Pengelolaan Teknologi Trawl

PENGELOLAAN TEKNOLOGI TRAWL

Oleh:

John Haluan
Staf Departemen Pemanfaata-anSumberdaya Perikanan

HIMAFARIN &
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
,FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
.-

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
25 OKTOBER 2003

PENGELOLAAh' TEKNOLOGI TRAWL

I

I .EFEKTIFITAS T E W L O G I TRAWL


1

Industrialisasi penangkapan ikan :mulai di Inggris
Motorisasi kapal perikanan tahun 1870: BERTHA adalah Kapal Uap Trawl yang pemma.
. tenaga
.
mesin uap: trawl men-jadi lebih cepat dm 1ebihbesar:berani lebih
. . .dengan
Kenyataan:

banyak hasil tangkapan.Akhir dari era Kapal Layar Trawl.
@un

-

i1
\

/


j
,

1894: Scott dari Grantham, Inggris mengajukan paten untuk otter board.

Beam trawl
. . diganti dengan oner trawl. Efektifitas meningkat, bukaan mulut trawl bercmbah.
'

Tahun 1920: von Eitzen, Jerman mengembangkan otter board ketiga, dipasang pada headline.
..

Bukaan mulut trawl ke arah vertikal bertambah. Sangat efektif u&uk penangkapan :.herins.
Nelayan yang "buta" menjadi "melihst" dengan pengembangan hidroakustik.unt& msndeteksi

.

~kan.Arah dan ruaya ikan dapat terdeteksi dari kapal.

Fridman (1998) : mencapai kecepatat! (Vo) optimum adalah dengan pengaturan gaya :ahanan (R )

jaring trawl dengan kecepatan trawling (Vn).
Tahun 1980 di Rusia dikembangkan sistem terintegrasi:
Computer Assisted Design of Fishing Technology (CADFT):
-Trawl: perhitungan optimisasi dari kaiakteristik trawl dan elemen-elemennya
-Elektronik: desain dari bagian alat bantu khtizus untuk deteksi ikan, monitoring performan s!at
penangkap ikan dan remot-kontrol dari tekniic pengangkatan hasil tangkapan
-Permesinan: perhitungan optimisasi dari karakteristik niesin-mesin dek dan e l e m e ~ y a
-RPS TL: pra-desain perhitungan dan optimisasi dari karakteristik dari sistem operasi penangkapan
ikan.
Contoh gambar otter trawl dari Filipina untuk menmgkap ikan kernbung, selar dan cumi dapat
dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Offertrawl Filipina untuk menangkap kernbung, selar dan cutni
(Sumber: SEAFDEC, 1995)

2. DAMPAK OPERAS1 TRAWL TERHADAP HABITAT IKAN DAN SUMBERDAYA
PERIKAb!AN.
Trawl alat yang efektif:
-mecyer&s.ikan


dan udang sepanjang bukaan rnulut jaring trawl disebut "fished region"

menggiring ikan dan udang di area dari ujung luar mulut jaring sampai otter board yang
dihubungkan dengan bridle (ground warp), disebut "covered region"
-ticlet chain yang menggugahlmengusik udang yang sernbunyi dalam lumpur berpasir sehingga
tergiring rnasuk mulut trawl.

.

Teknik sapuan oleh trawl dimanfaatkan untuk penelitiEn pergdugaan populasi ikan dasar dengan
metode swept area (Gulland, 1969).
a=DxhxX2
D=Vxt
=

I

luas sapuan

1


=

panjang sapuan

J

=

kecepatan tarikan

=

panjang tali ris atas (hgad rope)

=

lamanya waktu penarikan jaring di dalam laut

I


:2 =

persentase tali ris a t k y a n g sarna dengan lebar daerah sapuan disebut "wing spread=h x X29

an nilai Xz antara 0,40-0,66

-

Trawl karena bersifat menyapu area yang dilewati maka sangat efektif menangkap ikan dziar dan

g
juga ikan pelagis. Ikan yang tertangkap tidak hanya ikan target, tetapi juga ikan lainnya > ~ nbukan
target operasi. Akibatnya muncul masalah ikan hasil tan&apan sampingan (by-catch) ya-7,.
umumnya dibuang kembali ke perairan.
mungkinan

.i masing-masing bagian traw

padz; Gzmbar 2.

~

..

I
Gambar 2. Kemungkinan loloslterlepasnya ikan masing-masins bagian tra~vl
(Sumber : Fridman. 1998)
Terhadap habitat ternyata:
-trawl a!at yang a!ctif ditarik: bagi trawl dasar, selalu dicari dasar perairan yang pasir berlxmpur.
Daerah terumbu karang selalu dihindari, bila tersmgkut akan sangat berbahaya bagi kaP! dan
jaring trawl sendiri. Bagi trawl pertengahan dan permukaan (mid-water trawl) target opersinya
jelas gerombolan ikan. Sampah, kayu dan tanaman air terapung selalu dihindari agar tid&
bertumpuk di ujung jaring (cod end).

