Mikrobiologi Laporan Pengamatan Gerak

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGAMATAN GERAK BAKTERI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi
yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd

Oleh:
Kelompok 5
S1 Pendidikan Biologi
Offering A
Annas Jannaatun Na’im

130341603379

Ella Rahmawati Hamiatin

130341603400

Hanum Annisatuz Zuhroh

130341603394


Nanik Yuliyanti

130341603367

Nila Wahyuni

130341603392

Rosita Buana Putri

130341614825

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FEBRUARI 2014

A. Tanggal Praktikum
5 Februari 2014

B. Topik
Pengamatan Gerak Bakteri
C. Tujuan
1. Untuk menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri
2. Untuk mengamati gerak bakteri.
D. Dasar Teori
Bakteri dapat bergerak dengan berbagai cara. Gerakan bakteri dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu gerak dengan flagel (aktif) dan gerak tanpa flagel, yang bergerak
aktif disebabkan oleh gerakan rotasi flagel. Kemampuan untuk bergerak tanpa flagel
dimiliki oleh bakteri-bakteri meluncur, diantaranya miksobakteri, sianobakteri dan
kelompok bakteri lain, maupun Spirochaeta. (Schlegel, 1994).

Gambar 1. Macam-macam flagel
(Ferawati, 2012)
Penyusunan Flagel
Penyusunan flagel (cemeti) pada sel bakteri merupakan ciri khas bagi
eubakteria yang bergerak. Flagela-falgela tersebut disematkan secara polar atau lateral
pada bakteri-bakteri yang berbentuk batang. Diantara bakteri yang berflagel
monopolar, hanya sedikit yang dilengkapi dengan flagel tunggal (“monotrich”)
sehingga flagelnya tebal sekali, misalnya pada Vibrio metshnikovii. Flagel yang

nampak dan berfungsi sebagai flagel tunggal pada kebanyakan bakteri yang berflagel
monopolar atau bipolar adalah berkas berkas flagel yang terdiri dari 2-50° flagel
(“politrich”). Bakteri yang berflagel monopolar “politrich” disebut juga “ophotrich”,
misalnya pada Pseudomonas dan Chromatium. Yang berfalgel bipolar “politrich”
dinamakan flagel “amphitrich”, misalnya pada Spirillum. Flagel pada bakteri
peritrich”, misalnya pada Enterobacteriaceae, Bacillaceae dan lain-lain, tersemat di
sepanjang sel atau pada semua sisi. (Schlegel, 1994).

Gambar 2. Bakteri berflagel “politrich” - Pseudomonas
(Manson, 1977)

Gambar 3. Bakteri berflagel “politrich”
(Manson, 1977)
Mengenali Flagel
Pada sejumlah kecil bakteri, flagelnya dapat dilihat dengan mikroskop
lapangan terang atau kontras fase, misalnya pada Chromatium okenii, Bdelovibrio,
Thiospirillium. Pad banyak bakteri lain, flagel dan ruang renangnya harus nampak
pada penyinaran lapangan gelap. Untuk menampakkan flagel secara paling sederhana,
yaitu menempelinya dengan endapan pewarna atau endapan logam atau diamati
dibawah mikroskop elektron. (Schlegel, 1994).


Fungsi Flagel
Pada kebanyakan bakteri yang berflagel polar, flagel dapat bertindak sebagai
pendorong (seperti baling-baling pada perahu) dan mendorong sel melintasi medium.
Flagelnya merupakan benang-benang yang terpintal dalam bentuk heliks, yang
digerakkan oleh “mesin rotasi” yang terdapat pada tempat penyematan di dalam
sitoplasma dna flagel berputar mengelilingi sebuah poros fiktif seperti garis sekrup.
Gerakan ini dapat dilakukan oleh flagel tunggal atau oleh ikat flagel.

