ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (TIMELINESS) ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
(TIMELINESS)
( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
(Skripsi)

Oleh
KIKI SIHOTANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE TIMELY SUBMISSION OF
FINANCIAL STATEMENTS
(Empirical Study In Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock
Exchange)


By

KIKI SIHOTANG

The purpose of this research is to determine what factors have an influence in
terms of timeliness submit financial statements to the public. The number of
sample firms used in this research was 118 companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in 2011.
The method used to test the hypotheses is multiple linear regression. It is intended
to determine the extent to which the variables associated with the other or with
other variables.Variables used in this study include: size public accounting firm
(KAP), the auditor's opinion and firm size (size).
The results showed that the test, the factors that affect the accuracy of financial
reporting delay is measured by the size of the public accounting firm (KAP),
while the other variable is the auditor's opinion and firm size (size) does not
significantly affect the timeliness of financial reporting.
Key Words: Timeliness, Firm size, the auditor's opinion, the size of the company

ABSTRAK


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (TIMELINESS)
( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Oleh
KIKI SIHOTANG

Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor-faktor mempunyai
pengaruh dalam hal ketepatan waktu menyampaikan laporan keuangan kepada publik.
Jumlah sampel perusahaan yang digunakan dalam peneltian ini sebanyak 118 perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011.
Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda. Hal
dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana satu variabel berhubungan dengan
lainnya atau dengan variabel lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain: ukuran kantor akuntan publik (KAP), opini auditor dan ukuran perusahaan (size).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengujian, faktor yang mempengaruhi ketepatan
penyampaian laporan keuangan yang diukur dengan delay adalah ukuran kantor akuntan
publik (KAP), sedangkan variabel lainnya yaitu opini auditor dan ukuran perusahaan (size)
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.


Kata Kunci : Ketepatan waktu, ukuran KAP, opini auditor, ukuran perusahaan (size)

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN
KEUANGAN (TIMELINESS)
( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
Oleh
KIKI SIHOTANG

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

Judul Skripsi

: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN
KEUANGAN (TIMELINESS) ( Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Nama Mahasiswa

: Kiki Sihotang

Nomor Pokok Mahasiswa : 0641031153
Jurusan

: Akuntansi


Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing

Hi. Harsono Edwin p., S.E., M.Si.
NIP 19760317 200212 1 002

Retno Yuni Nur Susilowati, S.E., M.Sc., Akt.
NIP 19780603 200604 2 001

2. Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt.
NIP 19560620 198603 1 003

MENGESAHKAN


1. Tim Penguji

Ketua

: Hi. Harsono Edwin P., S.E., M.Si.

......................................

Sekretaris

: Retno Yuni Nur Susilowati, S.E., M.Sc., Akt.

........................................

Penguji

: Susi Sarumpaet, PhD., Akt.

......................................


2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.
NIP 196109041987031001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 2 Mei 2013

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Kiki Sihotang

NPM

: 0641031153


Jurusan

: Akuntansi

Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak
merupakan penjiplakan hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya
sanggup menerima hukuman sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 7 Mei 2013
Penulis

Kiki Sihotang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Kiki Sihotang lahir di Tapanuli Utara Sumatera Utara, pada tanggal 28 Juni 1988
merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak Nasir Sihotang dan
Ibu Rugun Nababan. Penulis memiliki dua orang saudara laki-laki dan satu adik

perempuan.

Penulis telah menyelesaikan sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) Dwi Tunggal
pada tahun 1995 dan menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3
Jagabaya, Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2000. Pendidikan
tingkat pertama ditempuh di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Bandar
Lampung diselesaikan pada tahun 2003. Kemudian melanjutkan pendidikan
tingkat atas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2006.

Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung diselesaikan pada bulan
September tahun 2009 dan pada tahun 2010 penulis melanjutkan studi pada
program Sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas
Lampung.

MOTTO

Pikirkan hal besar, mulai dari hal kecil
(Anonim)


Bersama Tuhan, segalanya pasti mungkin
(Anonim)

Jadilah seperti air
(Bruce Lee)

Berpikir besarlah
(Donald Trump)

Persembahan
Dengan mengucap Puji Tuhan kepada Bapa Yang Maha
Kuasa atas berkatnyaNya, kupersembahkan sebuah karya
kecil buah pemikiran dan kerja keras untuk kedua orang
tuaku tercinta yang telah membesarkan dan mendidikku
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati,
Ayahandaku tercinta Nasir Sihotang,
Ibundaku tercinta Rugun Nababan,
Kakak dan adik,
Almamaterku yang kucintai,

Serta teman-teman baikku yang tidak akan bisa ku sebutkan
satu persatu...

