperilaku sehat, perlu dilakukan perlakuan atau memperhatikan kebutuhan sosial mereka, menyakinkan kepada mereka bahwa setiap orang adalah penting dan berguna bagi masyarakat, c ) Model sumber daya manusia ini mengatakan bahwa banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi. Di samping uang, barang, atau kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan keberhasilan (kesuksesan hidup). Menurut model sumber daya manusia ini, untuk meningkatkan motivasi hidup sehat, perlu memberikan tanggung jawab dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi mereka. Moivasi akan meningkat jika kepada mereka diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya dalam memelihara kesehatan.

Memberian “reward” atau penghargaan , dan “ punishment” atau hukuman oleh pipmpinan masyarakat atau organisasi kepada anggota masyarakat bawahan juga dapat dipandang sebagai upaya peningkatan motivasi berperilaku. Dipandang dari segi ini, maka motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yakni :

a. Motivasi positif ( insentif positif )

Adalah pimpinan masyarakat atau organisasi memberiakan hadiah atau reward kepada anggoata atau bawahan yang berprestasi atau berperilaku sehat. Dengan hadiah yang diberikan aini akan meningkatkan semangat berperilaku sehat atau kerja para anggota , yang akhirnya akam memacu perilaku mereka lebih


(23)

meningkan. Hadiah atau reward ini dapat berupa uang, barang, atau nonmaterial, misalnya piagam, atau sekadar pujian berupa kata-kata lisan.

b. Motivasi negatif ( insentif negatif )

Adalah pimpinan memberikan hukuman (punishment) kepada anggotanya atau perilakunya kurang baik. Dengan teguran-teguran atau kalau perlu hukuman, akan mempunpunyai efek “takut” pada anggota atau karyawan akan adanya sanksi, atau hukuman. Keduajenis motivasi tersebut di atas dalam praktiknya dapat diterapkan oleh pimpinan masyarakat atau organisasi, tetapi harus tepat dan seimbang, agar dapat meningkatkan semangat berkarya atau berperilaku. Perlu di ingat bahwa untuk memperoleh efek jangka panjang, maka motivasi positiflah yang lebih tepat digunakan. Sedang insentif negatif, hanya cocok untuk meningkatkan motivasi jangka pendek saja (Notoatmodjo, 2010)

D. Jenis – jenis motivasi

Motivasi banyak jenisnya. Pembagian motivasi dapat dilihat dari perpektif kebutuhan dan perpektif fungsional, serta dari sifatnya.

a. Perspektif kebutuhan

Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat, induvidu akan merasa puas memenuhi kebutuhan pada taraf tertentu manakala pada taraf sebelumnya kebutuhan itu telah tepenuhi kebutuhan-kebutuhan itu sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi sebelum kebutuhan-kebutuhan lain terpenuhi, kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan rasa lapar, haus, kebutuhan istirahat.

2. Kebutuhan akan keamanan (security) yaitu kebutuhan rasa terlindungi, bebas dari rasa takut dan kecemasan.


(24)

3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan cinta kasih seperti rasa diterima oleh kelompok, perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain.

4. Kebutuhan untuk menjadi dirinya sendiri, yaitu kebutuhan berprestise yang erat dengan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya baik dalam bidang pengetahuan, sosial dan sebagainya.

b. Perpektif fungsional

Perpektif ini membagi jenis motivasi dilihat dari konsep motivasi sebagai penggerak, harapan dan insentif.

Motivasi sebagai penggerak adalah motivasi yang memberi tenaga untuk aktifitas tertentu, artinya aktivitas ini hanya mungkin terjadi apabila ada faktor pendorong yang menggerakan seluruh energi yang tersedia.

Motivasi yang didasarkan kepada harapan adalah motivasi yang memandang bahwa sesuatu itu pasti terjadi sesuai dengan harapan. Dengan demikian, motivassi itu bangkit karena adanya harapan tetentu, yaitu harapan yang akan memuaskan kebutuhannya. Manakala induvidu merasa sesuatu tidak akan muncul sesuai dengan harapan, maka motivasi itu akan melemah.

Motivasi yang didasarkan kepada insentif adalah motivasi yang muncul oleh karena adanya tujuan yang nyata. Tujuan tersebut adalah sesuatu yang akan mengakibatkan rasa senang, misalnya karena adanya hadiah atau pujian. Motivasi individu dapat dibangkitkan melalui insentif.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intristik, berupa hasrat, dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstristik adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar konduksif, dan kegiataan belajar yang menarik. Hakikat motivasi belajar adalah


(25)

dorongan internal dan eksternal untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

E. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi instrinsik dan ekstrinsik

a. Kebutuhan

Seseorang yang melakukan aktivitas karena adanya faktor-faktor baik biologis maupun psikologis, misalnya motivasi ibu untuk membawa balitanya ke klinik untuk imunisasi karena balita akan mendapatkan kekebalan tubuh (Taufik, 2007)

Menurut Mubaraq dan Chayatin, 2009 kebutuhan dasar manusia disusun dalam tingkat kebutuhan yang paling dasar yaitu kebutuhan yang paling mendesak akan lebih proyeksikan, sementara kebutuhan yang kurang mendesak diminimumkan atau kurang diperhatikan bahkan dilupakan.

b. Dorongan

Motif pendorong yang mengarahkan prilaku kearah perumusan kebutuhan atau pencapaian tujuan, mendorong individu melakukan atau mencapai sesuatu (Endang S, 2008). Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Menurut Kamus Besar Indonesia kebutuhan merupakan suatu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitasnya dan menjadi dasar atau alasan untuk berusaha memenuhi kebutuhan balitanya untuk menjadi balita yang sehat, seperti mengikuti imunisasi, pemberian vitamin A dan pertimbangan berat badan balitanya di Praktek Bidan Mandiri.

c. Harapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia harapan merupakan bentuk dasar kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapat atau suatu kejadian akan


(26)

berubah baik diwaktu yang akan datang, dimana motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa upaya yang dilakukannya akan memberikan apa yang menjadi harapannya dimasa mendatang misalnya bila ibu membawa balitanya datang berkunjung ke bidan praktek mandiri sesuai jadwal untuk terjadi penyakit menular.

Sedangkan menurut teori vroom harapan terjadi jika seseorang sangat menginginkan sesuatu dan harapan memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya dan harapan ini bias berdampak saat ini maupun di masa yang akan datang. Dengan datang ke imunisasi ibu dapat mencengah terjadi penyakit infeksi pada balita di masa yang akan datang seperti TBC, Hepatitis, batuk rejan, Polio dan campak. (Nasir dan Muhith, 2011)

Keinginan untuk berhasil dalam kehidupan pada umumnya dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motif untuk memperoleh kesempurnaan merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia,sesuatu yang berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan.

d. Penghargaan

Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal ini berarti memiliki pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan umum dan kehormatan di dunia luar (Sulastri, 2012)

e. Kegiatan yang menarik

Rangsangan tertentu sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Kegiatan ibu sehari-hari perlu diketahui oleh semua suami dan anak, sebab kegiatan rutinnya padat dan penuh


(27)

dengan keikhlasanuntuk ketetraman dan kenyamanan rumah tangganya, ibu sehari-hari jam kerjanya 24 jam penuh mulai pagi hingga menjelang pagi kembali tidak pernah mengharapkan gaji yang tinggi, cukup dibayar senyuman dan perhatian suami serta kepatuhan anak-anaknya. (Bimbingan, 2014)

f. Lingkungan yang nyaman

Ketika kebutuhan fisilogis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamtan. Keselamatan itu, termasuk merasa aman dari jenis ancaman fisik, atau kehilangan, serta merasa terjamin (Hamzah B, 2009). Lingkungan yang sehat bersih dan nyaman adalah lingkungan yang terbebas dari kontaminasi kotoran dan lingkungan yang ada disekelilingnya (Ihwandi, 2012)

F. Fungsi Motivasi

Menurut Sardirman 2011 fungsi motivasi dapat diuraikan menjadi 3 bagian antara lain mendorong manusia terbebas untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Menurut Sardiman 2011 motivasi mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.


