Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Berikut ini adalah profil SMA PIRI 1 Yogyakarta :
a. Sejarah Singkat Sekolah
Berdirinya SMA PIRI 1 Yogyakarta tidak dapat lepas dari keberadaan  Yayasan  Perguruan  Islam  Republik  Indonesia  PIRI
Yogyakarta, yang lahir dari Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI aliran  Lahore  yang  diprakarsai  oleh  H.  Minhadjurrahman
Djojosugito. Yang kemudian beliau disebut sebagai Peletak dasar Yayasan PIRI.
Maksud  dan  tujuan  didirikannya  Yayasan  PIRI  seperti termaktub  dalam  anggaran  Dasar  Yayasan  PIRI  pasal  4,  yang
berbunyi  : ”Untuk  menegakkan  kedaulatan  Tuhan  agar  umat
manusia di  Indonesia mencapai keadaan jiwa state of mind atau kehidupan  batin  inner  life
yang  disebut  salam  damai”.  Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, Yayasan PIRI menempuh
beberapa langkah, yaitu dengan mendirikan sekolah-sekolah, yang berlandaskan pada Alquran dan Sunnah Nabi.
Berdasarkan  hasil  dari  Muktamar  Gerakan  Ahmadiyah Indonesia GAI di Purwokerta Jawa Tengah, maka pada tanggal 01
Oktober  1947  didirikan  SMA  PIRI  Yogyakarta  oleh  H. Minhadjurrahman  Djojosugito,  Suwindo,  S.H.  dan  dr.  Achmad
Muhammad.  Pada  saat  itu  SMA  PIRI  belum  mempunyai  gedung sendiri,  oleh  karenanya  proses  kegiatan  belajar  mengajar  untuk
sementara  menumpang  di  2  sekolah,  yaitu  SMA  Negeri  6 Yogyakarta  yang berlokasi di Jalan Kaliurang dan SMP Negeri 5
Yogyakarta 1947 – 1959 dengan jurusan A, B, dan C.
Kemudian pada tahun 1958, SGA PIRI dapat membangun gedung  di  Baciro,  dan  pada  sore  harinya  SMA  PIRI  ikut
memakainya  untuk  kegiatan  belajar  mengajar  sementara  waktu. Tahun  1960,  terjadi  pergantian  kepala  sekolah.  Dan  ditetapkan
Bapak  Singgih  sebagai  kepala  sekolah.  Dibawah  kepemimpinan Bapak  Singgih  ini,  sedikit  demi  sedikit  dilakukan  penertiban
administrasi sekolah. Sebagai  langkah  awal  pengembangan,  Tahun  1967  SMA
PIRI menambah ruang kelas yang bersifat semi permanen, sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar pagi.  Tahun 1970, siswa
SMA  PIRI  sebanyak  400  siswa,  yang  terbagi  dalam  14  kelas.
Mengingat  fasilitas  gedung  yang  masih  terbatas,  maka  proses kegiatan  belajar  mengajar  di  bagi  dalam  2  paruh  waktu,  yaitu  7
kelas pagi dan 7 kelas lainnya masuk sore. Untuk pengembangan sekolah selanjutnya pada Tahun 1980 SMU PIRI dipecah menjadi
dua yaitu : 1  SMU PIRI 1 Bersubsidi Yogyakarta berlokasi di  komplek Baciro
dengan Kepala Sekolah Bapak Drs. Harijono. 2  SMU  PIRI  2  Yogyakarta  berlokasi  di  Pugeran  dengan  Kepala
Sekolah Dra. Sri Hartati Sudiyana. Kemudian  pada  Tahun  1985,  berdasarkan  SK  Dirjen
Pendidikan  Dasar    Menengah  Nomor  :  607CKep11985, tepatnya  tanggal  17  Januari  1985,  SMA  PIRI  1  bersubsidi
Yogyakarta  mendapat  status  disamakan.  Untuk  meningkatkan kualitas  sekolah,  mulai  tahun  1995  diadakan  Program
Pengembangan,  Program  Unggulan  dan  Matrikulasi.  Sampai  saat ini SMA PIRI 1 Yogyakarta berlokasi di Jalan Kemuning 14 Baciro
Yogyakarta.
b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Visi  dari  SMA  PIRI  1  Yogyakarta  yaitu
“Berakhlak  Mulia, Cerdas Dan Kompetitif”
Sedangkan Misi sekolah adalah sebagai berikut : 1  Mengembangkan  pendidikan  agama  dan  budi  pekerti  dalam
kehidupan sekolah yang dilandasi cinta dan kasih sayang. 2  Mewujudkan  lulusan
yang  berkarakter dan  berwawasan
kebangsaan serta peduli terhadap lingkungan hidup. 3  Mengembangkan potensi kecerdasan emosional dan spiritual.
4  Mewujudkan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal.
5  Mewujudkan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang memiliki integritas.
6  Menjalin  kemitraan  dengan  pemangku  kepentingan  melalui peningkatan  pelayanan  prima,  transparan  dan  komunikasi  yang
harmonis. 7  Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.