Penilaian Afektif Penialain Hasil Belajar dan Upaya Tindak Lanjut

- Indikator Pencapaian Kompetensi IPK 1.1.1 Berilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat. 1.1.2 Berdoa dengan sungguh-sungguh sesuai kepercayaan yang dianutnya 2.1.1 Mengetahui semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang seperti yang tertera dalam sila-sila pancasila. 2.1.2 Menunjukan sikap yang mencerminkan beberapa atau mungkin keseluruhan dari sila-sila pancasila. 3.1.1. Menjelaskan kedudukan dan fungsi lembaga kementrian negara Republik Indonesia 3.1.2. Menguraikan tentang kedudukan dan fungsi lembaga non kementrian 4.1.1. Mengkomunikasikan kedudukan dan fungsi lembaga kementrian negara Republik Indonesia 4.1.2. Mempresentasikan kedudukan dan fungsi lembaga non kementrian

C. Materi Pembelajaran

Lampiran materi 1. Dalam melaksanakan tugasnya, Presiden Republik Indonesia dibantu oleh seorang wakil presiden yang dipilih bersamaan dengannya melalui pemilihan umum, serta membentuk beberapa kementerian negara yang dipimpin oleh menteri-menteri negara. Menteri-menteri negara ini dipilih dan diangkat serta diberhentikan oleh Presiden sesuai dengan kewenangannya. Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan: 1 Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. 2 Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. 3 Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. 4 Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang- undang. Selain diatur oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, keberadaan kementerian Negara juga diatur dalam sebuah undang-undang organik, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Undang-undang ini mengatur semua hal tentang kementerian Negara, seperti kedudukan, tugas pokok, fungsi, susunan organisasi, pembentukan, pengubahan, menggabungkan, memisahkan danatau