(28)

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendah dicapai.Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyeleksian

G. Ciri-ciri Motivasi

Untuk melengkapai uraian mengenai makna teori motivasi, perlu dikemukakan adanya ciri-ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu berada dan memiliki ciri-ciri seperti tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah khususnya untuk orang dewasa, lebih senang bekerja mandarin, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatannya. Tidak mudah melepaskan hal yang dinyakininya dan senang mencari dan memecahkan massalahnya (Sadirman, 2011).

H. Unsur – unsur Motivasi

Dengan demikian, motivasi terbentuk berkat adanya unsur-unsur dari motivasi itu sendiri yang meliputi, motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya memerlukan rangsangan baik dari dalam maupun dari luar.


(29)

Motivasi sering kali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi. Motivasi merupakan reaksi pilihan dari berberapa alternatip pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia (Nasir dan Muhith, 2011).

I Imunisasi

1. Defenisi Imunisasi

Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang antibody keluar tubuh dapat resisten terhadap penyakit tetentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh, maka akan terbentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu pengalaman ( Atika Proverawati, 2010).

Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan tubuh (imunitas) pada bayi atau anak, sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000). Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap antigen sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit.

Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. Imunisasi lanjutan adalah imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan (Yuliasti Eka, 2012). Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan. Imunisasi diberikan pada bayi antara umur 0-12 bulan yang terdiri dari imunisasi BCG, DPT, (1,2,3) Polio (1,2,3,4) , Hepatitis B (1,2,3), dan campak ( Pedoman penyelengaraan imunisasi , 2005).


(30)

2. Tujuan Imunisasi

Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencengah penyakit dan kaemtian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering terjangkit. Secara umum tujuan imunisasi, antara lain Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular, imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular, imunisasi menurunkan angka morbilitas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) pada balita.

3. Manfaat Imunisasi

Untuk Anak : mencengah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian, untuk keluarga : Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masakanak-kanak yang nyaman, untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara (Artika Proverawati, 2010).

4. Jadwal Imunisasi

Jadwal imunisasi IDAI secara berkala dievaluasi untuk penyempurnaan, departemen Kesehatan /WHO, kebijakan global, dan pengadaan vaksin di Indonesia.

a. Jadwal imunisasi tahun 2008 secara garis besar sama dibandingkan dengan jadwal tahun 2004 yang tertera pada buku imunisasi edisi kedua. Perbedaan terletak pada penambahan vaksin pneumokokus konjugasi (PCV =

pneumococcal conjugate vaccine), vaksin influenza pada program imunisasi yang di anjurkan diberikan pada umur 5 tahun (jadwal tahun 2007), pada jadwal 2008di tambahkan vaksin rotavirus dan HPV (human papiloma virus).


(31)

b. Pemberian hepatitis B saat lahir sangat di anjurkan untuk mengurangi penularan hepatitis B dari ibu ke bayinya sedini mungkin.

c. Pemberian vaksin kombinasi, dengan maksud untuk mengurangijumlah suntikan, dan mengurangi kunjungan tetap dianjurkan. Selain vaksin kombinasi DTP dengan HIb (baik DTwP/ Hib maupun DTaP/Hib, atau DTaP/ Hib/IPV), Departemen Kesehatan memberikan vaksin kombinasi DTwP dengan hepatitis B (DTwP/HepB) dalam IPI.

d. Imunisasi campak yang hanya diberikan satu kali pada usia 9 bulan, dalam kajian Badan Penelitian & Pengembangan Depkes ternyata kurang memberikan perlindungan jangka panjang. Oleh karena itu, campak diberikan penguat pada saat masuk sekolah dasar melalui Program BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah).

e. Mengacu pada ketentuan WHO 2005 mengenai Program eradikasi polio, apabila Indonesia tidak terdapat lagi virus polio liar (wild polio virus) selama 3 tahun berturut-turut, besaran cakupan imunisasi polio cukup tinggi (>90%), serta survailans AFP yang baik, maka untuk imunisasi rutin (PPI) dapat diberikan eIPV (enhanced inactivated polio vaccine, injectable polio vaccine). Namun untuk PIN vaksin polio oral tetap merupakan pilihan.

f. Jadwal imunisasi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) Departement Kesehatan yang baru tetap dapat dipergunakan, bersama jadwal imunisasi IDAI (Ranuh, 2008)

5. Syarat Pemberian Imunisasi

Paling utama adalah anak yang akan mendapatimunisasi harus dalam kondisi sehat. Sebab pada prinsipnya imunisasi itu merupakan pemberian virus dengan


(32)

memasukkan virus, bakteri, atau bagian dari bakteri kedalam tubuh, dan kemudian menimbulkan antibodi (kekebalan tubuh). Untuk mementuk kekebalan tubuh yang tinggi anak harus kondisi yang fit. Jika anak dalam kondisi sakit maka kekebalan yang terbentuk tidak bagus.

Imunisasi tidak boleh diberikan hanya pada kondisi tertentu misalkan anak mengalami kelainan atau penurunan daya tahan tubuh misalkan anak mengalami kelainan atau penurunan daya tahan seteroid, anak diketahui mengalami reaksi alergi berat terhadap imunisasi tertentu atau kom ponen imunisasi tertentu.

6. Jenis-jenis imunisasi yang wajib

Imunisasi yang wajib diberikan pada balita dibawah 12 bulan adalah BCG, hepatitis B, polio, DPT dan campak. Berfungsi untuk menangkis penyakit-penyakit yang dapat menimbulkan kematian serta kecacatan. Seperti TBC, hepatitis dan polio. Sedangkan reaksi berbeda-beda pada setiap anak, tergantung pada penyimpanan vaksin dan sensitivitas tubuh tiap anak.

a. BCG

Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

tuberculosis (TBC). BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan, vaksin ini mengandung bakteri bacillus calmette guerrin hidup yang dilemahkan sebanyak 50.000-1.000.000 partikel/ dosis. Biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh imunisasi ini adalah setelah 4-6 minggu di tempat bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. Penularan penyakit TBC terhadap seseorang anak dapat terjadi karena terhirupnya percikan udara yang mengandung kuman TBC. Kuman ini dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti paru-paru (paling sering terjadi),


(33)

kelenjar getah bening, tulang sendi , ginjal, hati, atau selaput otak (yang terberat). Vaksin BCG tidak dapat mencegah seseorang terhindar dari infeksi M. tuberculosa 100%, tapi dapat mencegah penyabaran penyakit lebih lanjut, berasal dari bakteri hidup yang dilemahkan (Pasteur Paris 1173 P2), ditemukan oleh Calmette dan Guerin.