SANWACANA

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan ijinNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris

Pada Perusahaan

Manufakutur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).” yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih atas kelancaran
penyusunan laporan ini. Ucapan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E, M.Si, Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Hi. Harsono Edwin P., S.E., M.si. selaku pembimbing utama,
terima kasih atas perhatian, kesabaran, dan kesediaannya meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasehat dan kritik yang
membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Retno Yuni Nur Susilowati., S.E.,M.Sc. Akt.selaku pembimbing kedua
terima kasih atas perhatian, kesabaran, dan kesediaannya meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasehat dan kritik yang
membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu DR.Susi,.S.E.,MBA,Akt. selaku penguji utama pada saat ujian skripsi.
Terima kasih atas bantuan, saran, dan nasehat yang telah diberikan selama
ini.
7. Teman-teman Akuntansi angkatan 2006 & 2007, yang tidak perlu
disebutkan satu persatu. Semoga kita semua berhasil menggapai impian
kita, Amin.
8. Sahabat-sahabat terbaikku,Tomi, Timo, Epa Sari, Dian, Syahrial, Marzuki,
Rendy, Rio, Muthia Sari, Eki, Melva, Wely, Sugeng, Rika, dan Natalia
yang menjadi motivasi tersendiri untuk menyelesaikan skripsi ini, serta
rekan-rekan yang tidak mugkin disebutkan satu-persatu.
9. Keluarga besar Khusin Ryu M-Karatedo Indonesia.
10. Rekan-rekan kerja PT. Tunas Dwipa Matra yang selama ini selalu
memberikan semangat dan motivasi yang tiada henti. Kalian sangat luar
biasa buat saya.

11. Seluruh Dosen staf pengajar dan karyawan yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
12. Dan seluruh pihak yang tidak dapat ditulis namanya satu persatu, yang ikut
membantu penulisan dalam pembuatan karya ini. Terimakasih untuk
semuanya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas kebaikan kalian
semua.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para
pembaca. Selain itu, penulis berharap dan berdoa semoga semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan semangat kepada penulis, mendapatkan berkat dari
Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.

Bandar Lampung, 7 Mei 2013
Penulis

Kiki Sihotang

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................

i

DAFTAR ISI................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

iii

I.

PENDAHULUAN .............................................................................

1

1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1

1.2. Permasalahan dan Batasan Masalah .............................................

3

1.2.1. Permasalahan .........................................................................

5

1.2.2. Batasan Masalah ....................................................................

5

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................

3

1.3.1. Tujuan Penelitian ....................................................................

5

1.3.1. Tujuan Penelitian ....................................................................

5

LANDASAN TEORI .........................................................................

6

2.1. Laporan Keuangan ........................................................................

7

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ..............................................

7

2.1.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ..........................

7

2.1.3. Tujuan Laporan Keuangan ....................................................

8

2.1.4. Komponen Laporan Keuangan .............................................

9

2.1.5. Pelaporan Keuangan .............................................................

10

II.

III.

IV.

2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan waktu (Timeliness)

13

2.2.1. Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP).................................

13

2.2.2. Opini Auditor ........................................................................

7

2.2.3. Ukuran Perusahaan (Size) .....................................................

7

METODE PENELITIAN ...............................................................

16

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................

16

3.1.1. Populasi Penelitian ..................................................................

13

3.1.2 Sampel Penelitian.....................................................................

13

2.2.1. Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)...................................

13

2.2.1. Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)...................................

13

3.2. Metode Pengumpulan Data ...........................................................

16

3.3. Rerangka Penelitian ......................................................................

18

3.4. Operasional Variabel.....................................................................

19

3.4.1. Variabel Dependen ................................................................

19

3.4.1. Variabel Dependen ................................................................

19

3.5. Pengujian Asumsi Model Regresi Linear Berganda .....................

21

3.6. Alat Analisis..................................................................................

23

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................

25

4.1. Analisis Data ................................................................................

25

4.2. Statistik Deskriptif .......................................................................

25

4.3. Uji Asumsi Klasik .........................................................................

29

4.3.1. Uji Normalitas .......................................................................

29

4.3.2. Uji Multikolineritas ...............................................................

30

4.3.3. Uji Autokorelasi ....................................................................

31

4.3.4. Uji Heterokedastisitas ...........................................................

31

4.3.5. Uji F Signifikansi regresi (Uji ANOVA) ..............................

32

4.4. Pengujian Hipotesis ......................................................................

33

4.4.1. Ukuran KAP terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan ........................................................

