Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam Pengkayaan Parameter Penduga Laju Puncak Aliran Permukaan. (Studi Kasus DAS Cimanuk hulu, Garut-Jawa Barat)

HARlS ISKANDAR. Aplikasi Sistem lnforrnasi Geografi (SIG) Dalarn
Pengkayaan Parameter Penduga Laju Puncak Aliran Perrnukaan.
(Studi Kasus DAS Cimanuk hulu, Garut-Jawa Barat).
bimbingan lr. KOMARSA GANDASASMITA, M.Sc.

(Di bawah
dan ir. WAHYU

PURWAKUSUMA, M.Sc.).
Ekosistern Daerah Aliran Sungai (DAS) hulu rnerupakan bagian yang
penting karena rnempunyai fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian
DAS, terutama dari segi fungsi tata air. Karena adanya keterkaitan biofisik
rnelalui daur hidrologi antara daerah hulu dengan hilir, dalarn perencanaan
fungsi hidroorologis suatu DAS daerah hulu sering dijadikan fokus
perencanaan (Asdak.1995).
Untuk keperluan pendugaan laju puncak aliran perrnukaan telah
dilakukan pendugaan dengan bantuan Sistern lnforrnasi Geografi

(SIG)
terutama dalarn proses pernetaan parameter-parameter penentu koefisien
aliran perrnukaan (nilai C). Parameter tersebut ditetapkan pada setiap satuan

lahan yang diperoleh dari hasil tumpang-tindih peta tanah, peta penggunaan
lahan, dan peta kelas lereng. Berdasarkan hasil ini kernudian ditentukan nilai
koefisien

aliran

permukaannya

dengan

rnenggunakan

kriteria

Soil

Conservation Service (1972).
Berdasarkan hasil interpretasi foto udara di daerah penelitian, diketahui
bahwa


penggunaan

lahan

di

DAS

Cirnanuk

hulu

adalah

Hutan,

Tegalan+Kebun Campuran, Kebun Campuran, Persawahan, Pemukiman,
Perkebunan Teh, dan Tegalan. Sedangkan untuk kelas lereng dorninan di
lokasi DAS Cirnanuk hulu adalah kelas lereng 0-3 % (datar) yaitu sebesar
3.874 Ha. Pada DAS Cirnanuk hulu dijumpai 10 jenis Satuan Peta Tanah,

dengan kemarnpuannya untuk penentuan laju puncak aliran perrnukaan
dapat dikelompokkan dalarn 3 kelompok (SCS, 1972).

Pada penetapan kriteria yang digunakan dalam penentuan nilai
koefisien aliran perrnukaan, diternui adanya perrnasalahan dalarn penetapan
kelas yang sesuai karena kriteria tersebut rnemiliki spesifikasi tertentu. Untuk
rnengatasi ha1 tersebut SIG telah digunakan untuk melakukan pendekatan
kriteria yang paling sesuai terutama dengan kondisi lapang sehingga dapat
merninirnalkan kesalahan dalarn mengidentifikasi satuan-satuan lahan, agar
diperoleh pendekatan parameter secara lebih rasional dan objektif.
Koefisien aliran perrnukaan DAS Cimanuk hulu ditetapkan dengan
menentukan curve number untuk setiap satuan lahan didasarkan pada sifat
fisik lahan yang paling rnendekati deskripsi kriteria yang digunakan. Untuk
menetapkan nilai koefisien aliran permukaan setiap jenis penggunaan lahan
dilakukan dengan mernpertimbangkan perbedaan potensial rnaksirnum
antara jumlah hujan dan aliran permukaan yang terjadi (nilai S). Untuk
rnenentukan nilai koefisien aliran permukaan DAS Cirnanuk hulu, dilakukan
perhitungan rata-rata tertirnbang curve number setiap satuan lahan. Didapat

curve number untuk DAS Cimanuk hulu adalah sebesar 68,7 dan dengan

nilai S sebesar 115,8 mrn.
Penetapan intensitas hujan yang sesuai dengan waktu konsentrasi
dilakukan dengan rnenggunakan data curah hujan harian. Diketahui bahwa
nilai debit puncak DAS Cimanuk hulu berkisar antara 169,9 m3/s dan 68,36

m3/s untuk periode ulang 15 tahun (intensitas hujan 19,41 rnm) dan periode
ulang 2 , l tahun (intensitas hujan 13,17 rnrn). Ini dihitung berdasarkan asurnsi
bahwa hujan jatuh dengan intensitas yang seragarn selarna paling sedikit
sarna dengan waktu konsentrasi, curah hujan terjadi dengan intensitas yang
seragarn diatas seluruh DAS, dan faktor-faktor yang lain dianggap tidak
rnernberikan pengaruh yang berarti (tetap). Sampai dengan tahap penelitian
ini belum dilakukan tindakan validisasi dan kalibrasi terhadap nilai-nilai
parameter yang diperoleh.

APLIKASI SISPEM INFORMAS1 GEQGWAFi
DALAM PENCKAYAAN PARAMETER PENDUGA
LAJU PUNCAK ALlRAN PERMUKAAN
( Studi Kasus DAS Cimanuk hulu, Garut Jawa Barat )

-


SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
HARlS ISKANDAR
A31.1400

JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000