1. Diberikan sebelum usia 2 bulan disuntikan intrakutan di daerah insertion m. deltoid dengan dosis 0.05 ml, sebelah kanan.

2. Imunisasi ulang tidak perlu, keberhasilan diragukan. b. DPT

Imunisasi DPT adalah suatu vaksin yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri disebabkan bakteri yang menyerang ternggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Penyakit ini mudah menular melalui batuk atau bersin. Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bias menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang. Dosis 0,5 ml secara intra muscular di bagian luar paha, imunisasi dasar 3x dengan interval 4 minggu, dan vaksin ini mengandug Alumunium fosfat, jika diberikan sub kutan menyebabkan iritasi local, peradangan dan nekrosis setempat. c. Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B untuk mencengah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang berakibat pada hati. Penyakit ini menular melalui darah atau cairan tubuh yang lain dari ornag yang terinfeksi. Vaksin ini


(34)

diberikan 3 kali hingga usia 3-6 bulan : Vaksin berisi HBsAg murni, diberikan sedini mungkin setelah lahir, suntikan secara Intra muscular didaerah deltoid, dosis 0,5 ml, penyimpanan vaksin pada suhu 2-8ºC, bayi lahir dari ibu HBsAg (+) diberikan immunoglobulin hepatitis B 12 jam setelah lahir + imunisasi Hepatitis B, dosis kedua 1 bulan berikutnya, imunisasi ulangan 5 tahun kemudian , kadar pencegahan anti HBsAg > 10 mg/ml, produksi vaksin Hepatitis B di Indonesia, mulai program imunisasi pada tahun 1997.

7. Efek samping yang meliputi : demam ringan, perasaan tidak enak pada pencernaan, rekasi nyeri pada tempat suntikan

a. Polio

Imunisasi polio memberikan kekebalan terhadap penyakit polio, penyalit ini disebabkan virus, menyebar melalui tinja/kotoran orang yang terinfeksi. Anak yang terkena polio dapat menjadi lumpuh layuh. Vaksin polio ada dua jenis, yakni

vaccine polio oral inactivated (IPV) dan vaccine polio oral (OPV), vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir , 2,4,6,18 bulan dan 5 bulan. Gejala yang umum terjadi akibat serangan virus polio adalah anak mendadak lumpuh pada salah satu anggota geraknya setelah demam selama 2-5 hari. Terdapat dua vaksin yang beredar, dan di Indonesia yang umum diberikan adalah vaksin Sabin (kuman yang dilemahkan). Cara memberiannya melalui mulut.

Imunisasi ulangan dapat diberikan sebelum anak masuk sekolah (5-6 tahun) dan saat meninggalkan sekolah dasar (12 tahun). Cara memberikan imunisasi polio adalah dengan meneteskan vaksin polio sebanyak dua tetes langsung kedalam mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang dicampur dengan gula manis.


(35)

Imunisasi ini jangan diberikan pada anak yang lagi diare berat. Efek samping yang mungkin terjadi sangat minimal dapat kejang-kejang.

Virus polio berkembang biak dalam tenggorokan dan saluran pencernaan atau usus, lalu maasuk ke aliran darah dan akhirnya ke sumsum tulang belakang hingga bisa menyebabkan kelumpuhan otot tangan dan kaki. Masa inkubasi virus antara 6-10 hari. Setelah demam 2-5 hari, umumnya akan mengalami kelumpuhan pada salah satu anggota gerak.

Efek samping imunisasi ini hampir tidak ada, hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnya pun sangat jarang. Tingkat kekebalan : dapat mencekal hingga 90%.

b. Campak

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat dsebabkan oleh sebuah virus yang bernama virus campak. Penularan melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita. Gejala-gejalanya adalah : Demam, batuk, pilek dan bercak-bercak merah pada pemukaan kulit 3-5 hari setelah anak menderita demam. Bercak mula-mula timbul dipipi bawah telinga yang kemudian menjalar ke muka, tubuh dan anggota tubuh lainnya.

Komplikasi dari penyakit campak ini adalah radang paru-paru, infeksi pada telinga, radang pada saraf, radang pada sendi dan radang pada otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen (menetap). Pencegahannya dengan cara menjaga kesehatan kita dengan makanan yang sehat, berolahraga yang teratur dan istirahat yang cukup, dan paling efektif cara pencegahannya adalah dengan melakukan imunisasi. Pemberian imunisasi akan menimbulkan kekebalan aktif dan bertujuan untuk melindungi terhadap penyakit campak hanya dengan sekali


(36)

suntikan, dan diberikan pada usia anak Sembilan bulan atau lebih (Hanum Marimbi, 2010)

J. Program Pengembangan Imunisasi (PPI diwajibkan)

Program imunisasi di Indonesia meliputi imunisasi wajib dan imunisasi anjuran (Artika Proverawati, 2010).

Jenis Umur pemberian imunisasi

Vaksin Bulan Tahun

lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12

BCG

POLIO 0 1 2 3 4 5

HepatitisB 1 2

DPT 1 2 3 4 5 6

Campak 1 2

Tabel Jadwal Imunisasi Dasar Lengkap Vaksinasi Jadwal

Pemberian Usia

Ulangan/ Booster Imunisasi untuk melawan

BCG Waktu lahir - Tuberkulosis

Hepatitis B Waktu lahir

dosis I

1 bulan-dosis 2 6 bulan dosis 3

1 tahun- pada bayi baru lahir dan ibu dengan hepatitis B.

Hepatitis B

DPT dan Polio 3 bulan-dosis I 4 bulan-dosis 2 5 bulan-dosis 3

18 bulan-booster 1 6 tahun-booster 2 12 tahun-booster 3

Dipteria, pertusis, tetanus, dan polio


(37)

K. Kegagalan Vaksinasi

Beberapa faktor penting penyebab kegagalan vaksinasi antara lain adalah harga mahal, menurunkan efeksitifitas vaksin akibat distribusi yang tidak baik, cara penyimpanan vaksin yang tidak tepat, tidak baik, cara penyimpanan vaksin yang tidak tepat, tidak adanya kotak pendingin dalam pendistribusiannya, dan sebagian besar vaksin harus diberikan dengan cara penyuntikan, dll. Keadaan ini mempengaruhi ketersedian vaksin terutama di negara-negara miskin, dimana justru penyakit-penyakit infeksi tersebut sangat tinggi angka kesakitan dan kematiannya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut telah memacu para penelitian untuk menemukan suatu terobosan baru dalam teknologi pembuatan dan cara pemberian vaksin (Artika Proverawati, 2010).

L. Reaksi KIPI pada imunisasi

Definisi KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Pada kejadian tertentu, lama pegamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (artihritis kronis pasca vaksinasi Rubella), atau sampai 6 bulan (infeksi virus campak vaccine-strain pada resipien nonimmunodefisiensi atau resipien immunodefisiensi pasca vaksinasi polio) ( Arsita Eka, 2012)

Orangtua harus diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal di tempat penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada jenis vaksinnya. Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi dan akan hilang dalam 1-2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul kemerahan, pembengkakan, gatal, nyeri selama 1 sampai 2 hari. Kompres hangat dapat mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan kecil yang agak


(38)

keras selama beberapa minggu atau lebih, tetapi umumnya tidak perlu dilkukan tindakan apapun (Yuliasti Eka, 2012).