Flagel dapat membalikkan arah putar secara spontan atau oleh rangsangan dari
luar. Pada beberapa bakteri yang berflagel polar, pembalikkan arah putar flagel
berakibat membaliknya arah gerakan badan sel. Pada spiril yang berflagel
“amphitrich”, kadang-kadang berkas flagel terlipat balik diatas badan sel. (Schlegel,
1994).
Susunan Halus Flagel
Flagel adalah benang-benang yang terikat secara heliks. Flagel berbagai
bakteri dapat dibedakan berdasarkan tebalnya, panjangnya, maupun panjang dan
amplitudo garis putar sekrup. Filamen flagel terdiri dari protein khas, yaitu flagelin.
Protein ini terdiri subunit dengan massa moleku relatif rendah. Komponen-komponen
ini tersusun secara heliks mengelilingi ruang rongga aksial. Flagel terdiri atas tiga

bagian, yaitu :filamen flagel, sebuah cantelan flagel dekat permukaan sel dan sebuah
benda basal. (Schlegel, 1994).
Pergerakan flagella membutuhkan energi dari sel. Organisme yang mempunyai
flagella peritrik pada umumnya pergerakannya lurus dan lambat, sedangkan yang
mempunyai flagel polar bergerak lebih cepat, berputar-putar dan berpindah-pindah
arah. (Fardiaz, 1992)
Beberapa organisme prokariot dapat bergerak namun tidak memiliki organ
pergerakan atau flagella. Organisme tersebut bergerak dengan cara meluncur atau
gliding, dan akan bergerak jika mengalami kontak dengan suatu permukaan padat,
tetapi tidak akan bergerakjika terdapat dalam bentuksuspensi di dalam cairan.
(Fardiaz, 1992)
Dalam mengamati pergerakan bakteri di bawah mikroskop harus dibedakan
antara pergerakan sejati yang disebabkan oleh flagella dengan pergerakan Brown
(Brownian motion) yang terjadi juga pada sel yang telah mati. Pergerakan brown
adalah pergerakan yang terjadi pada semua benda kecil di dalam air, disebabkan oleh
pergerakan molekul air yang dipindahkan ke benda-benda kecil tersebut. (Fardiaz,
1992)
Bakteri yang memperlihatkan pergerakan Brown, gerakannya tidak teratur dan
tidak terarah. Hanya benda-benda kecil yang memperlihatkan pergerakan Brown
sedangkan bakteri yang berukuran besar dan khamir pergerakannya kecil sekali atau

tidak ada sama sekali. (Fardiaz, 1992).

E. Alat dan Bahan
 Alat :
1. Mikroskop
2. Kaca benda cekung
3. Jarum inokulasi ujung lurus
4. Jarum inokulasi ujung berkolong
5. Kaca penutup
6. Lampu spiritus
7. Ent-kas
 Bahan :
1. Biakan bakteri yang diperoleh dari Kegiatan Ke-II
2. Aquades steril
3. Kertas penghisap
4. Alkohol 70%
5. Medium lempeng 2 buah
6. Medium miring 2 buah
7. Lap
8. Korek api

9. Sabun cuci
10. Lisol
11. Tissue

F. Cara Kerja

Diambil sebuah kaca benda
cekung yang bersih, lalu
dilewatkan di atas api lampu
spiritus.
Secara aseptik diambil sedikit
inokulum yang berasal dari
koloni bakteri yang akan
diperiksa. Cara ini dilakukan
dengan menggunakan jarum
inokulasi ujung lurus.
Disentuhkan inokulum pada
tetesan aquades steril pada kaca
penutup, lalu diratakan perlahanlahan.


Diamati preparat dibawah
mikroskop.

Diambil sebuah kaca penutup
yang bersih, lalu dilewatkan di
atas api lampu spiritus.

Di teteskan satu ose aquades
steril di atas kaca penutup.

Diterlungkupkan bagian
cekung dari kaca benda
cekung tepat di atas kaca
penutup yang telah diberi
Dibalikkan
inokulum. dengan cepat kaca
benda dan kaca penutup,
diusahakan agar tetesan
aquades tersebut menggantung
dan terkurung di dalam

cekungan kaca benda.