33

4.4.2. Opini auditor terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan ........................................................

34

4.4.3. Ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu

V.

penyampaian laporan keuangan .......................................................

35

SIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

37

5.1. Simpulan ......................................................................................

37

5.2. Keterbatasan Penelitian ................................................................

38

5.3. Saran ............................................................................................

38

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Seleksi Sampel ...................................................................

18

Tabel 3.2 Klasifikasi Nilai Durbin-Watson .......................................

22

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif..............................................

26

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Modus Ukuran KAP.............................

26

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Modus Opini Auditor ...........................

26

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolineritas ..................................................

30

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................

31

Tabel 4.6 Uji F Signifikansi ...............................................................

32

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................

33

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan
tentunya di masa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian
kompleks, dengan tingkat persaingan yang tinggi, terutama dalam upaya
penyediaan informasi dalam setiap pengambilan keputusan. Salah satu sumber
informasi yang penting dalam bisnis investasi di pasar modal adalah laporan
keuangan yang disediakan oleh setiap perusahaan yang telah go public.

Dalam rerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan
waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi, agar
laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Profesi
akuntansi pun mengakui akan pentingnya kebutuhan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntansi
yang selalu berusaha untuk tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan.

Informasi yang tidak tepat waktu memang tidak menjamin bahwa informasi
tersebut pasti merupakan informasi yang relevan. Namun informasi dikategorikan
relevan bila informasi mempunyai tiga unsur nilai, yaitu (a) informasi mempunyai
nilai prediksi (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback

2

value), dan (c) tepat waktu (timelines). Jadi, suatu informasi mustahil merupakan
informasi yang relevan tanpa tepat waktu dalam penyampaiannya. Oleh karena itu
tepat waktu merupakan sebuah keharusan dalam publikasi laporan keuangan
sehingga ada jaminan tentang relevansi informasi yang bersangkutan (Syafrudin,
2004:755).

Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam peraturannya mewajibkan bahwa
laporan keuangan tahunan yang dilaporkan perusahaan yang go public harus
terlebih dahulu diaudit oleh akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan. Keharusan laporan keuangan di audit mendorong
kantor akuntan publik (KAP) untuk meningkatkan kualitas auditnya. Seperti yang
dijelaskan oleh DeAngelo (1981) dalam Ali dan Hilmi (2008) bahwa kantor
akuntan publik yang besar dianggap kualitas audit yang dihasilkan lebih baik
dibandingkan kantor akuntan publik kecil.

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan
keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1995
tentang pasar modal. Pada tahun 2003, Bapepam mengeluarkan lampiran
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa
laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat lazim
disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat
(120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan, kemudian diperbaharui lagi
dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep06/BL/2006 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala, laporan

3

kegiatan dan laporan akuntan atas modal kerja bersih disesuaikan tahunan.
Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat
memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal.

Dalam penelitian Oktaria dan Suharli (2005) mengenai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan di BEI. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, dan
kantor akuntan besar mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan
perusahaan. Sedangkan debt to equity ratio dan profitabilitas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Peneliti Hilmi dan Ali (2008) melakukan pengujian faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di BEI dengan
memberikan hasil bahwa hanya profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan
reputasi KAP secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan di BEI.

Akibat secara langsung yang diterima oleh perusahaan yang terlambat dalam
pelaporan keuangan perusahaan adalah akibat buruk yang ditanggung perusahaan
seperti yang pernah terjadi di pasar modal Australia pada tahun 1973 yang dalam
hal ini terdapat 38 perusahaan yang sahamnya dilarang diperdagangkan karena 38
perusahaan tersebut gagal menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan batas
waktu penyampaian. Sedangkan akibat secara tidak langsung yaitu para investor

4

mungkin akan menanggapi sebagai sinyal buruk bagi perusahaan. Berdasarkan
uraian diatas dapat diketahui betapa penting ketepatan waktu pelaporan keuangan
suatu perusahaan kepada para pemakai laporan keuangan. Tetapi masih terdapat
perusahaan-perusahaan yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tepat
waktu.

Menurut hasil penelitian Respati (2001) dan Na’im (1998) mengenai profitabilitas
yang mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keungan
bertentangan dengan hasil penelitian Saleh (2004) dan Megawati (2005) yang
menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan
keuangan. Pada penelitian respati (2004) dan Hilmi dan Ali (2008) menyatakan
bahwa struktur kepemilikan mempunyai pengaruh pada ketepatan pelaporan
keuangan yang bertentangan dengan pendapat Saleh (2004). Sedangkan hasil
penelitian Hilmi dan Ali (2008) mengenai kualitas auditor yang berpengaruh pada
ketepatan waktu pelaporan keuangan bertentangan dengan hasil penelitian dari
Annisa (2004).