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, “Paradigma Sehat” dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantas penyakit. Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi) ( Yuliasti Eka, 2012).


(39)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. KERANGKA KONSEP

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Kerangka konseptual dari penelitian yang berfokus pada Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala Krakatau Medan Tahun. Motivasi ibu dapat dilihat dari 2 aspek yaitu motivasi intristik dan motivasi ekstristik , motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri individu meliputi kebutuhan, harapan dan tindakan.Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri individu meliputi fasilitas, lingkungan dan penghargaan (Hamzah B, 2009). Secara sistematis penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka konseptual berikut ini.

Skema Kerangka Konsep

Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar

Motivasi Ibu dalam

Pemberian Imunisasi dasar Lengkap

Faktor intristik a. Kebutuhan b. Dorongan c. Harapan Faktor ekstristik d. Penghargaan

e. Kegiatan yang menarik f. Lingkungan yang nyaman

Kategori Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap

a. Baik b. Cukup c. Kurang


(40)

B. DEFENISI OPERASIONAL

Tabel 3.1

Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar No Variabel

Penelitian

Definisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 2 Motivasi Intristik Kebutuhan Keinginan yang sangat kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tindakan kebutuhan, harapan, dorogan. Sesuatu yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang bekeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku tetentu lebih baik keadaan sebelumnya.

Kuesioner Wawancara 1. Baik : apabila 13-18 jawaban benar 2. Cukup: apabila 7-12 jawaban benar 3.Kurang : apabila 1-6 jawaban benar Ordinal

3 Dorongan Dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya

Kuesioner Wawancara 1. Baik : apabila 13-18 jawaban benar 2. Cukup: apabila 7-12 jawaban benar 3. Kurang :

1-6 jawaban benar


(41)

No Variabel penelitian

Definisi operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 4 5 6 Harapan Motivasi Ekstristik Penghargaan Upaya untuk berhasil dalam kehidupan pada umumnya untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motif untuk memperoleh kesempurnaan Keinginan yang sangat kuat dari luar diri seseorang untuk melakukan sesuatu tindakan tertentu meliputi penghargaan, lingkungan yang nyaman, kegiatan yang menarik. Pengalaman terhadap pekerjaan yang bermanfaat, sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuat terhadap kehormatan di dunia luar. Kuesioner Kuesioner Wawancara Wawancara 1.Baik : apabila 13-18 jawaban benar 2.Cukup: apabila 7-12 jawaban benar 3. Kurang:

apabila 1-6 Jawaban benar 1.Baik : apabila 13-18 jawaban benar 2.Cukup: apabila 7-12 jawaban benar 3.Kurang :

1-6 jawaban benar

Ordinal

Ordinal


(42)

No

Variabel penelitian

Definisi operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala Ukur 7 8 Kegitan yang menarik Lingkungan yang nyaman Rangsangan tertentu sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat Kepuasan kebutuhan fisilogis seseorang telah dipuaskan, perhatian terhadap kebutuhan akan keselamtan Kuesioner Kuesioner Wawancara Wawancara

1. Baik :

apabila 13-18 jawaban benar 2.Cukup: apabila 7-12 jawaban benar 3. Kurang :

apabila 1-6 jawaban

benar

1. Baik :

apabila 13-18 jawaban benar 2.Cukup: apabila 7-12 jawaban benar 3.Kurang : apabila 1-6 jawaban benar Ordinal Ordinal


(43)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat deskriftif kualitatif dengan pendekatan cross sectional yaitu artinya rancangan penelitian ini melakukan pengukuran dan pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) untuk menggambarkan motivasi ibu dalam pemberian Imunisasi dasar di klinik praktek bidan mandiri di Medan

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu – ibu yang mempunyai bayi dan balita yang bertempat tinggal di Jl. Pasar 3 Krakatau Medan berdasarkan data klinik Nirmala tahun 2013 sebanyak 40 orang

2. Sampel

Penetapan jumlah sampel menggunakan rumusan penelitian ini Arikunto (2010) diambil dengan cara menentukan besaran sampel untuk estimasi yang menggunakan teknik total sampling yaitu : seluruh populasi di jadikan objek penelitian yaitu 40 orang.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah Klinik Bidan Praktek Mandiri yang berada di Pasar 3 Krakatau Medan. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena Cakupan imunisasi dasar lengkap belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah


(44)

dan belum pernah dilakukan penelitian tentang topik motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar

D. Waktu Penelitian

Rangkaian pelaksanaan akan direncanakan mulai dari bulan Februari sampai dengan Juli 2014. Dalam kurun waktu tersebut setelah di lakukan pengambilan dan pengolahan data.

E. Etika Penelitian

Sebelum melakukan pengambilan data , peneliti terlebih dahulu mengajukan surat permohonan kepada Ketua Jurusan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti memulai penelitian dengan menekankan masalah etik yang meliputi : peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian, maka responden harus menandatangani lembar persetujuan riset (informed consent). Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa atau tetap menghormati hak-haknya. Untuk menjada kerahasiaan identifikasi responden pada lembar pengumpulan data kuesioner hanya nomor kode yang digunakan sehingga kerahasiaan identifikasi semua informasi yang diperoleh tidaka akan dipergunakan, kecuali untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan tetap menjaga kerahasiaan.


(45)

F. Alat Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri yang berpegangan pada konsep – konsep dan teori dalam penelitian ini. Kuesioner tersebut terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner mengenai faktor – fator yang mempegaruhi motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar. Kuesioner data demografi terdiri dari umur ibu, umur balita, suku , agama, pendidikan dan jumlah anak. Instrument yang kedua adalah kuesioner tentang motivasi ibu sebanyak 30 pernyataan yang di bagi menjadi 2 kelompok pernyantaan,dengan kelompok pernyataan pertama berisikan mengenai motivasi instrinsik sebanyak 15 pernyataan yaitu mengenai kebutuhan sebanyak 5 pernyataan, dorongan 5 pernyataan dan harapan 5 pernyataan. Kelompok pernyataan kedua mengenai motivasi eksrinsik sebanyak 15 pernyataan yaitu mengenai penghargaan 5 pernyataan, kegiatan yang menarik 5 pernyataan, dan lingkungan yang nyaman 5 pernyataan.