Dicatat bentuk sel dan
kemampuannya untuk bergerak.
Dimasukkan data ke dalam tabel
hasil pengamatan.
G. Data
No. Koloni

Jenis Gerak Bakteri

1
2

Gerak brown (tidak berpindah tempat)
Gerak brown (tidak berpindah tempat)

H. Analisis Data
Praktikum pengamatan gerak bakteri pada kedua biakan bakteri yang diperoleh
dari kegiatan ke-II menunjukkan hasil yang sama antara bakteri satu dengan bakteri

yang lainnya. Pada koloni satu menunjukkan bahwa bakteri bergerak tidak berpindah
tempat yang biasa disebut gerak Brown. Hal serupa juga terjadi pada koloni bakteri
dua.
I. Pembahasan
Pada praktikum ini, diamati pergerakan pada bakteri. Pengamatan ini
dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Dalam praktikum ini digunakan metode
“tetesan bergantung”. Metode ini bertujuan untuk mengamati gerak bakteri yang bebas
bergerak (tidak berimpit kaca benda dan kaca penutup). Dalam praktikum ini,
digunakan aquades steril. Dari sediaan preparat “tetesan bergantung” hanya dapat
mengamati bakteri selama aquades saat bergantung pada kaca penutup. Melalui
preparat tersebut dapat dilihat bakteri yang bergerak.
Dari hasil pengamatan dalam praktikum ini, kedua koloni bakteri yang diamati
keduanya memiliki kemampuan bergerak. Kemampuan gerak pada kedua bakteri
tersebut yaitu gerak Brown. Gerak Brown (Brownian motion) yaitu gerak dengan tidak
berpindah tempat, melainkan pergerakan yang terjadi pada semua benda kecil di
dalam air, disebabkan oleh pergerakan molekul air yang dipindahkan ke benda-benda
kecil tersebut. (Fardiaz, 1992). Pada kedua bakteri tersebut berkemampuan untuk

melakukan Gerak Brown, dikarenakan kedua bakteri tersebut tidak mempunyai flagel
dan gerakannya disebabkan oleh pergerakan molekul air yang saling bertumbukan.


J. Diskusi
1. Keuntungan apakah yang diperoleh melalui penggunaan metode “tetesan
bergantung” dalam pengamatan gerak bakteri?
2. Bagaimanakah ciri-ciri gerakan bakteri?
Jawab :
1. Keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan metode “ tetesan bergantung”
dalam pengamatan gerak bakteri adalah :
a. Sel bakteri lebih leluasa dalam bergerak, karena dalam media aquadest
steril yang menggantung memberikan ruangan yang lebih luas untuk
pergerakan bakteri, sedangkan apabila tidak menggantung akan membuat
bakteri terhimpit sehingga tidak dapat bebas bergerak.
b. Melalui “tetesan bergantung”, kaca benda yang digunakan adalah kaca
benda yang cekung pada bagian tengahnya, sehinga sel bakteri tidak
terhimpit.
c. Lebih mudah mengamati pergerakan bakteri.
2. Cara gerak bakteri ada dua, yaitu gerak aktif dan gerak brown. Pada gerak aktif
yaitu gerak berpindah tempat dengan menggunakan flagel. Sedangkan gerak
brown yaitu gerak pada bakteri yang tidak mempunyai flagel, tetapi gerakannya
disebabkan oleh pergerakan molekul air yang saling bertumbukan.
K. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dalam praktikum ini, kedua jenis koloni bakteri yang
diamati sama-sama memiliki kemampuan bergerak yaitu gerak Brown (Brownian
motion). Hal ini dikarenakan kedua jenis koloni bakteri tersebut tidak mempunyai
flagel dan gerakannya disebabkan oleh pergerakan molekul air yang saling
bertumbukan.

L. Daftar Pustaka
Fardiaz, Srikandi.1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama.
Pelczar, Michael J. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI (Universitas
Indonesia) Press.
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Sri Hastuti, Utami. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM Press.
Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Depdikbud.