PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN

Oleh SUDARSUN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan gerak dasar bermain sepakbola pada siswa kelas V SD Negeri Kertasana Kedondong Kabupaten Pesawaran melalui model pembelajaran kelompok.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kertasana Kedondong Kabupaten Pesawaran yang berjumlah 19 siswa, dengan perincian 10 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan menggunakan instrumen penilaian tes keterampilan gerak dasar bermain sepakbola.

Hasil penelitian menunjukkan: pada siklus pertama diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar 21,05%, pada siklus kedua diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan belajar sebesar 42,10%, dan pada siklus ketiga diperoleh prosentase keberhasilan belajar sebesar 68,42%. Berdasarkan nilai rerata untuk meningkatkan hasil pembelajaran harus diberi perlakuan yang sesuai dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan. Hasil peningkatan ≥50% itu artinya hasil pembelajaran keterampilan dasar bermain sepakbola dengan menggunakan model pembelajaran kelompok menunjukan telah terjadi peningkatan. Dengan kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan dasar pada permainan sepakbolai siswa kelas V SD Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong telah berhasil ditingkatkan dan proses pembelajaran di kelas tersebut dianggap telah tuntas pula.


(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN

(Skripsi)

Oleh SUDARSUN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Siklus Penelitian Ttindakan Kelas (PTK) ... 13


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Kegunaan Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani... 5

B. Hakekat Belajar Mengajar ... 6

C. Sepak Bola ... 7

D. Gerak Dasra dalam Permainan Sepakbola... 8

E. Model Pembelajaran Kelompok... 9

F. Hipotesis ... 10

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 11

B. Subyek Penelitian ... 12

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 13

D. Rancangam Penelitian... 13

E. Proses Pembelajaran Loncat Harimau... 14

F. Teknik Pengumpulan Data ... 18


(5)

H. Teknik Analisis Data ... 18 I. Validanya Penelitian Tindakan Kelas ... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 20 B. Pembahasan ... 21

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 24 B. Saran ... 24 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian dari FKIP Unversitas Lampung 2. Surat Keterangan dari Kepsek SD Negeri Kertasana 3. Data Hasil Penelitian Setiap Siklus

4. Instrumen Penelitian 5. Photo Kegiatan


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menguasai Gerak

Dasar Sepakbola... 20 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belajar Keterampilan Gerak Dasar


(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes.

…………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Wiyono, M.Pd.

…………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes.

…………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Wiyono, M.Pd.

…………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(10)

MOTTO

Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan

Maka dari itu saya siap memimpin dan dipimpin


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian dari FKIP Unversitas Lampung 2. Surat Keterangan dari Kepsek SD Negeri Kertasana 3. Data Hasil Penelitian Setiap Siklus

4. Instrumen Penelitian 5. Photo Kegiatan


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menguasai Gerak

Dasar Sepakbola... 20 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belajar Keterampilan Gerak Dasar


(13)

MOTTO

Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan

Maka dari itu saya siap memimpin dan dipimpin


(14)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes.

…………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Wiyono, M.Pd.

…………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(15)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SUDARSUN

NPM : 1113108007

Tempat tanggal lahir : Wonokriyo, 30 April 1965

Alamat : Nabang Sari Pasar Baru - Kedondong

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judulPeningkatan Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola Melalui Pembelajaran Kelompok Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, November 2012


(16)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis ini kepada :

1. Istriku dan anak-anaku tersayang yang senantiasa memotivasi dan

mendukung setia menanti dan selalu mendampingi serta mendo akan atas

keberhasilanku.

2. Kepala sekolah dan rekan guru di SDN Kertasana yang selalu memberi

dukungan.

3. Sahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama

dari awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung

4. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung tercinta


(17)

Judul Skripsi : PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR

BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI

PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN

Nama Mahasiswa : SUDARSUN Nomor Pokok Mahasiswa : 1113108007

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Dr. Rahmat

Hermawan, M.Kes.

NIP. 19510507 198103 1 002 NIP.


(18)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sudarsun dilahirkan di Desa Wonokriyo pada tanggal 30 April 1965, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dari Bapak Mat Umar dan Ibu Surip.

Pendidikan formal yang telah penulis lalui adalah, 1. SD Negeri 2 Gadingrejo masuk 1973 lulus 1979 2. SMP Negeri Gadingrejo masuk 1979 lulus 1982 3. SGO Negeri Tanjungkarang masuk 1983 lulus 1986 4. D2 Penjaskes masuk 2001 lulus 2003

5. Pada tahun 2011 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang ditempuh melalui Program S1 dalam Jabatan.

Penulis bekerja sebagai guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di SD Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung sejak tahun 1994.


(19)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola melalui Pembelajaran Kelompok pada Siswa Kelas V SD Negeri Kertasana Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan 3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Penjaskes

4. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.


