Balangan dan Temohon. Tempat Penyajian Sintren.

49 menjadi sintren akan pingsan atau kesurupan. Pawang senantiasa menjaga agar kemenyan tidak padam. Dokumen : Grup Sintren Gaya Baru, tahun 2007. Photo 3. Proses Membuka Kurungan. Dokumen : Grup Sintren Gaya Baru, tahun 2007. Photo 4. Sintren Sudah Jadi

b. Balangan dan Temohon.

Balangan berasal dari kata mbalang artinya melemparkan sesuatu. Balangan yaitu pada saat penari Sintren sedang menari, maka dari arah penonton ada yang melempar Jawa : mbalang sesuatu ke arah penari 50 Sintren. Pada saat penari Sintren terkena lemparan atau balangan dari penonton, maka si Sintren itu akan jatuh pingsan. Pada saat pingsan itu, Pawang menggunakan mantra – mantra tertentu dibacakan ke arah tubuh sintren. Kedua tangan penari Sintren diasapi dengan kemenyan dan kemudian diteruskan dengan mengusap wajah penari sintren. Tujuan mengusap wajah yaitu agar roh bidadari datang lagi sehingga penari Sintren dapat melanjutkan tariannya lagi. Sedangkan Temohon adalah penari Sintren dengan tampah atau nampan mendekati penonton untuk meminta tanda terima kasih berupa uang ala kadarnya. Tahap akhir. Pada tahap ini pawang melakukan persiapan untuk mengakhiri pertunjukan. Alasan untuk mengakhiri karena sudah cukup lama sintren menari, sehingga perlu istirahat. Tahap pertama, Penari Sintren di masukkan ke dalam kurungan bersama pakaian biasa pakaian yang dipakai sehari – hari sebelum menjadi sintren Tahap kedua, Pawang membawa anglo berisi bakaran kemenyan mengelilingi kurungan sambil membaca mantra. Bacaan mantra dilakukan pawang sampai Sintren mengeluarkan pakaian sintren yang dikenakannya. Tahap ketiga, Kurungan dibuka penari Sintren sudah berpakaian biasa dalam keadaan tidak sadar. Selanjutnya Pawang memegang kedua 51 tangan penari Sintren dan meletakkan di atas asap kemenyan sambil membaca mantra atau doa sampai Sintren sadar kembali.

c. Tempat Penyajian Sintren.

Tempat yang digunakan untuk pertunjukan Sintren adalah arena terbuka, maksudnya berupa arena pertunjukan yang tidak terlihat batas antara penonton dengan penari Sintren maupun penduduknya. Hal ini dimaksudkan agar lebih komunikatif dengan dibuktikan pada saat acara balangan dan temohon, dimana antara penonton dan penari Sintren terlihat menyatu dalam satu pertunjukan dengan ikut menari setelah penonton melakukan balangan pada penari Sintren.

d. Waktu Penyajian.