Penilaian variable dalam penelitian ini menggunakan pengukuran skala Likert dimana bila pernyataan di jawab sangat setuju maka nilainya 4, setuju nilainya 3, tidak setuju nilainya 2, sangat tidak setuju nilainya 1. Sebelum menentukan baik, cukup, kurang pada motivasi internal dan motivasi eksternal responden dalam pemanfaatan posyandu balita terlebih dahulu di tentukan panjang kelas. Nilai tertinggi yang di peroleh responden pada satu bagian pernyataan yaitu 20 sedangkan nilai rendahnya 5. Hasil ukur untuk motivasi di kategorikan baik, cukup dan kurang (Hidayat, 2007)

Untuk mendapatkan kiteria tersebut digunakan perhitungan sebagai berikut:

P = ������������


(46)

Keterangan

P = Panjang kelas interval

Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah Banyaknya kelas = Jumlah kategori

Menentukan skor terbesar = 5 X 4 = 20 dan skor terkecil 5 X 1 = 5 Menentukan nilai entang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil = 20 – 5 = 15 Menentukan nilai panjang kelas (i) = P = �������

����������� =

15

3 = 5

1. Baik : apabila 13 - 18 jawaban benar 2. Cukup : apabila 7 - 12 jawaban benar 3. Kurang : apabila 1 – 6 jawaban benar

G. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrument penelitian. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mngukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2007). Uji validitas dilakukan secara conten validity kepada orang yang dianggap ahli yang dilakukan oleh Ibu Farida Linda Sari Siregar, M. Kep pada tanggal yang sebelumnya sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan skor CVI nya adalah 0,82.

b. Uji Reliabilitas

Test reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana


(47)

alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmojo, 2005). Peneliti mencari reliabilitas dengan Alpha cronbach’c 0,70. Hasil penilaian uji reabilitasnnya adalah 0.89.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data di lakukan dengan cara sebagai berikutyang pertama adalah peneliti menyerahkan lembar kuesioner kepad responden dengan meminta persetujuan (inform consent) ibu,apabila ibu setuju untuk menjadi responden maka responden akan menandatangani lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Peneliti menjelaskan bagaiman cara mengisi jawaban dari kuesioner yang di berikan. Agar pengumpulan data berjalan dengan cermat dan teliti, peneliti akan mengawasi atau mendampingi responden pada saat pengisian kuesioner. setelah responden selesai menjawab kuesioner yang dibagikan selanjutnya peneliti mengumpulkan kembali lembar kuesioner tersebut. Setelah kuesioner terkumpul maka data akan di olah kembali

Pengolahan data dilakukan dengan cara komputerisasi. Menurut Hastono (2007) ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui yaitu a) Editing

memeriksa kelengkapan data yang sudah terkumpul, bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan memeriksanya dan melakukan pendataan ulang.b) Coding merupakan kegiatan merubah data berbetuk huruf atau memberi tanda atau kode tertentu pada data yang tercatat dalam kuesioner. c) Processing adalah memperoses data agar data yang sudah di entry dapat di analisis, dilakukan dengan meng – entry data dari kuesioner ke paket program


(48)

computer. d) Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak.

I. Rencana Analisa Data

Semua data terkumpul dilakukan analisa data kembali dengan memeriksa data kuesioner apakah jawaban sudah lengkap atau benar (editing ). Kemudian data diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam table. Entry data dalam computer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning yakni memeriksa semua data yang telah dimasukkan kedalam program computer guna menghindari terjadinya kesalahan.

Analisa data dalam penelitian ini adalah univariat dan bersifat deskriptif. Semua variable dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan computer untuk menghitug frekuensi dan persentasenya. Dari pengolahan data deskriptif, data yang bersifat kategori disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan presentase.


(49)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar di klinik Nirmala Krakatau Medan tahun 2014 dengan responden 40 orang. Diperoleh hasil dengan data demografi meliputi umur ibu, umur balita, pendidikan, agama, pekerjaan, dan jumlah anak dapat dilihat sebagai berikut :

Karakteristik Demografi Ibu

Analisis ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik msing-masing variable yang diteliti. Yakni melihat motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar di klinik Nirmala Krakatau Medan tahun 2014. Karakteristik responden dari data demografi meliputi : umur ibu, umur balita, pendidikan, agama, pekerjaan, dan jumlah anak. Hasil penelitiann pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden umur ibu 20-30 tahun sebanyak 32 orang (80%), umur balita berusia 1-6 bulan sebanyak 24 orang (60%),pendidikan terakhir SMA sebanyak 33 orang (83%), suku Jawa sebanyak 21 orang (53%), sedangkan berdasarkan agama mayoritas Islam sebanyak 33 orang (83%), pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 35 orang (88%), dan jumlah anak 1 0rang sebanyak 18 orang (45%)


(50)

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar di kilinik Nirmala Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n= (40)

Karakteristik Frekuensi %

Umur ibu

20-30 tahun 32 80

31-40 tahun 8 20

Umur balita

1-6 bulan 24 60

7-12 bulan 16 40

Pendidikan terakhir

SMP 3 8

SMA 33 83

D3/PT 4 9

Suku

Jawa 21 52

Batak 17 38

Padang 2 5

Agama

Islam 33 83

Kristen 7 17

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga 35 88

Pegawai Swasta 3 7

Wiraswasta 2 5

Jumlah Anak

1 orang 18 45

2 orang 17 43


(51)

A. Motivasi Ibu dalam Pemberian Imuniasasi Dasar di Klinik Nirmala Berdasarkan Faktor Instrinsik

1. Kebutuhan

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Kebutuhan Responden Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n= (40)

No Pernyataan SS S TS STS

n(F) n(F) n(F) n(F)

1 Ibu membawa bayi

imunisasi dibutuhkan

25 (62) 15(38) 0 0

2 Ibu mengimunisasi untuk mencegah penyakit

9 (22) 12 (30) 17 (43) 2 (5) 3 Imunisasi bayi dapat

ditunda sebelum 1 tahun

21 (53) 17(42) 2(5) 0 4 Ibu membawa bayi untuk

imunisasi untuk perlindungan kesehatan

20 (50) 19(47) 1(3) 0

5 Imunisasi pada bayi awal kebutuhan dasar

7(17) 10(25) 17(43) 6(15)

Pada tabel 5.2. menunjukkan gambaran hasil penelitian tentang kebutuhan ibu membawa bayi imunisasi dibutuhkan (62%), imunisasi bayi dapat ditunda sebelum 1 tahun (53%) dan aspek lain ibu membawa bayi untuk imunisasi (50%).

2 Dorongan

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pernyataan Dorongan Responden Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n =(40)

No Pernyataan SS S TS SS

n(f) n(f) n(f) n(f) 1 Dorongan ibu membawa bayi imunisasi

agar tumbuh sehat

12 (30) 28(70) 0 0 2 Ibu mengimunisasi karena anak

tetangga sehat setelah di imunisasi

18(44) 21(53) 1 (2) 2(5) 3 Ibu membawa bayi imunisasi

mencengah terjangkit penyakit

21 (53) 15(37) 2(5) 2(5) 4 Ibu mengimunisasi bayi karena ingin

mendapatkan anak yang cerdas

14 (35) 25(63) 1(2) 0 5 Ibu membawa bayi imunisasi agar

dapat berkumpul dengan teman-teman


(52)

Dari tabel 5.4 menunjukkan gambaran hasil penelitian tentang dorongan ibu membawa bayinya imunisasi agar dapat berkumpul dengan teman-teman (73%), selain itu dorongan ibu membawa bayi imunisasi agar tumbuh sehat (70%) di tinjau dari aspek lain dorongan ibu mengimunisasi karena ingin mendapat anak yang cerdas (63%).