(20)

5. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku Penguji utama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

8. Kepala SD Negeri Kertasana yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V.

9. Siswa-siswi kelas V SD Negeri Kertasana, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

10. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis


(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan melalui berbagai aktivitas jasmani yang bertujuan untuk mengem-bangkan individu secara organic, neuromuscular, intelektual dan emosional, selain itu melalui aktivitas jasmani dikembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup sehat dan aktif.

Pengertian pendidikan jasmani dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2003, menge-mukakan definisi Pendidikan Jasmani sebagai berikut :

“Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didisain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif serta kecerdasan emosi”.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Melalui pendidikan jasmani siswa di sosialisasikan kedalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga. Tidaklah mengherankan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan menyeluruh dan sekaligus memiliki potensi yang


(22)

6

strategis untuk mendidik. Pendidikan jasmani yang dikemukakan oleh Toho Cholik Mutohir dan Rusli Lutan (1996-1997 : 16), mengembangkan definisi pendidikan jasmani sebagai berikut :

“Pendidikan jasmani adalah proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani kemampuan dan ketrampilan, kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila”

Bila disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktitifitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat seutuhnya.

B. Hakekat Belajar Mengajar Gerak

Belajar adalah merupakan suatu usaha untuk menambah atau mengumpulkan berbagai pengalaman (Ilmu Pengetahuan). Sedangkan mengajar adalah usaha untuk menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan. Beberapa ahli yang membuat tafsiran tentang belajar dan mengajar, diantaranya :

Menurut Tabrani Rusyani (1989:7), Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut rumusan tersebut bearti bahwa belajar bukan hanya sekedar mengingat melainkan lebih luas dari itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasa latihan, melainkan perubahan prilaku.

Sedangkan mengajar menurut pandangan Burton dalam Chauhan (1977:5), adalah upaya dalam memberikan rangsangan (stimulus), bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Dari pandangan mengenai belajar dan mengajar di atas pada dasarnya dalam proses belajar mengajar guru


(23)

7

perlu menerapkan pendekatan yang sesuai dengan kodisi dan situasi, sehingga proses belajar mengajar berjalan secara kompleks dan tidak sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa saja, melainkan dalam menyampaikan bahan pelajaran dan dalam kegiatan belajar guru dan peserta didiknya keduanya harus aktif.

Menurut Oemar Hamalik (2006:30), bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti

C. Sepak Bola

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan. Sepak Bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan menyepak bola dengan kaki. Di dalam memainkan sepak bola pemain dibenarkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan dann hanya penjaga gawang yang diizinkan untuk memainkan bola dengan tangan (Sukinta dkk 1979:103). Sepak bola merupakan permainan beregu dimainakan oleh kedua kelompok, masing-masing terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang. Susunan pemainnya dapat dibedakan menjadi barisan penyerang, barisan penghubung, dan barisan pertahanan.

Permainan sepak bola dimainkan di atas lapangan rumput yang rata, berbentuk empat persegi panjang dengan panjang 90 meter sampai 120 meter dan lebar 45


(24)

8

meter sampai 90 meter. Lamanya permainan sepak bola terbagi menjadi dua babak yang sama 45 menit dengan waktu istirahat 10 menit di antara dua babak tersebut.

D. Gerak dasar dalam Permainan Sepakbola

Dalam permainan sepak bola, ada beberapa gerak dasar yang perlu dikuasai oleh seorang calon pemain maupun sebagai bahan pelajaran yang harus dikuasasi pula oleh seorang siswa. Seperti yang dianjurkan oleh Slamet Raharjo (2007:89) bahwa untuk menjadi terampil seorang harus menguasai kemampuan dasar bermain sepakbola yakni kemampuan melakukan teknik dribling, passing, heading, dan throw in sehingga guru dapat mengidentifikasi hasil belajar siswa, demikian gerakan yang lainnya yaitu jugling, stoping, shooting dan tendangan finalti.

Khusus untuk tendangan finalti, pada umumnya tendangan dilakukan dengan menendang bola ke arah gawang dalam sekali gerakan, namum terdapat beberapa pengecualian dimana pemain yang melakukan tendangan penalti menendang bola ke arah temannya sendiri untuk kemudian ditendang ke arah gawang, contohnya tendangan penalti yang dilakukan Robert Pires yang menendang bola ke arah Thierry Henry dalam pertandingan di Liga Utama Inggris antara Arsenal dan Tottenham.

Kemampuan dalam hal menendang tendangan penalti mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain Sepak Bola / Futsal, tidak terkecuali untuk penjaga gawang, dikarenakan tendangan penalti bisa memegang peranan penting dalam


(25)

9

menentukan menang atau kalahnya suatu pertandingan. Jika tendangan penalti dilakukan dengan baik, maka kemungkinan terjadinya gol akan semakin besar.