3.UPAYA-UPAYA UNTUK MENGURANGI DAMPAK NZGATIF PEKGOPERASIAX
TRAWL.
. .

Sehubungan dengan Tatalaksana Untuk Perikanan Yang Bertanggungjawab (Code of Con5uct for
Responsible Fisheries), FA0 1995, maka telah dilakukan upaya-upaya unwk menguranG dampak

negatif pengoperasian trawl.
Masalah utama yang muncul ada!ah ikan h a i l tangkapan sampingan (by-catch) dan juga F n ? u laur
yang sering kali ikut tertangkap kedalarn trawl. Oleh karena itu dikembangkan By-catch Excluder
1

'~evi'ce(BED), Turtle Excluder Device (TED) dan By-catch Reduction Device (BRD).

4
Harvesting Technology Group dari Mississippi Laboratories i i i e ~ i ~ u lsuatu
a i pengembangan TED
pada tahun 1978 dan 1979, terlihat pada Gambar 3. Ga~iibar4 dan Gambar 5 .

Gambar 3. Penghalang penyu ~nenghadapkedepan (NMFS 1978)
(Sumber: Seidel, 1997)
. .

Gambar 4. Penghalang penyil inenghadap kebelakang (NMFS 1979)
(Sumber: Seidel, 1997)

I


L.Super Shooter TED
side view (1990)

!

Georgia Jumper TED (1986)

j

.

8

i

I
i

;


i

..-.

Anthony Weedless TED
Seymour TED (1934)
(1992)
Gambar 5. Berbagai Jenis TED

I

<

(Sumber: Seidel, 1997)

Jumlah ikan yang dapat dilepas karena BRD dan garnbar BRD-nya pada tahun 1973 di pesisi!
Jepang dapat dilihat pada Gambar 6.

Sandftsh (;4nfoscopus japonicus )


Work activi-

Puffer ( T&$ugu d r ' c s
Herring ( CIupcapPlkri )
(LocaVFcd.Gor.)

Rockfish (Sebastcs scI?aim
kode m k m m , ndniah sebudi Iembnp mtar pemerintnli intemnsionnl ynng
mengernbnngkni keammnn d m stmdnr komiditi didasnrknn pad3 prinsip ilmu
pengetdiunn untuk rnenjnmin perlindun,~ konsumen d m untuk mem?asilitx
'(niernpermudnh) perdnngnn dunia. S n t ini, 154 n e g m adnldi angon Codes. Sq3k
pendirimnva pndn tnhun 1962, Codes telah rnenpgunakm lebili dnri 3000 mxximum
1:csidue Limits (I11II5=13nns Residue >laximum) untuk residu pestisidn, menguji lrbih
dari 750 b d i m tarnbnl~mmnkmm d m m e n p n n k a l e b i h dari 240 stnndnr komoditi d m
4O kode higinies dan teknologi.
C ~ d e erat
s hubun,mn!.n dengm perdngmgm mnkmm dunin d m rnenjndi bertambdi
penring untuk keamnnnri mnkmm domestik. Keputusm akhir-nl;hir ini seperti ymw
?'
nnnipnk pndn Urngun. llound of the General -igreetment o f TnrriFfs 2nd Trnde (GATI)
d m Codes Alimentnrious Comission (CAC) telah m m g e n k k m codes rnrnjndi p r i s
terdepan dnri or.gxnis2si-orgmisnsi J-mg berhubungtn dengtn k~llitnsd m kenmman
mnkman. Disant pembahnn -perubnhm p e r n m m yang d n t q dnri codex pendng,
pengrulinyn terhndnp persningm mnkmm d m indusni pendukung menjndi rnnk:in
penring.

- Stmdnr kon~oditicodes dapat menghnlangi nnu meningkatkm pnsar ymg nda terhndnp
produk dengm lnenetapkm kebutuhan kornposisionnl yang liarus dipenul~ioleh suatu
produk.
-

I'enerimam anu penolakan bdlan tambnhm mnkmnn ymg diijinkm pcnwnaannya
dnpnt menglmlangi sebudl produk.

