dan tidak ada satupun untuk ibu grandemultigravida.
Sebagian besar responden berumur 20-35
tahun yaitu
sebanyak 69
responden 85,2.
Status gravida
dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut DepKes RI 2008, umur berhubungan
dengan status gravida dimana umur ibu hamil yang lebih tua maka masa
produktif lebih panjang dan cenderung memiliki kehamilan yang lebih banyak.
Sebagian besar pekerjaan responden adalah sebagai IRT Ibu Rumah Tangga
yaitu sebanyak 54 responden 66,7. Menurut Friedman 2005, pekerjaan
adalah jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan.
Banyak
anggapan bahwa
status pekerjaan seseorang yang tinggi, maka
boleh mempunyai anak banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-sehari.
Sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah pendidikan menengah
SMAsederajat yaitu sebanyak 48 responden 59,3. Tingkat pendidikan
sangat
berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas
sumber daya
manusia Notoatmodjo, 2010. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka makin mudah dalam memperoleh menerima
informasi, sehingga
kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional.
Ibu yang
mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir
rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang Friedman, 2005.
B. Motivasi Ibu melaksanakan ANC
Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa responden yang mempunyai motivasi tinggi dalam melaksanakan
kunjungan ANC yaitu sebanyak 45 responden 55,6 dan sebanyak 36
responden 44,4 mempunyai motivasi rendah.
Sebagian besar responden berumur 20-35
tahun yaitu
sebanyak 69
responden 85,2. Menurut DepKes RI 2008, Semakin cukup umur, tingkat
kematangan seseorang akan lebih di percaya daripada orang yang belum
cukup dewasa, jika kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola
berfikir seseorang akan lebih dewasa. Usia 20-35 tahun yang merupakan
sebagian besar umur responden dalam penelitian ini termasuk ke dalam usia
reproduktif akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya
melakukan
pemeriksaan yang
mempengaruhi motivasinya
untuk melakukan pemeriksaan ANC.
Sebagian besar pekerjaan responden adalah sebagai IRT Ibu Rumah Tangga
yaitu sebanyak 54 responden 66,7. Pekerjaan
adalah jembatan
untuk memperoleh
uang dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk
mendapatkan tempat
pelayanan kesehatan
yang diinginkan.
Maka pekerjaan
ikut mempengaruhi
pemeriksaan kehamilan ibu karena berhubungan dengan status ekonomi
yang digunakan
untuk pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan Ibu selama hamil, antara lain kebutuhan pemeriksaan
kehamilan, makanan
bergizi yang
dikonsumsi sehari-hari, bahan persiapan kelahiran, obat-obatan, tenaga kesehatan,
dan transportasisarana
angkutan Walyani, 2014.
Sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah pendidikan menengah
SMAsederajat yaitu
sebanyak 48
responden 59,3. Ibu hamil dengan pendidikan dasar memiliki akses untuk
mendapatkan informasi yang lebih sedikit dibandingkan dengan ibu dengan ibu
dengan pendidikan lanjut atau pendidikan menengah, sehingga akan mempengaruhi
pula
terhadap pengetahuannya.
Pengetahuan yang
sedikit akan
mempengaruhi persepsi ibu dan keluarga terhadap
pentingnya pemeriksaan
kehamilan yang akan berdampak pada perilaku dan motivasi ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya
pada petugas kesehatan Niven, 2005. Menurut
pendapat Heriati 2008 orang yang berpendidikan
tinggi biasanya
akan
bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang yang bependidikan tinggi akan lebih
mudah menerima gagasan baru. Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan
tinggi akan lebih termotivasi untuk memeriksakan kesehatan dirinya dan bayi
dalam kandungannya.
Di dalam penelitian ini masih cukup banyak Ibu hamil yang memiliki motivasi
rendah untuk melaksanaan kunjungan ANC yaitu sebanyak 36 responden
44,4. Ibu yang mempunyai motivasi rendah dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan dapat disebabkan ibu belum mempunyai
kesadaran dan
belum mempunyai
anggapan pemeriksaan
kehamilan sebagai suatu kebutuhan untuk kesehatan ibu dan bayi sehingga minat
untuk ANC masih rendah, hal tersebut sesuai dengan Taufik 2007 yang
menyebutkan bahwa motivasi dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu kebutuhan,
harapan, dan minat. Faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi ibu hamil dalam
melaksanakan kunjungan ANC antara lain pengetahuan, sikap, ekonomi, sosial
budaya, geografis, informasi, dukungan DepKes RI, 2008.
C. Hubungan Status Gravida dengan