Berdasarkan bukti empiris menunjukkan adanya faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap waktu penyampaian laporan keuangan, maka penelitian ini mengambil
judul : “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufakutur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).”

5

1.2. Permasalahan dan Batasan Masalah
1.2.1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1.

Apakah ukuran KAP secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan (timeliness)?

2.

Apakah opini auditor memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan (timeliness)?

3.

Apakah ukuran perusahaan (size) memiliki pengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness)?

1.2.2. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup
dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011.
2. Ketepatan waktu yang diukur dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu
berdasarkan keterlambatan penyampaian laporan keuangan.
3. Ukuran perusahaan pada penelitian ini diproksikan dengan menggunakan Ln
total asset, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu:

6

1.

Melengkapi bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2.

Mengkaji ulang penelitian terdahulu apakah hasil penelitian masih konsisten.

3.

Menambah wawasan penulis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan juga dapat
memberikan referensi serta kontribusi penelitian empiris berkaitan yang
berkaitan dengan penelitian sejenis.

2. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan kepada calon investor,
investor, dan analis perusahaan untuk lebih berhati-hati dengan adanya
risiko keterlambatan penyampaian laporan keuangan. Dan juga calon
investor, investor, dan analis perusahaan dapat menjadikan sebagai bahan
pertimbangan dan rekomendasi dalam melakukan pengambilan keputusan
perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

7

II. LANDASAN TEORI

2.1. Laporan Keuangan
2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, serta
merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan itu disusun dengan
maksud untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Menurut Baridwan (2004), yang
dimaksud dengan laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan
yang merupakan ringkasan dari suatu transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan. Sedangkan pengertian laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2009) menyatakan bahwa laporan
keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan,
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.

2.1.2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI, 2009) yaitu:
1.

Dapat dipahami

8

Laporan keuangan harus memiliki informasi berkualitas yang dengan mudah
dipahami oleh pemakai laporan keuangan, dimana pemakai laporan keuangan
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktrivitas ekonomi
dan bisnis.
2.

Relevan
Suatu laporan keuangan dikatakan relevan apabila informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan
yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan.

3.

Keandalan
Informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan harus memiliki keandalan.
Karena informasi yang andal bebas dari pengertian yang dapat menyesatkan
pemakai laporan keuangan.

4.

Dapat dibandingkan
Laporan keuangan harus dapat dibandingkan antar periode untuk dapat
mengidentifikasi trend posisi dan kinerja keuangan.

2.1.3. Tujuan Laporan Keuangan
Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan laporan keuangan yang hendak
dicapai. Berikut beberapa tujuan penyusunan laporan keuangan, yaitu:
1.

Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aset (harta) yang dimiliki
perusahaan saat ini.

2.

Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.

9

3.

Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentu.

4.

Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5.

Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan.

6.

Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.

7.

Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8.

Memberikan informasi lainnya.

2.1.4. Komponen Laporan Keuangan
PSAK No. 1 tentang penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa laporan
keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1.

Neraca
Laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal
tertentu, meliputi aset, liabilitas dan ekuitas.

2.

Laporan laba rugi
Laporan yang menunjukkan aktivitas transaksi perusahaan yang berkaitan
dengan pendapatan dan biaya untuk suatu periode tertentu.

3.

Laporan perubahan ekuitas
Merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis ekuitas yang dimiliki saat
ini. Laporan ini dibuat bila terjadi perubahan ekuitas.

10

4.

Laporan arus kas
Dalam laporan arus kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok aktivitas yaitu,
penerimaan dan pengeluaran yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pembiayaan.

5.

Catatan atas laporan keuangan
Laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang
memerlukan penjelasan tertentu.

2.1.5. Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun juga cara-cara
lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem
akuntansi yaitu informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan
perusahaan, dan lain-lain (Belkaoui, 2006, h.233).
Financial Accounting Standards Board (Hendriksen dan Van Breda, 2000,
h.136) meringkaskan bahwa tujuan-tujuan pelaporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1.

Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor
dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial mengambil
keputusan rasional untuk investasi, kredit dan yang serupa.

2.

Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi guna membantu investor
dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial dalam
menetapkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif

11

dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penarikan, atau jatuh tempo
surat berharga atau pinjaman.
3.

Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber daya
ekonomi dari satuan usaha, tuntutan terhadap sumberdaya tersebut (kewajiban
satuan usaha itu untuk mentransfer sumber daya ke satuan usaha lain dan
modal pemilik), dan pengaruh transaksi, kejadian, dan situasi yang mengubah
sumberdaya dan tuntutannya pada sumberdaya tersebut.

Pelaporan keuangan itu bukanlah merupakan sebuah akhir, tetapi ia dimaksudkan
untuk memberi informasi yang berguna dalam melakukan pengambilan keputusan
bisnis dan ekonomi. Tujuan dari pelaporan keuangan bukanlah suatu hal yang
abadi, mereka akan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, legal, politik, dan
sosial di mana pelaporan keuangan terjadi. Tujuan juga dipengaruhi oleh
karakteristik dan keterbatasan dari jenis informasi yang dapat diberikan oleh
pelaporan keuangan (Belkaoui, 2006).

Pelaporan keuangan diharapkan memberi informasi mengenai kinerja keuangan
perusahaan selama suatu periode dan bagaimana manajemen dari sebuah
perusahaan menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada pemilik.
Pelaporan keuangan tidak dirancang untuk mengukur nilai dari perusahaan bisnis
secara langsung, namun informasi yang disajikannya mungkin dapat membantu
bagi mereka yang ingin memperkirakan nilainya

12

2.2. Ketepatan waktu (Timeliness)
Menurut IAI (2009) dalam menjelaskan bahwa tujuan utama laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan. Pelaporan yang mengalami penundaan, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu
menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi andal. Dalam usaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan
keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang
menentukan.

Ketepatan waktu (timeliness) diukur sejak tanggal tutup buku perusahaan sampai
dipublikasikan ke publik. Banyak penelitian yang mendefinisikan ketepatan
waktu, Chambers dan Penman (984: 21) dalam Prabandari (2007) mendefinisi
ketepatan waktu dalam dua cara, yaitu:
1.

Ketepatan waktu didefinisi sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari
tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan.

2.

Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas
tanggal pelaporan yang diharapkan.

Mamduh (2003: 35) dalam Masodah dan Mustikaningrum (2009) mendefinisi
ketepatan waktu merupakan hal penting yang harus diperhatikan perusahaan,
karena ketepatan atau terlambatnya penyajian laporan keuangan ditentukan pada
saat laporan keuangan tersebut dibutuhkan, maka apabila terlambat dalam

13

penyajian laporan keuangan tersebut, relevansi dan manfaat untuk pengambilan
keputusan akan berkurang.

2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan waktu (Timeliness)
2.2.1. Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
Suatu laporan keuangan atau informasi akan kinerja perusahaan harus dapat
disajikan dengan akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, perusahaan kemudian
menggunakan jasa kantor akuntan publik (KAP) untuk melaksanakan pekerjaan
audit terhadap laporan keuangan perusahaan.

Untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan jasa
kantor akuntan publik yang mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya
ditunjukkan dengan kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan kantor akuntan
publik besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide
Accounting Firm (Big 4). Kategori KAP the big four di Indonesia:
1. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP
Haryanto Sahari dan rekan
2. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerjasama
dengan KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja.
3. KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono
Sarwoko dan Sandjaja.
4. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman
Bing Satrio dan rekan.

14

Menurut Loeb (1971) dalam Hilmi dan Ali (2008) menyebutkan bahwa kantor
akuntan publik besar memiliki akuntan yang berperilaku lebih etikal daripada
akuntan di kantor akuntan publik kecil. Dengan demikian, kantor akuntan besar
lebih memiliki reputasi yang baik dalam melakukan pekerjaan audit dan
memberikan opini publik.

DeAngelo (1981) dalam Oktorina dan Suharli (2005) menyimpulkan bahwa KAP
yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik
dibandingkan kantor akuntan kecil. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
perusahaan yang memakai jasa kantor akuntan publik (KAP) besar cenderung
tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Berdasarkan argumen
tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah:
Ha1

: Ukuran kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh positif terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

2.2.2. Opini Auditor
Tujuan utama audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
apakah laporan keuangan klien disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (Mulyadi,
2002, h.73). Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam
mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.

Auditor adalah salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk
tercapainya laporan keuangan yang berkualitas di pasar modal. Auditor bertugas

15

memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan
diterbitkan oleh manajemen perusahaan. Assurance terhadap laporan keuangan
tersebut, diberikan auditor melalui opini auditor (Hilmi dan Ali, 2008).
Menurut PSAK 29 SA Seksi 508 dalam Standar Profesional Akuntan Publik ada
lima jenis pendapat auditor, yaitu:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (unqualified
opinion with explanatory language)
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion), dan
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion).