Ada 2 tipe tendangan penalti : Penempatan Arah (Placer) dan Kekuatan Tendangan (Blaster). Tendangan penalti dengan kekuatan tenaga menggunakan kaki bagian dalam/punggung, sedangkan penempatan arah (Placer) dilakukan dengan menggunakan kaki bagiandalam. Penendang harus memperhatikan juga aspek phisiologi. Hal ini menjadi kunci utama dalam hal menghadapi trik-trik penjaga gawang yang melakukan gerakan-gerakan yang sekiranya akan mengganggu konsentrasi kita.

Ada beberapa konsep dasar dalam melakukan tendangan penalti.

- Pada saat anda menentukan target bola pada bagian gawang, sekali anda menentukan arah, jangan merubahnya pada saat anda mulai menendang bola. - Tendang serendah mungkin jika memungkinkan, anda lebih mudah

menendang kearah bagian atas mistar gawang dibanding bagian bawah mistar gawang.

- Ambilah arah satu dari 2 pojok gawang dan coba lakukan latihan berulang kali untuk mendapatkan tendangan yang bagus.

E. Model Pembelajaran Kelompok

Menurut Rusli Lutan (dalam Rahmat Hermawan, 1998), bahwa beberapa model pembelajaran pendidikan jasmani menurut Mosston adalah gaya komando (command style), pemberian tugas (task teaching), pengajaran individu (individual teaching), pengajaran berpasangan (reciprocal teaching), pengajaran kelompok


(26)

10

(group teaching), pemecahan masalah (problem solving), dan penemuan terbimbing (guided discovery). Berdasarkan pengamatan dan pengalaman mengajar yang selama ini dilakukan, untuk mengatasi tingkat kesulitan dan meningkatkan keterampilan suatu cabang olahraga yang memiliki gerak dasar yang cukup banyak bagi siswa seperti dalam permainan sepakbola maka model pembelajarn kelompok sangat tepat untuk meningkatkan pembelajaran gerak tersebut, karena kemungkinan siswa mendapat bantuan dari temannya dalam melakukan gerakan tersebut sangat besar, sehingga keadaan ini menjadi motivasi dan sekaligus sebagai cara menduplikasikan gerak dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam belajar gerak yang dianggap sangat kompleks tersebut.

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Jikamodel pembelajaran kelompok diterapkan pada siswa kelas V SD Kencana Kecamatan Kedondong maka keterampilan gerak dasar sepak bola dapat ditingkatkan”.


(27)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar sepakbola pada siswa kelas V SD Negeri Kertasana Kabupaten Pesawaran.

2. Dengan meningkatnya kemampuan keterampilan gerak dasar bermain sepak bola maka meningkat pula keterampilan bermain sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri Kertasana Kabupaten Pesawaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan pembelajaran gerak dasar dalam permainan sepakbola bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(28)

25 2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang

berbeda

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran dengan menggunakan model atau pendekatan yang digunakan akan selalu efektif


(1)

perlu menerapkan pendekatan yang sesuai dengan kodisi dan situasi, sehingga proses belajar mengajar berjalan secara kompleks dan tidak sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa saja, melainkan dalam menyampaikan bahan pelajaran dan dalam kegiatan belajar guru dan peserta didiknya keduanya harus aktif.

Menurut Oemar Hamalik (2006:30), bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti

C. Sepak Bola

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan. Sepak Bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan menyepak bola dengan kaki. Di dalam memainkan sepak bola pemain dibenarkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan dann hanya penjaga gawang yang diizinkan untuk memainkan bola dengan tangan (Sukinta dkk 1979:103). Sepak bola merupakan permainan beregu dimainakan oleh kedua kelompok, masing-masing terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang. Susunan pemainnya dapat dibedakan menjadi barisan penyerang, barisan penghubung, dan barisan pertahanan.

Permainan sepak bola dimainkan di atas lapangan rumput yang rata, berbentuk empat persegi panjang dengan panjang 90 meter sampai 120 meter dan lebar 45


(2)

8

meter sampai 90 meter. Lamanya permainan sepak bola terbagi menjadi dua babak yang sama 45 menit dengan waktu istirahat 10 menit di antara dua babak tersebut.

D. Gerak dasar dalam Permainan Sepakbola

Dalam permainan sepak bola, ada beberapa gerak dasar yang perlu dikuasai oleh seorang calon pemain maupun sebagai bahan pelajaran yang harus dikuasasi pula oleh seorang siswa. Seperti yang dianjurkan oleh Slamet Raharjo (2007:89) bahwa untuk menjadi terampil seorang harus menguasai kemampuan dasar bermain sepakbola yakni kemampuan melakukan teknik dribling, passing, heading, dan throw in sehingga guru dapat mengidentifikasi hasil belajar siswa, demikian gerakan yang lainnya yaitu jugling, stoping, shooting dan tendangan finalti.