3. Harapan

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Pernyataan Harapan Responden Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)

No Pernyataan SS S TS STS

n(f) n(f) n(f) n(f) 1 Bayi tidak ngampang sakit

setelah imunisasi

12(30) 28(70) 0 0

2 Bayi kebal terhadap penyakit menular

19(48) 21(52) 0 0

3 Bayi akan tumbuh lebih sehat

21(53) 15(37) 2(5) 2(5)

4 Bayi aktif 14(35) 25(63) 1(2) 0

5 Bayi tidak rewel 3 (7) 6(15) 25(63) 6(15)

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pernyataan tentang harapan responden dalam pemberian imunisasi pada bayi sebagian besar responden menyatakan bayi tidak ngampang sakit detelah imunisasi sebanyak 28 orang (70%),

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Katagori Responden Bedasarkan Faktor Instrinsik Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)

Uraian Baik Cukup Kurang

n (%) n (%) n (%)

Kebutuhan 24 (60) 16 (40) 0

Dorongan 20 (50) 20 (50) 0


(53)

Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi responden dalam pemberian imunisasi dasar dapat dilihat pada tabel diatas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar kategori baik sebanyak 24 orang (60%). Berdasarkan hasil tentang motivasi responden dalam pemberian imunisasi dasar dapat dilihat pada tabel diatas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi ibu dalam pemeberian imunisasi dasar kategori baik sebamyak 20 orang (50%), dan kategori cukup sebanyak 20 orang (50%). Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi responden dalam penelitian imunisasi dasar dapat dilihat pada tabel diatas. Hasil penelitian ini bahwa motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar kategori baik sebanyak 21 orang (53%). Kategori cukup sebanyak 19 orang (47%).

B. Motivasi Ibu dalam Pemberian Imuniasasi Dasar di Klinik Nirmala Berdasarkan Faktor Estrinsik

1. Penghargaan

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Penghargaan Responden Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)

No Pernyataan SS S TS STS

n(f) n(f) n(f) n(f)

1 Petugas kesehatan mendorong ibu agar membawa bayi untuk dimunisasi

6 (15) 30(75) 4 (10) 0

2 Kepala lingkungan memberi dukungan agar bayi diimunisasi

1 (2) 28(70) 11(28) 0 3 Tetangga memberi dukungan

pada ibu untuk mengimunisasi bayi

0 27(68) 12(30) 1(2)

4 Keluarga memberi dorongan pada ibu untuk membawa bayi imunisasi

33(83) 6(15) 1 (2) 0

5 Suami mendukung ibu untuk mengimunisasi bayi


(54)

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pernyataan bahwa dari pernyataan tentang penghargaan yang diperoleh responden dalam pemberian imunisasi pada bayi sebagian besar responden menyatakan suami mendukung ibu untuk mengimunisasi bayi sebanyak 34 orang (85%), sebagian besar responden menyatakan keluarga menberi dorongan pada ibu untuk membawa bayi imunisasi sebanyak 33 orang (83%) dan sebagian besar juga responden menyatakan petugas kesehatan mendorong ibu agar membawa bayi untuk diimunisasi sebanyak 30 orang (75%).

2. Kegiatan yang Menarik

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Pernyataan Kegiatan yang Menarik Responden Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)

Dari hasil penelitian bahwa dari pernyataan tentang kegiatan menarik responden menyatakan bayi dibawah untuk imunisasi karena mendapat susu gratis sebanyak 30 orang (75%), sebagian besar responden menyatakan ibu membawa bayi imunisasi karena tidak membayar (gratis) sebanyak 29 orang (73%), dan sebagian besar responden menyatakan walaupun membayar saya tetap mengimunisasi bayi saya sebanyak 28 orang (70%).

No Pernyataan SS S TS STS

n(f) n(f) n(f) n(f) 1 Ibu membawa bayi imunisasi

karena tidak membayar (gratis)

0 1(2) 29(73) 10(40) 2 Bayi dibawa untuk diimunisasi

karena mendapat pampers gratis

0 8 (20) 22(55) 10(25) 3 Bayi dibawa untuk diimunisasi

karena mendapat susu gratis

0 4 (10) 30(75) 6(15) 4 Walaupun membayar saya tetap

mengimunisasi bayi saya

28(70) 11(28) 1 (2) 0 5 Jika tidak mendapat susu gratis

tetap mengimunisasi bayi saya


(55)

3. Lingkungan yang Nyaman

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Lingkungan yang Nyaman Responden Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n =(40)

No Pernyataan SS S TS STS

n (f) n (f) n (f) n (f) 1 Tempat tinggal yang bersih

dan nyaman

11(28) 22(55) 7(17) 0 2 Tetangga yang saling

mengingatkan jadwal imunisasi

1(2) 25(63) 14(35) 0

3 Ibu nyaman jika mendapat melayanan yang memuaskan.

20(50) 20(50) 0 0

4 Adanya keamanan dalam kegiatan mengimunisasi bayi

26(65) 14(35) 0 0

5 Kepuasan ibu dalam

pelayanan yang diberikan

24(60) 16(15) 0 0

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari penyataan tentang lingkungan yang nyaman responden dalam pemberian imunisasi pada bayi sebagian besar responden menyatakan adanya keamanan dalam kegiatan dalam kegiatan mengimunisasi bayi sebanyak 26 orang (65%), sebagai besar responden menyatakan tetangga yang saling mengigatkan jadwal imunisasi sebanyak 25 orang (63%), dan sedangkan sebagian besar responden menyatakan kepuasan ibu dalam pelayanan yang diberikan sebanyak 24 orang (60%).

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Katagori Responden Bedasarkan Faktor Enstrinsik Di Klinik Nirmala Jalan Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014 n = (40)

Uraian Baik Cukup Kurang

n (%) n (%) n (%)

Penghargan 31(78) 9(20) 1(3)

Kegiatan yang menarik 3 (7) 31 (78) 6 (15)


(56)

Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar motivasi ibu dalam pemberian imunisasi tentang penghargaan menyatakan responden dalam kategori baik sebanyak 31 orang (78%), dan kategori cukup sebanyak 9 orang (21%). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan yang menarik responden dalam pemberian imunisasi dalam kategori cukup sebanyak 31 orang (78%). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lingkungan yag nyaman responden dalam pemberian imunisasi dalam kategori baik sebanyak 25 orang (63%).

B. Pembahasan Motivasi instrinsik

1. Kebutuhan

Dari hasil sebelumnya dapat dilihat bahwa pada pernyataan kebutuhan responden, diketahui bahwa ibu yang membawa bayi imunisasi karena dibutuhkan bayi karena kebutuhan yang dirasakan ibu dalam pemberian imunisasi dasar yaitu agar bayi mendapatkan perlindungan kesehatan secara menyeluruh karena kebutuhan akan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia.

Hal yang sama dikemukakan oleh Emma (2008) di Desa Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi , yang melaporkan bahwa kebutuhan responden dalam pemberian imunisasi yaitu agar bayi mendapatkan perlindungan kesehatan.

Menurut pendapat Taufik (2007 bahwa seseorang yang melakukan aktivitas karena adanya faktor-faktor baik biologis maupun psikologis, misalnya motivasi ibu untuk membawa balitanya ke klinik untuk imunisasi karena balita akan mendapatkan kekebalan tubuh. Maka dapat disimpulkan bidan sebagai pemberi pendidikan kesehatan tentang imunisasi dasar, untuk lebih memotvasikan ibu untuk membawa


(57)

bayi atau balitanya keklinik Nirmala sehingga tercapainya kebutuhan ibu yang dibutuhkan oleh bayi dan balita.