Penelitian Subekti dan Wulandari (2004) (dalam Supriyati dan Rolinda, 2007)
menyatakan bahwa laporan keuangan yang menerima pendapat qualified opinion
mengalami audit delay yang lebih lama. Hal ini juga dikarenakan proses
pemberian pendapat qualified tersebut melibatkan negosiasi dengan klien,
konsultasi dengan partner audit senior atau staf teknik dan perluasan lingkup
audit.

Penelitian Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali (2008) juga
menyatakan bahwa keterlambatan penyampaian laporan keuangan berhubungan
positif dengan opini audit yang diberikan oleh auditor dan perusahaan yang tidak
menerima unqualified opinion memiliki audit delay yang lebih lama. Berarti
perusahaan yang mendapat unqualified opinion dari auditor untuk laporan
keuangannya cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan

16

keuangannya karena unqualified opinion merupakan berita baik (good news) dari
auditor. Sebaliknya, perusahaan akan cenderung tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya apabila menerima opini selain unqualified
opinion karena hal tersebut dianggap sebagai berita buruk (bad news).
Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah:
Ha2

: Opini auditor berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.

2.2.3. Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan merupakan salah satu fungsi dari ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Maka pihak manajemen harus memiliki
kesadaran tinggi dalam mengolah informasi tersebut dengan baik untuk
dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan tentang kinerja dan kelangsungan
hidup perusahaan. Artinya perusahaan yang memiliki sumber aset yang besar,
lebih banyak memiliki sumber informasi, memiliki banyak staff akuntansi dan
sistem informasi yang canggih, memiliki sistem pengendalian yang kuat, serta
perusahaan besar biasanya dimonitori oleh para pengguna laporan keuangan yang
membutuhkan informasi yang relevan, sehingga memungkinkan untuk
mempercepat laporan keuangan auditan dan meminimalisir terhambatnya
penyampaian laporan keuangan kepada publik. Dari uraian tersebut maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha3

: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan (timeliness).

25

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data pada perusaahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Data yang digunakan dalam penelian ini
adalah laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product And
Sevice Solution (SPSS) versi 18.0.

4.2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan memberikan penjelasan tentang nilai maksimum,
nilai minimum, dan deviasi standar dari variabel-variabel independen. Dalam
penelitian ini melibatkan satu variabel dependen yaitu : delay, sedangkan variabel
independen terdiri dari tiga variabel yaitu : reputasi KAP, opini auditor, dan
ukuran perusahaan (size). Setelah mengolah data dengan menggunakan SPSS,
maka diperoleh hasil statistik deskriptif yang ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

26

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
N

Minimum Maximum

Mean

Std.Deviation

Delay

118

-55

95

25,69

36,530

Total Aset

118

10,94

31,61

24,4068

6,37181

Valid N (listwise)
Sumber : Lampiran 3
Tabel 2. Hasil Perhitungan Modus Ukuran KAP

Total

KAP Big Four

KAP Non Big
Four

perusahaan

1

2

3

4

5

118

0

7

21

16

74

Modus

5

Sumber : Lampiran 3
Tabel 3. Hasil Perhitungan Modus Opini Auditor
Total

Jenis-jenis Opini Auditor
Modus

Perusahaan

1

2

3

4

5

118

103

15

0

0

0

1

Sumber : Lampiran 3
Sumber : Lampiran 3
Dari tabel uji statistik deskriptif menjelaskan nilai maksimum, minimum, rata-rata
(mean), dan deviasi standar dari variabel delay dan total aset pada 118 perusahaan
yang dijadikan penelitian. Sedangkan untuk variabel reputasi KAP dan opini
auditor tidak diikutsertakan dalam perhitungan statistik deskriptif karena variabel
tersebut memiliki skala nominal. Skala nominal merupakan skala pengukuran

27

kategori atau kelompok (Gozhali, 2005). Perhitungan yang tepat untuk variabel
reputasi KAP dan opini auditor adalah dengan menggunakan modus. Metode ini
digunakan untuk mengerahui nilai yang paling sering muncul dari variabel
tersebut. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Delay
Diketahui rata-rata delay pada tahun yang diamati adalah 27 hari, dengan deviasi
standar 36 hari. Delay yang mempunyai nilai minimum -55 hari ini berarti
perusahaan tersebut menyampaikan laporan keuangan tersebut lebih cepat 55 hari
dari batas tanggal penyampaian laporan keuangan yang ditetapkan yaitu 30 April,
sedangkan delay yang mempunyai nilai maksimum 95, hal ini berarti perusahaan
tersebut mengalami keterlambatan penyampaian laporan keuangan selama 95 hari
dari batas waktu yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Sedangkan deviasi standar
sebesar 36,530 artinya selama periode penelitian ukuran penyebaran dari variabel
delay adalah sebesar 36 hari.