Khusus untuk tendangan finalti, pada umumnya tendangan dilakukan dengan menendang bola ke arah gawang dalam sekali gerakan, namum terdapat beberapa pengecualian dimana pemain yang melakukan tendangan penalti menendang bola ke arah temannya sendiri untuk kemudian ditendang ke arah gawang, contohnya tendangan penalti yang dilakukan Robert Pires yang menendang bola ke arah Thierry Henry dalam pertandingan di Liga Utama Inggris antara Arsenal dan Tottenham.

Kemampuan dalam hal menendang tendangan penalti mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain Sepak Bola / Futsal, tidak terkecuali untuk penjaga gawang, dikarenakan tendangan penalti bisa memegang peranan penting dalam


(3)

menentukan menang atau kalahnya suatu pertandingan. Jika tendangan penalti dilakukan dengan baik, maka kemungkinan terjadinya gol akan semakin besar.

Ada 2 tipe tendangan penalti : Penempatan Arah (Placer) dan Kekuatan Tendangan (Blaster). Tendangan penalti dengan kekuatan tenaga menggunakan kaki bagian dalam/punggung, sedangkan penempatan arah (Placer) dilakukan dengan menggunakan kaki bagiandalam. Penendang harus memperhatikan juga aspek phisiologi. Hal ini menjadi kunci utama dalam hal menghadapi trik-trik penjaga gawang yang melakukan gerakan-gerakan yang sekiranya akan mengganggu konsentrasi kita.

Ada beberapa konsep dasar dalam melakukan tendangan penalti.

- Pada saat anda menentukan target bola pada bagian gawang, sekali anda menentukan arah, jangan merubahnya pada saat anda mulai menendang bola. - Tendang serendah mungkin jika memungkinkan, anda lebih mudah

menendang kearah bagian atas mistar gawang dibanding bagian bawah mistar gawang.

- Ambilah arah satu dari 2 pojok gawang dan coba lakukan latihan berulang kali untuk mendapatkan tendangan yang bagus.

E. Model Pembelajaran Kelompok

Menurut Rusli Lutan (dalam Rahmat Hermawan, 1998), bahwa beberapa model pembelajaran pendidikan jasmani menurut Mosston adalah gaya komando (command style), pemberian tugas (task teaching), pengajaran individu (individual teaching), pengajaran berpasangan (reciprocal teaching), pengajaran kelompok


(4)

10

(group teaching), pemecahan masalah (problem solving), dan penemuan terbimbing (guided discovery). Berdasarkan pengamatan dan pengalaman mengajar yang selama ini dilakukan, untuk mengatasi tingkat kesulitan dan meningkatkan keterampilan suatu cabang olahraga yang memiliki gerak dasar yang cukup banyak bagi siswa seperti dalam permainan sepakbola maka model pembelajarn kelompok sangat tepat untuk meningkatkan pembelajaran gerak tersebut, karena kemungkinan siswa mendapat bantuan dari temannya dalam melakukan gerakan tersebut sangat besar, sehingga keadaan ini menjadi motivasi dan sekaligus sebagai cara menduplikasikan gerak dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam belajar gerak yang dianggap sangat kompleks tersebut.

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Jikamodel pembelajaran kelompok diterapkan pada siswa kelas V SD Kencana Kecamatan Kedondong maka keterampilan gerak dasar sepak bola dapat ditingkatkan”.


(5)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar sepakbola pada siswa kelas V SD Negeri Kertasana Kabupaten Pesawaran.

2. Dengan meningkatnya kemampuan keterampilan gerak dasar bermain sepak bola maka meningkat pula keterampilan bermain sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri Kertasana Kabupaten Pesawaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan atau perbaikan pembelajaran gerak dasar dalam permainan sepakbola bagi siswa sekolah dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.


(6)

25

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran dengan menggunakan model atau pendekatan yang digunakan akan selalu efektif


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG PESAWARAN

0 14 42

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TPS PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 KEDONDONG KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 25

ENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TPS PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 KEDONDONG KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 42

PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAK BOLA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KERTASANA KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN

0 6 49

PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAK SILA PERMAINAN SEPAK TAKRAW MELALUI “HOOP TAKRAW” PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JUNGSEMI KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

0 11 141

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE KELOMPOK BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 PANTIANOM KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

0 27 165

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI SE KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES TAHUN 2010

0 9 77

MENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING MENDATAR SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN KECIL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 MEGU GEDE KECAMATAN WERU KABUPATEN CIREBON.

0 0 37

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN KECIL DUA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WONOBODRO 01 KECAMATAN BLADO KAB. BATANG.

0 0 17

PENINGKATAN GERAK DASAR PASSING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA KELAS V SD NEGERI LABENGGA KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI

0 2 13