2. Dorongan

Dari hasil sebelumya diperoleh bawa pada pernyataan dorongan responden, diketahui bahwa ibu yang membawa bayi imunisasi agar dapat berkumpul dengan teman-teman, dikarenakan dorongan berasal dari diri sendiri yang memiliki keinginan untuk memperat hubungan kekeluargaan sehingga timbul motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi. Menurut Endang (2008) teori Motif pendorong yang mengarahkan prilaku kearah perumusan kebutuhan atau pencapaian tujuan, mendorong individu melakukan atau mencapai sesuatu.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Emma (2008) bahwa termotivasi ibu untuk membawa anaknya imunisasi bayi karena ingin mendapat anak yang cerdas dan agar dapat berkumpul dengan tema-temannya.

Dapat diketahui bahwa faktror ibu dalam pemberian imunisasi dikarenakan agar dapat berkumpul dengan teman-teman baik untuk ibu ataupun bayinya, sehingga komunikasi antara ibu dengan yang lain terjalin secara menyeluruh.

3. Harapan

Dari data sebelumya dapat di simpulkan bahwa pernyataan harapan responden menyatakan bayi tidak ngampang sakit setelah imunisasi ini merupakan harapan yang mendalam bagi responden sehingga terhindarnya dari berbagai penyakit yang menular yang akan terjangkit oleh bayi dan balita. . Menurut Nasir dan Muhith (2011) dengan datang ke imunisasi ibu dapat mencengah terjadi penyakit infeksi pada balita di masa yang akan datang seperti TBC, Hepatitis, batuk rejan, Polio dan


(58)

campak. Hasil penelitaian diperoleh Emma (2008) bahwa harapan ibu dalam pemberian imunisasi sebagian besar yaitu agar bayi tumbuh sehat.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bidan yang memberikan harapan pada saat responden berkunjung ke klinik Nirmala ataupun pada saat ibu yang telah melahirkan tidak sia-sia dalam memberikan harapan dan sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.

Motivsi Ekstrinsik 1. Penghargaan

Dari data sebelummnya dapat diketahui pernyataan penghargaan responden menyatakan suami mendukung ibu untuk mengimunisasi bayi. Menurut Sulastri (2012) percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal ini berarti memiliki pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penghargaan ibu dalam pemberian imunisasi pada anaknya dengan suami mendukung ibu untuk mengimunisasi bayi, karena ada kaitannya dengan pekerjaan yang akan bermanfaat bagi keluarga dan bayinya, sehingga memenuhi keinginnanya yang dicapai.

2. Kegiatan yang Menarik

Dari data sebelummnya diketahui bahwa pernyataan kegiatan yang menarik responden dalam pemberian imunisasi paling kuat memotivasi ibu membawa bayinya imunisasi adalah bayi dibawa untuk diimunisasi karena mendapat susu gratis.


(59)

Menutut Endah (2011) bahwa keikutsertaan ibu dalam penyuluhan tentang imunisasi yang tidak pernah sehingga dampaknya akan mengurangi wawasan ibu tentang pemberian imunisasi.

Menurut teori Hamzah kegiatan yang menarik merupakan rangsangan tertentu sehingga seseorang berkeinginn untuk melakukan aktivitas kegiatan yang lebih giat dan semangat. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hanzah karena dalam penelitian ini menunjukkan kegiatan yang menarik dalam pemberian imunisasi pada anaknya dengan bayi dibawa untuk diimunisasi karena mendapat susu gratis, sehingga ibu berkeingianuntuk membawa anaknya imunisasi.

3. Lingkungan yang Nyaman

Dari hasil sebelumnya diperoleh pernyataan lingkungan yang nyaman responden dalam pemberian imunisasi pada bayi menyatakan bahwa adanya keamanan dalam kegiatan mengimunisasi bayi. Menurut Ahmad Rizani (2009) sikap menjadi tidak bermakna dengan prilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B usia 0-7 bulan yang disebabkan karena antara pengetahuan dan sikap dan salig tarik menarik dimana pengetahuan merupakan fungsi sikap yang mendorong seseorang ingin tahu. Menurut Hamzah (2009) ketika kebutuhan fisilogis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamtan termasuk merasa aman dari jenis ancaman fisik, atau kehilangan, serta merasa terjamin. Menurut asumsi bahwa ibu yang membawa bayinya imunisasi mempunyai keinginan bahwa kenyamanan dan keamanan dalam kegiatan mengiimunisasi bayinya sangat penting sehingga membuat ibu lebih yakin dan percaya untuk membawa bayinya untuk diimunisasi, dan mengoptimalkan kenyamanan dan keamanan yang diselenggarakan dalam kegiatan imunisasi di klinik Nirmala


(60)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah disajikan pada bab sebelummnya disimpulkan hasil sebagian berikut :

1. Motivasi instrinsik meliputi : a. Kebutuhan responden dalam kategori baik sebanyak 24 orang (50%), kebutuhan yang paling kuat mendorong ibu membawa bayinya imunisasi yaitu ibu membawa bayi imunisasi karena dibutuhkan bayi sebanyak 25 orang (62%). b. Dorongan responden dalam kategori baik dan cukup sebanyak 20 orang (50%). Hal ini yang menjadi dorongan ibu dalam pemberian imunisasi pada bayinya sebagian besar yaitu dorongan ibu membawa bayi imunisasi supaya tidak mudah terjangkit penyakit sebanyak 28 orang (70%). c. Harapan responden dalam kategori baik sebanyak 21 orang (53%), Hal yang menjadi harapan ibu dalam pemberian imunisasi pada bayinya sebagian besar yaitu bayi akan tumbuh lebih sehat sebanyak 28 orang (70%)

2. Motivasi Ekstrinsik meliputi : a. Penghargaan responden dalam kategori baik sebaik 31 orang (77%). Hal yang menjadi penghargaan ibu dalam pemberian imunisasi pada bayinya sebagian besar yaitu suami mendukung ibu untuk mengimunisasi bayi sebanyak 30 orang (75%). b. Kegiatan yang menarik dalam kategori cukup sebanyak 31 orang (78%). Hal yang menjadi dalam kegiatan yang menarik dalam pemberian imunisasi pada bayinya sebagian besar yaitu walaupun membayar saya tetap mengimunisasi bayi saya dan jika tidak mendapat susu gratis saya tetap mengimunisasi bayi saya sebanyak 30 orang (75%). c. Lingkungan yang nyaman dalam kategori baik sebanyak 25


(61)

orang (63%) . Hal yang menjadi dalam lingkungan yang nyaman dalam pemberian imunisasi pada bayinya sebagian besar yaitu adanya keamanan dalam kegiatan mengimunisasi bayi sebanyak 26 orang (65%)

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi tambahan bagi penguatan referensi evident base practice mahasiswa D-IV bidan pendidik dalam mengoptimalkan motivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar.

2. Bagi bidang penelitian

Hasil penelitian diharapkan bagi bidang penelitian dengan waktu yang singkat dan diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk lebih memotivasi ibu dalam pemberian imunisasi dasar sehingga lebih bermanfaat hasil yang diperoleh.

3. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian diharapkan bagi pelayanan kesehatan dalam upaya pencapaian program imunisasi di Klinik Nirmala agar memberikan pendidikan kesehatan bagi ibu yang kurang termotivasi dalam pemberian imunisasi dasar pada bayi.