2. Reputasi kantor Akuntan Publik (KAP)
Kategori perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP
Big Four Worldwide Accounting Firm (Big 4) diberi nilai skala 1 sampai dengan
4 dengan rincian sebagai berikut:
1. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP
Haryanto Sahari dan rekan diberikan nilai 1.
2. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerjasama
dengan KAP Siddharta-Siddharta dan Widjaja diberikan nilai 2.

28

3. KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP Purwantono
Sarwoko dan Sandjaja diberikan nilai 3.
4. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP Osman
Bing Satrio dan rekan diberikan nilai 4.
Sedangkan untuk perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP selain Big Four
diberikan nilai 5. Berdasarkan perhitungan dengan metode modus (data
terlampir) nilai yang paling sering muncul adalah nilai 5 (KAP selain Big Four),
hal ini menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menggunakan jasa KAP selain
yang berafiliasi dengan KAP Big Four.

3. Opini Auditor
Opini auditor yang diterima oleh setiap perusahaan dibagi menjadi lima dan
pemberian nilai skala menyesuaikan urutan yang sudah ada, dengan rincian
sebagai berikut:
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) diberikan nilai 1,
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (unqualified
opinion with explanatory language) diberikan nilai 2,
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) diberikan nilai 3,
4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion) diberikan nilai 4, dan
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion) diberikan
nilai 5.
Berdasarkan perhitungan dengan metode modus (data terlampir) nilai yang paling
sering muncul adalah nilai 1, hal ini berarti perusahaan cenderung mendapatkan
unqualified opinion.

29

4. Ukuran Perusahaan (Size)
Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan Ln total
asset. Penggunaan natural log (Ln) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Jika nilai total asset langsung dipakai
begitu saja maka nilai variabel akan sangat besar, miliar bahkan triliun. Total
asset memiliki nilai minimum sebesar 10,94 hal ini berarti perusahaan dengan
nilai aset yang paling kecil adalah 10.941.606.400 rupiah dan memiliki nilai
maksimum sebesar 31,61 hal ini berarti perusahaan yang memiliki aset paling
besar adalah 53.585.933.000.000 rupiah. Sedangkan deviasi standar sebesar
6,37181 artinya selama periode penelitian ukuran penyebaran dari variabel total
aset adalah sebesar 6,37181 miliar rupiah.

4.3. Uji Asumsi Klasik
Model regresi dapat dijadikan suatu indikator apabila telah memenuhi asumsiasumsi dalam uji asumsi klasik. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang telah
dilakukan dalam penelitian ini:

4.3.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual atau error term
yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai residual atau error term yang
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik
yaitu Normal Probability Plot

(data terlampir). Analisis deteksi normalitas

dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik. Berdasarkan grafik uji normalitas, hasil dari uji normalitas menunjukkan
bahwa probability plot berada pada titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal,

30

serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen.
Imi dikarenakan penelitian yang mengandung multikolineritas akan memberikan
pengaruh terhadap hasil penelitian, sehingga penelitian tersebut menjadi tidak
berfungsi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan nilai tolerance > 0,10 atau
sama dengan VIF < 10.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolineritas
Variabel

Tolerance

VIF

Simpulan

Ukuran KAP

0,989

1,011

Tidak ada Multikolineritas

Opini Auditor

0,967

1,034

Tidak ada Multikolineritas

Total Asset

0,977

1,023

Tidak ada Multikolineritas

Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel uji multikolineritas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
indepanden mempunyai nilai VIF < 10 yang berarti tidak ada multikolineritas,
sehingga model regresi untuk delay yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilanjutkan.

31

4.3.3. Uji Autokorelasi
Pendekatan yang sering digunakan untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau
tidak adalah dengan uji statistik Durbin-Watson. Hasil uji asumsi autokorelasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi

Model

R

R Square

Adjusted R
Square

Std. Error of
the Estimate

DurbinWatson

1

0,277a

0,077

0,053

35,555

1,661

Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel uji autokorelasi dari 118 perusahaan dengan variabel
berjumlah 3 (n = 118, k = 3) dan tingkat signifikan 0,05 dengan menggunakan uji
Durbin Watson, dapat diketahui DW sebesar 1,661. Sedangkan dalam tabel durbin
watson nilai DW sebesar 1,661 berada diantara dL 1.613 – du 1.736. sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat auokorelasi karena nilai DW berada
diantara dL dan du.
4.3.4. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi
kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model
regresi yang baik tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya
heterokedastisitas dapat dilihat dengan grafik scatterplot dengan ketentuan yaitu
apabila diagram pencar yang ada membentuk diagram tertentu yang teratur atau
menumpuk dalam satu tempat maka regresi mengalami heterokedastisitas tetapi

32

apabila diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau menyebar acak maka
regresi tidak mengalami heterokedastisitas.