- Synrat-syant TLKC1' dapat mempengarnhi binya produksi sebu?!~ produk.
- I'rosedur - prosedur inspeksi/se&tikasi ekspor-impor codes potensi31 mempengxruhi
a k e s dasar terhndap pasar internasional
\\lr,jarld1 bila dikatakan bahwa p e n g m h Coder baik bagi ?eraturan-peraturm makman
intemasiond maupun domestik akan meningkat, d m oleh hrenmya, pengaruhnya
terhadnp produhi mal;anan d m perda,wgnn akm s m p t bernm. Ukurnn yang penuh
dnri pengamh itu smgat sulit diperl~itungkmknrena liubungan \YTO d m Codex masih
baru d m masili akm terns berkembmg.
Kesehatan, Sanitary d a n Peraturan Keamanan Produk. csnha t~ntuktnenjnnin
kcsellatan d m keamman makmm sering menjadi halxncpn bn$ pcrdag.mgan bnik prig
ciiseng.~jnmaupun ymg tidak disengaja.
IGrltmgnn tehis, sepeni terdapamya perbednan-perbedxu dalnm peraturan-peraturan
keschntan dan smitnri (Irehersillan) dnpnt mer~n:itkzn ;tau rncmbatnsi perdagxngan tuna
secara bilateral.
Contohnya sebagai berikut :
- Perbedaan tingkat "histamine"
pad3 30 ppm untuk dekomposisi di USA
dibandinglcan 100 ppm untuk tingkat keammm di negara Inin.
- Syarat-syarat HACCP : syarat ini dapat mempengaruhi biaya produksi karena
pengenalan program ini membutuhkan orang yang terlatih diberbagai tingkat untuk
melaksanakan kontrol yang tepat pada titik-titik kontrol kritis. Bahkm, pada beterapa
prosesor, audit pihak ketiga diperlukan dan ini membutuhkan biaya.
- Lagi pula, akan ada perlakuan yang berbeda didasarkan pada pmgalamm dan latihan
(training), dari inspektor yang memeriksa progrm, pe1al;smaan d m juga pengiriman
(shipment) produk.
- Icualitas selalu ditujukan pada kebutul~mpasar, dimana perbedaan-perbedaan
- h:lasih tetap ada dalam hal menentukw berat bers'h, berat kering, dan kualitas sensori
seperd bagaimana produk-produk itu dinyatakm berkarat a u u membusuk.
Pen-gqmaan HVP dapat mmciptalcan problem-problem )-mg disebabkan ole11
ketidaknl~uancita rasn di pasnr,
Penghapusan rintmgm-rintangan p e r d a p g m beclrti produser-produser diberbagai
negan. akm memiliki pasar yang lebii~ luns bngi produknyn d m e s p o ~ t i r akan
mengl~adapipelaymm birokmsi yang lebih sederhmn.
Rintangan Administrasi
Sertifikat. Syarat untuk mendapatkan sectitikat kesehatm berbeda dnri berbagai bentuk
d m ballasa, sepem EU Health Cerdticate termnsuk !'Certificate o f Origin d m sertitikat
--keamman lumba-lumba" menimbulk& banyak riiltm,p-rintmgan administrasi untuk
perdagmgan tuna. k e a a sertifilizsi yang dikenal luns Adahh hasil dari monitoring,
inspeksi pengujim d m kontrol laboratorium ynng dilakuan untu1.r ~neninminrealibilitas

disnmping kenutentikm. I'endek hn, sebuah proses mernbumhkm kecnkapan teknik
dnri surnbcr yang kini semnkiri lnmn semnkin berkurnng. Testing Ifiborntori~rmser-irig
memnknn waktu ymg lnmn d m tidnk selnlu mencerminknn p m b n r m asli dnri pengirimnn
scbunl> produk.
Ecolabelling. "The Ecolnbelling", seperti kenmnnan lurnbn-lumbn, pen)v lnut
n?e&mbe!kan s u n r ~mnge y 2 3 b u d pad2 ndesrri d2n menvesntkm kor.sumcm.
kfereka heran, mmgapa mereka hams rnernbayar binyn nmbnhan d m mereka juga
menanynkm kejujum sern kreteria rnengenni inbelling (pcnyebutnn) dnn npnknh kreterin
pclnbehn ini sesuni dengnn synnt-syunt stmdnr penlabelnn \Vl-O, ynng membunrliknn
prosedur stxidar ynng s m g j a dibuat untuk mrajarnin kebijnkkntl dnn konsisterisi dari
nturnn/l>~tk~rrn
tersebut.
Lngipuln, konsep ini rnaunjukkan kultur n e g r n mniu dnn n w r n berkernbang y m g
belum sinp merniliki sistim atnu hukum. Konsehensinya, negnra berkembang aknn lebih
rnc~igelulldisebnbkm kumnpyn dukungnn stmdar d m hukum.
Ecolnbelling rnenjndi sebu:lli nncamm terlindnp industri disebnbkm diberlnkuknnny
Intnngn import dnn hi n h r i rnenimbulkan hilnnpya pnsnr bagi neprn pen~ekspor.
Aspek Lingkungan
T u n a d a n Lumba-Lumba. l'erselisihnn nntarn Amerikn dnn lleksiko mengenai tuna
dnn lumba-lumba mengggmbnrkm kompleksitns penyelesninn kontlik p e r d n p n . ~ n dnn
j u p menunjukkan bnpirnnna sebunh regulnsi intemnl dapnt mernpenprulii pasnr dunin.
Bmynk ne-qrn pengekspor tuna d m produk tunn t e r p e n p n ~ holeli nturnn bc-bns lumbnlumbn ynng ditetnpkm oleh pmnerintd~ -bnerikn, disnlnpin~ nrurnn konnol d m
mcnmnn kelornpok 1ingkung.m tedlndap jaminnn produk kearnnnnn lumbn-lumbn.
[