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Asmaningsih, E. L Yuliatun dan Rika Novita Wardhani. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku Pemberian Imunisasi Dasar Kepada Bayinya Di Puskesmas Dinoyo Malang.

Hastono, S. P. (2001). Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Edisi pertama. Jakarta : Salemba Medika.

http://www.2014. bimbingan.org/kegiatan-ibu-sehari-hari.htm

Lestari, C.S. Whinie , Emiliana Tjitra, dan Sandjaja (2009). Dampak Status Imunisasi Anak Balita Di Indonesia Terhadap Kejadian Penyakit. Volume XIX.

Marimbi, H. (2010). Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Nuha Medika.

Mubarak, W. I., & Nurul Chayatin. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika

Nazir, A., & Abdul, M. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Cetakan Pertama. Jakarta : Salemba Medika

Nigrum, E. P. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Puskesmas Banyudono Kabupaten Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan ISSN.

Nibra Emma. (2008). Motivasi Ibu Dalam Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di Desa Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008. Karya Tulis Ilmiah. D-IV Bidan Pendidik FK USU. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. . (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta : Rineka

Cipta.


(63)

Proverawati Atikah & Citra Setyo Dwi Andhini. (2010). Imunisasi dan Vaksinasi. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Nuha Medika.

Ranuh, I.G.N, Hariyono S., Sri R.S.H. & Cissy B. K. (2005). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta : Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Sardirman A.M., (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Cetakan Pertama. Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

Salim, S, DKK. (2008). Indikator Prediksi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Airlangga.

Sitohang ,N. A., & Farida, L.S.S., (2012). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Suriani, E. (2008). Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Instrinsik yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan Pelaksana Kesehatan Dasar di Kabupaten Kendal Tahun 2007. Program Pasca Sarjana Universitas Dipenegoro Semarang


(1)

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 60.18 32.610 5.710 18

FREQUENCIES VARIABLES=umuribu umurbalita pendidikanterakhir suku agama pekerjaan jumlahanak

/ORDER=ANALYSIS. Frequencies

FREQUENCIES VARIABLES=umuribu umurbalita pendidikanterakhir suku agama pekerjaan jumlahanak

/ORDER=ANALYSIS.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

p1 56.55 30.049 .432 . .887

p4 56.70 29.190 .520 . .884

p5 57.73 26.871 .484 . .893

p6 56.88 29.087 .661 . .880

p7 56.75 29.474 .475 . .885

p10 57.18 29.276 .459 . .886

p11 56.88 29.087 .661 . .880

p12 56.70 29.446 .530 . .884

p16 57.13 29.189 .582 . .882

p18 57.53 28.922 .593 . .881

p19 56.38 29.574 .559 . .883

p20 56.33 30.481 .500 . .885

p24 56.50 29.487 .499 . .885

p25 56.48 29.743 .524 . .884

p27 57.53 29.230 .536 . .883

p28 56.68 28.892 .636 . .880

p29 56.53 29.281 .592 . .882

p30 56.58 29.687 .495 . .885

Statistics umuribu umurbalita pendidikanterak

hir

suku agama pekerjaan jumlahanak

N

Valid 40 40 40 40 40 40 40


(2)

Frequency Table

FREQUENCIES VARIABLES=umuribu umurbalita pendidikanterakhir suku agama pekerjaan jumlahanak

/ORDER=ANALYSIS. Frequencies

Frequency Table

umurbalita

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1-6 bulan 24 60.0 60.0 60.0

7-12 bulan 16 40.0 40.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Statistics umuribu umurbalita pendidikanterak

hir

suku agama pekerjaan jumlahanak

N Valid 40 40 40 40 40 40 40

Missing 0 0 0 0 0 0 0

umuribu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

20-30 tahun 32 80.0 80.0 80.0 30-40 tahun 8 20.0 20.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

pendidikanterakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SMP 3 7.5 7.5 7.5

SMA 33 82.5 82.5 90.0

PT 4 10.0 10.0 100.0


(3)

suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

jawa 21 52.5 52.5 52.5

batak 17 42.5 42.5 95.0

padang 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

islam 33 82.5 82.5 82.5

kristen 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

ibu rumah tangga 35 87.5 87.5 87.5

pegawai swasta 3 7.5 7.5 95.0

wiraswasta 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

jumlahanak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

1 18 45.0 45.0 45.0

2 17 42.5 42.5 87.5

3 5 12.5 12.5 100.0


(4)

Lampiran 10

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

NAMA : RIKA FAUZIAH

NIM : 135102007

JUDUL KTI : MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI KLINIK NIRMALA KRAKATAU MEDAN TAHUN 2014

NAMA PEMBIMBING : EVI KAROTA BUKIT S.Kp.MNs

NIP : 19671215200032001

NO TANGGAL MATERI ANJURAN ATAU

SARAN

PARAF

1 2 November 2013 Konsul Judul Buat Latar Belakang 2 10 November 2013 Bab I Perbaikan Latar Belakang

& Rumusan Masalah 3 21 November 2013 Bab I,II Perbaikan Referensi dan

Kerangka Konsep 4 03 Desember 2013 Bab II Tinjauan Pustaka Dalam

Bentuk Narasi 5 06 Desember 2013 Bab III Perbaikan Kerangka

Konsep,Populasi, Tempat Penelitian

6 07 Desember 2013 Bab III, dan Bab IV

Perbaiakan Definisi

Operasional dan Instrumen 7 10 Desember 2013 Bab III dan Bab

IV

Perbaikan Alat Pengumpulan Data 8 28 Desember 2013 Bab III dan Bab

IV

Perbaiakn Desain Penelitian, Alat Pengumpulan Data 9 30 Desember 2013 Bab IV Validitas dan Reliabilitas

Analisis Data 10 04 Januari 2013 Bab IV &

Kuesioner

Validitas ,Reliabilitas dan Kuesioner


(5)

13 10 Juni 2014 BAB III, dan VI Revisi skema kerangka konsep, waktu penelitian 14 12 Juni 2014 BAB V dan VI Buat pembahasan sesuai

dengan tabel, tambahan pembahasan tentang jawaban responden yang mayoritas

15 14 Juni 2014 BAB V dan VI Buat dasar penelitian bandingkan dengan penelitian orang lain 16 17 Juni 2014 BAB V, dan VI Perbaikan kesimpulan dan

saran sesuikan dengan manfaat penelitian, perbaikan abstrak 17 24 Juni 2014 BAB V, dan VI Perbaikan absrak, dasar

penelitian, hasil penelitian 18 27 Juni 2014 BAB I-VI,

abstrak


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

Nama : Rika Fauziah

Tempat / Tanggal Lahir : Pulau Tiga, 02 Mei 1991

Agama : Islam

Nama Ayah : Sukarno

Nama Ibu : Rusniarti S.Sos Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Alamat : Komplek Perkebunan PTN I, Kab. Aceh

Tamiang

II. PENDIDIKAN

Tahun 1996 - 1997 : Pendidikan TK PTN I Pulau Tiga Tahun 1997 - 2003 : Pendidikan SD Negeri 1 Pulau Tiga Tahun 2003 - 2006 : Pendidikan MTsN Negeri 1 Pulau Tiga Tahun 2006 - 2009 : Pendidikan SMA Negeri 1 Pulau Tiga

Tahun 2009 - 2012 : Pendidikan Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

Tahun 2013 - 2014 : Pendidikan D4 Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara Medan