Berdasarkan scatterplot (gambar terlampir), menunjukkan bahwa diagram pencar
tidak membentuk pola tertentu tetapi menyebar secara acak serta tersebak baik
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan regresi dalam
penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.
Setelah pengujian asumsi klasik dilakukan maka dapat diperoleh simpulan bahwa
ukuran KAP, opini auditor dan ukuran perusahaan (Size) bebas dari uji asumsi
klasik. Hal ini berarti uji regresi dapat dilanjutkan dan tidak ada variabel yang
dikeluarkan dari model regresi yang akan berpengaruh terhadap hasil.

4.3.5. Uji F Signifikansi regresi (Uji ANOVA)
Tabel 6. Uji F Signifikansi

Regression

Sum of
Squares
12015,480

Residual
Total

Model

3

Mean
Square
4005,160

144111,536

114

1264,136

156127,017

117

df

F

Sig.

3,168

0,027a

Sumber : Lampiran 6
Dari tabel tersebut, dapat dilihat tingkat signifikansi untuk variabel reputasi KAP,
opini auditor, dan total asset untuk tahun 2011. Dari tabel 6 menunjukkan hasil F
hitung sebesar 3,168 dengan memiliki nilai sig (significant) sebesar 0,027

33

menunjukkan bahwa p-value kurang dari tingkat signifikansinya yaitu 0,05, terhadap
variabel dependen yaitu delay secara statistik dapat diterima karena signifikan berada
dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penerimaan Ha yang berarti secara
serentak variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.

4.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen setelah melakukan uji asumsi klasik.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda pada
tingkat keyakinan 95% dan kesalahan dalam analisis 5%. Berikut hasil pengujian
hipotesis:
Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis

Model

(Constant)
KAP
OPINI_AUDITOR
TOTAL_ASET

Standardiz
Unstandardized
ed
Coefficients
Coefficient
s
B
Std. Error
Beta
32,498
13,573
19,993
6,997
0,259
-8,083
7,286
-0,102
-0,317
0,522
-0,055

t

2,394
2,857
-1,110
-0,607

Sig.

0,018
0,005
0,270
0,545

Sumber : Lampiran 7

4.4.1. Ukuran KAP terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan
Pengujian terhadap hipotesis bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari ukuran
KAP terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan yang diproyeksikan

34

dengan delay pada perusahaan manufaktur pada tahun 2011.Berdasarkan hasil
perhitungan diatas, ukuran KAP menunjukkan p-value 0,005 hasil ini lebih kecil
dari tingkat signifikansinya 0,05. Maka secara statistik Ho ditolak, yang berarti
terdapat pengaruh signifikan ukuran KAP terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa, perusahaan yang
menggunakan jasa KAP Big Four cenderung untuk tepat waktu dalam
penyampaian laporan keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
menggunakan jasa KAP Big Four.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali
(2008) yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan
yang menggunakan jasa KAP Big Four cenderung untuk tepat waktu dalam
penyampaian laporan keuangannya. Hasil ini juga sekaligus tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991) dan Annisa (2004)
dimana mereka memperoleh hasil bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

4.4.2. Opini auditor terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan
Pengujian terhadap hipotesis bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari opini
auditor terhadap ketepatan waktu penyampian laporan keuangan pada perusahaan
manufaktur pada tahun 2011. Berdasarkan hasil hasil perhitungan diatas, opini
auditor menunjukkan p-value sebesar 0,270 hasil ini lebih besar dari tingkat
signifikansinya 0,05. Maka secara statistik tidak menolak Ho, yang berarti tidak

35

terdapat pengaruh signifikan opini auditor terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa, perusahaan yang
mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, tidak akan berbeda dengan
perusahaan yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian dalam hal
menyampaikan laporan keuangannya.
Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Penelitiannya menunjukkan bahwa opini akuntan publik tidak
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Hasil ini juga sekaligus tidak mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991) mereka memperoleh hasil bahwa
opioni auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.

4.4.3. Ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan
Penguj